Ismail Sabri Yaakob

Perdana Menteri Malaysia kesembilan dari 2021 sampai 2022
Revisi sejak 20 Agustus 2021 10.22 oleh Anne1567 (bicara | kontrib)

Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob (Jawi: إسماعيل صبري بن يعقوب; lahir 18 Januari 1960) adalah seorang politikus Malaysia yang pernah menjabat Perdana Menteri ke-9 sejak 21 Agustus 2021. Ia juga merupakan anggota Parlemen Malaysia untuk daerah pemilihan Bera di Pahang, mewakili partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dalam koalisi Barisan Nasional.[1] Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme Malaysia.

Ismail Sabri Yaakob
إسماعيل صبري يعقوب
Berkas:DSIS Cropped.jpg
Ismail Sabri, 2015
Perdana Menteri Malaysia ke-9
Mulai menjabat
21 Agustus 2021
Penguasa monarkiAl-Sultan Abdullah
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Perdana Menteri Malaysia ke-13
Masa jabatan
7 Juli 2021 – 16 Agustus 2021
Penguasa monarkiAl-Sultan Abdullah
Perdana MenteriMuhyiddin Yassin
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Menteri Senior Keamanan
Masa jabatan
10 Maret 2020 – 7 Juli 2021
Menjabat bersama Mohamed Azmin Ali, Fadillah Yusof dan Mohd Radzi Md Jidin
Perdana MenteriMuhyiddin Yassin
Sebelum
Pendahulu
tidak ada, jabatan baru
Sebelum
Menteri Pertahanan Malaysia ke-13
Masa jabatan
10 Maret 2020 – 16 Agustus 2021
Perdana MenteriMuhyiddin Yassin
WakilIkmal Hisham Abdul Aziz
Sebelum
Pendahulu
Mohamad Sabu
Pengganti
Petahana
Sebelum
Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan Malaysia
Masa jabatan
29 Juli 2015 – 10 Mei 2018
Perdana MenteriNajib Razak
Wakil
Daftar
Sebelum
Pendahulu
Shafie Apdal
Sebelum
Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro Malaysia
Masa jabatan
16 Mei 2013 – 29 Juli 2015
Perdana MenteriNajib Razak
WakilTajuddin Abdul Rahman
Sebelum
Pendahulu
Noh Omar
Sebelum
Menteri Perdagangan Dalam Negeri, Koperasi dan Konsumerisme Malaysia ke-7
Masa jabatan
10 April 2009 – 5 Mei 2013
Perdana MenteriNajib Razak
Wakil
Sebelum
Pendahulu
Shahrir Abdul Samad (Perdagangan Dalam Negeri dan Konsumen)
Noh Omar (Koperasi)
Pengganti
Hasan Malek
Sebelum
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia
Masa jabatan
18 Maret 2008 – 9 April 2009
Perdana MenteriAbdullah Ahmad Badawi
WakilWee Jeck Seng
Ketua Oposisi Malaysia ke-13
Masa jabatan
11 Maret 2019 – 24 Februari 2020
Perdana MenteriMahathir Mohamad
Wakil Presiden UMNO
(Plt. Deputi Presiden: 18 Desember 2018–30 Juni 2019)
Mulai menjabat
30 Juni 2018
Menjabat bersama Mahdzir Khalid dan Mohamed Khaled Nordin
PresidenAhmad Zahid Hamidi
Mohamad Hasan (Plt.)
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota Parlemen Malaysia
dapil Bera, Pahang
Mulai menjabat
21 Maret 2004
Sebelum
Pendahulu
daerah pemilihan baru
Pengganti
Petahana
Sebelum
Mayoritas4,982 (2004)
4,313 (2008)
2,143 (2013)
2,311 (2018)
Informasi pribadi
Lahir
Ismail Sabri bin Yaakob

18 Januari 1960 (umur 64)
Temerloh, Pahang, Federasi Malaya (sekarang Malaysia)
Partai politikUMNO (sejak 1987)
Afiliasi politik
lainnya
Barisan Nasional (sejak 1987)
Muafakat Nasional (sejak 2019)
Perikatan Nasional (sejak 2020)
Suami/istri
Muhaini Zainal Abidin
(m. sesudah 1986)
Anak4 (termasuk Gadaffi Ismail Sabri)
AlmamaterUniversitas Malaya
PekerjaanPengacara
ProfesiPolitikus
Situs webwww.ismailsabri.com
Facebook: ismailsabri60 X: IsmailSabri60 Instagram: ismailsabri60 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Keluarga

Ismail Sabri menikah dengan Datin Muhaini Zainal Abidin pada 1986 dan dikurniakan empat orang anak, yaitu tiga laki-laki termasuk Gadaffi Ismail Sabri yang merupakan mantan pelajar Akademi Fantasia musim kelima yaitu sebuah perancang realita jenis hiburan[2] dan seorang perempuan.

Pendidikan

Ismail Sabri memulai masa sekolahnya di Sekolah Kebangsaan Bangau pada 1967. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Air Putih, Kuantan, Pahang pada 1973 dan Sekolah Menengah Teknik Kuantan pada 1976. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Jaya Akademik tingkat enam dan kemudian melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Malaya pada tahun 1980.

Karier

Ismail Sabri memulai karirnya sebagai pengacara pada 1985, kemudian Ia diangkat sebagai Anggota Dewan Distrik Temerloh pada 1987 dan Anggota Dewan Kota Temerloh pada tahun 1996. Pada tahun 1995, ia diangkat sebagai Sekretaris Politik Menteri Kebudayaan, Seni, dan Pariwisata, Sabaruddin Chik. Ia juga pernah menjabat sebagai Board Member of the Board of Pahang Tenggara (DARA) pada 1995 serta Tourism Malaysia di tahun yang sama. Sebelum terjun ke dunia politik, ia menjabat sebagai Ketua Kompleks Olahraga Nasional.[3]

Politik

Pada 1987, ia diangkat menjadi anggota Komite UMNO Cabang Temerloh. Setelah itu pada 1988 ia diangkat sebagai Kepala Penerangan UMNO Cabang Temerloh. Pada 1993, terpilih sebagai Ketua Gerakan Pemuda Cabang Temerloh, Wakil Ketua Cabang pada 2001 dan menjadi Ketua UMNO Cabang Temerloh pada tahun 2004.

Pada pemilihan umum 2008, Ismail bertarung menggunakan tiket Barisan Nasional. Ia bertarung di daerah pemilihan Bera, negara bagian Pahang. Ia berhasil memenangkan pemilihan dengan suara 18.051. Kandidat lawannya adalah Mazlan Aliman dari Partai Islam Se-Malaysia yang hanya mendapatkan 14.230 suara.

Pada 20 Desember 2018, ia diangkat untuk menjalankan tugasnya sebagai Wakil Presiden UMNO yang baru setelah petahananya, yaitu Ahmad Zahid Hamidi diangkat sebagai Presiden (de facto) sejak 18 Desember 2018. Ia diangkat sebagai Pemimpin Oposisi di Dewan Rakyat sejak 2019 hingga 2020.

Ismail terpilih kembali sebagai anggota parlemen daerah pemilihan Bera pada 2008,[4] dan dilantik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Abdullah Badawi.[5] Pada April 2009, ia menjadi Menteri Perdagangan Domestik, Kooperatif dan Konsumerisme dalam kepemimpinan Perdana Menteri Najib Razak.[6] Setelah pemilihan umum 2013, ia diangkat sebagai Menteri Pertanian dan Industri Berbasis Agro (2013–2015), selanjutnya ketika perombakan kabinet, ia menjabat sebagai Menteri Pembangunan Daerah dan Pedesaan (2015-2018).

Pada 12 Maret 2019, Ismail dilantik sebagai Ketua Oposisi Malaysia menggantikan Ahmad Zahid Hamidi.[7]

Kembali di kabinet

Muhyiddin Yassin mengumumkan kabinetnya pada 9 Maret 2020 dan sehari setelahnya Ismail Sabri Yaakob bersama menteri dan wakil menteri lainnya dilantik. Ia dilantik sebagai Menteri Senior Keamanan sekaligus merangkap jabatan sebagai Menteri Pertahanan. Sebagai menteri senior, ia selalu mengumumkan kebijakan pemerintah terkait pemberlakuan Perintah Kendali Pergerakan (PKP). Ia dikenali oleh warganet Malaysia dengan sebutan "Pak Long Mail".[8]

Jabatan Wakil Perdana Menteri yang kosong setelah Wan Azizah Wan Ismail mengundurkan diri pada Februari 2020, akhirnya Perdana Menteri Muhyiddin Yassin menunjuk Ismail sebagai wakilnya dalam pemerintahan untuk menangani masalah di masa pandemi COVID-19.[9] Pada 7 Juli 2021, ia resmi dilantik oleh Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah di Istana Negara dan menyandang gelar Yang Amat Berhormat. Ia dilantik bersama Hishammuddin Hussein yang menjadi menteri senior menggantikannya. Sehari setelah pelantikannya pula, partainya UMNO secara serta merta menarik kembali dukungan yang diberikan kepada Muhyiddin.[10] Jabatan yang diembannya hanya bertahan 40 hari diakibatkan krisis politik Malaysia dan membuatnya menjadi wakil perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat di Malaysia.

Perdana menteri

Muhyiddin Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia bersama dengan kabinetnya secara serta merta mengajukan pengunduran diri pada 16 Agustus 2021 di hadapan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah. Setelah itu, Barisan Nasional (UMNO, MCA, MIC, dan PBRS), Perikatan Nasional (BERSATU, PAS, dan STAR), Gabungan Partai Sarawak (PBB, PDP, PRS, dan SUPP), Partai Bersatu Sabah, dan anggota parlemen Independen sebulat suara menyatakan Ismail Sabri Yaakob sebagai calon perdana menteri.[11] Pada 19 Agustus 2021, seluruh anggota parlemen dari partai politik masing-masing datang menemui Yang di-Pertuan Agong di Istana Negara.[12]

Kontroversi

Seruan boikot

Pada 2015, Ismail Sabri memicu badai protes atas postingan Facebook-nya yang mendesak konsumen Melayu untuk memboikot bisnis Tionghoa yang memonopoli dan mengambil untung yang mendiskriminasi pengusaha non-Tionghoa, dengan alasan bahwa orang Melayu perlu menggunakan kekuatan konsumen untuk mencegah "pencurian keuntungan" oleh etnis Tionghoa Malaysia yang menguasai lebih dari 90% ekonomi Malaysia.[butuh rujukan]

Seorang pakar politik dan juga Kepala Institut Demokrasi dan Urusan Ekonomi Wan Saiful Wan Jan mengatakan dalam kapasitas pribadi bahwa setiap pemilih Malaysia tanpa memandang ras, akan ditolak oleh komentar Ismail. “Saya pikir reaksi orang Melayu atau Cina yang berpikiran lurus yang percaya pada persatuan Malaysia akan menjijikkan. “Dan saya pikir, atau setidaknya berharap, bahwa para pemilih China akan mengingat apa yang dia katakan tentang pemungutan suara”.[13] Inspektur Jenderal Polisi Khalid Abu Bakar menyatakan bahwa menteri tersebut akan diselidiki berdasarkan Undang-Undang Penghasutan 1948 dan Ismail Sabri telah menghapus postingan Facebook tersebut.[14]

Hasil pemilihan

Parlemen Malaysia: P90 Bera, Pahang[15][4][16][17]
Tahun Calon Suara % Lawan Suara % Jumlah surat suara Mayoritas Hasil akhir
2004 Ismail Sabri Yaakob (UMNO) 16,714 53.75% Abd Wahab Ismail (PAS) 12,244 39.37% 31,096 4,982 76.53%
2008 Ismail Sabri Yaakob (UMNO) 18,051 54.50% Mazlan Aliman (PAS) 14,230 42.96% 33,123 4,313 77.04%
2013 Ismail Sabri Yaakob (UMNO) 21,669 50.46% Zakaria Abdul Hamid (PKR) 19,526 45.47% 42,944 2,143 84.21%
Mohd Wali Ahmad (IND) 670 1.56%
2018 Ismail Sabri Yaakob (UMNO) 20,760 43.89% Zakaria Abdul Hamid (PKR) 18,449 39.00% 48,339 2,311 82.33%
Musaniff Ab Rahman (PAS) 8,096 17.11%

Referensi

  1. ^ "Ismail Sabri bin Yaakob, Y.B. Dato' Sri" (dalam bahasa Melayu). Parlemen Malaysia. Diakses tanggal 16 Juli 2010. 
  2. ^ Aida Ahman (20 Maret 2011). "Meet Gadaffi the singer". The Star. Diakses tanggal 13 Oktober 2014. 
  3. ^ Selvam, S. (6 Juli 2003). "NSC: We are not biased". New Straits Times. Diakses tanggal 10 Januari 2010. 
  4. ^ a b "Malaysia Decides 2008 (including 2004 results)". The Star (Malaysia). Diakses tanggal 9 Januari 2010.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "election results" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  5. ^ "New ministers: PM's reminder a timely one". The Star. 21 Maret 2008. Diakses tanggal 10 Januari 2010. 
  6. ^ "New Cabinet Line-up Meets People's Expectations". http://www.bernama.com/bernama/v5/newsgeneral.php?id=403026. 9 April 2009. Diakses tanggal 10 Januari 2010.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  7. ^ "Ismail Sabri ketua pembangkang baharu". Berita Harian (dalam bahasa Melayu). 2019-03-07. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  8. ^ "'Abah', 'Pak Long' dan 'Pak Ngah' kita..." Harian Metro (dalam bahasa Melayu). 2021-07-07. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  9. ^ "Ismail Sabri dilantik TPM, Hishammuddin Menteri Kanan Luar Negeri - PMO". Astro Awani (dalam bahasa Melayu). 2021-07-07. Diakses tanggal 2021-07-07. 
  10. ^ "UMNO tarik serta-merta sokongan terhadap Muhyiddin". Berita Harian (dalam bahasa Melayu). 2021-07-07. Diakses tanggal 2021-07-08. 
  11. ^ "Senarai 114 Ahli Parlimen dikatakan sokong pelantikan Ismail Sabri". Utusan Malaysia (dalam bahasa Melayu). 2021-08-19. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  12. ^ "114 Ahli Parlimen sokong Ismail Sabri menghadap Seri Paduka". Utusan Malaysia (dalam bahasa Melayu). 2021-08-19. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  13. ^ Anisah Shukry (5 Februari 2015). "Ismail Sabri's future in Bera shaky, say analysts after boycott call". The Malaysian Insider. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 February 2015. Diakses tanggal 15 Agustus 2015. 
  14. ^ Haikal Jalil; Nabilah Hamudin (2 Februari 2015). "Police to quiz Ismail Sabri over boycott call". The Sun. Diakses tanggal 15 Agustus 2015. 
  15. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama The Star election results
  16. ^ "Malaysia General Election". undiinfo Malaysian Election Data. Malaysiakini. Diakses tanggal 4 Februari 2017.  Hasil hanya tersedia dari pemilihan 2004.
  17. ^ "KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM 13". Sistem Pengurusan Maklumat Pilihan Raya Umum (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diakses tanggal 24 Maret 2017. 

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Wan Azizah Wan Ismail
Wakil Perdana Menteri Malaysia
2021
Diteruskan oleh:
Didahului oleh:
tidak ada, jabatan baru
Menteri Senior Keamanan
2020–2021
Diteruskan oleh:
Hishammuddin Hussein
Didahului oleh:
Mohamad Sabu
Menteri Pertahanan Malaysia
2020–2021
Diteruskan oleh: