Sulawesi Tenggara
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sulawesi Tenggara (disingkat Sultra) merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang terletak bagian tenggara pulau Sulawesi dengan ibu kota Kendari.
Sulawesi Tenggara | |
---|---|
Motto: Inae Konasara Iye Pinesara Inae Liasara Iye Pinekasa (Siapa Yang Berbuat Baik, Anda Akan Hormati Dan Siapa Yang Berbuat Buruk Maka Akan Di Perlakuan Buruk) Bahasa Tolaki -
Bolimo Karo Somanamo Lipu Bahasa Wolio - Hansuru hansuru badha sumano kono hansuru liwu Bahasa Muna | |
Negara | Indonesia |
Dasar hukum pendirian | Undang-Undang No. 13 Tahun 1964[1] |
Tanggal | 27 April 1964 |
Ibu kota | Kota Kendari |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Ali Mazi |
• Wakil Gubernur | Lukman Abunawas |
• Ketua DPRD | Abdulrahman Saleh |
Luas | |
• Total | 38.140 km2 (14,730 sq mi) |
Populasi (2020)[2] | |
• Total | 2.755.589 |
• Kepadatan | 72/km2 (190/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 79,26% Kristen 4,11% — Protestan 2.58% — Katolik 1,53% Hindu 16 % Buddha 0,62% Lain-lain 0,01% |
• Bahasa | Indonesia (bahasa resmi) Tolaki, Moronene, Cia-cia, Wolio, Muna, Kulisusu, Bajo, Wakatobi, Culambacu |
• IPM | (70.61)[3] tinggi |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode pos | 93xxx |
Kode area telepon | Daftar
|
Kode ISO 3166 | ID-SG |
Pelat kendaraan | DT |
Kode Kemendagri | 74 |
Kode BPS | 74 |
DAU | Rp981.035.741.000,00 (2013)[4] |
Lagu daerah | Wulele Sanggula (Tolaki), Wonua Mekongga (Tolaki), Lamarambi (Tolaki), Peia Tawa-tawa (Tolaki), Molulo (Tolaki), Notesolo Riringgu (Tolaki), Wonua Bombana (Moronene), Kampo Tangkeno (Moronene), Tina Orima (Moronene),Otampo (Muna), Kapusuli Kadea (Muna), Lemo Nipi (Muna), Koemo Moghae (Muna), Ngkururio (Buton) Tana Wolio (Buton), Kaki Dhisaku (Buton). Sope-Sope (Buton), Bentena Wolio (Buton), Botuki Pojanjita (Buton), Campaga Kapalute (Buton), Nana Maelu (Buton), Kasamea (Buton), Yinca Motobori (Buton), Poraeku (Buton), Kamboi Tepandona Matamu (Buton), Konowiana Ahadi (Buton), Kaliwu-liwu Kampou (Buton), Hune (Buton), Lalaala (Buton), Kamba Yimasiaka (Buton), Baraungga Mpaempea (Buton), Baralalou (Buton), Apokia Upara-Para (Buton), Lagu Wolio (Buton), Bula (Buton), Kanturu Maynawa (Buton), Mancuana Momakesana (Buton), Lawana Anto (Buton), Kampo Tangkeno (Buton) |
Flora resmi | Anggrek serat |
Fauna resmi | Anoa |
Situs web | sultraprov |
Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' – 06°15' Lintang Selatan dan 120°45' – 124°30' Bujur Timur serta mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² (3.814.000 ha) dan perairan (laut) seluas 110.000 km² (11.000.000 ha).
Sejarah
Sulawesi Tenggara awalnya merupakan nama salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara (Sulselra) dengan Baubau sebagai ibu kota kabupaten. Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No.13 Tahun 1964.
Masa Kesultanan – Kerajaan Nusantara
Sulawesi Tenggara pada masa pemerintahan Negara Kesultanan – Kerajaan Nusantara hingga terbentuknya Kabupaten Sulawesi Tenggara pada tahun 1952, sebelumnya merupakan Afdeling. Onderafdeling ini kemudian dikenal dengan sebutan Onderafdeling Boeton Laiwoi dengan pusat Pemerintahannya di Bau-Bau. Onderafdeling Boeton Laiwui tersebut terdiri dari: Afdeling Boeton, Afdeling Muna, dan Afdeling Laiwui.
Onderafdeling secara konsepsional merupakan suatu wilayah administratif setingkat kawedanan yang diperintah oleh seorang (wedana bangsa Belanda) yang disebut Kontroleur (istilah ini kemudian disebut Patih) pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Sebuah onderafdeling terdiri atas beberapa landschap yang dikepalai oleh seorang hoofd dan beberapa distrik (kedemangan) yang dikepalai oleh seorang districthoofd atau kepala distrik setingkat asisten wedana.
Status Onderafdeling diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda kepada daerah-daerah yang memiliki kekuasaan asli dan kedaulatan yang dihormati bahkan oleh pemerintah Hindia Belanda sendiri. Pengakuan kekuasaan ini diberikan karena daerah-daerah tersebut bukanlah daerah jajahan Belanda namun sebagai daerah yang memiliki jalinan hubungan dengan Belanda.
Dalam beberapa anggapan bahwa Onderafdeling merupakan jajahan kiranya tidaklah benar, karena dalam kasus Onderafdeling Boeton Laiwoi terdapat hubungan dominasi yang agak besar oleh Belanda sebagai pihak yang super power pada masa itu dengan Kesultanan dan Kerajaan di Sulawesi Tenggara khususnya Kesultanan Buton, sehingga diberikanlah status Onderafdeling Boeton Laiwoi.
Afdeling Kolaka pada waktu itu berada di bawah Onderafdeling Luwu (Sulawesi Selatan), kemudian dengan Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 1952 Sulawesi Tenggara menjadi satu Kabupaten, yaitu Kabupaten Sulawesi Tenggara dengan ibu Kotanya Baubau. Kabupaten Sulawesi Tenggara tersebut meliputi wilayah-wilayah bekas Onderafdeling Boeton Laiwui serta bekas Onderafdeling Kolaka dan menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara dengan Pusat Pemerintahannya di Makassar ( Ujung Pandang ).
Masa Orde Lama
Selanjutnya dengan Undang-Undang No. 29 Tahun 1959, Kabupaten Sulawesi Tenggara yang dimekarkan menjadi empat kabupaten, yaitu:
Keempat Daerah Tingkat II tersebut merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara. Betapa sulitnya komunikasi perhubungan pada waktu itu antara Daerah Tingkat II se Sulawesi Selatan Tenggara dengan pusat Pemerintahan Provinsi di Makassar, sehingga menghambat pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan maupun pelaksanaan tugas pembangunan. Disamping itu gangguan DI/TII pada saat itu sangat menghambat pelaksanaan tugas-tugas pembangunan utamanya dipedesaan.
Daerah Sulawesi Tenggara terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan yang cukup luas, mengandung berbagai hasil tambang yaitu aspal dan nikel, maupun sejumlah bahan galian lainya. Demikian pula potensi lahan pertanian cukup potensial untuk dikembangkan. Selain itu terdapat pula berbagai hasil hutan berupa rotan, damar serta berbagai hasil hutan lainya. Atas pertimbangan ini tokoh – tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara, membentuk Panitia Penuntut Daerah Otonom Tingkat I Sulawesi Tenggara.
Tugas Panitia tersebut adalah memperjuangkan pembentukan Daerah Otonom Sulawesi Tenggara pada Pemerintah Pusat di Jakarta. Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, cita-cita rakyat Sulawesi Tenggara tercapai dengan keluarnya Perpu No. 2 Tahun 1964 Sulawesi Tenggara di tetapkan menjadi Daerah Otonom Tingkat I dengan ibu kotanya Kendari.
Realisasi pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara dilakukan pada tanggal 27 April 1964, yaitu pada waktu dilakukannya serah terima wilayah kekuasaan dari Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara, Kolonel Inf. A. A Rifai kepada Pejabat Gubernur Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, J. Wajong. Pada saat itu Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara mulai berdiri sendiri terpisah dari Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan. Oleh karena itu tanggal 27 April 1964 adalah hari lahirnya Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tenggara yang setiap tahun diperingati
Masa Orde Baru Tahun 1995
Dibentuk satu kota yaitu Kota Kendari, pemekaran dari Kabupaten Kendari, sekarang Kabupaten Konawe (3 Agustus 1995).
Dibentuk satu kota Baru yaitu: Kota Baubau, pemekaran dari Kabupaten Buton (21 Juni 2001).
Terbentuk beberapa kabupaten baru:
- Kabupaten Bombana, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
- Kabupaten Wakatobi, pemekaran dari Kabupaten Buton (18 Desember 2003)
- Kabupaten Kolaka Utara, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (18 Desember 2003)
- Kabupaten Konawe Selatan, pemekaran dari Kabupaten Konawe (25 Februari 2003)
- Kabupaten Konawe Utara, pemekaran dari Kabupaten Konawe (2 Januari 2007)
- Kabupaten Buton Utara, pemekaran dari Kabupaten Muna (2 Januari 2007)
- Kabupaten Kolaka Timur, pemekaran dari Kabupaten Kolaka (14 Desember 2012)
- Kabupaten Konawe Kepulauan, dimekarkan dari Kabupaten Konawe (12 April 2013)
- Kabupaten Buton Tengah, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
- Kabupaten Buton Selatan, dimekarkan dari Kabupaten Buton (Juli 2014)
- Kabupaten Muna Barat, dimekarkan dari Kabupaten Muna (Juli 2014)
Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 15 kabupaten dan 2 kota. Saat ini Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki Kantor Penghubung Provinsi Sulawesi Tenggara pada Gedung Menara Global yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto DKI Jakarta.
Demografi
Jumlah Penduduk
Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959.414 jiwa.
Dari publikasi Proyeksi Penduduk Indonesia 2010–2035 disebutkan bahwa jumlah penduduk Sulawesi Tenggara berturut-turut (dalam ribuan) 2.243,6 (2010), 2.499,5 (2015), 2.755,6 (2020), 3.003,3 (2025), 3.237,7 (2030) dan 3.458,1 (2035).
Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990–2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004–2005 menjadi 0,02%.[butuh rujukan] Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004–2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif, yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.
Struktur Penduduk
Struktur umur penduduk Sulawesi Tenggara pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa (35,75%) dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).
Jumlah penduduk tahun 1971–2010
Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 1995 | 2000 | 2010 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah penduduk | 714.120 | 942.302 | 1.349.619 | 1.586.917 | 1.776.292 | 2.232.586 | ||||||
Sejarah kependudukan Sulawesi Tenggara Sumber:[5] |
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Tenggara adalah bahasa Indonesia. Hingga 2019, Badan Bahasa mencatat ada 14 bahasa daerah di Sulawesi Tenggara.[6] Keempat belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bali, (3) Cia-Cia, (4) Culambacu, (5) Jawa, (6) Kulisusu, (7) Lasalimu-Kamaru, (8) Morunene, (9) Muna, (10) Pulo, (11) Sasak, (12) Sunda, (13) Tolaki, dan (14) Wolio.[7]
Ekonomi
Komoditi
- Pertanian, meliputi: kakao, kacang mede, kelapa, cengkih, kopi, pinang lada dan vanili
- Kehutanan, meliputi: kayu gelondongan dan kayu gergajian
- Perikanan, meliputi: perikanan darat dan perikanan laut
- Peternakan, meliputi: sapi, kerbau dan kambing
- Pertambangan, meliputi: aspal,[8] nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat
Pariwisata
- Benteng Keraton Buton, di Kota Baubau yang merupakan benteng terluas di dunia;
- Makam Raja Mekongga Sangia Nibandera, Kab. Kolaka
- Makan Raja Sangia Ngginoburu, Kab. Konawe
- Masjid Tua Loghiya, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna
- Rumah Adat Laika Mbu'u, Kab. Konawe
- Rumah Adat Mekongga Raha Bokeo, Kab. Kolaka
- Gua Sejarah Watuwulaa, Kab. Kolaka
- Replika Istana Kerajaan Konawe Laika Aha, Kab. Konawe
- Gua Tengkorak Lawolatu, Kab. Kolaka Utara
- Gua Soronga (Makam) Kuno Suku Tolaki, Kab. Kolaka Timur
- Gua Tengkorak Wiwirano, Kab. Konawe Utara
- Istana Kerajaan Laiwoi, Kota Kendari
- Benteng Lapadi, Kab. Konawe Selatan
- Situs Benteng Bende Wuta, Kab. Kolaka
- Situs Peninggalan Purbakala Liang Kobori dan Metanduno, Kabupaten Muna
- Kompleks Rumah Adat Muna, Kabupaten Muna
- Benteng Kerajaan Tiworo, Kabupaten Muna Barat
- Benteng Keraton Kulisusu, Kab. Buton Utara
- Kompleks Pemakaman Kuno Kerajaan Waworete/Wawonii, Kab. Konawe Kepulauan
- Istana Kamali Baadia, di Kota Baubau yang merupakan Istana dari Sultan Ke-38 La Ode Falihi dan Sultan Ke-39 Drs. H. La Ode Manarfa;
- Istana Malige, di Kota Baubau dengan arsitektur khas Suku Buton dan merupakan bangunan adat yang tidak menggunkan paku;
- Istana Kamali Kara, di Kota Baubau yang terletak di dalam benteng keraton Buton;
- Istana Kamali Bata, di Kota Baubau yang letaknya bersebelahan dengan Istana Kamali Kara;
- Kasulana Tombi, di Kota Baubau yang merupakan bekas tiang bendera Kesultanan Buton yang umurnya lebih dari tiga abad;
- Masjid Agung Keraton Buton (Masigi Ogena), di Kota Baubau yang merupakan masjid pertama yang berdiri di Sulawesi Tenggara;
- Kampua, di Kota Baubau yang merupakan mata uang Kerajaan dan Kesultanan Buton;
- Petilasan Arung Palakka; yang merupakan tempat persembunyian Arung Palakka ketika berlindung di Tanah Buton;
- Benteng Kerajaan Moronene Kabaena (Benteng Istana Tangkeno dan Benteng Tontontari) di pulau Kabaena Kabupaten Bombana
- Festival Benteng Tindoi di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi
- Wakatobi Wave (Wakatobi Wonderful Festival) di Wangi-Wangi, Biasanya dilaksanakan pada tanggal 11-13 November)
- Festival Tukang Besi dilaksanakan di Pulau Binongko
- Tomia Maritime Festival dilaksanakan di pulau Tomia, Kabupaten Wakatobi. Festival ini dilaksanakan setiap tahun
- Kalosara Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Upacara Adat Mosehe Wonua (Penyucian Negeri) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Upacara Adat Monahu Nda'u (Upacara Panen Padi) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Upacara Adat Motasu (Pembukaan Ladang) Suku Tolaki, Kab. Konawe dan Kab. Kolaka
- Festival Lulo Ngganda, Kab. Konawe Selatan
- Festival Mepae-pae, Kab. Kolaka
- Ritual Mo'oli (Membuka LadanG Pertanian) Suku Tolaki, Kabupaten Konawe, dan Kab. Kolaka
- Ritual Pensucian Pusaka Kerajaan Konawe 1 Muharam, Kab. Konawe
- Tenunan Tolaki, Ameroro Kab. Konawe dan Lalombaa Kab. Kalaka
- Festival Tangkeno, Kab. Bombana
- Festival Meleura, Kab. Muna
- Tenunan Buton di kota Baubau, Kabupaten Buton dan Kabupaten Buton Utara;
- Tenun Ikat di Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Mataa, dari Kabupaten Buton;
- Pekande-kandea, upacara adat masyarakat Buton Raya (Kabupaten Buton, Kabupaten Buton Utara, Kota Baubau, Kabupaten Wakatobi);
- Pengrajin Besi, di Binongko, Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Posuo, Tandaki, dan Posusu (Masyarakat Buton Raya);
- Upacara Adat Kabuenga, dari Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Karia, dari Wangi-wangi di Kabupaten Wakatobi;
- Upacara Adat Tururangiana Andala, dari Pulau Makassar di Kota Baubau;
- Layang-layang Tradisional Khagati, dari Kabupaten Muna;
- Aduan Kuda, dari Kabupaten Muna;
- Pacuan Kuda Kabaena, dari Kabupaten Bombana;
- Upacara Adat Religi Goraana Oputa, hanya oleh Sultan Buton;
- Upacara Adat Religi Qunua, oleh masyarakat Buton Raya;
- Gambus dan Dhole-Dhole, alat musik khas masyarakat Buton Raya;
- Upacara adat Bhangka Mbule Mbule di Kabupaten Wakatobi;
- Barata Kaledupa Festival di Kaledupa, Kabupaten Wakatobi
- Upacara Pongkotu'A (panen padi) di Kabupaten Bombana;
- Tari Lulo (Molulo) Tarian Suku Tolaki, dari Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka Timur, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara
- Tari Dinggu (Modinggu) Tarian Panen dari Suku Tolaki, di Kota Kendari, Kab. Konawe, Kab. Konawe Utara, Kab. Konawe Selatan, Kab. Kolaka Timur, Kab. Kolaka, Kab. Kolaka Utara
- Tari Umo'ara, tarian perang Suku Tolaki, dari Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Selatan, Konawe Utara, dan Kota Kendari
- Tari Lulo Sangia, dari Kabupaten Kolaka
- Tari Lariangi Tolaki, Tarian Kuno Masyarakat Tolaki di Kab. Konawe dan Kolaka
- Tari Mondotambe, tarian penjemputan Suku Tolaki, dari Kabupaten Kolaka, Kabupaten Kolaka Timur
- Tari Lumense, dari Kab. Bombana
- Tari Lulo Alu, dari Kab. Bombana
- Tari Molihi, dari Kab. Konawe Kepualauan
- Tari Lense, dari Kab. Buton Utara
- Tari Balumpa dari Kabupaten Wakatobi;
- Atraksi Perahu Naga, di Kota Baubau;
- Atraksi Momani (Tarian Perang Moronene), di Kabaena Kabupaten Bombana;
- Tari Lulo Alu, dari Kabaena Kabupaten Bombana;
- Tari Galangi, Buton Raya;
- Tari Mangaru, Buton Raya;
- Tari Lumense, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
- Tari Dudenge, dari Kabaena di Kabupaten Bombana;
- Posepaa, dilaksanakan Kompleks Benteng Liya Togo, Wanci, Kabupaten Wakatobi.
- Taman Nasional Wakatobi, di Kabupaten Wakatobi yang merupakan surga bawah laut segitiga karang dunia yang memiliki spesies terumbu karang sebanyak 750 dari 850 spesies karang dunia;
- Sombu Dive di Pulau wangi-Wangi
- Wisata Bawah Laut Basilika, di Kabupaten Buton Selatan
- Air Terjun Moramo, di Kabupaten Konawe Selatan
- Pulau Bokori, di Kabupaten Konawe (Mini Maldives)
- Pantai Toronipa, di Kabupaten Konawe
- Pulau Labengki, di Kabupaten Konawe Utara (Raja Ampat Kecil Sultra)
- Pantai Taipa, di Kabupaten Konawe Utara
- Pemandian Air Panas Wawolesea, di Kabupaten Konawe Utara
- Pulau Senja, di Kabupaten Konawe Selatan
- Air Terjun Tetewa, dengan puluhan pancuran air yang berderet sejajar terletak di Kabupaten Kolaka Timur
- Puncak Sorombipi, Keindahan Hutan Pinus di atas pegunungan yanf terletak di Kabupaten Kolaka Timur
- Puncak Mowewe, Keindahan Pemandangan Persawahan dari Puncak Ketinggian terletak di Kabupaten Kolaka Timur
- Sungai Tamborasi yang merupakan sungai terpendek di dunia yang terletak di Kabupaten Kolaka;
- Danau Biru, di Kabupaten Kolaka Utara
- Pantai Nambo, di Kota Kendari
- Hutan Mangrove Bungkutoko, di Kota Kendari
- Kebun Raya Kendari Kota Kendari
- Pantai Nirwana, di Kota Baubau;
- Pantai Lakeba, di Kota Baubau;
- Puncak Ahuawali, di Kabupaten Konawe Selatan
- Kaburaburana, air terjun bertingkat di Kabupaten Buton;
- Gua Moko, di Kota Baubau;
- Gua lakasa, di Kota Baubau;
- Pantai Kamali, di Kota Baubau;
- Wantiro, di Kota Baubau;
- Hutan Tirta Rimba, di Kota Baubau;
- Batu Poaro, di Kota Baubau;
- Gua Kaisabu, di Kota Baubau;
- Danau Napabale, di Kabupaten Muna
- Gua Liang Kobori di Kabupaten Muna
- Gua Metanduno di Kabupaten Muna
- Pantai Walengkabola di Kabupaten Muna
- Danau Napabalano di Kabupaten Muna
- Lagawuna, di Kota Baubau;
- Air Terjun Samparona, di Kota Baubau;
- Pulau Sagori, di Kabupaten Bombana
- Goa Batu Buri di Kabaena Kabupaten Bombana;
- Hutan Lambusango, di Kabupaten Buton yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
- Suaka Margasatwa Buton Utara, di Kabupaten Buton Utara;
- Cagar Alam Wakonti, di Kota Baubau;
- Permandian Bungi, di Kota Baubau;
- Kali Baubau, di Kota Baubau;
- Kolagana, di Kota Baubau;
- Sulaa, di Kota Baubau;
Sarana Infrastruktur
- Univeristas HaluOleo (UNHALU), Kendari
- Universitas Dayanu Ikhsanuddin (UNIDAYAN[9]), Baubau
- Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK), Kendari
- Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Baubau
- Universitas Islam Buton Nusantara (UNISBUN), Baubau
- UPBJJ-Universitas Terbuka Kendari
- AMIK Milan Dharma, Baubau
- Akademi Kebidanan Kabupaten Buton (AKBID Buton), Baubau
- Akademi Kebidanan Buton Raya (AKBID Buton Raya), Baubau
- Akademi Kebidanan YAPENAS (AKBID YAPENAS), Baubau
- Akademi Kebidanan Raha, Muna
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), Baubau
- Universitas Sulawesi Tenggara (UNSULTRA), Kendari
- Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kendari
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK Catur Sakti), Kendari Diarsipkan 2014-08-29 di Wayback Machine.
- Universitas Negeri Sembilanbelas November (UNSN), Kolaka
- AMIK Milenium kolaka
- Sekolah Tinggi Agama Islam Syarif Muhammad Raha (STAI Syarif Muhammad Raha)
- Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Raha (STIP Wuna Raha)
- Sekolah Tinggi Agama Islam Kolaka (STAI Kolaka)
- POLTEK Indotec kolaka
- STIK Avicena Kendari
- Akademi Kebidayan Konawe (AKBID KONAWE), Konawe
- Universitas Lakidende (UNILAKI), Konawe
- Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Wakatobi
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mandala Waluya (STIKES MW) Kendari
- Akademi Manajemen Informatika Komputer Catur Sakti (AMIK CATUR SAKTI)
- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Catur Sakti (STMIK CATUR SAKTI)
- Bandar Udara Haluoleo, Konawe Selatan
- Bandar Udara Matahora, Wakatobi
- Bandar Udara Tomia, Wakatobi
- Bandar Udara Sugimanuru, Muna Barat
- Bandar Udara Betoambari, Baubau
- Bandar Udara Sangia Nibandera, Kolaka
- Pelabuhan Murhum Baubau
- Pelabuhan Nusantara Kendari
- Pelabuhan Pangulu Belo, di Pulau Wangi-Wangi Wakatobi
- Pelabuhan Samudra Kolaka
- Pelabuhan Nusantara Raha
- Pelabuhan Ferry (ASDP)Kolaka
- Pelabuhan Ferry Tampo Muna
- Pelabuhan Ferry Lagasa Muna
- Pelabuhan Ferry Pure Muna
- Pelabuhan Maligano Muna
- Pelabuhan Fery Wamengkoli Buton Tengah
- Pelabuhan Fery Batulo Baubau
- Pelabuhan Ferry Tondasi Muna Barat
- Pelabuhan Liana Banggai Buton Tengah
- Pelabuhan Simpu Buton Selatan
- Pelabuhan Transito Talaga Raya – Buton Tengah
- Pelabuhan Antam Pomalaa
- Pelabuhan ASDP (Kendari - Wawonii)
- Jalan Negara:
- Jalan Provinsi:
- Jalan Kota/Kabupaten:
Pemerintahan
Daftar gubernur
Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Tenggara secara definitif sejak tahun 1964.[10][11] <onlyinclude>
Gubernur Sulawesi Tenggara | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | Jan Wayong | Independen | 27 April 1964 | 18 Juli 1965 | 1 tahun, 82 hari | 1 | Tidak ada | |||
2 | Laode Hadi | Independen | 28 Juli 1965 | 5 Oktober 1966 | 1 tahun, 69 hari | 2 | Jacob Silondae | |||
Konggoasa | ||||||||||
3 | Eddy Sabara (1927–1995) |
ABRI–Angkatan Darat | 24 April 1967 | 23 Juni 1978 | 11 tahun, 60 hari | 3 | Tidak ada | |||
4 | Abdullah Silondae (1928–1981) |
Independen | 23 Juni 1978 | 1981 | 2–3 tahun | 4 | Tidak ada | [ket. 1] | ||
5 | Alala (1937–2003) |
Independen | 23 September 1982 | 23 September 1987 | 5 tahun, 0 hari | 5 | Zainal Arifin Sugianto | |||
23 September 1987 | 23 Desember 1992 | 5 tahun, 91 hari | 6 | |||||||
6 | Laode Kaimoeddin (1935–2009) |
Independen | 23 Desember 1992 | 23 Desember 1997 | 5 tahun, 0 hari | 7 | D. Muhiddin | |||
23 Desember 1997 | 18 Januari 2003 | 5 tahun, 26 hari | 8 | Hoesein Effendy | [ket. 2] | |||||
7 | Ali Mazi (lahir 1961) |
Golkar | 18 Januari 2003 | 18 Januari 2008 | 5 tahun, 0 hari | 9 | Yusran Silondae | [ket. 3] | ||
8 | Nur Alam (lahir 1967) |
PAN | 18 Februari 2008 | 18 Februari 2013 | 5 tahun, 0 hari | 10 | Saleh Lasata | |||
18 Februari 2013 | 18 Februari 2018[a] | 5 tahun, 0 hari | 11 | |||||||
(7) | Ali Mazi (lahir 1961) |
NasDem | 5 September 2018 | 5 September 2023 | 5 tahun, 0 hari | 12 (2018) |
Lukman Abunawas |
- Catatan
- ^ Berstatus non-aktif dari 6 Juli 2017 hingga 18 Februari 2018, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Saleh Lasata[13]
- Keterangan
- ^ Meninggal dunia saat menjabat
- ^ Masa jabatan diperpanjang akibat terjadinya kerusuhan pasca pemilihan Gubernur
- ^ Diaktifkan kembali melalui Keppres N.059/P/2007 pada jabatannya semula sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan bahwa Ali Mazi tidak pernah berbohong kepada publik dan masyarakat Sultra[12]
Dewan Perwakilan
DPRD Sulawesi Tenggara 2019–2024 | |
---|---|
Partai | Kursi |
PAN | 8 |
Lambang Partai Golkar Partai Golkar | 7 |
Partai Demokrat | 5 |
Lambang PDI-P PDI-P | 5 |
Partai NasDem | 5 |
PKS | 4 |
Partai Gerindra | 4 |
PKB | 3 |
PPP | 2 |
Partai Hanura | 1 |
PBB | 1 |
Total | 45 |
Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, DPRD Sulawesi Tenggara berjumlah 45 orang dengan perwakilan delapan partai politik. DPRD Sulawesi Tenggara beranggotakan 45 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi Tenggara terdiri dari 1 Ketua dan 3 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sulawesi Tenggara yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 7 Oktober 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sulawesi Tenggara, Charis Mardiyanto, di Gedung DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara.[14][15][16] Komposisi anggota DPRD Sulawesi Tenggara periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai Amanat Nasional adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 8 kursi, kemudian disusul oleh Partai Golkar yang meraih 7 kursi serta PDI Perjuangan, Partai Demokrat, dan Partai NasDem yang masing-masing meraih 5 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Tenggara dalam tiga periode terakhir.[17][18][19]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | 2024-2029 | ||
PKB | 1 | 3 | 3 | |
Gerindra | 4 | 4 | 5 | |
PDI-P | 5 | 5 | 6 | |
Golkar | 7 | 7 | 6 | |
NasDem | 3 | 5 | 6 | |
PKS | 5 | 4 | 4 | |
PPP | 2 | 2 | 3 | |
PAN | 9 | 8 | 3 | |
Hanura | 3 | 1 | 1 | |
Demokrat | 6 | 5 | 4 | |
PBB | 0 | 1 | 4 | |
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 10 | 11 | 11 |
Daftar kabupaten dan kota
Referensi
- ^ http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1433.pdf
- ^ "Data Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota 1971 - 2020". BPS. Diakses tanggal 2019-12-21.
- ^ https://ipm.bps.go.id/data/nasional/metode/baru
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 2013-02-15.
- ^ "Penduduk Sulawesi Tenggara dari tahun ke tahun terus meningkat". BPS Sultra. Diakses tanggal 1 October 2010.
- ^ "Penyebaran Bahasa di Indonesia". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 25 Mei 2020.
- ^ "Bahasa di Provinsi Sulawesi Tenggara". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 25 Mei 2020.
- ^ Produsen Aspal Buton
- ^ "Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau". und.ac.id. Diakses tanggal 2017-06-05.
- ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 9 Maret 2016.
- ^ "Sejarah Sultra". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017.
- ^ "Ali Mazi Terbukti Tidak Bohong". Merdeka.com. 28 Juli 2007. Diakses tanggal 13 September 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Mendagri Tunjuk Saleh Lasata Plt Gubernur Sultra". sultra.antaranews.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024.
- ^ "45 Anggota DPRD Sultra Periode 2019—2024 Dilantik". mediakendari.com. 07-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019.
- ^ "45 Anggota DPRD Sultra 2019-2024 Resmi Dilantik". jurnalsumatra.com. 07-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Anggota DPRD Sultra Dilantik, Abdurrahman Saleh Terima Palu Sidang". sultrakini.com. 07-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019.
- ^ "Keputusan KPU Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 147/PL.01.9-Kpt/74/Prov/VIII/2019 tentang Penetapan Calon Terpilih Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara dalam Pemilu 2019" (PDF). sultra.kpu.go.id. 13-08-2019. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-19. Diakses tanggal 19-10-2019.
- ^ "Resmi Dilantik Ini Daftar Nama Anggota DPRD Sultra Periode 2019-2024". sultranet.com. 08-10-2019. Diakses tanggal 19-10-2019.
- ^ "45 Anggota DPRD Sultra Resmi Dilantik". dprd.sultraprov.go.id. 10-02-2018. Diakses tanggal 19-10-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-12.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Situs Berita Seputar Sulawesi Tenggara
- (Indonesia) Informasi Lengkap Seputar Sulawesi Tenggara
- (Indonesia) Berita Seputar Sulawesi Tenggara
- (Indonesia) Profil Demografi Sultenggara
- (Indonesia) Profil Ekonomi Sultenggara
- (Indonesia) Profil Wisata Sultenggara
- (Indonesia) Ekonomi Regional Sultenggara
- (Indonesia) Statistik Regional Sultenggara
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Sulawesi Tenggara