Serangan Taliban 2021

artikel daftar Wikimedia

Serangan Taliban 2021 adalah operasi militer yang berhasil dilakukan oleh Taliban dan kelompok militan sekutunya melawan Pemerintah Afganistan dan sekutunya. Serangan dimulai pada 1 Mei 2021,[66][67][14] bersamaan dengan penarikan sebagian besar pasukan tentara Amerika Serikat dan sekutunya dari Afganistan.[68]

Serangan Taliban 2021
Bagian dari Perang di Afganistan dan Pemberontakan Taliban

Peta Afganistan ini menampilkan wilayah serangan Taliban per 15 Agustus 2021.
Tanggal1 Mei 2021 – 16 Agustus 2021
LokasiAfganistan
Hasil

Kemenangan Taliban; kejatuhan Republik Islam Afganistan

Perubahan
wilayah
  • Taliban merebut 179 distrik, saat ini mengendalikan 256 distrik[14][15]
  • Taliban merebut 33 dari 34 ibu kota provinsi di Afganistan[16][17]
  • Pihak terlibat

    Taliban/Keamiran Islam Afganistan

    Al Qa'idah[3]
    Didukung oleh:
    Taliban Pakistan[3][4]
    Lashkar-e-Taiba[3]
    Jaish-e-Mohammed[3]
    Harkat-ul-Mujahideen[3]
    Republik Islam Afganistan
    Amerika Serikat[5][6]
    Tokoh dan pemimpin
    Hibatullah Akhundzada
    Abdul Ghani Baradar
    Sirajuddin Haqqani[1]
    Sohail Shaheen[18]
    Mohammad Yaqoob
    Abdul Khaliq [19]
    Mawlawi Mubarak [20]
    Qari Khalid [21]
    Ashraf Ghani
    Abdullah Abdullah
    Abdul Rashid Dostum[22]
    Bismillah Khan[23]
    Hibatullah Alizai[24]
    Ahmad Massoud[25]
    Ismail Khan Menyerah[26]
    Khyal Nabi Ahmadzai Menyerah
    Joe Biden
    Mark Milley
    Kenneth McKenzie[27]
    Pasukan

    Pasukan Taliban

    Kelompok milisi lainnya

    Pasukan Keamanan Nasional Afganistan (ANSF)

    Milisi pendukung Pemerintah Afganistan[25][37][38]

    Angkatan Udara Amerika Serikat[42]
    Angkatan Laut Amerika Serikat

    Kekuatan
    ca 85.000[44]–200.000[45][46] ANSF: ca 300.000[47] (perhitungan resmi; termasuk tentara bayangan)
    Jumlah prajurit yang tidak diketahui milik milisi pendukung pemerintah
    Korban

    Taliban
    Klaim Pemerintah Afganistan:
    9.819 tewas[48]
    5.472 terluka[48]
    54 tertangkap[48]

    Peralatan:

    Afganistan
    Angka resmi pemerintah:
    Tidak diungkapkan[50][51]
    Berdasarkan pemberitaan media:
    1.537 tewas[52]
    972 terluka[52]
    677 tertangkap[52]
    2.324+ terdesersi[53][54]
    6.000 prajurit KPF menyerah[41]
    Penyerahan massal tentara pemerintah[55][56][57]

    Peralatan:
    1.031 warga sipil tewas[64][52]
    2.043 warga sipil terluka[64][52]
    244.000 warga sipil terlantar[65]

    Dalam tiga bulan pertama serangan, Taliban membuat kemajuan signifikan dalam perebutan wilayah di daerah pedesaan, meningkatkan jumlah distrik yang direbutnya dari 73 menjadi 223 distrik,[15] yang secara bertahap mengisolasi sejumlah pusat kota. Dimulai pada 6 Agustus, Taliban merebut hampir seluruh ibu kota provinsi di Afganistan dengan Bazarak sebagai pengecualian.[69][70][71]

    Serangan ini terkenal karena cepatnya pergerakan Taliban dalam perebutan wilayah,[67][72] juga konsekuensi atas serangan tersebut dari pihak domestik dan internasional.[73] Pada 10 Agustus, pejabat Pemerintah Amerika Serikat memperkirakan bahwa ibu kota Afganistan, Kabul, dapat jatuh ke pihak Taliban dalam waktu 30 hingga 90 hari.[74] Pada 15 Agustus, Associated Press melaporkan bahwa Taliban telah mencapai dan merebut ibu kota Kabul; dengan demikian, Pemerintah Republik Islam Afganistan dinyatakan jatuh. Taliban mengatakan bahwa pihaknya sedang menunggu pengalihan kekuasaan.[75] Setelah merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus, Taliban menduduki Istana Kepresidenan setelah Presiden petahana Ashraf Ghani meninggalkan Afganistan.[76]

    Tanggapan

    Domestik

    •   Afganistan: Pada 9 Juli, Pemerintah Afganistan bersumpah untuk merebut kembali seluruh distrik yang direbut oleh Taliban.[77] Pada 10 Juli, Ismail Khan, seorang politikus Afganistan dan mantan mujaihidin, mendeklarasikan pembentukan Gerakan Perlawanan Rakyat Afganistan Barat untuk melawan Taliban di Provinsi Herat.[78] Pasca kejatuhan Herat pada 12 Agustus, Khan ditahan oleh Taliban.[79] Pada 2 Agustus, Presiden Ashraf Ghani menyalahkan kemajuan pergerakan Taliban pada penarikan pasukan tentara Amerika Serikat yang dilakukan secara mendadak, dan mengatakan bahwa Taliban belum memutus hubungannya dengan organisasi teroris dan melancarkan serangan terhadap kaum perempuan, di mana Taliban menyangkal klaim tersebut.[80] Surat kabar Pemerintah Afganistan The Kabul Times melaporkan bahwa pada 9 Agustus, #SanctionPakistan menjadi salah satu tagar yang tren di Twitter di Afganistan dan seluruh dunia, dengan warga Afganistan mengklaim Pakistan bertanggung jawab atas dukungannya terhadap Taliban.[81] Menteri Pertahanan Afganistan Bismillah Khan Mohammadi mengkritik Ghani melalui cuitan di Twitter setelah kejatuhan ibu kota Kabul dan kepergian Ghani dari Afghanistan: Mereka mengikat tangan kami dari belakang dan menjual negara kami. Terkutuklah Ghani dan gerombolannya."[82] Amrullah Saleh, wakil presiden Pemerintah Afganistan, membuat cuitan di Twitter pada 15 Agustus: "Saya tidak akan pernah dan di bawah kondisi apa pun untuk tunduk kepada teroris Taliban." Ia menuduh Pakistan mendukung Taliban.[83] Abdullah Abdullah, Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, mengkritik kepergian mendadak Ghani dari Afganistan dan mengatakan, "Tuhan akan meminta pertanggungjawabannya, dan orang-orang akan memiliki penilaian mereka terhadap Ghani."[84]
    •   Taliban: Pada 9 Juli, perunding Taliban Shahabuddin Delawar dalam wawancara di Moskwa mengatakan bahwa Taliban "mengendalikan 85% dari teritori Afganistan", dan menambahkan bahwa Taliban "bukan bagian dari perjanjian" dengan Amerika Serikat untuk tidak menyerang sejumlah pusat administratif di Afganistan.[77]

    Internasional

     
    Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden Afganistan Ashraf Ghani dan Ketua dewan negara Abdullah Abdullah pada 25 Juni 2021.
    •   Amerika Serikat: Presiden Joe Biden membela keputusannya untuk menarik pasukan tentaranya, dengan mengatakan bahwa negaranya tidak pergi ke Afganistan untuk "membangun negara".[85] Biden menambahkan bahwa ia tidak akan "mengirimkan generasi Amerika lainnya untuk berperang di sana" dan merujuk ke upaya penyatuan Afganistan di masa lalu yang berakhir dengan kegagalan. Biden juga menjamin bahwa keamanan Amerika Serikat tidak berada dalam risiko, terlepas dari hasil peperangan di Afganistan.[86][87] Pada 10 Agustus, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada para wartawan bahwa Amerika Serikat yakin serangan udara Amerika berdampak terhadap Taliban, tetapi kekuatan udara dari Amerika saja tidak akan mampu untuk menghentikan serangan pemberontak.[88] Pada 16 Agustus, Joe Biden memberikan pidatonya di mana ia membela keputusannya untuk menarik pasukan tentaranya dan mengatakan bahwa ia tidak menyesali keputusannya tersebut.[89]
    •   Argentina: Kementerian Luar Negeri mewakili Pemerintah Argentina menyerukan kepada seluruh pihak untuk memulihkan ketertiban dan membuka pembicaraan, serta mendesak Taliban untuk menghormati hak asasi manusia. Kementerian Luar negeri juga mendesak Taliban untuk memperbolehkan siapa saja yang ingin meninggalkan Afganistan dan memperbolehkan bala bantuan untuk masuk ke Afganistan.[90]
    •   Australia: Perdana Menteri Scott Morrison, Menteri Luar Negeri Marise Payne, dan Menteri Pertahanan Peter Dutton mengumumkan bahwa Pemerintah Australia sedang berupaya untuk mengevakuasi 130 warga Australia di Afghanistan. Ketiganya juga mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak Taliban untuk "menghentikan seluruh tindakan kekerasan terhadap warga sipil dan mengikuti hukum kemanusiaan internasional serta hak asasi manusia yang berhak diharapkan oleh rakyat Afganistan, khususnya perempuan dan anak-anak." Australia juga mengerahkan sebuah pesawat angkut C-17 dan 250 pasukan tentara untuk membantu upaya evakuasi.[91]
    •   Brasil: Kementerian Luar Negeri mewakili Pemerintah Brasil menyatakan keprihatinannya atas ketidakstabilan situasi yang meningkat di Afganistan dan juga di seluruh wilayah Asia Tengah. Brasil mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak dengan menyatakan dukungan penuh terhadap Misi Bantuan PBB di Afganistan (UNAMA).[92]
    •   Britania Raya: Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan bahwa Britania Raya akan siap untuk bekerja sama dengan Taliban jika mereka meraih kekuasaan, tetapi dengan syarat bahwa Taliban dapat mengikuti norma-norma internasional. Namun, Wallace memperingatkan bahwa Britania Raya dapat meninjau kembali hubungannya jika Taliban ditemukan melanggar hak asasi manusia di Afganistan.[93] Dalam kritiknya yang tidak biasa kepada sekutunya di Amerika, Wallace merujuk perjanjian Doha sebagai "kesepakatan busuk" yang "secara efektif mengatakan kepada seorang Taliban yang kalah bahwa mereka menang... Kita semua, dalam komunitas internasional, mungkin akan membayar konsekuensinya."[94]
    •   Denmark: Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod mengatakan bahwa Pemerintah Denmark memutuskan untuk menutup sementara keduataan besarnya di Kabul dan bahwa situasi di Kabul serius, dan berupaya ekstra bagi mereka yang telah berdiri berdampingan dengan Denmark.[95]
    •   Filipina: Kedutaan besar Filipina di Pakistan, yang merangkap perwakilan Filipina di Afganistan, telah menjangkau warga Filipina untuk memastikan situasi keamanan mereka dan mengimbau kesemuanya untuk bersiap. Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa kedutaan besar di Pakistan telah mengumpulkan sekitar 75 orang untuk dipulangkan, dan jumlahnya masih akan bertambah dalam beberapa hari ke depan.[96] Joseph Glenn Gumpal, presiden Samahang Pilipino sa Afghanistan (Organisasi warga Filipina di Afghanistan), sebuah komunitas ekspatriat di Afganistan, mengatakan bahwa terdapat rencana penerbangan pemulangan dari 22 Agustus hingga 24 Agustus. Terdapat pula sedikitnya 171 pekerja Filipina di luar negeri yang terdaftar di Afganistan yang dipekerjakan oleh 33 perusahaan yang bergerak di bidang pertahanan hingga telekomunikasi.[97]
    •   India: Menteri Urusan Luar Negeri Subrahmanyam Jaishankar mengatakan bahwa India akan berkonsultasi dengan seluruh pihak yang berkepentingan dalam konflik, termasuk Tiongkok, dan bahwa India mendorong upaya "perdamaian di Afganistan".[98]
    •   Indonesia: Kementerian Luar Negeri mengimbau warga Indonesia agar meninggalkan Afganistan.[99] Komisi 1 DPR juga mendesak Pemerintah Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim agar aktif dalam menengahi kedua belah pihak yang sedang berperang.[100][101]
    •   Iran: Mojtaba Zonnour, seorang ulama Syiah berpengaruh yang juga merupakan anggota parlemen dan politikus, mengatakan bahwa Taliban adalah "bagian tak terbantahkan dari kenyataan di Afganistan", dan bahwa Taliban tidak boleh disamakan dengan kelompok teroris yang mengatasnamakan Islam seperti NIIS dan Al Qa'idah.[102] Ayatullah Agung Lotfollah Safi Golpaygani menyebut bahwa memercayai Taliban adalah sebuah kesalahan.[103]
    •   Irlandia: Pada 16 Agustus, Taoiseach Micheál Martin mengatakan bahwa ia melihat situasi di Afganistan "sangat memprihatinkan". Ia menyatakan dukungan terhadap pernyataan yang dibuat oleh Sekretaris Jenderal PBB yang meminta semua pihak untuk menahan diri dari Taliban dan menekankan pentingnya bagi semua pihak yang berperang untuk mengikuti hukum internasional.[104]
    •   Italia: Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan mengerahkan sebuah pesawat KC-767 dari Angkatan Udara Italia untuk mengevakuasi diplomat dan warga Italia, bersama dengan banyaknya warga Afganistan dan keluarganya yang bekerja untuk Italia. Seorang utusan pemerintah tetap bertahan di bandara Kabul dengan perlindungan dari Carabinieri dan sebuah jembatan udara juga disusun.[105]
    •   Jerman: Menteri Luar Negeri Heiko Maas mengatakan bahwa Jerman akan menghentikan bantuan finansial kepada Afganistan jika Taliban mengambil alih kendali Pemerintah Afganistan dan memberlakukan syariat Islam.[106]
    •   Kazakhstan: Perwakilan Kazakhstan berpartisipasi dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai bersama dengan otoritas Rusia dan Tiongkok untuk mendiskusikan kemungkinan masuknya gelombang pengungsi dari Afganistan.[107]
    •   Kirgizstan: Perwakilan Kirgiztan berpartisipasi dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Shanghai bersama dengan otoritas Rusia dan Tiongkok untuk mendiskusikan kemungkinan masuknya gelombang pengungsi dari Afganistan.[107]
    •   Norwegia: Pemerintah Norwegia mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Kabul dan Menteri Urusan Luar Negeri Ine Marie Eriksen Søreide mengatakan bahwa "situasi keamanan di Afghanistan telah memburuk dan terutama berpengaruh terhadap penduduk sipil".[108]
    •   Pakistan: Melihat kemajuan Taliban, Direktorat Jenderal ISPR Angkatan Bersenjata Pakistan mengeluarkan pernyataan bahwa "Pakistan harus dilihat sebagai fasilitator dan bukan penjamin dalam proses perdamaian di Afganistan".[109]
    •   Prancis: Menteri Urusan Eropa dan Luar Negeri Jean-Yves Le Drian mengatakan bahwa dengan memburuknya situasi di Afganistan yang berlangsung cepat, pihaknya memutuskan untuk memindahkan kedutaan besar Prancis ke Bandara Kabul, untuk melanjutkan evakuasi secara penuh diplomat Prancis di Kabul.[110] Menteri Pertahanan Florence Parly, atas perintah Presiden Emmanuel Macron, mengirimkan sebuah pesawat angkut C130J dan A400M dari Angkatan Udara dan Luar Angkasa untuk melakukan evakuasi, dengan dukungan dari militer Prancis yang ditempatkan di Camp de la Paix di Uni Emirat Arab.[111]
    •   Rumania: Pada 14 Agustus, dengan situasi di Afganistan yang memburuk, Kementerian Luar Negeri mengimbau seluruh warga Rumania untuk "meninggalkan Afganistan dengan segera" dan menghindari perjalanan apa pun ke Afganistan.[112] Pada 16 Agustus, Perdana Menteri Florin Cîțu mengatakan bahwa masih terdapat 35 warga Rumania di Afganistan dan sebuah pesawat akan dikerahkan untuk membawa mereka semua kembali ke Rumania.[113]
    •   Rusia: Otoritas Rusia mengatakan bahwa pihaknya sedang bekerja sama dengan Pemerintah Tajikistan untuk melindungi Tajikistan dari serangan apa pun dari luar di bawah kesepakatan Organisasi Traktat Keamanan Kolektif.[114] Zamir Kabulov, seorang perwakilan khusus Rusia di Afganistan, mengatakan bahwa Pemerintah Afganistan hanya mengumbar janji manis mengenai usulan pembicaraan dan mereka tidak melakukan upaya secara memadai untuk memungkinkan digelarnya pembicaraan. Ia juga mengatakan bahwa Rusia dan kekuatan regional lainnya lebih menginginkan transisi pemerintahan di Afganistan.[115] Perwakilan Taliban mengunjungi Moskwa pada bulan Juli.[116] Russia's Foreign Ministry called the Taliban "of sound mind".[117]
    •   Selandia Baru: Perdana Menteri Jacinda Ardern dan Kepala Marsekal Udara Angkatan Pertahanan Kevin Short mengumumkan bahwa Selandia Baru akan mengerahkan 40 pasukan tentara untuk mengevakuasi 53 warga Selandia Baru dan 37 warga Afganistan yang telah bekerja untuk militer Selandia Baru beserta dengan keluarga besarnya.[118]
    •   Spanyol: Pemerintah Spanyol mempersiapkan evakuasi bagi warga Afganistan yang bekerja untuk operasi militer dan sipil Spanyol serta misi Uni Eropa. Angkatan Udara Spanyol telah menyiapkan sebuah pesawat angkut A400M untuk mengangkut pengungsi dari Kabul segera setelah perintah evakuasi dikeluarkan sebelum 30 Agustus.[119] Kementerian Dalam Negeri akan "memproses" setiap pengajuan untuk perlindungan internasional yang dibuat oleh penerjemah dari Afganistan dan lainnya yang bekerja untuk pasukan Spanyol setelah mereka tiba di Spanyol, daripada memproses status mereka sebagai pengungsi.[120]
    •   Swedia: Pemerintah Swedia mengumumkan penutupan kedutaan besarnya di Kabul, dan Menteri Luar Negeri Ann Linde mengatakan bahwa bentuk bantuan Swedia kepada Afganistan juga akan ditinjau.[121]
    •   Tajikistan: Presiden Emomali Rahmon memerintahkan 20.000 prajurit cadangan dari Angkatan Darat untuk dikirimkan ke perbatasan Afganistan–Tajikistan.[122]
    •   Takhta Suci: Paus Fransiskus menyatakan keprihatinannya atas konflik di Afganistan dan menyerukan digelarnya pembicaraan agar warga yang terdampak dapat hidup dengan damai.[123]
    •   Tiongkok: Menteri Luar Negeri Wang Yi mengkritik kecepatan dan waktu penarikan pasukan tentara NATO yang dipimpin Amerika Serikat serta mendesak keduanya untuk menarik diri "secara tertib dan bertanggung jawab".[124]
    •   Turki: Pemerintah Turki menawarkan untuk memerintahkan pasukan tentaranya untuk melindungi Bandar Udara Internasional Kabul.[125]
    •   Turkmenistan: Angkatan Bersenjata ditugaskan ke perbatasan Afganistan–Turkmenistan karena kekhawatiran keamanan di daerah tersebut.[126]
    •   Uzbekistan: Pemerintah Uzbekistan menyatakan kekhawatirannya mengenai kemungkinan terjadinya krisis migrasi akibat peperangan di Afganistan, dan melaporkan bahwa otoritas Amerika Serikat telah menghubungi pejabat Pemerintah Uzbekistan untuk mengkonfirmasi jika Uzbekistan dapat melindungi warga Afganistan yang bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk melarikan diri dari Afganistan. Menanggapi hal tersebut, Pemerintah Uzbekistan mendirikan sebuah perkampungan tenda untuk para migran Afganistan di kota Termez.[127]

    Supranasional

    Sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh dua belas negara, termasuk Amerika Serikat, India, dan Tiongkok dengan PBB dan Uni Eropa, menyatakan bahwa tidak akan ada pemerintahan di Afganistan yang diakui jika pendiriannya dilakukan dengan cara penaklukan.[128]

    Referensi

    1. ^ a b Joscelyn, Thomas (25 Juni 2021). "Taliban's deputy emir issues guidance for governance in newly seized territory". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juli 2021. Diakses tanggal 19 Juli 2021. 
    2. ^ Joscelyn, Thomas (7 Juni 2021). "U.N. report cites new intelligence on Haqqanis' close ties to al Qaeda". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Juli 2021. Diakses tanggal 19 Juli 2021. 
    3. ^ a b c d e Roggio, Bill (12 Juli 2021). "Taliban advances as U.S. completes withdrawal". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juli 2021. Diakses tanggal 16 Juli 2021. 
    4. ^ K J M Varma (5 Juli 2021). "Insurgent groups against Pakistan, China step up attacks amid Taliban offensive in Afghanistan: Report". Yahoo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Juli 2021. Diakses tanggal 18 Juli 2021. During the recent fighting in eastern and southern districts of Afghanistan, the Afghan Taliban has been supported by the TTP insurgents [...] According to a UN monitoring report in June, some 5,000 TTP militants are currently based in Afghanistan. 
    5. ^ Seldin, Jeff (5 Mei 2021). "US Airstrikes Target Taliban as Fighting Intensifies". Voice of America. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Juli 2021. Diakses tanggal 9 Juli 2021. 
    6. ^ "US air force targets Taliban position in northern Afghanistan, media reports". Afghanistan Times. 26 Juni 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Juli 2021. Diakses tanggal 9 Juli 2021. 
    7. ^ "Afghan president flees the country as Taliban move on Kabul". AP NEWS (dalam bahasa Inggris). 15 Agustus 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    8. ^ "Afghan President Ghani leaves country - reports". BBC News (dalam bahasa Inggris). 15 Agustus 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    9. ^ "Afghan president Ashraf Ghani has left the country as Taliban move on Kabul". Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    10. ^ Seir, Ahmed; Faeiz, Rahim; Akhgar, Tameem; Gambrell, Jon (15 Agustus 2021). "Taliban Enter Kabul, Await 'Peaceful Transfer' of Power". NBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    11. ^ Mistlin, Joanna Walters (now); Alex; Murray, Jessica; Sullivan (earlier), Helen (15 August 2021). "Taliban claim they will soon declare 'Islamic Emirate of Afghanistan' after President Ghani said to have fled – live". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2021. Diakses tanggal 15 August 2021 – via www.theguardian.com. 
    12. ^ Hakim, Yalda. "An anti-Taliban coalition seems to be forming, including Vice President @AmrullahSaleh2 and Ahmad Massoud, son of Ahmad Shah Massoud - they are in Panjsher, about three hours drive from Kabul #Afghanistan". BBC News. 
    13. ^ "The Panjshir Valley: what is the main bastion of resistance against the Taliban advance in Afghanistan". Market Research Telecast. 17 August 2021. 
    14. ^ a b Roggio, Bill (15 Juli 2021). "Nearly half of Afghanistan's provincial capitals under threat from Taliban". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Juli 2021. Diakses tanggal 16 Juli 2021. 
    15. ^ a b Roggio, Bill (25 Juli 2021). "Mapping Taliban Contested and Controlled Districts in Afghanistan". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Juli 2021. Diakses tanggal 12 Juli 2021. 
    16. ^ Roggio, Bill (13 Agustus 2021). "After lengthy siege, Lashkar Gah is taken by the Taliban". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    17. ^ "Taliban sweep across Afghanistan's south". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    18. ^ "Database". afghan-bios.info. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Juli 2021. Diakses tanggal 16 Juli 2021. 
    19. ^ "Taliban shadow governor for Nimruz among 25 killed in Afghan forces operations in Zaranj, Taliqan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    20. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    21. ^ "17 Taliban militants killed in fresh army operation in northern Afghanistan: gov't - Xinhua | English.news.cn". www.xinhuanet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2021. Diakses tanggal 15 Juli 2021. 
    22. ^ Dipanjan Roy Chaudhury (13 Agustus 2021). "Afghanistan: Old warhorse Rashid Dostum to lead fight against Taliban in the north". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    23. ^ a b Joscelyn, Thomas (5 Agustus 2021). "Taliban 'martyrdom' unit attacks Afghan defense minister's home in Kabul". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Agustus 2021. Diakses tanggal 4 Agustus 2021. 
    24. ^ "Afghan president replaces Army chief". Defense News. 11 Agustus 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2021. Diakses tanggal 11 Agustus 2021. 
    25. ^ a b "Afghan militias forced to fight Taliban blame America's 'abandonment'". PBS (dalam bahasa Inggris). 7 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juli 2021. Diakses tanggal 26 Juli 2021. 
    26. ^ Hassan, Sharif (13 Agustus 2021). "An Afghan warlord who steadfastly resisted the Taliban surrendered. Others may follow his lead". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    27. ^ Horton, Alex (25 Juli 2021). "U.S. prepared to continue airstrikes against Taliban, top commander says". Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2021. Diakses tanggal 8 Agustus 2021. 
    28. ^ Roggio, Bill (8 Agustus 2021). "Taliban takes control of Afghan provincial capitals of Kunduz, Sar-i-Pul and Taloqan". FDD's Long War Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2021. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 
    29. ^ "Afghan Taliban Documents Training, Graduation of "313 Badri Battalion" Fighters" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 Agustus 2021. Diakses tanggal 28 Juli 2021.  "Taliban Badri 313 Battalion" (dalam bahasa Inggris). 29 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Agustus 2021. Diakses tanggal 29 Juli 2021. 
    30. ^ Esfandiari, Golnaz; Ahmadi, Mumin (9 Juli 2021). "Fighting The Taliban Was 'Suicide': Hundreds Of Afghan Soldiers Escape To Tajikistan". Radio Free Europe/Radio Liberty (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Juli 2021. Diakses tanggal 26 Juli 2021. 
    31. ^ Trofimov, Yaroslav; Cullison, Alan; Amiri, Ehsanullah (9 Agustus 2021). "Taliban Make New Gains in Afghanistan, Putting Kabul in Crisis". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Agustus 2021. Diakses tanggal 9 Agustus 2021. 
    32. ^ Glinski, Stefanie (24 September 2020). "Feeling Abandoned by Kabul, Many Rural Afghans Flock to Join the Taliban". Foreign Policy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 December 2020. Diakses tanggal 9 Agustus 2021. In May, a retired Afghan general in the country’s western Farah province defected to the Taliban—as have army soldiers over the past years. 
    33. ^ Nossiter, Adam (31 Maret 2021). "After two decades of fighting, the Taliban believe they have won the war". The Irish Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2021. Diakses tanggal 9 Agustus 2021. 
    34. ^ "Why India must both engage the Taliban and contend with it". The Times of India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Agustus 2021. Diakses tanggal 5 Agustus 2021. 
    35. ^ "Afghan Air Force Hurt by Inoperable Aircraft - Afghan Lawmakers". Washington Post. 23 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2021. Diakses tanggal 26 Juli 2021. 
    36. ^ "Special Report: Afghan pilots assassinated by Taliban as U.S. withdraws". Reuters. 9 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juli 2021. Diakses tanggal 12 Juli 2021. 
    37. ^ O’Donnell, Lynne (1 Juli 2021). "With the Militias in Afghanistan". Foreign Policy. The Slate Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Juli 2021. Diakses tanggal 29 Juli 2021. 
    38. ^ Gibbons-Neff, Thomas; Rahim, Najim (17 Juli 2021). "Back to Militias, the Chaotic Afghan Way of War". New York Times. Mazar-i-Sharif. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Juli 2021. Diakses tanggal 29 Juli 2021. 
    39. ^ "Archived copy". Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    40. ^ "Afghans chant 'Allahu Akbar' in defiant protests against Taliban". Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Agustus 2021. Diakses tanggal 3 Agustus 2021.  "Ordinary Afghans join battle against Taliban in 'people's uprising'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juni 2021. Diakses tanggal 24 Juni 2021. 
    41. ^ a b "Створений США спецпідрозділ здався талібам у провінції Хост". Інтерфакс-Україна (dalam bahasa Ukraina). 16 August 2021. 
    42. ^ "US launched several airstrikes in support of Afghan forces". Washington Post. 22 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2021. Diakses tanggal 23 Juli 2021. 
    43. ^ Evans, Michael; Tomlinson, Hugh (2 Agustus 2021). "US abandoning Afghanistan to civil war, says General David Petraeus". The Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2021. Diakses tanggal 8 Agustus 2021. America has been launching airstrikes in support of Afghan forces, using armed Reaper drones that take up to eight hours to reach a target from their base in the Gulf as well as fighter aircraft from Qatar and the United Arab Emirates, and from the carrier USS Ronald Reagan, 
    44. ^ "The Taliban explained". www.aljazeera.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2021. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 
    45. ^ "The Taliban's terrifying triumph in Afghanistan". Economist. 15 Agustus 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    46. ^ "The Taliban's terrifying triumph in Afghanistan". Economist. 15 August 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2021. Diakses tanggal 15 August 2021. 
    47. ^ Seldin, Jeff (9 Agustus 2021). "US Admits Afghanistan 'Not Going in the Right Direction'". VOA. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 Agustus 2021. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 
    48. ^ a b c "Press Release". Afghan Ministry of Defense. Afghan Ministry of Defense. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2021. Diakses tanggal 9 Juli 2021. 
    49. ^ a b c d Kube, Courtney; Da Silva, Chantal; Yusufzai, Mushtaq (12 Agustus 2021). "'The momentum is going one way': U.S. looks on as Taliban advance". NBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Agustus 2021. Diakses tanggal 14 Agustus 2021. 
    50. ^ Cullison, Alan; Shah, Saeed (3 Agustus 2021). "Taliban Commander Who Led Attack on Afghan City Was Released From Prison Last Year, Officials Say". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Agustus 2021. Diakses tanggal 10 Agustus 2021. The Afghan government has stopped releasing statistics on its own military casualties to avoid demoralizing its troops. 
    51. ^ "The war in Afghanistan, by the numbers". France 24. 6 Juli 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Agustus 2021. Diakses tanggal 10 Agustus 2021. 
    52. ^ a b c d e Faizi, Fatima; Abed, Fahim; Rahim, Najim (3 Juni 2021). "Afghan War Casualty Report: May 2021". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juli 2021. Diakses tanggal 9 Juli 2021.  Faizi, Fatima; Rahim, Najim (1 Juli 2021). "Afghan War Casualty Report: June 2021". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juli 2021. Diakses tanggal 9 Juli 2021.  Faizi, Fatima; Timory, Asadullah (15 Juli 2021). "Afghan War Casualty Report: July 2021". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juli 2021. Diakses tanggal 5 Agustus 2021.  Faizi, Fatima (5 Agustus 2021). "Afghan War Casualty Report: August 2021". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Agustus 2021. Diakses tanggal 6 Agustus 2021. 
    53. ^ "Some 1,500 Afghan soldiers crossed into Tajikistan over past 2 weeks - Tajik rep to CSTO". Interfax. 7 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021.  "Another group of Afghan military personnel given refuge by Army: ISPR". Express Tribune (dalam bahasa English). 26 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 July 2021. Diakses tanggal 26 July 2021.  Farmer, Ben (9 July 2021). "Taliban take key border crossing with Iran as group claims to control 85% of Afghanistan's territory". The Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 July 2021. Diakses tanggal 23 July 2021. 
    54. ^ "Uzbekistan says hundreds of Afghan soldiers flee over border with dozens of aircraft". Reuters (dalam bahasa Inggris). 16 August 2021. 
    55. ^ Wilkinson, Tracy; Bulos, Nabih (13 Agustus 2021). "U.S. troops' return to Afghanistan has ominous parallel to recent history in Iraq". Los Angeles Times. Government soldiers have surrendered en masse, bequeathing the militants thousands of trucks, dozens of armored vehicles, antiaircraft guns, artillery and mortars, seven helicopters (seven others were destroyed) and a number of ScanEagle drones. 
    56. ^ George, Susannah; Pannett, Rachel; Lamothe, Dan (13 Agustus 2021). "Taliban fighters capture three key Afghanistan cities in sweeping territorial gains". The Inquirer (dalam bahasa Inggris). The mass surrenders of Afghan security forces and government personnel are accelerating 
    57. ^ Michel Issa, Tala (15 Agustus 2021). "Explainer: How did the Afghan military collapse so quickly amid Taliban takeover?". Al Arabiya English (dalam bahasa Inggris). The Taliban’s offensive has led to mass surrenders and captured helicopters. 
    58. ^ a b c d e f g h i j k Mitzer, Stijn; Oliemans, Joost. "Disaster At Hand: Documenting Afghan Military Equipment Losses Since June 2021". Oryx Blog. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 14 Agustus 2021. 
    59. ^ Gibbons-Neff, Thomas; Cooper, Helene; Schmitt, Eric (19 Juni 2021). "Departure of U.S. contractors poses myriad problems for Afghan military". New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juli 2021. Diakses tanggal 12 Juli 2021. 
    60. ^ a b c Roblin, Sebastien (30 Juni 2021). "One Month, 700 Trucks: Afghanistan's U.S. Military Vehicles Fall Into Taliban Hands". Forbes. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Juli 2021. Diakses tanggal 9 Juli 2021. 
    61. ^ a b McCarthy, Naill (6 Juli 2021). "The Afghan Military's Catastrophic Equipment Losses". Statista. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 Juli 2021. Diakses tanggal 23 Juli 2021. 
    62. ^ Philip, Snehesh Alex (11 Agustus 2021). "Taliban takes control of airport in Afghanistan's Kunduz, seizes chopper gifted by India". ThePrint. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2021. Diakses tanggal 11 Agustus 2021. 
    63. ^ Joly, Josephine; Sandford, Alasdair (13 Agustus 2021). "Fears for humanitarian disaster as Taliban overrun key Afghan cities". euronews (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    64. ^ a b Graham-Harrison, Emma (26 Juli 2021). "Afghanistan civilian casualty figures at record high, UN says". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juli 2021. Diakses tanggal 26 Juli 2021. 
    65. ^ "Afghan refugees reach Iran as violence escalates". UNHCR. 9 Agustus 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Agustus 2021. Diakses tanggal 10 Agustus 2021. 
    66. ^ "Taliban launches major Afghan offensive after deadline for U.S. pullout". Reuters. 4 Mei 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Agustus 2021. Diakses tanggal 7 Agustus 2021. 
    67. ^ a b De Luce, Dan; Yusufzai, Mushtaq; Smith, Saphora (25 Juni 2021). "Even the Taliban are surprised at how fast they're advancing in Afghanistan". NBC News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Juli 2021. Diakses tanggal 8 Juli 2021. 
    68. ^ Robertson, Nic (24 Juni 2021). "Afghanistan is disintegrating fast as Biden's troop withdrawal continues". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021. 
    69. ^ "Taliban sweep across Afghanistan's south, take 3 more cities". AP NEWS (dalam bahasa Inggris). 13 Agustus 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2021. Diakses tanggal 13 Agustus 2021. 
    70. ^ Akhgar, Tameem; Faiez, Rahim; Krauss, Joseph (14 Agustus 2021). "Taliban capture key northern city, approach Afghan capital". Associated Press News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Agustus 2021. Diakses tanggal 14 Agustus 2021. 
    71. ^ "Taliban gains control of Jalalabad, one of two cities in Afghan control". The Jerusalem Post | JPost.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    72. ^ "Taliban controls 65% of Afghanistan as rapid advance continues: E.U. official - National | Globalnews.ca". Global News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2021. Diakses tanggal 11 Agustus 2021. 
    73. ^ Baker, Rodger (9 Agustus 2021). "Challenging Our Understanding of the Taliban". Stratfor. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2021. Diakses tanggal 12 Agustus 2021. 
    74. ^ Lamothe, Dan; Hudson, John; Harris, Shane; Gearan, Anne (10 Agustus 2021). "U.S. officials warn collapse of Afghan capital could come sooner than expected". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agustus 2021. Diakses tanggal 11 Agustus 2021. 
    75. ^ Seir, Ahmed; Faiez, Rahim; Akghar, Tameem; Gambrell, John. "Official: Taliban negotiators head to presidential palace". Associated Press. Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 15 Agustus 2021. 
    76. ^ "Afghan president says he left country to avoid bloodshed". Reuters (dalam bahasa Inggris). 15 Agustus 2021. Diakses tanggal 16 Agustus 2021. 
    77. ^ a b "Taliban says it controls '85 percent' of Afghan territory, made no ceasefire promise to US". France24. 9 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021. 
    78. ^ "Ismail Khan forms own militia against Taliban". Afghanistan Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2021. Diakses tanggal 10 July 2021. 
    79. ^ "Taliban detain veteran militia chief Khan in Afghanistan's Herat - official". Reuters. 13 August 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2021. Diakses tanggal 13 August 2021. 
    80. ^ "Afghan president blames worsening security situation on sudden U.S. pullout". Reuters. 2 August 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 August 2021. Diakses tanggal 2 August 2021. 
    81. ^ "#SanctionPakistan trends as Afghans demand sanctions against Pakistan for supporting Taliban The Kabul Times Government %". The Kabul Times. 9 August 2021. 
    82. ^ SEIR, AHMAD; FAIEZ, RAHIM; AKHGAR, TAMEEM; GAMBRELL, JON (15 August 2021). "Afghan president flees country as Taliban move into Kabul". Boston Herald. Associated Press. 
    83. ^ ""I will never, ever bow to Taliban': Afghanistan's first Vice President Amrullah Saleh". The Economic Times. August 16, 2021. Diakses tanggal 16 August 2021. 
    84. ^ "God will hold him accountable: Afghans slam Ashraf Ghani's sudden departure". Deccan Herald (dalam bahasa Inggris). 16 August 2021. 
    85. ^ "US military mission in Afghanistan to end Aug 31: Biden". Channel News Asia. 9 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021. 
    86. ^ Liptak, Kevin (8 July 2021). "Biden defends pulling US out of Afghanistan as Taliban advances: 'We did not go to Afghanistan to nation-build'". CNN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021. 
    87. ^ Khan, Wajahat (9 July 2021). "Biden defends Afghanistan pullout as Taliban gain ground". Nikkei Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021. 
    88. ^ Seldin, Jeff (10 August 2021). "Pentagon: US Airstrikes in Afghanistan 'Having an Effect' on Taliban | Voice of America - English". www.voanews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 August 2021. Diakses tanggal 11 August 2021. 
    89. ^ "'I do not regret my decision': Biden on US military withdrawal from Afghanistan". 16 August 2021. 
    90. ^ "Situación en Afganistán" [Situation in Afghanistan]. www.cancilleria.gob.ar (dalam bahasa Spanyol). Ministry of Foreign Affairs and Worship. 16 August 2021. Diakses tanggal 16 August 2021. 
    91. ^ Greene, Andrew (16 August 2021). "Australian military rescue mission to Afghanistan to proceed 'when situation allows'". ABC News Australia. Diakses tanggal 16 August 2021. 
    92. ^ "Situação no Afeganistão". gov.br/mre (dalam bahasa Portugis). 16 August 2021. 
    93. ^ "British Defence Minister says UK will work with Taliban should they come to power - Telegraph". Reuters. 14 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 July 2021. Diakses tanggal 23 July 2021. 
    94. ^ Trofimov, Yaroslav (13 August 2021). "Taliban Seize Kandahar, Prepare to March on Afghan Capital Kabul". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2021. Diakses tanggal 13 August 2021 – via www.wsj.com. 
    95. ^ "The government (S), V, SF, RV, EL, KF, LA, KD and Å agree on new support measures for endangered Afghan local employees with Danish connections". Diakses tanggal 11 August 2021. 
    96. ^ Mateo, Janvic. "Philippines to repatriate Filipinos in Afghanistan". Philstar.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 August 2021. Diakses tanggal 2021-08-14. 
    97. ^ "Philippine government prepares evacuation flights for Filipino workers in Afghanistan". Arab News (dalam bahasa Inggris). 2021-08-14. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2021. Diakses tanggal 2021-08-14. 
    98. ^ Dikshit, Sandeep (13 July 2021). "Jaishankar to push for conciliation in Afghanistan". Tribune India. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 July 2021. Diakses tanggal 13 July 2021. 
    99. ^ Indonesia, C. N. N. "Situasi Memanas, Kemlu Imbau WNI Tinggalkan Afghanistan". internasional. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2021. Diakses tanggal 11 August 2021. 
    100. ^ Mediatama, Grahanusa (23 July 2021). "Afganistan memanas, anggota Komisi I DPR desak pemerintah evakuasi WNI". kontan.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 August 2021. Diakses tanggal 11 August 2021. 
    101. ^ Taher, Andrian Pratama. "26 WNI Selamat Dievakuasi dari Afghanistan, 1 WNI Kurang Sehat". tirto.id. Diakses tanggal 2021-08-23. 
    102. ^ "Hardliner Lawmaker In Iran Says Taliban Are Not Like Other Militants". Iran International. 13 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2021. Diakses tanggal 13 July 2021. 
    103. ^ 2862 (2021-07-15). "آیت‌الله صافی گلپایگانی: اعتماد به طالبان اشتباهی غیرقابل جبران است". ایرنا (dalam bahasa Persia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2021. Diakses tanggal 2021-08-13. 
    104. ^ Clarke, Vivienne; Bray, Jennifer; Leahy, Pat (16 August 2021). "Taoiseach 'deeply concerned' about events in Afghanistan". The Irish Times. 
    105. ^ "Afghanistan, atterrato volo di rimpatrio da Kabul". ansa.it (dalam bahasa Italia). 16 August 2021. 
    106. ^ Klingert, Liv (12 August 2021). "Foreign minister: Germany won't give aid to Afghanistan if Sharia law is enforced". Politico. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2021. Diakses tanggal 12 August 2021. 
    107. ^ a b Rozanskij, Vladimir (16 July 2021). "Russia, China and Central Asian nations prepare for Taliban victory". Asia News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 July 2021. Diakses tanggal 16 July 2021. 
    108. ^ "Norway closing its embassy in Kabul". newsinenglish.no. Diakses tanggal 13 August 2021. 
    109. ^ "Pakistan should be seen as facilitator, not guarantor in Afghan peace process: DG ISPR". The News International. 10 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021. 
    110. ^ "Afghanistan - Communiqué de M. Jean-Yves Le Drian (15 août 2021)". diplomatie.gouv.fr (dalam bahasa Prancis). 15 August 2021. 
    111. ^ "Ministre des Armées Florence Parly". Twitter @florence_parly (dalam bahasa Prancis). 15 August 2021. 
    112. ^ "Mesajul MAE pentru românii din Afganistan: "Părăsiți imediat țara" / România a rămas fără ambasadă în Kabul după atentatul din 2019". HotNews (dalam bahasa Rumania). 14 August 2021. 
    113. ^ "Florin Cîțu: În acest moment mai sunt 35 de cetățeni români în Afganistan. Am vorbit cu președintele să trimitem un avion". Digi24 (dalam bahasa Rumania). 16 August 2021. 
    114. ^ "Tajikistan Seeks Russia-Led Alliance's Aid as Violence Builds on Afghan Border". The Moscow Times. 8 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021. 
    115. ^ "Russia tells 'hypocritical' Afghan government to negotiate with Taliban". Dawn News. Associated Press. 14 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 July 2021. Diakses tanggal 23 July 2021. 
    116. ^ "In Welcoming The Taliban, Kremlin Opens Door To A Host Of Criticisms, Diplomatic Uncertainties". RadioFreeEurope/RadioLiberty (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2021. Diakses tanggal 6 August 2021. 
    117. ^ "Russia Calls Taliban 'Rational,' Blames Afghan Gov't for Blocking Talks". The Moscow Times (dalam bahasa Inggris). 23 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 August 2021. Diakses tanggal 6 August 2021. 
    118. ^ McClure, Tess (16 August 2021). "New Zealand to deploy troops to aid citizens' evacuation from Afghanistan". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 August 2021. Diakses tanggal 16 August 2021. 
    119. ^ González, Miguel (2021-08-12). "Spain prepares to evacuate Afghans who worked with Spanish military and aid agencies". EL PAÍS (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2021. Diakses tanggal 2021-08-15. 
    120. ^ France-Presse, Agence (2021-08-14). "Spain starts repatriating personnel, citizens from Kabul embassy". INQUIRER.net (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 August 2021. Diakses tanggal 2021-08-15. 
    121. ^ "The Swedish embassy in Kabul is evacuated with immediate effect". svt nyheter (dalam bahasa Swedia). Diakses tanggal 15 August 2021. 
    122. ^ "Заседание Совета Безопасности Республики Таджикистан | Президенти Тоҷикистон - President of Tajikistan - Президент Таджикистана - رئيس جمهورية تاجيكستان". president.tj. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2021. Diakses tanggal 11 July 2021. 
    123. ^ "Pope voices 'concern' over Afghanistan, calls for 'dialogue'". Manila Bulletin (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 August 2021. Diakses tanggal 2021-08-15. 
    124. ^ "China: Collective Efforts Required to Contain Afghan Insecurity 'Spillover' | Voice of America - English". www.voanews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2021. Diakses tanggal 18 July 2021. 
    125. ^ "Iran and Russia move to fill diplomatic vacuum in Afghanistan". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 9 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 9 July 2021. 
    126. ^ Lalzoy, Najibullah (12 July 2021). "Turkmenistan deploying troops, heavy weapon on border with Afghanistan". Khaama. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021. 
    127. ^ "Uzbekistan bracing for possible Afghan refugee crisis". Eurasianet. 3 July 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 12 July 2021. 
    128. ^ "Twelve nations decide not to recognise any Afghan government imposed by force". The Economic Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 August 2021. Diakses tanggal 13 August 2021.