Iduladha
Iduladha (bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya dalam agama Islam. Hari ini memperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim bersedia mengorbankan putranya Isma'il sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah. Sebelum Ibrahim mengorbankan putranya, Allah menggantikan Ismail dengan domba. Untuk memperingati kejadian ini, hewan ternak disembelih sebagai kurban setiap tahun.
| |
---|---|
Dirayakan oleh | Muslim dan Druze[1] |
Jenis | Hari raya dalam Islam |
Makna | |
Perayaan | |
Mulai | 10 Zulhijah |
Berakhir | 13 Zulhijah |
Tanggal | (dapat berubah-ubah) |
Terkait dengan |
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Nabi Ibrahim |
---|
Iduladha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah atau 70 hari setelah Idulfitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik merupakan hari yang diharamkan untuk berpuasa bagi umat Islam. Pada hari Iduladha, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Id bersama-sama di tanah lapang atau di masjid. Setelah salat, penyembelihan hewan kurban dilaksanakan. Sepertiga daging hewan dikonsumsi oleh keluarga yang berkurban, sementara sisanya disedekahkan atau dibagikan kepada orang lain. Terkadang Iduladha disebut pula sebagai Idulkurban atau Lebaran Haji.
Latar belakang
Salah satu ujian utama dalam hidup Ibrahim adalah menerima perintah Allah untuk mengorbankan putra kesayangannya. Perintah ini diterima Ibrahim melalui mimpi yang terus berulang. Ibrahim tahu bahwa ini adalah perintah dari Allah dan dia memberi tahu putranya, seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur'an.
Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.
Selama masa persiapan, setan menggoda Ibrahim dan keluarganya dengan mencoba menghalangi mereka untuk melaksanakan perintah Allah. Ibrahim kemudian mengusir setan dengan melemparkan kerikil ke arahnya. Untuk memperingati penolakan mereka terhadap setan, batu-batu dilemparkan dalam lontar jumrah dalam ibadah haji.[3]
Ketika melaksanakan penyembelihan, pisau Ibrahim tidak dapat melukai Ismail. Allah kemudian mengganti Ismail dengan seekor hewan sembelihan.[4]
Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim! Sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.” Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.
Penetapan hari
Iduladha dilaksanakan ketika ibadah haji sedang berlangsung. Pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sedangkan hari pelaksanaan wukuf dikenal sebagai Hari Arafah, yang dimulai pada tanggal 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.[5]
Dalam hadis yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali, amir Makkah pernah menyampaikan khotbah, kemudian berkata:
Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar kami menunaikan ibadah haji berdasarkan Hisab dan rukyat (hilal Zulhijah). Jika kami tidak bisa menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami harus mengerjakan manasik berdasarkan kesaksian mereka.
— HR Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar, “Hadis ini isnadnya bersambung dan sahih.”
Hadis ini menjelaskan bahwa, pertama, pelaksanaan ibadah haji harus didasarkan pada hasil rukyat hilal 1 Zulhijah sehingga kapan wukuf dan Iduladhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan nabi kepada amir Makkah, sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk melakukan rukyat; jika tidak berhasil, maka rukyat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada amir Makkah.[butuh rujukan]
Iduladha dalam Kalender Gregorius
Meskipun Iduladha berlangsung pada tanggal yang sama dalam kalender Hijriah, tanggal pada kalender Gregorius bervariasi dari waktu ke waktu karena kalender Hijriah termasuk kalender candra, sedangkan kalender Gregorius tergolong kalender surya. Tabel berikut ini menunjukkan hari Iduladha dalam kalender Gregorius.
Tahun Hijriah | Tanggal kalender Gregorius |
---|---|
1410 | 3 Juli 1990 |
1411 | 23 Juni 1991 |
1412 | 11 Juni 1992 |
1413 | 1 Juni 1993 |
1414 | 21 Mei 1994 |
1415 | 10 Mei 1995 |
1416 | 28 April 1996 |
1417 | 18 April 1997 |
1418 | 7 April 1998 |
1419 | 28 Maret 1999 |
1420 | 16 Maret 2000 |
1421 | 5 Maret 2001 |
1422 | 22 Februari 2002 |
1423 | 12 Februari 2003 |
1424 | 1 Februari 2004 |
1425 | 21 Januari 2005 |
1426 | 10 Januari 2006 |
1427 | 31 Desember 2006 |
1428 | 20 Desember 2007 |
1429 | 8 Desember 2008 |
1430 | 28 November 2009 |
1431 | 16 November 2010 |
1432 | 6 November 2011 |
1433 | 26 Oktober 2012 |
1434 | 15 Oktober 2013 |
1435 | 5 Oktober 2014 |
1436 | 24 September 2015 |
1437 | 12 September 2016 |
1438 | 1 September 2017 |
1439 | 22 Agustus 2018 |
1440 | 11 Agustus 2019 |
1441 | 31 Juli 2020 |
1442 | 20 Juli 2021 |
1443 | 9 Juli 2022 |
1444 | 28 Juni 2023 |
1445 | 17 Juni 2024 |
1446 | 6 Juni 2025 |
1447 | 27 Mei 2026 |
1448 | 16 Mei 2027 |
1449 | 5 Mei 2028 |
1450 | 24 April 2029 |
1451 | 13 April 2030 |
1452 | 2 April 2031 |
1453 | 22 Maret 2032 |
1454 | 11 Maret 2033 |
1455 | 1 Maret 2034 |
Lihat pula
Referensi
- ^ Kadi, Samar (25 September 2015). "Eid al-Adha celebrated differently by Druze, Alawites". The Arab Weekly. London. Diakses tanggal 1 August 2016.
- ^ a b "As-Saffat". KESAN. Diakses tanggal 19 Juli 2021.
- ^ "Sejarah melempar jumroh, perlawanan keluarga Ibrahim terhadap setan". Brilio. 24 September 2015. Diakses tanggal 19 Juli 2021.
- ^ "Sejarah Kurban: Teladan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismai". NU. 2 Juli 2021. Diakses tanggal 19 Juli 2021.
- ^ "Sejarah Penamaan Hari Tarwiyah dan Arafah Serta Maknanya Jelang Idul Adha 1442 H". Liputan 6. 18 Juli 2021. Diakses tanggal 19 Juli 2021.