Kabupaten Lebak
Lebak (bahasa Sunda: ᮜᮨᮘᮊ᮪) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Rangkasbitung. Lebak merupakan kabupaten paling luas di Banten dan terluas kelima di Pulau Jawa. Jumlah penduduk Lebak di tahun 2021 adalah 1.402.324 jiwa.[2]
Kabupaten Lebak
Rangkas | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Sunda | ᮜᮨᮘᮊ᮪ atau ᮼᮘᮊ᮪ |
Motto: Iman aman uman amin (Sunda) Tangguh menghadapi rintangan, yang diimbangi dengan kesucian iman, perbuatan yang menenteramkan, dan sikap toleransi | |
Koordinat: 6°39′00″S 106°13′00″E / 6.65°S 106.21667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Banten |
Hari jadi | 1 Desember 1828 |
Ibu kota | Rangkasbitung |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Iti Octavia Jayabaya, SE. MM |
• Wakil Bupati | Ade Sumardi |
Luas | |
• Total | 3.426,56 km2 (1,323,00 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1.402.324 |
• Kepadatan | 409/km2 (1,060/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 99,25% Sunda Wiwitan 0,44% Kristen 0,21% - Protestan 0,14% - Katolik 0,07% Buddha 0,10%[2] |
• Bahasa | Sunda Banten Indonesia |
• IPM | 64,03 (2021) sedang[3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0252 |
Pelat kendaraan | A xxxx |
Kode Kemendagri | 36.02 |
Kode SNI 7657:2023 | LBK |
DAU | Rp 1.114.873.247.000.- |
Fauna resmi | Owa abu-abu |
Situs web | www |
Kabupaten Lebak dilintasi jalur kereta api Jakarta-Merak. Kabupaten Lebak terdiri atas 28 kecamatan, yang dibagi lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan. Badui merupakan salah satu subsuku Sunda dengan kekhasan budaya dan adat istiadatnya, tinggal di Kanekes, Leuwidamar.
Sejarah
Sebagai bagian dari wilayah Kesultanan Banten, Kabupaten Lebak dengan luas Wilayah 304.472 Ha, sejarahnya tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kesultanan Banten. Berkaitan dengan hari jadi Kabupaten Lebak yang jatuh pada tanggal 2 Desember 1828, terdapat beberapa catatan sejarah yang menjadi dasar pertimbangan, antara lain :
Kesultanan Banten
mulai dari tahun 1811 Kesultanan Banten berada dibawah kekuasaan Inggris, Inggris merebut Banten dari Belanda. Pada tanggal 19 Maret 1813, Sultan Maulana Muhammad Sofiyudin (Sultan Banten Terakhir) diturunkan secara paksa dari tahtanya oleh Raffles (wakil pemerintah Inggris), kemudian Pemerintahan Kesultanan Banten diberhentikan, dan Kesultanan Banten hanya dijadikan sebagai lambang/simbol kebudayaan dan tidak memiliki kedaulatan, lalu diangkatlah Joyo Miharjo (orang Rembang-Jawa Tengah) menjadi Sultan Adat Banten dengan nama Sultan Muhammad Rafiudin sebagai pengganti Sultan Banten Terakhir (Sultan Maulana Muhammad Sofiyudin), Joyo Miharjo/Muhammad Rafiudin ialah Suami Ratu Arsiah, dan Ratu Arsiah ialah Adik Ratu Asiah (Ibunda Sultan Maulana Muhammad Sofiyudin). Joyo Miharjo/Muhammad Rafiudin yang bukan keturunan Sultan-sultan Banten diberikan gelar Sultan Banten oleh Pemerintah Inggris dengan tidak memiliki wilayah kekuasaan. sedangkan wilayah daerah kekuasaan Kesultanan Banten dibagi 4 wilayah yaitu:
- Wilayah Banten Lor
- Wilayah Banten Kulon
- Wilayah Banten Tengah dan
- Wilayah Banten Kidul
Ibukota Wilayah Banten Kidul terletak di Cilangkahan dan pemerintahannya dipimpin oleh Bupati yang diangkat oleh Wakil Gubernur Inggris Raffles yaitu Tumenggung Suradilaga (Raden Muhammad) mereka bertanggung jawab langsung kepada Pemerintah Inggris bukan ke Kesultanan Banten lagi. hingga pada tahun 1816 Banten kembali jatuh ke Belanda. ditahun itupula Kesultanan Banten dihapuskan, Joyo Miharjo/Muhammad Rafiudin dicopot gelar Sultannya. kemudian mengganti semua keempat Bupati yang diangkat oleh Pemerintah Inggris diwilayah Banten. Untuk Banten Kidul Tumenggung Suradilaga/Raden Muhammad digantikan oleh Tubagus Jamil (Putra Sultan Banten Abul Mahasin Muhammad Syifa'u Zainul Abidin) dengan gelar Raden Adipati Jamil atau Pangeran Sanjaya, dengan Ki Ngabehi Bahu Pringga (Bekas Punggawa Kesultanan Banten) sebagai Wakilnya dengan gelar Patih Derus. Pada tahun 1828 Ibukota Kabupaten Banten Kidul dipindahkan dari Cilangkahan ke Lebak (daerah Leuwidamar) dan mengganti nama Kabupaten Banten Kidul menjadi Kabupaten Lebak pada tanggal 2 Desember 1828.
Karesidenan Banten
Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Jenderal Nomor 1, Staatsblad Nomor 81 tahun 1828, Wilayah Keresidenan Banten dibagi menjadi 3 (tiga) Kabupaten yaitu:
- Kabupaten Serang
- Kabupaten Caringin
- Kabupaten Lebak
Wilayah Kabupaten Lebak berdasarkan pembagian di atas memiliki batas-batas yang meliputi District dan Onderdistrict, yaitu:
- District Sajira yang terdiri dari Onderdistrict Ciangsa, Somang dan Onderdistrict Sajira,
- District Lebak Parahiang yang terdiri dari Onderdistrict Koncang dan Lebak Parahiang.
- District Parungkujang yang terdiri dari Onderdistrict Parungkujang dan Kosek,
- District Madhoor (Madur) yang terdiri dari Onderdisrict Binuangeun, Sawarna dan Onderdistrict Madhoor (Madur)
Karena Pangeran Sanjaya/Raden Adipati Jamil (Bupati Lebak Pertama) dan Patih Derus (Patih Lebak Pertama) tidak mampu mengatasi perlawanan rakyat terhadap Belanda, tahun 1830 Pemerintah Belanda pun mengganti kedudukan mereka berdua, Raden Adipati Jamil diganti oleh Raden Tumenggung Adipati Karta Nata Nagara (Demang Jasinga yang telah berhasil membantu Belanda menumpas perlawanan Nyai Gumparo/Nyi Mas Gamparan) dan Patih Derus diganti oleh Patih Jahar. Pada Tahun 1842 Ibukota Kabupaten Lebak dipindahkan dari Lebak (daerah Leuwidamar) ke Warunggunung, namun nama Lebak tetap dipakai.
Pemindahan ibu kota
berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda, nomor 15 tanggal 17 Januari 1849, Ibukota Kabupaten Lebak yang saat itu berada di Warunggunung harus dipindahkan. Kemudian Raden Tumenggung Adipati Karta Natanagara (Bupati Lebak) memerintahkan Wakilnya yaitu Patih Jahar (Patih Lebak) untuk menemukan lokasi strategis untuk dijadikan Ibukota Pusat Pemerintahan Lebak, maka ditemukanlah daerah hutan bambu belantara yang kemudian setelah hutan dibuka dinamai Rangkasbitung, dimulailah pembangunan berbagai macam sarana pusat pemerintahan, dan Pelaksanaan pemindahan ibukotanya secara resmi baru dilaksanakan pada tahun 1851 dengan diresmikan pada tanggal 31 Maret 1851.
Perubahan wilayah
Wilayah Kabupaten Lebak yang pada tahun 1828 memiliki District, dengan terbitnya Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 29 Oktober 1828, Staatsblad nomor 266 tahun 1828, diubah menjadi :
- District Rangkasbitung, meliputi Onderdistrict Rangkasbitung, Kolelet Wetan, Warunggunung dan Onderdistrict Cikulur.
- District Lebak, meliput Onderdistrict Lebak, Muncang, Cilaki dan Cikeuyeup.
- District Sajira meliputi Onderdistrict Sajira, Saijah, Candi dan Maja.
- District Parungkujang, meliputi Onderdistrict Parungkujang, Kumpay, Cileles dan Bojongmanik.
- District Cilangkahan, meliputi Onderdistrict Cilangkahan, Cipalabuh, Cihara dan Bayah.
- Tanggal 14 Agustus 1925 Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda tanggal 14 Agustus 1925, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 Kabupaten Lebak menjadi daerah Pemerintahan yang berdiri sendiri dengan wilayah meliputi District Parungkujang, Rangkasbitung, Lebak dan Cilangkahan.
Pembentukan Kabupaten Lebak
Undang-undang Nomor 14 tahun 1950 tentang Pembentukan daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat.
Berdasarkan rangkaian sejarah tersebut kami berpendapat bahwa titi mangs tepat untuk ditetapkan sebagai Hari Jadi Kabupaten Lebak adalah tanggal 2 Desember 1828, dengan dasar pemikiran dan pertimbangan sebagai berikut :
a. Tanggal 2 Desember 1828, berdasarkan Staatsblad Nomor 81 tahun 1828 merupakan titik awal pembentukan 3 (tiga) Kabupaten di wilayah bekas Kesultanan Banten dan nama Lebak mulai diabadikan menjadi nama Kabupaten dengan batas-batas wilayah yang lebih jelas sebagaimana tercantum dalam pembagian wilayah ke dalam District dan Onderdistrict (Kewedanaan dan Kecamatan). Walaupun terdapat perubahan nama dan penataan kembali wilayah District dan Onderdistrict tersebut, wilayah Kabupaten Lebak dalam perkembangan selanjutnya sebagaimana tertuang dalam Staatsblad nomor 226 tahun 1828, Staatsblad nomor 381 tahun 1925 dan Undang-undang nomor 14 tahun 1950, merupakan wilayah Kabupaten Lebak sebagaimana adanya saat ini.
Sebelum adanya Staatsblad nomor 81 tahun 1828, selain nama Lebak belum pernah diabadikan batas wilayah untuk Kabupaten yang ada di wilayah Banten karena belum adanya kejelasan yang dapat dijadikan dasar penetapan.
b. Tanggal 2 Desember 1828 yang bertepatan dengan saat diterbitkannya Staatsblad nomor 81 tahun 1828, tidak dijadikan dasar penetapan sebagai Hari Jadi bagi dua Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Serang dan Pandeglang.
Upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak beserta seluruh aparat serta dukungan seluruh masyarakat Kabupaten Lebak melalui wakil-wakilnya di DPRD, telah berhasil menentukan Hari Jadi Kabupaten Lebak dengan lahirnya Keputusan DPRD nomor 14/172.2/D-II/SK/X/1986, yang memutuskan untuk menerima dan menyetujui bahwa Hari Jadi Kabupaten Lebak jatuh pada tanggal 2 Desember 1828 beserta rancangan peraturan daerahnya.
Geografi
Secara geografis wilayah Kabupaten Lebak berada pada 105 25' - 106 30 BT dan 6 18' - 7 00' LS. Kabupaten Lebak memiliki topografi berupa pantai, dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian wilayah antara 0-1929 meter di atas permukaan air laut.
Batas Wilayah
Utara | Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang |
Timur | Provinsi Jawa Barat (Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi) |
Selatan | Samudera Indonesia |
Barat | Kabupaten Pandeglang |
Iklim dan Hidrologi
Iklim di Kabupaten Lebak dipengaruhi oleh angin Muson dan La Nina. Cuaca didominasi oleh angin baratan dari Samudera Hindia dan benua Asia pada musim hujan dan angin timuran pada musim kemarau. Curah hujan rata-rata per tahun mencapai 2.000-4.000 mm dengan suhu udara antara 20°-32 °C.
Sungai Ciujung yang mengalir ke arah utara menuju Laut Jawa melintasi Kabupaten Lebak merupakan sungai terpanjang di Provinsi Banten. Sedangkan sungai yang bermuara ke Samudera Hindia diantaranya Sungai Cibareo, Sungai Cisawarna, Sungai Cimadur, Sungai Cisiih, Sungai Cimancak, Sungai Cihara, Sungai Cipageran dan Sungai Cilangkahan.
Data iklim Lebak, Banten, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29.7 (85.5) |
30.1 (86.2) |
30.6 (87.1) |
31.2 (88.2) |
31.5 (88.7) |
31.4 (88.5) |
31.5 (88.7) |
31.6 (88.9) |
32 (90) |
32.1 (89.8) |
31.6 (88.9) |
30.8 (87.4) |
31.18 (88.16) |
Rata-rata harian °C (°F) | 25.7 (78.3) |
26 (79) |
26.2 (79.2) |
26.5 (79.7) |
26.7 (80.1) |
26.3 (79.3) |
26.1 (79) |
25.8 (78.4) |
26.5 (79.7) |
26.8 (80.2) |
26.7 (80.1) |
26.4 (79.5) |
26.31 (79.38) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 21.8 (71.2) |
21.9 (71.4) |
22.8 (73) |
22.9 (73.2) |
21.9 (71.4) |
21.3 (70.3) |
20.8 (69.4) |
20.5 (68.9) |
21 (70) |
21.5 (70.7) |
22 (72) |
21.9 (71.4) |
21.69 (71.08) |
Presipitasi mm (inci) | 370 (14.57) |
332 (13.07) |
317 (12.48) |
280 (11.02) |
205 (8.07) |
136 (5.35) |
108 (4.25) |
77 (3.03) |
106 (4.17) |
203 (7.99) |
339 (13.35) |
390 (15.35) |
2.863 (112,7) |
Rata-rata hari hujan | 17 | 16 | 15 | 14 | 10 | 7 | 6 | 4 | 6 | 10 | 15 | 17 | 137 |
% kelembapan | 86 | 85 | 84 | 83 | 82 | 80 | 79 | 79 | 79 | 80 | 81 | 83 | 81.8 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 143 | 155 | 190 | 221 | 238 | 244 | 263 | 274 | 245 | 249 | 203 | 184 | 2.609 |
Sumber #1: BMKG[4] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[5] & Climate-Data.org[6] |
Pariwisata
Kabupaten Lebak memiliki destinasi wisata yang beragam, baik wisata budaya maupun wisata alam. Wisata budaya berupa destinasi Urang Baduy di Kecamatan Leuwidamar, serta Museum Multatuli di Rangkasbitung yang berisi tentang sejarah kolonial Belanda dan peran Multatuli dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.[7] Sementara untuk wisata alam cukup beragam dimulai dari wisata di wilayah pegunungan dan wisata di wilayah dataran rendah seperti pantai.
Pemerintahan
Kecamatan
Kabupaten Lebak terdiri dari 28 kecamatan, 5 kelurahan dan 340 desa dengan jumlah penduduk pada tahun 2017 diperkirakan sebesar 1.222.258 jiwa dan luas wilayah 3.426,56 km² dengan kepadatan 357 jiwa/km².[8][9]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lebak, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[10] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
36.02.09 | Banjarsari | 20 | 42355 | Desa | ||
36.02.03 | Bayah | 11 | 42393 | Desa | ||
36.02.07 | Bojongmanik | 9 | 42363 | Desa | ||
36.02.18 | Cibadak | 15 | 42357 | Desa | ||
36.02.19 | Cibeber | 22 | 42394 | Desa | ||
36.02.28 | Cigemblong | 8 | 42397 | Desa | ||
36.02.26 | Cihara | 9 | 42398 | Desa | ||
36.02.16 | Cijaku | 11 | 42395 | Desa | ||
36.02.17 | Cikulur | 13 | 42356 | Desa | ||
36.02.10 | Cileles | 12 | 42353 | Desa | ||
36.02.20 | Cilograng | 10 | 42399 | Desa | ||
36.02.11 | Cimarga | 17 | 42361 | Desa | ||
36.02.04 | Cipanas | 14 | 42372 | Desa | ||
36.02.27 | Cirinten | 10 | 42366 | Desa | ||
36.02.23 | Curugbitung | 10 | 42382 | Desa | ||
36.02.08 | Gunungkencana | 12 | 42354 | Desa | ||
36.02.24 | Kalang Anyar | 7 | 42331-42337 | Desa | ||
36.02.25 | Lebak Gedong | 6 | 42373 | Desa | ||
36.02.06 | Leuwidamar | 12 | 42362 | Desa | ||
36.02.13 | Maja | 14 | 42381 | Desa | ||
36.02.01 | Malingping | 14 | 42391 | Desa | ||
36.02.05 | Muncang | 12 | 42364 | Desa | ||
36.02.02 | Panggarangan | 11 | 42392 | Desa | ||
36.02.14 | Rangkasbitung | 5 | 11 | 42311-42319 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
36.02.12 | Sajira | 15 | 42371 | Desa | ||
36.02.22 | Sobang | 10 | 42365 | Desa | ||
36.02.21 | Wanasalam | 13 | 42396 | Desa | ||
36.02.15 | Warunggunung | 12 | 42352 | Desa | ||
TOTAL | 5 | 340 |
Pemekaran Daerah
Pemerintah Provinsi Banten mengajukan 12 wilayah pemekaran yang nantinya menjadi daerah otonom kabupaten/kota. Keduabelas wilayah yang diusulkan untuk dimekarkan tersebut masing-masing berada di wilayah Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang.[11]
Daftar Bupati
Berikut merupakan daftar Bupati Lebak.[12][13]
No. | Potret | Bupati | Partai | Awal | Akhir | Periode | Wakil | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Raden Adipati Tubagus Jamil Pangeran Sendjaja |
Non Partai | 1819 | 1 November 1837 | – | Ki Ngabehi Bahu Pringga Patih Derus |
||||
2 | Raden Tumenggung Adipati Kartanata Negara Regen Sepoeh (1796–1879) |
Non Partai | 1 November 1837 | 1865 | – | Patih Jahar | [14] | |||
3 | Tumenggung Prawirakoesoemah | Non Partai | 1865 | 1877 | Tidak ada | |||||
4 | Raden Tumenggung Suta Angun-Angun | Non Partai | 1877 | 1881 | ||||||
5 | Raden Adipati Soetanataningrat | Non Partai | 1881 | 1907 | ||||||
6 | Raden Adipati Suryadiputra | Non Partai | 1907 | 16 Maret 1925 | ||||||
7 | Raden Tumenggung Arya Gondosaputra | Non Partai | 16 Maret 1925 | 1938 | [15] | |||||
8 | Raden Tumenggung Hardiwinangun (wafat 1945) |
Non Partai | 1938 | 1944 | ||||||
9 | Raden Denda Kusumah | Non Partai | 1944 | 1945 | ||||||
10 | Tubagus Hasan | Non Partai | 1945 | 19 Desember 1948 | ||||||
11 | Ipik Gandamana | IPKI | 19 Desember 1948 | 1949 | [ket. 1] | |||||
12 | Raden Soedibdja | Non Partai | 1949 | 1949 | ||||||
13 | Hollan Soekmadiningrat | PNI | 1949 | 1 September 1950 | ||||||
14 | Tubagus Soeriaatmadja | Non Partai | 1 September 1950 | 1952 | ||||||
15 | Raden Kasoem | Non Partai | 1952 | 1953 | ||||||
16 | Raden Moeljani Nataatmadja | Non Partai | 1953 | 1957 | ||||||
17 | Mochammad Saleh | Non Partai | 1957 | 1959 | ||||||
18 | Iko Djatmiko | Non Partai | 1959 | 1960 | ||||||
19 | Raden Bidin Soeria Goenawan | Non Partai | 1960 | 1967 | ||||||
20 | Raden A. Hardiwinangoen | Non Partai | 1967 | 1973 | [16] | |||||
21 | Dana Soedharna | Sekber Golkar (PNS) |
1973 | 1978 | ||||||
1978 | 1983 | |||||||||
22 | Oman Sachroni (lahir 1944) |
Sekber Golkar (PNS) |
1983 | 1988 | ||||||
23 | Endang Suwarna | Sekber Golkar (PNS) |
1988 | 1993 | ||||||
24 | Didin Muchjidin | Sekber Golkar (PNS) |
1993 | 1998 | 25 (1993) |
Tidak diketahui | [17] | |||
25 | Mochammad Yas'a Mulyadi (1948–2018) |
Non Partai | 1998 | 2003 | 26 (1998) |
|||||
26 | Mulyadi Jayabaya (lahir 1957) |
PDI-P | 17 November 2003 | 17 November 2008 | 27 (2003) |
Odih Chudori Padma (2003–06) |
[18][19] | |||
17 November 2008 | 17 November 2013 | 28 (2008) |
Amir Hamzah | |||||||
27 | Iti Octavia Jayabaya (lahir 1978) |
Partai Demokrat | 15 Januari 2014 | 15 Januari 2019 | 29 (2013) |
Ade Sumardi | [20] | |||
15 Januari 2019 | 3 November 2023 | 30 (2018) |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Lebak dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[21] | 2019–2024[22] | 2024–2029 | ||
PKB | 5 | 6 | 7 | |
Gerindra | 4 | 9 | 6 | |
PDI-P | 10 | 7 | 7 | |
Golkar | 8 | 6 | 6 | |
NasDem | (baru) 6 | 5 | 7 | |
PKS | 5 | 5 | 5 | |
Hanura | 1 | 0 | 0 | |
PAN | 1 | 0 | 0 | |
Demokrat | 6 | 7 | 6 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||
PPP | 4 | 4 | 5 | |
Jumlah Anggota | 50 | 50 | 50 | |
Jumlah Partai | 10 | 9 | 9 |
Transportasi Umum
- KRL Commuter Line
- Green Line ( )
- KA Lokal Merak
- Angkutan Kota dan Angkutan Pedesaan wilayah Kabupaten Lebak dan beberapa rute yang menghubungkan Kabupaten Pandeglang dengan Terminal Mandala.
Stasiun
Kabupaten Lebak memiliki 3 stasiun KRL dan KA Lokal Merak yang masih beroperasi, diantaranya:
Selain itu, Kabupaten Lebak juga memiliki 15 stasiun yang sudah berhenti beroperasi dikarenakan jalur tidak aktif, yaitu:
- Stasiun Kadunghauk
- Stasiun Jalupang
- Stasiun Pasung
- Stasiun Kerta
- Stasiun Gintung
- Stasiun Malingping
- Stasiun Cilangkahan
- Stasiun Sukahujan
- Stasiun Cihara
- Stasiun Cisiih
- Stasiun Gunung Mandur
- Stasiun Bayah
- Stasiun Pasirtangkil
- Stasiun Cibuah
- Stasiun Warunggunung
Ruas Jalan Tol
Pendidikan
Pendidikan formal | TK atau RA | SD atau MI | SMP atau MTs | SMA atau MA | SMK | Perguruan tinggi | Lainnya | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Negeri | 2 | 780 | 149 | 30 | 5 | 0 | 2 | |||||
Swasta | 81 | 209 | 158 | 70 | 19 | 11 | 3 | |||||
Total | 83 | 989 | 307 | 100 | 24 | 11 | 5 | |||||
Data sekolah di kabupaten Lebak periode 2010/2011 Sumber:[23] |
Keterangan
- ^ Belanda melakukan agresi militer yang menyerang seluruh wilayah Bogor yang mengakibatkan Ipik Gandamana mengungsi ke Cipanas (Lebak), Cileuksa, Kembang Kuning, Lebak Huni, Pangradin, dan sekitar hutan-hutan di Jasinga. Ia ditugaskan oleh pemerintah pusat untuk memimpin pemerintahan darurat di Kabupaten Bogor dan ditetapkan sebagai bupati, serta merangkap jabatan sebagai Bupati Lebak oleh Wakil Gubernur Jawa Barat.
Referensi
- ^ Luas kabupaten Lebak versi situs web resmi pemerintah kabupaten Lebak
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2021.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 13 Februari 2022.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 73 & 137. Diakses tanggal 14 September 2024.
- ^ "RANGKASBITUNG, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 14 September 2020.
- ^ "Rangkasbitung, Banten, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 14 September 2020.
- ^ "10 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Museum Multatuli". Historia. 14 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Juni 2020. Diakses tanggal 3 Februari 2022.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Lebak
- ^ "Gubernur Banten Ajukan 12 Wilayah Pemekaran". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-20. Diakses tanggal 2014-08-19.
- ^ "Profil Bupati dan Wakil Bupati Lebak". Pemerintah Kabupaten Lebak. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-09. Diakses tanggal 9 November 2018.
- ^ "Ini Nama-nama Bupati Lebak Dari Pertama Hingga Sekarang". Chanel Banten. 17 Oktober 2017. Diakses tanggal 9 November 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Raden Adipati Karta Natanagara". Rodovid.id. Diakses tanggal 17 Juni 2022.
- ^ Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië. Landsdrukkeru-Weltevreden. 1931. hlm. 339.
- ^ Mimbar Penerangan, Volume 21. Dinas Penerbitan Direktorat Publisitas. hlm. 114-117.
- ^ Direktori Pemerintahan RI 1998. Mitra Info. 1998. hlm. 75.
- ^ "Mulyadi Jayabaya Terpilih Sebagai Bupati Lebak". Tempo.co. 6 November 2003. Diakses tanggal 18 Juni 2022.
- ^ "Mulyadi Jayabaya Dilantik Menjadi Bupati". Tempo.co. Rangkasbitung. 15 Januari 2004. Diakses tanggal 18 Juni 2022.
- ^ Dami, Laurens (16 Januari 2014). "Bupati dan Wakil Bupati Lebak Terpilih Akhirnya Dilantik". BeritaSatu.com. Diakses tanggal 9 November 2018.
- ^ Puskapol UI (11 November 2014). "Hasil Pemilu 2014 Provinsi Banten". Diakses tanggal 13 Maret 2019.
- ^ Administrator (2019-08-26). "50 Anggota DPRD Lebak Diambil Sumpah Dan Janji Jabatan - Fajar Banten". 50 Anggota DPRD Lebak Diambil Sumpah Dan Janji Jabatan - Fajar Banten. Diakses tanggal 2023-01-31.
- ^ Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) wilayah kabupaten Lebak Diarsipkan 2011-05-27 di Wayback Machine.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi kabupaten Lebak