Gendarmeri

Revisi sejak 21 Februari 2022 07.43 oleh Reindra (bicara | kontrib) (minor)

Gendarmeri (dibaca gɛndarmɛri; /ʒɒnˈdɑːrməri, ʒɒ̃-/) adalah kekuatan militer yang bertugas menegakkan hukum di tengah-tengah penduduk sipil. Istilah gendarme (bahasa Inggris: /ˈʒɒndɑːrm/) diturunkan dari istilah bahasa Prancis zaman pertengahan gens d'armes, yang diterjemahkan menjadi "man-at-arms" (secara harfiah berarti, "manusia yang dipersenjatai").[1] Di Prancis dan beberapa negara berbahasa Prancis, gendarmeri adalah salah satu cabang dari militer yang bertanggung jawab untuk keamanan dalam negeri di beberapa bagian wilayah (khususnya di kawasan perdesaan dan kota-kota kecil untuk kasus Prancis) dengan tugas tambahan sebagai polisi militer bagi angkatan bersenjata.[1] Gendarmeri diperkenalkan ke beberapa negara Eropa Barat selama peperangan era Napoleon.[2] Pada pertengahan abad ke-12, sejumlah bekas wilayah perwalian atau jajahan Prancis atau seperti Libanon, Suriah, Pantai Gading, dan Republik Kongo mengadopsi lembaga gendarmeri setelah kemerdekaan masing-masing.[3][4] Konsep serupa diperkenalkan di Eropa Timur dengan membentuk Pasukan Internal, yang hadir di banyak negara bekas Uni Soviet dan negara-negara bekas sekutu mereka.

Gendarmeri di rue Vernet, dekat Champs-Élysées, Paris

Beberapa organisasi gendarmeri modern yang lebih menonjol adalah Gendarmeri Nasional Prancis, Garda Sipil (Spanyol), Gendarmeri Rumania, Gendarmeri Nasional Aljazair, Gendarmeri Nasional Argentina, Gendarmeri Nasional Burkina Faso, Karabinieri Italia, Karabineros Chile, Karabinieri Moldova, Marsose Kerajaan Belanda, Gendarmeri Kerajaan Maroko, Garda Nasional Republik Portugal, Garda Nasional Meksiko, Garda Nasional Tunisia, dan Gendarmeri Turki.[5]

Etimologi

Kata gendarme adalah pinjaman bentuk tunggal dari bahasa Prancis Kuno gens d'armes (diucapkan [ʒɑ̃ d‿ aʁm]), yang berarti "manusia yang dipersenjatai". Selama abad pertengahan akhir hingga periode modern awal, istilah itu merujuk pada pasukan kavaleri lapis baja dari kalangan bangsawan, terutama bertugas dalam militer Prancis. Kata tersebut memperoleh konotasi kepolisian ketika berlangsungnya Revolusi Prancis, yaitu ketika sebutan Maréchaussée dari zaman Ancien yang melekat pada gendarmeri sebelumnya, oleh pihak kerajaan diubah namanya menjadi "Gendarmeri".

Sebutan dan status

Pasukan-pasukan ini biasanya disebut "gendarmeri", tetapi gendarmeri dapat menyandang sebutan lain, misalnya Carabinieri di Italia, Guarda Nacional Republicana di Portugal, Guardia Civil di Spanyol, Koninklijke Marechaussee di Belanda, Natsionalʹna Hvardiya Ukrayiny di Ukraina, atau Rosgvardiya di Rusia.

Sebagai hasil dari tugasnya di tengah-tengah masyarakat sipil, gendarmeri kadang-kadang lebih digambarkan sebagai pasukan "paramiliter" dibandingkan "militer" (terutama di negara-negara berbahasa Inggris, di mana kepolisian jarang dikaitkan dengan pasukan militer) meskipun deskripsi ini jarang sesuai dengan status resmi dan kemampuan mereka. Gendarmeri sangat jarang dikerahkan dalam situasi militer, kecuali dalam tugas kemanusiaan di luar negeri.

Peran dan pelayanan

Dibandingkan dengan pasukan polisi sipil, gendarmeri dapat memberikan kekuatan yang lebih disiplin yang kemampuan militernya (misalnya, kelompok lapis baja di Prancis dengan kendaraan lapis baja pengangkut personel) membuat mereka lebih mampu menghadapi berbagai kelompok bersenjata dengan semua jenis kekerasan. Di sisi lain, tuntutan proses seleksi yang lebih ketat untuk penugasan militer, terutama dalam hal kecakapan fisik dan kesehatan, membatasi kumpulan calon yang direkrut dibandingkan dengan yang dapat dipilih oleh kepolisian sipil.

Kian banyaknya satuan-satuan gendarmeri di seluruh dunia telah dikaitkan dengan meningkatnya keengganan beberapa pemerintah untuk menggunakan satuan-satuan militer mereka untuk memerangi ancaman dari dalam negeri, yang justru biasanya diberi kepercayaan untuk mengurus pertahanan luar negeri.[1] Fenomena yang terkait adalah pembentukan satuan paramiliter yang berada di bawah otoritas kepolisian sipil. Karena ini bukan kekuatan militer sepenuhnya, bagaimanapun, mereka tidak dianggap gendarmeri.[5]

Di Prancis, gendarmeri bertanggung jawab atas kawasan perdesaan dan kota-kota kecil (biasanya kurang dari 10.000 penduduk) yang mewakili 95% wilayah dan hampir 50% penduduk. Selain organisasi teritorialnya, gendarmeri memiliki satuan pengendalian massa dan anti huru-hara (gendarmeri bergerak, bersama-sama beberapa satuan terkait di kepolisian sipil), kontra-terorisme dan penyelamatan sandera (GIGN, sekali lagi bersama-sama beberapa satuan terkait di kepolisian sipil), pengawasan maritim, polisi di laut dan penjaga pantai (gendarmeri maritim), kontrol dan keamanan di bandara dan polisi lalu lintas udara (gendarmeri transportasi udara), penjaga gedung resmi, layanan kehormatan dan perlindungan Presiden (Garda Republik Prancis), penyelamatan gunung (Peloton de Gendarmerie de Haute Montagne) dan keamanan lokasi senjata nuklir.

Di Argentina, Gendarmeri Nasional Argentina (GNA) dapat bertindak sebagai pasukan patroli perbatasan, mempertahankan dan meronda perbatasan darat, anti-terorisme, misi pengawalan VIP, situasi penyanderaan dan operasi militer khusus dalam masa perang (ketika GNA bergabung dengan Angkatan Darat Argentina) dengan Skuadron Operasi Khusus ke-601 mereka, "Alacran", yang ikut ambil bagian dalam konflik Falkland/Malvinas.[6] GNA juga bertanggung jawab atas berbagai fasilitas kunci (misalnya fasilitas nuklir) dan perlindungan gedung pemerintah dan pemulihan jika terjadi kasus kriminal atau kegiatan musuh, operasi kontra penyelundupan narkotika, penguatan keamanan internal terhadap pasukan keamanan federal dan provinsi lainnya, pasifikasi, pengendalian penyelundupan, pengendalian di jalan raya federal, dan kegiatan anti-hasutan berdasarkan hukum darurat militer.[7] The GNA often take part in UN peacekeeping missions.[8]

Pengaruh Prancis

Penggunaan organisasi militer untuk menjaga ketertiban masyarakat sipil adalah hal yang biasa dalam banyak periode waktu dan budaya. Sebagai konsep Prancis, Gendarmeri Prancis telah menjadi contoh yang paling berpengaruh bagi organisasi semacam itu.

Banyak negara yang pernah berada di bawah kekuasaan dan pengaruh Prancis memiliki gendarmeri. Sebagai contoh, Italia, Belgia, dan Austria telah sejak lama memiliki gendarmeri melalui pengaruh Napoleon Bonaparte tetapi, meskipun Italia masih memiliki organisasi serupa yang bernama Carabinieri, justru gendarmeri Belgia (pada tahun 2001) dan gendarmeri Austria (pada tahun 2005) telah dilebur ke dalam polisi sipil masing-masing. Banyak bekas jajahan Prancis, terutama di Afrika, juga memiliki gendarmeri. Marsose Kerajaan Belanda dibentuk oleh Raja Willem I untuk menggantikan Gendarmeri Prancis setelah kekuasaan Prancis atas Belanda berakhir.

Polisi nasional Kanada, yaitu Angkatan Kepolisian Kerajaan Kanada dalam bahasa Prancis diistilahkan sebagai Gendarmerie royale du Canada (GRC). Bagaimanapun, GRC merupakan organisasi yang didominasi sipil di dalam Keamanan Publik Kanada. GRC bukanlah bagian dari Departemen Pertahanan Nasional Kanada, tetapi memiliki sayap paramiliter dan mereka diberi status resimen naga, dengan standar pertempuran militer yang menunjukkan penghargaan pertempuran mereka setelah bertugas di Perang Dunia I. Penghargaan itu termasuk Kanada Barat Laut, Afrika Selatan, Perang Besar, dan Perang Dunia Kedua.

Lambang yang umum digunakan oleh gendarmeri adalah granat yang menyala, pertama digunakan sebagai lencana oleh gendarmeri Prancis.

Peran dalam konflik modern

Gendarme memainkan peran penting menegakkan kembali hukum dan ketertiban di daerah konflik, tugas yang sesuai dengan tujuan, pelatihan, dan kemampuan mereka.[9][10] Gendarmeri lazim digunakan untuk keamanan dalam negeri dan dalam misi pemeliharaan perdamaian, misalnya di bekas Yugoslavia[9] dan di Pantai Gading,[11] kadang-kadang melalui Pasukan Gendarmeri Eropa.[12]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Lioe, Kim Eduard (2010-12-03). Armed Forces in Law Enforcement Operations? - The German and European Perspective (edisi ke-1989). Springer-Verlag Berlin Heidelberg. hlm. 52–57. ISBN 978-3-642-15433-1. 
  2. ^ Emsley, Clive (1999). Gendarmes and the State in Nineteenth-Century Europe  (edisi ke-1999). Oxford University Press. hlm. 52–57. ISBN 978-0198207986. 
  3. ^ Deep, Daniel (2012). Occupying Syria Under the French Mandate: Insurgency, Space and State Formation. Cambridge University Press. hlm. 204. ISBN 978-1-107-00006-3. 
  4. ^ Clark, John; Decalo, Samuel (2012). Historical Dictionary of Republic of the Congo. Lanham: Scarecrow Press. hlm. 44–49. ISBN 978-0-8108-7989-8. 
  5. ^ a b Kumar, Kuldeep (2016-04-14). Police and Counterinsurgency: The Untold Story of Tripura's COIN Campaign (edisi ke-2016). SAGE Publications India. hlm. 90–94. ISBN 978-9351507475. 
  6. ^ "Gendarmeria Nacional Argentina". gendarmeria.gob.ar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-10. Diakses tanggal 2015-07-01. 
  7. ^ "Gendarmeria Nacional Argentina". gendarmeria.gob.ar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-25. Diakses tanggal 2015-07-01. 
  8. ^ "Historia General de las Relaciones Exteriores de la Republica Argentina (Tomo XV)". argentina-rree.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-23. Diakses tanggal 2015-07-01. 
  9. ^ a b "composition of the KFOR". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-08. Diakses tanggal 2012-03-21. 
  10. ^ Giovanni Arcudi, Forces de police et forces armées, sécurité et défense: où sont les frontières? Diarsipkan 2016-10-18 di Wayback Machine., Cahier du GIPRI, n° 2, pp. 17-64.
  11. ^ official website of the French Defence Ministry Diarsipkan 2011-09-21 di Wayback Machine. (dalam bahasa Prancis)
  12. ^ Arcudi, Giovanni; Smith, Michael E. (2013). "The European Gendarmerie Force: A solution in search of problems?". European Security. 22: 1–20. doi:10.1080/09662839.2012.747511 .