Stasiun Kroya

stasiun kereta api di Indonesia


Stasiun Kroya (KYA) adalah stasiun kereta api kelas besar tipe B yang terletak di Bajing, Kroya, Cilacap. Stasiun yang terletak pada ketinggian +11 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto dan merupakan stasiun yang lokasinya paling timur di Kabupaten Cilacap.

Stasiun Kroya
Kereta Api Indonesia

Tampak depan Stasiun Kroya, 2020
Lokasi
Koordinat7°37′53″S 109°15′1″E / 7.63139°S 109.25028°E / -7.63139; 109.25028
Ketinggian+11 m
Operator
Letak
Jumlah peron4 (satu peron sisi yang rendah dan tiga peron pulau yang tinggi )
Jumlah jalur9
  • jalur 2: sepur lurus dari dan ke arah Bandung maupun Cilacap
  • jalur 4: sepur lurus dari arah Purwokerto-Cirebon
  • jalur 5: sepur lurus ke arah Purwokerto-Cirebon
LayananHampir semua perjalanan kereta api penumpang tujuan Jakarta, Bandung, Cilacap, dan Purwokerto, maupun sebaliknya berhenti di stasiun ini, kecuali KA Argo Lawu dan KA Argo Dwipangga perjalanan reguler.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar tipe B[2]
Sejarah
Dibuka20 Juli 1887
Nama sebelumnyaStation Kroja
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan aglomerasi Stasiun berikutnya
Purwokerto Kamandaka
Semarang Tawang–Cilacap, p.p.
Maos
ke arah Cilacap
Sumpiuh
Berlawanan jarum jam
Joglosemarkerto
Lingkar Jawa Tengah
Purwokerto
Searah jarum jam
Gombong
ke arah Yogyakarta
Joglosemarkerto
Yogyakarta-Cilacap, p.p.
Maos
ke arah Cilacap
Fasilitas dan teknis
FasilitasParkir Cetak tiket mandiri Ruang/area tunggu Pemesanan langsung di loket Layanan pelanggan Pusat informasi Musala Toilet Tempat naik/turun Pos kesehatan Tempat bermain anak Galeri ATM Pertokoan/area komersial Ruang menyusui Isi baterai Area merokok 
Tipe persinyalan
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun yang terletak di jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa ini menjadi pertemuan antara jalur kereta api dari arah Bandung-Tasikmalaya di jalur percabangan lintas selatan dengan jalur kereta api dari arah Cirebon-Purwokerto di jalur utama lintas selatan. Hal ini menjadikan stasiun ini merupakan stasiun yang memiliki tingkat lalu lintas KA terpadat di Daop V sekaligus teramai di Kabupaten Cilacap, dan untuk mengakomodasinya, emplasemen stasiun ini dibuat sepanjang sekitar 900 m.

Saat ini lintas jalur pada stasiun ini menuju ke arah Cirebon dan Kutoarjo sudah berupa jalur ganda. Dengan adanya jalur ganda tersebut, rute Jakarta-Kroya via Purwokerto-Cirebon maupun sebaliknya sudah dapat ditempuh selama 5,5–6 jam saja. Secara bertahap jalur ganda tersebut akan disambungkan hingga ke Surabaya via Kertosono-Mojokerto.

Sebagai stasiun besar, hampir semua perjalanan kereta api penumpang tujuan Jakarta, Bandung, dan Cilacap maupun sebaliknya berhenti di stasiun ini. Kereta api yang melintas langsung (tidak berhenti) di stasiun ini adalah KA Argo Lawu, KA Argo Dwipangga dan kereta api angkutan barang selain Parcel ONS (bongkar muat barang) serta angkutan semen Solusi Bangun Indonesia Cirebon-Karangtalun dan KA BBM Tegal-Maos (putar arah lokomotif).

Sejarah

 
Kereta api Eendaagsche Express jurusan Batavia-Soerabaja tiba di Stasiun Kroya pada tanggal 1 November 1929.

Stasiun Kroya diperkirakan telah ada sejak pembangunan jalur kereta api Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Yogyakarta pada tanggal 20 Juli 1887. Pembangunan ini juga meliputi jalur cabang menuju Kota Purworejo yang dibuka pada tanggal yang sama.[5]

Pada tanggal 1 Juli 1916, jalur kereta api Prupuk–Kroya dibangun untuk menjaring penumpang dari wilayah Kota Cirebon.[5]

Sejak diresmikannya kereta api Eendaagsche Expres (ekspres satu hari) oleh Staatsspoorwegen (SS) pada tanggal 1 November 1929, stasiun ini digunakan sebagai tempat penggabungan rangkaian Eendaagsche Expres yang melayani rute Batavia-Soerabaja pp dengan pengumpannya (KA feeder) yang datang dari Bandung.[6]

Awalnya stasiun ini hanya terdiri atas sebuah bangunan utama dan peron yang memiliki kanopi yang hampir mirip dengan Stasiun Manggarai (lihat gambar). Dengan meningkatnya volume angkutan penumpang di stasiun ini, bangunan stasiun ini kemudian diperbesar hingga akhirnya diganti dengan atap overcapping yang memayungi jalur 1–3 pada dekade tahun 1990-an. Kanopi lama yang mirip dengan Stasiun Manggarai ini sempat muncul dalam film Kereta Api Terakhir.

Bangunan dan tata letak

 
Emplasemen Stasiun Kroya dengan overcapping baru, 2020

Stasiun Kroya memiliki sembilan jalur kereta api. Awalnya jalur 2 merupakan sepur lurus arah Bandung atau Cilacap maupun arah Kutoarjo; jalur 3 merupakan sepur lurus dari dan ke arah Purwokerto; jalur 1, 4, dan 5 digunakan sebagai jalur untuk persilangan dan persusulan kereta api; jalur 6 dan 7 sebagai jalur untuk parkir KA barang dan KA ketel; serta jalur 8 dan 9 sebagai jalur penghubung ke Depo Lokomotif, bengkel KA, dan UPT Depo Mekanik. Setelah jalur ganda dioperasikan pada segmen lintas stasiun ini hingga Stasiun Purwokerto per 5 Maret 2019[7][8] dan kemudian petak stasiun ini hingga Stasiun Kemranjen per 31 Juli 2019,[9] jalur 2 kini hanya dijadikan sebagai sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Bandung maupun Cilacap saja, jalur 4 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda arah Kutoarjo, jalur 5 dijadikan sebagai sepur lurus jalur ganda arah Purwokerto, serta jalur 1, 3, dan 6 digunakan sebagai jalur untuk persilangan dan persusulan kereta api.

Terdapat depo lokomotif di sebelah utara kompleks stasiun. Selain melayani perawatan lokomotif yang singgah, depo ini dahulu sempat digunakan untuk menyimpan lokomotif dan rangkaian KA Serayu. Namun, sejak perjalanan KA Serayu diperpanjang hingga Stasiun Purwokerto, otomatis rangkaian kereta tersebut dipindah alokasinya ke Depo Kereta Purwokerto.

Terdapat pula bengkel kereta api yang terletak di sebelah barat kompleks stasiun dan merupakan bengkel kereta api terbesar di Daop V. Fungsinya mirip dengan balai yasa, yakni sebagai tempat perbaikan kereta api. Selain sebagai tempat perbaikan, bengkel ini dijadikan sebagai "kandang" untuk sarana kereta penolong milik Daop V.

Setelah jalur ganda pada kedua segmen tersebut dioperasikan, wujud Stasiun Kroya kini sudah terlihat berbeda dibanding sebelumnya. Atap overcapping yang memayungi jalur 1–3 stasiun ini telah diganti dengan yang baru dan berukuran lebih besar; menaungi jalur 1–6. Peron stasiun juga telah diperpanjang dan ditinggikan sehingga dapat memuat rangkaian kereta api yang panjang dan semakin memudahkan penumpang naik dan turun di peron stasiun.[10] Sistem persinyalan elektrik lama khas dari Daop V produksi Westinghouse Rail Systems yang telah dipasang sejak 1999 sudah digantikan dengan yang terbaru produksi PT Len Industri.[11] Kini bekas overcapping tersebut telah digunakan kembali di Stasiun Sumpiuh.

Ciri khas

Berbeda dengan stasiun lainnya di Daop V, Stasiun Kroya memperdengarkan penggalan lagu keroncong Di Tepinya Sungai Serayu karya Soetedja Poerwodibroto dalam format instrumental setiap kali terjadi kedatangan kereta api yang singgah melayani penumpang maupun persilangan dan persusulan antarkereta api.[12] Sekarang lagu tersebut diperdengarkan di seluruh stasiun besar Daerah Operasi V Purwokerto.

Layanan kereta api

Penumpang

Antarkota

Lokal

Barang

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Susanti, D.M. (Januari 2008). Kajian atas Pengelolaan Pengetahuan dalam Pengoperasian Teknologi Persinyalan Kereta Api (Studi Kasus Daop 2 Bandung) (Tesis S2). Program Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Pengembangan, dan Perencanaan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ a b Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  6. ^ "Eendaagsche Expres". Nederlandsch-Indië, oud & nieuw. 18. 1933. 
  7. ^ Heksantoro, Rinto. "Uji Coba Jalur Ganda, Perjalanan KA Jalur Selatan Terganggu". detiknews. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  8. ^ Media, Kompas Cyber. "Jalur Ganda Kroya-Kebasen Diuji, 10 Kereta Ini Alami Keterlambatan". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  9. ^ djka.dephub.go.id. "PENGOPERASIAN JALUR GANDA KERETA API KROYA – KEMRANJEN". djka.dephub.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-30. 
  10. ^ Okezone. "Jalur Rel Ganda Jateng Selatan Selesai 2019 : Okezone Economy". okezone.com. Diakses tanggal 2019-01-19. 
  11. ^ Okezone. "PT Len Industri Raup Pendapatan Rp3,43 Triliun pada Kuartal III 2018 : Okezone Economy". Okezone.com. Diakses tanggal 2019-01-19. 
  12. ^ Majalah KA Edisi Juli 2014

Pranala luar

(Indonesia) Situs resmi KAI dan jadwal kereta api

Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Sikampuh Cilacap–Kroya–Kutoarjo–Purworejo Kemranjen
ke arah Purworejo
Randegan
ke arah Prupuk
Prupuk–Kroya Terminus

7°37′48″S 109°15′13″E / 7.630113°S 109.2535883°E / -7.630113; 109.2535883{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman