Imam Mahdi

gelar yang ditunjukkan Allah pada hari Kiamat

Imam Mahdi adalah seorang muslim berusia muda yang akan dipilih oleh Allah untuk menghancurkan semua kezaliman dan menegakkan keadilan di muka bumi sebelum datangnya hari kiamat.

Hal ini diterangkan sangat jelas dalam sebuah hadist nabi yang di riwayatkan oleh Thabrani.

Telah bersabda Rasulullah SAW:

Hadist lain yang menerangkan tentang kedatangan Imam Mahdi adalah sebagai berikut:

Nama Imam Mahdi

Imam Mahdi sebenarnya adalah sebuah nama gelar sebagaimana halnya dengan gelar khalifah, amirul mukminin dan sebagainya.

Imam Mahdi dapat diartikan secara bebas bermakna "Pemimpin yang telah diberi petunjuk". Dalam bahasa Arab, kata Imam berarti "pemimpin", sedangkan Mahdi berarti "orang yang mendapat petunjuk".

Nama Imam Mahdi sebenarnya seperti yang disebutkan dalam hadist di atas, ia bernama Muhammad (seperti nama Nabi Muhammad), nama ayahnya pun sama seperti nama ayah Nabi Muhammad SAW yaitu Abdullah. Nama Imam Mahdi sama persis dengan Rasulullah SAW yaitu Muhammad bin Abdullah.

Al Mahdi Di Al Quran

Menurut Ibnu Arabi dalam kitab Futuhat al-Makkiyah bab 366, yang banyak dijadikan bahasan para pemikir orientalis maupun tasawuf, kata Al-Mahdi tidak ada di dalam Al Quran sebagai suatu nama. Namun dalam bentuk asalnya adalah pasif partisipel dari kata kerja “hada” (artinya “memberi arah atau bimbingan yang benar , di jalan yang benar’). Secara harfiah al-Mahdi berarti “orang yang terbimbing dengan benar“. Dalam Al Quran, arah yang benar tidak lain adalah menuju dan sampai kepada Allah, bersama Allah, dengan daya dan upaya Allah, dan dengan Pertolongan serta Perlindungan Allah dengan Berserah Diri alias Islam. Tidak ada kehendak “aku sebagai makhluk berkekuatan“ di dalam proses perjalanan tersebut, yang ada adalah kehambaan mutlak dengan Islam.

Meskipun bentuk akar kata “hada” dijumpai di Al Quran hampir 330 kali, tapi bentuk kata “al-Mahdi“ tidak ada dalam al-Quran. Meskipun di beberapa hadits yang masih diperdebatkan al-Mahdi sering muncul sebagai sebuah “nama“ kehormatan atau gelar. Namun, makna dan artinya sesungguhnya menunjuk kepada makna biasa yang menjelaskan sosok yang spiritual yaitu yang “memperoleh bimbingan yang benar“, yang telah menerima secara aktif dan mencerap tataran isyarat Ilahiyah dalam kehidupan yang paripurna.

Bahkan dalam banyak hal penerima itu sendiri sebagi “al-Mahdi“ merepresentasikan Kehidupan dalam seluruh tatanan realitas karena cerapannya mewakili pengalaman Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Namun, tentu saja, aktualitasnya berdasarkan potensi-potensi dasarnya yang sesuai dengan ruang-waktunya, sunnatullah-Nya, dan tentunya berbeda dengan pengalaman Nabi Muhammad SAW di zamannya.

Kenyataannya, yang dimaksud al-Mahdi secara umum adalah Umat Islam yang tercerahkan dengan Iqra dan menyucikan jiwa, serta patuh pada perintah dan larangan Allah, serta mengikuti sunnatullrasul dengan taqwa. Jadi, apa yang disebut al-Mahdi secara umum sebenarnya adalah Umat Islam yang taqwa sebagai Pewaris Pengetahuan Tauhid melalui washilah Nabi Muhammd SAW yaitu Al Quran. Karena itu, adalah kemustahilan kalau al-Mahdi justru menyimpang dari ajaran Islam dimana Shalat merepresentasikan Namaz, Miraj, Iman, Islam dan Ihsan sebagai penyaksian dan aktualitas Jamal dan Jalal Allah dengan syahadat yang benar yaitu syahadat yang menjadi pijakan awal dan akhir perjalanan ruhani Umat Islam.

Ciri-ciri Imam Mahdi

Tidak ada seorang pun dimuka bumi ini yang mengetahui tentang Imam Mahdi dan ciri-cirinya , kecuali Rasulullah SAW, karena Rasululah dibimbing oleh wahyu Feryanto. Oleh karena itu bagi kita sebaik-baiknya tempat untuk merujuk tentang perkara ini adalah apa yang baginda Rasulullah katakan dalam hadist-hadistnya sebagai berikut:

Telah bersabda Rasulullah SAW:
Telah bersabda Rasulullah SAW:

Kemunculan Imam Mahdi

Kemunculan Imam Mahdi bukan karena kemauan Imam Mahdi itu sendiri melainkan karena takdir Allah yang pasti berlaku. Bahkan Imam Mahdi sendiri tidak menyadari bahwa dirinya adalah Imam Mahdi melainkan setelah Allah SWT mengislahkannya dalam suatu malam, seperti yang dikatakan dalam sebuah hadist berikut:

Kemunculan Imam Mahdi akan di dahului oleh beberapa tanda-tanda sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa hadist berikut:

Aisyah Ummul Mukminin RA telah berkata:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Telah bersabda Rasullah SAW:
Telah bersabda Rasulullah SAW:
Telah bersabda Rasulullah SAW:

Kepemimpinan Imam Mahdi

Dalam hadist yang disebutkan di atas Imam Mahdi akan memimpin selama 7 atau 8 atau 9 tahun. Semasa kepemimpinannya Imam Mahdi akan membawa kaum muslimin untuk memerangi kedazliman, hinga satu demi satu kedzaliman akan tumbang takluk dibawah kekuasaanya.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih Imam Mahdi dan pasukannya akan membuat murka Raja kedzaliman (Dajjal) sehingga membuat Dajjal keluar dari persembunyiannya dan berusaha membunuh Imam Mahdi serta pengikutnya.

Kekuasaan dan kehebatan Dajjal bukanlah lawan tanding Imam Mahdi oleh karena itu sesuai dengan takdir Allah, maka Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa dari langit yang bertugas membunuh Dajjal. Imam Mahdi dan Nabi Isa akan bersama-sama memerangi Dajjal dan pengikutnya, hingga Dajjal mati ditombak oleh Nabi Isa di "pintu Lod" dalam kompleks Al-Aqsa.

Referensi

Templat:Link FA