Bahasa Palembang

bahasa Melayik yang dituturkan di Sumatera bagian selatan
Revisi sejak 14 Maret 2022 06.38 oleh Qipehe (bicara | kontrib)

Bahasa Palembang (alias Baso Palembang oleh penduduk lokal) adalah sebuah bahasa yang dituturkan oleh etnis Palembang yang mayoritas mendiami daerah daerah Palembang di Sumatra bagian selatan.[7] Bahasa ini merupakan salah satu contoh koiné language (terj. har. 'bahasa campuran') yang tidak dapat digolongkan atau dikategorikan kedalam rumpun bahasa Melayik ataupun Minangkabauik karena bahasa ini mengandung unsur bahasa Jawa yang sangat tinggi (terutama pada tingkatan Jegho/Jero), namun dalam beberapa sumber bahasa ini tergolong kedalam rumpun bahasa Musi.[1]

Bahasa Bahasa Palembang
BPS: 0051 0
Baso Palembang
Dituturkan diIndonesia
Wilayah Sumatra Selatan
EtnisPalembang
Penutur
3,1 juta (2000)[1]
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
  • Austronesia Lihat butir Wikidata
    • Melayu-Polinesia Lihat butir Wikidata
      • Melayu-Sumbawa atau Kalimantan Utara Raya (diperdebatkan)
DialekDialek-dialek dalam bahasa Palembang:
Aksara Latin
SumberPedoman Ejaan Bahasa Palembang[2]
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehBadan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Balai Bahasa Palembang
Kode bahasa
ISO 639-3plm
LINGUIST List
LINGUIST list sudah tidak beroperasi lagi
mui-plm
Glottologpale1265[3]
pale1267[4]
pale1268[5]
Linguasfer31-MFA-dh
IETF
BPS (2010)0051 0
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC2 Provincial
Bahasa Palembang dikategorikan sebagai C2 Provincial menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di berbagai wilayah ataupun bahasa yang dituturkan pada tingkat antar-provinsi
Referensi: [6]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Palembang
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 2°59′0″S 104°45′52″E / 2.98333°S 104.76444°E / -2.98333; 104.76444 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Penggunaan bahasa Palembang diakui secara resmi oleh pemerintah Provinsi Sumatra Selatan sebagai salah satu bahasa pribumi Sumatra Selatan yang wajib dijaga kelestariannya. Sebagai salah satu upaya penggiatan sosialisasi dan pelestarian bahasa Palembang, pemerintah Provinsi Sumatra Selatan yang didukung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia mengadakan peluncuran Al-Qur'an (kitab suci umat Islam) dengan terjemahan bahasa Palembang yang dirilis oleh Puslitbang Lektur Dan Khazanah Keagamaan[8] pada tahun 2019.[9][10][11]

Bahasa Palembang tingkatan Jegho/Jero (alias Alus) juga masuk sebagai muatan lokal (kegiatan kurikulum) bagi sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di wilayah Palembang sejak 2021.[12]

Fonologi

Dunggio (1981) mendata 30 fonem dalam bahasa Palembang, dengan rincian 24 bunyi konsonan dan 6 bunyi vokal.[13] Namun studi lanjutan dari Aliana (1987) menyatakan bahwa hanya ada 25 fonem dalam bahasa Palembang, yang disebabkan oleh analisa ulang konsonan /z/ sebagai alofoni dari /s/ dan /d͡ʒ/.[14]

Vokal

Depan Madya Belakang
Tertutup /i/ /u/
1/2 Tertutup /e/ /o/
Tengah /ə/
Terbuka /a/

Dalam suku kata tertutup, /i/ dan /u/ dilepaskan sebagai bentuk alofoninya, yakni [ɪ] dan [ʊ].[15]

Konsonan

Dwi-
bibir
Rongga-
gigi
Pask. Ronggi.
langit-
langit
langbel. Celah-
suara
Sengau /m/ /n/ /ɲ/ ny /ŋ/ ng
letup/gesek nirsuara /p/ /t/ /t͡ʃ/ c /k/ /ʔ/ q,'
bersuara /b/ /d/ /d͡ʒ/ j /g/
Frikatif nirsuara /f/ /s/ /h/
bersuara /z/ /ʃ/ sy /ɣ/ gh ~/r/
Hampiran Semivokal /w/ /j/ y
Sisian /v/ /l/

Dialek

Bahasa Palembang memiliki ragam variasi dialek yang dapat dikenali melalui perbedaan fonologi, aksentologi, maupun idiomatologi yang umumya terbagi kedalam distribusi penggolongan melalui beberapa metode, yakni baik secara regional geografis maupun sosiokultural.

Klasifikasi

Tingkatan

Bahasa Palembang mempunyai dua tingkatan linguistik, yaitu Baso Palembang Jegho alias Baso Palembang Alus (kerap diidentifikasi juga sebagai Bebaso) dan Baso Palembang Sari-Sari. Baso Palembang Jegho alias Baso Palembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara adat Palembang.

Bahasa Palembang secara umum memiliki unsur serapan linguistik dari bahasa Jawa yang kental dikarenakan adanya hubungan historis Kemaharajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam dengan kerajaan di pulau Jawa yaitu kerajaan Mataram yang pernah menguasai wilayah Palembang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata dalam bahasa Palembang (khususnya pada Palembang Jegho alias Palembang Alus) memiliki persamaan karakteristik dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.

Sebagai hasil realisasi upaya pemerintah Sumatra Selatan sejak tahun 2002 dalam pelestarian bahasa Palembang, pada tahun 2021 Palembang Jegho (alias Palembang Alus) secara resmi masuk sebagai muatan lokal (kegiatan kurikulum) bagi sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di wilayah Palembang.[16]

Kosakata

Berikut merupakan contoh kosakata untuk bilangan dalam bahasa Palembang:

Bahasa Palembang (Sari-Sari) Bahasa Palembang (Jegho/Alus) Arti dalam bahasa Indonesia[17] Dalam angka
  • Sikok
  • Eso
Sios Satu 1
Duo Kale Dua 2
Tigo Telu Tiga 3
Empa Sekawan Empat 4
Limo Gangsal Lima 5
Selaweh Selaweh Dua puluh lima 25

Umum

Bahasa Palembang (Sari-Sari) Bahasa Palembang (Jegho/Alus) Arti dalam bahasa Indonesia[18]
Agam Agam Suka
Agok Agok Tanggap
Ampok - Pamer
Asak - Asal
Atok - Tutur
Awak Niko Dirimu
Ayo Banyu Air
Bae - Saja
Bange - (perilaku yang suka tidak mendengarkan)
Bangat - Banget
Balen - Ulang
Bala - Kelahi
Balak - Masalah
Baseng - Terserah
Baso Baso Bahasa
Bengak - Bodoh
Bingen Bingen Zaman dahulu
Biso Pacak
  • Bisa
  • Dapat
Buntang - Bangkai
Buyan - Bodoh
Cacam - Wah
  • Cakmano
  • Makmano
Makpundi Bagaimana
  • Cakini
  • Makini
Makniki Begini
Calak - Curang
Caluk Caluk Terasi
Campak - Jatuh
Caro - Cara
Cemeke'an - Pelit
Ceto Ceto Pasti
Cetok Cetok Patuk
  • Cindo
  • Alap
Sae
  • Baik
  • Bagus
Cinto - Sayang
Ciren Katon Kelihatan
Cucung - Cucu
Cugak - Kecewa
  • Dak
  • Idak
  • Indak
-
  • Gak
  • Enggak
Dalu Dalu Tengah malam
Dendak - Enggan
Dengen Dengen Dengan
Denget Denget Sebentar
Desau - Risau
Dukin - Dulu
Ecak-ecak Ecak-ecak Pura-pura
Ekar - Kelereng
Emek - Ibu
Galak - Mau
  • Galo
  • Segalo
  • Danten
  • Sedanten
  • Semua
  • Seluruh
Gek Gek Nanti
Gerobok - Lemari
Gino - Keterlaluan
Goco -
  • Tikam
  • Tinju
Ibak - Peduli
Igo - Terlalu
Iwak Iwak Ikan
Iyo -
  • Iya
  • Benar
Jajo - Dagang
  • Jegho
  • Jero
  • Jeru
  • Jegho
  • Jero
  • Jeru
  • Dalam
  • Bangsawan
Jelit - Seringai
Jingok - Lihat
Julak - Dorong
Jurai - Keturunan
Kacek - Selisih
Kagek - Nanti
Kajang angkap - Atap rumah
Kambang - Kolam
Kanji - Genit
Kasak Kasak Sikat
Katek - Tiada
Kelenger Kelenger -
Kendak - Hendak
Kepekan Kepekan Contekan
Kerjo Gawe
  • Kerja
  • Perilaku
Ketek - Perahu
Kiuk - Bohong
Klepeh - Dompet
Kocek Kocek Kupas
Kodak - Sempat
Kreto - Speda
Kulu kilir - Hilir mudik
  • Lading
  • Ladeng
  • Lading
  • Ladeng
Pisau
Lago - Tengkar
  • Laju
  • Lajuke
-
  • Jadi
  • Jadikan
Lantak - Gara-gara
Lebak - Rawa
Lemak - Enak
Linjangan - Pacaran
Lokak - Kerjaan
Lolo - Tolol
Luan Luan Depan
Lum - Belum
Madak'i - Masa sih
Makini Makini Zaman kini
Mamang Mamang Paman
Melok Melok Ikut
Mengot Mengot Miring
Meseng Meseng Berak
Nan Nan Yang
Nian - Banget
Nianan - Benaran
  • Nyai
  • Nyek
  • Nyai
  • Nyek
Nenek
Nyampak - Jatuh
Nyenyes - Cepu
Olai - Nipu
Oncak - Jagoan
Oplet - Angkot
Ota'i - Bohong
Pacak Pacak Bisa
Padek Padek
  • Jitu
  • Tepat
  • Ahli
Pakek - Pakai
Palak - Kepala
  • Pasak
  • Pasagh
- Pasar
Pati - Santan
Payo - Ayo
  • Pecak
  • Cak
  • Pecak
  • Cak
  • Mak
Seperti
Peci - Menembak
Peh la Peh la Mari lah
Pekak Pekak Tuli
Pempek Pempek -
Penesan Penesan Bercanda
Potos - Atas
Prei Prei Libur
Rago - Lemari
Rai Rai
  • Wajah
  • Tampang
Rami Rami Ramai
Rando Rando Janda
Rasoke Rasoke Rasakan
Rego Rego Harga
Rengko Rengko Capek
Renti - Berhenti
Reti Reti Arti
Rimau - Harimau
Ringam - Usil
Ruma - Rumah
Rejo - Upaya
Saban Saban Setiap
Samo - Sama
Samo dengen Samo dengen Tanda sama (dengan)
Sanjo - Bertamu
Sangkek - Keranjang
Sapo Sapo Siapa
Saro Saro Susah
Sepur Sepur Kereta api
Simbat Simbat Sahut
Sincia Sincia Imlek
Singgo Singgo Sehingga
Singit Singit Sembunyi
Sir Sir Naksir
Siru Siru Heboh
Sisip - Hampir
  • Sodo'
  • Sudu
- Kampungan
Songket Songket Sungkit
Sungi - Sungai
Suri Suri Sisir
Tako'an Tako'an Sombong
Tangani - Pukuli
Teberongak - Acuh tak acuh
Tebok - Lubang
Tebudi - Tertipu
Tededeh - Tak sanggup
Tedok - Tidur
Tembes - Nyaris
Tekacip - Ditinggal (sendirian)
Tekaguk - Nganggur
Terajang -
  • Tendang
  • Hantam
Tetak - Potong
  • Tino
  • Betino
- Wanita
  • Tubu
  • Tobo
  • Kulo
  • Abdu
Saya
Tujah Tujah Tikam
Tumbur Tumbur Tabrak
Tungkupan Tungkupan Petak umpet
Tunak - Diam
Tunu - Bakar
Tutus - Pukul
  • Uji
  • Ujinyo
-
  • Ujar
  • Ujarnyo
Untal Untal Lempar
Urikan - Berkejaran
Utak Utak
  • Pikiran
  • Otak
Uyok - Ejek
  • Wong
  • Uong
  • Uwong
 
  • Wong
  • Uong
  • Uwong
Orang
  • Yai
  • Yek
  • Yai
  • Yek
Kakek
Yasi Yasi Sah

Serapan dari bahasa Palembang ke bahasa Indonesia

Bahasa Palembang merupakan salah satu bahasa di Indonesia yang terdaftar secara resmi dengan kode bahasa [ Plb ] dalam sistem kode linguistik Republik Indonesia.

Beberapa kosakata ataupun terminologi dalam bahasa Palembang menjadi salah satu unsur linguistik dalam bahasa Indonesia, diantaranya yaitu:

Bahasa Palembang Arti dalam bahasa Indonesia[19]
Betam Menghitam
Bontet Gemuk dan pendek (tentang tubuh)
Brengkes Pepes ikan
Buntel kadut Adat perkawinan etnis Palembang (serupa dengan konsep mahar)
Burgo Penganan tradisional khas Palembang
Cacap-cacapan Upacara adat etnis Palembang saat perayaan pernikahan
Cengek Sambal khas Palembang
Cung Terong
Dadar jiwo Makanan tradisional khas Palembang
Engkak Penganan tradisional khas Palembang
Gangan ikan Masakan tradisional khas Palembang
Gelenak Penganan tradisional (seperti dodol) khas Palembang
Gelumpai Bilah bambu tempat menuliskan naskah
Guguk Kelompok masyarakat (etnis Palembang) berdasarkan kesamaan keturunan ataupun gelar kebangsawanan
Ibung Tante
Kekas Sebidang tanah
Klisar Daun nipah kering
Ladas
  • Senang
  • Puas
Laksan Irisan pempek berkuah santan
Lapan jam Penganan tradisional khas Palembang
Limar Motif songket khas Palembang
Limas Rumah adat Palembang
Madik Utusan dalam upacara lamaran adat Palembang
Masagus Gelar bangsawan lelaki etnis Palembang
Masayu Gelar bangsawan wanita etnis Palembang
Merenggang Gawai Pemerkosaan (terhadap wanita)
Mi celor Mi tradisional khas Palembang
Model Pempek berisi tahu
Munggah Pesta adat perkawinan Palembang
Paksangko Pakaian adat etnis Palembang
Pecah bulu Pubertas dini
Pempek Penganan tradisional khas Palembang
Penganggon Pakaian adat etnis Palembang (biasanya dikenakan ketika prosesi adat Munggah)
Ragit Makanan tradisional khas Palembang
Rumah Rakit Salah satu rumah adat Palembang
Rusip Makanan tradisional khas Palembang
Senantu Beberapa hari yang lalu
Songket Tenun bersulam
Tajung Tenun khas etnis Palembang yang biasanya dikenakan lelaki
Tekwan Makanan tradisional khas Palembang

Kata Serapan

Secara historis, bahasa Palembang memiliki beberapa pengaruh dari elemen linguistik bahasa lain, utamanya dari bahasa Minangkabau dan bahasa Jawa. Hal ini disebabkan oleh faktor kontak perdagangan antar etnis Minangkabau dan etnis Jawa di tanah Palembang yang telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, salah satu faktor utama lainnya yakni karena Kota Palembang pernah berada di bawah kekuasaan langsung Jawa untuk masa yang cukup lama,[20]:92 hal-hal tersebutlah yang menyebabkan varietas lingustik dalam bahasa Palembang memiliki elemen linguistik bahasa Jawa yang merasuk hingga ke kosakata intinya.[21]

Serapan dari bahasa Minangkabau

Bahasa Palembang Bahasa Minangkabau Arti dalam bahasa Indonesia[22]
Ado Ado Ada
Ambo Ambo Saya
  • Apo
  • Po
Apo Apa
Baso Baso Bahasa
Bongok Bongok Dungu
Bungo Bungo Bunga
Duo Duo Dua
Gadang Gadang Besar
Gelak Galak Tertawa
Idak Indak Tidak
Kida Kidal Kiri
Kito Kito Kami
Limo Limo Lima
Lemak Lamak Enak
Mano Mano Mana
Nak Nak
  • Hendak
  • Ingin
Rodong Rodong Karib
Saka Saka Gula tebu
Tigo Tigo Tiga

Serapan dari bahasa Jawa

Bahasa Palembang Bahasa Jawa Arti dalam bahasa Indonesia[23]
Abang Abang Merah
Abot Abot Berat
Ageng Agĕng Besar
Awak Awakmu Dirimu
Awan Awan Siang
Bae
  • Baé
  • Waé
  • Aja
  • Saja
Balen Balèn Ulang
Banyu Banyu Air
Buri
  • Buri
  • Mburi
Belakang
Cokot Cokot Gigit
Dewe Déwé Sendiri
Dulang Dulang Suap
Dulur Dulur Saudara
Enjuk Unjuk Beri
Eso Esa Satu
Gancang Gancang Tangkas
Gawe Gawé Kerja
Godong Godong Daun
Gulu Gulu Leher
Iwak Iwak Ikan
Jabo Jaba Luar
  • Jegho
  • Jero
  • Jeru
  • Jĕro
  • Jĕru
Dalam
Kacek Kacèk Selisih
Kelaso Kloso Tikar
Kemul Kemul Selimut
Kuping Kuping Telinga
Lading Lading Pisau
Lanang Lanang Lelaki
Lawang Lawang Pintu
Mambu Mambu Bau
Melok Mèlok Ikut
Metu Mĕtu Keluar
Pecak Pacak Seperti
Prei Prèi Libur
Rai Rai Muka
Sikil Sikil Kaki
Sokor Sokor -
Tangi Tangi Bangun
Truwelu Truwĕlu Kelinci
Ulo Ulo Ular
Umbel Umbĕl Ingus
Umep Umup
  • Mendidih (bahasa Jawa)
  • Gerah (bahasa Palembang)
  • Wong
  • Uwong
  • Uong
  • Wong
  • Uwong
Orang

Kalimat

Contoh Kalimat

Berikut ini merupakan beberapa contoh ungkapan kalimat dalam bahasa Palembang:

Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri[24]

  1. Pas tangan dak pacak salaman, mato dak biso saling jingok, mangko lewat pesen singkat ini tubu ngucapke Selamet ari rayo Idul Fitri 1441 Hijrah Minal Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir dan Batin.
  2. Dak sengajo tubu galak panesan, ado bae nan galak nyaketke ati. Sering nian tubu galak nyingung persaaan nan sering kito panesanke. Mohon Maaf Lahir dan Bhatin Selamet ari rayo idul fitri 1441 H.
  3. Mato galak salah jingok, molot galak salah berucap, ati galak salah sangko, dengen niat nan tolos dan suci tubu ngucapke mohon maaf lahir dan bhatin.

Sejarah

Bahasa Palembang merupakan bentuk amalgamasi linguistik antara bahasa Minangkabau (Baso Minangkabau) dan bahasa Jawa (Basa Jawa) yang lahir disebabkan oleh faktor kontak perdagangan antar etnis Minangkabau dan etnis Jawa di tanah Palembang yang telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu, salah satu faktor utama lainnya yakni karena Sumatra (yang termasuk juga Palembang di Sumatra Selatan) pernah berada di bawah kekuasaan langsung Jawa untuk masa yang cukup lama khususnya selama era dinasti Syailendra[20]:92 dan kemaharajaan Majapahit, yang menyebabkan varietas lingustik dalam bahasa Palembang dan bahasa-bahasa daerah di sekitarnya sangat dipengaruhi oleh bahasa Jawa, yang merasuk hingga ke kosakata intinya.[21] Pernyataan tersebut didukung oleh McDonnell (2016), yang menyebutkan bahwa bahasa Palembang adalah sebuah koiné language (terj. 'bahasa campuran') yang lahir di Palembang dan wilayah sekitarnya.[25]

William Marsden mencatat dua ragam bahasa berbeda yang digunakan di Palembang pada abad ke-18. Bahasa di keraton adalah dialek bahasa Jawa variasi halus dengan campuran kosakata asing, sementara bahasa sehari-hari penduduk Palembang adalah dialek Minangkabau yang berciri utama memiliki pengucapan 'o' di posisi akhir kata.[26]

Referensi

  1. ^ a b [https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku?c=Bahasa+Palembang Bahasa Palembang] di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ "Pedoman Ejaan Bahasa Palembang". Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "[https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku?c=Bahasa+Palembang Bahasa Palembang]". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.  Hapus pranala luar di parameter |chapter= (bantuan)
  4. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "[https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku?c=Bahasa+Palembang Bahasa Palembang]". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.  Hapus pranala luar di parameter |chapter= (bantuan)
  5. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "[https://labbineka.kemdikbud.go.id/bahasa/jendelabuku?c=Bahasa+Palembang Bahasa Palembang]". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.  Hapus pranala luar di parameter |chapter= (bantuan)
  6. ^ "Bahasa Palembang". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  7. ^ Arif, R. M. (1981). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang. 74. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  8. ^ "Alquran dengan Terjemahan Bahasa Palembang". IDXchannel.com. 2022. 
  9. ^ "Al Quran terjemahan Bahasa Palembang dan Sunda". 2019. 
  10. ^ "Alquran Terjemahan Bahasa Palembang Hanya Dicetak 100 Eksemplar". liputan6.com. 2020. 
  11. ^ "UIN Raden Fatah Serahkan Alquran Terjemahan Bahasa Palembang ke Sumeks.co". sumeks.co. Sumatera Ekspres. 2022. 
  12. ^ "Alhamdulillah, Bahasa Palembang Jegho (Alus) Masuk Muatan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Kota Palembang". Pustipd UIN Raden Fatah. 2021. 
  13. ^ Dunggio 1983, hlm. 7-10.
  14. ^ Aliana 1987, hlm. 14.
  15. ^ Dunggio 1983, hlm. 21-22.
  16. ^ "Alhamdulillah, Bahasa Palembang Jegho (Alus) Masuk Muatan Lokal Pada Sekolah Dasar Di Kota Palembang". Pustipd UIN Raden Fatah. 2021. 
  17. ^ "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  18. ^ "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  19. ^ "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  20. ^ a b Coedès, George (1968). Walter F. Vella, ed. The Indianized States of Southeast Asia. trans.Susan Brown Cowing. University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-0368-1. 
  21. ^ a b Tadmor, Uri (16–17 June 2001). Language Contact and Historical Reconstruction: The Case of Palembang. 5th International Symposium on Indonesian Linguistics. Leipzig. 
  22. ^ "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  23. ^ "KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
  24. ^ "Sebelas Ucapan Selamat Lebaran dalam Bahasa Palembang". SINDOnews.com. MNC Portal. 2020. 
  25. ^ McDonnell 2016, hlm. 35.
  26. ^ Marsden 1811, hlm. 562.

Daftar pustaka

  •   Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang. Kerjasama Lembaga Bahasa dan Fakultas Keguruan Universitas Sriwijaya dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Sumatra Selatan. 1978. 
  •   Arif, R. M. (1981). Kedudukan dan Fungsi Bahasa Palembang. 74. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  •   Trisman, Bambang; Amalia, Dora; Susilawati, Dyah; Twilovita, Nursis (2007). Pedoman Ejaan Bahasa Palembang. Balai Bahasa Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. 
  • Adelaar, K. Alexander (1992). Proto-Malayic: The reconstruction of its phonology and parts of its lexicon and morphology. Dept. of Linguistics, Research School of Pacific Studies, the Australian National University. ISBN 9780858834088. 
  • Anderbeck, Karl; McDowell, Jonathan (2020). The Malay Lects of Southern Sumatra. JSEALS Special Publication. 7. University of Hawai'i Press. hdl:10524/52466. 
  • Hanifah, Abu (1999). Undang-Undang Simbur Cahaya. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. ISBN 9794593869. 
  • Marsden, William (1811). History of Sumatra, Containing an Account of the Government (etc.). London: Longman. 
  • Dunggio, P.D. (1983). Struktur bahasa Palembang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  • Aliana, Zainul Arifin (1987). Morfologi dan sintaksis bahasa Palembang. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 
  • McDonnell, Bradley James (2016). Symmetrical Voice Constructions in Besemah: A Usage-based Approach. Santa Barbara: University of California Santa Barbara. 

Pranala luar