Astasila

Revisi sejak 27 Mei 2022 07.44 oleh Penikmatbacaan (bicara | kontrib) (Penambahan Konten)

Aṭṭhaṅgasīla merupakan salah satu dari ajaran dasar moral agama Buddha yang diajarkan oleh Sang Buddha kepada para pengikutnya. Secara etimologi, kata Atthangasila sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Pali dan bahasa Sanskerta, yaitu aṭṭhaṅga (Pali) atau aṣṭāṇga (Sanskerta) yang berarti delapan dan sīla (Pali) atau śīla (Sanskerta) yang berarti nilai moral. Dengan demikian, gabungan kedua kata ini dapat dimaknai sebagai Delapan Nilai Moral. Atthangasila atau delapan nilai moral ini biasanya dijalankan oleh umat awam pada hari-hari perenungan dalam agama Buddha yaitu hari Uposatha. Dalam sabda Sang Buddha, dinyatakan bahwa menjalani delapan sila ini merupakan cara yang bijaksana untuk membersihkan pemikiran yang kotor. Selain itu, pelaksanaan Atthangasila pun bertujuan untuk mengenalkan bagaimana kehidupan di dalam biara kepada umat awam.

Dhammacakka.

Penjelasan mengenai Atthangasila dapat dijumpai dalam Dhammika Sutta yang merupakan salah satu bagian dari Sutta Nipata.[1]

Teks

Berikut merupakan isi dari Atthangasila.[2] Dalam bahasa Pali:

  1. Pāṇātipātā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  2. Adinnādānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  3. Abrahma-cariyā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  4. Musāvādā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  5. Surā-meraya-majja-pamādaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  6. Vikāla-bhojanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  7. Nacca-gīta-vādita-visūka-dassanā mālā-gandha-vilepana-dhāraṇamaṇḍana-vibhūsanaṭṭhānā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.
  8. Uccāsayana-mahāsayanā veramaṇī sikkhā-padaṁ samādiyāmi.

Dalam bahasa Indonesia:

  1. Aku bertekad akan melatih diri menghindari pembunuhan makhluk hidup.
  2. Aku bertekad akan melatih diri menghindari pengambilan barang yang tidak diberikan.
  3. Aku bertekad akan melatih diri menghindari perbuatan tidak suci.
  4. Aku bertekad akan melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar.
  5. Aku bertekad akan melatih diri menghindari segala minuman keras yang dapat menyebabkan lemahnya kesadaran.
  6. Aku bertekad akan melatih diri menghindari makan makanan setelah tengah hari.
  7. Aku bertekad akan melatih diri untuk tidak menari, menyanyi, bermain musik, pergi melihat tontonan-tontonan; menghindari memakai bunga-bungaan, wangi-wangian dan alat-alat kosmetik untuk tujuan menghias dan mempercantik diri.
  8. Aku bertekad akan melatih diri menghindari penggunaan tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi dan mewah.

Referensi

  1. ^ Tachibana 1992, hlm. 65.
  2. ^ Sangha Theravada Indonesia. "Paritta Suci" (PDF). Samaggi-Phala.or.id. Diakses tanggal 15 Desember 2019. 

Lihat pula