Mukjizat Yesus Kristus
Bagian dari seri tentang |
Mukjizat Yesus Kristus merupakan sejumlah tindakan supranatura yang dilakukan oleh Yesual[1] yang dikaitkan dengan Yesus semasa hidup-Nya di dunia ini dalam naskah-naskah kristen dan Islam. Menurut Injil Yohanes, hanya beberapa mukjizat saja yang tercatat (Yohanes 21:25). Kebanyakan darinya adalah eksorsisme, serta menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang yang telah meninggal, dan mengendalikan alam.[2][3] Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus bahkan diakui sebagai kejadian nyata yang dikonfirmasi oleh beberapa pihak yang tidak menyukai Yesus Kristus.[4]
Dalam Injil Sinoptik (Matius 16:1-4, Matius 12:38-40, Markus 8:11-12, Lukas 11:29-30), Yesus menolak untuk memberikan suatu tanda (melakukan mukjizat) demi membuktikan otoritas-Nya.[5] Dalam Injil Yohanes, Yesus diceritakan melakukan tujuh mukjizat yang menjadi ciri pelayanan-Nya, mulai dari mengubah air menjadi anggur sampai pada membangkitkan Lazarus yang telah meninggal.[6]
Bagi kebanyakan kalangan Kristen dan Muslim, mukjizat-mukjizat tersebut adalah peristiwa sejarah yang nyata.[7][8][9] Sementara yang lain, termasuk Kekristenan liberal,[10] menganggap cerita-cerita tersebut adalah kiasan atau metafora;[11][12] beberapa ahli dari Abad Pencerahan mengambil suatu pendekatan yang sangat skeptis terhadap klaim atas semua mukjizat tersebut.[13]
Jenis Mukjizat
Dalam The Miracles of Jesus, H. Van der Loos menguraikan dua kategori utama terkait mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus yaitu: mukjizat yang berdampak pada orang lain (misalnya: Orang buta dari Betsaida, dan disebut "penyembuhan") dan mukjizat "pengendalian alam" (misalnya: Yesus berjalan di atas air). Lalu ia mengklasifikasikan mukjizat penyembuhan menjadi 3 jenis: pengobatan di mana suatu penyakit disembuhkan, eksorsisme dimana setan-setan diusir, dan pembangkitan orang yang telah mati. Dalam pandangan Karl Bath, Transfigurasi Yesus merupakan keunikan tersendiri di antara mukjizat-mukjizat tersebut karena terjadi atas diri Yesus sendiri.[14]
Menurut Craig Blomberg, satu karakteristik yang ada pada semua mukjizat yang dilakukan Yesus dalam kisah-kisah di Injil adalah bahwa Ia melakukannya tanpa imbalan dalam bentuk apapun atas kesembuhan yang diterima orang-orang, tidak seperti beberapa imam besar pada zaman Yesus hidup di dunia yang mengenakan biaya pada mereka yang mengalami kesembuhan.[15] Dalam Matius 10:8 Ia meminta para murid-Nya agar tidak mengharapkan imbalan saat melayani orang lain: "Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma".[15]
Penyembuhan orang sakit
Kebanyakan keajaiban yang tertulis dalam Perjanjian Baru adalah yang menyangkut penyakit dan cacat. Injil memberikan gambaran yang bervariasi dalam tiap episode, kadang kala Yesus menyembuhkan hanya dengan mengatakan beberapa kata, atau dengan meletakkan tanganNya, dan lainnya menggunakan benda lainnya (seperti ludah atau lumpur) (Yohanes 9:6). Mukjizat-mukjizat itu umumnya dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, dan beberapa juga di Injil Yohanes
Pengusiran setan
Menurut Injil Sinoptik, Yesus melakukan banyak pengusiran setan dari orang-orang yang kerasukan setan. Mereka dicatat dalam ketiga Injil Sinoptik, tetapi tidak di Injil Yohanes.
Mengendalikan alam
Injil mencatat beberapa kisah tentang kuasa Yesus terhadap alam, seperti memberi makan 5000 orang, menghentikan badai besar, dan berjalan di atas air.
Kuasa atas kematian
Keempat kitab Injil dalam bagian Perjanjian Baru Alkitab Kristen melaporkan tiga kejadian di mana Yesus membangkitkan orang mati
- anak perempuan Yairus,
- anak laki-laki janda di Nain
- Lazarus
Selain itu, Yesus sendiri bangkit dari kematian, yang merupakan mukjizat terbesar, karena jika ketiga orang yang dibangkitkan itu kemudian mati lagi, kebangkitan Yesus tidak berakhir sampai selama-lamanya. Tidak ada lagi kematian kedua.
Mujizat yang dicatat
dalam Injil Matius
- Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Matius 8:1–4)
- Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Matius 8:5–13)
- Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain (Matius 8:14–17)
- Yesus meredakan angin ribut (Matius 8:23–27)
- Yesus menyembuhkan dua orang yang kerasukan (Matius 8:28–34)
- Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Matius 9:1–8)
- Yesus menyembuhkan anak kepala rumah ibadat dan perempuan yang sakit pendarahan (Matius 9:18–26)
- Yesus menyembuhkan mata dua orang buta (Matius 9:27–31)
- Yesus menyembuhkan seorang bisu (Matius 9:32–34)
- Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Matius 12:9–15a; orang yang tangannya mati sebelah)
- Yesus menyembuhkan seorang yang kerasukan setan (Matius 12:22–37)
- Yesus memberi makan lima ribu orang (Matius 14:13–21)
- Yesus berjalan di atas air (Matius 14:22–33)
- Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (Matius 14:34–36)
- Yesus menyembuhkan anak perempuan seorang perempuan Kanaan (Matius 15:22–28)
- Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (Matius 15:29–31)
- Yesus memberi makan empat ribu orang (Matius 15:32–39)
- Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (Matius 17:14–18)
- Yesus membayar bea untuk Bait Allah (Matius 17:27)
- Yesus menyembuhkan dua orang buta (Matius 20:29–34)
- Yesus mengutuk pohon ara (Matius 21:18–19)
- Kebangkitan Yesus (Matius 28:1–10)
dalam Injil Markus
- Yesus mengusir roh jahat di Kapernaum (Markus 1:23–28)
- Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain (Markus 1:29–34)
- Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Markus 1:40–45)
- Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Markus 2:1–12)
- Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Markus 3:1–6)
- Yesus menyembuhkan banyak orang (Markus 3:7–12)
- Yesus meredakan angin ribut (Markus 4:35–41)
- Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa (Markus 5:1–20)
- Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan (Markus 5:21–43)
- Yesus memberi makan lima ribu orang (Markus 6:30–44)
- Yesus berjalan di atas air (Markus 6:45–52)
- Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (Markus 6:53–56)
- Perempuan Siro-Fenisia yang percaya (Markus 7:24–30)
- Yesus menyembuhkan seorang tuli (Markus 7:31–37)
- Yesus memberi makan empat ribu orang (Markus 8:1–10)
- Yesus menyembuhkan seorang buta di Betsaida (Markus 8:22–26)
- Yesus mengusir roh dari seorang anak yang bisu (Markus 9:14–29)
- Yesus menyembuhkan Bartimeus (Markus 10:46–52)
- Yesus mengutuk pohon ara (Markus 11:12–14; 20–26)
- Kebangkitan Yesus (Markus 16:1–8)
dalam Injil Lukas
- Yesus melepaskan diri dari orang-orang yang hendak mencelakakan Dia (Lukas 4:28–30)
- Yesus menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus dan orang-orang lain (Lukas 4:38–41)
- Yesus memanggil Petrus dan saudaranya (Lukas 5:1–11)*Yesus melakukan mukjizat melalui Simon
- Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (Lukas 5:12–16)
- Yesus menyembuhkan orang lumpuh (Lukas 5:17–26)
- Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (Lukas 6:6–11)
- Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (Lukas 7:1–10)
- Yesus membangkitkan anak muda di Nain (Lukas 7:11–17)
- Yesus meredakan angin ribut (Lukas 8:22–25)
- Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa (Lukas 8:26–39)
- Yesus membangkitkan anak perempuan Yairus dan menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan (Lukas 8:40–56)
- Yesus memberi makan lima ribu orang (Lukas 9:10–17)
- Yesus mengusir roh dari seorang anak yang sakit (Lukas 9:37–43a)
- Yesus menyembuhkan perempuan bungkuk yang dirasuk roh (Lukas 13:10–17)
- Yesus menyembuhkan orang yang sakit busung air (Lukas 14:1–6)
- Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta (Lukas 17:11–19)
- Yesus menyembuhkan seorang buta dekat Yerikho (Lukas 18:35–43)
- Yesus menyembuhkan telinga Malkhus yang putus (Lukas 22:50–51)
- Kebangkitan Yesus (Lukas 24:1–12)
dalam Injil Yohanes
- Yesus mengubah air menjadi anggur (Yohanes 2:1–10)
- Yesus menyembuhkan anak seorang pegawai istana (Yohanes 4:46–53)
- Yesus menyembuhkan seorang lumpuh di Betesda (Yohanes 5:1–9)
- Yesus memberi makan lima ribu orang (Yohanes 6:1–15)
- Yesus berjalan di atas air (Yohanes 6:16–21)
- Yesus mencelikkan mata seorang yang buta sejak lahir (Yohanes 9:1–12)
- Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian (Yohanes 11:38)
- Kebangkitan Yesus (Yohanes 20:1–10)
- Yesus memberikan hasil tangkapan 153 ekor ikan (Yohanes 21:4–6)
Pandangan dan penafsiran
Latar belakang budaya
Adanya mukjizat telah diyakini secara luas pada masa sekitar waktu kehidupan Yesus di dunia ini. Para dewa dan setengah dewa seperti Herakles (lebih dikenal dengan nama Romawinya: Herkules), Asklepios (dewa pengobatan Yunani) dan Isis dari Mesir, semuanya dianggap telah menyembuhkan orang sakit dan membangkitkan orang yang telah mati.[16] Beberapa berpikir bahwa manusia biasa (fana), jika cukup terkenal dan berbudi luhur, dapat melakukan hal yang sama; ada juga mitos-mitos mengenai filsuf seperti Pythagoras dan Empedocles meredakan badai di laut, mengusir wabah penyakit, disambut sebagai dewa.[17] Beberapa orang Yahudi juga mempercayai bahwa Nabi Elisa menyembuhkan penderita kusta dan membangkitkan orang yang telah meninggal.[18] Pencapaian Apollonius dari Tyana pada abad pertama, walau terjadi setelah kehidupan Yesus, digunakan oleh penentang Kekristenan pada abad ke-3 untuk menyatakan bahwa Yesus Kristus tidaklah asli atau ilahi (Eusebius dari Kaisarea adalah penentang tuduhan tersebut).[19]
Injil-injil pertama ditulis bertentangan dengan latar belakang periode Helenistik dan keyakinan Yahudi akan mukjizat dan perbuatan-perbuatan menakjubkan lainnya sebagai tanda-tanda — istilah ini digunakan secara eksplisit dalam Injil Yohanes untuk menggambarkan mukjizat Yesus — dipandang mengesahkan kredibilitas dari orang-orang bijak yang ilahi.[20]
Penafsiran utama Kekristenan
Kebanyakan umat Kristen meyakini bahwa mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus merupakan peristiwa sejarah dan bahwa pekerjaan-pekerjaan ajaib-Nya itu merupakan suatu bagian penting dalam kisah hidup-Nya di dunia, memperlihatkan keAllahan-Nya dan persatuan hipostatik dalam diri-Nya (dua kodrat Yesus sebagai manusia dan Allah).[21] Mereka memandang Yesus yang mengalami rasa lapar, lelah, dan meninggal dunia saat hidup di dunia ini sebagai bukti kemanusiaan-Nya; dan mukjizat-mukjizat yang dilakukan-Nya dipandang sebagai bukti keilahian-Nya.[22][23][24]
Berbagai penulis Kristiani juga memandang mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus bukanlah sekadar tindakan yang menunjukkan kekuatan dan kemahakuasaan-Nya, namun lebih sebagai perbuatan cinta kasih dan kemurahan hati yang dilakukan-Nya untuk menunjukkan belas kasih kepada orang-orang berdosa dan yang mengalami penderitaan.[21] Setiap mukjizat-Nya mengandung ajaran-ajaran tertentu.[25][26]
Seperti yang disampaikan dalam Injil Yohanes 20:30, tidaklah mungkin menuliskan semua mukjizat yang dilakukan Yesus saat Ia hidup di dunia, namun mukjizat-mukjizat yang dituliskan dalam kitab-kitab Injil dipilih untuk dituliskan dengan alasan: sebagai penyataan kemuliaan Allah dan sebagai pembuktian. Yesus menyampaikan bahwa "pekerjaan"-Nya adalah bukti perutusan-Nya dan keilahian-Nya, dan pada Yohanes 5:36 Yesus menyatakan bahwa "pekerjaan" yang dilakukan-Nya memiliki nilai pembuktian yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kesaksian Yohanes Pembaptis.[21] Yohanes 10:37-38 mengutip kata-kata Yesus:[27]
- "Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."[28]
Dalam ajaran Kristen, mukjizat-mukjizat Yesus lebih sebagai suatu sarana untuk menyampaikan pesan-Nya —seperti juga pengajaran-Nya. Banyak diantaranya menekankan pentingnya iman dari si penerima mukjizat, misalnya saat mukjizat berjalan di atas air Rasul Petrus mendapat suatu pelajaran penting dimana pada saat itu imannya goyah dan ia mulai tenggelam.[29] Kemudian saat penyembuhan sepuluh orang kusta Yesus mengatakan:[30][31]
- "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."[32]
Berbagai penulis Kristen telah membahas mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus secara panjang lebar dan menempakan motif tertentu pada setiap mukjizat, misalnya Dwight Pentecost menyatakan bahwa mukjizat "berjalan di atas air" lebih berpusat pada relasi Yesus dengan para murid-Nya daripada bahaya yang dialami mereka atau mukjizat itu sendiri. Dan mukjizat tersebut dirancang secara khusus oleh Yesus untuk mengajar para murid agar, saat mengalami masalah, mereka perlu bergantung sepenuhnya pada iman mereka akan Yesus.[33] Sementara Donahue dan Harrington berpendapat bahwa kisah mukjizat atas anak perempuan Yairus mengajarkan mengenai iman yang tetap ada dalam sang perempuan yang mengalami pendarahan walau ia berada dalam situasi yang tampaknya tiada harapan; dan kesembuhan diperoleh berkat keyakinannya, dimana saat perempuan tersebut disembuhkan, Yesus mengatakan padanya: "Imanmu telah menyelamatkan engkau".[34]
Dalam Islam
Dalam Islam, juga diakui adalnya Mukjizat Yesus atau Mukjizat Isa (Arab:معجزات عيسى) sebagai kemampuan luar biasa yang dimiliki Nabi Isa untuk membuktikan kenabiannya, karena Isa diperkuat oleh Ruhul Qudus.[35][36]
Mukjizat Isa diantaranya adalah:
- Dapat berbicara sewaktu masih bayi,[37] untuk menerangkan bahwa ia seorang nabi yang diutus untuk bani Israel
- Membentuk tanah seperti burung kemudian meniupkan roh, lalu tanah itu menjadi burung,[38]
- Menyembuhkan orang buta,[38]
- Menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak,[38]
- Menghidupkan kembali orang yang telah mati,[38]
- Diberi kemampuan melihat hal-hal yang ghaib melalui panca inderanya meskipun ia tidak menyaksikannya secara langsung,[38]
- Menurunkan makanan dari langit karena permintaan Hawariyun,[39]
Referensi
- ^ (Inggris) Elwell, Walter A., ed. (2001). Baker Theological Dictionary of the Bible. Baker Academic. ISBN 978-0801022562.
- ^ (Inggris) Graham H. Twelftree, Jesus the Miracle Worker: A Historical and Theological Study (InterVarsity Press, 1999) page 263.
- ^ (Inggris) H. Van der Loos, 1965 The Miracles of Jesus, E.J. Brill Press, Netherlands.
- ^ (Inggris) Lee Strobel. The Case for Faith: A Journalist Investigates the Toughest Objections to Christianity, October 1, 2000, Zondervan, ISBN 0-310-22015-7.
- ^ (Inggris) Robert W. Funk, Roy W. Hoover, and the Jesus Seminar. The five gospels. HarperSanFrancisco. 1993. p. 72-73.
- ^ (Inggris) Stephen L. Harris, Understanding the Bible. Palo Alto: Mayfield. 1985. "John" p. 302-310
- ^ (Inggris) Heribert Busse, 1998 Islam, Judaism, and Christianity, ISBN 1-55876-144-6 page 114
- ^ (Inggris) Graham H. Twelftree, Jesus the miracle worker: a historical & theological study ISBN 0-8308-1596-1 page 19
- ^ (Inggris) Gary R. Habermas, 1996 The historical Jesus: ancient evidence for the life of Christ ISBN 0-89900-732-5 page 60
- ^ (Inggris) Ann-Marie Brandom, "The Role of Language in Religious Education," in Learning to Teach Religious Education in the Secondary School: A Companion to School Experience (Routledge, 2000), p. 76
- ^ (Inggris) Linda Woodhead, "Christianity," in Religions in the Modern World (Routledge, 2002), pp. 186
- ^ (Inggris) The Making of American Liberal Theology: Imagining Progressive Religion 1805–1900, edited by Gary J. Dorrien (Westminster John Knox Press, 2001)
- ^ (Inggris) Mark Allan Powell, Jesus as a Figure in History: How Modern Historians View the Man from Galilee (Westminster John Knox Press, 1998), page 22.
- ^ (Inggris) Karl Barth Church dogmatics ISBN 0-567-05089-0 page 478
- ^ a b (Inggris) Craig L. Blomberg (2009). Jesus and the Gospels: An Introduction and Survey. B & H Academic. hlm. 197. ISBN 0-8054-4482-3.
- ^ (Inggris) Wendy Cotter, "Miracles in Greco-Roman antiquity: a sourcebook" (Routledge, 1999) pp.11-12
- ^ (Inggris) Wendy Cotter, "Miracles in Greco-Roman antiquity: a sourcebook" (Routledge, 1999) pp.37-38
- ^ (Inggris) Wendy Cotter, "Miracles in Greco-Roman antiquity: a sourcebook" (Routledge, 1999) pp.50-53
- ^ (Inggris) Everett Ferguson, Michael P. McHugh, Frederick W. Norris, "Encyclopedia of early Christianity, Volume 1", p.804
- ^ (Inggris) Watson E. Mills, Roger Aubrey Bullard, "Mercer dictionary of the Bible" (Mercer University Press, 1991) p.61
- ^ a b c (Inggris) Driscoll, J.T. (1911), "Miracle", The Catholic Encyclopedia, Transcribed for New Advent by Don Ross, New York: Robert Appleton Company
- ^ (Inggris) Lockyer, Herbert. All the Parables of the Bible. Zondervan, 1988. ISBN 978-0-310-28111-5. p.25
- ^ (Inggris) Brande, William Thomas, George William Cox. A dictionary of science, literature, & art. London, 1867, also Published by Old Classics on Kindle, 2009, page 655
- ^ (Inggris) Ramm, Bernard L. An Evangelical Christology: Ecumenic and Historic. Regent College Publishing, 1993. ISBN 1-57383-008-9. p.45
- ^ (Inggris) Maguire, Robert. The Miracles of Christ. Ulan Press, 2012. ASIN: B009QMIYOW. p.133
- ^ (Inggris) Wiersbe, Warren W. Classic Sermons on the Miracles of Jesus. Kregel Academic & Professional, 1995. ISBN 0-8254-3999-X. p.132
- ^ (Inggris) The emergence of Christian theology by Eric Francis Osborn 1993 ISBN 0-521-43078-X page 100
- ^ Yohanes 10:37–38
- ^ Perkins, Pheme (1988). Reading the New Testament: An Introduction. Paulist Press. hlm. 54. ISBN 0-8091-2939-6.
- ^ (Inggris) Marthaler, Berard L. (1993). The creed: the apostolic faith in contemporary theology. Twenty-Third Publications; 3rd Revised edition. hlm. 220. ISBN 0-89622-537-2.
- ^ (Inggris) Lockyer, Herbert (1988). All the Parables of the Bible. Zondervan. hlm. 235. ISBN 978-0-310-28111-5.
- ^ Lukas 17:19
- ^ (Inggris) Dwight Pentecost .The words and works of Jesus Christ. Zondervan, 1980. ISBN 0-310-30940-9, p.234
- ^ (Inggris) John R. Donahue, Daniel J. Harrington. The Gospel of Mark. Zondervan 1981. ISBN 0-8146-5965-9 p.182
- ^ ...dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. (Al Baqarah 2:253)
- ^ (Ingatlah), ketika Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu pada waktu Aku menguatkan kamu dengan Ruhul Qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) pada waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) pada waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) pada waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) pada waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata". (Al Maa'idah 5:110).
- ^ Al-Qur'an: "...dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh." (Al-Imran 3:46)
- ^ a b c d e ...dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. (Al-Imran 3:49)
- ^ (Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah jika kamu betul-betul orang yang beriman." Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kamu telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu." Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama." (Al-Maidah 5:112-115)
Bibliografi
- (Indonesia) Bob Phillips, "Find It in the Bible - Lists, Lists, and more List", Immanuel, Jakarta 2007
- Trench, Richard Chenevix, Notes on the miracles of our Lord, London: John W. Parker, 1846 and many later editions
- Brown, Raymond E. An Introduction to the New Testament, Doubleday, 1997 ISBN 0-385-24767-2
- Brown, Raymond E. et al. The New Jerome Biblical Commentary Prentice-Hall, 1990 ISBN 0-13-614934-0
- Kilgallen, John J. A Brief Commentary on the Gospel of Mark, Paulist Press, 1989. ISBN 0-8091-3059-9
- Meier, John P. A Marginal Jew: Rethinking the Historical Jesus, v. 2, Mentor, Message, and Miracles, Doubleday, 1994, ISBN 0-385-46992-6
- Miller, Robert J. Editor The Complete Gospels, Polebridge Press, 1994 ISBN 0-06-065587-9
Pranala luar
Mendukung
- "The Miracles of Jesus: A Historical Inquiry" Diarsipkan 2007-04-04 di Wayback Machine. by Christopher Price
- The Historicity of Jesus' Miracles a feature of the Christan Cadre.
- Pool of Bethesda