Jagakarsa, Jakarta Selatan

kecamatan di Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Revisi sejak 13 September 2022 05.37 oleh Noufalrk18 (bicara | kontrib) (Tambahan deskripsi artikel)

6°20′03″S 106°49′17″E / 6.3343°S 106.8215°E / -6.3343; 106.8215

Jagakarsa
Negara Indonesia
ProvinsiD.I Jakarta
Kota AdministrasiJakarta Selatan
Pemerintahan
 • CamatH. Santoso, SH, M.A.P
Populasi
 • Total311,484 diri (2.019)[1] jiwa
Kode Kemendagri31.74.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3171010 Edit nilai pada Wikidata
Desa/kelurahan6


Kecamatan Jagakarsa terletak di Jakarta Selatan. Di kecamatan ini terletak beberapa universitas ternama antara lain Universitas Pancasila, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP), Universitas Tama Jagakarsa, Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) dan asrama Universitas Indonesia terletak di kecamatan ini. Kecamatan Jagakarsa adalah kecamatan yang terdekat dari Kota Depok selain Kecamatan Cilandak dan Kecamatan Cimanggis.

Kecamatan dengan jumlah penduduk yang banyak, pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan wilayah yang terluas ke-2 di Jakarta Selatan setelah Kecamatan Cilandak. Kantor Kecamatan Jagakarsa terletak di Kelurahan Jagakarsa, Jalan Sirsak No. 2.

Sejarah

 
Tanjung Barat, Jagakarsa pada tahun 1760-1780-an

Sampai dengan tahun 1991, Jagakarsa hanya sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Pasar Minggu setelah dikeluarkan dari Kabupaten Bogor pada tahun 1974. Pada tahun 1992, wilayah ini ditetapkan dari awalnya hanya kelurahan yang menonjol dibanding kelurahan-kelurahan lainnya yang ditetapkan menjadi Kemantren Jagakarsa dan cikal bakal Kecamatan Jagakarsa yang ditetapkan bersama dengan 2 kecamatan lainnya yang ada di Kotamadya Jakarta Selatan, yakni: Kecamatan Pancoran dan Kecamatan Pesanggrahan dengan camat awalnya H. Sudoyo.

Pemerintahan

Pembagian administratif

Wilayah kecamatan Jagakarsa terbagi atas 6 kelurahan, 54 RW, dan 610 RT dengan luas 2.501 ha dan dihuni sekitar 350.000 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 4,8 % per tahun (menurut Data wilayah Kota Administrasi Jakarta Selatan pada tahun 2010). Kecamatan ini memiliki tingkat pertumbuhan penduduk per tahun yang tinggi di Kota Administrasi Jakarta Selatan setelah Kecamatan Cilandak, Kecamatan Kebayoran Lama, Kecamatan Pesanggrahan, dan Kecamatan Pasar Minggu.

Enam kelurahan di kecamatan Jagakarsa adalah sebagai berikut:

  1. Kelurahan Tanjung Barat, dengan kode pos 12530
  2. Kelurahan Lenteng Agung, dengan kode pos 12610
  3. Kelurahan Jagakarsa, dengan kode pos 12620
  4. Kelurahan Ciganjur, dengan kode pos 12630 [2]
  5. Kelurahan Srengseng Sawah, dengan kode pos 12640
  6. Kelurahan Cipedak, dengan kode pos 12650

Pariwisata

Wisata belanja

  • Pasar Lenteng Agung
  • Pasar Ciganjur
  • Pasar Cipedak
  • Pasar Timbul
  • AEON MALL Tanjung Barat

Wisata olahraga

  • Matoa Golf

Wisata alam

  • Hutan kota Ciganjur
  • Hutan kota Cipedak
  • Hutan kota Srengseng sawah

Wisata budaya

Stasiun kereta api

Terminal bus

  • Terminal Ciganjur
  • Terminal Lenteng Agung

Transportasi

Jalan raya

Hanya kelurahan Tanjung Barat saja yang dilewati Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta. Ada berapa jalan raya yang dijangkau ke Kecamatan Jagakarsa, yakni: Jalan Lenteng Agung dan Jalan TB Simatupang menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke daerah Pasar Minggu, Cilandak, Pancoran, Lebak Bulus, Pasar Rebo, TMII & Pondok Indah. Jalan Ciganjur dan Jalan Muhammad Kahfi menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Cinere, Gandul, Pondok Labu, Ragunan, Ciputat, Citayam dan Bojonggede Kab. Bogor, Jalan Akses UI menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Pal, Kelapa Dua, Cijantung, Ciracas, Cimanggis, Jalan Raya Bogor, Cisalak dan Bogor, Jalan Margonda menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Pusat Kota Depok dan Jalan Cipedak menghubungkan daerah Kecamatan Jagakarsa langsung ke Tanah Baru, Pusat Kota Depok dan Sawangan.

Jalan tol

Akses ke Kecamatan Jagakarsa adalah keluar Gerbang tol Lenteng Agung di Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta

Prasarana transportasi

Terminal bus

Terminal Lenteng Agung, Terminal Ciganjur dan Terminal Warung Sila adalah prasarana angkutan umum di Kecamatan ini. Terminal bus diantaranya yakni:

Rel dan Stasiun kereta api

Jagakarsa saat ini dilewati oleh Jalur kereta api rute Jakarta-Bogor memiliki 3 stasiun kereta api, yakni Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Lenteng Agung dan Stasiun Universitas Pancasila.

Transportasi umum lain

Ojek

Ojek adalah sarana transportasi umum yang melayani warga Kecamatan Jagakarsa yang hendak ke pasar, terminal bus, sekolah dan stasiun kereta api.

Ojek di wilayah Kecamatan Jagakarsa sudah mulai beroperasi sejak tahun 1992 menggantikan becak, Ojek beroperasi pada:

Taksi

Taksi adalah salah satu sarana transportasi umum yang melayani Kecamatan Jagakarsa yang hendak berpergian ke terminal bus, pasar, sekolah, dll.

Becak

Pada awal 1930-an sampai pertengahan 1990-an, Becak adalah sarana transportasi umum yang melayani warga Kecamatan Jagakarsa yang hendak berpergian ke pasar, sekolah, dll.

Becak di Kecamatan Jagakarsa biasanya mangkal di Stasiun Lenteng Agung, Stasiun Tanjung Barat, pasar Lenteng Agung, terminal bus Lenteng Agung dan berbagai sekolah.

Namun, setelah munculnya ojek motor pada tahun 1994 dan taksi pada tahun 1995, maka becak di Kecamatan Jagakarsa telah berkurang.

Peristiwa yang sering terjadi

Mitos dan urban legend

Tidak banyak warga Jagakarsa yang belum pernah mendengar tentang "Tante Toel", seorang nenek (kurang waras?) yang diceritakan suka berkeliaran menghampiri siapa saja yang lewat dan meminta uang untuk membeli nasi dengan cara mencolek (di toel), di kawasan Jagakarsa dan sekitarnya, tetapi suka memakai perhiasan emas sepuhan yang berlebihan.

Adanya Pasar Setan di Desa Putera, pada tahun 1983 mulai beredar kisah Pasar Setan yang banyak dialami warga Jagakarsa. Lokasi Pasar Setan ini dipercaya daerah wingit letaknya seberang Depe (Desa Putera). Disitu pernah ada makam Puteri Tundjungsari, yang dipercaya sebagai Isteri dari Kyai Lor, penguasa Tanjung Barat.

Banjir Jakarta 2007

Kecamatan Jagakarsa sering terjadi kebanjiran,[3] yang mengakibatkan 130 orang tewas dan 125.000 orang mengungsi.[4] Daerah rawan banjir di Kecamatan Jagakarsa, terjadinya di:

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BPS Jakarta Selatan 2020
  2. ^ Kodepos sudah lama, dari tahun 1999. Dilihat di peta Jakarta bulan Desember 1999.
  3. ^ Daerah Rawan Banjir Di Kecamatan Jagakarsa Diupdate 2007-3-14
  4. ^ Banjir menyebabkan 150 orang tewas dan 125.000 orang mengungsi Diupdate 2007-3-15

Pranala luar