Scuderia Ferrari

Tim balap mobil asal Italia

Scuderia Ferrari S.p.A. (Italia: [skudeˈria ferˈraːri]) merupakan nama untuk Gestione Sportiva, salah satu divisi dari pabrikan mobil Ferrari yang bergerak di bidang balap mobil, khususnya Formula Satu.[1] Selain dalam bidang itu, Scuderia Ferrari dan Ferrari Corse juga melayani kebutuhan para pelanggan untuk mobil kategori jalan raya. Scuderia Ferrari merupakan bahasa Italia untuk "Istal/Kandang Ferrari".[2] Istilah dalam bahasa Inggris yang lebih terkenal adalah "Team Ferrari." Tim balap ini (beserta pabrikan mobil untuk kategori jalan rayanya) merupakan anak perusahaan dari FIAT Group yang juga membawahi klub sepak bola Juventus, dan pabrikan mobil Maserati.[3][4]

Italia Ferrari
Nama resmiScuderia Ferrari
Kantor pusatMaranello, Modena, Italia
Kepala timItalia Mattia Binotto
Situs webwww.ferrari.com/formula1
Sejarah dalam ajang Formula Satu
Gelar Konstruktor16 (1961, 1964, 1975, 1976, 1977, 1979, 1982, 1983, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2007, 2008)
Gelar Pembalap15 (1952, 1953, 1956, 1958, 1961, 1964, 1975, 1977, 1979, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2007)
Jumlah lomba1076[a] (1074 start) [b]
Menang243[c]
Podium802[d]
Posisi pole249
Putaran tercepat259[e]
Lomba pertamaGrand Prix Monako 1950
Lomba terakhirGrand Prix Hungaria 2024
Klasemen 2021ke-3 (325.5 poin)

Ferrari pertama kali berkompetisi di F1 pada musim 1948 dengan menggunakan mobil F1 pertama mereka, Tipo 125 F1. Hal ini membuat Ferrari menjadi tim tertua dan paling sukses yang berlaga di kompetisi jet darat.[5] Pembalap mereka saat ini adalah Charles Leclerc dan Carlos Sainz, Jr.. Masa jaya Ferrari adalah pada tahun 2000-2004 yang saat itu diperkuat oleh legenda hidup F1 asal Jerman, Michael "Schumi" Schumacher.[6] Presiden Ferrari saat ini adalah John Elkann, dengan team principal Mattia Binotto.[7] Tim ini dijuluki sebagai "tim kuda jingkrak", dan di Italia, tim ini sudah seperti agama, yaitu tak memandang bulu dari mana mereka berasal, apakah dari Roma, Milan, atau Turin, semua hanya satu tujuan yaitu demi kemenangan Ferrari.[8] Pembalap-pembalap terkenal seperti Alberto Ascari, Juan Manuel Fangio, Mike Hawthorn, Phil Hill, John Surtees, Niki Lauda, Jody Scheckter, sang legenda Michael "Schumi" Schumacher hingga Kimi Raikkonen berhasil meraih juara dunia bersama tim ini. Ferrari juga pernah diperkuat oleh Giuseppe "Nino" Farina, Jose Froilan Gonzalez, Gilles Villeneuve, Didier Pironi, Nigel Mansell, Alain Prost, Eddie Irvine, Rubens Barrichello, Felipe Massa, hingga Fernando Alonso kendati mereka tidak meraih juara dunia bersama tim ini.[9]

Awal mula

 
Enzo Ferrari bersama para pegawai di tim barunya.

Scuderia Ferrari didirikan oleh Enzo Ferrari pada akhir tahun 1929 sebagai sponsor untuk beberapa pembalap amatir dalam berbagai balapan. Enzo sendiri, yang juga menjadi pembalap pada saat itu menggunakan mobil produksi Costruzioni Meccaniche Nazionali (CMN) dan Alfa Romeo sebagai alat balapannya.[10] Ide pendirian tim Ferrari datang pada malam hari tanggal 16 November 1929 di kota Bologna, ketika Enzo saat itu bersantap malam bersama dua bersaudara Caniato (Augusto Caniato dan Alfredo Caniato), dan pembalap Mario Tadini.[11] Mereka lantas memutuskan untuk membangun sebuah tim dengan mobil produksi Alfa Romeo. Enzo Ferrari lantas melanjutkan karier membalapnya dengan beragam kesuksesan sampai akhirnya putranya yang bernama Alfredo Ferrari (kemudian dikenal dengan nama Dino Ferrari) lahir pada tahun 1932.[12] Pada tahun itu jugalah, tim Ferrari mencoba peruntungannya di ajang balapan besar dengan turun di ajang 24 Hours of Le Mans dengan mobil Alfa Romeo 8C 2300 Spiders yang berjumlah dua buah dan hasilnya cukup fantastis dengan raihan kemenangan 1-2.[13]

Enzo Ferrari lantas menjadi manajer untuk beberapa pembalap dan juga menjadi pencari bibit-bibit baru pembalap muda dari kantornya di Viale Trento e Trieste, Modena, Italia, sampai 1938.[14] Saat itu Alfa Romeo memutuskan untuk menarik Enzo sebagai manajer untuk divisi balapnya yang dinamakan Alfa Corse.[15] Pada 1939 Enzo keluar dari Alfa sambil kemudian ia mendirikan perusahaan balapnya yang dinamakan Auto Avio Costruzioni Ferrari, dengan alat-alat bekas yang ia dapatkan dari perjanjian dirinya dengan Alfa di mana ia bisa mendapatkan sisa-sisa mobil Alfa Romeo yang tidak mengikuti balapan.[15]

Selain menandatangani kontrak dengan Alfa, Ferrari juga bekerja sendiri untuk memperbesar tim balapnya, di mana Enzo lantas merancang the Tipo 815 (V8 1500cc) bersama Alberto Massimino, yang kemudian mobil ini dikenal sebagai mobil Ferrari pertama.[16] Tetapi setelah Alberto Ascari dan Marchese Lotario Rangoni Machiavelli di Modena mengemudikan mobil tersebut dalam ajang 1940 Mille Miglia, Perang Dunia II memutus semua kegiatan balapan, dan mobil 815 terpaksa diistirahatkan. Ferrari lantas ganti haluan memproduksi alat-alat suku cadang mobil balap, dan pada 1943 Enzo memindahkan markasnya ke Maranello, di mana pada 1944 tempat tersebut sempat kejatuhan bom Perang Dunia II.[17]

Peraturan untuk Grand Prix World Championship berubah sejak perang usai. Dan hal ini membuat Ferrari harus membuat lagi mobil baru, yang kemudian dinamakan Tipo 125 (V12, 1500cc), yang kemudian berhasil memenangi beberapa balapan. Mobil ini memulai debut di GP Italia 1948 dengan pembalap Raymond Sommer, dan meraih kemenangan perdananya di Circuito di Garda bersama Giuseppe Farina.[18]

Sejarah Formula Satu

1950-an: Awal mula dan kesuksesan awal

 
Ferrari Tipo 500 yang digunakan oleh Alberto Ascari di musim 1952.

Secara resmi, Ferrari memulai debut diajang FIA Formula One World Championship pada GP Monaco 1950 dengan mobil 125 F1, dan pembalap Alberto Ascari dan Gigi Villoresi.[19] Perusahaan ini kemudian mengganti mobilnya dengan seri 275 F1, 340 F1, dan 375 F1. Alfa Romeo mendominasi F1 musim 1950, dengan memenangi seluruh seri lomba. Ferrari sendiri mulai memenangi balap F1 pada GP Inggris 1951 dengan pembalap José Froilán González.[20] Ferrari juga memenangi balapan 1950 dan 1951 di Mille Miglia. Sayangnya Ascari saat itu malah menabrakkan mobilnya dan membuat seorang dokter lokal terbunuh dan menyebabkan Ferrari di DQ dari ajang tersebut.[21]

Setelah Alfa Romeo pergi dari F1 di 1951 karena perbedaan pendapat tentang regulasi Formula Dua, Ferrari memperkenalkan mobil baru yang dinamai Ferrari Tipo 500, yang kemudian mendominasi musim 1952 dengan hasil juara dunia untuk Ascari.[22] Di musim itu Ferrari diperkuat oleh Nino Farina dan Piero Taruffi. Pada 1953 Ascari berhasil mempertahankan gelarnya meski mendapat perlawanan ketat dari Juan Manuel Fangio yang mengendarai Maserati.[23][24]

Peluncuran World Sportscar Championship pada 1953 membuat Enzo Ferrari tertarik untuk turun di balapan tersebut.[25] Ia lantas meluncurkan mobil V12 166 MM dan 250 MM, mobil bertenaga besar V12 290, 340, dan 375 MM, 315, 335, 410 S, mobil empat silinder 500, 625, 750, seri 860 Monzas, dan mobil V6 118 dan 121 LM. Dengan potensi kekuatan tersebut, Ferrarui mendominasi WSC dengan memenangi gelar pada 1953, 1954, 1956, 1957, dan 1958.[26]

Pada 1954, F1 membuat aturan baru dengan syarat mesin 2.5 liter. Ferrari yang menurunkan Tipo 625 dapat mengimbangi kekuatan Fangio dan Maserati, dan juga Mercedes-Benz W196 yang turun bulan Juli. Ferrari memenangi dua balapan, yaitu GP Inggris 1954 bersama Jose Gonzalez[27] dan GP Spanyol 1954 bersama Mike Hawthorn.[28] Pada musim F1 1955, Ferrari hanya mampu memenangi GP Monaco bersama pembalap Prancis, Maurice Trintignant.[29] Di musim 1955 juga, Ferrari harus mengalami masa pahit karena mereka saat itu terpaksa membeli sasis dari Lancia setelah kematian tragis Ascari. Juan Manuel Fangio, Peter Collins, dan Eugenio Castellotti membalap dengan Lancia-Ferrari D50 dan mereka mampu memenangi kejuaraan F1 musim 1956 dengan gelar dunia untuk Fangio.[30]

Musim 1957, kejuaraan dunia konstruktor diperkenalkan, dan sayangnya Ferrari di musim tersebut kalah oleh Vanwall. Fangio kembali ke Maserati. Ferrari masih menggunakan Lancia, dan gagal memenangi satu balapan pun. Pembalap Luigi Musso dan Alfonso de Portago bersama Castellotti; Castellotti tewas saat ia melakukan testing, dan kemudian Portago menabrak penonton di Mille Miglia, dan membunuh 12 penonton.[31] Sebagai ganjarannya, Ferrari terkena denda akibat pembunuhan tidak sengaja.

Pada musim 1958, desainer Carlo Chiti masuk dan merancang mobil baru untuk Ferrari yang dinamakan Ferrari 246 Dino (didedikasikan untuk kematian putra Enzo Ferrari).[32] Tim masih mempertahankan lineup pembalap Collins, Hawthorn, dan Musso, ironisnya Musso tewas dalam balapan GP Prancis 1958, dan Collins tewas dalam GP Jerman 1958. Hawthorn lantas memenangi gelar juara dunia tahun 1958.[33][34]

Musim berikutnya, Ferrari mendatangkan Tony Brooks, Jean Behra, Phil Hill, Dan Gurney, dan Cliff Allison.[35] Tetapi tim tidak mampu menjalani musim dengan baik. Behra dipecat setelah ia meninju manajer tim Romolo Tavoni. Brooks tampil luar biasa dalam beberapa balapan, tetapi ia kalah dalam balapan terakhir oleh Jack Brabham dengan mobil Cooper bermesin belakang.[36]

1960-an: Kesuksesan bersama Phil Hill dan John Surtees

 
Phil Hill membalap untuk Ferrari di GP Jerman 1962.

Musim 1960 berjalan dengan sedikit optimisme bagi Ferrari setelah gagal di 1959. Ferrari mempertahankan Phil Hill dan Cliff Allison, dan mereka juga mendatangkan Wolfgang von Trips dan kemudian Willy Mairesse ketika musim berjalan dan ditambah lagi dengan kedatangan Richie Ginther,[37] yang menjadi pengetes mobil Ferrari pertama bermesin belakang. Apesnya, Allison mengalami kecelakaan dalam sebuah testing dan tim lagi-lagi gagal memenangi satu balapan pun. Sebuah Ferrari kemudian mampu memenangi 24 Hours of Le Mans, tetapi itupun melalui bantuan dua pembalap yaitu Paul Frere dan Olivier Gendebien.[38]

Musim 1961 dengan regulasi baru untuk 1.500 cm³, Ferrari mempertahankan Hill, von Trips dan Ginther, dan meluncurkan mobil baru karya Chiti, yaitu Ferrari 156 yang berbasis dari mobil F2 tahun 1960 yang sangat dominan. Dua pembalap Ferrari yaitu Hill dan Von Trips bersaing memperebutkan kejuaraan dunia. Giancarlo Baghetti bergabung di pertengahan musim, dan menjadi satu-satunya pembalap F1 sampai saat ini yang mampu memenangi lomba di debut balapannya (yaitu di GP Prancis 1961).[39] Tetapi di akhir musim, von Trips mengalami kecelakaan di GP Italia dan tewas beserta selusin tifosi.[40] Hill memenangi gelar dunia, Ferrari juga menang lagi di Le Mans dengan kombinasi Olivier Gendebien dan Phil Hill.[41]

Di akhir 1961, dengan keluarnya Carlo Chiti dan manajer Romolo Tavoni yang membuat tim balap mereka sendiri, ATS, Ferrari lantas mempromosikan Mauro Forghieri sebagai direktur balap dan Eugenio Dragoni sebagai manajer tim.[42]

Musim 1962, Hill dan Baghetti bertahan bersama dua pembalap baru yaitu Ricardo Rodriguez dan Lorenzo Bandini. Tim menggunakan mobil tahun 1961 dikarenakan Forghieri masih sibuk membenahi desain mobil barunya. Tim kembali gagal memenangi lomba. Tetapi lagi-lagi menang di Le Mans dengan kombinasi Hill dan Gendebien.[41]

Ferrari kemudian menjalankan mobil 156 yang ringan dan kecil untuk musim F1 1963, kali ini kombinasi pembalapnya adalah Bandini, John Surtees, Willy Mairesse dan Ludovico Scarfiotti. Surtees memenangi GP Jerman 1963, dengan kecelakaan parah yang menyebabkan Mairesse tidak dapat melanjutkan karier balapnya.[43] Gagal di F1, lain dengan di Le Mans, di mana lagi-lagi Ferrari mampu memenangi balapan Le Mans, kali ini dengan kombinasi Bandini dan Scarfiotti.[44]

 
Lorenzo Bandini membalap untuk Ferrari di GP Jerman 1966.

Model baru dari mobil 158 kemudian datang di pertengahan 1963, dan dikembangkan untuk musim 1964 dengan mesin V8 karya Angelo Bellei. Kali ini Surtess dan Bandini bergabung bersama debutan Pedro Rodriguez. Surtess memenangi dua balapan dan Bandini satu. Ferrari saat itu lebih lamban ketimbang Lotus milik Jim Clark, tetapi sangat kuat dalam hal reliabilitas, dan akhirnya mengantarkan Surtess menjadi juara dunia.[45] Dua balapan terakhir di Amerika Utara, Ferrari mengikuti balapan dengan nama NART dan warna biru putih.[46] Di ajang Le Mans, Ferrari kembali perkasa dengan memenangi Le Mans melalui pembalap Jean Guichet dan Nino Vaccarella.[47]

Musim F1 1965, Ferrari mengembangkan dua jenis mesin, yaitu V8 yang sama dengan tahun sebelumnya, dan V12 yang diperlombakan di seri-seri akhir untuk menghadapi musim 1966. Sayangnya mereka gagal memenangi satu lomba pun selama musim berjalan.[48] namun di Le Mans, Ferrari kembali berjaya dengan menjadi juara enam tahun berturut-turut, dan sekaligus pula menjadi kemenangan Ferrari terakhir di ajang Le Mans 24 Jam.[49]

Pada musim 1966, sesuai peraturan baru, Ferrari 312 milik Surtess dilengkapi dengan mesin 3000cc V12.[50] Sementara itu, Bandini membalap di Seri Tasman 2.4 L V6. Surtess lantas berhasil memenangi balapan di Belgia, tetapi ia berselisih paham dengan Eugenio Dragoni dan kemudian ia dipecat dan digantikan oleh Mike Parkes.[51] Di sisi lain, Scarfiotti memenangi balapan GP Italia dengan mobil 36-valve engine.[52]

Musim 1967, tim Ferrari memecat Dragoni dan menggantinya dengan Franco Lini. Chris Amon juga masuk menemani Bandini. Di GP Monaco, Bandini mengalami kecelakaan hebat, dan ia meninggal dunia beberapa hari kemudian.[53] Ferrari lantas tetap mempertahankan pasangan Mike Parkes dan Scarfiotti, tetapi Parkes mengalami kecelakaan di GP Belgia dan Scarfiotti yang ketakutan setelah menyaksikan kecelakaan Parkes lantas memutuskan untuk beristirahat sementara dari arena balap mobil.[54]

Pada musim 1968, Jacky Ickx masuk ke tim dan berhasil membawa tim memenangi balapan di Prancis dan posisi podium di beberapa balapan lain,[55] dan membuatnya masuk ke dalam daftar kandidat juara dunia, sampai ia mengalami kecelakaan di Kanada.[56] Chris Amon kemudian memimpin beberapa balapan yang sayangnya selalu gagal untuk ia menangi.[57] Di akhir musim, manajer Franco Lini berhenti dan Ickx pindah ke tim Brabham. Di musim panas 1968, Ferrari mengumumkan bahwa mereka akan melebur ke dalam grup otomotif FIAT. Dasar alasan peleburan ini adalah karena Enzo merasa kesulitan dalam membiayai biaya balapan yang semakin membengkak.[58] Deal Ferrari dan FIAT dilakukan di pertengahan tahun 1969 dan meski demikian Ferrari tetap turun penuh di musim balapan tahun tersebut. Kali ini Chris Amon ditemani oleh Pedro Rodriguez dan pada akhir tahun Amon kemudian memilih untuk hengkang dari tim.

1970-an: Era Niki Lauda dan Jody Scheckter

 
Niki Lauda membalap untuk Ferrari di GP Jerman 1976.

Tahun 1970, Ickx kembali ke Ferrari, dan ia memenangi balapan di Austria,[59] Kanada,[60][61] dan Meksiko[62] sehingga menempatkan ia di posisi kedua klasemen pembalap tahun tersebut.

Era 1970-an menjadi dekade terakhir Ferrari berkompetisi di ajang sports car. Dengan diawali performa buruk mobil F1 Ferrari tahun 1973, Enzo lantas memutus segala urusan pengembangan Ferrari di ajang sports car.[63] Saat itu juga, Enzo sebenarnya sempat melontarkan pernyataan bahwa ia juga akan menarik keluar Ferrari dari F1, namun pernyataan itu belakangan ia cabut kembali.[64]

Setelah tiga tahun gagal dan sial, Ferrari mengontrak Niki Lauda pada tahun 1974, dan setahun kemudian Lauda berhasil menjadi juara dunia dengan mobil Ferrari 312T.[65] Pada 1976, Lauda juga nyaris saja mempertahankan gelar dunianya, kalau saja ia tidak terlibat kecelakaan hebat di GP Jerman.[66] Carlos Reutemann masuk menggantikan Lauda untuk sementara, dan Clay Regazzoni mengemudikan mobil lainnya,[67][68] Ferrari lantas turun dengan tiga mobil di GP Italia[69] setelah Lauda kembali. Ia lantas merebut gelar keduanya di 1977 sebelum akhirnya hengkang di akhir musim.[70]

Pada 1978 Ferrari diperkuat pembalap muda Gilles Villeneuve (GV) menemani Carlos Reutemann. Jody Scheckter masuk menggantikan Reutemann di GP Argentina 1979, dan di akhir musim Scheckter berhasil memenangi gelar juara dunia, dengan GV di P2 klasemen pembalap.[71]

1980-an: Dekade suram

 
Michele Alboreto merupakan penantang serius Alain Prost di musim F1 1985.

Dekade 1980-an merupakan dekade buruk bagi tim Ferrari. Diawali kecelakaan yang menewaskan GV di GP Belgia 1982,[72] dan kemudian disusul Didier Pironi[73] yang mengalami cedera hebat pasca kecelakaan di babak latihan GP Jerman.[74] Namun dengan empat kemenangan yang diraih René Arnoux dan Patrick Tambay di musim 1983 akhirnya tim Ferrari berhasil meraup gelar juara dunia konstruktor.[75]

Sebelumnya di musim 1982, tim Ferrari pindah markas ke Maranello yang dari sisi strategis sangat dekat dengan sirkuit tes mereka, Fiorano.[76]

Pada 14 Agustus 1988, Enzo Ferrari meninggal dunia dalam usia 90 tahun. Setelah Enzo wafat, FIAT menjadi penguasa Ferrari dengan saham 90%. Seminggu setelah Enzo wafat, Gerhard Berger dan Michele Alboreto secara mengejutkan berhasil memenangi GP Italia,[77] di tengah musim yang didominasi McLaren tersebut, tampaknya kemenangan di Italia memang sudah ditakdirkan untuk Ferrari dengan kejadian kerusakan mesin untuk Alain Prost dan Ayrton Senna yang malah menabrak backmarker Jean-Louis Schlesser (Williams) saat ia memimpin.[78]

1990-an: Reformasi oleh Michael Schumacher

 
Michael Schumacher di GP Jerman 1997, tahun keduanya bersama tim Ferrari.

Tahun 1990 Alain Prost membalap untuk Ferrari bersama Nigel Mansell.[79] Prost memenangi lima lomba, dan berpeluang merebut gelar juara dunia kalau saja ia tidak diseruduk Ayrton Senna di GP Jepang. Akibat kegagalan memenangi lomba satu pun di musim 1991, Alain Prost frustrasi dan mengatakan bahwa mobil Ferrari tunggangannya tidak lebih baik daripada truk,[80] sebagai ganjarannya, Prost kemudian dipecat sebelum balapan akhir musim di Adelaide.[81] Gerhard Berger dan Jean Alesi masuk untuk musim 1994 dan 1995. Kegagalan Ferrari di lima tahun awal dekade 1990-an adalah karena mereka ngotot memakai mesin V12, pada saat tim-tim lain sudah mulai menggunakan mesin V10.

Musim 1996 Ferrari mendatangkan bintang Jerman, Michael Schumacher, dan setelah itu berturut-turut datang juga Ross Brawn, Rory Byrne,[82] dan Jean Todt yang sudah menangangi Ferrari sejak pertengahan musim 1993. Mereka berempat kemudian menjadi penyelamat Ferrari,[83] dengan mengantarkan tim besar yang sedang sakit tersebut menjuarai tiga balapan di musim 1996. Bahkan Schumi juga sempat masuk kandidat juara dunia 1997 sebelum akhirnya kandas setelah menyenggol mobil Jacques Villeneuve di balapan terakhir di Jerez, dan kemudian Schumi didiskualifikasi karena aksi berbahayanya itu.[84][85][86]

Musim 1998 Ferrari dan Schumi tetap jadi penantang serius untuk gelar juara dunia, tetapi lagi-lagi mereka gagal di balapan terakhir yang kali ini digelar di Jepang. Di musim 1999 Schumi mengalami patah kaki akibat kecelakaan di Silverstone.[87] Posisinya kemudian digantikan oleh Mika Salo. Eddie Irvine nyaris saja menjadi juara dunia 1999 sebelum akhirnya lagi-lagi gagal di balapan terakhir.[88] Meskipun begitu, Ferrari sukses menjadi juara dunia konstruktor di akhir musim 1999.[89]

2000-an: Kembali ke jalur juara

 
Michael Schumacher pada GP Monako 2004.
 
Felipe Massa membalap untuk Ferrari di GP Brazil 2006.
 
Kimi Raikkonen tampil sebagai juara dunia di GP Brasil 2007.

Masa penantian Ferrari selama 21 tahun untuk meraih gelar juara dunia pembalap akhirnya terbayar di musim 2000. Schumi kali ini ditemani Rubens Barrichello. Lawan berat bagi Schumi adalah Mika Hakkinen dari McLaren. Schumi merebut gelar juara dunia ketiganya di Jepang saat ia mengalahkan Mika dengan kunci strategi pit bagus dari Ross Brawn.[90] Rekan setimnya, Barrichello menjadi penyelamat di beberapa balapan bagi Schumi, seperti saat ia finis ketiga di Austria, dan kemenangan balapan pertamanya di Jerman.[91]

Musim 2001 Ferrari masih tetap kuat, dengan Schumi masih mempertahankan gelarnya, dan Barrichello menempati P3 klasemen akhir pembalap. Sejarah kemudian di cetak oleh Schumi di GP Belgia, saat Schumi mencatatkan diri sebagai pemenang rekor kemenangan terbanyak dengan 52 kali menang, memecahkan rekor sebelumnya atas nama Alain Prost dengan raihan 51 kemenangan.[92][93]

Tahun 2002 adalah tahun super bagi Ferrari. Mereka berhasil memenangi 15 dari 17 lomba (11 untuk Schumi, 4 untuk Barrichello). Bahkan gelar juara dunia bagi Schumi pun datang dengan cepat, karena saat musim balap menyisakan enam seri lagi, Schumi telah pasti sebagai juara dunia di Prancis.[94] Namun di musim itu juga tim Ferrari harus menganggung malu. Akibat skandal team order di GP Austria, tim Ferrari dihukum denda 1 juta dollar AS, bahkan Schumi pun menjadi cemoohan oleh pihak media dan fans.[95][96]

Musim 2003 dengan diawali start buruk dari tim,[97][98][99] Schumi bangkit di balapan keempat di San Marino, pada saat yang bersamaan, ibu Schumi, Elizabeth meninggal dunia. Schumi menang di San Marino, dan kemenangannya tersebut didedikasikan untuk sang bunda. Sepanjang musim 2003 lawan terberat Schumi adalah Kimi Raikkonen. Bahkan andaikan saja Eddie Jordan/Giancarlo Fisichella tidak memprotes hasil balapan di Brazil[100] dan Rubens Barrichello tidak menang secara dominan di Jepang, hampir bisa dipastikan Raikkonen akan menjadi juara dunia.[101][102]

Musim 2004 adalah ulangan dari musim 2002, karena Ferrari lagi-lagi memenangi 15 dari 18 lomba. Mereka hanya kalah di Monako, Belgia, dan Brazil. Michael Schumacher sendiri berhasil mempertajam rekornya menjadi tujuh kali juara dunia.[103]

2005 menjadi tahun revolusi bagi Ferrari. Akibat kegagalan Bridgestone menyediakan ban yang bagus untuk Ferrari, sepanjang musim 2005 Schumi hanya mampu menunjukan performa seadanya. Ia memang berhasil menang di AS, tetapi itupun karena seluruh mobil Michelin mundur dari balapan.[104]

Pada 2006, dengan regulasi ban yang dikembalikan ke regulasi tahun 2004 dan sebelumnya,[105] Ferrari kalah tipis dari Fernando Alonso dan Renault. Schumi bisa saja merebut gelar juara dunia, kalau saja mesin Ferrarinya tidak meledak di Jepang. Di akhir musim Schumi mengumumkan pengunduran dirinya dari ajang F1, dan posisinya di Ferrari akan digantikan oleh Kimi Raikkonen[106][107] yang akan menemani Felipe Massa.

Perang saudara di McLaren pada 2007 antara Fernando Alonso dan Lewis Hamilton di beberapa balapan menjelang akhir musim berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Kimi Raikkonen yang akhirnya merebut gelar juara dunia di balapan pamungkas di GP Brazil.[108] Di musim itu pula, Ferrari dan McLaren sempat bersitegang soal gambar rancangan mobil F2007 yang berada di tangan Mike Coughlan dari McLaren.[109] Diselidiki, ternyata baik Mike Coughlan dan Nigel Stepney[110][111] dari Ferrari mencoba bersekongkol. Dicurigai juga ada pihak ketiga di luar Ferrari dan McLaren yang mencoba memperkeruh suasana, karena pada bulan Juli 2007, Stepney dan Coughlan sempat dihubungi oleh pihak Honda seputar lowongan kerja untuk musim 2008.[112] Sebagai hukumannya, tim McLaren harus rela didiskualifikasi dari kejuaraan konstruktor musim 2007[113] meskipun Fernando Alonso dan Lewis Hamilton masih diperbolehkan untuk bertarung memperebutkan gelar dunia pembalap.

Pada musim balap 2008 penampilan Raikkonen sebagai juara dunia bertahan memburuk, di tengah hebatnya performa Felipe Massa yang luar biasa sepanjang 2008 di mana ia kalah tipis secara dramatis dalam perebutan gelar juara pembalap dari Lewis Hamilton di balapan penutup musim di Brazil.[114][115]

Musim 2009 Ferrari kembali tampil buruk. Kecelakaan hebat yang menimpa Felipe Massa di Hungaria menyebabkannya harus absen sampai akhir musim.[116] Posisinya digantikan oleh Luca Badoer dan kemudian Giancarlo Fisichella.[117][118] Tiga hari setelah GP Singapura, Ferrari mengumumkan bahwa kontrak Kimi di Ferrari untuk 2010 akan diputus. Posisi Kimi di Ferrari digantikan pembalap Spanyol yang telah menjadi juara dunia dua kali yang sebenarnya telah diincar Ferrari sejak 2004, Fernando Alonso.[119] Felipe Massa sendiri dipastikan kembali di musim 2010.

2010-an: Era Fernando Alonso dan Sebastian Vettel

 
Fernando Alonso di Tiongkok 2010.

Ferrari tampil dengan tim beraroma Latin penuh di musim 2010. Fernando Alonso (Spanyol) berpasangan dengan Felipe Massa (Brasil).[120] Tampil meyakinkan di balapan seri pembuka di Bahrain dengan finis 1-2, Ferrari ternyata malah tampil kedodoran sampai pertengahan musim. Pertengahan musim 2010 Ferrari mendatangkan mantan orang McLaren, Pat Fry untuk memperkuat barisan teknik mereka menghadapi musim F1 tahun 2011.[121] Pertengahan musim 2010, Ferrari akhirnya mampu menang balapan kembali di GP Jerman dengan posisi 1-2 untuk Fernando Alonso dan Felipe Massa, walaupun sedikit terbilang kontroversial karena Massa memberikan posisi terdepannya untuk Alonso.[122] Selanjutnya tiga kemenangan lain berhasil diraih Ferrari di Italia, Singapura, dan Korsel melalui tangan Fernando Alonso. Tim Ferrari yang sebelumnya terpuruk di musim 2009 akhirnya berangsur-angsur bangkit dan berhasil finis di P3 klasemen konstruktor musim 2010. Sementara itu Fernando Alonso berhasil finis sebagai runner-up klasemen dengan raihan 252 poin.

 
Felipe Massa di Kanada 2011.

Awal tahun 2011, Ferrari kemudian melakukan pergantian kru pada tim manajemen mereka. Posisi Chris Dyer (orang yang bertanggung jawab atas strategi yang salah di GP Abu Dhabi[123]) digantikan oleh Pat Fry.[124] Sementara itu Neil Martin didatangkan dari Red Bull Racing untuk membantu Fry menangani strategi lomba.[125] Meskipun tampil menjanjikan selama sesi testing pra musim, Ferrari harus mengawali musim 2011 dengan buruk dan mereka baru bisa meraih podium pertama mereka di Turki.[126] Sebagai akibat kegagalan ini tim kemudian merombak sebagian divisi tekniknya dengan Aldo Costa yang digantikan Pat Fry. Hasilnya terlihat positif saat Fernando Alonso akhirnya mampu memenangi lomba di Inggris.[127] Memasuki akhir musim 2011, Ferrari menjanjikan akan membuat mobil inovatif untuk musim 2012. Salah satu langkah mengejutkan yang diambil Ferrari adalah dengan menarik kembali Rory Byrne sebagai konsultan aerodinamika untuk membantu Pat Fry dan Nicholas Tombazis merancang mobil tahun 2012.

Musim 2012 diawali Ferrari dengan baik lewat kemenangan mendadak di Malaysia melalui Fernando Alonso di atas lintasan basah dengan fakta bahwa mobil Ferrari F2012 ternyata bukanlah mobil tercepat di atas grid.[128] Ferrari kemudian membawa sejumlah perbaikan pada mobil mereka yang hasil nyatanya terlihat jelas saat Alonso memenangi balapan di Eropa dan Jerman.[129] Di akhir musim, Alonso finis di peringkat kedua klasemen pembalap di bawah Sebastian Vettel.[130]

Musim 2013 Alonso berhasil meraih dua kemenangan di awal musim yaitu di Tiongkok dan Spanyol. Pada bulan September, Ferrari mengumumkan beberapa perubahan untuk musim 2014. Mereka menarik James Allison dari Lotus sebagai direktur teknik sasis[131] dan kemudian merekrut kembali Kimi Raikkonen sebagai pembalap selama dua musim mulai 2014.[132] Felipe Massa yang sudah bergabung dengan Ferrari sejak tahun 2006 hengkang.[133] Ferrari lantas jalani awal musim 2014 dengan buruk yang kemudian membuat Stefano Domenicali mengundurkan diri dari jabatan prinsipal tim. Posisinya kemudian diisi Kepala Ferrari Divisi Amerika Utara, Marco Mattiacci.[134][135] Pada musim 2014 ini Ferrari untuk kali pertama sejak 1993 gagal memenangi satu lomba selama musim berjalan. Beberapa tokoh Ferrari hengkang di musim ini di antaranya Luca Montezemolo dan Fernando Alonso. Mereka diganti oleh Sergio Marchionne dan Sebastian Vettel.[136] Marchionne lantas mengganti lagi posisi prinsipal tim kali ini dengan direktur independen Juventus, Maurizio Arrivabene.

 
Sebastian Vettel di Meksiko 2015.

Musim 2015 Ferrari yang tampil dengan wajah baru berhasil bangkit dan meraih tiga kemenangan lomba yaitu di Malaysia, Hongaria dan Singapura yang kesemuanya diborong oleh Sebastian Vettel. Pada bulan Juli salah satu pembalap binaan akademi Ferrari, Jules Bianchi, yang digadang-gadang akan menggantikan Raikkonen, meninggal dunia sebagai akibat efek kecelakaan parah yang dialaminya di Jepang 2014 saat masih membalap di tim Marussia.[137][138] Ferrari finis di peringkat kedua klasemen konstruktor musim 2015 dan Vettel finis di peringkat ketiga klasemen pembalap di belakang dua pembalap Mercedes.

Musim 2016 merupakan pengulangan musim 2014 dengan tim yang gagal mengantongi satu kemenangan pun selama musim berjalan.[139] Meski demikian Marchionne masih mempercayakan kursi pembalap Ferrari kepada Vettel dan Raikkonen untuk musim 2017. Prestasi tim di musim 2016 adalah peringkat ketiga klasemen konstruktor.

 
Kimi Raikkonen di Australia 2017.

Pada musim 2017 Ferrari kembali bangkit dan menjadi penantang serius gelar melawan Mercedes. Vettel memenangi lima lomba di musim 2017 yaitu di Australia, Bahrain, Monako, Hungaria dan Brasil. Ferrari juga mencatat dua kali finis 1-2 saat lomba dengan Raikkonen yang menduduki posisi kedua di belakang Vettel di Monako dan Hungaria.[140] Sayang penampilan Ferrari seolah melempem begitu memasuki lomba-lomba akhir musim yang digelar di Asia dengan rentetan masalah yang menimpa mereka yaitu insiden tabrakan sesama rekan setim selepas start di Singapura,[141] masalah mesin di Malaysia dan masalah busi di Jepang yang kemudian membuat Mercedes berhasil membalikkan keadaan dan membantu Lewis Hamilton meraih gelar di musim tersebut.[142] Vettel harus puas finis di urutan kedua klasemen pembalap meski sempat memimpin dari awal musim sampai dengan lomba di Belgia. Pada bulan Agustus Ferrari mengumumkan perpanjangan kontrak Vettel sampai akhir musim 2020 dan Raikkonen sampai akhir musim 2018.

Pada musim 2018 Ferrari kembali menjadi salah satu kandidat kuat juara musim dengan tampil baik di paruh pertama musim.[143] Sebastian Vettel sempat memimpin klasemen sampai lomba GP Jerman yang kemudian menjadi awal titik balik saat Vettel tergelincir dari lomba.[144] Selanjutnya beberapa kesalahan pribadi dari Vettel saat lomba membuat peluangnya kembali sirna untuk bisa meraih gelar dunia. Kimi Raikkonen sendiri mampu mengakhiri puasa kemenangan dengan memenangi lomba di GP AS tapi di akhir musim Ferrari memutuskan bahwa kontrak Kimi tidak akan diperpanjang untuk musim 2019 dan akan digantikan oleh Charles Leclerc.[145][146]

Serba-serbi tim

 
Logo tim Ferrari versi klasik.

Logo Ferrari yang bernama (dalam bahasa Italia) "Cavallino rampante" (alias rampant little horse), yang merupakan sebuah kuda jantan sedang berjingkrak dalam area warna kuning. Logo ini konon diambil Enzo Ferrari dari logo resmi kota Stuttgart Jerman, yang merupakan rumah dari Porsche yang dulu sempat menjadi rival abadi Ferrari.[147] Gambar kuda yang muncul dalam logo Ferrari merupakan ciri khas dari Francesco Baracca, seorang pilot Perang Dunia I yang tewas dalam perang tersebut. Ibu Baracca lantas menyerahkan gambar kuda tersebut pada Enzo setelah Baracca meninggal. Enzo lantas mengabadikannya sebagai logo untuk tim balapnya, dengan ditambahkan sebuah area perisai berwarna kuning, yang merupakan warna khas kota Modena, dengan huruf S dan F yang menandakan inisial Scuderia Ferrari. Rampate sendiri dalam bahasa Italia berarti ketangguhan dari singa dan kuda. Simbol dari kekuatan, vitalitas, dan tenaga.[148]

Kantor pusat

Tim Scuderia Ferrari berbasis di kota Maranello, Italia, 18 km dari kota Modena, bersebelahan dengan pabrik mobil jalan rayanya. Enzo Ferrari lahir di kota ini, dan menghabiskan masa remajanya di kota tersebut.[149] Selain markas di Maranello, tim Ferrari juga memiliki sebuah sirkuit tes pribadi, yaitu Fiorano yang dibangun sejak tahun 1972, dan sampai saat ini masih tetap digunakan sebagai tempat tes baik untuk mobil jalanan ataupun untuk mobil balap.[150] Modena sendiri merupakan sebuah kota di region Emilia-Romagna di Italia.

Balapan Grand Prix Italia di Sirkuit Monza, Milano merupakan balapan kandang bagi tim Ferrari, setiap kali balapan digelar di sana, seluruh fans Ferrari dari seantero Italia (yang kerap disebut sebagai "tifosi") datang memenuhi sirkuit, dan mereka kerap membuat fans-fans tim lain ketakutan atau terlibat dalam kerusuhan layaknya pendukung sepak bola dengan beragam aksi dan tindakan-tindakan fanatisme yang tidak ada tandingannya di negara-negara lain.[8]

Selain Monza, Ferrari juga memiliki penuh sirkuit Mugello (yang saat ini digunakan sebagai tempat berlangsungnya balapan MotoGP Italia),[151] dan sirkuit Autodromo Dino e Enzo Ferrari (Imola) di dekat kota Bologna (markas Ducati) yang sempat menjadi tuan rumah GP San Marino sampai tahun 2005. Kedua sirkuit tadi kerap digunakan Ferrari sebagai tempat tes pribadi untuk mobil F1 mereka.[152]

Peran sebagai pemasok mesin

Ferrari merupakan satu-satunya tim yang membuat mesin untuk mobil mereka sendiri di ajang Formula Satu sejak pertama kali ikut serta di ajang F1 pada 1950. Mereka juga menyediakan pasokan mesin untuk tim lain yaitu untuk Minardi (1991), BMS Scuderia Italia SpA (1992-1993), Sauber (1997-2005 dengan mesin berlabel 'Petronas' dan 2010-sekarang[153]), Prost Grand Prix (2001, mesin berlabel 'Acer'), Red Bull Racing (2006), Spyker (2007), Scuderia Toro Rosso (2007-2013 dan 2016), Force India (2008), Marussia (2014-2015) serta terakhir Haas (sejak musim 2016).[154]

Hubungan dengan badan pengawas

Ferrari tidak ikut lomba GP Inggris 1950 karena adanya perbedaan pendapat dengan panitia lomba terkait "uang start balapan".[155] Di dekade 1960-an Ferrari beberapa kali menarik diri dari perlombaan dalam rangka aksi "protes dan serangan".[46]

Pada 1987 Ferrari mempertimbangkan mengundurkan diri dari arena F1 dan pindah ke ajang IndyCar.[156] Ancaman ini merupakan sebuah alat transaksi politik antara Ferrari dengan FIA agar regulasi F1 saat itu tidak berubah terkait pelarangan mesin V12. Taktik ini berhasil dan FIA kemudian membatalkan rencana pelarangan mesin V12. Ferrari bertahan di F1 dan membatalkan proyek IndyCar meski sebuah mobil IndyCar yang dinamakan Ferrari 637 sempat dirancang dan dibangun.[157]

Pada 2009 diketahui secara luas bahwa Ferrari memiliki sebuah hak veto istimewa untuk peraturan regulasi FIA.[158]

Kontroversi team order

 
Team Order: Rubens Barrichello memberikan kemenangannya bagi Schumi di akhir GP Austria 2002.

Team order sering menjadi hal yang kontroversial sepanjang sejarah Ferrari di F1

Pada tahun 1982, di San Marino, dua mobil Ferrari berhasil memimpin dengan Gilles Villeneuve di depan Didier Pironi. Tim memberi perintah agar kedua mobil melambat untuk mengurangi risiko ke mobil, yang rupanya ditafsirkan secara berbeda oleh dua pembalap.[159] Villeneuve marah ketika Pironi menyalip dan memenangkan perlombaan. Kemarahan Villeneuve menegaskan apa yang ia lihat sebagai sebuah pengkhianatan oleh rekan setimnya sering dianggap menjadi faktor penyumbang kecelakaan fatal di babak kualifikasi pada balapan berikutnya yaitu di GP Belgia 1982.[160]

Saat era Michael Schumacher di Ferrari, ia diberi perlakuan istimewa atas rekan satu timnya (Eddie Irvine, Rubens Barrichello dan Felipe Massa). Strategi ini sering tidak populer di mata penggemar olahraga dan tim-tim pesaing. Puncaknya adalah kejadian di GP Austria 2002 saat Barrichello yang memimpin hampir sebagian besar perlombaan diperintahkan untuk memberi jalan kepada Schumacher, yang ia lakukan di tikungan terakhir di lap terakhir.[95][96]

Di GP Jerman 2010, Felipe Massa diinformasikan bahwa Fernando Alonso jauh lebih cepat dari dirinya, dan setelah dua kali pemberitahuan informasi ini, Massa mempersilakan Alonso melewatinya. Sekaligus menafsirkan bahwa ini adalah sebuah proses team order yang dari musim 2003–2010 dilarang di F1.[122] Hasilnya Alonso berhasil menang, dengan Massa yang finis kedua dan Sebastian Vettel ketiga. Ferrari didenda hukuman maksimum yang tersedia yaitu 100.000 dollar AS atas pelanggaran peraturan tersebut oleh para pengawas lomba di Jerman. Tim lantas dibawa ke dewan FIA World Motor Sport Council, di mana dewan menguatkan pandangan para pengawas lomba yang memberikan hukuman di Jerman, tetapi tidak mengambil tindakan lebih lanjut.[161][162]

Sponsorship

 
Truk tim Ferrari dengan berhiaskan stiker-stiker sponsor Ferrari.

Sejak tahun 1950 sampai awal tahun 1977, seluruh mobil F1 Ferrari sama sekali polos, alias tidak dipenuhi logo sponsor. Musim 1977 menjadi musim awal bagi sejarah sponsorship Ferrari, karena mereka saat itu disponsori oleh FIAT Group (yang telah menjadi pemilik Ferrari sejak 1969).[58] Sampai dekade 1980-an, hanya Magneti Marelli dan Agip yang setia menjadi sponsor Ferrari, itupun hanya dalam sebatas pemasok alat-alat teknis dan pemasok bahan bakar.

Tim Ferrari pertama kali disponsori oleh merek rokok Marlboro sejak musim 1984, di mana Marlboro juga menjadi sponsor bagi tim McLaren. Marlboro secara resmi menjadi sponsor utama Ferrari sejak musim 1997. Pada akhir 2005, Ferrari mengumumkan bahwa mereka telah memperpanjang kontrak sponsorship dengan Marlboro (Philip Morris) sampai musim 2011. Di saat itu juga, pelarangan semua bentuk sponsorship berbau rokok mulai diterapkan di Eropa, dan beberapa tim F1 memutuskan untuk mengakhiri kontrak sponsor mereka dengan pabrikan rokok (seperti McLaren dengan West dan Renault dengan Mild Seven). Diperkirakan setiap tahunnya, Ferrari mendapatkan suntikan dana segar sebesar 1 miliar dollar dari Marlboro.

Pada bulan Juni 2011 diumumkan secara resmi bahwa Marlboro akan kembali menjadi sponsor tim Ferrari sampai akhir 2015. Selain Marlboro, Ferrari juga memiliki sponsor lain yang tidak kalah besarnya. Sejak musim 2010 seiring duduknya Fernando Alonso di kursi pembalap, Grupo Santander akan menjadi sponsor besar kedua Ferrari setelah Marlboro. Kesepakatan kontrak Ferrari dan Santander akan berlangsung selama lima musim.[163] Setiap tahunnya, Ferrari akan mendapatkan dana sebesar hampir 40 juta dollar.

Pada Desember 2005, Vodafone mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menjadi sponsor Ferrari karena tergiur dengan tawaran menjadi sponsor utama McLaren mulai tahun 2007. Inti dari mundurnya Vodafone sebagai sponsor Ferrari adalah karena Ferrari lebih mengistimewakan Marlboro sebagai sponsor utama dengan cara memperbanyak lahan stiker mereka di atas mobil.[164] Sebagai pengganti Vodafone, Ferrari lantas mengumumkan bahwa Alice akan menjadi sponsor Ferrari pada musim 2007

Perusahaan-perusahaan lain yang juga saat ini menjadi sponsor Ferrari antara lain: Shell - Royal Dutch/Shell Group, Pirelli, Lenovo, Haas Automation (yang juga menjadi sponsor di tim Haas yang mesinnya dipasok Ferrari).[165] Sebagai bagian dari kesepakatan dengan Acer, Ferrari lantas memperbolehkan Acer untuk meluncurkan paket PC desktop dan laptop dengan logo resmi Ferrari. Perusahaan prosesor komputer terbesar kedua di dunia, AMD juga menjadi sponsor Ferrari dan sempat bekerja sama dengan Acer maupun Lenovo dengan meluncurkan produk-produk IT berlogo Ferrari.[166][167]

Selain sponsor, Ferrari juga memiliki beberapa pemasok resmi, yaitu: Magneti Marelli, OMR, SKF, Europcar, Iveco, NGK, Puma, Tata Consultancy Services, Brembo, OZ Group, SELEX Communications dan Technogym.[165]

Struktur tim

Skuat saat ini

 
Nama Posisi
  John Elkann Presiden FIAT Group
  Sergio Marchionne Presiden – Ferrari
  Piero Ferrari Wakil Presiden – Ferrari
  Maurizio Arrivabene Team principal
  Luca Marmorini[168] Direktur teknik mesin
  Mattia Binotto Staf perancang mobil
  Massimo Rivola Asisten operasional
  Luca Baldisserri Staf teknik balapan
 
Nama Posisi
  Neil Martin Staf teknik balapan
  Steve Clark Kepala operasional trek
  Sebastian Vettel[119] Pembalap
  Charles Leclerc Pembalap
  Daniil Kvyat Test driver
  Riccardo Adami Kepala mekanik (Vettel)
  Antonio Spagnolo Kepala mekanik (Leclerc)

Mantan personel tim

 
Nama Posisi dalam tim
  Enzo Ferrari Pendiri tim
  Carlo Chiti Staf ahli aerodinamika
  Gioacchino Colombo Staf ahli desain
  Cesare Fiorio Direktur tim
  Aurelio Lampredi Staf ahli desain
  Vittorio Jano Staf ahli desain
  Mauro Forghieri Staf ahli aerodinamika
  Rory Byrne Staf ahli aerodinamika
  Stefano Domenicali Team principal
 
Nama Posisi dalam tim
  John Barnard Staf ahli aerodinamika
  Harvey Postlethwaite Staf ahli aerodinamika
  Steve Nichols Staf ahli aerodinamika
  Gustav Brunner Staf ahli aerodinamika
  Ross Brawn Staf ahli aerodinamika
  Nigel Stepney[f] Kepala mekanik
  Jean Todt Team Principal
  Aldo Costa Staf ahli aerodinamika
  Rob Smedley Staf teknik

Pembalap-pembalap terkenal

 
Nama Tahun
  Alberto Ascari 1950-1954
  Juan Manuel Fangio 1956
  José Froilán González[g] 1951, 1954-1955
  Giuseppe Farina 1952-1955
  Peter Collins 1956-1958
  Luigi Musso 1956-1958
  Mike Hawthorn 1953-1955
  Phil Hill 1958-1962
  Dan Gurney 1959
  Wolfgang von Trips 1956-1961
  Richie Ginther 1960-1961
  Lorenzo Bandini 1962-1967
  John Surtees 1963-1966
  Chris Amon 1967-1969
  Clay Regazzoni 1970-1972, 1974-1976
  Jacky Ickx 1968, 1970-1973
  Mario Andretti 1971-1972
  Niki Lauda 1974-1977
  Carlos Reutemann 1976-1978
  Gilles Villeneuve[h] 1977-1982
 
Nama Tahun
  Jody Scheckter 1979-1980
  Didier Pironi 1981-1982
  Patrick Tambay 1982-1983
  René Arnoux 1983-1985
  Michele Alboreto 1984-1988
  Stefan Johansson 1985-1986
  Gerhard Berger 1987-1989, 1993-1995
  Nigel Mansell[i] 1989-1990
  Alain Prost 1990-1991
  Jean Alesi 1991-1995
  Michael Schumacher 1996-2006
  Eddie Irvine 1996-1999
  Mika Salo[j] 1999
  Rubens Barrichello 2000-2005
  Felipe Massa 2006-2013
  Kimi Räikkönen 2007-2009, 2014-2018
  Giancarlo Fisichella 2009
  Fernando Alonso 2010-2014
  Sebastian Vettel 2015-...
  Charles Leclerc 2019-...

Pencapaian

Rekor dan statistik

Sebagai tim dan juga konstruktor, Ferrari memiliki pencapaian sebagai berikut:[169][170]

  • Prosentase kemenangan Kejuaraan Konstruktor: 26.2%
  • Prosentase kemenangan Kejuaraan Pembalap: 21.7%
  • Prosentase kemenangan lomba: 24.2%[k]

Ferrari juga memiliki pencapaian lainnya yang tidak paralel di F1 dan memegang beberapa rekor penting yaitu:

Rekor Sebagai tim Sebagai konstruktor
Gelar Konstruktor terbanyak 16 16
Gelar Pembalap terbanyak 15 15
Ikut lomba terbanyak 972[a] 972
Start lomba terbanyak 969[b] 970[l]
Menang lomba terbanyak 234[c] 235[k]
Finis podium terbanyak 746 (dalam 562 lomba)[m][n] 751 (dalam 565 lomba)[n]
Finis 1-2 terbanyak 82[o] 83[p]
Pole position terbanyak 219 219
Poin konstruktor terbanyak ? 7,753.5
Poin pembalap terbanyak ? 8,655.27[q]
Lap tercepat terbanyak 247[e] 248[r]
Musim konsekutif dengan minimal satu kemenangan permusimnya 20 (1994–2013) 20 (1994–2013)

Ferrari saat ini juga memegang rekor sebagai pabrikan mesin tersukses dalam sejarah F1 dengan total 236 kemenangan, termasuk kemenangan yang diraih Sebastian Vettel (Scuderia Toro Rosso) di GP Italia 2008 dan Giancarlo Baghetti (tim pelanggan independen) di GP Prancis 1961.[39][171]

Gelar pembalap

No. Nama pembalap Gelar Tahun raihan gelar Ref.
1   Alberto Ascari 2 1952, 1953 [172]
2   Juan Manuel Fangio 1 1956 [173]
3   Mike Hawthorn 1 1958 [174]
4   Phil Hill 1 1961 [175]
5   John Surtees 1 1964 [176]
6   Niki Lauda 2 1975, 1977 [177]
7   Jody Scheckter 1 1979 [178]
8   Michael Schumacher 5 2000, 2001, 2002, 2003, 2004 [179]
9   Kimi Raikkonen 1 2007 [180]

Lihat pula

  • FIAT – induk perusahaan dari Ferrari, Maserati dan Juventus F.C.
  • Ferrari – pabrikan mobil jalan raya mewah dari Italia.
  • Maserati – "adik" perusahaan dari Ferrari yang sempat jadi kompetitor di ajang F1 pada era 1950-an.
  • Juventus F.C. – klub sepak bola legendaris dari Turin, "saudara tua" dari Ferrari.
  • A1GP – seri balapan mobil dengan Ferrari sebagai pemasok resmi sasis dan mesinnya.

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b Termasuk entri dari tim NART.
  2. ^ a b Termasuk entri tim NART. Tidak termasuk lomba GP Prancis 1950 saat tim utama Ferrari tidak ikut start tetapi mobil pelanggan independen mereka yang dikemudikan Peter Whitehead bisa ikut start.
  3. ^ a b Tidak termasuk kemenangan Giancarlo Baghetti di GP Prancis 1961 yang termasuk dalam kemenangan pelanggan independen mobil Ferrari.
  4. ^ Termasuk entri NART. Tidak termasuk 5 podium yang dicapai Ferrari independen.
  5. ^ a b Yang dimaksud disini adalah lomba-lomba kejuaraan dunia yang Ferrari ikuti dan berhail meraih lap tercepat. Pada GP Inggris 1954 dan GP Austria 1970 ada dua pembalap yang mencetak lap tercepat sama persis dengan mobil Ferrari yang mereka kendarai. Catatan ini juga tidak termasuk raihan lap tercepat Giancarlo Baghetti di GP Prancis 1961 yang termasuk dalam kemenangan pelanggan independen mobil Ferrari.
  6. ^ Nigel Stepney dipecat tim Ferrari pada pertengahan 2007 setelah dirinya terbukti bersalah membocorkan dokumen rancangan mobil Ferrari F2007 kepada Mike Coughlan dari tim McLaren.
  7. ^ José Froilán González merupakan pembalap pertama yang berhasil membawa tim Ferrari meraih kemenangan di GP Inggris 1951.
  8. ^ Gilles Villeneuve (GV) tewas dalam sebuah kecelakaan di sesi latihan GP Belgia 1982 di Zolder. Posisinya di tim Ferrari kemudian digantikan oleh Patrick Tambay.
  9. ^ Nigel Mansell merupakan pembalap Ferrari terakhir yang langsung dipilih dan dihubungi oleh Enzo Ferrari sebelum wafat pada Agustus 1988.
  10. ^ Mika Salo masuk selama enam balapan menggantikan Michael Schumacher yang mengalami patah kaki akibat kecelakaan di GP Inggris 1999.
  11. ^ a b Termasuk kemenangan Giancarlo Baghetti di GP Prancis 1961 yang termasuk dalam kemenangan pelanggan independen mobil Ferrari.
  12. ^ Termasuk lomba GP Prancis 1950 saat tim utama Ferrari tidak ikut start tetapi mobil pelanggan independen mereka yang dikemudikan Peter Whitehead bisa ikut start.
  13. ^ Termasuk entri dari NART. Tidak termasuk raihan lima podium finis yang diraih oleh para pelanggan independen.
  14. ^ a b Tidak termasuk raihan podium finis Gilles Villeneuve di GP AS Barat 1982 yang setelah seremonial podim selesai, Gilles terkena diskualifikasi.
  15. ^ Tidak termasuk lomba GP Swiss 1952 saat mobil pelanggan independen Ferrari finis 1-2.
  16. ^ Termasuk lomba GP Swiss 1952 saat mobil pelanggan independen Ferrari finis 1-2.
  17. ^ Tambahan 901,77 poin (dalam tabel pembalap vs. konstruktor) adalah poin total para pembalap Ferrari pada periode 1950–1957, sebelum Kejuaraan Konstruktor diberlakukan pada tahun 1958.
  18. ^ Yang dimaksud disini adalah lomba-lomba kejuaraan dunia yang Ferrari ikuti dan berhsil meraih lap tercepat.. Pada GP Inggris 1954 dan GP Austria 1970 ada dua pembalap yang mencetak lap tercepat sama persis dengan mobil Ferrari yang mereka kendaraai. Catatan ini juga termasuk raihan lap tercepat Giancarlo Baghetti di GP Prancis 1961 yang termasuk dalam kemenangan pelanggan independen mobil Ferrari.

Situs web

  1. ^ Michael gives thanks to Gestione Sportiva, Crash.net. Diakses 12 Januari 2017.
  2. ^ Translation of “scuderia” — Italian–English dictionary, Cambridge Dictionary. Diakses 1 Januari 2019.
  3. ^ Fiat Chrysler found a magic formula with Ferrari — and it could use it on Maserati next (FCA, RACE), Business Insider. Diakses 1 Januari 2019.
  4. ^ Fiat completes Ferrari split, Autocar. Diakses 1 Januari 2019.
  5. ^ Which team is the oldest in Formula One?, Diakses 1 Januari 2019.
  6. ^ Ferrari To Honour Formula One Legend Michael Schumacher With Special Exhibition On His 50th Birthday, Cars 18. Diakses 1 Februari 2019.
  7. ^ "The Scuderia's technical side is restructured". Scuderia Ferrari. Ferrari. 24 May 2011. Diakses tanggal 24 May 2011. 
  8. ^ a b At the Italian Grand Prix, a Passionate Home-Field Advantage for Ferrari, New York Times. Diakses 14 April 2018.
  9. ^ Ferrari F1 drivers, RaceFans.net. Diakses 1 Januari 2019.
  10. ^ Costruzioni Meccaniche Nazionali in Pontedera, Motor Web Museum. Diakses 1 Januari 2019.
  11. ^ Enzo Ferrari Biography Diarsipkan 2019-02-07 di Wayback Machine., Diakses 1 Januari 2019.
  12. ^ Ferrari’s Tragic Son Inspired The Beautiful Dino 246, Petrolicious. Diakses 1 Januari 2019.
  13. ^ 1933 Alfa Romeo 8C 2300 Le Mans, Diakses 1 Januari 2019.
  14. ^ La prima sede della Scuderia Ferrari a Modena. Diakses 1 Februari 2019.
  15. ^ a b 19 Lesser Known Facts About Ferrari Diarsipkan 2019-02-07 di Wayback Machine., Medium.com. Diakses 12 Agustus 2018.
  16. ^ 2025: 130th Anniversary of the birth of Alberto Massimino (1895-1975) Diarsipkan 2019-08-08 di Wayback Machine.. Automotive Masterpieces. Diakses 1 Januari 2019.
  17. ^ Enzo Ferrari gets Maranello into gear. Diakses 1 Januari 2018.
  18. ^ Chi era Enzo Ferrari, la storia di un mito a 30 anni dalla sua morte , Sky 24 Italia. Diakses 12 Agustus 2018.
  19. ^ Henry, Alan (1989). Ferrari - The Grand Prix Cars (edisi ke-2nd). Hazleton. hlm. 340. ISBN 0-905138-61-9. 
  20. ^ Hasil Grand Prix Inggris 1951, Grandprix.com
  21. ^ 1951 Mille Miglia, Grand Prix History. Diakses 14 April 2018.
  22. ^ Peter Higham, The Guinness Guide to International Motor Racing, 1995, page 12
  23. ^ Steve Small, The Guinness Complete Grand Prix Who's Who, 1994, page 37
  24. ^ World Championship of Drivers, 1974 FIA Yearbook, Grey section, pages 118 & 119
  25. ^ Ferrari History in WEC. Diakses 1 Januari 2019.
  26. ^ Two Things Drove Ferrari from Sports Car Racing. Diakses 11 Januari 2019.
  27. ^ Hasil Grand Prix Inggris 1954, Grandprix.com
  28. ^ Hasil Grand Prix Spanyol 1954, Grandprix.com
  29. ^ Perjalanan karier Maurice Trintignant Diarsipkan 2015-06-09 di Wayback Machine., gpracing.net; URL diakses: 9 Oktober 2009
  30. ^ "Juan-Manuel Fangio Profile - Drivers - GP Encyclopedia - F1 History on Grandprix.com". grandprix.com. 
  31. ^ Forix (retrieved 24 October 2012)
  32. ^ Jenius Ferrari: Carlo Chiti
  33. ^ Bailey Skilleter, "Mike Hawthorn: Golden Boy" (PJ Publishing Ltd., ISBN 978-1-908658-06-7, 2015)
  34. ^ "Morocco GP, 1958 Race Report - GP Encyclopedia - F1 History on Grandprix.com". Grandprix.com. Diakses tanggal 26 January 2016. 
  35. ^ 75 Cars To Start At Nürburgring, New York Times, June 7, 1959, Page S6.
  36. ^ World Championship of Drivers and International Cup for F1 Manufacturers, 1974 FIA Yearbook, Grey section, pages 118 to 121
  37. ^ Richie Ginther Diarsipkan 2007-08-14 di Wayback Machine., Grand Prix Racing. Retrieved 2007-08-20.
  38. ^ 24 Hours, one driver one car (13): Olivier Gendebien and Ferrari, Diakses 12 Januari 2019.
  39. ^ a b Baghetti Of Italy Takes Auto Race, New York Times, July 3, 1961, Page 11.
  40. ^ Von Trips, 11 Monza Fans Killed; Hill Wins", Los Angeles Times, September 11, 1961, Page C1.
  41. ^ a b Olivier Gendebien and Phil Hill, from Le Mans to the Nürburgring. Diakses 12 Januari 2019.
  42. ^ History: Ferrari and the Great Walkout of 1961, F1 Today. Diakses 1 Januari 2019.
  43. ^ "1963 German Grand Prix". formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2013. Diakses tanggal 20 September 2015. 
  44. ^ Racing Sports Cars – Le Mans 24 Hours 1963 entries, results, technical detail. Retrieved 14 December 2017.
  45. ^ "John Surtees Formula One statistics". 4mula1.ro. Diakses tanggal 7 October 2011. 
  46. ^ a b Do you remember...when Ferrari raced in blue , Formula1.com. Diakses 1 Januari 2019.
  47. ^ Racing Sports Cars – Le Mans 24 Hours 1964 entries, results, technical detail. Retrieved 2 February 2018
  48. ^ 1965 - A Difficult Year, Ferrari.com. Diakses 14 Januari 2019.
  49. ^ Racing Sports Cars – Le Mans 24 Hours 1965 entries, results, technical detail. Retrieved 28 February 2018.
  50. ^ Buckland, Damien (2015). Collection Editions: Ferrari In Formula One. Lulu Press, Inc. hlm. 143. ISBN 9781326174880. 
  51. ^ Taylor, Simon (October 2015). "Lunch with... John Surtees". Motor Sport. Vol. 91 no. 10. hlm. 68–76. Diakses tanggal 18 June 2017. 
  52. ^ "1966 Italian Grand Prix". formula1.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 August 2014. Diakses tanggal 26 September 2015. 
  53. ^ "Monaco Grand Prix | Circuit de Monaco, Monte Carlo | ESPN F1". Espn.co.uk. Diakses tanggal 2014-02-24. 
  54. ^ Franka. "Mike Parkes - The Imp Site". www.imps4ever.info. Diakses tanggal 12 October 2018. 
  55. ^ "Grand Prix Results: French GP, 1968". Grandprix.com. Diakses tanggal 5 February 2016. 
  56. ^ "Results 1968 Formula 1 Grand Prix of Canada". F1 Fansite. Diakses tanggal 11 March 2014. 
  57. ^ Jim Clark vs. Chris Amon, grandprix.com
  58. ^ a b Ferrari to Join Fiat Firm, NY Times. Diakses 1 Januari 2019.
  59. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2008-01-17. 
  60. ^ Lang, Mike (1982). Grand Prix! Vol 2. Haynes Publishing Group. hlm. 134–135. ISBN 0-85429-321-3. 
  61. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2008-01-17. 
  62. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2008-01-17. 
  63. ^ "Ferrari 312 PB". ultimatecarpage.com. Diakses tanggal 2013-10-15. 
  64. ^ Inside Line: A time when Ferrari nearly pulled the plug on F1, Grand Prix 247. Diakses 1 Januari 2019.
  65. ^ Triumphant end to 1975 season, Ferrari.com. Diakses 1 Januari 2019.
  66. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-06-16. 
  67. ^ Kisah Clay Regazzoni di Ferrari, Autosport.com, Retrieved 2007-01-17.
  68. ^ Cruickshank, Gordon (November 2006). "Ferrari 312PB". Motorsport LXXXII: 43 - 50.
  69. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-06-16. 
  70. ^ 1977 F1 World Championship, Motorsport Database. Diakses 1 Januari 2019.
  71. ^ World Driving Title to Scheckter, NY Times. Diakses 1 Januari 2019.
  72. ^ Donaldson, Gerald (2003). Gilles Villeneuve. London: Virgin. ISBN 0753507471. 
  73. ^ Lang, Mike (1992). Grand Prix! Vol 4. Haynes Publishing Group. hlm. 123. ISBN 0-85429-733-2. 
  74. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-06-17. 
  75. ^ 1983 Formula 1 review
  76. ^ Archive: Peter Robinson visits Ferrari in Maranello, Diakses 1 Januari 2019.
  77. ^ "The Official Formula 1 website". Diakses tanggal 2007-07-12. 
  78. ^ David Tremayne (3 September 2013). "RETRO: Miracle at Monza". Racer.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2013. Diakses tanggal 4 September 2013. 
  79. ^ Mansell, Nigel My Autobiography page 222 Collins Willow ISBN 0-00-218497-4
  80. ^ Zapelloni, Umberto. Formula Ferrari. Hodder & Stoughton. hlm. 17. ISBN 0-340-83471-4. 
  81. ^ Murray Walker & Simon Taylor, Murray Walker's Formula One Heroes p. 115, lines 6–9. Virgin Books, ISBN 1-85227-918-4
  82. ^ Bewers, Matthew. "Ross Brawn Profile". theScuderia.net. 
  83. ^ Benson, Andrew (2006-10-18). "Schumacher 'made Ferrari great'". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-11-06. 
  84. ^ Benson, Andrew (2006-05-28). "Schumacher's chequered history". BBC Sport. Diakses tanggal 2006-11-08. 
  85. ^ "FIA World Motor Sport Council - 11 November 1997" (PDF). FIA. 1997-11-11. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2005-03-02. Diakses tanggal 2006-10-29. 
  86. ^ "The lost honor of Michael Schumacher". GrandPrix.com. 1997-11-03. Diakses tanggal 2006-10-24. 
  87. ^ "Schumacher out of action". GrandPrix.com. 1999-07-12. Diakses tanggal 2006-10-25. 
  88. ^ "DRIVERS: MICHAEL SCHUMACHER". www.grandprix.com. Diakses tanggal 2006-11-30. 
  89. ^ Ferrari hoping for constructors' title, ESPN. Diakses 1 Januari 2019.
  90. ^ "Japanese GP Third title to M Schumacher". motorsport.com. Motorsport.com, Inc. 9 October 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 April 2015. Diakses tanggal 21 March 2015. 
  91. ^ "Lay-by-Lap: Grand Prix of Germany 2000". Gale Force F1. 30 July 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 December 2004. Diakses tanggal 26 March 2015. 
  92. ^ "2001 Hungarian Grand Prix". Formula1.com. Formula1.com Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 October 2014. Diakses tanggal 26 December 2015. 
  93. ^ "Results 2001 Formula 1 Grand Prix of Belgium | F1 Fansite". F1 Fansite. Diakses tanggal 2015-10-01. 
  94. ^ Majalah F1 Racing Indonesia September 2002, artikel: Lima Kali! – halaman 34-39
  95. ^ a b Majalah F1 Racing Indonesia Juni 2002, Pitpass: Ketika Bendera Finish Dikibarkan, Masalah di Mulai – halaman 20
  96. ^ a b "Record fine for Turks". Reuters. Diakses tanggal 2006-10-24. 
  97. ^ "Coulthard takes Melbourne thriller". BBC Sport. 2003-03-09. Diakses tanggal 2006-11-03. 
  98. ^ "Raikkonen claims maiden win". BBC Sport. 2003-03-23. Diakses tanggal 2006-11-03. 
  99. ^ "Raikkonen wins chaotic race". BBC Sport. 2003-04-06. Diakses tanggal 2006-11-03. 
  100. ^ Fisichella Dinyatakan Juara GP Brazil Diarsipkan 2003-05-27 di Wayback Machine. - Gatra.com - diakses: 24 April 2011
  101. ^ "Japanese GP - Sunday - Race Notes". grandprix.com. 12 October 2003. Diakses tanggal 6 May 2013. 
  102. ^ "2003 Japanese Grand Prix". Formula1.com. Formula1.com Limited. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 December 2014. Diakses tanggal 26 December 2015. 
  103. ^ "A tribute to Michael Schumacher". f1technical.net. 2006. Diakses tanggal 2007-12-01. 
  104. ^ "Schumacher takes hollow USGP victory". Crash.net. 2005-06-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-30. Diakses tanggal 2007-06-19. 
  105. ^ "FIA announce rule changes for 2005 and 2006". The Official Formula 1 Website. 2004-10-22. Diakses tanggal 2007-04-13. 
  106. ^ "Michael Schumacher will retire from race driving at the end of the 2006 World Championship" (PDF) (Siaran pers). Ferrari S.p.A. 2006-09-10. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2006-09-27. Diakses tanggal 2006-10-24.  Diarsipkan 2006-11-02 di Wayback Machine.
  107. ^ Kecepatan Tidaklah Cukup, majalah F1 Racing Indonesia, November 2006, halaman 36-42
  108. ^ Raikkonen clinches F1 title by winning Brazilian GP, Brad Spurgeon, NY Times, diakses 1 Januari 2018.
  109. ^ Noble, Jonathan (2007-07-03). "McLaren suspect is Mike Coughlan". www.autosport.com. Haymarket. Diakses tanggal 2007-07-03. 
  110. ^ "Stepney dismissed by Ferrari". autosport.com. 2007-07-03. Diakses tanggal 2007-07-03. 
  111. ^ "Stepney 'Astonished' During Formula One Three-Hour Espionage Interrogation". paddocktalk.com. 2007-07-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-09-28. Diakses tanggal 2007-07-06. 
  112. ^ "Honda was approached by spy suspects". www.itv-f1.com. ITV Network. 2007-07-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-07-08. Diakses tanggal 2007-07-06. 
  113. ^ "McLaren hit with constuctors' ban". news.bbc.co.uk. 2007-09-13. Diakses tanggal 2007-09-13. 
  114. ^ "Hamilton speechless after dramatic title finale". Formula1.com. Formula One Management. 2 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2008. Diakses tanggal 16 November 2008. 
  115. ^ "Press Conference – Sunday". Fédération Internationale de l'Automobile. 2 November 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2008. Diakses tanggal 16 November 2008. 
  116. ^ Legard, Jonathan (Commentator); Brundle, Martin (Commentator) (2009-07-25). Formula 1: The Hungarian Grand Prix – Qualifying Live. Hungaroring: BBC. Berlangsung pada 01:32:20–01:33:00. 
  117. ^ "Badoer to replace Massa at Valencia". autosport.com. Haymarket Publications. 2009-08-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-08-14. Diakses tanggal 2009-08-11. 
  118. ^ "Force India give Liuzzi race seat". BBC Sport. BBC. 7 September 2009. Diakses tanggal 7 September 2009. 
  119. ^ a b Ferrari set to confirm Alonso for 2010, Autosport. Diakses 11 Februari 2018.
  120. ^ "Massa extends Ferrari stay until 2010". Manipe F1. 2007-10-16. Diakses tanggal 2008-05-20. [pranala nonaktif permanen]
  121. ^ "Ferrari sign Fry as assistant tech chief". autosport.com. 2010-06-22. Diakses tanggal 2010-06-22. 
  122. ^ a b Owen, Oliver (25 July 2010). "Ferrari's victory in doubt after breach of rules at German grand prix". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 March 2014. Diakses tanggal 21 July 2016. 
  123. ^ Jonathan Noble (4 January 2011). "Ferrari reshuffles engineering staff". Autosport.com. Diakses tanggal 5 January 2011. 
  124. ^ "Newcomers and organisational changes". Ferrari.com. 2011-01-04. Diakses tanggal 2011-01-05. 
  125. ^ "Pat Fry replaces Chris Dyer in Ferrari reshuffle". BBC Sport. 4 January 2011. Diakses tanggal 2011-01-06. 
  126. ^ Holt, Sarah (8 May 2011). "Red Bull's Sebastian Vettel clinches Turkish Grand Prix". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 8 May 2011. 
  127. ^ Benson, Andrew (10 July 2011). "Fernando Alonso storms to Silverstone win". BBC Sport. BBC. Diakses tanggal 12 July 2011. 
  128. ^ "Joy for Ferrari as Fernando Alonso wins chaotic Malaysian Grand Prix". Guardian (London). 25 March 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-03. Diakses tanggal 3 April 2012. 
  129. ^ "Formula 1 Großer Preis Santander von Deutschland — Provisional Results". Formula1.com. Formula One Management. 21 July 2012. Diakses tanggal 22 July 2012. 
  130. ^ "Red Bull thanks 'gracious' Schumacher for giving Vettel sixth". Autosport. 27 November 2012. Diakses tanggal 2 March 2013. 
  131. ^ Ferrari Confirmed James Allison Arrival, SkySports.
  132. ^ Kimi Raikkonen Join With Ferrari (Again), BBC Sport, 13 September 2013.
  133. ^ Felipe Massa Leaves Ferrari, The Age, 12 September 2013.
  134. ^ Allen, James (2014-10-30). "Ferrari chooses company man Marco Mattiacci to revive F1 team". Financial Times. ISSN 0307-1766. Diakses tanggal 2016-06-20. 
  135. ^ "Stefano Domenicali resigns as Ferrari team principal, replaced by Marco Mattiacci | Fox News". Fox News (dalam bahasa Inggris). 2014-04-14. Diakses tanggal 2016-06-20. 
  136. ^ "Sebastian Vettel: German joins Ferrari as Alonso exits". BBC Sport. 20 November 2014. Diakses tanggal 11 April 2018. 
  137. ^ "F1 driver Bianchi dies 9 months after Suzuka crash". Reuters. CNN Phillipines. 18 Juli 2015. Diakses tanggal 18 Juli 2015. [pranala nonaktif permanen]
  138. ^ "Bianchi suffered brain injury in crash". F1 Fanatic. 7 Oktober 2014. 
  139. ^ Ferrari has “failed” in 2016 – Marchionne, RaceFans.net. Diakses 7 Agustus 2018.
  140. ^ "Race - Monaco win extends Vettel's championship lead". Formula1.com. Diakses tanggal 16 June 2017. 
  141. ^ "Hamilton dodges first lap carnage to win Singapore GP, F1's first wet night race". MotorSportsTalk (dalam bahasa Inggris). 17 September 2017. Diakses tanggal 17 September 2017. 
  142. ^ Japanese GP: Sebastian Vettel retires, major blow to F1 title hopes, Autosport. Diakses 1 Januari 2019.
  143. ^ "Formula 1 2018 Rolex Australian Grand Prix – Race Result". Formula One. 25 March 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 March 2018. Diakses tanggal 25 March 2018. 
  144. ^ "Lewis Hamilton seals miracle German Grand Prix win after Vettel crashes out". Guardian. 22 July 2018. Diakses tanggal 31 July 2018. 
  145. ^ "Formula 1 Pirelli 2018 United States Grand Prix – Race Result". Formula1.com. Formula One World Championship Limited. 21 October 2018. Diakses tanggal 21 October 2018. 
  146. ^ "Leclerc to replace Raikkonen at Ferrari in 2019". Formula1.com. 11 September 2018. Diakses tanggal 21 October 2018. 
  147. ^ Celebrating 70 years of Porsche, with 7 unlikely facts:Why Porsche and Ferrari have the same horse on their emblem, Financial Express. Diakses 1 Januari 2019.
  148. ^ "The prancing horse". Museo Francesco Baracca. Diakses tanggal 30 January 2016. 
  149. ^ F1, 30 anni dalla morte di Enzo Ferrari. Maranello: “Continuiamo ad onorare eredità e visione”, Diakses 1 Januari 2019.
  150. ^ Citato in Nel 1972 una svolta: nasce la pista di Fiorano, I sessant'anni Ferrari, 11, Repubblica.it.
  151. ^ Ferrari working to 'unbalance' championship - boss Diarsipkan 2019-02-07 di Wayback Machine., Wheels 24. Diakses 1 Agustus 2018.
  152. ^ Autodromo Enzo and Dino Ferrari in Imola, Bologna Welcome. Diakses 1 Januari 2019.
  153. ^ "Sauber confirms new Ferrari engine deal". ESPN.com. Diakses tanggal 28 July 2017. 
  154. ^ "Haas F1 Team seals multi-year Ferrari engine deal from 2016". Autosport. Haymarket Publications. 3 September 2014. Diakses tanggal 17 January 2015. 
  155. ^ James Allen (22 May 2009). "The scene in Monaco". www.jamesallenonf1.com/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-07. Diakses tanggal 25 February 2010. 
  156. ^ "Quando a Ferrari quase foi para a Champ Car". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-10-18. Diakses tanggal 2009-10-25. 
  157. ^ "Grandprix.com article". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 2019-02-06. 
  158. ^ Jonathan Noble (15 May 2009). "Ferrari pushing to stay under own terms". AUTOSPORT.com. 
  159. ^ "Doubt over facts of Villeneuve-Pironi row". F1Fanatic.co.uk. 2007. Diakses tanggal 2007-07-24. 
  160. ^ Donaldson (2003) p.289
  161. ^ "Ferrari escape further punishment". Planet F1. 365 Media Group Ltd. 8 September 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-11. Diakses tanggal 8 September 2010. 
  162. ^ Collantine, Keith (8 September 2010). "Ferrari escape further punishment for German GP team orders (Updated)". F1 Fanatic. Keith Collantine. Diakses tanggal 8 September 2010. 
  163. ^ "New Ferrari Sponsorship from Santander". ITV. 10 September 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-09-15. Diakses tanggal 2009-09-10. 
  164. ^ Eason, Kevin (2005-12-15). "Ferrari left stunned by Vodafone defection". The Times. Times Newspapers. hlm. 77. Diakses tanggal 2007-04-09. 
  165. ^ a b "Partners". Scuderia Ferrari. Diakses tanggal 31 January 2015. 
  166. ^ "AMD drops Ferrari F1 sponsorship". fudzilla.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2009. Diakses tanggal 11 January 2009. 
  167. ^ "AMD is Proud to Present a Multi-Year Partnership with Scuderia Ferrari – Advanced Micro Devices". Advanced Micro Devices. Diakses tanggal 26 May 2018. 
  168. ^ Marmorini keluar dari tim Toyota, Guardian.co.uk
  169. ^ Ferrari F1 info & statistics, F1 Fansite. Diakses 1 Januari 2019.
  170. ^ Ferrari - Year by Year , Situs resmi Formula Satu. Diakses 1 Januari 2019.
  171. ^ "Sebastian Vettel took his and the Toro Rosso team's maiden win in a thrilling Italian Grand Prix as Lewis Hamilton came from 15th to finish seventh". BBC Sport. 2008-09-14. Diakses tanggal 2008-09-14. 
  172. ^ Scuderia Ferrari Hero - Alberto Ascari, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  173. ^ Scuderia Ferrari Hero - Juan Manuel Fangio, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  174. ^ Scuderia Ferrari Hero - Mike Hawthorn, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  175. ^ Scuderia Ferrari Hero - Phil Hill, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  176. ^ Scuderia Ferrari Hero - John Surtees, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  177. ^ Scuderia Ferrari Hero - Niki Lauda, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  178. ^ Scuderia Ferrari Hero - Jody Scheckter, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  179. ^ Scuderia Ferrari Hero - Michael Schumacher, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.
  180. ^ Scuderia Ferrari Hero - Kimi Raikkonen, Situs resmi tim Ferrari. Diakses 6 Februari 2019.

Daftar pustaka

  • Zagari, Luigi (1979). La Scuderia Ferrari 1929-1939 (dalam bahasa Italia). Editoriale Olimpia. 
  • Orsini, Luigi (1981). Scuderia Ferrari (dalam bahasa Italia). Osprey Publishing. ISBN 0-850-45378-X. 
  • Cancellieri, Gianni (1997). Ferrari 1947-1997 The Official Book. Giorgio Nada Editore. ISBN 8-879-11424-7. 
  • Newton, Richard (1998). Ferrari Heritage: In Celebration of 60 Years of Scuderia Ferrari. Motorbooks International. ISBN 1-855-32774-0. 
  • Pino, Casamassima (1998). Storia della Scuderia Ferrari (dalam bahasa Italia). G. Nada. ISBN 8-879-11179-5. 
  • Tremayne, David (2001). Ferrari Formula 1 Racing Team. Haynes Publishing. ISBN 1-859-60830-2. 
  • Zapelloni, Umberto (2004). Formula Ferrari: The First Offical Inside Story of the Most Successful Team in the History of Formula 1. Hodder & Stoughton. ISBN 0-340-83471-4. 
  • Hamilton, Maurice (2010). Inside Ferrari: Unique Behind-the-Scenes Photography of the World's Greatest Formula One Team. Firefly Books. ISBN 1-554-07770-2. 

Pranala luar