Jalur kereta api Cikampek–Padalarang

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Cikampek–Padalarang adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Cikampek dan Stasiun Padalarang dan merupakan jalur percabangan dari jalur lintas selatan Pulau Jawa yang menghubungkan Jabodetabek dan wilayah Priangan di Jawa Barat dan Banyumasan di Jawa Tengah melalui Bandung Raya dan Bandung Raya dan wilayah Rebana, Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian utara. Jalur ini termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung dan dikenal sebagai jalur berkelok-kelok menembus perbukitan dan melintasi lembah yang dalam.

Jalur kereta api Cikampek–Padalarang
Jembatan kereta api Cikubang pada tahun 1915-1918
Ikhtisar
JenisJalur lintas utama
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
TerminusCikampek
Padalarang
Operasi
Dibuka27 Desember 1902
Pemilik
OperatorPT Kereta Api Indonesia
Karakteristik lintasRel lintas pegunungan
Data teknis
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasi80 s.d. 100 km/jam (Cikampek - Purwakarta) 40 s.d. 60 km/jam (Purwakarta - Padalarang)
Peta rute
RJW-CKP
CKP-CN
ke Bekasi, Jakarta
CKP
Cikampek LW, ke Cirebon
Jalur Lintas Utara Jawa
Jalan Tol Trans-Jawa
CBR
Cibungur
CIB
Cibening
SAD
Sadang
Jl. Veteran
PSM
Pasar Jumahat
PWK
Purwakarta LW
Jalan Tol Purbaleunyi
CA
Ciganea
SUT
Sukatani
PLD
Plered
CG
Cisomang
BH-445
Jembatan Cisomang
CD
Cikadongdong
RH
Rendeh
MSI
Maswati
BH-503
Terowongan Sasaksaat
SKT
Sasaksaat
Jl. Raya Purwakarta
Jalan Tol Purbaleunyi
BH-513
Jembatan Cikubang
CLE
Cilame
BH-
Jembatan Cibisoro
Jalan Tol Purbaleunyi
ke Cianjur, Bogor
MRI-PDL
PDL
Padalarang Whoosh
PDL-KH
ke Bandung

Jalur ini memiliki banyak jembatan, salah satunya adalah Jembatan Cikubang yang memiliki panjang kurang lebih 300 meter serta Jembatan Cisomang yang ketinggian dari dasar lembah sekitar 100 meter dan merupakan jembatan tertinggi di Pulau Jawa bahkan Asia Tenggara. Selain itu di jalur ini juga menjadi terowongan kereta api terpanjang di Jawa yang aktif, yaitu Terowongan Sasaksaat dengan panjang 949 meter.

Sejarah

Jalur ini diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902, dan sampai di Padalarang pada tanggal 2 Mei 1906. Dibangun oleh Staatsspoorwegen (SS), jalur-jalur tersebut dibangun untuk memangkas waktu tempuh perjalanan kereta api Jakarta–Bandung. SS mengandalkan jalur ini untuk kereta-kereta api ekspres. Bila dibandingkan dengan lewat Cianjur, SS membangun jalur ini untuk pengguna jasa yang ingin cepat sampai di Bandung.[1]

Sampai saat ini, ruas-ruas di jalur ini yang sudah menjadi jalur ganda adalah ruas Cikampek-Purwakarta, Ciganea-Sukatani, dan Plered-Cisomang-Cikadongdong.[2][3]

Pembangunan jalur ganda Ciganea-Sukatani juga mengepras perbukitan rawan longsor di daerah Ciganea dari jalur kereta api yang tadinya berkelak-kelok mengikuti kontur bukit menjadi lebih lurus dan melewati jembatan baru yang terbuat dari beton. Jembatan ini sekarang dikenal sebagai Jembatan Cisuren.[4]

Jalur terhubung

Lintas aktif

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Antarkota

Lokal

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 3 JakartaJatinegaraCikampekBandung
Segmen Cikampek–Purwakarta
Diresmikan pada tanggal 27 Desember 1902
oleh Staatsspoorwegen Westerlijnen
Termasuk dalam Daerah Operasi I Jakarta
Lintas jalur ganda
Wilayah Kerja KAI Commuter
0530 Cikampek CKP Jalan Stasiun Cikampek, Cikampek Kota, Cikampek, Karawang km 84+007 (lintas Jakarta–Cikampek) +46 m Beroperasi  
Termasuk dalam Daerah Operasi II Bandung
1401 Cibungur CBR   Jalan Raya Cikampek–Purwakarta, Cibungur, Bungursari, Purwakarta km 91+643 (lanjut ke Padalarang) +77 m Beroperasi
? Cibening CIB Tidak beroperasi
1402 Sadang SAD Mulyamekar, Babakancikao, Purwakarta km 97+778 +94 m Tidak beroperasi
1403 Pasar Jumahat PJM km 102+173 Tidak beroperasi
1404 Purwakarta PWK Jalan Kolonel Kornel Singawinata 1, Nagritengah, Purwakarta, Purwakarta km 103+070 +84 m Beroperasi  
Segmen Purwakarta–Padalarang
Diresmikan pada tanggal 2 Mei 1906
Lintas jalur tunggal antara Purwakarta–Ciganea
1405 Ciganea CA Mekargalih, Jatiluhur, Purwakarta km 109+635 +141 m Beroperasi  
Lintas jalur ganda antara Ciganea–Sukatani
1406 Sukatani SUT Sukatani, Sukatani, Purwakarta km 116+871 +226 m Beroperasi  
Lintas jalur tunggal antara Sukatani–Plered
1407 Plered PLD Plered, Plered, Purwakarta km 120+941 +257 m Beroperasi
Lintas jalur ganda antara Plered–Cikadongdong
1408 Cisomang CG Depok, Darangdan, Purwakarta km 127+164 +338 m Tidak beroperasi Berkas:90 big.jpg
BH ?
Jembatan Cisomang
1409 Cikadongdong CD Puteran, Cikalong Wetan, Bandung Barat km 132+869 +408 m Beroperasi
Lintas jalur tunggal Cikadongdong–Padalarang
1411 Rendeh RH Rende, Cikalong Wetan, Bandung Barat km 135+946 +447 m Beroperasi
1412 Maswati MSI Mandalasari, Cikalong Wetan, Bandung Barat km 140+066 +499 m Beroperasi  
BH 503
Terowongan Sasaksaat
panjang: 949 m
letak: km 143+144
Dibangun pada tahun 1902–1903
1413 Sasaksaat SKT Sumurbandung, Cipatat, Bandung Barat km 144+711 +541 m Beroperasi Berkas:Sta. Sasaksaat.jpg
BH ?
Jembatan Cikubang
1414 Cilame CLE Cempakamekar, Padalarang, Bandung Barat km 151+767 +635 m Beroperasi
1415 Padalarang PDL Jalan Cihaliwung, Kertajaya, Padalarang, Bandung Barat km 174+850 lintas Jakarta Kota-Cikampek-Purwakarta-Padalarang
km 140+472 lintas Bogor-Bandung-Banjar-Kutoarjo-Yogyakarta
+695 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [5]
  • Stasiun nonaktif: [6][7]
  • Pengidentifikasi stasiun: [8]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [9]:106-124


Pintasan menuju Tanjungrasa

Jalur ini masuk dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional dan dicanangkan pada tahun 2010. Mulanya dibuat sebagai jalur untuk rencana angkutan kereta api batu bara, serta untuk memangkas waktu tempuh kereta api rute Bandung–Semarang yang selama ini harus dilangsir di Stasiun Cikampek. Sebanyak Rp10 miliar digunakan untuk pembebasan lahan yang akan dibangun pintasan tersebut, dengan permulaan di Stasiun Cibungur dan berakhir di Stasiun Tanjungrasa. Proyek tersebut dimulai pada tahun 2010.[10] Proyek fisik untuk jalur ini diwacanakan pada tahun 2015, tetapi kenyataannya pintasan tersebut tak pernah dibangun sama sekali dan mandek pada saat tubuh baan sudah siap.[11]

Referensi

  1. ^ Staatsspoorwegen (1921–1932). Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932. Batavia: Burgerlijke Openbare Werken. 
  2. ^ "Jalur Ganda KA Padalarang-Cikampek Dioperasikan". Republika. 17 Oktober 2003. 
  3. ^ "Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002". Tempo.co. 2003-07-22. Diakses tanggal 2019-02-10. 
  4. ^ "Rel Kereta Api Ganda di Purwakarta Mulai Dibangun Maret 2002". Tempo.co. 2003-07-22. Diakses tanggal 2021-04-09. 
  5. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  6. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  7. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  8. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  9. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  10. ^ ""Shortcut" Cibungur-Tanjungrasa Mulai 2010". Kompas.com. 2009-06-23. Diakses tanggal 2021-11-17. 
  11. ^ Ajijah (2014-10-04). Pamungkas, Wisnu Wage, ed. "Shortcut Cibungur-Tanjungrasa: Proyek Fisik Dimulai 2015". Bisnis.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-11-17. 

Pranala luar

Peta rute:

KML is not from Wikidata