Somaliland

negara de facto di Tanduk Afrika
Revisi sejak 6 Desember 2022 22.08 oleh Rkt2312 (bicara | kontrib)

Republik Somalilandia (bahasa Somali: Soomaaliland, bahasa Arab: أرض الصومال atau صوماليلاند, bahasa Inggris: Somaliland) adalah negara pengakuan terbatas yang merupakan bekas wilayah Britania Raya, terletak di bagian barat laut Somalia di Tanduk Afrika. Pada Mei 1991, klan-klan di daerah utara memproklamasikan kemerdekaan Somalilandia yang kini meliputi 5 dari 18 daerah administratif Somalia. Somalilandia kira-kira terletak di antara Ethiopia, Jibuti, dan Teluk Aden, dengan wilayah seluas 137.600 km². Ibu kota Somalilandia ialah Hargeisa.

Republik Somaliland

جمهورية أرض الصومال
Bendera Republik Somaliland
Bendera
{{{coat_alt}}}
Lambang
Semboyanلا إله إلا الله محمد رسول الله
Lā ilāhā illā-llāhu; muhammadun rasūlu-llāhi
(Indonesia: "Tidak ada Tuhan selain Allah; Muhammad adalah utusan Allah")
Wilayah terkontrol (hijau tua) dan wilayah diklaim tetapi tidak terkontrol (hijau muda)
Wilayah terkontrol (hijau tua) dan wilayah diklaim tetapi tidak terkontrol (hijau muda)
Ibu kotaHargeisa
9°33′N 44°03′E / 9.550°N 44.050°E / 9.550; 44.050
Bahasa resmiSomali
Bahasa keduaArab,[1] Inggris
PemerintahanRepublik Presidensial
• Presiden
Muse Bihi Abdi
Abdirahman Saylici
LegislatifParlemen
Pendirian
01 Juni 1884
07 Maret 1960
18 Mei 1991
Luas
 - Total
176,120[2] km2
Populasi
 - Perkiraan 2014
3,5 juta[3]
25[3]/km2
PDB (KKB)2015
 - Total
$1,9 miliar[4]
$675[5]
Mata uangShilling Somaliland[6]a
Zona waktuWaktu Afrika Timur
(UTC+3)
Kode telepon+252
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Walaupun tidak diakui oleh kebanyakan negara, entitas ini masih tetap ada dengan bantuan klan berkuasa yang sangat berpengaruh dan infrastruktur ekonomi bekas peninggalan program kerjasama militer dengan Britania, Rusia dan Amerika Serikat.

Etimologi

Nama Somalilandia berasal dari dua kata: "Somali" dan "land". Wilayah tersebut dinamai ketika Inggris mengambil alih pemerintahan Mesir pada tahun 1884, setelah menandatangani perjanjian berturut-turut dengan Sultan Somalia yang berkuasa dari klan Isaaq, Issa, Gadabursi, dan Warsangali. Inggris mendirikan protektorat di wilayah yang disebut sebagai Somaliland Britania. Pada tahun 1960, ketika protektorat tersebut merdeka dari Inggris, wilayah tersebut dijadikan Negara Bagian Somalilandia. Empat hari kemudian, pada 1 Juli 1960, Somalilandia bersatu dengan Somalilandia Italia. Nama "Republik Somalilandia" diambil setelah memproklamasikan kemerdekaan setelah Perang Saudara Somalia pada tahun 1991.[7]

Pada Konferensi Besar di Burao yang diadakan pada tahun 1991, banyak nama negara diusulkan, termasuk Puntland, mengacu pada lokasi Somalilandia di Negeri Punt kuno dan yang sekarang menjadi Puntland di negara tetangga Somalia, dan Shankaroon, yang berarti "lebih baik dari lima" di Somalia, mengacu pada lima wilayah di Somalia Raya.[8]

Sejarah

Somalilandia dahulunya berupa Protektorat Somalilandia Britania. Tidak lama kemudian setelah Somalilandia Britania merdeka, dia bergabung dengan Somalilandia Italia untuk membentuk Somalia pada 1960. Perdana menteri Somalilandia Britania, Ibrahim Egal, menjadi salah satu menteri di Republik Somalia. Ia menjadi Perdana Menteri pada 1967 tetapi digulingkan melalui kudeta pada 1969.

Pada 1991, setelah ambruknya pemerintah Somalia, wilayah di bagian barat laut Somalia ini memproklamasikan kemerdekaan Republik Somalilandia, meskipun hampir tidak ada kalangan internasional yang mengakui kedaulatannya. Egal dilantik sebagai presiden pada 1993, terpilih kembali pada 1998 dan tetap berkuasa hingga dirinya meninggal pada 3 Mei 2002. Wakil presiden Dahir Riyale Kahin menggantikan posisi Egal.

Sejak meraih kemerdekaan, Somalilandia telah berupaya menguasai daerah Sanaag dan Sool. Kolonel Abdullahi Yusuf telah memimpin beberapa penyergapan untuk mempertahankan wilayah tersebut yang diyakini oleh Puntland sebagai bagian dari wilayahnya.

Upaya Somalilandia untuk memproklamasikan kemerdekaannya menjadi sulit tanpa Sanag dan Sool karena wilayah Somalilandia sekarang tidak memadai dari segi ekonomi.

Geografi

Somalilandia berbatasan dengan Jibuti, Ethiopia dan Puntland. Daerah milik Somalia yang kini menjadi wilayah Somalilandia adalah:

Somalilandia berpenduduk 3,5 juta jiwa. Hargeisa, ibu kota Somalilandia, diperkirakan dihuni oleh 500.000-800.000 jiwa.

Politik

Pada 29 September 2005, Somalilandia menyelenggarakan pemilihan umum legislatif yang diikuti oleh 3 partai politik. Konstitusi Somalilandia membatasi jumlah partai hingga tiga entitas.

Referensi

  1. ^ website, Somallilandlaw.com – an independent non-for-profit. "Somaliland Constitution". www.somalilandlaw.com. Diakses tanggal 2017-07-02. 
  2. ^ Lansford, Tom (2015-03-24). Political Handbook of the World 2015 (dalam bahasa Inggris). CQ Press. ISBN 9781483371559. 
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Population
  4. ^ World Bank. Somalia Security and Justice Public Expenditure Review 2017. Accessed 24 April 2017.
  5. ^ "Central Statistics Department of Somaliland". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 June 2020. Diakses tanggal 4 April 2020. 
  6. ^ Catatan: Shilling Somaliland bukanlah legal tender di wilayah sengketa antara Somaliland dan Puntland
  7. ^ "The Constitution of the Republic of Somaliland" (PDF). Government of Somaliland. 2012-02-27. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-02-27. Diakses tanggal 2022-08-11. 
  8. ^ Peace in Somaliland: An Indigenous Approach to State-building : Burao, Borama, and Sanaag Conferences (dalam bahasa Inggris). Academy for Peace and Development (APD). 2008. 

Pranala luar