Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan (disingkat Sulsel, Lontara: ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ ) adalah sebuah provinsi di semenanjung selatan Sulawesi. Kepulauan Kepulauan Selayar di selatan Sulawesi juga merupakan bagian dari provinsi tersebut. Ibu kota provinsi ini berada di Kota Makassar. Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.
Sulawesi Selatan
ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨛᨒᨈ Sulawesi Selatan | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Transkripsi Regional | |||||||||||
• Bugis | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨑᨗᨕᨈ Sulawési Riattang (1, 2, 3, 4, 5) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨆᨊᨗᨕ Sulawési Maniang (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨒᨕᨘᨈ Sulawési Lautang (1, 2, 3) ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨆᨊᨚᨑ Sulawési Manorang (1) | ||||||||||
• Makassar | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨕᨗᨈᨗᨅᨚᨑᨚᨀ Sulawési Timboroka (1, 2, 3, 4, 5) | ||||||||||
• Melayu Makassar | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨔᨒᨈ Sulawési Salatang (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) | ||||||||||
• Luwu | ᨔᨘᨒᨓᨙᨔᨗ ᨊᨙᨀᨙ Sulawési Nékké' (1, 2, 3, 4) | ||||||||||
• Toraja | Sulawési Pollo'na Uai (1, 2) | ||||||||||
Motto: | |||||||||||
Negara | Indonesia | ||||||||||
Dasar hukum pendirian | UU No. 13 Tahun 1964[1] [1] | ||||||||||
Hari jadi | 19 Oktober 1669 | ||||||||||
Ibu kota | Kota Makassar | ||||||||||
Kota besar lainnya | |||||||||||
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
| ||||||||||
Pemerintahan | |||||||||||
• Gubernur | Andi Sudirman Sulaiman | ||||||||||
• Wakil Gubernur | - | ||||||||||
• Sekretaris Daerah | Andi Aslam Patonangi (Pelaksana Harian) | ||||||||||
• Ketua DPRD | Andi Ina Kartika Sari | ||||||||||
Luas | |||||||||||
• Total | 46.717,48 km2 (18,037,72 sq mi) | ||||||||||
Populasi | |||||||||||
• Total | 9.139.531 | ||||||||||
• Peringkat | 16 | ||||||||||
• Kepadatan | 195,63/km2 (506,7/sq mi) | ||||||||||
Demografi | |||||||||||
• Agama | Islam 88,33% Kristen 10,36% — Protestan 8,11% — Katolik 2,25% Hindu 1,02% Buddha 0,25% Konghuchu 0,04%[3] | ||||||||||
• Bahasa | |||||||||||
• IPM | 72,24 (2021) tinggi[4] | ||||||||||
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) | ||||||||||
Kode pos | 90xxx, 91xxx, 92xxx | ||||||||||
Kode area telepon | Daftar
| ||||||||||
Kode ISO 3166 | ID-SN | ||||||||||
Pelat kendaraan | Daftar
| ||||||||||
Kode Kemendagri | 73 | ||||||||||
Kode BPS | 73 | ||||||||||
DAU | Rp 2.600.586.502.000,- (2020)[5] | ||||||||||
Lagu daerah |
| ||||||||||
Rumah adat | |||||||||||
Senjata tradisional | Badik | ||||||||||
Flora resmi | Siwalan | ||||||||||
Fauna resmi | Julang sulawesi | ||||||||||
Situs web | sulselprov |
Sensus 2010 memperkirakan jumlah penduduk sebanyak 8.032.551 jiwa yang menjadikan Sulawesi Selatan sebagai provinsi terpadat di pulau itu (46% dari populasi Sulawesi ada di Sulawesi Selatan), dan provinsi terpadat keenam di Indonesia. Pada Sensus 2020 ini telah meningkat menjadi 9.073.509. Suku bangsa utama di Sulawesi Selatan adalah suku Bugis, Makassar, Toraja, dan Mandar. Perekonomian provinsi ini didasarkan pada pertanian, perikanan, dan pertambangan emas , magnesium , besi dan logam lainnya. pinisi adalah sebuah kapal layar tradisional Indonesia bertiang dua, masih digunakan secara luas oleh orang Bugis dan Makassar, sebagian besar untuk tujuan transportasi, kargo, dan penangkapan ikan antar pulau di kepulauan Indonesia.
Pada masa keemasan perdagangan rempah-rempah, dari abad ke-15 hingga ke-19, Sulawesi Selatan menjadi pintu gerbang Kepulauan Maluku. Ada sejumlah kerajaan kecil, termasuk dua yang menonjol, Kerajaan Gowa yang terletak di Makassar dan Kerajaan Bone yang terletak di Bone. Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) mulai beroperasi di wilayah tersebut pada abad ke-17. VOC kemudian bersekutu dengan Raja Bone, Arung Palakka dan mereka mengalahkan kerajaan Gowa. Raja Gowa, Sultan Hasanuddin terpaksa menandatangani perjanjian yang sangat mengurangi kekuasaan Bongaya Gowa.
Sejarah
Sekitar 30.000 tahun silam pulau ini telah dihuni oleh manusia. Penemuan tertua ditemukan di gua-gua dekat bukit kapur dekat Maros, sekitar 30 km sebelah timur laut dan Makassar sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan. Kemungkinan lapisan budaya yang tua berupa alat batu Pebble dan flake telah dikumpulkan dari teras sungai di lembah Walanae, di antara Soppeng dan Sengkang, termasuk tulang-tulang babi raksasa dan gajah-gajah yang telah punah.
Selama masa kemasan perdagangan rempah-rempah, pada abad ke-15 sampai ke-19, Sulawesi Selatan berperan sebagai pintu gerbang ke kepulauan Maluku, tanah penghasil rempah. Kerajaan Gowa dan Bone yang perkasa memainkan peranan penting di dalam sejarah Kawasan Timur Indonesia di masa Ialu.
Pada sekitar abad ke-14 di Sulawesi Selatan terdapat sejumlah kerajaan kecil, dua kerajaan yang menonjol ketika itu adalah Kerajaan Gowa yang berada di sekitar Makassar dan Kerajaan Bugis yang berada di Bone. Pada tahun 1530, Kerajaan Gowa mulai mengembangkan diri, dan pada pertengahan abad ke-16 Gowa menjadi pusat perdagangan terpenting di wilayah timur Indonesia. Pada tahun 1605, Raja Gowa memeluk Agama Islam serta menjadikan Gowa sebagai Kerajaan Islam, dan antara tahun 1608 dan 1611, Kerajaan Gowa menyerang dan menaklukkan Kerajaan Bone sehingga Islam dapat tersebar ke seluruh wilayah Makassar dan Bugis.
Perusahaan dagang Belanda atau yang lebih dikenal dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) yang datang ke wilayah ini pada abad ke-15 melihat Kerajaan Gowa sebagai hambatan terhadap keinginan VOC untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di daerah ini. VOC kemudian bersekutu dengan seorang raja bone bernama Arung Palakka yang hidup dalam pengasingan setelah jatuhnya kekuasaan di bawah kerajaan Gowa-Tallo.
Belanda kemudian mendukung Palakka kembali ke Bone, sekaligus menghidupkan perlawanan masyarakat Bone dan Sopeng untuk melawan kekuasaan Gowa. Setelah berperang selama setahun, Kerajaan Gowa berhasil dikalahkan. Dan Raja Gowa, Sultan Hasanuddin dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Bongaya yang sangat mengurangi kekuasaan Gowa. Selanjutnya Bone di bawah Palakka menjadi penguasa di Sulawesi Selatan.
Persaingan antara Kerajaan Bone dengan pemimpin Bugis lainnya mewarnai sejarah Sulawesi Selatan. Ratu Bone sempat muncul memimpin perlawanan menentang Belanda yang saat itu sibuk menghadapi Perang Napoleon di daratan Eropa. Namun setelah usainya Perang Napoleon, Belanda kembali ke Sulawesi Selatan dan membasmi pemberontakan Ratu Bone. Namun perlawanan masyarakat Makassar dan Bugis terus berlanjut menentang kekuasaan kolonial hingga tahun 1905-1906. Pada tahun 1905, Belanda juga berhasil menaklukkan Tana Toraja, perlawanan di daerah ini terus berlanjut hingga awal tahun 1930-an.
Sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI, Sulawesi Selatan, terdiri atas sejumlah wilayah kerajaan yang berdiri sendiri dan mendiami empat etnis yaitu: Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja.
Ada tiga kerajaan besar yang berpengaruh luas yaitu Luwu, Gowa, dan Bone, yang pada abad ke XVI dan XVII mencapai kejayaannya dan telah melakukan hubungan dagang serta persahabatan dengan bangsa Eropa, India, China, Melayu, dan Arab.
Setelah kemerdekaan, dikeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950 di mana Sulawesi Selatan menjadi provinsi Administratif Sulawesi dan selanjutnya pada tahun 1960 menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara berdasarkan UU Nomor 47 Tahun 1960. Pemisahan Sulawesi Selatan dari daerah otonomi Sulawesi Selatan dan Tenggara ditetapkan dengan UU Nomor 13 Tahun 1964, sehingga menjadi daerah otonomi Sulawesi Selatan.
Geografi
Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12'–8° Lintang Selatan dan 116°48'–122°36' Bujur Timur. Luas wilayahnya 46.717,48 km². Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut Flores di selatan.
Pemerintahan
5 tahun setelah kemerdekaan, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 21 Tahun 1950, yang menjadi dasar hukum berdirinya Provinsi Administratif Sulawesi. 10 tahun kemudian, pemerintah mengeluarkan UU Nomor 47 Tahun 1960 yang mengesahkan terbentuknya Sulawesi Selatan dan Tenggara. 4 tahun setelah itu, melalui UU Nomor 13 Tahun 1964 pemerintah memisahkan Sulawesi Tenggara dari Sulawesi Selatan. Terakhir, pemerintah memecah Sulawesi Selatan menjadi dua, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Utara dan Polewali Mamasa yang semula merupakan bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan secara resmi menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Barat seiring dengan berdirinya provinsi tersebut pada tanggal 22 September 2004 berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.
Daftar Gubernur
Gubernur Sulawesi Selatan | |
---|---|
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan | |
Kediaman | Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan |
Masa jabatan | 5 tahun; dapat diperpanjang sekali |
Pejabat perdana | Andi Achmad Rifai |
Dibentuk | 13 Desember 1960 |
Wakil | Wakil Gubernur Sulawesi Selatan |
Situs web | Situs web resmi |
Sulawesi Selatan merupakan sebuah provinsi yang dimekarkan dari Sulawesi dan dipimpin oleh seorang kepala daerah yang biasa disebut Gubernur. Pada 1960, Sulawesi dimekarkan menjadi dua provinsi, yakni Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Wilayah kekuasaan jabatan ini mencakup Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat hingga kedua provinsi terakhir dimekarkan secara berturut-turut pada 1964 dan 2004. Secara historis, Gubernur Sulawesi Selatan pernah dijabat oleh pejabat dari kalangan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, terutama pada awal berdirinya Sulawesi Selatan hingga masa Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Dalam membantu tugas kegubernuran dan menyelaraskan kebijakan daerah, maka Gubernur Sulawesi Selatan dibantu oleh wakil gubernur yang terpilih bersama dengan gubernur dalam pemilihan umum kepala daerah.
Daftar
<onlyinclude>Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Selatan secara definitif sejak tahun 1960.
Gubernur Sulawesi Selatan | ||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nomor urut | Gubernur | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Periode | Wakil | Ref. | |
1 | Andi Achmad Rifai (1924–2001) |
ABRI–Angkatan Darat | 13 Desember 1960 | 17 November 1966 | 5 tahun, 339 hari | I (1960) |
Lowong | [6] | ||
2 | Achmad Lamo (1920–1996) |
ABRI–Angkatan Darat | 17 November 1966 | 4 Oktober 1977 | 10 tahun, 321 hari | II (1966) |
[7][8] | |||
3 | Andi Oddang (1925–2015) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Januari 1978 | 19 Januari 1983 | 5 tahun, 0 hari | III (1977) |
||||
4 | Ahmad Amiruddin (1932–2014) |
Independen | 19 Januari 1983 | 19 Januari 1988 | 5 tahun, 0 hari | IV (1982) |
|
[9] | ||
19 Januari 1988 | 19 Januari 1993 | 5 tahun, 0 hari | V (1987) |
|||||||
5 | Zainal Basri Palaguna (1939–2019) |
ABRI–Angkatan Darat | 19 Januari 1993 | 19 Januari 1998 | 5 tahun, 0 hari | VI (1992) |
|
|||
19 Januari 1998 | 19 Januari 2003 | 5 tahun, 0 hari | VII (1997) |
|||||||
6 | Amin Syam (1945–2023) |
Golkar | 19 Januari 2003 | 19 Januari 2008 | 5 tahun, 0 hari | VIII (2002) |
Syahrul Yasin Limpo | [10] | ||
7 | Syahrul Yasin Limpo (lahir 1955) |
Golkar | 8 April 2008 | 8 April 2013 | 5 tahun, 0 hari | IX (2007) |
Agus Arifin Nu'mang | [11][12] | ||
8 April 2013 | 8 April 2018 | 5 tahun, 0 hari | X (2013) |
[13][14][15][16] | ||||||
8 | Nurdin Abdullah (lahir 1963) |
Independen (2018–2019) |
5 September 2018 | 12 Januari 2022[a] | 3 tahun, 129 hari | XI (2018) |
Andi Sudirman Sulaiman | [18][19] | ||
PDI-P (2019–2021) | ||||||||||
9 | Andi Sudirman Sulaiman (lahir 1983) |
Independen | 10 Maret 2022 | 5 September 2023 | 1 tahun, 179 hari | Lowong | [20][21] |
Pengganti sementara
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Potret | Gubernur | Partai | Awal | Akhir | Durasi | Periode | Definitif | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Achmad Lamo (Pejabat Sementara) |
ABRI–Angkatan Darat | 12 Mei 1966 | 13 Oktober 1966 | 154 hari | I (1960) |
Andi Achmad Rifai | [ket. 1][22] | |||
Daud Nompo (Pelaksana Tugas) |
Non Partisan | 4 Oktober 1977 | 19 Januari 1978 | 107 hari | II (1966) |
Achmad Lamo | [7][23][24][24] | |||
Tanribali Lamo (Penjabat) |
Non Partisan | 19 Januari 2008 | 8 April 2008 | 80 hari | — | Transisi | [25] | |||
Soni Sumarsono (Penjabat) |
Non Partisan | 9 April 2018 | 5 September 2018 | 153 hari | [26][27] | |||||
Andi Sudirman Sulaiman (Pelaksana Tugas) |
Independen | 28 Februari 2021 | 10 Maret 2022 | 1 tahun, 10 hari | XI (2018) |
Nurdin Abdullah | ||||
Abdul Hayat Gani (Pelaksana Harian) |
Non Partisan | 7 April 2022 | 19 April 2022 | 12 hari | Andi Sudirman Sulaiman | [ket. 2][28] | ||||
26 Juni 2022 | 22 Juli 2022 | 26 hari | [ket. 3][29] | |||||||
Bahtiar Baharuddin (Penjabat) |
Non Partisan | 5 September 2023 | 17 Mei 2024 | 255 hari | — | Transisi | ||||
Zudan Arif Fakrulloh (Penjabat) |
Non Partisan | 17 Mei 2024 | Petahana | 192 hari | [30] |
- Catatan
- Keterangan
- ^ Menggantikan sementara gubernur petahana, A. A. Rifai yang melakukan pelatihan pendidikan militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat.
- ^ Sekretaris Daerah Abdul Hayat Gani ditunjuk menjadi Pelaksana Harian Gubernur selama Gubernur petahana, Andi Sudirman Sulaiman berobat di Singapura.
- ^ Sekretaris Daerah Abdul Hayat Gani kembali ditunjuk menjadi Pelaksana Harian Gubernur selama Gubernur petahana, Andi Sudirman Sulaiman cuti dalam menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci Makkah Arab Saudi.
Lihat pula
- Daftar Wakil Gubernur Sulawesi Selatan
- Daftar Gubernur Sulawesi (sebelum 1960)
Referensi
- ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-07-12. Diakses tanggal 22 Mei 2022.
- ^ "Provinsi Sulawesi Selatan Dalam Angka 2022". www.sulsel.bps.go.id. hlm. 69. Diakses tanggal 21 Maret 2022.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama yang Dianut di Provinsi Sulawesi Selatan 2015". www.sulsel.bps.go.id. Diakses tanggal 18 Februari 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia Menurut Provinsi 2019-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 26 November 2021.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 16 Februari 2021.
- ^ Purwanto, Antonius (2020-09-09). "Provinsi Sulawesi Selatan". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 2021-03-13.
- ^ a b 30 tahun Indonesia merdeka: 1975-1985. Sekretariat Negara, Republik Indonesia. 1995. hlm. 998. ISBN 978-979-8300-06-6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 2021-09-11.
- ^ Administrator (29 Juli 1978). "Hari-hari Terakhir Ahmad Lamo". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-11. Diakses tanggal 8 Mei 2022.
- ^ FM/BAM (23 June 1983). "Tingkatkan efisiensi, hilangkan tumpang tindih". Kompas. hlm. 1. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 10 April 2021.
Menteri Dalam Negeri, Soepardjo Rustam, atas nama Presiden RI, Rabu melantik Prof Dr Achmad Amiruddin Pabittei sebagai Gubernur/Kepala Daerah Sulawesi Selatan periode 1983-1988. Amiruddin menggantikan H. Andi Oddang yang telah berakhir masa jabatannya...
- ^ "Amin Syam Terpilih Menjadi Gubernur Sulawesi Selatan". Tempo.co. 22 Desember 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-20. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Bambang, ed. (19 Maret 2008). "Syahrul/Agus, Gubernur Sulsel yang Baru". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Syahrul Dilantik di Lapangan Terbuka". Kompas.com. 8 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Ini Hasil Lengkap Pilgub Sulsel". Tribunnews.com. 1 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-18. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Gubernur Sulsel Syahrul Yasin dilantik untuk masa jabatan kedua". Merdeka.com. 8 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-17. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Pelantikan Gubernur Sulsel Akhir Pesta Demokrasi". Tribunnews.com. 8 April 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-16. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Persiapan Syahrul Meninggalkan Rumah Dinas Gubernur". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 6 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Yunus, Muhammad (19 Januari 2022). "Nurdin Abdullah Resmi Diberhentikan Sebagai Gubernur Sulawesi Selatan oleh Presiden Jokowi". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Cipto, Hendra (27 Juli 2018). Ika, Aprillia, ed. "KPU Sulsel Tetapkan Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sebagai Pemenang Pilkada". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Presiden Jokowi Lantik Prof Nurdin Abdullah - Andi Sudirman Sulaiman - Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel Periode 2018 - 2023". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 5 September 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-13. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Fatir, M Darwin (24 Januari 2022). Tarmizi, Tasrief, ed. "DPRD umumkan pengangkatan Andi Sudirman jadi Gubernur Sulsel defenitif". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Nugraheny, Dian Erika (10 Maret 2022). Santosa, Bagus, ed. "Hari Ini, Jokowi Lantik Andi Sudirman Jadi Gubernur Sulsel". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Achmad Lamo, Gubernur Terlama Sulawesi Selatan asal Enrekang". MasMedia. 11 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-19. Diakses tanggal 8 Mei 2022.
- ^ FM/IIE (23 June 1978). "Menteri Polkam Panggabean: Wewenang gubernur bukan tanpa batas *Pelantikan gubernur Sulsel". Kompas. hlm. 12. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 10 April 2021.
Kol. Andi Odang Kamis kemarin dilantik menjadi Gubernur/KDH Sulawesi Selatan, menggantikan H. Ahmad Lamo yang telah menyelesaikan dua kali masa jabatannya dan tugas sebagai Pj. Gubernur. Pelantikan dilakukan oleh Menko Polkam M. Panggabean dalam suatu sidang paripurna istimewa DPRD
- ^ a b Tim Penyusun (1992). Buku Kenangan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Masa Keanggotaan 1987-1992 (PDF). Jakarta: Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. hlm. 838. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-11-04. Diakses tanggal 2021-09-11.
- ^ Suryanto, ed. (19 Januari 2008). "Tanribali Lamo Caretaker Gubernur Sulsel". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-09. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Cipto, Hendra (9 April 2018). Damanik, Caroline, ed. "Soni Sumarsono Dilantik Jadi Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-31. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ "Soni Sumarsono Mulai Tempati Rumah Jabatan Hari Ini". Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Provinsi Sulawesi Selatan. 6 Mei 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-18. Diakses tanggal 9 Mei 2022.
- ^ Nursam, ed. (15 April 2022). "Sepekan Tak Kelihatan, Andi Sudirman Sulaiman Ternyata Berobat di Singapura". sulsel.fajar.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2022.
- ^ Darmawanti Adellia Adipradana, ed. (23 Juni 2022). "Andi Sudirman akan Cuti Haji, Sekda Jadi Plh Gubernur Sulsel". detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-17. Diakses tanggal 17 Desember 2022.
- ^ "Mendagri Resmi Lantik 5 Penjabat Gubernur". kemendagri.go.id. 17 Mei 2024. Diakses tanggal 17 Mei 2024.
Perwakilan
DPRD Sulawesi Selatan beranggotakan 85 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Pimpinan DPRD Sulawesi Selatan terdiri dari 1 Ketua dan 4 Wakil Ketua yang berasal dari partai politik pemilik jumlah kursi dan suara terbanyak. Anggota DPRD Sulawesi Selatan yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 24 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Tinggi Makassar di Gedung DPRD Sulawesi Selatan.[1] Komposisi anggota DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai Golkar adalah partai politik pemilik kursi terbanyak yaitu 13 kursi disusul oleh Partai NasDem yang juga meraih 12 kursi. Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Sulawesi Selatan dalam empat periode terakhir.[2][3][4][5]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–14 | 2014–19 | 2019–24 | 2024–29 | ||
PKB | 1 | 3 | 8 | 8 | |
Gerindra | (baru) 1 | 11 | 11 | 13 | |
PDI-P | 3 | 5 | 8 | 6 | |
Golkar | 18 | 18 | 13 | 14 | |
NasDem | (baru) 7 | 12 | 17 | ||
PKS | 7 | 6 | 8 | 7 | |
PPP | 5 | 7 | 6 | 8 | |
PAN | 7 | 9 | 7 | 4 | |
Hanura | 7 | 6 | 1 | 1 | |
Demokrat | 10 | 11 | 10 | 7 | |
PBB | 2 | 1 | 0 | 0 | |
PKPI | 2 | 1 | 0 | ||
Perindo | (baru) 1 | 0 | |||
PDK | 7 | ||||
PDS | 2 | ||||
PBR | 1 | ||||
PPDI | 1 | ||||
RepublikaN | (baru) 1 | ||||
Jumlah Anggota | 75 | 85 | 85 | 85 | |
Jumlah Partai | 16 | 12 | 11 | 10 |
Kabupaten dan Kota
Pada tahun 2008, Kabupaten Toraja Utara terbentuk, menyusul terbitnya Amanat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, bernomor R. 68/Pres/12/2007 pada tanggal 10 Desember 2007, mengenai pemekaran 12 kabupaten/kota.
Demografi
Jumlah penduduk
Sampai dengan Mei 2010, jumlah penduduk di Sulawesi Selatan terdaftar sebanyak 8.032.551 jiwa dengan pembagian 3.921.543 orang laki-laki dan 4.111.008 orang perempuan. Pada tahun 2013, penduduk di Sulawesi Selatan sudah mencapai 8.342.047 jiwa.[7] Sementara pada tahun 2021, penduduk provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 9.192.621 jiwa.
Suku bangsa
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beragam suku bangsa. Tiga suku bangsa yang dominan di Sulawesi Selatan adalah suku Bugis, Makassar dan Toraja. Suku asal Sulawesi lainnya termasuk suku Mandar, Duri, Pattinjo, Rampi, Maiwa, To Garibo, Pattae, Kajang atau Konjo Pesisir[8]
Berikut adalah jumlah penduduk di Sulawesi Selatan menurut suku, berdasarkan data Sensus Penduduk Indonesia 2010, dari 8.006.578 jiwa penduduk:[8]
Nomor | Suku Bangsa | Jumlah 2010[8] | Konsentrasi |
---|---|---|---|
1 | Bugis | 3.605.693 | 45,03% |
2 | Makassar | 2.380.208 | 29,73% |
3 | Asal Sulawesi (termasuk Toraja, Duri, Enrekang) | 1.578.622 | 19,72% |
4 | Jawa | 229.074 | 2,86% |
5 | Tionghoa | 43.846 | 0,55% |
6 | Asal NTT | 29.948 | 0,37% |
7 | Asal Kalimantan lainnya | 29.601 | 0,37% |
8 | Bali | 27.330 | 0,34% |
9 | Asal Maluku | 15.884 | 0,20% |
10 | Papua | 13.840 | 0,17% |
11 | Minahasa | 9.295 | 0,12% |
12 | Suku lainnya | 43.237 | 0,54% |
Total | 8.006.578 | 100,00% |
Bahasa
Bahasa resmi instansi pemerintahan di Sulawesi Selatan adalah bahasa Indonesia. Menurut Badan Bahasa pada 2019, terdapat 13 bahasa daerah di Sulawesi Selatan.[9][10] Ketiga belas bahasa tersebut adalah: (1) Bajo, (2) Bonerate, (3) Bugis, (4) Bugis De, (5) Konjo, (6) Laiyolo, (7) Lemolang, (8) Makassar, (9) Massenrengpulu, (10) Rampi, (11) Seko, (12) Toraja, dan (13) Wotu.[9]
Bahasa yang umum digunakan adalah:
- Bahasa Bugis adalah bahasa yang menduduki peringkat pertama dengan penutur terbanyak di Sulawesi Selatan. Bahasa ini kebanyakan dituturkan di wilayah tengah Semenanjung Selatan Sulawesi, terutama Kabupaten Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai Sidenreng Rappang, Pinrang, Barru, Kota Parepare dan sebagian wilayah di Tana Luwu, Maros, Pangkep, Barru, dan Bulukumba. Terdapat 9 dialek Bugis yang dituturkan di Sulawesi Selatan seperti dialek Palakka (Bone), Kessi (Soppeng), Sawitto (Pinrang), Sidrap, Wajo, Barru, Enna (Sinjai, Bulukumba), Camba, dan Luwu.[11]
- Rumpun Bahasa Makassar
- Bahasa Makassar adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah pesisir barat daya Sulawesi Selatan, Bahasa Makassar merupakan bahasa kedua yang paling banyak dituturkan di Sulawesi Selatan. Terdapat 1,8 juta penutur bahasa Makassar di Sulawesi Selatan. Bahasa ini terdiri dari 3 dialek yaitu Lakiung, Turatea dan Bantaeng.
- Bahasa-Bahasa Konjo terbagi menjadi dua yaitu Bahasa Konjo Pesisir dan Bahasa Konjo Pegunungan, Konjo Pesisir tinggal di kawasan pesisir Bulukumba dan Sekitarnya, di sudut tenggara bagian selatan pulau Sulawesi sedangkan Konjo pegunungan tinggal di kawasan tenggara gunung Bawakaraeng.
- Bahasa Selayar adalah bahasa yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi Selatan di Kab. Kep. Selayar.
- Kelompok Utara
- Bahasa Toraja adalah salah satu rumpun bahasa yang dipertuturkan di daerah Kabupaten Tana Toraja, dan Toraja Utara.
- Rumpun Bahasa Massenrempulu
- Bahasa Duri adalah bahasa yang paling banyak dituturkan di Kabupaten Enrekang. Bahasa ini dituturkan di beberapa kecamatan seperti Alla, Buntu Batu, Baraka, Curio, Baroko, Masalle, Malua dan sebagian Anggeraja.
- Bahasa Enrekang adalah bahasa yang dituturkan di Kabupaten Enrekang khususnya di Kecamatan Enrekang, Cendana dan sebagian Anggeraja. Sebagian linguistik memasukkan bahasa Pattinjo ke dalam salah satu dialek bahasa Enrekang.
- Bahasa Maiwa adalah salah satu bahasa yang dituturkan di Kabupaten Enrekang khususnya di Kecamatan Maiwa dan Bungin
- Bahasa Tae' adalah salah satu bahasa yang dipertuturkan di daerah kaki gunung hingga pesisir di sepanjang Tana Luwu. Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo merupakan wilayah dengan mayoritas penutur bahasa ini.
Agama
Mayoritas beragama Islam, kecuali di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara dan sebagian wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Kabupaten Luwu Timur, dan Kabupaten Luwu beragama Kristen Protestan.
Budaya dan adat istiadat
Salah satu kebiasaan yang cukup dikenal di Sulawesi Selatan adalah Mappalili. Mappalili (Bugis) atau Appalili (Makassar) berasal dari kata palili yang memiliki makna untuk menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau menghancurkannya. Mappalili atau Appalili adalah ritual turun-temurun yang dipegang oleh masyarakat Sulawesi Selatan, masyarakat dari Kabupaten Pangkep terutama Mappalili adalah bagian dari budaya yang sudah diselenggarakan sejak beberapa tahun lalu. Mappalili adalah tanda untuk mulai menanam padi. Tujuannya adalah untuk daerah kosong yang akan ditanam, disalipuri (Bugis) atau dilebbu (Makassar) atau disimpan dari gangguan yang biasanya mengurangi produksi.
-
Masyarakat Sulawesi Selatan menarikan beberapa tarian khas dari suku-suku di Sulawesi Selatan, seperti Makassar, Toraja, Mandar dan Bugis.
-
Potret seorang wanita Toraja
-
Sekelompok perempuan Bugis di Fort Rotterdam
-
Budaya Mappatettong Bola (membangun rumah)
-
Baju adat suku-suku di Sulawesi Selatan
Wisata
Sulawesi Selatan terkenal dengan destinasi dan daya tarik wisatanya, diantaranya:
- Pantai Losari (Makassar)
- Benteng Ujungpandang atau Fort Roterdam (Makassar)
- Pulau Lae-lae (Makassar)
- Pulau Samalona (Makassar)
- Makam Raja-raja Tallo (Makassar)
- Istana Raja Gowa (Gowa)
- Makam Raja-raja Gowa (Gowa)
- Makam Syekh Yusuf (Gowa)
- Benteng Somba Opu (Gowa)
- Malino (Gowa)
- Rumah Hijau Denassa (RHD) dan Kebun Denassa (Gowa)
- Pulau Sanrobengi (Takalar)
- Topejawa (Takalar)
- Birtaria Kassi (Jeneponto)
- Pantai Marina (Bantaeng)
- Pantai Tanjung Bira (Bulukumba)
- Makam Dato Tiro (Bulukumba)
- Taka Bone Rate (Kepulauan Selayar)
- Hutan Mangrove Tongke-tongke (Sinjai)
- Taman Purbakala Gojeng (Sinjai)
- Karampuang (Sinjai)
- Pulau Sembilan (Sinjai)
- Bola Soba (Bone)
- Lejja (Soppeng)
- Citta (Soppeng)
- Danau Tempe (Wajo)
- Datae (Sidenreng Rappang)
- Lemo Susu (Pinrang)
- Kete Kesu (Toraja Utara)
- Lemo (Toraja Utara)
- Pasar Bolu (Toraja Utara)
- Danau Matano (Luwu Timur)
- Danau Tondano (Luwu Timur)
- Senggol (Pare-pare)
- Taman Purbakala Sumpang Bita (Pangkajene Kepuluan)
- Pulau Mustika (Pangkajene Kepulauan)
- Karaengta (Maros)
- Bantimurung (Maros)
- Rammang-ramang (Maros)
- Taman Purbakala Leang-leang (Maros)
Kesehatan
Rumah sakit
No. | Kode | Nama Rumah Sakit | Jenis | Tipe | Alamat | Total Ranjang |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 7301015 | RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar | RSUD | C | Jl. KH. Abdul Kadir Kasim, Kepulauan Selayar | [12] |
2 | 7302016 | RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja | RSUD | B | Jl. Serikaya No.17, Bulukumba | [13] |
7302017 | RSIA Yasira | RSIA | C | Jl. Kusuma Bangsa No. 3, Bulukumba | [14] | |
3 | 7303010 | RSUD Prof. Dr. H. M. Anwar Makkatutu | RSUD | B | Jl. Teratai No.20, Bantaeng | [15] |
4 | 7304011 | RSUD Lanto Daeng Pasewang | RSUD | C | Jl. Lingkar Kel.Empong Selatan No.8, Jeneponto | [16] |
7305012 | RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar | RSUD | C | Jl. H. Ince Husain Dg Parani No 1, Takalar | [17] | |
7305013 | RS Maryam Citra Medika | RS | D | Jl Poros Takalar-Makassar KM, Kel. Bajeng, Kec. Pattallassang, Takalar | [18] | |
6 | 7306046 | RSUD Syehk Yusuf Gowa | RSUD | B | Jl. Dr Wahidin Sudirohusodo, Sungguminahasa, Gowa | [19] |
7306057 | RSU Thalia Irham | RSU | D | Jl. Poros Limbung Km.15, Panciro, Gowa | [20] | |
7 | 7307014 | RSUD Sinjai | RSUD | C | Jl. Jend Sudirman Sinjai | [21] |
8 | 7308000001 | RSUD Salewangang Maros | RSUD | C | Jl. Poros Maros–Makassar KM 3, Kelurahan Adatongeng, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros | |
9 | 7308000002 | RS TNI AU dr. Dody Sarjoto | RSU | C | Jl. Poros Bandara Baru, Dusun Baddo-Baddo, Desa Baji Mangai, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros | |
10 | 7309000001 | RSU Pangkep | RSU | C | Jl. St Hasanuddin 7 Pangkajene | |
11 | 7309000002 | RS PT Semen Tonasa | RS | Komp. PT Semen Tonasa Pangkep | ||
12 | 7310000001 | RSU Barru | RSU | D | Jl. St Hasanuddin No.49 Barru | |
13 | 7311000001 | RS Tk. IV Dr. M. Yasin | RS | 4 | Jl. Biru Watampone | |
14 | 7311000002 | RSU Tenriawaru Bone | RSU | C | Jl. W Sudirohusodo Watampone | |
15 | 7312000001 | RSU Ajapange Soppeng | RSU | C | Jl. Samudra No.4 Watansoppeng | |
16 | 7313000001 | RSU Lamadukeleng Sengkang | RSU | C | Jl. K Chandra Kirana sengkang | |
17 | 7314000001 | RSU Nene Mallomo | RSU | C | Jl. Wolter Monginsidi Rappang | |
18 | 7314000002 | RSIA Rappang | RSIA | Jl. Achmad Yani No.1 Rappang | ||
19 | 7315000001 | RSU Lasinrang | RSU | C | Jl. Lasinrang No.26 Pinrang | |
20 | 7316000001 | RSU Enrekang | RSU | D | Jl. Jend Sudirman Enrekang | |
21 | 7317000001 | RSU Palopo | RSU | C | Jl. Samiun No.2 Palopo | |
22 | 7317000002 | RS PT Inco Soroako | RS | Soroako Kab Luwu | ||
23 | 7317000003 | RS Kusta Kalang Kalang | RS | Jl. Dr Ratulangi Palopo | ||
24 | 7317000004 | RSU Andi Jemma Masamba | RSU | C | Masamba Kab Luwu | |
25 | 7318000001 | RSU Elim Rantepao | RSU | Jl. A Yani No.68 Rantepao, | ||
26 | 7318000002 | RS Fatima Makale | RS | Jl. Nusantara No.18 Makale tator | ||
27 | 7318000003 | RS Kusta Batulelleng | RS | Jl. Taman Pahlawan Rantepao | ||
28 | 7318000004 | RSU Lakipadada Tn Toraja | RSU | C | Jl. Pontiku mandetek Tn.Toraja | |
33 | 7371000001 | RSU Labuang Baji | RSU | B | Jl. Ratulangi No.81 Ujung Pandang | |
34 | 7371000002 | RS Tk. II Pelamonia | RS | 2 | Jl. Sudirman 27 Ujung Pandang | |
35 | 7371000003 | RS Tk. III Bayangkara Polda Sulsel | RS | 3 | Jl. Letjen Mapaodang Ujung Pandang | |
36 | 7371000004 | RS Akademis Jaury | RS | Jl. Bulusaraung No.57 Ujung Pandang | ||
37 | 7371000005 | RS Stella Maris | RS | Jl. Somba Opu 273 Ujung Pandang | ||
38 | 7371000006 | RS Lanal Ujung Pandang | RS | 4 | Jl. somba Opu 273 Ujung Pandang | |
39 | 7371000007 | RS Jiwa Ujung Pandang | RS | A | Jl. Satando, Ujung Pandang | |
40 | 7371000008 | RSB Elim Ujung Pandang | RSB | Jl. L Pasewang No.34 Ujung Pandang | ||
41 | 7371000009 | RSB Sentosa | RSB | |||
42 | 7371000010 | RSb Siti Hadidjah | RSB | disp stat | ||
43 | 7371000011 | RSB Restu Ujung Pandang | RSB | |||
44 | 7371000012 | RSB Siti Miriam | RSB | |||
45 | 7371293 | RSIA Chaterine Booth | RSIA | B | Jl. Arief Rate No.15, Makassar | [22] |
46 | 7371256 | RSKD-IA Siti Fatimah | RSIA | B | Jl. Gunung Merapi No. 73, Makassar | [23] |
47 | 7371293 | RS Islam Faisal | RS | B | Jl. AP Pettarani, Makassar | [24] |
48 | 7371303 | RSB Wahyu | RSB | Jl. Laccukang No.10, Makassar | [25] | |
49 | 7371314 | RSUP Dr. Tadjuddin Chalid, MPH | RSUP | Jl. Paccerakkang No.67, Makassar | [26] | |
50 | 7371325 | RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo | RSUP | A | Jl. Perintis Kemerdekaan Km.11, Makassar | [27] |
51 | 7371336 | RS Hikmah | RS | Jl. Yosef Latumahina No. 1, Makassar | [28] | |
52 | 7371340 | RS Ibnu Sina Makassar | RS | B | Jl. Urip Sumoharjo Km. 05 No. 264, Makassar | [28] |
53 | 7371351 | RS Umum Luramay | RSU | D | Jl. AP Pettarani Blok E19/11, Makassar | [29] |
54 | 7371362 | RSUD Haji Makassar | RSUD | B | Jl. Dg Ngeppe 14, Makassar | [30] |
55 | 7371373 | RS Grestelina | RS | B | Jl. Hertansing Raya No. 52, Makassar | [31] |
56 | 7372020 | RS Fatima Parepare | RS | C | Jl. Ilham No.3, Parepare | [32] |
57 | 7372031 | RS Tk. IV Dr. Sumantri | RS | C | Jl. Karaeng Burane 24, Parepare | [33] |
58 | 7372042 | RS Kusta Lauleng | RS | Jl. P Pinrang Km 5, Parepare | [34] | |
59 | 7372075 | RSUD Andi Makkasau | RSUD | B | Jl. Nurussamawaty, Kota Parepare | [35] |
60 | 7372076S | RSB Sitti Khadijah Parepare | RSB | Jl. Petana Rajeng No 5, Parepare | [36] | |
61 | 7372077 | RSIA Ananda Trifa | RSIA | C | Jl. H. Agussalim No. 218, Parepare | [37] |
Sumber | Alamat Telpon Rumah Sakit seluruh Indonesia terlengkap terkini[38] |
Senjata tradisional
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
- Badik, senjata berupa pisau panjang/pendek dengan bentuk khas
- Papporok, senjata rakitan berbentuk senjata api
- Kawali, senjata dengan gagang kayu yang bengkok dan bilah bermata satu yang panjang, ramping, dan runcing pada ujungnya
- Bessing, senjata yang menyerupai tombak terbuat dari besi atau logam
- Kanna, senjata berupa perisai yang berfungsi untuk melindungi diri dari serangan senjata para musuh
- Pantu', senjata sejenis tongkat yang terbuat dari bahan kayu bulat dengan bebatan besi pada bagian pangkalnya
- Tado', senjata berupa jerat yang digunakan untuk menangkap binatang buruan
- Alamang, senjata jenis pedang berbentuk lurus dan tajam di bagian bawah dengan ujung meruncing
- Seppu, senjata sejenis sumpitan yang terbuat dari bilah kayu
- Waju Rante, senjata berupa pelindung diri yang dikenakan pada badan
- Busur, senjata berupa panah katapel
Hidangan tradisional
Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
- Pisang Epe
- Pisang ijo
- Bassang
- Coto Makassar
- Kapurung
- Lawa Bale
- Nasu Palekko
- Roti Maros
- Tenteng Malino
- Baje Bandong
- Bipang
- Benno
- Baroncong
- Sop Saudara
- Barongko
- Bandang-Bandang
- Sup Konro
- Pallubasa
- Pallu Butung
- Pa’piong
- Kue Biji Nangka
- Cucur Bayao
- Jalangkote
- Putu Cangkiri
- Roko-roko Cangkuning
- Songkolo Bagadang
- Palu Ce`la
- Palu Mara
- Coto Kuda
- Burak
- Pammarasan
- Pallawak
- Kue Dange
- Deppa Tori'
Organisasi
Referensi
- ^ "Gubernur dan Wagub Kompak Hadiri Pelantikan 83 Anggota DPRD Sulsel". fajar.co.id. 24-09-2019. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ "KPU Tetapkan 85 Anggota DPRD Sulsel Terpilih, Ini Daftarnya". sulsel.idntimes.com. 13-08-2019. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ "KPU Tetapkan Perolehan Hasil dan Perolehan Kursi DPRD Sulsel". makassar.terkini.id. 13-08-2019. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ "Lima Parpol di Sulsel Gagal Raih Kursi di DPRD". politik.djournalist.com. 13-08-2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-05. Diakses tanggal 03-11-2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaKPU24
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09.
- ^ "Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan". sulsel.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-10. Diakses tanggal 2016-10-08.
- ^ a b c "Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia" (pdf). Badan Pusat Statistik. 23 Mei 2012. hlm. 36–41. Diakses tanggal 9 September 2021.
- ^ a b "Bahasa di Provinsi Sulawesi Selatan". Bahasa dan Peta Bahasa di Indonesia. Diakses tanggal 23 Mei 2020.
- ^ Statistik Kebahasaan 2019. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. 2019. hlm. 2. ISBN 9786028449182.
- ^ "Ethnologue".
- ^ "Data Fasyankes RSUD K.H. Hayyung Kepulauan Selayar". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-20. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diakses tanggal 14 Mei 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Data Fasyankes RSIA Yasira". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-01. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSUD Prof.Dr.H.M. Anwar Makkatutu". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diakses tanggal 14 Mei 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Data Fasyankes RSUD Lanto Daeng Pasewang". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diakses tanggal 14 Mei 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Data Fasyankes RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diakses tanggal 14 Mei 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Data Fasyankes RSUD H. Padjonga Dg. Ngalle Takalar". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-29. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSUD Syehk Yusuf Gowa". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diakses tanggal 14 Mei 2020.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Data Fasyankes RSU Thalia Irham". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-14. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSU Thalia Irham". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-07. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSIA Chaterine Booth". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-04. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-08. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Islam Faisal". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-04. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSB Wahyu". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Dr. Tadjuddin Chalid, MPH". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-03. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-28. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ a b "Data Fasyankes RS Ibnu Sina Makassar". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-28. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Umum Luramay". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-15. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RSUD Haji Makassar". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-26. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Grestelina". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-27. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Fatima Parepare". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-13. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Tk. IV Dr. Sumantri". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-11. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "PPDS RS Kusta Lauleng Parepare". PPDS Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-02. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Umum Daerah Andi Makkasau Parepare". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-14. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Bersalin Sitti Khadijah Parepare". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-29. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ "Data Fasyankes RS Ibu dan Anak Ananda Trifa". Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-22. Diakses tanggal 14 Mei 2020.
- ^ Masykur, Laode. "Alamat Telpon Rumah Sakit seluruh Indonesia terlengkap terkini" (dalam bahasa Inggris).
[https://kompaswisata.com/makanan-khas-sulawesi-selatan/ Makanan khas Sulawesi Selatan]
Peta Sulawesi Lengkap dengan Provinsi ]
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Profil Demografi Sulsel
- (Indonesia) Profil Ekonomi Sulsel
- (Indonesia) Profil Wisata Sulsel
- (Indonesia) Ekonomi Regional Sulsel
- (Indonesia) Statistik Regional Sulsel
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik: Sulawesi Selatan