Trans Jogja

layanan bus raya terpadu di Indonesia
Revisi sejak 17 April 2023 07.26 oleh Mujionomaruf (bicara | kontrib) (Armada: Perbaikan kesalahan ketik)

Trans Jogja, yang juga dikenal dengan merek Trans Jogja Istimewa, adalah sebuah sistem transportasi bus kota cepat AC di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indonesia dan terpusat di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Trans Jogja merupakan salah satu bagian dari program penerapan bus bergaya angkutan cepat bus (BRT) yang dicanangkan Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Sistem ini mulai dioperasikan pada awal bulan Maret 2008 oleh Dinas Perhubungan DIY.

Trans Jogja Istimewa
Atas: Logo Trans Jogja, sejak 2016
Bus kota di Jogja dengan sistem transfer seperti Transjakarta
Didirikan2008 (Layanan Trans Jogja Istimewa)
2020 (Layanan TEMAN Bus)
LokalKabupaten Bantul
Kabupaten Sleman
Kota Yogyakarta
Jenis layananBus kota
Penumpang harian4.132 (2021)[1]
Penumpang tahunan1.508.450 (2021)[1]
Jenis bahan bakarBahan Bakar Minyak Diesel
OperatorPT Jogja Tugu Trans
PT Anindya Mitra Internasional
Situs webTrans Jogja di Dishub DI Yogyakarta
Salah satu halte Trans Jogja

Pengelola Trans Jogja adalah PT Jogja Tugu Trans (konsorsium empat koperasi pengelola transportasi umum kota dan pedesaan di Yogya [Koperasi Pemuda Sleman, Kopata, Aspada, Kobutri, dan Puskopkar] dan Perum DAMRI) dan PT Anindya Mitra Internasional, badan usaha milik provinsi DIY.[2]

Awal pendirian dan perkembangan

Pengoperasian perdana (2008)

Perencanaan Trans Jogja cukup mendesak karena sistem transportasi Yogyakarta dan sekitarnya sebelumnya dinilai tidak efisien. Pada tahap perencanaan banyak tantangan muncul dari pengelola bus yang telah ada serta para pengemudi becak. Penerapan sistem ini semula direncanakan pada tahun 2007, tetapi bencana gempa bumi Yogyakarta 27 Mei 2006 menyebabkan pergeseran waktu pelaksanaan.

Pada saat awal peluncuran, terdapat enam trayek bus yang dilayani secara melingkar dari dan kembali ke terminal awal mulai dari jam 05.30 hingga 21.30 WIB. Terdapat 105 armada bus berukuran sedang dengan 34 tempat duduk. Halte-halte yang digunakan untuk pemberhentian dibuat dengan biaya masing-masing 70 juta rupiah[3] yang dikerjakan oleh dua kontraktor.

Pada tanggal 17–18 Februari 2008, Trans Jogja mulai diuji coba. Mulanya, Trans Jogja hanya bermodalkan enam trayek (1A, 1B, 2A, 2B, 3A, dan 3B), menghubungkan tempat-tempat yang penting di Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Jalan Malioboro, Kotagede, Jogja Expo Center, Plaza Ambarrukmo, UGM, Kotabaru, dan lain-lain. Trans Jogja mulanya juga hanya memiliki 78 pemberhentian dengan delapan di antaranya merupakan halte point of sales (PoS). Mulanya bus ini menarik tarif percobaan Rp1.000,00, sebelum akhirnya diganti dengan tarif reguler sebesar Rp3.500,00 dengan menggunakan sistem kartu single trip. Semua bus dimiliki oleh Pemerintah Kota Yogyakarta dan Pemerintah DIY serta dioperasikan oleh PT Jogja Tugu Trans sebanyak 54 unit dengan enam bus cadangan.[4]

Penambahan rute 2009–2010

Kesuksesan program ini membuat Pemerintah DIY berpikir untuk menambah lagi armada dan rute Trans Jogja. Meskipun demikian, Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY meminta kepada Pemerintah DIY mengkaji ulang penambahan 20 armada bus dan 19 halte baru untuk Trans Jogja.[5]

Meski trayek baru ini sedianya akan dijalankan pada bulan April 2010, operasionalnya tersendat lantaran terjadi penundaan akibat kendala dalam proses hibah. Pemda DIY pun akhirnya optimistis bus tersebut dioperasikan pada tanggal 15 Oktober 2010. Trayek baru tersebut adalah trayek 4A dan 4B, menghubungkan Terminal Giwangan dengan UIN Sunan Kalijaga dan Lempuyangan.[6]

Pada bulan Oktober hingga November 2010, terjadi letusan Gunung Merapi 2010 yang menyebabkan Trans Jogja rugi Rp400 juta lantaran sepinya okupansi penumpang.[7]

Masuknya Anindya Mitra Internasional

Pemerintah DIY merencanakan akan mengakhiri kontrak kerja sama dengan PT Jogja Tugu Trans pada akhir 2015. Pada bulan September 2015, Pemda DIY akhirnya menunjuk PT Anindya Mitra Internasional (AMI), BUMD DIY untuk mengoperasikan bus Trans Jogja. Selama masa transisi tersebut, 34 bus Trans Jogja yang diproduksi tahun 2007-2008 tetap beroperasi di bawah kendali PT AMI ditambah 40 bus tambahan. Bahkan dalam perencanaan yang dibuat oleh PT AMI, perusahaan ini juga akan melakukan kerja sama dengan pihak ketiga seperti bank dan layanan penunjang.[8][9][10] Pada akibatnya, sejumlah kru PT JTT dirumahkan.

Sebagai langkah awal, PT AMI meluncurkan bus baru pada tanggal 27 Mei 2016, merupakan bus bantuan dari Ditjen Perhubungan Darat, untuk menggantikan bus-bus pertama Trans Jogja yang diproduksi pada tahun 2007-2008. Semua bus memiliki fasilitas difabel.[11] Pada awal tahun 2017, tercatat 85 bus Trans Jogja siap beroperasi dan ditambah lagi sebanyak 43 bus dengan nilai sebesar Rp30 miliar rupiah.[12]

Pada bulan Maret 2017, Dinas Perhubungan DIY merencanakan trayek baru untuk bus Trans Jogja yaitu trayek 5A, 5B, 6A, 6B, 7, 8, 9, 10, dan 11,[13] dengan perincian 25 April 2017 untuk trayek 7, 9, dan 11, 12 Mei 2017 untuk trayek 5A, 5B, 6A, dan 6B, dan terakhir, 3 Juli 2017 untuk trayek 8 dan 10. Pada akhirnya Trans Jogja memiliki 17 rute yang mampu mengakses tempat-tempat yang jarang maupun sering dikunjungi serta mendukung pariwisata Yogyakarta.[14]

Pada Agustus 2017, sebanyak 121 kru PT JTT yang sempat dirumahkan akhirnya kembali bekerja di PT JTT setelah perusahaan tersebut membeli 15 bus baru untuk trayek 1A (Hino FB 130) dengan perincian 14 untuk operasional dan 1 untuk cadangan. Sebagian di antara mereka ada yang mengundurkan diri, dan sebagian lagi berpindah ke PT AMI.[15]

Perubahan sistem tiket

Sejak awal beroperasi sampai 2019, Trans Jogja menerapkan sistem tertutup, dalam arti penumpang tidak dapat memasuki bus tanpa melewati gerbang pemeriksaan, seperti juga TransJakarta. Selain itu, diterapkan sistem pembayaran yang berbeda-beda: sekali jalan, tiket berlangganan pelajar, dan tiket berlangganan umum. Ada tiga macam tiket yang dapat dibeli oleh penumpang, yaitu tiket sekali jalan (single trip), dan tiket umum berlangganan. Tiket ini berupa kartu pintar, bukan karcis bus biasa. Karcis akan diperiksa secara otomatis melalui gerbang tiket yang akan membuka pintu secara otomatis. Penumpang dapat berganti bus tanpa harus membayar biaya tambahan selama tidak keluar dari halte.

Mulai Februari 2020, sistem tiket Trans Jogja mengalami perubahan yaitu dengan menggantikan gerbang tiket menjadi mesin EDC yang dibawa petugas di dalam bus ataupun di halte. Selama masa transisi yang berlangsung selama hampir satu bulan, seluruh transaksi tiket Trans Jogja dilakukan secara tunai dengan menunjukkan kartu langganan Trans Jogja atau Kartu Uang Elektronik (KUE) untuk mendapatkan tarif yang sesuai. Secara bersamaan, Trans Jogja juga menerbitkan kartu langganan versi baru dan mewajibkan pengguna kartu lama untuk mengganti kartu agar bisa tetap menggunakan layanan Trans Jogja. Sekarang, seluruh gerbang tiket Trans Jogja sudah dinonaktifkan.

Koridor

Daftar koridor

 
Peta Transportasi Umum Yogyakarta, Akurat per 28 Januari 2023
Koridor Relasi perjalanan Jarak
tempuh
(km)
Waktu
tunggu
(menit)
 1A  PrambananMalioboro
 
34,8 10
 1B  Condong CaturBandara Adisutjipto
 
33,5 20
 2A  Condong Catur–Ngabean
 
32,1 12
 2B  Condong Catur–Ngabean
 
33,4 16
 3A  Giwangan–Condong Catur
 
36,5 15
 3B  Giwangan–Condong Catur
 
37,5 20
 4A  Giwangan–RSUP Sardjito
 
30,3 50
 4B  Giwangan–UGM
 
24,4 50
 5A  JomborAmbarukmo
 
24,2 50
 5B  Jombor–Bandara Adisutjipto
 
30,9 30
 6A  Gamping–Ngabean
 
16,5 35
 6B  Gamping–Ngabean
 
16,5 35
 7  Giwangan–Babarsari
 
21,7 30
 8  Jombor–Jogokaryan
 
36,5 25
 9  Giwangan–Jombor
 
30,8 30
 10  Gamping–Stadion Kridosono
 
34,9 20
 11  Giwangan–Condong Catur
 
35,6 60
 12  Condong Catur–Pakem
 
37,2 10
 13  Ngabean–Godean
 
22,0 40
 14  Bandara Adisutjipto–Pakem
 
41,0 15
 15  Ngabean–Palbapang
 
30,8 12

Keterangan:

  • Jalur lintasan pada dua belas koridor Trans Jogja ( 1A   1B   2A   2B   3A   3B   4A   4B   5A   5B   6A   6B ) menerapkan sistem loop (memutar). Sedangkan kedelapan koridor lainnya menerapkan sistem end to end (ujung ke ujung).
  • PT Jogja Tugu Trans menjadi operator pada delapan koridor Trans Jogja ( 1A   1B   2A   2B   3A   13   14   15 ). Sedangkan dua belas koridor lainnya ( 3B   4A   4B   5A   5B   6A   6B   7   8   9   10   11 ) dioperasikan oleh PT Anindya Mitra Internasional.
  • Tiga koridor eksisting Trans Jogja menerapkan skema pembelian layanan (BTS) melalui program Teman Bus. Koridor tersebut adalah:
    a. (NGAGLIK) relasi Condong Catur–Pakem (kodifikasi koridor  12 );
    b. (JOMBOR) relasi Condong Catur–XT Square (eks koridor  2A ); dan
    c. (PRAMBANAN) relasi Prambanan–Malioboro (eks koridor  1A ).

Penghubung antarmoda

Sebagai komponen dari sistem transportasi terpadu bagi Kota Yogyakarta dan daerah-daerah pendukungnya, sistem ini menghubungkan enam titik penting moda perhubungan di sekitar kota:

Kecuali Giwangan, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Yogyakarta, titik-titik terletak di wilayah Kabupaten Sleman. Terdapat pula halte yang berada di dekat objek wisata serta tempat publik penting, seperti sekolah, universitas, rumah sakit, bank, Samsat, serta perpustakaan).

Sistem pembayaran

Tiket

Saat ini Trans Jogja dipatok tarif Rp 3.600,- untuk penumpang umum non-berlangganan, Rp 2.700,- untuk umum berlangganan, dan Rp 1.800,- untuk pelajar berlangganan.[16] Untuk mempermudah pembayaran, Trans Jogja menerima pembayaran secara tunai dan non-tunai. Pembayaran tunai dapat dilakukan baik di halte yang dijaga oleh petugas maupun langsung di dalam bus. Selain itu pembayaran non-tunai sebesar Rp 2.700,00 dapat dilakukan dengan menggunakan kartu uang elektronik perbankan seperti BRIZZI (Bank BRI), TapCash (Bank BNI), e-Money (Bank Mandiri), Kartu Multi Trip/KMT (KAI Commuter), dan Flazz (Bank BCA dan Bank BPD DIY), serta dapat juga menggunakan akun dompet digital LinkAja, GoPay, dan AstraPay melalui aplikasi Trans Jogja.

Untuk Trans Jogja TEMAN Bus/Buy The Service tarif ditetapkan seharga Rp 3.600,-. Pembayaran hanya menerima non tunai/cashless, metode pembayaran yang digunakan Kartu Uang Elektronik adalah BRIZZI (Bank BRI), TapCash (Bank BNI), e-Money (Bank Mandiri), dan Flazz (Bank BCA dan Bank BPD DIY) serta bisa dilakukan pembayaran dengan QRIS, untuk lansia dan pelajar tidak dikenakan biaya perjalanan/gratis dengan memenuhi persyaratan.

Tabel metode pembayaran
Metode Pembayaran Tarif
Tunai Rp3.600
Kartu Langganan Trans Jogja Regular Card Rp2.700
Student Card Rp1.800
Rp 60
Kartu Uang Elektronik (KUE) Mandiri e-money Rp2.700
BCA Flazz
BRIZZI
BNI TapCash
Kartu Multi Trip/KMT

KAI Commuter

Dompet Elektronik Gopay
LinkAja
QRIS Rp3.600

Kartu Langganan Trans Jogja

Per 2022, Trans Jogja menerbitkan kartu langganan Trans Jogja untuk penggunaan di bus Trans Jogja. Terdapat dua jenis kartu:

  • Regular Card: Kartu ini dapat dibeli di halte POS dengan harga Rp50.000 yang sudah terdapat saldo di dalamnya. Kartu ini juga bisa diisi ulang minimum Rp5.000 per isi ulang.
  • Student Card: Kartu ini hanya dapat didapatkan dengan menunjukkan identitas pelajar.

Regular Card dapat dibeli dan diisi ulang di halte point-of-sale (POS) berikut:[17]

Halte

Terdapat beberapa jenis halte Trans Jogja yang secara umum dibedakan menjadi Halte yang dijaga Petugas dan Halte yang tidak dijaga petugas (portable).

Berbagai bentuk tempat perhentian Trans Jogja
No. Jenis Halte Bentuk Halte Gambar
1 Permanen Halte dengan Petugas  
2 Halte tanpa Petugas  
3 Portable (TPB) Halte dengan Ramp  
4 Halte Beratap dengan Kursi  
5 Halte Beratap dengan Tangga di kedua sisi  
6 Halte Tanpa Atap dengan Tangga di kedua sisi  
7 Halte Tanpa Atap dengan Tangga satu sisi  
8 Halte dengan Rambu Bus Stop

(Teman Bus)

 

Armada

Bus armada Trans Jogja menggunakan tipe bus medium. Armada tersebut antara lain:

Tabel Informasi Armada Aktif Trans Jogja
No. lambung Jumlah armada Sasis Karoseri Warna Jalur Tahun beroperasi Foto
TB I.1-16
TB II.1-10
TB III.1-14

CAD.1-4

44[18] Hino FB 130 Laksana Nucleus 4 Low Entry Kuning-Hijau 2020 – sekarang  
41
70-73
128
6[19] Hino FB 130 Restu Ibu Pusaka Grand Venus Kuning-Hijau Cadangan 2019 – sekarang  
86-113 28 Hino FB 130 Laksana Nucleus 4 Kuning-Hijau , Cadangan 2017 – sekarang  
21-30
36-40
114-127
29 Hino FB 130 Restu Ibu Pusaka Neptune Kuning-Hijau 2017 – sekarang  
42-69
74-85
40[20] Isuzu ELF NQR 71 Laksana Nucleus 4 Biru-Kuning , Cadangan 2016 – sekarang  
1-20
31-35
25[21] Hino FB 130 Laksana Nucleus 3 Biru 2015 – sekarang  

Statistik

Seiring dengan beroperasinya Trans Jogja tahun 2008, jumlah penumpang naik per tahunnya dengan puncak tertinggi di tahun 2014. Pada April 2020, Trans Jogja memiliki jumlah penumpang harian sebesar 1.402, turun dari jumlah normal sebesar 20.000-22.000 karena adanya pandemi COVID-19.[22]

Tabel penumpang per tahun Trans Jogja[1]
Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
Jumlah Penumpang Trans Jogja 5.823.452 5.978.726 6.506.290 6.468.678 6.409.205 5.317.484 5.880.610 5.282.737 2.776.667 1.508.450 1.715.567 -
Teman Bus - - - - - - - - (?) 590.295 (?) -
Total 5.823.452 5.978.726 6.506.290 6.468.678 6.409.205 5.317.484 5.880.610 5.282.737 2.776.667 2.098.745 1.715.567 -

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c "List Data Dasar | Aplikasi Dataku". BAPPEDA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Diakses tanggal 25 April 2022. 
  2. ^ "Pemprov Tetap Akan Tambah 13 Trayek Bus Trans Jogja". Harian Jogja. 14 November 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-10. Diakses tanggal 10 Agustus 2017. 
  3. ^ (Inggris) The Jakarta Post. Yogyakarta hails new TransJogja busway. Diakses 18 Juni 2008
  4. ^ "Yogyakarta Gelar Ujicoba Bus Trans Jogja". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  5. ^ "Penambahan Bus Trans-Jogja Harus Dikaji Cermat". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  6. ^ "20 Bus Baru Trans-Jogja Terkendala - Kompas.com". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  7. ^ Jun. "Trans Jogja Rugi Rp 400 Juta". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  8. ^ Had. "PT AMI Ingin Kelola Bersama Pihak Ketiga". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  9. ^ "Dikelola PT AMI, Bus Trans Jogja Direkondisi". Sindonews.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  10. ^ "Pemda Ingin PT JTT Diperbaiki Manajemen". krjogja.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-04. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  11. ^ Fadjri, Raihul (2016-05-25). Fadjri, Raihul, ed. "Bus Baru Trans Jogja Ada Fasilitas Penumpang Difabel". Tempo.co. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  12. ^ Hidayah, Kurniatul. "Rp30 Miliar untuk 43 Bus Baru TransJogja". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  13. ^ Media, Mediani Dyah Natalia - Harian Jogja Digital. "TRANS JOGJA : Ini 9 Jalur Baru, Silakan Disimak". Harianjogja.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-04. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  14. ^ "Penambahan Rute Baru Trans Jogja". 2JogJa.Com (dalam bahasa Inggris). 2017-04-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-04. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  15. ^ Media, Mediani Dyah Natalia - Solopos Digital. "TRANS JOGJA : JTT Tambah 15 Armada Baru, Eks Karyawan Direkrut Kembali". SOLOPOS.com. Diakses tanggal 2018-03-04. 
  16. ^ "Trans Jogja | DISHUB DI Yogyakarta". dishub.jogjaprov.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-03-04. 
  17. ^ "Trans Jogja Official Instagram". Instagram. Diakses tanggal 25 April 2022. 
  18. ^ Sudjatmiko, Toni (4 Oktober 2020). "44 Armada Trans Joja Siap Layani Rute Godean-Ngaglik-Ngemplak". KRJOGJA. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  19. ^ (), Pribadi Wicaksono (5 Maret 2019). Wibowo, Eko Ari, ed. "Bus Trans Jogja Kini Lebih Nyentrik, Siap Dipaksa Kerja Berat". Tempo.co. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  20. ^ "Kemenhub Hibahkan 40 Bus untuk Trans Jogja". Republika Online. 27 Desember 2016. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  21. ^ Arifin, Choirul (25 Mei 2016). Arifin, Choirul, ed. "25 Unit Armada Baru Bus Trans Jogja Siap Diluncurkan Jumat". Tribunnews.com. Diakses tanggal 24 April 2022. 
  22. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Penumpang

Pranala luar