Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah sebuah wilayah administratif setara provinsi dengan status istimewa sebagai ibu kota Indonesia. Kepala eksekutif Jakarta disebut sebagai Gubernur, alih-alih Wali Kota. Gubernur Jakarta merupakan seorang politisi terpilih yang memegang pemerintahan strategis Jakarta bersama dengan wakil gubernur dan para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
---|---|
Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta | |
Kediaman | Rumah Dinas Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 7 September 1945 |
Pejabat pertama | Suwiryo |
Situs web | Situs web resmi |
Secara historis, Jakarta pertama kali dipimpin oleh Suwiryo dengan nama jabatan Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta. Saat itu, Presiden Soekarno menunjuknya bersama dengan Bagindo Dahlan Abdullah sebagai wakil dan Suratno Sastroamidjojo sebagai sekretaris. Pemimpin Pemerintahan Kota Jakarta dibentuk di tengah masa peralihan pendudukan Jepang dengan Pemerintah Indonesia pada 19 September 1945. Kemudian, jabatan tersebut berganti nama menjadi Wali Kota Jakarta, sebelum akhirnya Jakarta kembali berada di bawah pengaruh Belanda hingga 1948 dan menjadi bagian dari Negara Pasundan sampai tahun 1949, di mana Jakarta menjadi daerah federal tersendiri di bawah Republik Indonesia Serikat.
Soemarno Sosroatmodjo, gubernur pertama Jakarta dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia yang dipercaya Soekarno untuk memimpin Jakarta bersama dengan Henk Ngantung, seniman Indonesia. Soemarno memimpin Jakarta selama dua periode masa jabatan yang tidak berturut-turut.[1][2] Sejak era kemerdekaan hingga September 1977, gubernur dipilih dan diperintah langsung oleh Presiden Indonesia. Setelah masa itu, gubernur dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Pemilihan umum kepala daerah secara langsung oleh rakyat untuk memilih gubernur dan wakil gubernur dilaksanakan pertama kali pada 2007.[3] Alhasil, Fauzi Bowo dan Prijanto memenangkan pemilihan dan dilantik pada 7 Oktober 2007. Setiap gubernur yang menjabat memiliki batas kekuasaan selama lima tahun dan dapat dipilih satu kali masa jabatan.
Daftar
Berikut merupakan daftar Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.[4]
No. | Gubernur (lahir–wafat) |
Potret | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai | Wakil Gubernur | Periode | Ref. | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
4 | Soemarno Sosroatmodjo (1911–1991) |
8 Februari 1960 | 26 Agustus 1964 | Militer | Henk Ngantung | 6 | [5] | |||
5 | Henk Ngantung (1927–1991) |
26 Agustus 1964 | 15 Juli 1965 | Non Partai | 1964–1966: |
[6] | ||||
6 | Soemarno Sosroatmodjo | 15 Juli 1965 | 18 Maret 1966 | Militer | 1966:
|
7 | [ket. 1] | |||
7 | Ali Sadikin (1927–2008) Berkas:Tanda Tangan Ali Sadikin.png |
28 April 1966 | 14 Februari 1972 | Militer | Pemerintahan Kesejahteraan rakyat
Ekonomi
Pembangunan
|
8 | [8] | |||
14 Februari 1972 | 11 Juli 1977 | 9 | ||||||||
8 | Tjokropranolo (1924–1998) |
29 September 1977 | 29 September 1982 | Militer | Pemerintahan
Kesejahteraan rakyat
Ekonomi
Pembangunan
|
10 | [9][10][11] [12][13] | |||
9 | Soeprapto (1924–2009) |
29 September 1982 | 6 Oktober 1987 | Militer | Pemerintahan
Kesejahteraan rakyat
Ekonomi Pembangunan
Ekonomi dan Pembangunan
|
11 (1982) |
[14][15][16] | |||
10 | Wiyogo Atmodarminto (1922–2012) |
6 Oktober 1987 | 6 Oktober 1992 | Militer | Pemerintahan Kesejahteraan rakyat Ekonomi dan Pembangunan
|
12 (1987) |
[17][18] | |||
11 | Soerjadi Soedirdja (1939–2021) |
6 Oktober 1992 | 6 Oktober 1997 | Militer | Pemerintahan
Kesejahteraan rakyat Ekonomi dan Pembangunan |
13 (1992) |
[19] | |||
12 | Sutiyoso (l. 1944) |
6 Oktober 1997 | 7 Oktober 2002 | Militer | Pemerintahan
Kesejahteraan rakyat Pembangunan |
14 (1997) |
[20][21][22] | |||
7 Oktober 2002 | 7 Oktober 2007 | Fauzi Bowo | 15 (2002) |
[23][24] [25][26] | ||||||
13 | Fauzi Bowo (l. 1948) |
7 Oktober 2007 | 7 Oktober 2012 | Partai Demokrat | Prijanto | 16 (2007) |
[27][28] | |||
14 | Joko Widodo (l. 1961) |
15 Oktober 2012 | 16 Oktober 2014 | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Basuki Tjahaja Purnama | 17 (2012) |
[ket. 2][30][31] | |||
15 | Basuki Tjahaja Purnama (l. 1966) |
19 November 2014 | 9 Mei 2017 | Non Partai | Djarot Saiful Hidayat | [ket. 3][33][34] | ||||
16 | Djarot Saiful Hidayat (l. 1962) |
15 Juni 2017 | 15 Oktober 2017 | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | Tidak ada | [35][36] | ||||
17 | Anies Baswedan (l. 1969) |
16 Oktober 2017 | 16 Oktober 2022 | Non Partai | Sandiaga Uno (2017–2018) |
18 (2017) |
[37][38][39] | |||
Ahmad Riza Patria (2020–2022) |
- Legenda
Pengganti sementara Gubernur
Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Potret | Pejabat | Masa jabatan | Gubernur definitif | Periode | Keterangan | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Basuki Rahmat (penjabat) |
18 Maret 1966 | 28 April 1966 | – | [40] | |||
Tjokropranolo (penjabat) |
11 Juli 1977 | 29 September 1977 | – | [41] | |||
Tidak diketahui (pelaksana tugas) |
4 Oktober 2002 | Sutiyoso | 13 (1997) |
[42] | |||
Prijanto (pelaksana tugas) |
24 Juni 2012 | Fauzi Bowo | 15 (2007) |
[43] | |||
30 Juni 2012 | |||||||
3 Juli 2012 | |||||||
6 Juli 2012 | |||||||
14 September 2012 | 16 September 2012 | [44] | |||||
Fadjar Panjaitan (pelaksana tugas) |
8 Oktober 2012 | 15 Oktober 2012 | Transisi | – | [ket. 4] | ||
Basuki Tjahaja Purnama (pelaksana tugas) |
31 Mei 2014 | 1 Juni 2014 | Joko Widodo | 12 (2012) |
[47] | ||
1 Juni 2014 | 22 Juli 2014 | [ket. 5] | |||||
16 Oktober 2014 | 19 November 2014 | Transisi | [49] | ||||
Soni Sumarsono (pelaksana tugas) |
28 Oktober 2016 | 11 Februari 2017 | Basuki Tjahaja Purnama | [ket. 6] | |||
7 Maret 2017 | 15 April 2017 | ||||||
Djarot Saiful Hidayat (pelaksana tugas) |
9 Mei 2017 | 15 Juni 2017 | |||||
Saefullah (pelaksana harian) |
15 Oktober 2017 | 16 Oktober 2017 | Transisi | – | [ket. 7] | ||
Heru Budi Hartono (penjabat) |
17 Oktober 2022 | Petahana | – | [ket. 8] |
- Catatan
- ^ Soemarno Sosroatmodjo kembali menjabat sebagai gubernur dan merangkap jabatan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
- ^ Pada 1 Juni 2014, Joko Widodo mengajukan cuti setelah berpartisipasi dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, kemudian mengajukan pengunduran diri seusai terpilih sebagai Presiden Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi gubernur pertama di Indonesia yang menjadi presiden.[29]
- ^ Basuki Tjahaja Purnama diberhentikan dari jabatannya sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta setelah ditetapkan sebagai terdakwa terkait kasus penistaan agama.[32]
- ^ Fadjar Panjaitan menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur selama tujuh hari sebelum gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik. Ia menggantikan Fauzi Bowo yang telah menyelesaikan masa jabatannya.[45][46]
- ^ Basuki Tjahaja Purnama menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur selama gubernur definitif, Joko Widodo berpartisipasi dalam pemilihan umum Presiden Indonesia 2014.[48]
- ^ Soni Sumarsono menjabat sebagai Pelaksana Tugas Gubernur selama gubernur definitif, Basuki Tjahaja Purnama berpartisipasi dalam pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017.[50]
- ^ Saefullah menjabat sebagai Pelaksana Harian Gubernur selama 40 jam sebelum gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik. Ia menggantikan Djarot Saiful Hidayat yang telah menyelesaikan masa jabatannya.[51]
- ^ Heru Budi Hartono menjabat sebagai Penjabat Gubernur hingga gubernur dan wakil gubernur terpilih dilantik berdasarkan hasil pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2024. Ia menggantikan Anies Baswedan yang telah menyelesaikan masa jabatannya.[52]
- Keterangan
- ^ Sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009, lambang negara Indonesia digunakan untuk melambangkan gubernur provinsi apapun.
Wali Kota Jakarta
Pada mulanya, Jakarta dikepalai oleh Pemimpin Pemerintahan Kota yang jabatannya setara dengan wali kota. Penamaan jabatan ini hanya berlaku beberapa hari hingga akhirnya menggunakan nama wali kota sebagai nama jabatan pemimpin daerah pada 23 September 1945. Pejabat pertama yang menyandang jabatan ini adalah Suwiryo, seorang politisi Partai Nasional Indonesia (PNI). Ketika ia menyertai Kabinet Sukiman-Suwirjo, jabatan wali kota dijabat sementara oleh Mr. Suwahjo selama hampir dua bulan menduduki jabatan tersebut. Pada 25 Februari 1958, jabatan wali kota berubah menjadi kepala daerah.[53] Berikut merupakan daftar Wali Kota Jakarta Raya secara definitif sejak 1945 hingga perubahan kepemimpinan menjadi gubernur pada 1960 di bawah Pemerintah Republik Indonesia.
Nomor urut | Wali Kota | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Wakil | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Suwirjo (1903–1967) |
PNI | 7 September 1945 | 23 September 1945 | 16 hari | Bagindo Dahlan Abdullah 1945 |
[54] | ||
23 September 1945 | 21 Juli 1947 | 1 tahun, 301 hari | |||||||
Lowong | 21 Juli 1947 | 30 Maret 1950 | 3 tahun, 64 hari | Tidak ada | |||||
(1) | Suwirjo | PNI | 30 Maret 1950 | 2 Mei 1951 | 1 tahun, 33 hari | [55] | |||
Suwahjo Sumodilogo (Pemangku Jabatan) (wafat 1970) |
Independen | 2 Mei 1951 | 29 Juni 1951 | 58 hari | Tidak ada | ||||
2 | Sjamsuridjal (Pemangku Jabatan) (1903–1964) |
Masyumi | 29 Juni 1951 | 17 Juli 1951 | 18 hari | [56][57][58] [59][60] | |||
Sjamsuridjal | 17 Juli 1951 | 9 November 1953 | 2 tahun, 115 hari | ||||||
3 | Sudiro (1911–1992) |
PNI | 9 November 1953 | 29 Januari 1960 | 6 tahun, 81 hari | [61][62] [63] |
Galeri lain
-
Foto resmi lain Wali Kota Suwiryo
-
Foto resmi lain Wali Kota Syamsurijal
-
Foto resmi lain Wali Kota Sudiro
-
Foto resmi lain Gubernur Soemarno Sosroatmodjo
-
Foto resmi lain Gubernur Ali Sadikin
-
Foto resmi lain Gubernur Ali Sadikin
-
Foto resmi lain Gubernur Tjokropranolo
-
Foto resmi lain Gubernur R. Soeprapto
-
Foto resmi lain Gubernur Wiyogo Atmodarminto
-
Foto resmi lain Gubernur Soerjadi Soedirdja
Lihat pula
Daftar pustaka
- Damais, Sudarmadji Jean Henry (1977). Karya Jaya: Kenang-Kenangan Lima Kepala Daerah Jakarta 1945-1966.
Referensi
- ^ "A Day in J-Town" (dalam bahasa Inggris). Jetstar Magazine. April 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-01. Diakses tanggal 2 Januari 2013.
- ^ Suryodiningrat, Meidyatama (2007-06-22). "Jakarta: A city we learn to love but never to like". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-21. Diakses tanggal 2017-05-19.
- ^ "Jakarta holds historic election". BBC News (dalam bahasa Inggris). BBC. 8 Agustus 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-01. Diakses tanggal 2018-08-06.
- ^ "Jakarta, 1945–kini". Kompas.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-19. Diakses tanggal 7 Januari 2022.
- ^ Chrisfanni, Stella (17 April 2012). DED, ed. "Soemarno Sosroatmodjo, Gubernur yang Merangkap Mendagri". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-07. Diakses tanggal 19 Maret 2017.
- ^ "Profil Gubernur DKI Jakarta". www.djakarta.biz.id. Diakses tanggal 25 Maret 2023.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 2017-11-04.
- ^ Tokoh Indonesia: Ali Sadikin Diarsipkan 2006-11-21 di Archive.is, diakses 8 Juni 2017
- ^ Petunjuk Presiden Dalam Membangun Jakarta:Utamakan Kepentingan Rakyat Banyak Diarsipkan 2020-06-12 di Wayback Machine. Soeharto, 1979. Diakses tanggal 30 Mei 2020
- ^ Tjokropranolo. 1992. Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman pemimpin pendobrak terakhir penjajahan di Indonesia. PT Surya Persindo. ISBN 979-8329-00-7
- ^ "Petunjuk Presiden Dalam Membangun Jakarta: Utamakan Kepentingan Rakyat Banyak". Suara Karya. 30 Januari 1979. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-07. Diakses tanggal 4 November 2017.
- ^ Restu Gunawan, Gagalnya Sistem Kanal: Pengendalian Banjir Jakarta dari Masa ke Masa, 2010:106
- ^ Menerima Gubernur DKI, Presiden Soeharto: Perhatikan Aspek Spiritual Disamping Kejar Pertumbuhan Diarsipkan 2020-06-23 di Wayback Machine. Soeharto (29/1/1979). Diakses tanggal 22 Juni 2020
- ^ Pelantikan Diarsipkan 2020-08-28 di Wayback Machine. Tempo.co (14/4/1984). Diakses tanggal 30 Mei 2020
- ^ Yayasan Idayu (29 September 1982). "Tanggal 29 Sept 1982 [gambar] : upacara serah terima jabatan Gubernur DKI dari Tjoropranolo kepada pengganti R. Soeprapto disaksikan Menteri dalam Negeri Amir Machmud di balai Sidang DKI". Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-26. Diakses tanggal 15 Desember 2019.
- ^ Tempo Interaktif: Mantan Gubernur Jakarta R Soeprapto Meninggal Diarsipkan 2009-11-30 di Wayback Machine., diakses 8 Juni 2017
- ^ Yayasan Idayu (6 Oktober 1987). "Mendagri Soepardjo Roestam hari selasa (6 Oktober 1987) di ruang sidang DPRD DKI Jaya melantik Wiyogo Atmodarminto menjadi Gubernur DKI Jaya periode 1987-1992 menggantikan R. Soeprapto, tampak Wiyogo ketika menandatangani naskah pelantikan disaksikan Mendagri". Perpusnas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-28. Diakses tanggal 15 Desember 2019.
- ^ Tokoh Indonesia: Profil: Wiyogo Atmodarminto – Gubernur DKI Jakarta 1987–1982 Diarsipkan 2015-10-11 di Wayback Machine., Diakses tanggal 31 Januari 2016
- ^ Februana, Ngarto (1 April 2004). "Profil Gubernur DKI Jakarta". Tempo.co. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-21. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
- ^ Tidak Ada Rivalitas Sutiyoso dengan Para Wakilnya Diarsipkan 2020-09-08 di Wayback Machine. Tempo.co, Rabu (27/8/2003) Diakses tanggal 13 Mei 2020
- ^ Alasan Sutiyoso Pilih Didampingi 4 Wagub Saat Pimpin DKI Diarsipkan 2020-08-12 di Wayback Machine. Merdeka, Selasa (19/9/2019) Diakses tanggal 13 Mei 2020
- ^ Ini Cerita Sutiyoso Pindah Haluan Dari Tentara Menjadi Gubernur Diarsipkan 2020-04-22 di Wayback Machine. Kompas, Selasa (4/2/2020) Diakses tanggal 13 Mei 2020
- ^ Adityo, FX Dimas (11 September 2002). "Sutiyoso Kembali Terpilih Sebagai Gubernur DKI Jakarta". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ PIN (12 September 2002). "Sutiyoso Kembali Menjabat Gubernur DKI". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ ANS (8 Oktober 2002). "Pelantikan Sutiyoso Berjalan Lancar". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ Adityo, Dimas (7 Oktober 2002). "Sutiyoso: Wewenang dan Tugas Deputi Gubernur Harus Jelas". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ Purwanto, Heru, ed. (16 Agustus 2007). "KPU Tetapkan Fauzi Bowo-Prianto Pemenang Pilkada DKI 2007". ANTARA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ BAL; FAY (7 Oktober 2007). "Fauzi Bowo Resmi Jadi Gubernur DKI Jakarta". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-17. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ Purnamasari, Deti Mega (16 Oktober 2014). PAB, ed. "Hari ini Jokowi Sudah bukan Gubernur DKI Jakarta Lagi". Suara Pembaruan. Beritasatu.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-16. Diakses tanggal 16 Oktober 2014.
- ^ Kuhn, Anthony (24 Desember 2012). "Jakarta's New Governor Seen As A Rising Star". National Public Radio. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ Satriawan, Yudha (14 Oktober 2012). "Seusai Pelantikan, Jokowi-Basuki Dijadwalkan Langsung Temui Warga DKI". VOA Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-19. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ "Ahok Divonis 2 Tahun Penjara". Kompas.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-05-09.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Ahok Sah Menjadi Gubernur DKI Jakarta". BBC Indonesia. 19 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-01-04. Diakses tanggal 12 Mei 2017.
- ^ Rudi, Alsadad (11 Februari 2017). Damanik, Caroline; Damanik, ed. "Ahok Resmi Aktif Kembali Jadi Gubernur DKI". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-13. Diakses tanggal 13 Februari 2017.
- ^ "Sah Djarot Gantikan Ahok Sebagai Gubernur DKI Jakarta". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-18. Diakses tanggal 2017-06-15.
- ^ Senasib dengan Anies, Djarot Ceritakan Sulitnya Jabat Gubernur Tanpa Wagub Diarsipkan 2020-06-23 di Wayback Machine. Kompas (10/08/2019). Diakses tanggal 22 Juni 2020
- ^ Pribadi, Andy (16 Oktober 2014). Andy Pribadi, ed. "KPU DKI Resmi Tetapkan Anies-Sandi Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-11. Diakses tanggal 16 Oktober 2014.
- ^ Setiaji, Stefanus Arief (18 September 2018). Fitriani, Feni Freycinetia, ed. "Dirjen Otonomi Daerah: Disetujui Presiden Jokowi, Sandiaga Uno Resmi Tak Jabat Wagub DKI". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-26. Diakses tanggal 6 Januari 2022.
- ^ "Dihadiri Anies-Prabowo, Begini Momen Pelantikan Riza Patria Pakai Protap Corona". detikcom. 15 April 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-20. Diakses tanggal 2020-05-30.
- ^ Notosusanto, Nugroho; Poesponegoro, Marwati Djoened (1984). Sejarah Nasional Indonesia. VI. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. hlm. 414–415. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-20. Diakses tanggal 2023-01-20.
- ^ Yayasan Idayu (11 Juli 1977). "Serah terima Jabatan [gambar] : upacara serah terima jabatan Gubernur DKI Jaya Letjend Marinir H. Ali Sadikin kepada Letjend Nolly Tjokropranolo tanggal 11 Juli 1977 di gedung DPRD DKI Jakarta". Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-12. Diakses tanggal 15 Desember 2019.
- ^ "Meski Cuti, Sutiyoso Pimpin Rapat Muspida". Tempo.co. 10 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-09. Diakses tanggal 30 Mei 2020.
- ^ Foke Cuti Empat Hari, Alex Cuti Dua Pekan Diarsipkan 2020-04-16 di Wayback Machine. Republika.co.id (18/6/2012). Diakses tanggal 30 Mei 2020
- ^ Foke Cuti Kampanye 14-16 September, Prijanto Jadi Gubernur[pranala nonaktif permanen] Detik.com (7/9/2012). Diakses tanggal 23 Juni 2020
- ^ "Pelantikan Jokowi diundur, Menteri Dalam Negeri Tunjuk Sekretaris Daerah DKI Jakarta". Merdeka.com. 8 Oktober 2014. Diakses tanggal 8 Oktober 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Susilo, Nina (7 Oktober 2012). Ksp, Robert Adhi, ed. "Pelantikan Jokowi-Basuki 15 Oktober". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-03. Diakses tanggal 18 Maret 2017.
- ^ Basuki:Jokowi Masih Sah Gubernur DKI Diarsipkan 2020-06-25 di Wayback Machine. BeritaJakarta.id (19/5/2014). Diakses tanggal 23 Juni 2020
- ^ "Mulai Hari Ini, Ahok Resmi Jalankan Tugas Plt Gubernur DKI". detikcom. Detik News. 1 Juni 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-29. Diakses tanggal 2014-11-20.
- ^ Yudhistira, Angkasa (16 Oktober 2014). PUT, ed. "SBY Keluarkan Keppres, Ahok Resmi Plt Gubernur DKI". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-19. Diakses tanggal 16 Oktober 2014.
- ^ "Soni Sumarsono Resmi Jabat PLT Gubernur DKI Jakarta". Kemendagri. 26 Oktober 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Carina, Jessi (15 Oktober 2017). Syatiri, Ana Shofiana, ed. "Saefullah: Pesan Pak Djarot, "Saya Titip Jakarta"". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-28. Diakses tanggal 28 Oktober 2017.
- ^ Huda, Larissa, ed. (7 Oktober 2022). "Heru Budi Hartono Ditetapkan Menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-07. Diakses tanggal 7 Oktober 2022.
- ^ Notodidjojo, Soebagijo Ilham (1981). Sudiro, pejuang tanpa henti. Jakarta: Gunung Agung. hlm. 279–280.
- ^ "Eksiklopedia: Suwiryo". Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Dinas Komunikasi DKI Jakarta. Diakses tanggal 18 Maret 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Burgemeester Suwirjo aanvaardt zijn taak". Java-bode. 30 Maret 1950. Diakses tanggal 14 Februari 2019.
- ^ Sedyawati, Edi; Rahardjo, Supratnikno; Johan, Irmawati Marwoto; Ohorella, G. A. Manilet- (1986). Sejarah Kota Jakarta 1950-1980. Direktorat Jenderal Kebudayaan. hlm. 139. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-19. Diakses tanggal 2019-02-14.
- ^ Golden, Daan Van (Januari 2001). Jakarta Batavia: Socio-Cultural Essays (Verhandelingen Van Het Koninklijk Instituut Voor Taal-, Land- En Volkenkunde). Leiden: Koninklijk Institute of Linguistic vor Taal-, Land- en Volkenkunde. ISBN 9789067181396.
- ^ M., Zaenuddin H. (2013). Banjir Jakarta: dari zaman Jenderal J.P. Coen (1621) sampai Gubernur Jokowi (2013). Jakarta: Change Publisher. ISBN 6021781511.
- ^ Sedyawati, Edi; Rahardjo, Supratnikno; Johan, Irmawati Marwoto; Manilet, G.A. (1987). Sejarah Kota Jakarta 1950-1980. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
- ^ Soetanto, Himawan (2006). Yogyakarta: Jendral Spoor (Operatie Kraai) versus Jendral Sudirman (Perintah Siasat no. 1). Gramedia Pustaka Utama. hlm. 150. ISBN 9792221786.
- ^ "Bestuursoverdracht te Djakarta". Het nieuwsblad voor Sumatra. 10 Desember 1953. Diakses tanggal 14 Februari 2019.
- ^ "Ensiklopedia: Sudiro, Raden". Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Dinas Komunikasi DKI Jakarta. Diakses tanggal 18 Maret 2017.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kementerian Penerangan Indonesia (1954). Kami Perkenalkan (PDF). Archipel. hlm. 54. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2022-06-09. Diakses tanggal 2019-09-24.
Anggota partai : Partai Nasional Indonesia (P.N.I.)