Siregar

salah satu marga Batak

Siregar (Surat Batak: ᯘᯪᯒᯩᯎᯒ᯲; ᯚᯪᯒᯩᯎᯒ᯲) adalah salah satu marga Batak yang berasal dari Muara, Tapanuli Utara. Leluhur marga Siregar adalah Toga Siregar, yang merupakan keturunan dari Si Raja Lontung.

Siregar
Aksara Batak
Nama margaSiregar
Nama/
penulisan
alternatif
  • SRG
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Guru Tatea Bulan
3Tuan Saribu Raja
4Si Raja Lontung
5Toga Siregar
Nama istri
Nama anak
  • 1. Silo
  • 2. Dongoran
  • 3. Silali
  • 4. Siagian
Kekerabatan
Induk margaSi Raja Lontung
Turunan
PadanNainggolan
Asal
SukuBatak
Etnis
Daerah asalMuara, Tapanuli Utara
Kawasan
dengan
populasi
signifikan
Paguyuban
Lokasi tuguBariba Niaek
2°20′25.1″N 98°53′39.0″E / 2.340306°N 98.894167°E / 2.340306; 98.894167

Selain bermukim di Tapanuli Utara dengan kebudayaan Batak Toba, sebagian kelompok keturunan marga Siregar juga bermukim di daerah Tapanuli Selatan dan Mandailing Natal, dengan kebudayaan Batak Angkola dan Batak Mandailing.

Turunan

Toga Siregar memiliki empat anak laki-laki dari istrinya boru Limbong, yaitu Silo, Dongoran, Silali, dan Siagian. Sedangkan Sormin dan Baumi dari anak keturunan Siregar Silo, dan Ritonga dari anak keturunan Siregar Silali.

Kekerabatan

Menurut riwayat silsilah Batak, Siregar atau Toga Siregar merupakan generasi keempat keturunan Si Raja Batak. Toga Siregar bersama dengan enam toga lainnya yaitu Toga Sinaga, Tuan Situmorang, Toga Pandiangan, Toga Nainggolan, Toga Simatupang, dan Toga Aritonang adalah anak dari Si Raja Lontung, di mana Toga Siregar merupakan yang termuda di antara yang lainnya.

Padan

Kisah lahirnya Silali bermula dari Si Boru Pandan So Malos boru Limbong (istri Toga Siregar). Diceritakan, istri Toga Siregar resah dan ingin segera memiliki anak laki-laki karena selama ini selalu melahirkan anak perempuan. Sedangkan istri klan Nainggolan Parhusip sebaliknya, selalu melahirkan anak laki-laki dan ingin mempunyai anak perempuan. Pada suatu kesempatan tanpa diduga mereka sama-sama mengandung dan secara kebetulan pula mereka melahirkan pada waktu yang bersamaan. Namun, Si Boru Pandan So Malos boru Limbong kembali melahirkan anak perempuan dan istri Nainggolan Parhusip melahirkan anak laki-laki lagi. Akhirnya dibantu Sang Si Baso (yang membantu persalinan), istri Siregar dan istri Parhusip kemudian sepakat untuk mengadakan pertukaran untuk mencapai keinginan tadi. Manahan Laut (anak Parhusip) akhirnya menjadi Silali, sebagai gantinya anak perempuan Siregar yang bernama Sitatap Birong menjadi anak dari Parhusip. Demikianlah pertukaran terjadi bahkan tanpa sepengetahuan suami mereka. Dan atas dasar kesepakatan itu mereka merahasiakannya; rahasia/husip.

Pertukaran anak ini menjadi suatu Padan (perjanjian/ikrar). Bukan hanya marga Nainggolan Parhusip dengan marga Siregar Silali saja, tetapi padan ini dipegang dan dihormati seluruh keturunan Toga Siregar dan Toga Nainggolan. Hingga kini, Siregar dan Nainggolan tidak boleh menikah satu sama lain.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Siregar, di antaranya adalah:

Referensi