Nasi
Nasi adalah beras (atau kadang-kadang serealia lain) yang telah dimasak dengan cara direbus atau dikukus. Proses merebus beras dikenal juga sebagai menanak. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya akan menghasilkan bubur. Proses pembuatan nasi yang sangat bagus dan tahan lama yaitu beras dipanaskan di wajan dengan air secukupnya dan digaru hingga air telah kering, setelah itu dikukus. Alat yang digunakan untuk menanak nasi disebut dengan Penanak nasi.
Nasi | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis | Makanan berat/Makanan keras | ||||||
Sajian | Hidangan Utama (Main Course Dish) | ||||||
Tempat asal | Semua Negara | ||||||
Daerah | Asia | ||||||
Diciptakan tahun | sejak superbenua Pangea terbentuk-sekarang | ||||||
Suhu penyajian | Panas, Hangat | ||||||
Bahan utama | Beras, Air | ||||||
Bahan yang umum digunakan | Beras | ||||||
Variasi | Nasi Putih, Nasi Merah, Nasi Hitam, Nasi Kuning | ||||||
130 kkal (544 kJ) | |||||||
| |||||||
Hidangan serupa | bibimbap, biryani, risotto, ketan, nasi jagung | ||||||
Sunting kotak info • L • B | |||||||
Warna nasi yang telah masak (tanak) berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang digunakan berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan warna berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya berupa amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras Jepang (japonica) untuk sushi mengandung kadar amilosa sekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya, beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasilkan nasi yang 'pera' (tidak lekat, keras, dan mudah terpisah-pisah).
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber energi karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. Nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok bagi masyarakat di Timur Tengah, khususnya Asia Tenggara dan Amerika Serikat.
Fungsi
Bahan campuran
Nasi biasanya digunakan sebagai bahan campuran bagi sup ayam. Pencampurannya dilakukan ketika sup ayam sedang dimasak. Nasi dapat menambahkan cita rasa tertentu pada sup ayam. Sup ayam yang dicampur dengan nasi harus dimasak dengan cepat agar nasi tidak menjadi bubur. Pencampuran nasi ke dalam sup ayam membuat sup ayam tidak tahan disimpan dalam jangka waktu yang lama.[1]
Galeri
-
Semangkuk nasi dengan centong.
-
Nasi hitam yang dimasak dengan beras hitam
-
Nasi kuning
-
Sajian nasi dengan lauk.
Penggunaan dalam makanan
Berikut makanan olahan yang berbahan dasar nasi.
- Nasi Afghan
- Nasi aking
- Nasi ambeng
- Nasi biryani
- Nasi bogana
- Nasi campur
- Nasi kebuli
- Nasi mandi
- Nasi pecel
- Nasi Goreng/Nasi Merah
- Nasi uduk
- Nasi kuning
- Nasi langgi
- Nasi lemak
- Nasi lengko
- Nasi liwet
- Nasi minyak
- Nasi bungkus
- Nasi boranan
- Nasi bakar
- Nasi timbel
- Nasi tim
- Nasi tumpang
- Nasi tumpeng
- Tutug oncom
- Nasi jagal
- Nasi jamblang
- Nasi Jinggo
- Nasi jollof
- Nasi tempong
- Nasi tewel
- Nasi gandul
- Nasi Gonde/Nasi Konde
- Nasi gonjleng
- Nasi grombyang
- Nasi gurih
- Nasi ayam hainan
- Nasi hayashi
- Nasi krawu
- Nasi padang
- Nasi pindang
- Nasi kapau
- Bibimbap
- Gimbap
- Nasi rames
- Risotto
- Sushi
- Omurice
- Onigiri
- Megono
- Thiwul
- Nasi kucing
- Nasi kandar
- Nasi kacang merah
- Nasi katok
- Nasi kotak
- Nasi kerabu
- Nasi kabsah
- Nasi kari
- Nasi kabaka
- Nasi kropokhan
- Nasi karak
- Rengginang
- Bento
- Natto
- Ochazuke
- Nasi gemuk
- Nasi bebek
- Nasi empal
- Nasi instan
- Nasi penggel
- Nasi punel
- Nasi punjung
- Nasi kedewatan
- Nasi ulam
Lihat pula
Referensi
- ^ Lubis, Ena (2008). Hidangan Favorit ala Timur Tengah. Jakarta Selatan: Penerbit Hikmah. hlm. 16. ISBN 978-979-114-221-2.