Diamond Food Indonesia
PT Diamond Food Indonesia Tbk adalah sebuah produsen makanan dan minuman yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki empat fasilitas produksi di Bekasi dan Cimahi, serta 23 fasilitas distribusi yang tersebar di seantero Indonesia.[3][4]
Sebelumnya | PT Jayamurni Tritunggal (1995-2016) |
---|---|
Perusahaan publik | |
Kode emiten | IDX: DMND |
Industri | Barang konsumen |
Didirikan | 3 Februari 1995 |
Kantor pusat | Jakarta Pusat, DKI Jakarta |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Chen Tsen Nan[1] (Direktur Utama) Ibrahim Hasan[2] (Komisaris Utama) |
Produk | |
Merek |
|
Pendapatan | Rp 8,462 triliun (2022)[3] |
Rp 488,467 milyar (2022)[3] | |
Rp 391,814 triliun (2022)[3] | |
Total aset | Rp 6,878 triliun (2022)[3] |
Total ekuitas | Rp 5,411 triliun (2022)[3] |
Pemilik | Chen Tsen Nan (39,63%) Kenneth Chen (22,11%) Anderson Investments Pte. Ltd. (19,99%) Chen Wai Sioe (10,26%) Astrawati Aluwi (6,95%) |
Karyawan | 7.233 (2022)[3] |
Anak usaha | PT Diamond Cold Storage PT Sukanda Djaya |
Situs web | www |
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1970 saat PT Diamond Cold Storage didirikan melalui joint venture dengan British Tobacco Company (Australia) Ltd. dan Island Investment Pty. Ltd. Pada tahun 1974, PT Diamond Cold Storage mulai memproduksi es krim melalui kemitraan dengan Allied Manufacturing and Trading Industries Ltd. (Amatil) dan Cold Storage Singapore. Pada tahun 1978, PT Sukanda Djaya mulai berbisnis di bidang distribusi rantai dingin. Pada tahun 1983, PT Sukanda Djaya mulai mengoperasikan cabang pertamanya di luar Jawa, yakni di Denpasar. Pada tahun 1984, untuk pertama kalinya, PT Sukanda Djaya mulai mendistribusikan produk dari perusahaan lain, yakni McCain Foods.
Pada tahun 1986, PT Diamond Cold Storage mulai memproduksi olahan daging, kentang goreng, dan sayuran beku. Pada tahun 1991, PT Diamond Cold Storage mulai memproduksi produk milik perusahaan lain (prinsipal) dan memproduksi olahan susu hasil pasteurisasi. Pada tahun 1995, PT Sukanda Djaya berekspansi ke bisnis distribusi non-rantai dingin. Pada tahun 1995 juga, perusahaan ini resmi didirikan dengan nama PT Jayamurni Tritunggal. Pada tahun 1997, PT Diamond Cold Storage mulai memproduksi jus. Pada tahun 1999, PT Diamond Cold Storage mulai mengoperasikan fasilitas produksi olahan susu di Kawasan Industri MM2100 di Bekasi. Pada tahun 1999 juga, PT Sukanda Djaya mulai mengoperasikan gudang berkapasitas 12.000 palet di Kawasan Industri MM2100.
Pada tahun 2008, PT Diamond Cold Storage mulai mengoperasikan fasilitas produksi roti di Kawasan Industri MM2100 dan mulai memproduksi susu UHT. Pada tahun 2013, PT Sukanda Djaya mulai mengoperasikan gudang baru dengan kapasitas 18.000 palet. Pada tahun 2015, PT Sukanda Djaya membuka gerai Diamondfair pertama. Pada tahun 2016, nama perusahaan ini diubah menjadi seperti sekarang. Sebagai bagian dari upaya konsolidasi, mayoritas saham PT Diamond Cold Storage dan PT Sukanda Djaya kemudian diserahkan ke perusahaan ini. Pada tahun 2018, PT Sukanda Djaya meluncurkan platform e-commerce Diamondfair. Pada tahun 2020, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2021, PT Sukanda Djaya membuka cabang baru di Malang. Pada tahun 2022, PT Sukanda Djaya membuka cabang baru di Kubu Raya, serta mengakuisisi PT Telunjuk Komputasi Indonesia dan PT Fit Indonesia Tama.[3][5][4]
Referensi
- ^ "Dewan Direksi". PT Diamond Food Indonesia Tbk. Diakses tanggal 13 Agustus 2023.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Diamond Food Indonesia Tbk. Diakses tanggal 13 Agustus 2023.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Diamond Food Indonesia Tbk. Diakses tanggal 13 Agustus 2023.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Diamond Food Indonesia Tbk. Diakses tanggal 13 Agustus 2023.
- ^ "Sekilas Perusahaan". PT Sukanda Djaya. Diakses tanggal 13 Agustus 2023.