Daftar jembatan di Indonesia
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Indonesia memiliki jembatan yang menghubungkan suatu daratan dengan daratan lainnya. Beberapa nama-nama jembatan di Indonesia disajikan di bawah ini:
Jembatan di Pulau Sumatra
Jembatan di Riau
Jembatan Jumrah
Jembatan Jumrah terletak di Kepenghuluan Jumrah, Kecamatan Rimba Melintang, Kabupaten Rokan Hilir. Jembatan ini membentang di atas Sungai Rokan dengan panjang sekitar 300 m. Jembatan Jumrah menghubungkan Kecamatan Rimba Melintang dengan Batu Hampar. Jembatan ini juga jalan lintas yang menghubungkan Kota Bagansiapiapi menuju Ujung Tanjung, Kecamatan Tanah Putih, dan seterusnya menuju jalan lintas ke Dumai serta Jalan Raya Lintas Timur Sumatra ke Pekanbaru.
Jembatan Rantau Berangin, tertua di Indonesia (Riau)
Jembatan ini terletak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Memiliki panjang 200 meter.
Jembatan Pedamaran I
Jembatan Pedamaran I memiliki panjang 1.020 meter dan diresmikan pada tanggal 20 Juni 2016 bersamaan dengan Jembatan Pedamaran II. Jembatan Pedamaran membentang di atas Sungai Rokan dari daerah Kecamatan Bangko menjangkau ke Pulau Pedamaran, Kecamatan Pekaitan. Jembatan ini mulai dibangun pada 2006 dan diresmikan pada 20 Juni 2016.
Jembatan Siak
Jembatan Siak atau Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah adalah jembatan sepanjang 1.196 meter yang terletak di Kota Siak Sri Indrapura. Jembatan ini membentang di atas Sungai Siak dan diresmikan pada tanggal 11 Agustus 2007. Pembangunan jembatan ini dimulai sejak 27 Desember 2002 dan namanya diambil dari nama gelar Tengku Syarifah Mariam binti Fadyl, permaisuri dari Sultan Syarif Kasim II, sultan terakhir di Kerajaan Siak.
Jembatan Siak I
Jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Leighton dan terletak di Kota Pekanbaru. Jembatan Siak I menghubungkan dua sisi Jalan Yos Sudarso dan dua kecamatan di Kota Pekanbaru yang dipisahkan oleh Sungai Siak, yakni Kecamatan Senapelan yang terletak di sisi Selatan dan Kecamatan Rumbai Pesisir di sisi utara. Jembatan ini dibangun pada 1973 dan diresmikan pada tanggal 19 April 1977, serta membentang di atas Sungai Siak sepanjang 350 meter.
Jembatan Siak II
Jembatan Siak II, menghubungkan Kecamatan Rumbai dengan Kecamatan Payung Sekaki.
Jembatan Siak III
Jembatan Siak III memiliki nama lain, yaitu Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzamsyah dan menghubungkan Jalan Panglima Undan, Kecamatan Senapelan dengan Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai Pesisir. Jembatan ini diresmikan pada 8 Desember 2011 untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional XVIII yang digelar di Provinsi Riau pada 2012. Panjang total jembatan ini adalah 520 meter.
Jembatan Siak IV
Jembatan Siak IV menghubungkan Jalan Sudirman dan Jalan Sembilang, Kecamatan Rumbai Pesisir dan memiliki nama resmi Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah. Jembatan sepanjang 800 meter ini diresmikan pada 14 Februari 2019.
Jembatan Siak V
Jembatan Siak V, menghubungkan jalan lingkar luar sisi sebelah timur, serta antara Kelurahan Kulim dan Sail di Kecamatan Tenayan Raya dengan Rumbai Pesisir
Jembatan Siak VI
Jembatan Siak VI, yang menghubungkan jalan lingkar luar sebelah barat.
Jembatan di Kepulauan Riau
Jembatan Barelang (Batam, Kepulauan Riau)
Jembatan Barelang adalah nama jembatan megah yang menghubungkan tiga pulau, yaitu Batam–Rempang–Galang. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang". Namun, ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan tersebut untuk memfasilitasi ketiga pulau tersebut. Jembatan ini juga dikenal dengan nama Jembatan Tengku Fisabilillah. Jembatan ini selesai dibangun pada 1997 dengan panjang 385 meter. Jembatan ini memiliki beberapa jembatan penyambung lain yaitu:
- Jembatan Nara Singa (Jembatan II)
- Jembatan Raja Ali Haji (Jembatan III)
- Jembatan Sultan Zainal Abidin (Jembatan IV)
- Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V)
- Jembatan Raja Kecik (Jembatan VI)
Jembatan Wiratno, Jembatan Sei Carang (Tanjungpinang,Kepulauan Riau)
Jembatan Ekang, Jembatan Kangboy, Jembatan Busung (Bintan, Kepulauan Riau)
Jembatan di Sumatra Barat
Jembatan Siti Nurbaya
Jembatan Sitti Nurbaya dengan panjang 156 meter membentang di atas Sungai Batang Arau, Kota Padang, Sumatra Barat. Jembatan ini menghubungkan pusat kota dengan Seberang Padang, dibangun sejak 1995 dan diresmikan pada 2002.
Jembatan Limpapeh
Jembatan Limpapeh adalah jembatan gantung yang berada di atas Jalan Ahmad Yani, Bukittinggi yang menghubungkan Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan dengan Benteng Fort de Kock. Jembatan ini memiliki panjang 90 meter dan dibangun pada 1995.
Jembatan Layang Kelok 9
Pembangunan Jembatan layang Kelok 9 mulai dilakukan pada 2003, terdiri dari enam jembatan dengan panjang 959 meter.
Jembatan di Sumatra Selatan
Jembatan Ampera
Jembatan Ampera (Amanat penderitaan rakyat) adalah jembatan yang berada di Kota Palembang. Jembatan Ampera menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Panjang Jembatan 1.177 meter, dibangun sejak April 1962 dan dibuka untuk umum pada 30 September 1965.
Jembatan Musi II
Jembatan Musi II membelah Sungai Musi di Kota Palembang, tepatnya berada di Kecamatan Gandus di seberang hilir dan Kecamatan Kertapati seberang hulu. Jembatan ini mulai dibangun pada 1994 dengan panjang 520 meter.
Jembatan Enim I
Jembatan ini membelah sungai Enim di Kecamatan Muara Enim,
Jembatan di Jambi
Jembatan Gentala Arasy
Jembatan Gentala Arasy ini melintasi Sungai Batanghari dari Kecamatan Pasar Jambi ke Kecamatan Pelayangan, Kota Jambi. Jembatan sepanjang 503 meter ini hanya dapat dilintasi oleh pejalan kaki. Jembatan ini diresmikan pada 2015.
Jembatan Batanghari I
Jembatan Batanghari I (juga disebut Jembatan Aur Duri I) adalah jembatan yang berada di Kota Jambi, jembatan ini berada di atas Sungai Batanghari yang menghubungkan Kel. Teluk Kenali, Kec. Telanaipura dengan Kel. Pasir Panjang, Kec. Danau Teluk.
Jembatan Batanghari II
Jembatan Batanghari II dibangun untuk mempersingkat waktu tempuh dari Kota Jambi ke wilayah sekitarnya seperti dari Jambi ke Pelabuhan Muara Sabak. Jembatan Batanghari II memiliki panjang 1.400 meter dan dibangun selama delapan tahun sejak tahun 2002 dan selesai tahun 2010. Lokasi jembatan ini berada di Tj. Johor, Palayangan, Kota Jambi.
Jembatan Beatrix Sarolangun
Jembatan Beatrix Sarolangun dibangun pada 1937 dan terbentang di atas Sungai Batang Tembesi. Jembatan Beatrix sendiri memiliki panjang 197,4 meter dan diresmikan pada tahun 1939.
Jembatan di Pulau Kalimantan
Jembatan di Kalimantan Barat
Jembatan Kapuas
Jembatan Kapuas Putussibau
Jembatan Kapuas Putussibau Terletak di Kedamin hilir Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu.
Jembatan Kapuas I
Jembatan Kapuas I terletak di Kota Pontianak dengan panjang 420 meter dan merupakan penghubung pusat Kota Pontianak dengan beberapa kabupaten lainnya di Kalimantan Barat. Jembatan ini dibangun pada 1980 dan diresmikan pada 27 Januari 1982.
Jembatan Kapuas II
Jembatan Kapuas II terletak di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya. Jembatan yang memiliki panjang 560 meter ini menghubungkan dua wilayah Kecamatan Sungai Raya yang dipisahkan oleh Sungai Kapuas. Jembatan ini dibangun pada 15 Desember 2003 dan diresmikan penggunaannya pada 9 Juli 2007.
Jembatan Kapuas III
Jembatan Kapuas III Masih dalam tahap perencanaan. jembatan Kapuas III Terletak di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.
Jembatan Kembar Landak
Jembatan Kembar Landak Terletak di Kota Pontianak.
Jembatan Pawan
Jembatan Pawan I Bridge
Jembatan Pawan I Bridge Terletak di Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang.
Jembatan Pawan II
Jembatan Pawan II Terletak di Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang.
Jembatan Pawan III
Jembatan Pawan III Terletak di Kecamatan Nanga tayap Kabupaten Ketapang.
Jembatan Pawan IV Sandai
Jembatan Pawan IV Sandai Terletak di Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang.
Jembatan Pawan V
Jembatan Pawan V Terletak di Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang.
Jembatan Semuntai
Jembatan Semuntai Terletak Di Kecamatan Mukok Kabupaten Sanggau.
Jembatan Tayan
Jembatan Tayan melintang di atas Sungai Kapuas, Kabupaten Sanggau dan merupakan bagian dari Jalan Trans Kalimantan poros selatan yang menghubungkan Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah. Jembatan ini memiliki panjang keseluruhan mencapai 1.440 meter dan menghubungkan Kota Tayan dengan Desa Piasak. Jembatan ini terdiri dari dua bentangan dan diresmikan pada 22 Maret 2016.
Jembatan Melawi
Jembatan Melawi Terletak di Kecamatan Sintang kabupaten Sintang.
Jembatan Jemelak
Jembatan Jemelak Terletak di Kecamatan Sintang kabupaten Sintang.
Jembatan Lengkenat
Jembatan Lengkenat Terletak di Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang.
Jembatan Baru
Jembatan Baru Terletak di Kecamatan Sekadau hilir Kabupaten Sekadau.
jembatan Penanjung I
Jembatan Penanjung I Terletak Di Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau.
Jembatan Pinoh Bridge
Jembatan Pinoh Bridge Terletak Di Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
Jembatan Melawi II
Jembatan Melawi II Terletak di Kecamatan Nanga Pinoh Kabupaten Melawi.
Jembatan Ella Hilir
Jembatan Ella Hilir Terletak di Kecamatan Ella Hilir Kabupaten Melawi.
Jembatan di Kalimantan Selatan
Jembatan Barito
Jembatan Barito melintang di atas Sungai Barito dan berada di wilayah Kabupaten Barito Kuala serta berjarak 15 kilometer dari Kota Banjarmasin. Jembatan ini memiliki panjang 1.082 meter yang melintasi Sungai Barito dan Pulau Bakut sehingga sering disebut pula Jembatan Pulau Bakut. Jembatan ini merupakan akses jalan Trans Kalimantan dari Banjarmasin menuju Palangkaraya atau sebaliknya dan diresmikan pada 24 April 1997.
Jembatan Rumpiang
Jembatan Rumpiang membentang di atas Sungai Barito dan berlokasi dekat dengan Kota Marabahan, Kabupaten Barito Kuala. Jembatan ini diresmikan pada 25 April 2008 dan memiliki total panjang bentang 753 meter.
Jembatan Sei Alalak
Jembatan Sei Alalak berada di atas Sungai Alalak dan berfungsi sebagai sebagai jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan wilayah di Kabupaten Barito Kuala dan di Kalimantan Tengah. Jembatan yang memiliki panjang 850 meter ini diresmikan pada 26 September 2021 dan merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dengan jenis cable stayed.
Jembatan di Kalimantan Tengah
Jembatan Kahayan
Jembatan Kahayan merupakan sebuah jembatan yang membelah Sungai Kahayan di Kota Palangka Raya dan memiliki panjang 640 meter. Jembatan ini pertama kali dibangun pada 1995 dan selesai dibangun pada 2001, serta diresmikan pada 13 Januari 2002. Jembatan Kahayan menghubungkan pusat kota Palangka Raya dengan Kelurahan Pahandut Seberang dan merupakan jembatan penghubung ke Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Barito Utara, dan lainnya.
Jembatan Timpah
Jembatan Timpah melintang di atas Sungai Kapuas di Kalimantan Tengah tepatnya berlokasi di Desa Lungkuh Layang, kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas. Jembatan ini memiliki panjang 225 meter dan menjadi penghubung antara Kota Palangka Raya dengan Kota Buntok. Jembatan Timpah ambruk pada tanggal 4 April 2009, lalu dibangun kembali dan diresmikan pada 17 April 2010.
Jembatan Kalahien
Jembatan Kalahien melintasi Sungai Barito di daerah Kabupaten Barito Selatan tepatnya di Desa Kalahien, kecamatan Dusun Selatan dan memiliki panjang 620 meter. Jembatan Kalahien menghubungkan Murung Raya, Barito Utara, dan Barito Timur dengan Kota Palangka Raya. Jembatan Kalahien dibangun sejak 2007 dan diresmikan pada 25 November 2010.
Jembatan Lemo
Jembatan Lemo melintang di atas Sungai Barito dan berlokasi di Desa Lemo II, kecamatan Teweh Tengah, Barito Utara, kabupaten Barito Utara. dan memiliki panjang 623 meter. Jembatan Lemo menghubungkan Muara Teweh, Kabupaten Kapuas dengan Kota Palangka Raya. Jembatan Lemo dibangun sejak 2021.
Jembatan Hasan Basri
Jembatan Hasan Basri melintang di atas Sungai Barito dan berlokasi di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 270 meter dan dibangun pada 1990. Nama jembatan diambil dari nama seorang tokoh kelahiran Muara Teweh yakni almarhum KH. Hasan Basri. Jembatan ini menghubungkan wilayah Kabupaten Barito Utara dan Kabupaten Murung Raya serta diresmikan pada 19 Februari 1995.
Jembatan Merdeka
Jembatan Merdeka melintang di atas Sungai Barito dan berlokasi di Kabupaten Murung Raya tepatnya di Desa Bahitom. Jembatan ini menghubungkan Puruk Cahu, ibu kota Murung Raya dengan daerah-daerah lain dari arah Muara Teweh dan Kalimantan Selatan. Jembatan ini dibangun sejak 2003 dan diresmikan pada 22 Desember 2008 serta memiliki panjang 550 meter.
Jembatan Bajarum
Jembatan Bajarum melintang di atas Sungai Mentaya, Kabupaten Kotawaringin Timur. Jembatan ini berlokasi di Kecamatan Kota Besi, Sampit ini dibangun pada tahun 1980.
Jembatan Seruyan
Jembatan Seruyan melintang di atas Sungai Seruyan, Kabupaten Seruyan dan yang memiliki panjang 590 meter. Jembatan ini menghubungkan Desa Pematang Panjang dengan Kota Kuala Pembuang. Jembatan ini diresmikan pada Oktober 2010 dan diusulkan memiliki nama resmi Jembatan Ir. Soekarno.
Jembatan Tumbang Samba
Jembatan Tumbang Samba membentang di atas Sungai Katingan dan terletak di Katingan Tengah, Kabupaten Katingan. Jembatan ini menghubungkan Desa Telok di selatan dengan Desa Samba Danum di utara. Dibangun pada 2017 dan diresmikan pada 1 Juni 2020 serta memiliki panjang total 843,2 meter, menjadikan jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di Kalimantan Tengah.
Jembatan di Kalimantan Timur
Jembatan Mahakam
Jembatan Mahakam berada di atas Sungai Mahakam yang menghubungkan kawasan Samarinda kota dengan wilayah kecamatan Samarinda Seberang. Jembatan Mahakam ini juga dikenal dengan nama Jembatan Mahkota I atau Jembatan Mahakam 1 dikarenakan terdapat jembatan lainnya yang dibangun belakangan yang juga melintasi Sungai Mahakam di sekitar Kota Samarinda. Jembatan ini diresmikan pada 1987 untuk umum serta memiliki panjang 406 meter.
Jembatan Mahakam Ulu
Jembatan Mahakam Ulu yang juga biasanya disingkat Mahulu adalah jembatan yang menghubungkan kelurahan Loa Buah, Sungai Kunjang dengan kelurahan Sengkotek di Samarinda Seberang. Jembatan ini diresmikan pada 15 Juli 2009 dan memiliki nama resmi yaitu Jembatan Abdoel Moeis Hassan.
Jembatan Achmad Amins
Awalnya jembatan ini bernama Jembatan Mahkota II yang mana merupakan akronim dari Jembatan Mahakam Kota yang mana berganti nama menjadi Jembatan Achmad Amins pada 10 Juni 2021. Jembatan ini menghubungkan daerah Sungai Kapih, Kecamatan Sambutan dengan Kelurahan Simpang Pasir, Palaran di Kota Samarinda dan memiliki panjang 1.428 meter.
Jembatan Mahkota IV
Jembatan Mahkota IV menghubungkan Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang di Kota Samarinda. Jembatan sepanjang 220 meter ini juga dikenal dengan sebutan Jembatan Kembar karena lokasinya yang persis berada di sisi Jembatan Mahakam atau Jembatan Mahkota I. Jembatan ini resmi dibuka untuk umum pada 2 Januari 2020 dan memiliki panjang 220 meter.
Jembatan Kehewanan
Jembatan Kehewanan melintang di atas sungai Karang Mumus yang menghubungkan Kelurahan Sungai Pinang Luar dengan Kelurahan Sidomulyo, di Kecamatan Samarinda Ilir, Kota Samarinda. Jembatan ini terbuat dari bahan kayu ulin dan diperkirakan dibangun pada 1930-an. Sumber lain mengatakan bahwa jembatan ini dibangun pada zaman Jepang dan sumber lain juga mengatakan dibangun pada tahun 1970-an. Jembatan ini memiliki panjang kurang dari 100 meter.
Jembatan Pulau Balang
Jembatan Pulau Balang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur. Jembatan ini melintasi Teluk Balikpapan dan diresmikan pada 19 November 2015.
Jembatan Kutai Kartanegara
Jembatan Kutai Kartanegara melintasi Sungai Mahakam dan merupakan jembatan pelengkung baja terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan Kota Tenggarong dengan Kecamatan Tenggarong Seberang dan sebagai jalur utama menuju Kota Samarinda. Jembatan ini sempat runtuh pada 26 November 2011, tetapi kembali dibangun dan diresmikan kembali pada 8 Desember 2015. Jembatan ini juga seringkali disebut sebagai Jembatan Mahakam II.
Jembatan Martadipura
Jembatan Martadipura menghubungkan Kecamatan Kota Bangun bagian utara dengan Kota Bangun bagian selatan di Kabupaten Kutai Kartanegara. Jembatan ini diresmikan pada 6 Maret 2006 dan memiliki panjang 560 meter.
Jembatan Repo-Repo
Jembatan Repo-Repo adalah jembatan khusus pejalan kaki yang membentang di atas Sungai Mahakam dan menghubungkan Kota Tenggarong dengan Pulau Kumala. Jembatan ini pada 22 Maret 2016 dan memiliki panjang 230 meter. Dalam bahasa Kutai, "repo-repo" berarti gembok. Di jembatan ini, diperbolehkan pengunjung untuk memasang repo-repo atau gembok bertuliskan nama di pagar jembatan sebagai kenang-kenangan ataupun simbol cinta.
Jembatan Kutai Lama
Jembatan Kutai Lama atau secara resmi bernama Jembatan Aji Batara Agung Dewa Sakti adalah jembatan yang menghubungkan Desa Kutai Lama dengan desa-desa lainnya di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur. Jembatan ini memiliki panjang 150 meter dan selesai pada 2009.
Jembatan Dondang
Jembatan Dondang menghubungkan Kecamatan Muara Jawa dengan Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara yang merupakan jembatan terpanjang di Kalimantan Timur dengan panjang 840 meter. Jembatan ini diresmikan pada 10 Agustus 2004. Jembatan ini bertujuan memperpendek jarak tempuh antara Kota Samarinda dengan Kota Balikpapan.
Jembatan Aji Tulur Jejangkat
Jembatan Aji Tulur Jejangkat menghubungkan Kecamatan Melak dan Mook Manaar Bulatn. Seterusnya akan menghubungkan Kabupaten Kutai Barat dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Samarinda. Jembatan ini melintasi Sungai Mahakam bagian hulu dan direncanakan memiliki panjang sekitar 1.040 meter. Nama Aji Tulur Jejangkat diambil dari nama tokoh nenek moyang orang Dayak zaman prasejarah yang merupakan suami putri Mook Manaar Bulatn.
Jembatan Sei Segah
Jembatan Sri Segah membentang di atas Sungai Segah, Kota Tanjung Redeb, Kabupaten Berau yang menghubungkan Kota Tanjung Redeb dengan daerah lainnya di luar kota. Jembatan ini memiliki panjang 390 meter dan berbentuk rangka baja.
Jembatan di Kalimantan Utara
Jembatan di pulau Sulawesi
Jembatan di Sulawesi Utara
Jembatan Ir Soekarno
Jembatan Ir Soekarno dimulai sejak 2003 dan diresmikan pada Mei 2017. Jembatan ini memiliki panjang 1.127 meter dan melintang di atas Teluk Manado.
Jembatan Megawati
Jembatan Megawati memiliki panjang 98 meter dan merupakan jembatan yang telah ada sejak masa penjajahan Belanda. Jembatan ini melintang di atas Sungai Tondano dan diresmikan kembali pada 21 Oktober 2008. Jembatan ini merupakan salah satu sarana pendukung World Ocean Conference di Manado pada 2009.
Jembatan di Gorontalo
Jembatan Talumolo II
Jembatan Talumolo II memiliki panjang 205 meter dan melintang di atas Sungai Bone. Jembatan ini diresmikan pada 2006.
Jembatan di Sulawesi Barat
Jembatan Bolong
Jembatan Bolong membentang di atas Sungai Takandeang dan merupakan jalan penghubung jalur Trans Sulawesi antara Mamuju dan Makassar. Jembatan ini mulai beroperasi pada 28 Maret 2014 di dekat jembatan lama.
Jembatan di Sulawesi Tengah
Jembatan Palu IV
Jembatan Palu IV atau dikenal dengan nama Jembatan Ponulele terletak di Kota Palu, tepatnya di Kelurahan Besusu dan Ler. Jembatan ini diresmikan pada Mei 2006 dan membentang di atas Teluk Talise ini menghubungkan Kecamatan Palu Timur dan Palu Barat. Jembatan kuning ini merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dengan panjang 250 meter. Jembatan ini hancur saat Kota Palu dilanda gempa pada 28 September 2018.
Jembatan di Sulawesi Tenggara
Jembatan Teluk Kendari
Jembatan Teluk Kendari memiliki panjang 1,34 kilometer dan melintasi Teluk Kendari. Jembatan ini diresmikan pada 21 Oktober 2020.
Jembatan Bungkutoko
Jembatan Bungkutoko adalah jembatan yang terletak di Kelurahan Bungkutoko, Kecamatan Abeli dan berada tepat di muara Teluk Kendari. Jembatan ini mulai dibangun pada 2010 dan diresmikan pada 11 Mei 2013 serta memiliki panjang 130 meter.
Jembatan Pasar Baru
Jembatan Pasar Baru berada di Kecamatan Kambu dan merupakan penghubung dua kecamatan, yaitu Kecamatan Wua-wua dan Kecamatan Kambu.
Jembatan di Sulawesi Selatan
Jembatan Barombong
Jembatan Sungai Tallo
Jembatan Merah Malino
Jembatan di pulau Jawa
Jembatan di DKI Jakarta
Jembatan Pasar Ayam (DKI Jakarta)
Jembatan angkat yang terkenal dan merupakan satu-satunya yang masih kelihatan bentuknya adalah yang dikenal dengan nama Hoenderpasarbrug (Jembatan Pasar Ayam), yang terletak di ujung utara Kali Besar, di dekat Hotel Omni Batavia di Jalan Kali Besar Barat. Sesuai namanya, jembatan itu yang menempati lokasi yang menurut peta masa Gubernur Jenderal Van der Parra, merupakan pasar ayam dan sayuran, yaitu yang terletak di sebelah utara gereja lama Portugis (Binnenkerk). Lahan bekas pasar ayam itu kemudian dijadikan lokasi tempat perbaikan kapal. Karena Boom Besar dalam jangka panjang juga akan dibangun, maka pembesar kompeni merencanakan lokasi untuk gudang-gudang di tepi Kali Besar itu. Karena itulah dibangun jembatan angkat, sehingga perahu-perahu yang mengangkut berbagai kebutuhan sehari-hari tetap bisa melewati Kali Besar.
Jembatan Javasche Bank (DKI Jakarta)
Di ujung selatan daerah Kali Besar, Jakarta terdapat sebuah jembatan, untuk kebutuhan orang-orang yang bermaksud ke rumah sakit (hospitaalsbrug). Setelah rumah sakit dipindahkan ke Weltevreden, lahan bekas rumah sakit itu dimanfaatkan oleh Javasche Bank, sehingga jembatan itu dikenal sebagai Jembatan Javasche Bank. Jembatan Pasar Ayam maupun Jembatan Javasche Bank itu bukan jembatan yang paling tua di Betawi. Yang tertua adalah Jembatan Inggris, yang ketika tentara Mataram menyerang Betawi pada tahun 1628, jembatan itu harus dihancurkan. Baru pada tahun 1655 dibangun jembatan baru melintasi terusan kanal yang bernama Amsterdamsche-gracht. Itulah jembatan yang disebut Hoenderpasarbrug. Jembatan itu bukan satu-satunya sarana untuk menyeberangi kanal. Ketika para pembesar kumpeni masih tinggal di dalam kastil, selain jembatan untuk penyeberangan itu, di tempat-tempat yang cukup jauh dari jembatan ditempatkan beberapa buah sampan memakai tenda. Sampan-sampan itu dipakai untuk mengangkut ’nyonya-nyonya besar’ yang biasanya malas berjalan itu ke seberang kanal. ’Nyonya-nyonya besar’ itu jelas sulit berjalan, karena gaun-gaun yang mereka kenakan model kurungan ayam. Setiap mereka berjalan, harus ada budak-budak yang memegangi gaun itu. Repotnya lagi, selain budak pemegang gaun, ada pula budak yang khusus memayungi sang nyonya besar, karena matahari Betawi sangat terik. Si nyonya besar sendiri tidak henti-hentinya mengipas-ngipaskan kipas bulu burung merak.
Jembatan Senti (DKI Jakarta)
Jembatan Kambing (DKI Jakarta) > Memasuki kawasan Pekojan, Jakarta Barat, dari Jl Tubagus Angke terdapat sebuah jembatan yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat. Keberadaan jembatan yang dinamakan Jembatan Kambing ini punya sejarah panjang. Karena kambing-kambing yang didatangkan dari berbagai tempat, umumnya dari Tegal, sebelum disembelih di pejagalan lebih dulu dilewatkan jembatan Kali Angke yang memisahkan Pekojan dan Jl Tubagus Angke. Hingga kini nama Pejagalan merupakan salah satu kampung di Kelurahan Pekojan. Nama Jembatan Kambing ini pun dikaitkan dengan kegemaran masyarakat keturunan Arab pada daging kambing. Sampai 1950-an mayoritas penduduk Pekojan adalah keturunan Arab yang sebagian besar berasal dari Hadramaut (salah satu wilayah di selatan Yaman). Besarnya jumlah komunitas keturunan Arab ini menyebabkan banyak pula pedagang kambing yang mangkal di tepi Kali Angke itu. Dan para pedagang kambing ini sebagian besar juga keturunan Arab. Para pedagang ini menyatakan mereka ini hanya meneruskan usaha dagang yang dilakukan oleh ayah, kakek, bahkan buyut mereka. Jembatan Kambing ini berhadapan dengan Masjid An-Nawier yang dibangun pada tahun 1760.
Jembatan di Jawa Barat
Jembatan Gerendong
Jembatan Gerendong adalah sebuah jembatan yang terletak di Kabupaten Bogor. Jembatan ini merupakan penghubung antara wilayah Kecamatan Ciseeng dengan Kecamatan Rumpin yang dipisahkan oleh sungai Cisadane. Jembatan ini mempunyai panjang 80 meter dan lebar 7 meter.
Jembatan Pasupati
Jembatan Pasupati atau Jalan Layang Pasupati adalah sebuah jembatan yang menghubungkan bagian utara dan timur Kota Bandung melewati lembah Cikapundung. Panjangnya 2,8 km dan dibuka untuk umum pada 26 Juni 2005
Jembatan Teluk Jambe
Jembatan Teluk Jambe melintasi sungai Citarum, menghubungkan wilayah Adiarsa di Karawang Kota dengan wilayah desa Teluk Jambe di kecamatan Telukjambe Timur. Jembatan ini terdiri dari tiga jembatan yang dibangun dalam kurun waktu berbeda. Jembatan pertama adalah jembatan gantung Teluk Jambe, diresmikan 8 Februari 1960 dan letaknya paling timur, kemudian jembatan Teluk Jambe 2, berada ditengah, dan terakhir adalah jembatan Teluk Jambe 3 (jembatan Johar - Teluk Jambe) di bagian barat dan baru diselesaikan pada 27 Desember 2013.
Jembatan di Jawa Tengah
Jembatan Tembana
Jembatan Tembana menghubungkan Kecamatan Pejagoan dengan Kota Kebumen di Kabupaten Kebumen dan memiliki panjang 170 m.
Jembatan di Jawa Timur
Jembatan Merah
Jembatan Merah merupakan salah satu monumen bersejarah di Surabaya, Jawa Timur.
Jembatan Suroboyo
Jembatan Suroboyo atau juga dikenal dengan Jembatan Kenjeran adalah jembatan yang menghubungkan pesisir Surabaya di Pantai Kenjeran, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya. Jembatan ini memiliki panjang 800 m, dibangun sejak Januari 2015 dan diresmikan pada 9 Juli 2016.
Jembatan Suramadu
Jembatan Nasional Suramadu adalah jembatan yang melintasi Selat Madura, menghubungkan Pulau Jawa (di Surabaya) dan Pulau Madura (di Bangkalan, tepatnya timur Kamal). Jembatan ini memiliki panjang 5.438 m dan diresmikan pada 10 Juni 2009.
Jembatan Gladak Perak
Jembatan Gladak Perak adalah jembatan yang menghubungkan antara Kabupaten Lumajang dengan Malang. Jembatan dibangun pada 1998 dan hancur pada 4 Desember 2021 akibat letusan Gunung Semeru. Jembatan ini melintasi sungai Besuk Sat dan memiliki panjang 100 m.
Jembatan di pulau Bali dan Nusa Tenggara
Jembatan Tukad Bangkung
Jembatan Tukad Bangkung terletak di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Bali ini merupakan jembatan Tertinggi di Asia Tenggara dan Terpanjang di Bali ini sering didatangi turis lokal dan mancanegara.
Jembatan Samota
Jembatan Samota adalah jembatan yang terletak di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Nama jembatan Samota merupakan akronim dari Teluk Saleh, Pulau Moyo, Gunung Tambora dengan panjang 240 m ini melintas di atas sungai Brang Biji.
Jembatan Petuk
Jembatan Petuk berada di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan panjang 337 meter, jembatan ini menjadi jembatan terpanjang di NTT dan merupakan bagian dari jalan lingkar luar Kota Kupang yang menghubungkan Kota Kupang ke Pelabuhan Tenau Kupang dan ke sejumlah kabupaten di daratan Timor Barat yakni Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu dan Malaka.
Jembatan Noelmina
Jembatan Noelmina adalah jembatan yang terletak di Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Jembatan Noelmina juga merupakan jembatan terpanjang di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan rentang panjang 240 meter dan lebar 7 meter.
Jembatan di pulau Maluku dan sekitarnya
Jembatan Merah Putih
Jembatan Merah Putih terletak di Kota Ambon, Provinsi Maluku dan membentangi Teluk Dalam Pulau Ambon. Jembatan ini dibangun sejak 17 Juli 2011 dan diresmikan pada 4 April 2016. Jembatan yang mempunyai panjang 1140 m ini menghubungkan Desa Rumah Tiga (Poka) di Kecamatan Sirimau pada sisi utara, dan Desa Hative Kecil/Galala di Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.
Jembatan di pulau Papua
Jembatan Youtefa
Jembatan Youtefa yang sebelumnya bernama Jembatan Holtekamp adalah jembatan yang menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi. Jembatan yang berada di atas Teluk Youtefa ini memiliki panjang 732 m dan diresmikan pada 28 Oktober 2019.