Kota Bandar Lampung

ibu kota Provinsi Lampung, Indonesia

5°25′44″S 105°15′40″E / 5.42897°S 105.26114°E / -5.42897; 105.26114

Kota Bandar Lampung
Tanjung Karang
Transkripsi bahasa daerah
 • Aksara Lampung
Atas ke bawah, kiri ke kanan; Tugu Siger, Tugu Adipura, dan Panorama Bandar Lampung.
Bendera Kota Bandar Lampung
Lambang resmi Kota Bandar Lampung
Julukan: 
Kota Kain Tapis
Motto: 
Ragom gawi
(Lampung) Kompak bekerja[1]
Peta
Peta
Kota Bandar Lampung di Sumatra
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung
Peta
Kota Bandar Lampung di Indonesia
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung
Kota Bandar Lampung (Indonesia)
Koordinat: 5°25′46.6″S 105°15′45.26″E / 5.429611°S 105.2625722°E / -5.429611; 105.2625722
Negara Indonesia
ProvinsiLampung
Tanggal berdiri17 Juni 1682; 342 tahun lalu (1682-06-17)[2]
Dasar hukumPP No. 24 tahun 1983
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 20
  • Kelurahan: 126
Pemerintahan
 • BupatiEva Dwiana
 • Wakil BupatiBarori Ibrahim
Luas
 • Total197,22 km2 (76,15 sq mi)
Populasi
 (2020)[3]
 • Total1.166.066
 • Kepadatan5.332/km2 (13,810/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 89,61%
Kristen 5,83%
- Protestan 3,71%
- Katolik 2,12%
Buddha 3,61%
Hindu 0,91%
Konghucu 0,04%[4]
 • BahasaIndonesia, Lampung Peminggir, Lampung Pepadun, Jawa, Ogan, Komering, Minang, Batak, Sunda
 • IPMKenaikan 99,07(2021)
Tinggi[5]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1871 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 721
Pelat kendaraanBE xxxx A**/B**/C**/Y**
Kode Kemendagri18.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023BDL
DAURp 1.116.083.860.000,- (2020)
Flora resmiDurian (Durio zibethinus)[6]
Fauna resmiMonyet (Macaca fascicularis)[7]
Situs webwww.bandarlampungkota.go.id


Kota Bandar Lampung (aksara Lampung: , Kutak Bandarlampung) adalah sebuah kota di Indonesia sekaligus ibu kota provinsi dan kota terbesar di provinsi Lampung. Dengan kepadatan 5.332/km², Kota Bandar Lampung merupakan salah satu kota terpadat di Pulau Sumatra, serta termasuk salah satu kota besar di Indonesia dan Kota terpadat di luar Pulau Jawa.

Secara geografis, Kota ini merupakan gerbang utama Pulau Sumatra, tepatnya kurang lebih 165 km sebelah barat laut Jakarta, memiliki andil penting dalam jalur transportasi darat dan aktivitas pendistribusian logistik dari Jawa menuju Sumatra maupun sebaliknya.

Kota Bandar Lampung memiliki luas wilayah daratan 169,21 km² yang terbagi ke dalam 20 Kecamatan dan 126 Kelurahan dengan populasi penduduk 1.166.066[8] jiwa (berdasarkan hasil sensus penduduk 2020).[9] Sedangkan menurut Kemendagri, jumlah penduduk kota Bandar Lampung telah mencapai sekitar 1 juta (1.092.506) jiwa pada tahun 2022,[10] yang menjadikan Kota Bandar Lampung merupakan kota terbesar kesembilan setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Semarang, Makassar, dan Batam. Saat ini Kota Bandar Lampung merupakan pusat jasa, perdagangan, dan perekonomian di provinsi Lampung.

Sejarah

 
Benteng di Teluk Betung (1894).

Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung sekarang, sebelumnya Kota Bandar Lampung secara historis bernama Tanjung Karang - Teluk Betung kota ini bagian dari wilayah Way Handak Kabupaten Lampung Selatan, pada sekitar tahun 1982 terjadi peluasan, sehingga Kota Tanjung Karang - Teluk Betung dijadikan satu yaitu Kota Bandar Lampung, yakni Ibu Kota dari pada Provinsi Lampung disebut Lampung yang artinya Sang Bumi Lampung[11][12].

Sistem nilai dan kultur Lampung menjadi satu ialah Pepadun masyarakat Lampung hanya memiliki satu budaya yaitu Penyimbang, namun ada dua tradisi yang mengkeristal dan hidup dengan nilai yang kental demokratis Saibatin cendrung Aristokratis, Suku Lampung diyakini sebagai penyebab penggunaan bahasa Lampung, terutama di daerah perkotaan Kota Bandar Lampung, suku-suku Lampung ini secara geografis menempati wilayah mulai dari Kepaksian Paksi Pak Sakala Brak di Kabupaten Lampung Barat, Liwa. Kabupaten Pesisir Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Timur hingga ke bagian wilayah Provinsi Sumatra Selatan dan Provinsi Bengkulu, bahkan terdapat juga di pantai barat provinsi Banten[13].

Masa Pendudukan Belanda (1912-1942)

Wilayah Kota Bandar Lampung pada zaman kolonial Hindia Belanda termasuk wilayah Onder Afdeling Telokbetong yang dibentuk berdasarkan Staatsbalat 1912 Nomor: 462 yang terdiri dari Ibu kota Telokbetong sendiri dan daerah-daerah disekitarnya. Sebelum tahun 1912, Ibu kota Telokbetong ini meliputi juga Tanjungkarang yang terletak sekitar 5 km di sebelah utara Kota Telokbetong (Encyclopedie Van Nedderland Indie, D.C.STIBBE bagian IV).

Ibu kota Onder Afdeling Telokbetong adalah Tanjungkarang, sementara Kota Telokbetong sendiri berkedudukan sebagai Ibu kota Keresidenan Lampung. Kedua kota tersebut tidak termasuk ke dalam Marga Verband, melainkan berdiri sendiri dan dikepalai oleh seorang Asisten Demang yang tunduk kepada Hoof Van Plaatsleyk Bestuur selaku Kepala Onder Afdeling Telokbetong.

Masa Pendudukan Jepang (1942-1945)

Pada zaman pendudukan Jepang, kota Tanjungkarang-Telokbetong dijadikan shi (Kota) di bawah pimpinan seorang shichō (bangsa Jepang) dan dibantu oleh seorang fukushichō (bangsa Indonesia).

Masa Kemerdekaan Indonesia

 
Pawai Pembangunan Kota Bandar Lampung tahun 1940-an, saat ini di Jalan Kartini.

Sejak zaman Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Tanjungkarang dan Kota Telokbetong menjadi bagian dari Kabupaten Lampung Selatan hingga diterbitkannnya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1948 yang memisahkan kedua kota tersebut dari Kabupaten Lampung Selatan dan mulai diperkenalkan dengan istilah penyebutan Kota Tanjungkarang-Telukbetung.

Secara geografis, Telukbetung berada di selatan Tanjungkarang, karena itu di markah jalan, Telukbetung yang dijadikan patokan batas jarak ibu kota provinsi. Telukbetung, Tanjungkarang dan Panjang (serta Kedaton) merupakan wilayah tahun 1984 digabung dalam satu kesatuan Kota Bandar Lampung, mengingat ketiganya sudah tidak ada batas pemisahan yang jelas.

Pada perkembangannya selanjutnya, status Kota Tanjungkarang dan Kota Telukbetung terus berubah dan mengalami beberapa kali perluasan hingga pada tahun 1965 setelah Keresidenan Lampung dinaikkan statusnya menjadi Provinsi Lampung (berdasarkan Undang-Undang Nomor: 18 tahun 1965), Kota Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung dan sekaligus menjadi ibu kota Provinsi Lampung.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1983, Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjungkarang-Telukbetung berubah menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung (Lembaran Negara tahun 1983 Nomor 30, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3254). Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 tahun 1998 tentang perubahan tata naskah dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kotamadya Daerah Tingkat II se-Indonesia yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Wali kota Bandar Lampung nomor 17 tahun 1999 terjadi perubahan penyebutan nama dari “Pemerintah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandar Lampung” menjadi “Pemerintah Kota Bandar Lampung” dan tetap dipergunakan hingga saat ini.

Hari jadi

Hari jadi kota Bandar Lampung ditetapkan berdasarkan sumber sejarah yang berhasil dikumpulkan, -terdapat catatan bahwa berdasarkan laporan dari Residen Banten William Craft kepada Gubernur Jenderal Cornelis yang didasarkan pada keterangan Pangeran Aria Dipati Ningrat (Duta Kesultanan) yang disampaikan kepadanya tanggal 17 Juni 1682 antara lain berisikan: “Lampong Telokbetong di tepi laut adalah tempat kedudukan seorang Dipati Temenggung Nata Negara yang membawahi 3.000 orang” (Deghregistor yang dibuat dan dipelihara oleh pimpinan VOC halaman 777 dst.)-, Berdasarkan Staabat Nomor: 10/1873 (Beslit Gouvenur General) tanggal 8 April 1873 nomor 15 tentang Pembagian Keresidenan Lampung menjadi 6 Afdiling TelokBetong dengan Ibu kota TelokBetong (Sumber Buku Selayang Pandang Kota Bandar Lampung) dan hasil simposium Hari Jadi Kota Tanjungkarang-Telukbetung pada tanggal 18 November 1982 serta Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 1983 tanggal 26 Februari 1983 ditetapkan bahwa hari Jadi Kota Bandar Lampung adalah tanggal 17 Juni 1682.

Metropolitan Bandar Lampung

Seiring perkembangan, kecepatan pertumbuhan penduduk melonjak cukup tinggi sejak lima tahun terakhir (2010-2015). Pertumbuhan bahkan mencapai 1,1 persen per tahun, dengan penduduk Bandar Lampung yang membengkak dari 800.000 jiwa menjadi 1,2 juta jiwa.[14] Hal itu mulai memicu pertumbuhan kota ini ke arah barat hingga Gedong Tataan; ke timur hingga Tanjung Bintang dan Bergen; serta ke utara hingga Kecamatan Natar.

Pada tahun 1986-1989, Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum telah merancang konsep pengembangan Kota Bandar Lampung yang disebut Bandar Lampung and Surrounding Area (Blasa). Konsep ini meliputi Kecamatan Gedong Tataan, Natar, Tanjung Bintang, dan Katibung bagian utara. Sementara itu, Kementerian Perhubungan melalui Studi Penyusunan Masterplan Transportasi Aglomerasi Kota Bandar Lampung pada tahun 2009 menyebutkan bahwa ketergantungan antar daerah telah menyatukan interaksi masyarakat dan kegiatan ekonomi antar daerah seperti Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Pringsewu dan Pesawaran. Aglomerasi ini diberi nama Balamekapringtata (Bandarlampung, Metro, Kalianda (Lampung Selatan), Pringsewu, Gedongtataan (Pesawaran)).[1]

Tahun 2015, Bandar Lampung dan Kota Metro merupakan kawasan yang dipetakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (Kemenpupera) berpotensi sebagai area metropolitan, terkhusus dalam cetak biru Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) (Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api Api) (WPS MBBPT).[15]

Geografi

Posisi Astronomis dan Geografis

Secara astronomis, wilayah Kota Bandar Lampung berada antara 50º20’-50º30’ LS dan 105º28’-105º37’ BT dengan luas wilayah 192.96 km2

Batas wilayah

Batas-batas wilayah Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Lampung Selatan
Timur Kabupaten Lampung Selatan
Selatan Kabupaten Lampung Selatan dan Teluk Lampung
Barat Kabupaten Pesawaran

Kota Bandar Lampung berada di bagian selatan Provinsi Lampung (Teluk Lampung) dan ujung selatan Pulau Sumatra.[16]

Iklim

Berdasarkan klasifikasi Schmidt dan Fergusson, iklim Bandar Lampung tipe A; sedangkan menurut zone agroklimat Oldeman 1978, tergolong zona D3, yang berarti lembap sepanjang tahun. Curah hujan berkisar antara 1.857 – 2.454 mm/tahun. Jumlah hari hujan 76-166 hari/tahun. Kelembaban udara berkisar 60-85%, dan suhu udara 23-37 °C. Kecepatan angin berkisar 2,78-3,80 knot dengan arah dominan dari Barat (November-Januari), Utara (Maret-Mei), Timur (Juni-Agustus), dan Selatan (September-Oktober).

Parameter iklim yang sangat relevan untuk perencanaan wilayah perkotaan adalah curah hujan maksimum, karena terkait langsung dengan kejadian banjir dan desain sistem drainase. Berdasarkan data selama 14 tahun yang tercatat di stasiun klimatologi Pahoman dan Sumur Putri (Kecamatan Teluk Betung Utara), dan Sukamaju Kubang (Kecamatan Panjang), curah hujan maksimum terjadi antara bulan Desember sampai dengan April, dan dapat mencapai 185 mm/hari.[17]

Data iklim Bandar Lampung, Lampung, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.3
(86.5)
31
(88)
31.6
(88.9)
32
(90)
31.7
(89.1)
31.2
(88.2)
30.5
(86.9)
31.4
(88.5)
32
(90)
33
(91)
32
(90)
31.1
(88)
31.48
(88.76)
Rata-rata harian °C (°F) 26.4
(79.5)
26.7
(80.1)
27.2
(81)
27.5
(81.5)
27
(81)
26.8
(80.2)
26.6
(79.9)
27.6
(81.7)
27.7
(81.9)
28.2
(82.8)
27.3
(81.1)
26.9
(80.4)
27.16
(80.93)
Rata-rata terendah °C (°F) 22.5
(72.5)
22.6
(72.7)
23
(73)
22.7
(72.9)
22.5
(72.5)
22.2
(72)
21.9
(71.4)
22.4
(72.3)
23.1
(73.6)
23.4
(74.1)
22.7
(72.9)
22.7
(72.9)
22.64
(72.73)
Presipitasi mm (inci) 325
(12.8)
264
(10.39)
253
(9.96)
187
(7.36)
159
(6.26)
107
(4.21)
106
(4.17)
77
(3.03)
72
(2.83)
102
(4.02)
147
(5.79)
254
(10)
2.053
(80,82)
Rata-rata hari hujan 15 13 12 11 10 7 6 5 4 7 9 13 112
% kelembapan 85 84 83 82 82 79 78 76 77 80 82 83 80.9
Rata-rata sinar matahari bulanan 152 158 205 227 241 248 253 267 236 225 194 178 2.584
Sumber #1: Climate-Data.org[18] & BMKG[19]
Sumber #2: Weatherbase[20]

Topografi

Topografi Kota Bandar Lampung sangat beragam, mulai dari dataran pantai sampai kawasan perbukitan hingga bergunung, dengan ketinggian permukaan antara 0 sampai 500 m daerah dengan topografi perbukitan hinggga bergunung membentang dari arah Barat ke Timur dengan puncak tertinggi pada Gunung Betung sebelah Barat dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok disebelah Timur. Topografi tiap-tiap wilayah di Kota Bandar Lampung adalah sebagai berikut:

  • Wilayah pantai terdapat disekitar Teluk Betung dan Panjang dan pulau di bagian Selatan
  • Wilayah landai/dataran terdapat disekitar Kedaton dan Sukarame di bagian Utara
  • Wilayah perbukitan terdapat di sekitar Telukbetung bagian Utara
  • Wilayah dataran tinggi dan sedikit bergunung terdapat disekitar Tanjung Karang bagian Barat yaitu wilayah Gunung Betung, Sukadana Ham, dan Gunung Dibalau serta perbukitan Batu Serampok di bagian Timur.

Dilihat dari ketinggian yang dimiliki, Kecamatan Kedaton dan Rajabasa merupakan wilayah dengan ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yaitu berada pada ketinggian maksimum 700 mdpl. Sedangkan Kecamatan Teluk Betung Selatan dan Kecamatan Panjang memiliki ketinggian masing-masing hanya sekitar 2 – 5 mdpl atau kecamatan dengan ketinggian paling rendah/minimum dari seluruh wilayah di Kota Bandar Lampung.

Hidrologi

Dilihat secara hidrologi maka Kota Bandar Lampung mempunyai 2 sungai besar yaitu Way Kuripan dan Way Kuala, dan 23 sungai-sungai kecil. Semua sungai tersebut merupakan DAS (Daerah Aliran Sungai) yang berada dalam wilayah Kota Bandar Lampung dan sebagian besar bermuara di Teluk Lampung.

Dilihat dari akuifer yang dimilikinya, air tanah di Kota Bandar Lampung dapat dibagi dalam beberapa bagian berdasarkan porositas dan permaebilitas yaitu:

  • Akuifer dengan produktivitas sedang, berada di kawasan pesisir Kota Bandar Lampung, yaitu di Kecamatan Panjang, Teluk Betung Selatan, dan Teluk Betung Barat.
  • Air tanah dengan akuifer produktif, berada di Kecamatan Kedaton, Tanjung Senang, Kedaton, bagian selatan Kecamatan Kemiling, bagian selatan Tanjung Karang Barat, dan sebagian kecil wilayah Kecamatan Sukabumi.
  • Akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas, berada di bagian utara Kecamatan Kemiling, bagian utara Tanjung Karang Barat, Tanjung Karang Pusat, Teluk Betung Utara, dan sebagian kecil Kecamatan Tanjung Karang Timur.
  • Akuifer dengan produktivitas tinggi dan penyebaran luas, berada di sebagian besar Kecamatan Rajabasa dan Tanjung Karang Timur.
  • Akuifer dengan produktivitas rendah, berada di bagian utara Kecamatan Panjang, Tanjung Karang Timur, dan bagian barat Kecamatan Teluk Betung Selatan.
  • Air tanah langka, berada di Kecamatan Panjang.

Pemerintahan

Daftar wali kota

Kota Bandar Lampung dipimpin oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Bandar Lampung dijabat oleh Eva Dwiana dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Deddy Amrullah. Sejak berdirinya dari tahun 1965 sampai saat ini Wali kota Bandar Lampung secara berturut-turut adalah sebagai berikut:

No Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1 Sumarsono 1956 1957 1
2   Zainal Abidin Pagaralam 1957 1963 2
3   Alimuddin Umar 1963 1969 3
4   Thabranie Daud 1969 1976 4
5 Fauzi Saleh 1976 1981 5
6 Zulkarnain Subing 1981 1986 6
7 Nurdin Muhayat 1986 1995 7
8
8 Suharto 1995 2005 9 Achmad Yulizar
10
9 Eddy Sutrisno 2005 2010 11 Kherlani
Sudarno Eddi
(Penjabat Sementara)
2010 2010
10   Herman HN 2010 2015 12 Tobroni Harun
  Sulpakar
(Penjabat)
2015 17 Februari 2016]]
(10)   Herman HN 17 Februari 2016[ 17 Februari 2021 13 Yusuf Kohar
11   Eva Dwiana 26 Februari 2021 Petahana 14 Deddy Amarullah

Dewan perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Bandar Lampung dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[21] 2019–2024[22] 2024–2029
PKB 1   3   5
Gerindra 5   7   10
PDI-P 10   9   6
Golkar 5   6   6
NasDem 5   5   7
PKS 5   6   7
Hanura 2   0   0
PAN 7   6   4
Demokrat 5   5   5
Perindo (baru) 2   0
PPP 4   1   0
PKPI 1   0
Jumlah Anggota 50   50   50
Jumlah Partai 11   10   8


Kecamatan

 
Peta kecamatan di Kota Bandar Lampung.

Kota Bandar Lampung terdiri dari 20 kecamatan dan 126 kelurahan. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.175.397 jiwa dengan luas wilayah 296,00 km² dan sebaran penduduk 3.970 jiwa/km².[23][24]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bandar Lampung, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[25] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
18.71.20 Bumi Waras 35224-35227 5
18.71.17 Enggal 35117-35118 6
18.71.18 Kedamaian 35126-35129 7
18.71.01 Kedaton 35146-35149 7
18.71.13 Kemiling 35158-35159 9
18.71.14 Labuhan Ratu 35142-35143 6
18.71.16 Langkapura 35152-35155 5
18.71.04 Panjang 35241-35245 8
18.71.10 Rajabasa 35144-35145 7
18.71.12 Sukabumi 35246-35248 7
18.71.02 Sukarame 35131-35133 6
18.71.11 Tanjung Senang 35138-35139 5
18.71.03 Tanjung Karang Barat 35156-35157 7
18.71.06 Tanjung Karang Pusat 35113-35116 7
18.71.05 Tanjung Karang Timur 35121-35125 5
18.71.08 Teluk Betung Barat 35232-35234 5
18.71.07 Teluk Betung Selatan 35221-35223 6
18.71.19 Teluk Betung Timur 35235-35237 6
18.71.09 Teluk Betung Utara 35211-35215 6
18.71.15 Way Halim 35135-35137 6
TOTAL 126

Demografi

Berdasarkan sensus BPS, pada tahun 2019 kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 1.051.500 jiwa, meningkat dari tahun 2018 sebanyak 1.033.803 jiwa dengan luas wilayah sekitar 197,22 km2, maka Bandar Lampung memiliki kepadatan penduduk 5.332 jiwa/km².[26]

Populasi historis
Tahun Jumlah
Pend.
  
±% p.a.  
1870 1.526—    
1930 98.166+7.19%
1961 155.722+1.50%
1971 198.427+2.45%
1980 284.275+4.08%
1990 636.418+8.39%
1997 702.115+1.41%
2000 743.109+1.91%
2010 881.801+1.73%
2015 979.287+2.12%
2017 1.015.910+1.85%
2019 1.051.500+1.74%
Sumber: Badan Pusat Statistik [27]

Agama

Islam adalah agama mayoritas yang dianut sekitar 92,63% masyarakat Kota Bandar Lampung. Selain itu ada juga yang beragama Kristen 3.55%, Katolik 1.59%, Hindu 0.35%, Buddha 1.48%, dan Kong Hu Cu 0.04% yang rata-rata dianut masyarakat keturunan Tionghoa dan pendatang.

Suku bangsa

Etnis yang cukup mudah ditemui di kota Bandar Lampung yaitu etnis Jawa, Lampung, Sunda, dan Bali. Selain itu terdapat pula etnis Melayu, Minangkabau, Tionghoa, Batak dan lain-lain. Adapun suku/etnis asli (lokal) dari Kota Bandar Lampung dan Provinsi Lampung ialah Suku Lampung & Suku Melayu. Suku Lampung dapat dijumpai di hampir seluruh wilayah Lampung sedangkan suku Melayu lebih sering mendiami wilayah perbatasan dengan Sumatra Selatan serta daerah-daerah pesisir (Saibatin). Mereka khususnya dapat kita jumpai pada Lampung Barat, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan, wilayah Mesuji, Tanggamus, Pesisir Barat, Krui, Bandar Lampung dll

Bahasa

Masyarakat Bandar Lampung yang plural menggunakan berbagai bahasa, antara lain: bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Minang, Bahasa Batak dan bahasa setempat yang disebut bahasa Lampung.

Ekonomi

Berkas:Mal Lampung.jpg
Mal Lampung.
 
Central Plaza Lampung

Dilihat dari segi ekonomi, total nilai PDRB menurut harga konstan yang dicapai daerah ini pada tahun 2006 sebesar 5.103.379 (dalam jutaan rupiah) dengan konstribusi terbesar datang dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 19,12%, disusul kemudaian dari sektor bank/ keuangan 17,50%, dan dari sektor industri pengolahan 17,22%. Total nilai ekspor non migas yang dicapai Kota Bandar Lampung hingga tahun 2006 sebesar 4.581.640 ton, dengan konstribusi terbesar datang dari komoditas kopi (140.295 ton), karet (15.005 ton), dan kayu (1524 ton).

Daerah ini mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan antara lain di sektor perkebunan dengan komoditas utama yang dihasilkan berupa cengkih, kakao, kopi robusta, kelapa dalam, kelapa hibrida. Kontributor utama perekonomian daerah ini adalah disektor industri pengolahan. Terdapat berbagai industri yang bahan bakunya berasal dari bahan tanaman dan perkebunan, industri tersebut sebagian besar merupakan industri rumah tangga yang mengolah kopi, pisang menjadi keripik pisang, dan lada.

Hasil industri ini kemudian menjadi komoditas perdagangan dan ekspor. Perdagangan menjadi tumpuan mata pencaharian penduduk setelah pertanian. Keberadaan infrastruktur berupa jalan darat yang memadai akan lebih memudahkan para pedagang utuk berinteraksi sehingga memperlancar baik arus barang maupun jasa.[28]

Transportasi

Pelabuhan

 
Pelabuhan Panjang, Salah satu pelabuhan besar di Indonesia.

Di kota ini terdapat Pelabuhan Panjang yang merupakan pelabuhan ekspor-impor bagi Lampung dan juga Pelabuhan Srengsem yang menjadi pelabuhan untuk lalu lintas distribusi batu bara dari Sumatra Selatan ke Jawa. Sekitar 92 kilometer dari selatan Bandar Lampung, ada Bakauheni, yang merupakan sebuah kota pelabuhan di Kabupaten Lampung Selatan, tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatra. Terletak di ujung selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatra, pelabuhan Bakauheni menghubungkan Sumatra dengan Jawa via Selat Sunda.

Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa. Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan angkutan darat seperti bus antarkota, truk barang maupun kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni-Merak atau sebaliknya dengan feri ini adalah kurang lebih sekitar 2 jam.

Jalan raya

 
Fly over Gajah Mada - Juanda, Bandar Lampung.

Bandar Lampung merupakan kota besar yang terletak paling selatan di pulau Sumatra yang otomatis merupakan gerbang masuk Sumatra dari Jawa melalui jalur darat. Ruas lintas Sumatra yang melewati kota ini dinamakan Jalan Soekarno Hatta berfungsi sebagai jalan lingkar luar kota.

Adapun sejak tahun 2013, pemerintah kota resmi memiliki jembatan layang (fly over) atau jalan layang non tol (JLNT) untuk mengurai kemacetan lalu lintas kota. Adapun letak fly over tersebut adalah sebagai berikut:

  1. JLNT Sultan Agung - Ryacudu (dimensi: lebar 12 meter dengan panjang 180 meter, diresmikan 8 Juli 2013) [29]
  2. JLNT Antasari - Tirtayasa (Dimensi: lebar 12 meter dengan panjang 180 meter, diresmikan 8 Juli 2013) [29]
  3. JLNT Gajah Mada - Juanda (Dimensi: lebar 9 meter dengan panjang 585 meter, diresmikan 1 Januari 2014) [30]
  4. JLNT Ki Maja - Ratu Dibalau (Dimensi: lebar 10 meter dengan panjang 278,85 meter, diresmikan 1 Januari 2016) [31]
  5. JLNT Antasari - Gajah Mada (Dimensi: lebar 9 meter dengan panjang 310 meter, diresmikan 26 Desember 2016) [32]
  6. JLNT ZA Pagaralam - Teuku Umar (Dimensi: lebar 12 meter dengan panjang 400 meter, diresmikan 1 Januari 2018) [33]
  7. JLNT Pramuka - Cik Ditiro (Dimensi: lebar 10 meter dengan panjang 368 meter, Tahap Konstruksi) [34]
  8. JLNT Untung Suropati - R.A. Basyid (Dimensi unknown)
  9. JLNT Kapten Abdul Haq - H. Komarudin (Dimensi unknown)
  10. JLNT Pramuka - Indra Bangsawan (Dimensi Unknown)

Bus

Bandar Lampung memiliki satu terminal bus besar yaitu Terminal Rajabasa yang merupakan Terminal Terbesar dan Salah satu tersibuk di Sumatra dan Lampung, selain itu terdapat terminal Sukaraja yang berada di Teluk Betung dan pasar tengah.

Terminal Rajabasa melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP) yang melayani rute ke kota-kota di Sumatra dan Jawa. Walaupun Terminal Rajabasa sudah direnovasi, namun kesan angker ternyata belum sepenuhnya hilang. Sejumlah calon penumpang masih enggan memasuki area terminal terbesar di Sumatra itu. Mereka lebih memilih menginap di Pelabuhan Bakauheni yang lebih sesak padat oleh pemudik.

Namun pihak terminal sedang melakukan upaya untuk memperbaiki citra yang selama ini terkesan angker. Sejauh ini keadaan teminal sudah cukup kondusif ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Di dalam terminal sudah tidak ada lagi tindakan-tindakan yang dapat menggangu kenyamanan dan keamanan para penumpang.[35]

Jalan tol

Sejak 9 Maret 2019, Jalan Tol Bakauheni-Bandar Lampung-Terbanggi Besar telah beroperasi penuh, dari Bakauheni (Lampung Selatan) hingga Terbanggi Besar (Lampung Tengah) sepanjang 140 kilometer.[36]

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol kawasan Bakauheni-Palembang. Jalan tol ini, nantinya akan terdiri dari tiga kawasan ruas tol. Untuk tahun ini yang akan dibangun salah satunya Bakauheni-Terbanggi Besar, panjangnya 138 km. Selain itu, modernisasi dermaga Merak dan Bakauheni juga akan dibangun.

Kawasan ruas tol Bakauheni-Terbangi besar diperkirakan dapat diselesaikan dalam empat tahun dengan pendanaan dari swasta, pemerintah, gabungan swasta maupun Pemerintah. Adapun biaya pembangunan ini, diprediksi mencapai Rp 53 triliun, termasuk pembebasan lahan dan konstruksi sekira Rp30 triliun.[37]

Pesawat

Bandar Lampung dapat ditempuh melalui udara sekitar 30 menit dari Jakarta. Bandara Internasional Radin Inten II terletak sekitar 14 kilometer dari utara kota. Bandar Udara Internasional Radin Inten II adalah bandara yang sudah ditingkatkan statusnya menjadi bertaraf internasional yang melayani untuk kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, Indonesia. Namanya diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional RI, Radin Inten II. Bandara Internasional Radin Inten II terletak di desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Bandara ini sebelumnya bernama Bandara Branti. Berikut adalah maskapai yang sedang beroperasi[38]

 
Pesawat A320 milik Batik Air disambut dengan water salute ketika baru mendarat untuk pertama kali di Bandara Internasional Radin Inten II
MaskapaiTujuan
AirAsia Kuala Lumpur—Internasional (Februari 2019)
Batik Air Jakarta—Halim Perdanakusuma, Jakarta—Soekarno—Hatta
Firefly Penang (Februari 2019)
Indonesia AirAsia Kuala Lumpur—Internasional (Februari 2019)
Garuda Indonesia Jakarta—Soekarno—Hatta
Garuda Indonesia
dioperasikan oleh Explore dan Explore Jet
Bandung, Cirebon, Kertajati, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Medan, Palembang
Lion Air Batam, Jakarta—Soekarno—Hatta, Medan, Surabaya, Yogyakarta
Musiman: Madinah (Februari 2019)[Note 1]
Malindo Air Penang (Februari 2019)
Nam Air Jakarta—Soekarno—Hatta
Sriwijaya Air Batam, Jakarta—Soekarno—Hatta, Surabaya, Yogyakarta
TransNusa Cirebon, Kertajati
Wings Air Bandung, Bengkulu, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jambi, Lubuklinggau, Palembang, Singapura (Februari 2019)
  1. ^ Transit di Thiruvananthapuram.

Kereta api

 
Stasiun Tanjungkarang

Bandar Lampung termasuk ke dalam wilayah layanan Divisi Regional IV Tanjungkarang (TNK) PT KAI (Persero) yang memiliki stasiun besar dan depo lokomotif Tanjungkarang. Kota ini melalui jalur kereta api hanya terhubung dengan satu kota besar yaitu Palembang.

Di kota ini terdapat 4 stasiun kereta api aktif; Tanjungkarang (stasiun terbesar dan melayani penumpang), Labuhanratu, Sukamenanti,[39] dan Tarahan (khusus bongkar muatan kereta bermuatan batu bara dan pulp).

Stasiun Tanjungkarang melayani kereta api penumpang menuju kota terbesar di bagian utara Lampung yakni Kotabumi dan luar provinsi yaitu Palembang. Adapun daftar kereta penumpang yang melayani penumpang adalah sebagai berikut:[40][41]

Nama kereta Kelas Tujuan
Sriwijaya Eksekutif - Bisnis Stasiun Kertapati, Palembang
Kuala Stabas Premium Stasiun Baturaja, Ogan Komering Ulu
Rajabasa Ekonomi AC Stasiun Kertapati, Palembang
KRDI Way Umpu Ekonomi AC Stasiun Kotabumi, Lampung Utara
KRDI Seminung Ekonomi Stasiun Kotabumi, Lampung Utara

Angkutan dalam kota

Angkutan kota (angkot)

Berikut daftar trayek angkutan kota di Bandar Lampung[42]

No. Keterangan Warna angkot
1. Tanjungkarang - Rajabasa Biru laut
2. Tanjungkarang - Sukaraja Ungu
3. Sukaraja - Srengsem Orange
4. Tanjungkarang - Garuntang Hijau pupus
5. Tanjungkarang - Waykandis/KORPRI Sukarame Krem
6. Tanjungkarang - Tirtayasa - Sutami Putih - Hijau
7. Tanjungkarang - Ryacudu - Sutami Putih - Biru - Hijau
8. Tanjungkarang - Kemiling Merah hati
9. Tanjungkarang - Sukarame Abu abu muda
10. Tanjungkarang - Permatabiru Abu abu - Biru
11. Tanjungkarang - Samratulangi Merah hati - Biru
12. Pasar Cimeng - Lempasing Biru - Abu abu
13. Sukaraja - Lempasing Biru
14. Rajabasa - Pramuka - Kemiling Kuning
Bus rapid transit (BRT)

BRT ini mulai beroperasi pada tanggal 14 November 2011 (masa ujicoba gratis pada empat hari pertama operasi) dengan rute awal Rajabasa-Sukaraja.[43] Tarifnya adalah Rp2500,- untuk satu kali jalan (tanpa transit/pindah bus), untuk transit dikenakan biaya Rp3500,-.

Beroperasinya BRT dikhawatirkan merugikan usaha angkot, para sopirnya berdemo kepada wali kota, melakukan mogok kerja, dan melakukan aksi anarkis seperti melempari kaca belakang BRT.[44][45][46] Berikut adalah trayek yang sudah beroperasi:[47]

  1. Kompleks KORPRI Sukarame - Sukaraja.
  2. Rajabasa - Sukaraja.
  3. Kemiling - Sukaraja.
  4. Ir Sutami - Tanjungkarang.
  5. Citra Garden - Panjang.[48]
  6. Citra Garden - Rajabasa.
  7. Rajabasa - Panjang [49]

Angkutan yang tak beroperasi lagi

Bus DAMRI Dalam Kota

Setelah beroperasi sejak 1977, Perum DAMRI memutuskan berhenti melayani trayek dalam Kota Bandar Lampung per 1 Maret 2012. Pengalihan tersebut, dikarenakan kehadiran bus rapid transit (BRT). Selama ini DAMRI ekonomi dan AC melayani beberapa trayek, yakni Rajabasa - Tanjungkarang, Tanjungkarang - Sukaraja, dan Korpri - Tanjungkarang. Operasional DAMRI diberi waktu hingga 29 Februari 2012. Dengan sisa waktu yang ada, pihaknya mempersiapkan rute baru DAMRI, sekaligus mengajukan beberapa trayek yang dapat dilalui. Trayek baru tersebut, antara lain Kemiling—Panjang, Kemiling—Sukaraja, Rajabasa—Pasar Cimeng, Panjang—Pasar Cimeng.[50]

Sebelumnya, pada kesepakatan pada hari Selasa, 20 Desember 2011, Unit Pelaksanan Teknis (UPT) DAMRI Lampung menyepakati untuk masuk konsorsium bus rapid transit (BRT). DAMRI akan memiliki saham di konsorsium senilai 20 unit bus. Per awal Februari 2012, sebanyak 60 karyawan DAMRI akan menjadi karyawan konsorisum bus Trans-Bandar Lampung dengan standar gaji konsorsium. Per awal Februari 2012 bus-bus DAMRI tidak akan beroperasi kembali. Untuk sementara, DAMRI masih bisa beroperasi hingga Februari.[51] Namun kenyataannya DAMRI tetap beroperasi seperti biasa. Sebelumnya padahal sudah ada kesepakatan antara pihak konsorsium Bus Trans Bandar Lampung dan Damri, bahwa terhitung 1 Februari Damri tidak beroperasi pada jalur yang dilalui BRT.[52] Berikut adalah trayek yang dilayani oleh DAMRI:

  1. Tanjung Karang - Kompleks KORPRI Sukarame.
  2. Tanjung Karang - Rajabasa.
  3. Tanjung Karang - Sukaraja.

Pelayanan publik

Rumah sakit

Sebagai ibu kota provinsi Lampung, kota Bandar Lampung memiliki sarana pelayanan kesehatan yang paling lengkap di provinsi ini, berikut daftar rumah sakit yang ada di Bandar Lampung:

Daftar Rumah Sakit di Bandar Lampung[53]
Nama RS Alamat Situs Web
RSUD. Dr.H. Abdul Moeloek Jl. Dr. Rivai No. 6 Bandar Lampung
RSUD A. Dadi Tjokrodipo[54] Jl. Basuki Rahmat No. 73 Teluk Betung, Bandar Lampung[55]
RS. Advent Bandar Lampung Jl. Teuku Umar No. 48 Bandar Lampung [2]
RS. Bumi Waras Jl. Wolter Monginsidi No. 235 Bandar Lampung [3]
RS. Graha Husada Jl. Gajah Mada No. GH 6 B.L
RSIA Restu Bunda Jl. KH Hasim Ashari No.73 Bandar Lampung
RSIA Mutiara Putri Jl. Hos. Cokroaminoto, No. 98 Enggal, Bandar Lampung
RSIA Belleza Kedaton Jl. Sultan Haji Labu Ratu Bandar Lampung [4] Diarsipkan 2015-02-17 di Wayback Machine.
RS. Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo No. 200 Bandar Lampung [5] Diarsipkan 2011-12-31 di Wayback Machine.
RS. DKT Jl. Dr Rivai No. 7 Bandar Lampung
RS. Imanuel Way Halim Jl. Sukarno Hatta Bandar Lampung
RS. Mata Permana Sari Jl. HOS Cokroaminoto No. 87 Bandar Lampung
RB. Materna Jl. Teuku Umar No. 50 Bandar Lampung
Klinik Paru Pernapasan Medina Jl. Khairul Anwar No. 64/21 Bandar Lampung
RS. Bhayangkara Jl. Pramuka Bandar Lampung
RS. Anugerah Medika Jalan Kapten Achmad Ibrahim No 21-23 Enggal Bandar Lampung [6] Diarsipkan 2014-02-03 di Wayback Machine.
RS. Jiwa Provinsi Lampung Jl. Raya Gedong Tataan KM 13 Kurungan Nyawa Bandar Lampung
RS Pertamina Bintang Amin Jl. Pramuka No.27 Kemiling, Bandar Lampung [7] Diarsipkan 2013-04-13 di Wayback Machine.
RSU Hermina Lampung Jl. Tulang Bawang No.21-23, Enggal, Enggal, Kota Bandar Lampung [56]

Rumah ibadah

Rumah Ibadah Besar di Bandar Lampung di antaranya:

  1. Masjid Agung Al-Furqon Bandar Lampung (Masjid Agung Terbesar di Bandar Lampung)
  2. Masjid Al-Anwar
  3. Masjid Taqwa
  4. Masjid Al-Abror
  5. Masjid Nurul Ulum
  6. Masjid Al-Muhajirin
  7. Masjid Babusalam
  8. Katedral Kristus Raja Tanjungkarang Keuskupan Tanjung Karang (Pusat Gereja Katolik di Keuskupan Tanjungkarang)
  9. Gereja Katolik St. Yohanes Rasul, Kedaton
  10. Gereja Katolik Paroki Ratu Damai, Teluk Betung
  11. Pura Kerti Bhuana (Pura Terbesar di Bandar Lampung)
  12. Pura Segara
  13. Vihara Thay Hin Bio (Vihara Terbesar dan Tertua di Lampung)
  14. Vihara Fuk Po Thay He
  15. Vihara Meitreya Sutha
  16. Cetiya Amurwa Bumi
  17. GKI Bandar Lampung
  18. Gereja Kristus Teluk Betung
  19. GKY Bandar Lampung
  20. GPIB Jemaat Effata
  21. HKBP KEDATON

Fasilitas olahraga

Bandar Lampung Juga memiliki beberapa fasilitas olahraga di antaranya:

  • GOR Saburai
  • Lapangan Kalpataru Kemiling
  • PKOR Way Halim
  • Stadion Pahoman (Markas PSBL Bandar Lampung)
  • The Dome Futsal Arena
  • Lampung Walk Sports Center
  • Gedung Bela Diri

Bank dan ATM

Semua bank pemerintah dan swasta nasional sudah semuanya memliki cabang di Bandar Lampung. ATM dengan mudah dapat ditemui di dalam wilayah kota. Di kota inilah terdapat kantor pusat Bank Pembangunan Daerah Lampung di Jl. Wolter Monginsidi No. 182.

Kepolisian (keamanan publik)

Di Bandar Lampung terdapat Polda Lampung dan Polresta Bandar Lampung yang membawahi 9 Polsek dan 3 Polsek Persiapan. Nomor darurat yang dapat dihubungi ke Polresta Bandar Lampung adalah +62 721 250581 Ext 110, dengan SMS Center 08197910000.[57]

Militer: Kodam/Korem/Yonif

Kota Bandar Lampung masuk ke dalam wilayah Komando Daerah Militer II/Sriwijaya, dengan memiliki Kodim 0410/Bandar Lampung. Batalyon Infanteri yang berada di Bandar Lampung adalah Batalyon Infanteri 143/Tri Wira Eka Jaya atau Yonif 142/TWEJ yang berada di bawah komando Korem 043, Kodam II/Sriwijaya. Batalyon ini dibentuk pada 16 April 1958. Markas Batalyon berkedudukan di Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dengan Kompi Senapan A berada di Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Kompi Senapan B berada di Cimeng, Bandar Lampung, sedangkan Kompi Senapan C berada di Candimas, Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.

Tak jauh dari Kota Bandar Lampung juga terdapat Batalyon Infanteri 7/Marinir disingkat Yonif 7/Marinir yang merupakan sebuah pasukan marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) yang merupakan satuan pelaksana dari Brigade Infanteri 3/Marinir. Satuan ini dibentuk pada 21 Mei 2003. Satuan ini bermarkas di Bhumi Marinir Piabung, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Kesehatan

Rumah sakit

Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 1871048 RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo RSUD B Jalan Basuki Rahmat №73, Sumur Putri, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35211
2. 1801017 RSUD Dr. H. Abdul Moeloek RSUD A Jalan Dr. Rivai №6, Penengahan, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35112
3. 1871282 RS Advent Bandar Lampung RS C Jalan Teuku Umar №48, Sidodadi, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35148
4. 1871438 RS Bhayangkara Lampung RS C Jalan Pramuka №88, Rajabasa, Kec. Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung 35144
5. 1871234 RS Bumi Waras RS C Jalan Wolter Monginsidi №235, Talang, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35121
6. 1871416 RS Graha Husada RS C Jalan Gajah Mada №6, Tanjung Agung Raya, Kec. Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Lampung 35128
7. 1871180 RS Immanuel Way Halim RS B Jalan Soekarno–Hatta №1, Way Dadi, Kec. Sukarame, Kota Bandar Lampung, Lampung 35133
8. 1871448 RS Lampung Eye Center RS Mata C Jalan Sultan Agung №15, Kedaton, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132
9. 1871223 RS Permana Sari RS Mata C Jalan Bougenville №1, Rawa Laut, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213
10. 1871427 RS Pertamina Bintang Amin RS C Jalan Pramuka №27, Kemiling Permai, Kec. Kemiling, Kota Bandar Lampung, Lampung 35151
11. 1871026 RS Tingkat IV Lampung RS C Jalan Dr. Rivai №7, Penengahan, Kec. Kedaton, Kota Bandar Lampung, Lampung 35121
12. 1871405 RS Urip Sumoharjo RS B Jalan Urip Sumoharjo №200, Gunung Sulah, Kec. Way Halim, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132
13. 1871037 RSIA Anugerah Medika RSIA C Jalan Tulang Bawang №21, Enggal, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213
14. 1871447 RSIA Belleza Kedaton RSIA C Jalan Sultan Haji №17, Labuhan Ratu, Kec. Labuhan Ratu, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132
15. 1871446 RSIA Bunda Asy-Syifa RSIA C Jalan Dr. Susilo №54, Pahoman, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35212
16. 1871440 RSIA Mutiara Putri RSIA C Jalan HOS. Cokroaminoto №96, Tanjung Karang, Kec. Enggal, Kota Bandar Lampung, Lampung 35213
17. 1871442 RSIA Puri Betik Hati RSIA C Jalan Pajajaran №109, Jagabaya II, Kec. Way Halim, Kota Bandar Lampung, Lampung 35132
18. 1871439 RSIA Restu Bunda RSIA C Jalan KH. Hasyim Ashari №73, Gedong Pakuon, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35221
19. 1871443 RSIA Santa Anna RSIA C Jalan Sultan Hasanudin №27, Gunung Mas, Kec. Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung, Lampung 35221
20. 1871444 RSIA Sinta RSIA C Jalan Imam Bonjol №512, Langkapura, Kec. Langkapura, Kota Bandar Lampung, Lampung 35118


Pariwisata

Markah tanah atau ikon kota

  • Tugu Adipura
  • Simpang Lungsir
  • Bundaran Radin Inten II
  • Gerbang Kota Bertuliskan BANDAR LAMPUNG CITY
  • Tugu Bambu Runcing
  • Tugu Durian Sukadanaham
  • Tugu Siger
  • Tugu Juang

Pemandangan kota

Tempat wisata

Beberapa destinasi wisata yang ada di kota Bandar Lampung adalah:

Makanan khas

Seperti halnya daerah lain di Indonesia,Kota ini memiliki beberapa makanan khas seperti:

Seruit
 
Sambal Seruit khas Lampung.

Seruit adalah sebuah masakan khas dari Lampung, makanan ini merupakan sebuah masakan dari ikan yang digoreng, boleh juga ikan bakar yang di campur dengan olahan durian atau disebut tempoyak dan di campur lagi dengan sambal terasi. Seruit ini sangat populer dikalangan masyarakat lampung karena menjadi sebuah sajian khas di dalam acara-acara adat tertentu bahkan juga bisa dinikmati dalam masakan untuk sehari-hari di kalangan masyarakat Lampung.

Gulai Taboh
 
Gulai Taboh.

Gulai taboh merupakan santan yang dimasak dengan aneka isian yang berragam mulai dari udang, ikan, kacang-kacangan hingga tangkil (buah melinjo), serta dapat ditambahkan sayuran lainnya seperti labu kuning, ubi jalar ataupun aneka sayuran yang bisa cocok untuk dimasak dengan santan.

Tempoyak
Pindang Ikan Baung
 
Pindang Ikan Baung.
Keripik Pisang

Keripik pisang merupakan oleh-oleh khas Lampung yang dijual terpusat di Sentra Industri Keripik Jalan Pagar Alam (Gang PU) Bandar Lampung, supermarket lokal, serta deretan toko oleh-oleh di Teluk Betung. Rasa yang disediakan bermacam-macam, contohnya keripik pisang rasa asli, coklat, keju, susu, melon, dan lain-lain dengan berbagai merk dan kemasan.

Kemplang

Kemplang merupakan sebuah jenis kerupuk yang digoreng dengan pasir atau dipanggang yang menimbulkan rasa khas.

Kopi Lampung

Kopi merupakan komoditas lokal yang terdapat di Lampung.Jenis kopi yang ditanam biasanya adalah kopi Robusta.Kawasan yang menjadi pusat penghasil kopi di Lampung adalah Kabupaten Lampung Barat.Kopi Lampung biasanya dijual sebagai oleh-oleh khas Lampung di beberapa sentra oleh-oleh di kota Bandar Lampung

Gabing
Lempok Durian

Lempok Durian merupakan makanan olahan dari durian yang dicampur dengan gula merah, lalu dikemas mirip dodol dan juga berwarna kecoklatan.

Pendidikan

Kota Bandar Lampung memiliki sarana pendidikan mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Berikut adalah daftar Taman Kanak-Kanak, PAUD, Sekolah Dasar, Madrasah Ibtidaiyah, Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Bandar Lampung.

Perguruan Tinggi

Di Bandar Lampung juga Terdapat 46 perguruan tinggi dengan 6 Perguruan Tinggi Negeri dan 40 perguruan tinggi swasta, (19 akademi, 16 sekolah tinggi, 1 institut, dan 5 universitas). Berikut adalah daftar perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung

Perguruan tinggi negeri

Perguruan Tinggi Negeri yang terdapat di Bandar Lampung diantaranya:

Perguruan tinggi swasta

Perguruan tinggi swasta yang terdapat di Kota Bandar Lampung adalah:

Universitas

Sekolah tinggi

  • Sekolah Tinggi Bahasa Asing Teknokrat
  • Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yunisla Bandar Lampung
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gentiaras
  • Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Surya Dharma
  • Sekolah Tinggi Perkebunan Lampung
  • Sekolah Tinggi Teknik Nusantara
  • STIE Satu Nusa
  • STKIP PGRI Bandar Lampung
  • STMIK Tunas Bangsa
  • STMIK Dian Cipta Cendekia

Akademi

  • Akademi Akuntansi Lampung
  • Akademi Bahasa Asing DCC
  • Akademi Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi (ATRO) Patriot Bangsa Lampung
  • Akademi Kebidanan Panca Bhakti
  • Akademi Kebidanan Adila
  • Akademi Pariwisata Satu Nusa
  • Akademi Perpajakan Tridarma
  • AMIK Dian Cipta Cendikia
  • AMIK Lampung
  • AMIK Master Lampung
Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA negeri dan swasta MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 314 143 56 13 42 44
Data sekolah di kota Bandar Lampung
Sumber:


Kota kembar

Galeri

Referensi

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-22. Diakses tanggal 2022-10-22. 
  2. ^ "Berdirinya kota Bandar Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-11. Diakses tanggal 2012-07-29. 
  3. ^ Kota Bandar Lampung Dalam Angka 2020 [Bandar Lampung Municipality in Figures (2020)] (dalam bahasa Indonesia). Bandar Lampung: BPS Kota Bandar Lampung. April 2020. ISSN 0215-4102. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-04. Diakses tanggal 2020-06-01. 
  4. ^ "Lampung Dalam Angka 2016"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-09. Diakses tanggal 2017-07-27. 
  5. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021" (pdf). www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 30 Juli 2022. 
  6. ^ http://www.kompasiana.com/firman_seponada/konservasi-durian-sukadanaham_54ff45f9a33311bc4c50f90[pranala nonaktif permanen]
  7. ^ "Hutan monyet lembah Sarijo". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-01. Diakses tanggal 2013-03-11. 
  8. ^ "Hasil Sensus Penduduk 2020 (BPS)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-16. Diakses tanggal 2021-01-28. 
  9. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kota Bandar Lampung, 2020". bandarlampungkota.bps.go.id. 24 Mei 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-15. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  10. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 2023-02-24. 
  11. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-09. Diakses tanggal 2022-11-09. 
  12. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-01. Diakses tanggal 2022-11-09. 
  13. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-09. Diakses tanggal 2022-11-09. 
  14. ^ "Anggota DPRD Bandar Lampung Diprediksi 50 orang". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-16. Diakses tanggal 2021-05-10. 
  15. ^ "Kementerian PU petakan Bandar Lampung dan Metro Kawasan Metropolitan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-16. Diakses tanggal 2016-01-02. 
  16. ^ "Profil Kabupaten/Kota Provinsi Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-12. Diakses tanggal 2021-02-25. 
  17. ^ "Damandiri.or.id" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-09-22. Diakses tanggal 2012-02-19. 
  18. ^ "Bandar Lampung, Lampung, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 4 November 2020. 
  19. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 72 & 136. Diakses tanggal 4 Oktober 2024. 
  20. ^ "Bandar Lampung, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 4 November 2020. 
  21. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bandar Lampung 2014-2019
  22. ^ Perolehan Kursi DPRD Kota Bandar Lampung 2019-2024
  23. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  24. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  25. ^ Kode Pos Kota Bandar Lampung
  26. ^ KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM ANGKA (2020) [Bandar Lampung Municipality in Figures (2020)] (dalam bahasa Indonesia). Bandar Lampung: BPS Kota Bandar Lampung. April 2020. ISSN 0215-4102. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-04. Diakses tanggal 2020-06-01. 
  27. ^ Kota Bandar Lampung Dalam Angka 2018. BPS Kota Bandar Lampung. 
  28. ^ "Profil Kota Bandar Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2011-12-30. 
  29. ^ a b "Akhirnya Dua Fly Over Diresmikan". 2013-07-08. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-12. Diakses tanggal 2014-07-22. 
  30. ^ "Selamat Datang Tahun Politik". 2014-01-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-05. Diakses tanggal 2014-07-22. 
  31. ^ Anita, Dewi (2015-12-31). "Masyarakat Padati Area Peresmian Flyover Ki Maja-Ratu Dibalau". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-07. Diakses tanggal 2016-01-02. 
  32. ^ "Flyover Gajah Mada-Antasari Bandar Lampung Diresmikan Malam Nanti". 2016-12-26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-28. Diakses tanggal 2016-12-28. 
  33. ^ "Pembangunan berlanjut, panjang flyover MBK Bandar Lampung 400 meter". 2017-08-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-30. Diakses tanggal 2017-12-28. 
  34. ^ "Ditargetkan selesai akhir 2017,flyover Pramuka Cik ditoro segera cor tiang". 2017-10-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-30. Diakses tanggal 2017-12-28. 
  35. ^ "Kesan Angker Belum Hilang di Terminal Rajabasa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-18. Diakses tanggal 2011-12-30. 
  36. ^ Ihsanuddin. Gatra, Sandro, ed. "Presiden Jokowi Resmikan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Terpanjang di Indonesia". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-08. Diakses tanggal 2019-03-15. 
  37. ^ Sriningrum, Prabawati. "Pemerintah Bangun Tol Bakauheni-Terbanggi Besar di 2015". Okezone.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-06. Diakses tanggal 2015-02-06. 
  38. ^ Surat Kabar Harian Radar Lampung Hal. 2, 24 Desember 2011
  39. ^ "Menteri Negara BUMN Resmikan 11 Stasiun Baru dan Renovasi Stasiun Besar Kertapati, serta Jalur Ganda di Divre III Sumatra Selatan". 2005-12-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-10. Diakses tanggal 2014-08-09. 
  40. ^ "Info kereta api" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-08-06. Diakses tanggal 2014-08-09. 
  41. ^ "Radar Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-12. Diakses tanggal 2012-01-09. 
  42. ^ "Angkot "Raib" Jelang Malam", Tribun Lampung, hlm. 9, 7 Agustus  :
  43. ^ Soni (2011-11-14). "Hari Ini Uji Coba BRT". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-29. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  44. ^ Harjono, Yulvianus (2011-11-21). Ksp, Robert Adhi, ed. "Ratusan Sopir Angkot di Bandar Lampung Mogok". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  45. ^ Harjono, Yulvianus (2011-11-21). Aziz, Nasru Alam, ed. "BRT Bandar Lampung Dilempari". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-22. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  46. ^ "Supir angkot tolak BRT". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-13. Diakses tanggal 2012-04-14. 
  47. ^ Taryono (2011-11-28). "Rute-rute BRT Bandar Lampung". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-30. Diakses tanggal 2011-12-08. 
  48. ^ "BRT layani rute Rajabasa Citra Garden". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2012-04-14. 
  49. ^ "BRT Rajabasa Panjang beroperasi pekan depan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-10. Diakses tanggal 2012-06-30. 
  50. ^ "Transportasi DAMRI tinggalkan Bandar Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-18. Diakses tanggal 2012-02-11. 
  51. ^ "BRT: DAMRI Gabung dalam Konsorsium". 2011-11-21. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-03. Diakses tanggal 2011-12-25. 
  52. ^ "Memasuki Februari busa DAMRI tetap beroperasi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-22. Diakses tanggal 2012-02-11. 
  53. ^ "Daftar Alamat Rumah Sakit di Kota Bandar Lampung". 2011-02-05. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-03. Diakses tanggal 2011-12-29. 
  54. ^ "Bandarlampungkota.go.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-20. Diakses tanggal 2012-07-29. 
  55. ^ "Foursquare Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-05. Diakses tanggal 2012-07-29. 
  56. ^ Hospitals, Hermina; Hospitals, Hermina; Hospitals, Hermina. "Hermina Lampung". herminahospitals.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-28. Diakses tanggal 2021-01-30. 
  57. ^ "Polresta Bandar Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-07. Diakses tanggal 2011-12-29. 
  58. ^ "Puncak Mas, Spot Foto Instagramable di Bandar Lampung". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-27. Diakses tanggal 2018-04-27. 
  59. ^ "Muncak Tirtayasa Lampung, Destinasi Teropong Laut Yang Instagramable". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-27. Diakses tanggal 2018-04-27. 
  60. ^ "UT Daerah Bandar Lampung". 

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Bandar Lampung
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.