Rangkap tiga Pythagoras

tiga bilangan bulat positif, kuadrat dari dua di antaranya dijumlahkan dengan kuadrat dari yang ketiga
Revisi sejak 11 November 2023 04.36 oleh Dewi sry a (bicara | kontrib) (Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Sebuah rangkap tiga Pythagoras (atau umumnya disebut tripel Pythagoras) terdiri dari tiga bilangan bulat positif , , dan , sehingga . Seperti sebuah rangkap tiga biasanya ditulis , dan sebuah contoh yang terkenal adalah . Jika adalah sebuah rangkap tiga Pythagoras, maka begitu juga dengan untuk suatu bilangan bulat positif . Sebuah rangkap Pythagoras primitif adalah salah satu di mana , , dan adalah koprima (yaitu, mereka tidak mempunyai pembagi persekutuan lebih besar dari ).[1] Sebuah segitiga yang sisinya membentuk sebuah rangkap tiga Pythagoras disebut segitiga Pythagoras, dan selalu sebuah segitiga siku-siku.

Animasi menunjukkan rangkap tiga Pythagoras paling sederhana, .

Namanya diturunkan dari teorema Pythagoras, menyatakan bahwa setiap segitiga siku-siku memiliki panjang sisi yang memenuhi rumus ; demikian, rangkap tiga Pythagoras menggambarkan tiga panjang sisi bilangan bulat dari sebuah segitiga siku-siku. Namun, segitiga siku-siku dengan sisi tak bilangan bulat tidak membentuk rangkap tiga Pythagoras. Misalnya, segitiga dengan sisi dan merupakan sebuah segitiga siku-siku, tetapi bukanlah sebuah rangkap tiga Pythagoras karena bukanlah sebuah bilangan bulat. Selain itu, dan tidak memiliki sebuah kelipatan persekutuan bilangan bulat karena adalah irasional.

Rangkap tiga Pythagoras telah dikenal sejak waktu kuno. Catatan terlama yang dikenal dari Plimpton 322, sebuah loh tanah liat Babylonian dari sekitar 1800 SM, ditulis dalam sebuah sistem bilangan seksagesimal. Ini ditemukan oleh Edgar James Banks sesaat setelah tahun 1900, dan dijual ke George Arthur Plimpton pada tahun 1922, untuk $10.[2]

Ketika menelusuri untuk penyelesaian bilangan bulat, persamaan merupakan sebuah persamaan Diophantus. Demikian rangkap tiga Pythagoras adalah penyelesaian terlama yang diketahui mengenai sebuah persamaan Diophantus taklinear

Contoh-contoh

sunting
 
Plot pencar kaki   dari rangkap tiga Pythagoras pertama dengan   dan   lebih kecil dari 6000. Nilai negatif tercakup untuk mengilustrasikan pola parabolik. "Sinar"nya merupakan sebuah hasil dari fakta bahwa jika   adalah sebuah rangkap tiga Pythagoras, maka begitu juga dengan  ,   dan, lebih umumnya,   untuk suatu bilangan bulat positif  .

Terdapat 16 rangkap tiga Pythagoras primitif sampai dengan 100:

       
       
       
       

Setiap titik-titik ini membentuk sebuah garis pemancar dalam plot pancar. Rangkap tiga Pythagoras kecil lainnya seperti   tidak terdaftar karena mereka bukanlah primitf, misalnya   merupakan kelipatan dari  .

Ini sebagai tambahannya merupakan sisa rangkap tiga Pythagoras primitif sampai dengan 300:

       
       
       
       
       
       
     
     

Menghasilkan sebuah rangkap tiga

sunting
 
Rangkap tiga Pythagoras primitif. Kaki ganjil   diplot pada sumbu horizontal, kaki genap   pada vertikal. Kisi kurvilinear dikomposisi oleh kurva mengenai tetapan   dan tetapan   dalam rumus Euclid.
 
Sebuah plot mengenai rangkap tiga dihasilkan oleh rumus Euclid menyusun bagian dari kerucut  . Sebuah tetapan   dan   melacak bagian parabola mengenai kerucut.

Rumus Euclid[3] merupakan sebuah rumus dasar untuk menghasilkan rangkap tiga Pythagoras yang diberikan sebuah pasangan sembarang bilangan bulat   dan   dengan  . Rumusnya menyatakan bahwa bilangan bulat

membentuk sebuah rangkap tiga Pythagoras. Rangkapya dihasilkan oleh rumus Euclid adalah primitif jika dan hanya jika   dan   adalah koprima dan keduanya bukan bilangan ganjil. Ketika keduanya   dan   adalah ganjil, maka  ,  , dan   akan menjad genap, dan rangkap tiganya tidak akan menjadi primitif, namun, membagi  ,  , dan   oleh 2 akan menghasilkan sebuah rangkap tiga primitf ketika   dan   adalah koprima dan keduanya ganjil.[4]

Setiap rangkap tiga primitif muncul (setelah pertukaran   dan  , jika   adalah genap) dari sebuah pasangan tunggal bilangan koprima  ,  , salah satunya yang genap. Ini mengikuti bahwa terdapat rangkap tiga Pythagoras primitif banyak. Hubungan ini mengenai  ,  , dan   dengan   dan   dari rumus Euclid direferensikan sepanjang sisa halaman ini.

Meski menghasilkan semua rangkap tiga primitif, rumus Euclid tidak menghasilkan semua rangkap tiga—contohnya,   tidak dapat dihasilkan menggunakan bilangan bulat   dan  . Ini dapat diperbaiki dengan memasukkan sebuah parameter tambahan   ke rumusnya. Berikut ini akan menghasilkan semua rangkap tiga Pythagoras dengan tunggal:

 

dimana  ,  , dan   adalah bilangan bulat positif dengan  , dan dengan   dan   adalah koprima dan keduanya bukanlah ganjil.

Bahwa rumus-rumus ini menghasilkan rangkap tiga Pythagoras dapat diverifikasikan dengan memperluas   menggunakan aljabar elementer dan memverifikasikan bahwa hasilnya sama dengan  . Karena setiap rangkap tiga Pythagoras dapat dibagi melalui oleh suatu bilangan bulat   untuk memperoleh sebuah rangkap tiga primitif, setiap rangkap tiga dapat secara tunggal dengan menggunakan rumus dengan   dan   untuk menghasilkan pasangan primitifnya dan kemudian mengalikan melalui oleh   seperti dalam persamaan terakhirnya.

Memilih   dan   dari barisan bilangan tertentu memberikan hasil yang menarik. Contohnya, jika   dan   adalah bilangan Pell berturut-turut,   dan   akan berbeda oleh 1.[5]

Banyak rumus-rumsu untuk menghasilkan rangkap tiga dengan sifat-sifat khusus telah dikembangkan sejak zaman Euclid.

Bukti rumus Euclid

sunting

Kepuasannya mengenai rumus Euclid oleh  ,  , dan   adalah cukup untuk segitiga menjadi Pythagoras rupanya dari fakta bahwa untuk bilangan bulat positif   dan  ,  ,  ,  , dan   diberikan oleh rumus adalah bilangan positif semua, dan dari fakta bahwa

 .

Sebuah bukti keperluannya bahwa  ,  , dan   diungkapkan oleh rumus Euclid untuk suatu rangkap tiga Pythagoras priitif adalah sebagai berikut.[6] Semua seperti rangkap tiga dapat ditulis sebagai   dimana   dan  ,  , serta   adalah koprima. Demikian juga,  ,  , dan   adalah koprima sepasangan (jika sebuah bilangan prima dibagi dua dari mereka, ini juga akan mendorong untuk membagi yang ketiganya). Karena   dan   adalah koprima, setidaknya salah satu darinya adalah ganjil, jadi kita dapat menganggap bahwa   adalah ganjil, dengan menukarkan, jika diperlukan   dan  . Ini menyiratkan bahwa   adalah genap dan   adalah ganjil (jika   adalah ganjil,   akan menjadi genap, dan   akan menjadi sebuah kelipatan dari 4, sementara   akan menjadi kongruen dengan 2 modulo 4, sebagai sebuah bilangan kuadrat ganjil adalah kongruen dengan 1 modulo 4).

Dari  , kita memperoleh   dan karena itu  . Maka  . Karena   adalah rasional, kita meletakkannya sama dengan   dalam jangka terendah. Demikian  , menjadi timbal balik dari  . Lalu menyelesaikan

 

untuk   dan   memberikan

 

Karena   tereduksi dengan penuh,   dan   adalah koprima, dan mereka tidak dapat menjadi genap. Jika mereka keduanya ganjil, pembilang dari   akan menjadi sebuah kelipatan dari 4 (karena sebuah bilangan kuadrat ganjil kongruen dengan 1 modulo 4), dan penyebutnya   tidak akan menjadi sebuah kelipatan dari 4. Karena 4 akan menjadi faktor genap minimum mungkin dalam pembilang dan 2 akan menjadi faktor genap maksimum mungkin dalam penyebut, ini akan menyiratkan   menjadi genap meskipun menentukannya sebagai ganjil. Demikian salah satu dari   dan   adalah ganjil dan lainnya adalah genap, dan pembilangnya dari dua pecahan dengan penyebut   adalah ganjil. Demikian pecahan-pecahan ini adalah tereduksi dengan penuh (sebuah bilangan prima ganjil membagi penyebut ini dibagi salah satu dari   dan   tetapi bukan yang lainnya; demikian ini tidak membagi  ). Salah satunya dapat demikian menyamakan penyebut, memberikan rumus Euclid.

  dengan   dan   adalah koprima dan paritas yang berlawanan.

Sebuah bukti yang lebih panjang tapi lebih umum diberikan di Maor (2007)[7] dan Sierpiński (2003).[8] Bukti lain diberikan dalam Persamaan Diophantus § Contoh rangkap tiga Pythagoras, sebagai sebuah contoh mengenai sebuah metode umum yang berlaku dengan setiap persamaan Diophantus homogen derajat dua.

Interpretasi mengenai parameter dalam rumus Euclid

sunting

Andaikan sisi segitiga Pythagoras memiliki panjang  ,  ,  , dan menganggap sudutnya antara kaki dengan panjang   dan hipotenusa dengan panjang   dilambangkan sebagai  . Maka   dan nilai trigonometrik sudut penuhnya adalah  , dan  , dan  .[9]

Sebuah varian

sunting

Varian berikut mengenai rumus Euclid terkadang lebih cocok, karena menjadi lebih simetrik dalam   dan   (syarat paritas yang sama pada   dan  )

Jika   dan   adalah dua bilangan bulat ganjil sehingga  , maka

 

adalah tiga bilangan bulat membentuk sebuah rangkap tiga Pythagoras, yang adalah primitif jika dan hanya jika   dan   adalah koprima. Sebaliknya, setiap rangkap tiga Pythagoras primitif muncul (setelah pertukaran   dan  , jika   adalah genap) dari sebuah pasangan tunggal   mengenai bilangan bulat ganjil.

Sifat-sifat elementer rangkap tiga Pythagoras primitif

sunting

Sifat-sifat umum

sunting

Sifat-sifat rangkap tiga Pythagoras primitif   dengan   (tanpa menentukan yang mana   atau   adalah genap daan yang mana ganjil) mencakup:

  •   selalu sebuah bilangan kuadrat sempurna.[10] Karena ini hanya sebuah syarat yang perlu tapi bukan yang cukup, ini dapat digunakan dalam pemeriksaan jika sebuah rangkap tiga bilangan yang diberikan bukanlah sebuah rangkap tiga Pythagoras ketika mereka gagal melakukan uji. Contohnya,   lolos ujinya bahwa   adalah sebuah bilangan kuadrat sempurna, tapi bukanlah sebuah rangkap tiga Pythagoras.
  • Ketika sebuah rangkap tiga bilangan  ,  , dan   membentuk sebuah rangkap tiga Pythagoras, maka (  dikurangi kaki genap) dan satu setengah dari (  dikurangi kaki ganjil) adalah keduanya bilangan kuadrat sempurna; namun ini bukanlah sebuah syarat yang cukup, karena bilangan   lolos uji bilangan kuadrat sempurna tapi bukanlah sebuah rangkap tiga ketika  .
  • Sebanyak salah satu dari  ,  , dan   adalah sebuah bilangan kuadrat.[11]
  • Luas segitiga Pythagoras tidak dapat menjadi bilangan kuadrat[12]:p. 17 atau dua kali kuadrat[12]:p. 21 bilangan asli.
  • Tepat salah satu dari  ,   adalah ganjil;   adalah ganjil.[8]:23–25
  • Tepat salah satu dari  ,   habis dibagi oleh 3.[8]:23–25
  • Tepat salah satu dari  ,   habis dibagi oleh 4.[8]
  • Tepat salah satu dari  ,  ,   habis dibagi oleh 5.[8]
  • Bilangan terbesar yang selalu membagi   adalah 60.[13]
  • Suatu bilangan gajil dari bentuk  , dimana   adalah sebuah bilangan bulat dan  , dapat menjadi kaki ganjil rangkap tiga Pythagoras primitif. Lihat rangkap tiga Pythagoras primitif hampir samakaki di bagian bawah. Namun, hanya bilangan genap habis dibagi oleh 4 dapat menjadi kaki genap dari sebuah rangkap tiga Pythagoras primitif. Ini dikarenakan rumus Euclid untuk kaki genap yang diberikan di atas adalah   dan salah satu dari   dan   harus genap.
  • Hipotenusa   adalah jumlah dari dua bilangan kuadrat. Ini memerlukan semua faktor prima menjadi prima dari bentuk 4n + 1.[14] Oleh karena itu   dari bentuk  . Sebuah barisan bilangan hipotenusa mungkin untuk rangkap tiga Pythagoras primitif dapat ditemukan di (barisan A008846 pada OEIS)
  • Luasnya ( ) adalah sebuah bilangan kongruen[15] habis dibagi 6.
  • Dalam setiap rangkap tiga Pythagoras, jari-jari dari lingkaran dalam jari-jari dari tiga lingkaran singgung luar adalah bilangan asli. Secara spesifik, untuk sebuah rangkap tiga primitif, jari-jari dari lingkaran dalam adalah  , dan jari-jari dari lingkaran singgung luar berlawanan dengan sisi  ,  , dan hipotenusa   masing-masing  ,  , dan  .[16]
  • Adapun suatu segitiga siku-siku, kebalikan teorema Thales mengatakan bahwa diameter dar lingkaran luar sama dengan hipotenusa; karena itu untuk rangkap tiga primitif, diameter lingkaran luarnya adalah  , dan jari-jari lingkaran luar adalah setengahnya ini dan demkan merupakan bilangan rasonal tapi bukan bilangan bulat (karena   dan   memiliki paritas yang berlawanan).
  • Ketika luas segitiga Pythagoras dikalikan oleh kelengkungan lingkaran dalamnya dan 3 lingkaran singgung luar, hasilnya empat bilangan bulat positif  , masing-masing. Bilangan bulat   memenuhi Persamaan Lingkaran Descartes.[17] Dengan setaranya, jari-jari dari lingkaran Soddy luar mengenai suatu segtga siku-siku sama dengan semiperimeternya. Pusat Soddy luarnya terletak di  , dimana   adalah sebuah persegi panjang,   adalah segitiga siku-siku dan   adalah hipotenusanya.[17]:hlm. 6
  • Hanya dua sisi rangkap tiga Pythagoras primitif dapat dengan secara bersamaan menjadi prmia karena oleh rumus Euclid untuk menghasilkan sebuah rangkap tiga Pythagoras, salah satu dari kakinya harus komposit dan genap.[18] Namun, hanya satu sisi dapat menjad sebuah bilangan bulat pangkat sempurna   karena dua sisinya adalah bilangan bulat pangkat sempurna dengan eksponen   yang sama akan menentang fakra bahwa tidak ada penyelesaian bilangan bulat untuk persamaan Diophantus  , dengan  ,  , dan   menjadi koprima sepasangan.[19]
  • Tidak ada segitiga Pythagoras di mama hipotenusa dan satu kaki adalah kaki segitiga Pythagoras lainnya: ini adalah salah satu dari bentuk setara teorema segitiga siku-siku Fermat.[12]:p. 14
  • Setiap segitiga Pythagoras primitif memiliki sebuah rasio luas,  , untuk menguadratkan semiperimeter,  , yaitu tunggal dengan sendirinya dan diberikan oleh[20]
 .

Kasus khusus

sunting

Sebagai tambahan, rangkap tiga Pythagoras khusus dengan sifat-sifat tertentu dapat dijamin untuk ada:

  • Setap bilangan bulat lebih besar dari 2 tidak kongruen dengan 2 mod 4 (dengan kata lain, setiap bilangan bulat lebih besar dari 2 yang bukan dari bentuk  ) merupakan bagian rangkap tiga Pythagoras. (Jika bilangna bulat memiliki bentuk  , salah satunya dapat mengambil   dan   dalam rumus Euclid, jika blangan bulatnya adalah  , salah satunya dapat ambil   dan  .)
  • Setiap bilangan bulat lebih besar dari 2 merupakan bagian rangkap tiga Pythagoras primtif atau takprimitif. Contohnya, bilangan bulat 6, 10, 14, dan 18 bukan bagian rangkap tiga primitif, tetapi merupakan bagian dari rangkap tiga takprimitif  ,   dan  .
  • Terdapat rangkap tiga Pythagoras yang takterhingga banyaknya di mana hipotenusa dan kaki terpanjang berbeda dengan tepat satu. Seperti rangkap tiga adalah primitif perlu dan memiliki bentuk  . Hasil ini dari rumus Euclid dengan berkomentar bahwa syaratnya menyiratkan bahwa rangkap tiganya adalah primitif dan harus membenarkan  . Ini menyiratkan  , dan demikian  . Bentuk di atas dari hasil rangkap tiga mengenai substitusi   untuk   dalam rumus Euclid.
  • Terdapat rangkap tiga Pythagoras yang takterhingga banyaknya di mana hipotenusa dan kaki terpanjang berbeda dengan tepat dua. Mereka semua primitif, dan diperoleh dengan meletakkan   dalam rumus Euclid. Lebih umumnya, untuk setiap bilangan bulat  , terdapat rangkap tiga Pythagoras primitif yang takterhingga banyaknya di mana hipotenusa dan kaki ganjil berbeda dengan  . Mereka diperoleh dengan menaruh   dalam rumus Euclid.
  • Terdapat rangkap tiga Pythagoras yang takterhingga banyaknya di mana dua kaki berbeda dengan tepat satu. Contohnya,  , ini dihasilkan oleh rumus Euclid ketika   adalah konvergen dengan  .
  • Untuk setiap bilangan asli  , terdapat rangkap tiga Pythagoras   dengan hipotenusa yang berbeda dan luas yang sama.
  • Untuk setiap bilangan asli  , terdapat rangkap tiga Pythagoras primitif   yang berbeda dengan kaki   yang sama, dimana   adalah suatu bilangan asli (Panjang dari kaki genap adalah  , dan cukup untuk memilih   dengan banyak faktorisasi, contohnya  , dimana   adalah sebuah darab bilangan prima ganjil   yang berbeda; ini menghasilkan setidaknya   rangkap tiga primitif yang berbeda).[8]:30
  • Untuk setiap bilangan asli  , terdapat setidaknya rangkap tiga Pythagoras   yang berbeda dengan hipotenusa yang sama.[8]:31
  • Terdapat rangkap tiga Pythagoras yang takterhingga banyaknya dengan bilangan kuadrat untuk keduanya hipotenusa   dan jumlah dari kaki  . Menurut Fermat, yang paling terkecil seperti rangkap tiga[23] memiliki sisi  ,  ,  . Disini   dan  . Ini dihasilkan oleh rumus Euclid dengan nilai parameter   dan  .
  • Terdapat segitiga Pythagoras takprimitif dengan ketinggian bilangan bulat dari hipotenusa.[24][25] Seperti segitiga Pythagoras dikenal sebagai teruraikan karena mereka dapat dipisahkan sepanjang ketinggian ini menjadi dua pemisah dan segitiga Pythagoras lebih kecil.[21]

Geometri mengenai rumus Euclid

sunting

Titik rasional pada sebuah lingkaran satuan

sunting
 
3,4,5, memetakan ke x,y, titik   pada lingkaran satuan.
 
Titik rasional pada sebuah lingkaran berpadanan, terhadap projeksi stereografik, dengan titik rasional dari garis.

Rumus Euclid untuk sebuah rangkap tiga Pythagoras

 

dapat dipahami dalam istilah dari geometri titik rasional pada satuan lingkaran (Trautman 1998).

Faktanya, sebuah titik dalam bidang Cartesius dengan koordinat   menjadi miliki lingkaran satuan jika  . Titiknya adalah rasional jika   dan   adalah bilangan rasional, yaitu, jika terdapat bilangan bulat koprima  ,  ,   sehingga

 .

Dengan mengalikan kedua anggota  , salah satunya dapat lihat bahwa titik rasional pada lingkaran adalah dalam berpadanan satu-ke-satu dengan rangkap tiga Pythagoras primitif.

Lingkaran satuan juga dapat didefinisikan oleh sebuah persamaan parametrik

 .

Rumus Euclid untuk rangkap tiga Pythagoras berarti bahwa, kecuali untuk  , sebuah titik pada lingkaran adalah rasional jika dan hanya jika nilainya berpadanan dari   adalah sebuah bilangan rasional.

Pendekatan stereografik

sunting
 
Projeksi stereografik dari lingkaran satuan ke dalam sumbu- . Diberikan sebuah titik   pada lingkaran satuan, gambar sebuah garis dari   ke titik   (kutub utara). Titik   dimana garis memotong sumbu-  adalah projeksi stereografik dari  . Kebalikannya, memulai dengan menggambar sebuah garis dari   ke  , projeksi stereografik inversnya adalah titik   dimana garis memotong lingkaran satuan.

Ini adalah sebuah padanan antara titik pada lingkaran satuan dengan koordinat rasional dan rangkap tiga Pythagoras primitif. Di poin ini, rumus Euclid dapat diturunkan baik oleh metode trigonometri maupun dengan setara menggunakan projeksi stereografik.

Untuk pendekatan stereografik, andaikan bahwa   adalah sebuah titik pada sumbu-  dengan koordinat rasional

 .

Maka, ini dapat ditunjukkan oleh aljabar dasar bahwa titik   memiliki koordinat

 .

Ini menetapkan bahwa setiap titik rasional dari sumbu-  berjalan lewat ke sebuah titik rasional dari lingkaran satuan. Sebaliknya, bahwa setiap titik rasional dari lingkaran satuan datang dari seperti sebuah titik dari sumbu- , mengikuti dengan menerapkan projeksi stereografik inversnya. Andaikan bahwa   merupakan sebuah titik dari lingkaran satuan dengan   dan   bilangan rasional. Mka titik   diperoleh dari projeksi stereografik pada sumbu-  memiliki koordinat

 

yang merupakan rasional.

Dalam istilah geometri aljabar, varietas aljabar mengenai titik rasional pada lingkaran satuan adalah birasional ke garis afin atas bilangan rasional. Demikian lingkaran satuan disebut sebuah lengkung rasional, dan ini adalah fakta yang memungkinkan sebuah parameterisasi eksplisit dari titik (bilangan rasional) pada hal itu melalui fungsi rasional.

Segitiga Pythagoras dalam sebuah kekisi 2 dimensi

sunting

Sebuah kekisi 2 dimensi merupakan sebuah larik beraturan mengenai titik terpencil dimana jika suatu satu titik dipilih sebagai titik asal Cartesius  , maka semua titik lainnya ada di   dimana   dan   mengembara di semua bilangan bulat positif dan negatif. Suatu segitiga Pythagoras dengan rangkap tiga   dapat digambar dalam sebuah kekisi 2 dimensi dengan verteks di koordinat  ,  , dan  . Jumlah langkah titik kekisi terletak sempurna dalam batas dari segitiga diberikan oleh  ;[26] untuk rangkap tiga Pythagoras primitif, kekisi dalam ini adalah  . Luasnya (oleh teorema Pick sama dengan satu lebih kecil dari jumlah langkah kekisi dalam ditambah setengah dari jumlah langkah kekisi batas) sama dengan  .

Kejadian pertama mengenai dua rangkap tiga Pythagoras primitif membagi luas yang sama terjadi dengan segitiga dengan sisi  ,   dan luas umumnya adalah 210 (barisan A093536 pada OEIS). Kejadian pertama mengenai dua rangkap tiga Pythgoras primitif membagi jumlah langkah kekisi dalam yang sama terjadi dengan  ,   dan jumlah kekisi dalam adalah 2287674594 (barisan A225760 pada OEIS). Tiga rangkap tiga Pythagoras primitif telah ditemukan membagi luas yang sama:  ,  ,   dengan luas 13123110. Hingga kini, tidak ada himpunan tiga rangkap tiga Pythagoras primitif telah ditemukan membagi jumlah langkah kekisi dalam.

Enumerasi rangkap tiga Pythagoras primitif

sunting

Oleh rumus Euclid, semua rangkap tiga Pythagoras primitif dapat dihasilkan dari bilangan bulat   dan   dengan  ,   adalah ganjil dan  . Karena itu terdapat sebuah 1 ke 1 pemetaan rasional (dalam suku terkecil) ke rangkap tiga Pythagoras primitid dimana   ada di dalam selang   dan   adalah ganjil.

Pemetaan terbalik dari sebuah rangkap tiga primitif   dimana   ke sebuah rasional   dicapai dengan mempelajari dua jumlah   dan  . Salah satu dari jumlah ini akan menjadi sebuah bilangan kuadrat yang dapat disamakan dengan   dan lainnya akan menjadi dua kali sebuah bilangan kuadrat yang dapat disamakan dengan  . Ini kemudian mungkin untuk menentukan rasional  .

Dalam rangka untuk menghitung rangkap tiga Pythagoras primitif, rasionalnya dapat diungkapkan sebagai sebuah pasangan terurut   dan dipetakan ke sebuah bilangan bulat menggunakan sebuah fungsi pasangan Cantor. Sebuah contoh dapat dilihat pada (barisan A277557 pada OEIS). Ini dimulai

  dan memberikan rasional   ini, ternyata, menghasilkan rangkap tiga primitif  

Spinor dan grup modular

sunting

Rangkap tiga Pythagoras dapat juga disandikan menjadi sebuah matriks persegi dari bentuk

 .

Sebuah matriks bentuk ini adalah simetrik. Lebih lanjut, determinan   adalah

 

yang adalah nol tepatnya ketika   adalah sebuah rangkap tiga Pythagoras. Jika   berpadanan dengan sebuah rangkap tiga Pythagoras, maka sebagai sebuah matriks harus memiliki peringkat 1.

Karena   adalah simetrik, ini mengikuti dari sebuah hasil dalam aljabar linear bahwa terdapat sebuah vektor kolom   sehingga darab luar

 

 

 

 

 

(1)

berlaku, dimana   melambangkan transpos matriks. Vektor   disebut sebuah spinor (untuk grup Lorentz  ). Dalam istilah abstrak, rumus Euclidnya berarti bahwa setiap rangkap tiga Pythagoras primitif dapat ditulis sebagai darab luar dengan sendirinya mengenai sebuah spinor dengan entri-entri bilangna bulat, seperti di (1).

Grup modular   adalah himpunan matriks 2×2 dengan entri-entri bilangan bulat

 

dengan determinan sama dengan satu:  . Himpunan ini membentuk sebuah grup, karena inversnya matriks dalam   adalah lagi di  , karena merupakan darab dua matriks di  . Grup modular bertindak pada kumpulan semua spinor bilangan bulat. Lebih lanjut, grupny transitif mengenai kumpulan spinor bilangan bulat dengan entri-entri relatif prima. Untuk jika   memiliki entri-entri relatif prima, maka

 

dimana   dan   dipilih (oleh algoritme Euclides) sehingga  .

Dengan bertindak pada spinor   di (1), tindakan   berjalan ke sebuah tindakan pada rangkap tiga Pythagoras, disediakan salah satunya memungkinkan untuk rangkap tiga dengan komponen negatif mungkin. Demikian jika   adalah sebuah matriks di  , maka

 

 

 

 

 

(2)

memunculkan untuk sebuah tindakan pada matriks   di (1). Ini tidak memberikan sebuah tindakan didefinisikan dengan baik pada rangkap tiga primitif, karena ini dapat mengambil sebuah rangkap tiga primitif ke yang takprimitif. Ini cocok pada poin ini (tiap Trautman 1998) untuk menyebut sebuah rangkap tiga   standar jika   dan baik   adalah relatif prima maupun   adalah relatif prima dengan   adalah ganjil. Jika spinornya   memiliki entri-entri relatif prima, maka rangkap tiga iring   ditentukan oleh (1) adalah sebuah rangkap tiga standar. Ini mengikuti bahwa tindakan dari grup modular adalah transitif mengenai himpunan rangkap tiga standar.

Secara bergantian, perhatian larangan untuk nilai-nilai tersebut dari   dan   yang mana   adalah ganjil dan   adalah genap. Misalkan subgrup   dari   menjadi kernel dari kehomomorfan grup

 

dimana   adalah grup linear khusus atas medan hingga   dari bilangan bulat modulo 2. Maka   adalah grup transformasi unimodular yang mempertahankan paritas setiap entri. Demikian jika entri pertama   adalah ganjil dan entri kedua adalah genap, maka yang sama adalah benar dari   untuk semua  . Faktanya, terhadap tindakan (2), grup   bertindak secara transitif pada kumpulan rangkap tiga Pythagoras primitif (Alperin 2005).

Grup   merupakan grup bebas yang pembangkitnya adalah matriks

 ,  .

Akibatnya, setiap rangkap tiga Pythagoras primitif dapat diperoleh dalam sebuah cara yang unik sebagai sebuah darab salinan dari matriks   dan  .

Hubungan induk/anak

sunting

Melalui sebuah hasil dari (Berggren 1934), semua rangkap tiga Pythagoras primitif dapat dihasilkan dari segitiga   dengan menggunakan tiga transformasi linear  ,  ,   di bawah, dimana   adalah sisi rangkap tiga:

sisi baru   sisi baru   sisi baru  
       
       
       

Dengan kata lain, setiap rangkap tiga primitif akan menjadi sebuah "induk" untuk tiga tambahan rangkap tiga primitif. Mulai dari simpul awal dengan  ,  ,  , operasi   menghasilkan rangkap tiga baru

 

dan dengan cara yang serupa   dan   menghasilkan rangkap tiga   dan  .

Transformasi linear  ,  , dan   memiliki sebuah interpretasi geometrik dalam bahasa bentuk kuadrat. Mereka terhubung erat dengan (tapi tidak sama dengan) cerminan menghasilkan grup ortogonal   atas bilangan bulat.[27]

Hubungan dengan bilangan bulat Gauss

sunting

Secara bergantian, rumus Euclid dapat dianalisis dan dibuktikan menggunakan bilangan bulat Gauss.[28] Bilangan bulat Gauss merupakan bilangan kompleks dari bentuk  , dimana   dan   adalah bilangan bulat biasa dan   adalah akar kuadrat dari negatif satu. Satuan bilangan bulat Gauss adalah   dan  . Bilangan bulat biasa disebut bilangan bulat rasional dan dilambangkan sebagai  . Bilangan bulat Gauss dilambangkan sebagai  . Ruas sebelah kanan dari teorema Pythagoras dapat difaktorkan dalam bilangan bulat Gauss:

 .

Sebuah rangkap tiga Pythagoras primitif adalah salah satu di mana   dan   adalah koprima, yaitu, mereka tidak membagi faktor bilangan prima dalam bilangan bulat. Untuk seperti sebuah rangkap tiga, baik   maupun   adalah genap, dan lainnya ganjil; dari ini, mengikuti bahwa   juga ganjil.

Dua faktor   dan   rangkap tiga Pythagoras setiap sama dengan kuadrat bilangan Gauss. Ini dapat dibuktikan menggunakan sifat bahwa setiap bilangan bulat Gauss dapat difaktorkan dengan unik menjadi bilangan prima Gauss sampai dengan satuan.[29] (Faktorisasi tunggal ini diikuti dari dari fakta bahwa, bahasa kasarnya, sebuah versi dari algoritme Euclides dapat didefinisikan padanya.) Buktinya telah memiliki tiga langkah, Pertama, jika   dan   tidak membagikan faktor prima dalam bilangan bulat, maka mereka juga tidak membagikan faktor prima dalam Gauss. (Asumsi   dan   dengan bilangan bulat Gauss  ,  , dan   dan   bukanlah sebuah satuan. Maka   dan   terletka pada garis yang sama melalui asalnya. Semua bilangan bulat Gauss pada seperti sebuah garis adalah kelipatan bilangan bulat mengenai suatu bilangan bulat Gauss  . Tapi kemudian bilangan bulat   membagi keduanya   dan  .) Kedua, ini mengikuti bahwa   dan   juga tidak membagikan faktor prima dalam bilangan bulat Gauss. Untuk jika melakukannya, maka pembagi persekutuan   juga akan membagi   dan  . Karena   dan   adalah koprima, yang menyiratkan bahwa   membagi  . Dari rumus  , yang ternyata akan menyiratkan bahwa   adalah genap. Ketiga, karena   adalah sebuah bilangan kuadrat, setiap bilangan prima Gauss dalam faktorisasinya adalah berganda, yaitu, muncul sebuah genap perkalian. Karena   dan   tidak membagikan faktor prima, pengandaan ini juga benar untuknya. Karena itu,   dan   adalah bilangan kuadrat.

Demikian, faktor pertamanya dapat ditulis

 ,  .

Bagian real dan imajiner persamaan ini memberikan dua rumus:

 

Untuk suatu rangkap tiga Pythagoras primitif, pasti ada bilangan bulat   dan   sehingga kedua persamaannya memenuhi. Karena itu, setiap rangkap tiga Pythagoras dapat dihasilkan untuk suatu pemilihan bilangan bulat ini.

Sebagai bilangan bulat Gauss kuadrat sempurna

sunting

Jika kita menganggap kuadratnya bilangan bulat Gauss, kita mendapatkan interpretasi langsung berikut mengenai rumus Euclid sebagai wakilan kuadrat sempurna bilangan Gauss.

 .

Menggunakan fakta bahwa bilangan bulat Gauss adalah sebuah ranah Euclides dan bahwa untuk sebuah bilangan bulat Gauss  ,   selalu sebuah bilangan kuadrat ini, ini mungkin untuk menunjukkan bahwa sebuah rangkap tiga Pythagoras berpadanan dengan kuadrat bilangan bulat Gauss prima jika hipotenusanya adalah prima.

Jika bilangan bulat Gausas bukanlah prima, maka darab dua bilangan bulat Gauss   dan   dengan bilangan bulat   dan  . Karena besarannya dikalikan dalam bilangan bulat Gauss, darabnya harus  , yang ketika dikuadratkan untuk mencari sebuah rangkap tiga Pythagoras harus komposit. Kontrapositifnya melengkapi pembuktiannya.

Relasi untuk elips dengan dimensi integral

sunting
 
Hubungan antara rangkap tiga Pythagoras dan elips dengan eksentrisitas linear integral, dan sumbu panjang dan sumbu pendek

Dengan acuan ke gambar dan definisi dari fokus elips,   dan  , untuk suatu titik   pada elips,   adalah tetapan.

Karena titik   dan   adalah keduanya elips,  . Karena simetri,  , dan  . Karena itu,  .

Demikian, jika   adalah sebuah segitiga sudut siku-siku dengan sisi integral, pemisahan dari fokus, eksentrisitas linear, sumbu pendek dan sumbu panjang juga bilangan bulat semua.[30]

Sebaran rangkap tiga

sunting
 
Sebuah plot pencar dari kaki   mengenai rangkap tiga Pythagoras pertama dengan   dan   lebih kecil dari  .

Terdapat sejumlah hasil mengenai sebaran rangkap tiga Pythagoras. Dalam plot pencar, sebuah bilangan mengenai pola yang jelas sudah nyata. Setiap kali   mengenai sebuah pola primitif muncul dalam plot, semua kelipatan bilangan bulat   juga muncul dalam plot, dan sifat ini menghasilkan penampakan garis yang memancar dari asalnya di diagram.

Dalam pencarnya, ada himpunan-himpunan pola parabolik dengan sebuah kerapatan tinggi titik-titik dan semua fokus pada asalnya, membuka dalam semua empat arah. Parabola yang berbeda memotong pada sumbu dan muncul untuk mencerminkan sumbu dengan sebuah sudut insidens 45 derajat, dengan sebuah parabola ketiga memasuki dalam sebuah mode tegak lurus. Dalam kuadran ini, setiap busur terpusat pada asalnya menunjukkan bahwa bagian dari parabola yang terletak di antara ujungnya dalam perpotongannya dengan rektum semi-latusnya.

Pola-pola ini dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika   adalah sebuah bilangan bulat, maka   adalah sebuah rangkap tiga Pythagoras. (Faktanya setiap rangkap tiga Pythagoras   dapat ditulis dalam hal ini dengan bilangan bulat  , kemungkinan setelah penukaran   dan   ditukar, dan kurva padanan dengan   dan  . Jika   beragam untuk diberikan   (yaitu, pada sebuah parabola yang diberikan), nilai bilangan bulat   berlangsung relatif dengan sering jika   adalah sebuah bilangan kuadrat atau semua kelipatan kecil dari sebuah bilangan kuadrat. Jika beberapa di antara nilai-nilainya terjadi terletak berdekatan, parabola padanan hampir berimpit, dan kelompok rangkap tiganya dalam sebuah pita parabolik sempit. Contohnya  ,  ,  ,   dan  , pita parabolik padanan sekitar   jelas terlihat dalam plot pencar.

Sifat-sifat sudut digambarkan di atas mengikuti dengan seketika dari bentuk fungsional dari parabola. Parabolanya dicerminkan pada sumbu-  pada  , dan turunan   terhadap   pada titik ini adalah  , karena itu sudut insidensnya adalah  . Karena kelompok, seperti semua rangkap tiga, berulang pada kelipatan bilangan bulat, nilai   juga padanan dengan sebuah kelompok. Parabola padanan memotong sumbu-  pada sudut siku-siku di  , dan karena itu cerminannya setelah saling tukar mengenai   dan   memotong sumbu-  pada sudut siku-siku pada  , tepat ketika parabola untuk   dicerminkan pada sumbu- . (Yang sama tentu saja benar untuk   dan   saling tukar.)

Albert Fässler dan lainnya menyediakan wawasan ke dalam arti penting mengenai parabola-parabola ini dalam konteks pemetaan konformal.[31][32]

Kasus khusus dan persamaan yang berkaitan

sunting

Barisan Platonik

sunting

Kasus   dari konstruksi rangkap tiga Pythagoras yang lebih umum untuk waktu yang lama. Proclus, dalam komentarnya untuk Proposisi ke-47 dari buku pertama Euclid's Elements, digambarkan sebagai berikut:

Metode tertentu untuk penemuan segitiga mengenai jenis ini diturunlan, salah satunya yang mana mereka merujuk ke Plato, dan lainnya ke Pythagoras. (Yang terakhir) dimulai dari bilangan ganjil. Untuk membuatnya bilangan ganjil lebih kecil dari sisi-sisi mengenai sudut siku-siku, maka ini mengambil kuadratnya, mengurangi persatuan dan memuat setengah beda lebih besar dari sisi-sisi mengenai sudut siku-siku; terakhir ini menambakan persatuan untuk ini dan demikian membentuk sisi-sisi yang tersisa. ...Untuk meotde Plato berdebat dari bilangan genap. Ini mengambil diberikan bilangan genap dan membuatnya salah satu dari sisi-sisi mengenai sudut siku-siku; maka, membagi dua bilangan ini dan menguadratkan bentuk hipotenusa, dan mengurangi persatuannya dari bilangna kuadat untuk membentuk sisi lainnya mengenai sudut siku-siku. ...Demikian ini membentuk segitiga yang sama yang diperoleh oleh metode lainnya.

Dalam bentuk persamaan, ini menjadi:

  adalah ganjil (Pythagoras, sekitar 540 SM):
 .
  adalah genap (Plato, sekitar 380 SM):
 .

Ini dapat ditunjukkan bahwa semua rangkap tiga Pythagoras dapat diperoleh, dengan skala ulang yang sesuai, dari barisan Platonic dasar   dengan memungkinkan   untuk mengambil nilai rasional bukan bilangan bulat. Jika   digantikan dengan pecahan   dalam barisan, hasilnya sama dengan pembangkit rangkap tiga 'standar'   setelah skala ulang. Ini mengikuti bahwa setiap rangkap tiga memiliki sebuah rasional padanan nilai   yang dapat digunakan untuk menghasilkan sebuah segitiga sebangun (satu dengan tiga sudut yang sama dan dengan sisi-sisi dalam proposisi yang sama sebagai asalnya). Contohnya, setara Platonic   dihasilkan oleh   sebagai  . Barisam Platonic sendiri dapat diturunkan[butuh klarifikasi] dengan mengikuti langkah-langkah untuk "memisahkan kuadrat' digambarkan dalam Diophantus II. VIII.

Persamaan Jacobi–Madden

sunting

Persamaan,

 

setara dengan rangkap tiga Pythagoras khusus

 .

Ada sebuah jumlah penyelesaian yang takterhingga untuk persamaan ini karena meyelesaikan untuk peubahnya melibatkan sebuah kurva eliptik. Yang kecil adalah,

 

Jumlah sama dari dua jumlah bilangan kuadrat

sunting

Salah satu untuk menghasilkan penyelesaian untuk   adalah untuk mengukur   dalam suku bilangan bulat   sebagai berikut:[33]

 

Jumlah sama dari dua bilangan pangkat empat

sunting

Diberikan dua himpunan rangkap tiga Pythagoras,

 
 

masalah mencari hasilkali yang sama mengenai sebuah sisi takhipotenusa dan hipotenusanya,

 

dengan mudah dilihat menjadi setara dengan persamaannya,

 

dan pertama kali dipecahkan oleh Euler sebagai  . Karena beliau menunjukkan ini adalah sebuah titik rasional dalam sebuah kurva eliptik, maka ada sebuah jumlah penyelesaian yang takhingga. Faktanya, dia juga menemukan sebuah parameterisasi polinomial derajat 7.

Teorema Lingkaran Descartes

sunting

Untuk kasus teorema lingkaran Descartes dimana semua peubah adalah bilangan kuadrat,

 

Euler menunjukkan ini adalah setara dengan tiga rangkap tiga Pythagoras simultan,

 
 

Terdapat juga jumlah penyelesaian yang takterhingga, dan untuk kasus khusus dimana  , maka persamaannya menyederhanakan ke,

dengan penyelesaian yang kecil sebagai   dan dapat dipecahkan sebagai bentuk kuadratik biner.

Rangkap tiga Pythagoras hampir sama kaki

sunting

Tidak ada rangkap tiga Pythagoras adalah sama kaki, karena rasio dari hipotenusa untuk salah satu sisi lainnya adalah 2, tapi 2 tidak dapat diungkapkan sebagia rasio 2 bilangan bulat.

Itu adalah, nbnamun, segitiga bersudut siku-siku dengan sisi integral untuk yang panjangnya dari sisi takhipotenusa berbeda dengan satunya, seperti,

 

dan jumlah lainnya takterhingga. Mereka dapat diukur lengkap sebagai,

 

dimana   adalah penyelesaian untuk persamaan Pell  

Jika  ,  ,   adalah sisi-sisi tipe ini mengenai rangkap tiga Pythagoras primitif, maka penyelesaian untuk persamaan Pell diberikan oleh rumus rekursif

  dengan   dan  
  dengan   dan  
  dengan   dan  .[34][35]

Barisan ini mengenai rangkap tiga Pythagoras primitif membentuk batang pusat dari pohon terner berakar mengenai rangkap tiga Pythagoras primitif.

Ketika ini sisi takhipotenusa yang panjang dan hipotenusa yang berbeda dengan satunya, seperti di

 
 

maka penyelesaian lengkap untuk rangkap tiga Pythagoras primitif  ,  ,   adalah

 ,  ,  

dan

 

dimana bilangan bulat   adalah parameter pembangkit.

Ini menunjukkan bahwa semua bilangan ganjil (lebih dari 1) muncul dalam tipe ini mengenai rangkap tiga Pythagoras primitif hampir sama kaki. Barisan rangkap tiga Pythagoras ini membentuk batang luar sisi sebelah kanan dari pohon terner berakar mengenai rangkap tiga Pythgoras primitif.

Sifat tipe ini lainnya mengenai rangkap tiga Pythagoras primtiif hampir sama kaki adalah bahwa sisi-sisinya berkaitan sehingga

 

untuk suatu bilangan bulat  . Atau dengan kata lain   habis dibagi oleh   seperti di

 .[36]

Bilangan Fibonacci dalam rangkap tiga Pythagoras

sunting

Dimulai dengan 5, setiap bilangan Fibonacci adalah panjang dari hipotenus segitiga siku-siku dengan sisi bilangan bulat, atau dengan kata lain, bilangan terbesar dalam sebuah rangkap tiga Pythagoras, diperoleh dari rumus

 .

Barisan segitiga Pythagiras diperoleh dari rumus ini memiliki sisi panjang

 

Sisi tengah mengenai setiap segitiga ini adalah jumlah dari tiga sisi dari segitiga sebelumnya.[37]

Perampatan

sunting

Terdapat beberapa cara untuk merampat konsep rangkap tiga Pythagoras.

Rangkap-n Pythagoras

sunting

Menggunakan identitas aljabar sederhana,

 

untuk sebarang  ,  , ini mudah untuk membuktikan bahwa bilangan kuadrat dari jumlah kuadrat   adalah jumlah kuadrat   itu sendiri dengan memisalkan   dan kemudian mendistribusikan suku-suku.[38] Salah satunya dapat lihat bagaimana rangkap tiga dan rangkap empat Pythagoras hanyalah kasus khusus   dan  , masing-masing, dan seterusnya untuk   lain, dengan rangkap lima diberikan oleh

 .

Karena jumlah   mengenai bilangan kuadrat berturutan   diawali dengan   diberikan oleh rumus,[39]

 

salah satunya dapat mencari nilai   sehingga   adalah sebuah bilangan kuadrat, seperti saklah satunya oleh Hirschhorn dimana jumlah suku-suku adalah sebuah bilangan kuadrat itu sendiri,[40]

 ,  ,  

dan   adalah suatu bilangan bulat tidak habs dibagi oleh 2 atau 3. Untuk kasus terkecil  , karena  , ini menghasilkan masalah pengepakan peluru meriam terkenal dari Lucas.

 

sebuah fakta yang terhubung dengan kekisi Leech.

Sebagai tambahan, jka dalam sebuah rangkap-  Pythagoras ( ), semua penambahan adalah berturutan kecuali satu, satunya dapat menggunakan persamaannya,[41]

 

Karena pangkat dua   membatalkan, ini hanya linear dan dengan mudah dipecahkan sebab ketika   meskipun  ,   seharusnya dipilih sehingga   adalah sebuah bilangan bulat, dengan sebuah contoh kecil menjadi  ,   menghasilkan,

 

Demikian, salah satu cara untuk menghasilkan rangkap-  Pythagoras adalah dengan menggunakan, untuk berbagai  ,[42]

 ,

dimana   dan dimana

 .

Rangkap empat Pythgoras

sunting

Sebuah himpunan empat bilangan bulat positif  ,  ,  , dan   sehingga   disebut rangkap empat Pythagoras. Contoh paling sederhananya adalah  , karena  . Contoh (primitif) paling sederhana berikutnya adalah   karena  .

Semua rangkap empat diberikan oleh rumus

 .

Teorema Terakhir Fermat

sunting

Sebuah perampatan dari konsep rangkap tiga Pythagoras adalah penelusuran untuk rangkap tiga bilangan bulat positif  ,  , dan   , sehingga  , untuk suatu   sempurna lebih besar dari 2. Pierre de Fermat pada tahun 1637 mengklaim bahwa seperti rangkap tiga itu tidak ada, sebuah klaim yang datang diketahui sebagai Teorema Terakhir Fermat karena ini mengambil lebih lama dari suatu konjektur lainnya oleh Fermat untuk dibuktikan atau dibantah. Bukti pertama diberikan oleh Andrew Wiles pada tahun 1994.

Menjumlahkan bilangan pangkat ke-  atau   untuk sebuah bilangan pangkat  

sunting

Perampatan lainnya adalah penelusuran untuk barisan bilangan bulat positif   untuk yang bilangan pangkat ke-  terakhirnya adalah jumlah pangkat ke-  dari suku sebelumnya. Barisan terkecil untuk nilai   yang dikenal adalah:

  •  
  •  
  •  
  •  
  •  

Untuk kasus  , di mana  , disebut kubik Fermat, sebuah rumus umum ada memberikan semua penyelesaian.

Sebuah sedikit perampatan yang berbeda memungkinkan jumlah pangkat ke-  menyamakan jumlah pangkat ke- . Contohnya:

  •  , dibuat terkenal oleh ingatan Hardy mengenai sebuah percakapan dengan Ramanujan tentang bilangan 1729 menjadi bilangan terkecil yang dapat diungkapkan sebagai sebuah jumlah dua kubik dalam dua cara yang berbeda.

Ini juga ada bilangan bulat positif   yang jumlah pangkat ke-  (meskipun, oleh teorema terakhir Fermat, bukan untuk  ); ini adalah contoh berlawanan dengan jumlah Euler mengenai konjektur pangkat. Contoh berlawanan terkecil yang dikenal adalah[43][44][13]

  •  
  •  

Rangkap tiga segitiga Heron

sunting

Sebuah segitiga Heron biasanya didefinisikan sebagai salah satunya dengan sisi bilangan bulat yang luasnya juga sebuah bilangan bulat, dan kita harus menganggap segitiga Heron dengan sisi bilangan bulat yang berbeda. Panjang dari sisi seperti sebuah segitiga membentuk sebuah rangkap tiga Heron   disediakan  . Setiap rangkap tiga Pythagoras adalah sebuah rangkap tiga Heron, karena setidaknya salah satu dari kaki  ,   harus menjadi genap dalam sebuah rangkap tiga Pythagoras, jadi luasnya   adalah sebuah bilangan bulat. Tidak setiap rangkap tiga Heorn adalah sebuah rangkap tiga Pythagoras, namun, sebagai contoh   dengan luas 24 yang ditunjukkan.

Jika   adalah sebuah rangkap tiga Heron, begitu juga   dimana   adalah suatu bilangan bulat positif; luasnya akan menjadi bilangan bulat yaitu   dikali luas bilangan bulat dari segitiga  . Rangkap tiga Heron   adalah primitif disediakan  ,  ,   adalah koprima sehimpunan. (Dengan rangkap tiga Pythagoras primitif, pernyataan yang lebih kuat yang mereka adalah koprima sepasangan juga menerapkan, tapi dengan segitiga Heron primitif, pernyataan yang lebih kuat tidak selalu berlaku benar, seperti dengan  .) Disini ada beberapa rangkap tiga Heron primitif paling sederhana yang bukan rangkap tiga Pythagoras:

  dengan luas  
  dengan luas  
  dengan luas  
  dengan luas  
  dengan luas  
  dengan luas  
  dengan luas  

Oleh rumus Heron, syarat tambahan untuk sebuah rangkap tiga bilangan bulat   dengan   menjadi Heron adalah

 

atau dengan setara

 

menjadi bilangan kuadrat sempurna taknol habis dibagi 16.

Penerapan untuk kriptografi

sunting

Rangkap tiga Pythagoras primitif telah digunakan dalam kriptografi sebagai barisan acak dan untuk generasi kunci.

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ (Long 1972, hlm. 48)
  2. ^ Robson, Eleanor (2002), "Words and Pictures: New Light on Plimpton 322" (PDF), Mathematical Association of America Monthly, 109 (2): 105–120, doi:10.1080/00029890.2002.11919845 
  3. ^ Joyce, D. E. (June 1997), "Book X , Proposition XXIX", Euclid's Elements, Clark University 
  4. ^ Mitchell, Douglas W. (July 2001), "An Alternative Characterisation of All Primitive Pythagorean Triples", The Mathematical Gazette, 85 (503): 273–5, doi:10.2307/3622017, JSTOR 3622017 
  5. ^ https://oeis.org/A000129
  6. ^ Beauregard, Raymond A.; Suryanarayan, E. R. (2000), "Parametric representation of primitive Pythagorean triples", dalam Nelsen, Roger B., Proofs Without Words: More Exercises in Visual Thinking, II, Mathematical Association of America, hlm. 120, ISBN 978-0-88385-721-2, OCLC 807785075 
  7. ^ Maor, Eli, The Pythagorean Theorem, Princeton University Press, 2007: Appendix B.
  8. ^ a b c d e f g Sierpiński, Wacław (2003), Pythagorean Triangles, Dover, pp. iv–vii, ISBN 978-0-486-43278-6 
  9. ^ Houston, David (1993), "Pythagorean triples via double-angle formulas", dalam Nelsen, Roger B., Proofs Without Words: Exercises in Visual Thinking, Mathematical Association of America, hlm. 141, ISBN 978-0-88385-700-7, OCLC 29664480 
  10. ^ Posamentier, Alfred S. (2010), The Pythagorean Theorem: The Story of Its Power and Beauty, Prometheus Books, hlm. 156, ISBN 9781616141813 .
  11. ^ Untuk ketidakberadaan penyelesaian dimana   dan   adalah keduanya bilangan kuadrat, awalnya dibuktikan oleh Fermat, lihat Koshy, Thomas (2002), Elementary Number Theory with Applications, Academic Press, hlm. 545, ISBN 9780124211711 . Untuk kasus lainnya, di mana   adalah salah satu dari bilangan kuadrat, lihat Stillwell, John (1998), Numbers and Geometry, Undergraduate Texts in Mathematics, Springer, hlm. 133, ISBN 9780387982892 .
  12. ^ a b c Carmichael, R. D., 1914, "Diophantine analysis," in second half of R. D. Carmichael, The Theory of Numbers and Diophantine Analysis, Dover Publ., 1959.
  13. ^ a b MacHale, Des; van den Bosch, Christian (March 2012), "Generalising a result about Pythagorean triples", Mathematical Gazette, 96: 91–96, doi:10.1017/S0025557200004010 
  14. ^ Sally, Judith D. (2007), Roots to Research: A Vertical Development of Mathematical Problems, American Mathematical Society, hlm. 74–75, ISBN 9780821872673 .
  15. ^ Ini mengikuti secepatnya dari fakta bahwa   habis dibagi duabelas, bersama dengan definisi bilangan kongruen sebagai luas segitiga kanan dengan sisi rasional. Lihat misalnya Koblitz, Neal (1993), Introduction to Elliptic Curves and Modular Forms, Graduate Texts in Mathematics, 97, Springer, hlm. 3, ISBN 9780387979663 .
  16. ^ Baragar, Arthur (2001), A Survey of Classical and Modern Geometries: With Computer Activities, Prentice Hall, Exercise 15.3, p. 301, ISBN 9780130143181 
  17. ^ a b Bernhart, Frank R.; Price, H. Lee (2005). "Heron's formula, Descartes circles, and Pythagorean triangles". arΧiv:math/0701624. 
  18. ^ "OEIS A237518". The On-Line Encyclopedia of Integer Sequences. 
  19. ^ H. Darmon and L. Merel. Winding quotients and some variants of Fermat’s Last Theorem, J. Reine Angew. Math. 490 (1997), 81–100.
  20. ^ Rosenberg, Steven; Spillane, Michael; Wulf, Daniel B. (May 2008), "Heron triangles and moduli spaces", Mathematics Teacher, 101: 656–663, doi:10.5951/MT.101.9.0656 
  21. ^ a b Yiu, Paul (2008), Heron triangles which cannot be decomposed into two integer right triangles (PDF), 41st Meeting of Florida Section of Mathematical Association of America, hlm. 17 
  22. ^ Weisstein, Eric W. "Rational Triangle". MathWorld. 
  23. ^ Pickover, Clifford A. (2009), "Pythagorean Theorem and Triangles", The Math Book, Sterling, hlm. 40, ISBN 978-1402757969 
  24. ^ Voles, Roger, "Integer solutions of a−2 + b−2 = d−2," Mathematical Gazette 83, July 1999, 269–271.
  25. ^ Richinick, Jennifer, "The upside-down Pythagorean Theorem," Mathematical Gazette 92, Juli 2008, 313–317.
  26. ^ Yiu, Paul (2003). "Recreational Mathematics" (PDF). Course Notes. Dept. of Mathematical Sciences, Florida Atlantic University. Bab. 2, hlm. 110. 
  27. ^ (Alperin 2005)
  28. ^ Stillwell, John (2002), "6.6 Pythagorean Triples", Elements of Number Theory, Springer, hlm. 110–2, ISBN 978-0-387-95587-2 
  29. ^ Gauss CF (1832), "Theoria residuorum biquadraticorum", Comm. Soc. Reg. Sci. Gött. Rec., 4.  See also Werke, 2:67–148.
  30. ^ "Derivation of standard equation for ellipse from the locus definition of an ellipse" (PDF). nebula.deanza.edu. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 July 2016. Diakses tanggal 18 July 2016. 
  31. ^ 1988 Preprint Diarsipkan 2011-08-09 di Wayback Machine. See Figure 2 on page 3., later published as Fässler, Albert (June–July 1991), "Multiple Pythagorean number triples", American Mathematical Monthly, 98 (6): 505–517, doi:10.2307/2324870, JSTOR 2324870 
  32. ^ Benito, Manuel; Varona, Juan L. (June 2002), "Pythagorean triangles with legs less than n", Journal of Computational and Applied Mathematics, 143 (1): 117–126, Bibcode:2002JCoAM.143..117B, doi:10.1016/S0377-0427(01)00496-4   as PDF
  33. ^ Nahin, Paul. An Imaginary Tale: The Story of −1, pp. 25–26.
  34. ^ "OEIS A001652". The On-Line Encyclopedia of Integer Sequences. 
  35. ^ "OEIS A001653". The On-Line Encyclopedia of Integer Sequences. 
  36. ^ "OEIS A303734". The On-Line Encyclopedia of Integer Sequences. 
  37. ^ Pagni, David (September 2001), "Fibonacci Meets Pythagoras", Mathematics in School, 30 (4): 39–40, JSTOR 30215477 
  38. ^ "A Collection of Algebraic Identities: Sums of n Squares". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-06. Diakses tanggal 2021-05-04. 
  39. ^ "Sum of consecutive cubes equal a cube". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-15. 
  40. ^ Hirschhorn, Michael (November 2011), "When is the sum of consecutive squares a square?", The Mathematical Gazette, 95: 511–2, doi:10.1017/S0025557200003636, ISSN 0025-5572, OCLC 819659848 
  41. ^ Goehl, John F. Jr. (May 2005), "Reader reflections", Mathematics Teacher, 98 (9): 580, doi:10.5951/MT.98.9.0580 
  42. ^ Goehl, John F., Jr., "Triples, quartets, pentads", Mathematics Teacher 98, May 2005, p. 580.
  43. ^ Kim, Scott (May 2002), "Bogglers", Discover: 82, The equation w4 + x4 + y4 = z4 is harder. In 1988, after 200 years of mathematicians' attempts to prove it impossible, Noam Elkies of Harvard found the counterexample, 2,682,4404 + 15,365,6394 + 18,796,7604 = 20,615,6734. 
  44. ^ Elkies, Noam (1988), "On A4 + B4 + C4 = D4", Mathematics of Computation, 51 (184): 825–835, doi:10.2307/2008781, JSTOR 2008781, MR 0930224 

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting