South African Airways
South African Airways (SAA) merupakan perusahaan maskapai penerbangan internasional dan domestik terbesar di Afrika Selatan, dengan hub di Cape Town dan Johannesburg. Juga dikenal dalam Bahasa Afrikaans sebagai Suid-Afrikaanse Lugdiens (SAL), meskipun versi nama ini tidak lagi muncul pada badan pesawat. Maskapai ini bergabung dengan Star Alliance pada April 2006, menjadikannya maskapai Afrika pertama yang menandatangani salah satu dari tiga aliansi maskapai besar.[1]
| |||||||
Didirikan | 1 Februari 1934 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | Bandara OR Tambo | ||||||
Kota fokus | Bandara Cape Town | ||||||
Program penumpang setia | Voyager | ||||||
Lounge bandara | Cycad/Baobab Lounge | ||||||
Aliansi | Star Alliance | ||||||
Anak perusahaan | Air Chefs Mango South African Airways Cargo South African Airways Technical | ||||||
Armada | 8 | ||||||
Tujuan | 7 | ||||||
Perusahaan induk | Departemen Perusahaan Umum | ||||||
Kantor pusat | Johannesburg, Afrika Selatan | ||||||
Tokoh utama | John Lamola (CEO interim) | ||||||
Situs web | www.flysaa.com |
Maskapai ini memulai kembali operasinya pada 23 September 2021, meskipun belum menyelesaikan perjanjian investasi dengan mitra swasta yang diusulkan.[2] Meskipun demikian, SAA diakui sebagai maskapai penerbangan terbaik kedua di Afrika oleh Skytrax pada tahun 2021.[3]
Sejarah
suntingPembentukan
suntingTahun 1934, Union Airways dibeli oleh pemerintah Afrika Selatan, dan mengganti namanya dengan South African Airways tanggal 1 Februari. Kota pertama yang dilayani adalah Cape Town, Durban dan Johannesburg. Tahun berikutnya, juga pada 1 Februari, South African Airways mengambil alih South-West African Airways yang sejak 1932 telah menyediakan penerbangan surat udara antara Windhoek dan Kimberley.
Tahun 1930-an, SAA memasuki pasaran internasional dengan penerbangan menuju Kenya dan Uganda di Afrika Timur Britania. Pesawat utama SAA tahun 1930-an adalah Junkers JU-52, dikenal sebagai Tante-Ju. Sebelas pesawat terbang unruk SAA. Jenis lainya digunakan tahun 1930-an termasuk delapan belas Junkers JU-86, yang melayani sejak 1937, juga empat pesawat ringan Airspeed "Envoy".
Pertumbuhan lambat berlanjut selama 1940-an, meskipun maskapai ini ditutup karena PDII. Tahun 1944 SAA mulai mengoperasikan Lockheed Lodestar untuk memulai kembali penerbangan domestik dan tahun 1948 SAA mengoperasikan sembilan belas pesawat. Kemudian pesawat tersebut dikeluarkan tahun 1955.
Tanggal 10 November 1945 SAA mencapai tujuan perusahaan jarak jauh dengan mengoperasikan rute menuju Eropa ketika sebuah Avro York mendarat di Bournemouth, Inggris, setelah penerbangan jauh dari Palmiefontein dekat Johannesburg. Pesawat itu kemudian digantikan oleh DC-4 "Skymaster" sejak 1946, yang diganti kembali menjadi Lockheed Constellation pada rute internasional tahun 1950. Juga pada masa setelah perang DC-3 Dakota, sekitar delapan pesawat melayani SAA, pesawat terakhir dikeluarkan tahun 1970.
Era jet
suntingTahun 1950-an adalah era jet dengan penambahan Boeing 707 ke dalam armadanya. Tahun 1953 SAA mencetak sejarah penerbangan ketika maskapai ini menjadi yang pertama di luar Britania Raya yang mengoperasikan pesawat jet murni pertama di dunia, De Havilland Comet, disewa dari BOAC. Bulan November 1957, penerbangan "Wallaby" menuju Perth, Australia ditambahkan. 707 pertama SAA mendarat di Eropa bulan Oktober 1960 dengan penerbangan sembilan jam menuju Athena. Dua tahun kemudian, jet SAA menjadikan maskapai ini dapat terbang tanpa henti dari Afrika Selatan menuju Britania Raya dan kota-kota Eropa SAA lainnya. Rute Johannesburg-New York, melalui Rio de Janeiro, dibuka pada Februari 1969. Kemudian tahun 1971, SAA memasukkan Boeing 747-200 'Jumbo Jet' ke dalam armadanya, diikuti tahun 1976 oleh 747-SP jarak jauh dan Airbus A300, dan tahun 1983 oleh 747-300 EUD, yang menyediakan penerbangan tanpa henti pertama antara Johannesburg dan London pada tahun yang sama.
Efek apartheid
suntingBeberapa tahun berikutnya dikatakan stabil tetapi pertumbuhan lambat. Banyak negara menolak berdagang secara ekonomi dengan Afrika Selatan, dan hal ini memberikan dampak terhadap maskapai. Sementara banyak maskapai penerbangan tumbuh cepat di pasaran internasional, pertumbuhan SAA jauh di belakang. Banyak negara Afrika, kecuali tetangga Afrika Selatan, menolak SAA memasuki wilayah udaranya, tetapi kemudian SAA menerima armada enam 'Special Performance' Boeing 747 SP, mengurangi jumlah perhentian.
Pembangunan besar maskapai selama 1970-an adalah pembukaan rute menuju Asia, dengan penerbangan Boeing 747 ke Hong Kong yang diluncurkan. Tahun 1980, ketika SAA mulai terbang ke Taipei, Afrika Selatan menjadi salah satu negara di dunia yang pada waktu itu mengakui pemerintahan Republik Tiongkok di Taiwan.
Ulang tahun ke-50
suntingSAA merayakan ulang tahun ke-50 tahun 1984. Pada tahun ini, pemerintah Afrika Selatan mengeluarkan keputusan yang kontroversial ketika mereka menandatangani perjanjian dengan Somalia untuk memberikan bantuan militer kepada rezim represif Siad Barre dengan imbalan kontrak eksklusif pelayanan perjalanan udara Somalia. Hal ini menjadi tidak menentu secara ekonomi sejak beberapa warga Somalia dapat membeli tiket maskapai, dan penyalahgunaan pengaturan hak sipil di negara itu, beberapa orang ingin pergi ke Somalia.
Layanan SAA menuju Amerika Selatan diputuskan tahun 1985 karena kurangnya penumpang, dengan penerbangan ke Buenos Aires dihentikan, tetapi penerbangan ke Rio de Janeiro berlanjut.
Setelah pengecaman internasional terhadap rezim apartheid tahun 1980-an, SAA sendiri mengalami dampaknya, dengan kantornya yang diserang. Kantor di London disirami cat merah, semetnara di Harare, Zimbabwe kantornya rusak parah setelah para pemrotes melakukan demonstrasi. Tahun 1987, penerbangan SAA menuju Perth dan Sydney di Australia dihentikan, setelah penentangan Australia terhadap apartheid. Tanggal 28 November pada tahun yang sama, bencana menghantam maskapai ini, ketika sebuah 747, Helderberg (South African Airways Penerbangan 295) terbang dari Taipei menuju Johannesburg jatuh ke Samudra Hindia, dekat Mauritius, menewaskan semua penumpang dan awak.
Pada tahun itu, South African Airways Museum dibuka kepada umum di Bandar Udara Internasional OR Tambo yang kemudian dikenal sebagai Bandar Udara Internasional Jan Smuts (Bandara Internasional Johannesburg diganti menjadi Bandara Internasional OR Tambo tahun 2006).
Akhir dari 'maskapai paria'
suntingDengan penghapusan apartheid, dimulai tahun 1990, SAA mulai menghapus gambaran parianya, mengembalikan layanan ke kota-kota sebelumnya, memperkenalkan penerbangan ke kota yang baru dan memperluas ke seluruh Afrika, dan Asia. 1 Juni 1990 juga menjadi hari terpenting bagi SAA, setelah perusahaan Afrika Selatan menandatangani peraturan deregulasi perjalanan udara. Kemudian tahun itu, SAA terpilih menjadi Maskapai Terbaik menuju Afrika oleh majalah Executive Travel di London.
1991 adalah tahun tibanya Airbus A320 pertama SAA, dan Boeing 747-400 pertamanya, dinamai Durban. Maskapai ini melanjutkan penerbangan menuju Bandar Udara Internasional JFK New York City untuk pertama kalinya sejak Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Afrika Selatan tahun 1986, dan pesawat Afrika Selatan dibolehkan terbang pertama kalinya di Mesir dan Sudan.
1992 merupakan tahun ketika South African memasuki pasar Miami (dari Cape Town) dengan terbang menuju Bandar Udara Internasional Miami, dan memasuki kembali Australia. Pada tahun ini, perjanjian pertukaran kode dilakukan dengan American Airlines dan Air Tanzania. Tahun 1992 juga terdapat penerbangan langsung ke Asia Tenggara termasuk Bangkok dam Singapura.
Tahun 1993, maskapai ini memulai penerbangannya menuju Manchester dan Hamburg, dan perjanjian pertukaran kode tercapai dengan Varig dari Brasil.
Tahun 1994, layanan bantuan (SA Expres) mulai terbang secara domestik. Tahun ini adalah lahirnya maskapai Alliance, yang berupa kerja sama antara SAA, Uganda Airlines dan Air Tanzania. Juga South African menyambut penumpangnya dalam empat bahasa yang berbeda selama penerbangan domestik: Inggris, Zulu, Afrikaans dan Sotho, sementara penumpang penerbangan internasional disambut dengan bahasa lokal kota tujuan. "Alliance" ini ditutup setelah persaingan ketat dari Kenya Airways (dan Precision Air). Pemerintah Tanzania mendanai Air Tanzania ketika mereka memutuskan hubungan dengan SAA.
Tahun 1995, Lufthansa memulai perjanjian pertukaran kode dengan SAA, dan SAA meminta Herdbuoys Diefenbach Elkins memimpin perubahan wajah South African. Tahun ini klub frequent flyer Voyager South African dan AAdvantage American Airlines bergabung bersama.
1996 adalah tahun di mana penerbangan ke Singapura dihentikan, dengan Bangkok menjadi hub Asia bagi maskapai itu, dan atlet Olimpiade Afrika Selatan diterbangkan ke Atlanta menggunakan 747 Ndizani. SAA memenangkan penghargaan maskapai terbaik ke Afrika Executive Travel untuk ketiga kalinya.
Penggantian merek
suntingTahun 1977, SAA memperkenalkan wajah dan warna baru, menggantikan lambang springbok, dan warna nasional lama oranye, putih dan biru. Warna baru didasarkan pada bendera nasionalnya yang baru, dengan matahari. Nama maskapai diubah menjadi 'South African', dengan nama Afrikaans Suid-Afrikaanse Lugdiens dihapus. Maskapai ini memulai penjualan tiket online dan membentuk perkumpulan dengan SA Airlink dan SA Express.
Sebagai simbol negara baru, salah satu 747-300 SAA, yang dinamai Ndizani dicat dengan warna cerah dan dapat terlihat di beberapa bandara internasional. Sekarang Ndizani telah dihentikan penerbangannya, terdapat saran untuk mengecat pesawat SAA lainnya dengan warna yang mencolok itu.
Tahun 1998, penerbangan ke Buenos Aires dan Bandar Udara Guarulhos São Paulo dikembalikan, penerbangan ke Bandar Udara Kopenhagen dihentikan, dan maskapai baru President dengan gambar Coleman Andrews. Datangnya Mr Andrews mengakibatkan kegagalan besar dan kontroversial maskapai itu oleh CEO Amerika, yang mengganggu jalannya maskapai. Mr Andrews dibawa oleh Transnet (sebuah perusahaan pemerintah yang memegang SAA), untuk memecahkan permasalahan jarangnya penumpang, yang penelitian pasar Transnet telah menyatakan 'terbang tidak pada waktunya, tidak ramah dan staf yang kurang terlatih, makanan buruk dan harga SAA sekitar 12-25% diatas pesaingnya'. Masa-masa SAA saat itu tercatat dalam buku JETLAG, SA Airways dalam Andrews Era, oleh jurnalis Afrika Selatan, Denis Beckett.
Tahun 1999 South African dan Delta Air Lines memulai penerbangan pertukaran kode dari Atlanta menuju Afrika Selatan. Penerbangan dilakukan pada pesawat South African Airways.
2000 adalah tahun di mana South African tiba di Bandar Udara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood Ft. Lauderdale dan memesan 21 Boeing 737 untuk rute domestiknya.
Tahun 2001, South African memperoleh penghargaan Maskapai Kargo Terbaik ke Afrika dari Air Cargo News - meskipun South African adalah maskapai penumpang - dan South African Airways menandatangani sebuah perjanjian pertukaran kode dengan Nigeria Airways, untuk menyediakan penerbangan dari Amerika Serikat ke Lagos, menggunakan 747 South African (Perjanjian pertukaran kode ini tidak berlaku lagi, dan penerbangan SAA ke/dari Amerika Serikat tidak lagi berhenti di Nigeria). Maskapai tersebut memperoleh tempat pada daftar sepuluh maskapai internasional terbaik Zagat Survey, membuka situs web baru dan mengangkat Andre Viljoen sebagai Chief Executive Officer (CEO).
Bulan Maret 2002, di bawah CEO Andre Viljoen, South African Airways meminta Airbus Industrie memperbarui armadanya dengan biaya $3.5 miliar. SAA mengambil keuntungan dari pemesanan pabrik pesawat (Boeing dan Airbus). Keseluruhan industri maskapai terkena dampak serangan teroris 11 September 2001 di AS, yang membawa pada pesanan pesawat baru ditunda atau dibatalkan semuanya. SAA sedang berada pada pasaran pembeli dan dengan penutupan Swissair, A340-600 miliknya segera dikirim, menghasilkan dampak besar pada penyelesaian Airbus terhadap persetujuan SAA. Beberapa orang memperdebatkan pembaruan armada SAA, dengan penggantian beberapa produk Boeing dengan produk Airbus, dapat menjadi keputusan politik, dengan Boeing menjual pesawat ke South African Airways selama era-Apartheid. Tetapi, tidak ada bukti yang pasti untuk memperkuat klaim ini.
Tahun 2002 SAA memesan sembilan pesawat berbadan lebar A340-600, enam A340-300, 11 A319 dan 15 A320. Tiga dari pesawat Airbus A340-600 datang dari International Lease Finance Corp. Airbus A319 baru menggantikan armada Boeing 737-200, tetapi Boeing 737-800 masih terbang, karena SAA membatalkan pesanan A320 sebelum pesawatnya dikirim.
Pada tahun 2002, South African Airways memperoleh 49 saham di Air Tanzania. Ini merupakan pengambilan alih pertama SAA terhadap maskapai luar negeri. Penggabungan gagal tahun 2006 ketika manajemen SAA baru merasa bahwa perjanjian itu adalah kesalahan tak menguntungkan yang dibuat oleh manajer SAA sebelumnya.[4]
Bulan Maret 2004 South African Airways mengumumkan pergabungannya dengan Star Alliance. Aliansi ini menerimanya bulan Juni, dengan SAA bergabung sebagai anggota penuh bulan April 2006.
Bulan Juli 2004, Andre Viljoen mengundurkan diri dari CEO SAA, media menduga ia mengundurkan diri setelah SAA mengalami kerugian sebesar R6-miliar.
Tahun 2005, perusahaan ini menjadi maskapai non-Saudi pertama yang menerbangkan layanan Haji langsung menuju Madinah di Arab Saudi.
Bulan Juli 2005, SAA memulai penerbangan 4 kali seminggu Johannesburg-Accra-Washington, D.C. dengan sebuah Boeing 747-400. Layanan ditingkatkan menjadi harian sejak Juli 2006, dan 747-400 digantikan oleh Airbus A340-600. Juga, karena SAA tidak memeproleh hak menerbangkan penumpang antara Ghana dan AS, perhentian di Accra akan dipindahkan ke Dakar. Accra masih menjadi kota tujuan SAA. Tahun 2007, SAA mengeluarkan armada 747-400 terakhirnya dari layanan aktif SAA.
Tanggal 6 Juni 2006, aliansi pertukaran kode South African Airways dengan maskapai AS, Delta Air Lines, ditutup. Partisipasi South African di Star Alliance menyebabkan ketegangan antara kedua maskapai karena merupakan pesaing besar SkyTeam Alliance milik Delta.
Kebangkrutan dan peluncuran kembali
suntingPada April 2020, menyusul permintaan untuk pembiayaan darurat lebih lanjut karena pandemi COVID-19, pemerintah Afrika Selatan mengumumkan bahwa mereka akan segera menghentikan pendanaan untuk maskapai.[6] Maskapai kemudian mengumumkan rencana untuk memberhentikan semua staf yang tersisa pada akhir bulan, memicu kekhawatiran bahwa SAA berada di ambang likuidasi. Pada 2 Mei 2020, Pemerintah Afrika Selatan mengumumkan bahwa South African Airways akan menghentikan operasinya setelah 86 tahun beroperasi, dan bahwa sebuah maskapai penerbangan unggulan baru akan dibuat untuk Afrika Selatan dari sisa-sisa maskapai tersebut.[7]
Pada Juni 2021, pemerintah Afrika Selatan melepaskan saham pengendalinya di maskapai tersebut. Setelah pembicaraan ekstensif dengan calon investor, mereka memilih Takatso Consortium. Consortium akan memiliki 51% saham maskapai, sementara pemerintah mempertahankan 49% saham.[8] Pada 26 November 2021, Gordhan menegaskan bahwa pemerintah Afrika Selatan masih berharap untuk menyelesaikan transaksi dengan Takatso Consortium pada awal 2022, meskipun pandemi COVID-19 masih berlangsung.[9]
Aliansi
suntingTanggal 10 April 2006, SAA bergabung dengan Star Alliance. SAA memulai penerbangan pertukaran kode dengan United Airlines.
South African Airways adalah rekan maskapai Skywards, program frequent flyer untuk Emirates Airline dan Sri Lankan Airlines. Anggota Skywards dapat memperoleh mil setelah terbang dengan South African dan dapat menukarnya dengan penerbangan gratis. Maskapai ini juga memiliki hubungan dengan El Al Israel Airlines.
Kota tujuan
suntingDestinasi
suntingSAA mengoperasikan penerbangan ke São Paulo, New York City, Washington, D.C., London, Frankfurt, Munich, Hong Kong dan Perth, menghubungkannya dengan rekan. Kebanyakan penerbangan internasional beroperasi dari Johannesburg. Maskapai ini juga mengoperasikan beberapa rute lokal dan regional.
South African Airways terbang ke 20 tujuan di 17 negara di Afrika, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia dan Australasia. Maskapai ini memiliki kehadiran yang kuat di Afrika Selatan. Di Afrika Selatan, SAA beroperasi di lima kota; namun, maskapai ini memiliki jaringan domestik dan regional yang luas melalui mitra afiliasinya dengan LCC seperti Mango Airlines, Airlink, dan South African Express.
Perjanjian codeshare
suntingSouth African Airways memiliki perjanjian codeshare dengan maskapai berikut:[10]
- Africa World Airlines[11]
- Air Canada
- Air China
- Airlink
- Air Mauritius
- Air New Zealand
- Air Seychelles
- All Nippon Airways
- Asiana Airlines
- EgyptAir
- Ethiopian Airlines
- JetBlue
- LAM Mozambique Airlines
- Lufthansa
- Mango
- RwandAir
- Scandinavian Airlines
- Singapore Airlines
- Swiss International Air Lines
- TAAG Angola Airlines[12]
- TAP Air Portugal
- United Airlines
- Virgin Australia
Perjanjian interline
suntingSouth African Airways memiliki perjanjian interline dengan maskapai berikut:
Kargo
suntingSouth African Cargo adalah cabang kargo maskapai, mereka mengoperasikan penerbangan kargo dengan 737-200F menuju kota-kota domestik dan regional.
Armada
suntingArmada saat ini
suntingSouth African Airways sangat terdampak pandemi COVID-19, akibatnya banyak pesawat terpaksa dipensiunkan. Per Januari 2022, South African Airways memiliki pesawat berikut dalam armadanya:[14]
Pesawat | Beroperasi | Pesanan | Penumpang | Catatan | ||
---|---|---|---|---|---|---|
C | Y | Total | ||||
Airbus A319-100 | 3 | — | 25 | 95 | 120 | |
Airbus A320-200 | 2 | — | 24 | 114 | 138 | |
Airbus A330-300 | 1 | — | 46 | 203 | 249 | |
Airbus A340-600 | 2 | — | 42 | 275 | 317 | |
Total | 8 | — |
-
Airbus A319-100
-
Airbus A320-200
-
Airbus A330-300
-
Airbus A340-600
Kargo
suntingPesawat | Jumlah | Kapasitas (Berat) |
Rute | Keterangan |
---|---|---|---|---|
Boeing 737-300QC | 3 | Jarak pendek Domestik dan Regional |
Direncanakan |
SAA menamai pesawatnya (seperti Boeing 707, Boeing 727, Boeing 737-200 dan Boeing 747) sesuai fitur geografis di Afrika Selatan, seperti sungai, kota dan jaringan pegunungan. Tetapi, pesawat SAA tidak lagi dinamai.
Tahun 2006, dua 747-400, dikirim tahun 1990 dan 1991 (ZS-SAV "Durban" dan ZS-SAW "Bloemfontein"), dijual kepada Cathay Pacific Airways dan ditukar menjadi B747-400BCF atau Boeing Converted Freighters. Cathay menilai B747-444 mereka dengan mesin Rolls-Royce RB211 sebagai armada Cathay, menjadikan perawatannya lebih cepat dan murah daripada pesawat kargo yang menggunakan mesin General Electric atau Pratt & Whitney.
Bulan Juni 2007, SAA memberikan pernyataan awal mengenai rencana restrukturisasi maskapai yang berarti bahwa tidak akan ada pembelian pesawat baru untuk waktu yang tidak ditentukan.[15] Maskapai ini mengumumkan bahwa enam Boeing 747-400 SAA akan ditarik dari armada,[15] sehingga maskapai tersebut tidak lagi mengoperasikan varian 747 apapun. Penerbangan 747 terakhir SAA dilakukan pada 1 November 2007.
Usia rata-rata armada South African Airways adalah 7.0 tahun pada Maret 2008.
Kecelakaan dan insiden
suntingKecelakaan
sunting- Junkers Ju 52, ZS-AKY, 16 Juni 1937. Pesawat jatuh ketika lepas landas dari Bandar Udara Port Elizabeth setelah kerusakan kedua mesin. Pesawat terbakar tetapi seluruh penumpang selamat. Ini merupakan kecelakaan pertama maskapai ini di mana penumpangnya terluka.[16]
- Lockheed L-18 Lodestar, ZS-AST, 28 Maret 1941, Teluk Elands, Afrika Selatan. Semua penumpang tewas ketika pesawat jatuh dan/atau setelah terbakar.[16][17]
- Lockheed L-18 Lodestar, ZS-ASW, 5 Januari 1948. Pesawat keluar dari landasan di Palmietfontein setelah pendaratan. Badan pesawat bawah terkoyak dan mengalami kerusakan. Luka-luka kecil bagi penumpang tanpa kematian.[16]
- Douglas DC-3, 15 Oktober 1951, dekat East Griqualand, Afrika Selatan.[17]
- De Havilland Comet, SA201, 8 April 1954, Penerbangan 201 berangkat dari Roma ke Kairo dan Johannesburg. Penerbangan ini menggunakan De Havilland Comet sewaan British Overseas Airways Corporation. Pesawat jatuh di lepas pantai Italia menewaskan 21 penumpang. Juga BOAC Penerbangan 781, satu dari dua jatuhnya Comet yang disebabkan rancangannya.
- Douglas DC-3, ZS-DJC penerbangan SA512, 6 Maret 1962 dekat Seymour, Eastern Cape, Afrika Selatan. Pesawat jatuh ke sisi gunung setelah pilot memaksa menjalankan penerbangan dengan peraturan penerbangan visual (VFR) ketika terbang di bawah awan di atas tanah yang curam. Pilot dan Kapten tewas, penumpang dan awak kabin selamat.
- Vickers Viscount 818, SA406, 13 Maret 1967, dekat East London, Eastern Cape, Afrika Selatan. Pesawat jatuh ke laut 1.5 mil lepas pantai ketika akan mendarat dalam cuaca buruk. Penyebab tidak ditemukan karena ketidakmampuan mengangkat atau memetakan bangkai. Semua penumpang tewas.[16][17]
- Boeing 707-344C, SA228, 20 April 1968, dekat Windhoek, Afrika Barat Daya (sekarang Namibia). Pesawat berusia 6 minggi. Awak menggunakan panduan gerakan flap dari 707-B yang memasang flap yang tidak stabil pada penerbangan seperti itu, membawa penurunan 600 kaki di atas permukaan tanah. Penurunan itupun tidak diketahui awak, dan jatuh ke tanah. 119 penumpang tewas.[16][17]
- Boeing 747-244B Combi, SA295, 28 November 1987, Helderberg jatuh di Samudera Hindia ketika terbang dari Taipei, Taiwan ke Johannesburg melalui Mauritius. Setelah kebakaran di bagian kargo; semua 159 penumpang di dalamnya tewas.[17]
Insiden
sunting- South African Airways Penerbangan 322, 17 Juni 2006, sebuah Boeing 737-800 mengalami usaha pembajakan oleh seorang Zimbabwe berusia 21 tahun, yang menyandera seorang awak kabin untuk memasuki kokpit pesawat dan mengarahkan pesawat ke Maputo, Mozambik. Ia ditangkap sebelum memasuki kokpit dalam penerbangan dari Cape Town ke Johannesburg. Pilot SAA Penerbangan 322 telah merekam insiden ini melalui CCTV dan pesawat ini kembali ke Cape Town di mana polisi menyerang pesawat dan meringkus pelaku.[18][19]
Praktik anti-persaingan
suntingTanggal 5 Juni 2007, diumumkan bahwa SAA membayar ZAR 55 juta kepada Komisi Persaingan pemerintah Afrika Selatan. Hukuman ini diberikan karena kelakuan anti-persaingan seperti perbaikan harga. Denda ini adalah tambahan dari ZAR 45 juta yang dibayar SAA tanggal 31 Mei 2006 sebagai hukuman untuk usaha SAA mencegah agen perjalanan berdagang dengan maskapai pesaing.[20]
Catatan kaki
sunting- ^ "Member Airline Details". www.staralliance.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ Smith, Compiled by Carin. "Ahead of SAA take-off, Takatso makes it clear it is not (yet) involved". Fin24 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "The World's Top 100 Airlines of 2021". SKYTRAX (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "SAA to get out of Air Tanzania 'blunder'". Business Report. February 17, 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-10-01. Diakses tanggal 2008-05-21. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - ^ "What Happened To South African Airways' Airbus A350s?". Simple Flying (dalam bahasa Inggris). 2021-05-28. Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ Buthelezi, Londiwe. "Is this the end of SAA? Government shoots down funding request". Fin24 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "A smaller South African Airways to fly again after $2.3bn Govt bailout". Executive Traveller (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "South Africa: SAA's new deal gives it wings, but no flying the skies just yet". The Africa Report.com (dalam bahasa Inggris). 2021-06-21. Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "Pravin Gordhan expects sale of SAA to be done by early 2022". BusinessLIVE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "South African Airways Airline Profile | CAPA". centreforaviation.com. Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "Africa World Airlines and South African Airways Unveil New Codeshare Agreement". Aviation Tribune. 31 October 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-12. Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "SAA enters into code-sharing agreement with TAAG Angola Airlines". eNCA.
- ^ "SAA and Hawaiian Airlines strike deal". The Citizen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ "South African Airways resecures its AOC ahead of restart". ch-aviation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-02-13.
- ^ a b "SAA announces major restructuring". MoneyWeb. June 4, 2007. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - ^ a b c d e Young, Mark D (May 2007). A Firm resolve: A History of SAA Accidents and Incidents 1934-1987. Laminar Publishing Associates, South Africa.
- ^ a b c d e "Plane Crash Info: Airline/Operator Sj-Sz". planecrashinfo.com. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan) - ^ "Hijacking procedures top notch, says SAA". Cape Times. June 20, 2006.
- ^ "South African Airlines Hijacking Update". Overseas Security Advisory Council. June 12, 2006. Diakses tanggal 2007-11-05.
- ^ "SAA pays competition fine". iol.co.za. June 05 2007. Hapus pranala luar di parameter
|publisher=
(bantuan)[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
sunting- Official website
- Newsletter Diarsipkan 2009-01-07 di Wayback Machine.
- Springbokradio SA Airways Soundfiles (Multimedia)
- Airbus.com Orders Diarsipkan 2009-09-07 di Wayback Machine.
- South African Historic Flight Diarsipkan 2009-01-23 di Wayback Machine. - SAA historic planes
- A Firm Resolve: A History of SAA Accidents 1934-1987; Young, Mark D