Suku Enggros
Suku Enggros adalah kelompok etnis yang berasal dari pesisir utara Kota Jayapura, Papua. Suku ini umumnya menghuni Kampung Enggros, yakni sebuah pemukiman terapung yang berada di wilayah perairan Teluk Youtefa.[2][3]
Jumlah populasi | |
---|---|
571[a] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Papua (Kota Jayapura) | |
Bahasa | |
Tobati (dialek Enggros), Melayu Papua, dan Indonesia | |
Agama | |
Kekristenan (terutama Protestan) | |
Kelompok etnik terkait | |
Tobati • Nafri • Sentani |
Masyarakat suku ini menuturkan bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Papua sebagai bahasa percakapan sehari-hari, sedangkan bahasa aslinya adalah bahasa Enggros (sebuah dialek dalam bahasa Tobati). Namun saat ini, bahasa Enggros terancam punah dan hanya 30 orang yang fasih berbahasa Enggros.[4]
Etimologi
Enggros berasal dari kata "Injjros" yang merupakan gabungan dari kata inj yang berarti "tempat" dan jros yang berarti "kedua". Injjros berarti "kampung kedua", karena penduduknya berpindah dari tempat pertama di kaki Gunung Meer di Vim.[5]
Sejarah
Kampung Enggros diperkirakan terbentuk pada abad ke-17, dibawah pimpinan Nugsori Yaise bersama Ichsori Sanyi, Hancdoic Hanasbey, Hababuk, dan Haay.[5]
Nugsori adalah jabatan setingkat Ondoafi, Chasori adalah sekertaris adat, Hancdoic adalah kepala suku, Rowes adalah pesuruh atau pembantu Nugsori.[5]
Catatan
Referensi
- ^ "Injros kampung modern yang tetap menjunjung tinggi adat". Kabupaten Jayapura. Diakses tanggal 10 Januari 2024.
- ^ "Menelusuri Asal Usul Penduduk Jayapura Di Kampung Enggros Dan Pulau Debi". indonesiakaya.com. Diakses tanggal 23 Juli 2022.
- ^ Lewaherilla, Niki E. (2007). "Pemanfaatan Wilayah Pesisir Teluk Youtefa-jayapura Secara Partisipatif" (PDF). Pros Maluku.
- ^ "Gagasan Kamus Bahasa Enggros dari Kepala Kampung". kabarpapua.co. Diakses tanggal 8 Juni 2023.
- ^ a b c "Pemerintah Kelurahan Koya Barat".