Suriname
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (September 2021) |
Suriname, secara resmi bernama Republik Suriname (bahasa Belanda: Republiek Suriname, Sranan Tongo: Republik Sranan), dulu bernama Guyana Belanda atau Guiana Belanda adalah sebuah negara di Amerika Selatan dan merupakan bekas jajahan Belanda. Negara ini berbatasan dengan Guyana Prancis di timur dan Guyana di barat. Di selatan berbatasan dengan Brasil dan di utara berbatasan dengan Samudra Atlantik.
Republik Suriname | |
---|---|
Ibu kota | Paramaribo 5°50′N 55°10′W / 5.833°N 55.167°W |
Bahasa resmi | Belanda |
Bahasa daerah yang diakui | |
Bahasa lainnya | |
Kelompok etnik |
|
Pemerintahan | Republik sistem campuran1 |
• Presiden | Chan Santokhi |
Ronnie Brunswijk | |
Legislatif | De Nationale Assemblée |
Kemerdekaan | |
15 Desember 1954 | |
• Dari Belanda | 25 November 1975 |
Luas | |
- Total | 163.821 km2 (92) |
1,1 | |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 632.638[7] (170) |
2,9/km2 (231) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $10,707 miliar[8] |
$17.350[8] | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $3,011 miliar[8] |
$4.880[8] | |
Gini (1998) | 52,9[9] tinggi |
IPM (2022) | 0,690[10] sedang · ke-124 |
Mata uang | Dolar Suriname (SR$) ( SRD ) |
Zona waktu | Waktu Suriname (SRT) (UTC-3) |
Lajur kemudi | kiri |
Kode telepon | +597 |
Kode ISO 3166 | SR |
Ranah Internet | .sr |
| |
Di Suriname tinggal sekitar 75.000 Jawa Suriname atau orang Jawa yang tinggal di Suriname.(keturunan orang Jawa yang dibawa ke Suriname oleh kolonial belanda sebagai pekerja pabrik tebu). Buruh Kontrak dan bahasa Jawa Using sebagai salah satu bahasa resmi di Suriname, mereka dibawa ke sana dari Hindia Belanda antara tahun 1890-1939. Suriname merupakan salah satu anggota Organisasi Konferensi Islam
Sejarah
Wilayah Suriname mulai dikenal luas sejak abad ke-15, yaitu ketika bangsa-bangsa imperialis Eropa berlomba menguasai Guyana, suatu dataran luas yang terletak di antara Samudera Atlantik, Sungai Amazon, Rio Negro, Sungai Cassiquiare dan Sungai Orinoco. Semula dataran ini oleh para ahli kartografi diberi nama Guyana Karibania (Guyana yang berarti dataran luas yang dialiri oleh banyak sungai dan Karibania dari kata Caribs yaitu nama penduduk asli yang pertama kali mendiami dataran tersebut).[butuh rujukan]
Dalam suatu cerita fiktif "El Dorado", Guyana digambarkan sebagai suatu wilayah yang kaya akan kandungan emas. Para ahli sejarah memperkirakan bahwa cerita fiktif tersebut merupakan salah satu faktor yang mendorong orang-orang Eropa untuk bersaing menguasai Guyana.[butuh rujukan]
Masa penjajahan
Pada tahun 1449 pelaut Spanyol, Alonzo de Ojeda dan Juan de la Cosa berlayar menyusuri pantai timur laut Amerika Selatan, yang saat itu mereka sebut Wild Coast, dan mendarat di wilayah Guyana. Vincent Juan Pinzon kemudian menguasai Guyana atas nama Raja Spanyol. Selama abad ke-16 dan ke-17, Guyana dikuasai silih berganti oleh Spanyol, Belanda, Inggris, Prancis dan Portugal.[butuh rujukan]
Pada tahun 1530 Belanda mendirikan pusat perdagangan pertama di dataran tersebut. Pada tahun 1593 raja Spanyol mengambil alih dan menguasai Guyana hingga tahun 1595, yaitu ketika para bangsawan Inggris datang dan mulai mengusai daerah-daerah pantai. Sementara itu, Belanda mulai mengembangkan perdagangannya secara bertahap di daerah pedalaman. Daerah Guyana sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris sejak tahun 1630 hingga tahun 1639.[butuh rujukan]
Pada tahun yang sama Belanda berhasil menguasai kembali sebagian besar Guyana sedangkan Prancis menguasai daerah-daerah di samping sungai Suriname. Akibat dari persaingan tersebut, wilayah Guyana saat ini terbagi menjadi lima bagian yaitu Guyana Espanola (bagian dari Venezuela sekarang); Inglesa (Guyana sekarang); Holandesa (Suriname); Francesa (Cayenne) dan Portuguesa (bagian dari wilayah Brasil). Suriname terletak di bagian tengah dari wilayah Guyana yang telah terbagi-bagi tersebut, terbentang antara dua derajat hingga enam derajat Lintang Utara, dan antara 54 derajat hingga 58 derajat Bujur Barat dengan luas wilayah kurang lebih 163.265 kilometer persegi. Batas bagian timur wilayah Suriname adalah Sungai Marowijne yang memisahkan Suriname dengan Cayenne; di bagian selatan terdapat deretan pegunungan Acarai dan Toemoe hoemak yang memisahkan Suriname dengan wilayah Brasil. Di bagian barat berbatasan dengan wilayah Guyana yang ditandai oleh aliran Sungai Corantijne, sementara di bagian utara dibatasi oleh garis pantai Samudera Atlantik.[butuh rujukan]
Pada tahun 1651 Suriname diserang oleh Inggris dan sejak saat itu, menjadi wilayah kekuasaan Inggris hingga penandatanganan perjanjian perdamaian Breda tahun 1667. Berdasarkan perjanjian itu, Suriname menjadi wilayah kekuasaan Belanda. Namun Inggris kembali memasuki Suriname pada tahun 1781 hingga 1783 dan Suriname kemudian dijadikan daerah protektorat Inggris dari tahun 1799 hingga 1802. Melalui perjanjian Amiens, 27 Maret 1802, Suriname, Barbice, Demerara dan Essquibo berada di bawah kekuasaan Belanda, tetapi setahun kemudian Inggris kembali merebut wilayah-wilayah itu dan sejak tahun 1804 Suriname menjadi koloni Inggris dengan sebutan the British Interregnum.[butuh rujukan]
Selama Suriname berada di bawah kekuasaan Inggris, situasi ekonomi Suriname mengalami kemunduran. Penyebab utama adalah pelarangan perdagangan budak, sementara kebun-kebun masih sangat memerlukan tenaga buruh untuk dikelola. Selanjutnya melalui perjanjian London pada tanggal 13 Agustus 1814 dan diratifikasi dalam perjanjian Wina, Suriname dikembalikan lagi kepada pihak Belanda. Pemerintahan Suriname dipimpin langsung oleh seorang gubernur dengan didampingi oleh sebuah dewan kepolisian yang bertugas sebagai penasihat gubernur.[butuh rujukan]
Dengan dihapusnya perbudakan pada tanggal 1 Juli 1863, kehidupan ekonomi semakin tidak menentu. Pada tahun 1870, pemerintah Belanda menandatangani sebuah perjanjian dengan Inggris untuk mendatangkan imigran asing ke Suriname. Perjanjian ini diimplementasikan secara resmi pada tahun 1873 sampai 1917, di mana rombongan imigran Hindustan pertama dari India didatangkan. Kedatangan rombongan berikutnya adalah para imigran dari Jawa pada tahun 1890 - 1939. Seiring dengan ditempatkannya para imigran di sektor perkebunan, Suriname mengalami kemajuan pula dalam beberapa bidang lainnya. Telekomunikasi, pembuatan jalan raya dan pembukaan jalur hubungan laut langsung antara Suriname dan Belanda merupakan contoh.[butuh rujukan]
Menuju kemerdekaan
Pecahnya Perang Dunia Pertama tidak memengaruhi situasi ekonomi-politik Suriname. Pada tanggal 15 Desember 1954, pemerintah Belanda bersama beberapa wakil dari Suriname menandatangani sebuah memorandum yang isinya rencana pengakhiran penjajahan. Dalam sebuah Konferensi Meja Bundar pada tahun 1961, para wakil Suriname yang dipimpin oleh Perdana Menteri Johan Adolf Pengel menuntut dibentuknya sebuah pemerintahan sendiri. Tuntutan itu semakin menjadi setelah didirikannya beberapa partai politik yang dibentuk pada dasawarsa itu, semakin gencar menyampaikan tuntutan agar Suriname diberikan kebebasan penuh secepatnya.[butuh rujukan]
Tuntutan ini ditanggapi secara serius dengan diadakannya sebuah konferensi di Belanda pada tahun 1970. Konferensi ini diadakan untuk membicarakan persiapan pelepasan Suriname sekaligus menyusun kabinet yang terdiri dari wakil-wakil partai. Suriname selanjutnya menjadi negara merdeka sejak tanggal 25 November 1975. Walaupun demikian, perekonomian negara yang baru merdeka ini tetap sangat tergantung pada bantuan pembangunan Belanda.[butuh rujukan]
Upaya-upaya penggulingan kekuasaan
Pada tanggal 25 Februari 1980, lima tahun setelah kemerdekaannya, Suriname diguncang oleh kudeta yang dilancarkan pihak militer yang dilakukan oleh para Sersan yang dipimpin Sersan Mayor Desiree Delano Bouterse dan Sersan Roy Dennis Horb. Peristiwa kudeta ini telah mengakibatkan jatuhnya Pemerintah Demokrasi Parlementer pertama sejak kemerdekaan Suriname.[butuh rujukan]
Setelah Rezim Militer Berkuasa, timbullah gerakan-gerakan kontra-revolusi yang bertujuan untuk mengembalikan demokrasi di Suriname dengan kudeta. Namun beberapa usaha kudeta itu gagal untuk menggulingkan rezim militer Bouterse. Kudeta tersebut di antaranya: kudeta oleh Sersan Fred Ormskerk pada 30 Maret 1980, kudeta oleh Sersan Wilfred Hawker pada 15 March 1981, dan terakhir oleh Letnan Surendre Rambocus dan Sersan Djiewansingh Sheombar yang dibantu oleh kelompok sayap kanan, kaum Buruh, dan politisi Hindustani dan Jawa, tetapi kudeta ini pun gagal.[butuh rujukan]
Sebagai reaksi terhadap pemberontakan tersebut, pada tanggal 8 Desember 1982 pihak militer melakukan penembakan terhadap 15 tokoh oposisi demonstran. Peristiwa ini telah menjadi penyebab bagi dihentikannya bantuan pembangunan Belanda kepada Suriname, yang berdampak pada semakin buruknya kondisi perekonomian Suriname. Namun hal ini tidak membuat upaya menggulingkan rezim militer berhenti, justru ini memicu muncul perlawanan yang lain dan kali datang dari Etnis Bushnegro dan Amerindian di Pedalaman Suriname. Mereka tampil sebagai penentang utama kekuasaan militer. Kelompok-kelompok militan dari kedua golongan itu adalah kelompok Mandela (Bushnegro) di bawah pimpinan mantan anggota militer Ronnie Brunswijk dan kelompok Tukayana Amazones (Amerindian) di bawah pimpinan Alex Jubitana dan Thomas Sabajo.[butuh rujukan]
Sekitar 35.000 warga Bushnegro dan 6.500 penduduk asli Amerika menjadi pelaku utama pemberontakan melawan kekuasaan militer. Puncak konflik bersenjata terjadi pada tahun 1986, ketika tentara terpaksa menghadapi pemberontak Bushnegro yang bersatu dan menamakan dirinya Komando Hutan, dan satu peleton tentara yang gagal menangkap Ronnie Brunswijk kemudian terjadi pembantaian 35 orang Bushnegrin di desa Moiwana. (Moiwana). Pembantaian). Sementara itu, pada tahun yang sama, kelompok penduduk asli Amerika juga meningkatkan pemberontakannya. Krisis ini menyebabkan sekitar 7.000 warga Bushnegrin mengungsi ke Cayman (Guyana Prancis) dan mencari suaka politik dari pemerintah setempat.[butuh rujukan]
Kembali ke demokrasi
Pemerintah militer diakhiri dengan penyelenggaraan pemilihan umum pada bulan November 1987, yang telah mengembalikan kekuasaan pemerintah kepada golongan sipil. Namun, pemerintahan hasil pemilu ini tidak berjalan lama. Pada bulan Desember 1990, pihak militer kembali melancarkan kudeta tidak berdarah yang dikenal dengan sebutan Kudeta Telepon. Akibatnya pemerintah yang demokratis kembali lumpuh. Pihak militer kemudian membentuk Pemerintah Sementara yang salah satu tugasnya adalah mempersiapkan pemilihan umum yang demokratis.[11]
Pada bulan Mei 1991, Pemerintah Sementara telah berhasil menyelesaikan tugasnya, yaitu dengan diselenggarakannya pemilihan umum, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan militer, karena kemenangan berada di tangan golongan sipil. Pada bulan September tahun yang sama, telah terbentuk pemerintah yang baru, dan Drs. R.R. Venetiaan terpilih sebagai presiden dan dengan demikian, maka berakhirlah kekuasaan militer.[butuh rujukan]
Langkah terpenting yang segera diupayakan oleh Pemerintah Venetiaan adalah melanjutkan usaha-usaha ke arah perdamaian yang telah dirintis oleh pemerintah sipil sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan tugas berat bagi pemerintah yang baru terbentuk tersebut, terutama karena kondisi ekonomi dan keuangan Suriname yang sangat memprihatinkan, sebagai akibat dari kemelut politik yang berkepanjangan. Dalam melaksanakan upaya perdamaian tersebut, Presiden R.R. Venetiaan telah membentuk suatu Komisi Khusus yang bekerja sama dengan lembaga-lembaga dan organisasi-organisasi terkait lainnya.[butuh rujukan]
Dalam Pemilu bulan Mei 1996 koalisi penguasa New Front (NF) dan Presiden Venetiaan mengalami kekalahan dan pemerintahannya digantikan oleh calon dari oposisi Drs. Jules Wijdenbosch Nationale Demokratische Partij (NDP) dan Radakishun Vooruitstrevende Hervorming Partij (VHP), yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden.[butuh rujukan]
Kemudian pada pemilu yang diselenggarakan pada tanggal 25 Mei 2000, kekuasaan berhasil diraih kembali oleh kombinasi pengusa New Front yang terdiri dari parpol Nationale Partij Suriname (NPS), VHP, Pertjajah Luhur dan Surinaamse Partij van de Arbeid (SPA). Kemenangan New Front ini mengantarkan kembali R.R. Venetiaan (NPS) ke tampuk kursi kepresidenan dan memimpin Suriname untuk masa 5 tahun (tahun 2000-2005). Sebagai Wakil Presiden telah terpilih Jules Rattankoemar Ajodhia dari partai VHP.[butuh rujukan]
Geografi
Suriname adalah negara merdeka terkecil di Amerika Selatan. Terletak di Perisai Guyana, sebagian besar terletak di antara garis lintang 1° dan 6°LU, dan garis bujur 54° dan 58°W. Negara ini berbatasan dengan Guyana Prancis di timur, Guyana di barat, Brasil di selatan dan Samudra Atlantik di utara. Perbatasan paling selatan dengan Guyana Prancis dan Guyana disengketakan oleh negara-negara ini di sepanjang sungai Marowijne dan Corantijn, sementara sebagian dari batas laut yang disengketakan dengan Guyana diarbitrasi oleh Pengadilan Tetap Arbitrase yang bersidang berdasarkan aturan yang ditetapkan dalam Lampiran VII dari Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut pada 20 September 2007.[12][13]
Dua pegunungan utama adalah Pegunungan Bakhuis dan Pegunungan Van Asch Van Wijck. Julianatop adalah gunung tertinggi di negara ini dengan ketinggian 1.286 meter (4.219 kaki) di atas permukaan laut.[14] Gunung lainnya termasuk Tafelberg pada ketinggian 1.026 meter (3.366 kaki), Kasikasima pada ketinggian 718 meter (2.356 kaki), Goliathberg pada ketinggian 358 meter (1.175 kaki) dan Voltzberg pada ketinggian 240 meter (790 kaki).
Suriname memiliki enam ekoregion terestrial: hutan lembab Dataran Tinggi Guayana, hutan lembab Guiana, hutan rawa Paramaribo, Tepui, sabana Guiana, dan hutan bakau Guiana.[15] Luas hutannya mencapai 90,2%, tertinggi dibandingkan negara mana pun di dunia. Negara ini memiliki skor rata-rata Indeks Integritas Lanskap Hutan pada tahun 2019 sebesar 9,39/10, dan menempati peringkat kelima secara global dari 172 negara.[16]
Politik
Politik Suriname berlangsung dalam kerangka republik majelis independen demokrasi perwakilan, di mana Presiden Suriname adalah kepala negara dan kepala pemerintahan, dan sistem multi-partai yang majemuk. Presiden dipilih oleh dua pertiga mayoritas Majelis Nasional atau, jika gagal dua kali, oleh mayoritas Majelis Rakyat untuk masa jabatan 5 tahun. Jika sekurang-kurangnya dua pertiga anggota Majelis Nasional tidak setuju untuk memilih satu calon presiden, Majelis Rakyat dibentuk dari seluruh delegasi Majelis Nasional serta perwakilan daerah dan kota yang dipilih melalui pemungutan suara pada pemilu nasional.[17] Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah. Kekuasaan eksekutif secara teori bergantung pada Parlemen.
Kekuasaan legislatif berada di tangan pemerintah dan Majelis Nasional.[18][19] Majelis beranggotakan 51 orang, yang dipilih secara serentak dan populer untuk masa jabatan 5 tahun.[20]
Peradilan independen terhadap eksekutif dan legislatif. Badan ini dipimpin oleh Mahkamah Agung yang mengawasi pengadilan hakim. Anggota diangkat seumur hidup oleh presiden melalui konsultasi dengan Majelis Nasional, Dewan Penasihat Negara, dan Asosiasi Pengacara Swasta Nasional.[21]
Hubungan luar negeri
Karena sejarah kolonial Belanda yang panjang, Suriname memiliki hubungan khusus yang sudah lama terjalin dengan Belanda. Walaupun bantuan pembangunan ke Suriname sempat dibekukan oleh Belanda selama pemerintahan diktator Dési Bouterse,[22] kedua negara kembali memulihkan hubungan diplomatik dan mengangkat kembali duta besar mereka.[23][24] Pada bulan Agustus 2020, Menteri Luar Negeri Albert Ramdin adalah anggota pemerintahan Suriname pertama dalam sepuluh tahun yang melakukan kunjungan resmi ke Belanda.[25]
Pada akhir tahun 2000-an, Suriname mengintensifkan kerja sama pembangunan dengan negara berkembang lainnya. Kerja sama Selatan-Selatan Tiongkok dengan Suriname mencakup sejumlah proyek infrastruktur berskala besar, termasuk rehabilitasi pelabuhan dan pembangunan jalan. Brasil menandatangani perjanjian untuk bekerja sama dengan Suriname di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, dan produksi energi.[26]
Dengan Indonesia, Suriname telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1975, meskipun sudah terdapat Konsulat Jenderal Indonesia di Paramaribo sejak tahun 1964.[27] Keduanya memiliki hubungan khusus, berdasarkan kesamaan sejarah sebagai bekas jajahan Belanda, serta banyaknya orang Jawa yang dikirim ke sana sebagai tenaga kerja pada abad ke-19.[28] Kesamaan budaya Jawa di antara orang Jawa di Indonesia dan orang Jawa di Suriname menjadi jembatan penghubung budaya dan sejarah yang sama antara kedua negara. Yogyakarta dan Commewijne dari Suriname, menandatangani perjanjian kota kembar pada 4 April 2011.[29]
Suriname adalah anggota dari berbagai organisasi internasional. Diantaranya, sejak memperoleh kemerdekaan, Suriname telah menjadi anggota PBB, OAS, dan Gerakan Non-Blok. Suriname adalah anggota Komunitas Karibia dan Pasar Bersama dan Asosiasi Negara Karibia. Hal ini dikaitkan dengan Uni Eropa melalui Konvensi Lomé. Suriname berpartisipasi dalam Pakta Amazon, pengelompokan negara-negara di lembah Amazon yang berfokus pada perlindungan sumber daya alam kawasan Amazon dari degradasi lingkungan. Suriname telah menjadi anggota Forum Negara-Negara Kecil (FOSS) sejak didirikannya kelompok tersebut pada tahun 1992.[30]
Militer
Tentara Nasional Suriname (Nationaal Leger, NL) adalah angkatan bersenjata di negara ini. NL terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut. Presiden Republik adalah Panglima Tertinggi yang dibantu oleh Menteri Pertahanan. Angkatan ini berasal dari Angkatan Bersenjata Belanda di Suriname[31] yang kemudian diubah menjadi Angkatan Bersenjata Suriname (SKM) setelah kemerdekaan pada tahun 1975.[32]
Tentara Nasional telah terlibat dalam kudeta yang dipimpin oleh sersan mayor Dési Bouterse dan menggulingkan Pemerintah.[33] Selain itu, Angkatan Bersenjata juga terlibat dalam perang domestik melawan beberapa ratus pejuang kemerdekaan yang menamakan diri mereka "Komando Hutan" yang dipimpin oleh Ronnie Brunswijk antara tahun 1986 dan 1992.[34] Angkatan Darat juga berpartisipasi dalam Pasukan Multi-Nasional di Haiti pada tahun 90-an dan dikerahkan kembali pada tahun 2010.[35]
Tentara Nasional, setelah beberapa dekade diabaikan, direorganisasi. Mereka dilengkapi dengan kendaraan lapis baja Brasil serta mendapatkan sejumlah bantuan dan pelatihan dari Brasil, Venezuela, dan India. Negara ini tidak memiliki musuh eksternal, meskipun terdapat perselisihan perbatasan dengan Guyana yang tidak aktif sejak akhir tahun 1960-an.[36] Dari 137 negara dalam peringkat kekuatan militer menurut Global Firepower pada tahun 2019, Suriname berada di peringkat 135.[37]
Pembagian administratif
Suriname dibagi menjadi 10 distrik,[38] yang kemudian dibagi lagi menjadi 63 resor (ressorten).[39]
Distrik di Suriname ialah: |
Ekonomi
Sebelum tahun 2015, Suriname merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Amerika Latin dan Karibia, dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita meningkat menjadi US$9.850 pada tahun 2014. Perekonomian didorong oleh sumber daya alam yang melimpah, dengan pertambangan menyumbang hampir setengah pendapatan sektor publik dan emas mewakili lebih dari tiga perempat total ekspor. Namun, pada tahun 2015, perekonomian mengalami kontraksi, dan anggaran serta neraca pembayaran mengalami tekanan yang parah. Hal ini diperburuk oleh pandemi COVID-19, yang menyebabkan kontraksi PDB yang tajam serta meningkatnya kemiskinan.[40]
Pertambangan merupakan penyumbang perekonomian terbesar negara. Bauksit sudah ditambang di Suriname oleh Perusahaan Aluminium Amerika sejak 1916 dan menjadi ekspor utama,[41] serta menyumbang lebih dari 15% PDB dan 70% pendapatan ekspor hingga tahun 2016. Suriname baru-baru ini mulai mengeksploitasi cadangan minyak[42] dan emas[43] yang cukup besar, yang merupakan hampir 67% total ekspor negara pada tahun 2017. Industri pertambangan menyumbang sekitar 85% ekspor dan 25% pendapatan pemerintah.[44]
Sekitar seperempat penduduknya bekerja di sektor pertanian. Perekonomian Suriname sangat bergantung pada perdagangan dengan mitra utamanya adalah Belanda, Amerika Serikat, Kanada, dan negara-negara Karibia, terutama Trinidad dan Tobago serta pulau-pulau bekas Antillen Belanda.[45]
Setelah mengambil alih kekuasaan pada musim gugur tahun 1996, pemerintahan Wijdenbosch mengakhiri program penyesuaian struktural pemerintahan sebelumnya, dengan alasan bahwa hal tersebut tidak adil bagi elemen masyarakat yang lebih miskin. Pendapatan pajak turun karena pajak lama tidak berlaku lagi dan pemerintah gagal menerapkan alternatif pajak baru. Pada akhir tahun 1997, alokasi dana pembangunan baru Belanda dibekukan karena hubungan Pemerintah Suriname dengan Belanda memburuk. Pertumbuhan ekonomi melambat pada tahun 1998, dengan penurunan di sektor pertambangan, konstruksi, dan utilitas. Pengeluaran pemerintah yang merajalela, pengumpulan pajak yang buruk, pelayanan sipil yang membengkak, dan berkurangnya bantuan luar negeri pada tahun 1999 berkontribusi terhadap defisit fiskal, yang diperkirakan mencapai 11% dari PDB. Pemerintah berusaha menutupi defisit ini melalui ekspansi moneter, yang menyebabkan peningkatan inflasi yang dramatis. Rata-rata dibutuhkan waktu lebih lama untuk mendaftarkan bisnis baru di Suriname dibandingkan negara lain di dunia (694 hari atau sekitar 99 minggu).[46] Selain itu, Suriname menduduki peringkat ke-124 tujuan investasi teraman di dunia pada peringkat Risiko Negara Euromoney bulan Maret 2011.[47]
Demografi
Populasi
Populasi Suriname terdiri dari beberapa kelompok minoritas. Kelompok terbesarnya adalah Hindustani.[butuh rujukan]
Berdasarkan Sensus Tahun 1990, sekitar 143.640 orang (34,2%) adalah keturunan Hindustani, 132.300 orang (31,5%) adalah Kreol, 95.740 orang (22,8%) adalah orang Jawa, 35.700 orang (8,5%) merupakan keturunan Bushnegro, dan 7.560 orang (1,8%) adalah Amerindian. Sisanya 5.040 orang (1,2%) merupakan keturunan Tionghoa, Eropa (Portugis, Belanda, Inggris), Yahudi Sefardim, Brasil, dan Libanon.[butuh rujukan]
Berdasarkan data statistik dari Biro Pusat Administrasi Kependudukan Suriname, jumlah penduduk Suriname pada sensus tahun 2003 tercatat 481.146 warga negara Suriname dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 1,3 %. Selain itu terdapat pula warga asing, di antaranya: orang Brasil (45.000), orang Guyana (40.000), dan lain-lain (orang Karibia, orang Venezuela, orang Kolombia dan lain-lain mencapai 10.000 jiwa).[butuh rujukan]
Populasi Suriname berdasarkan sensus tahun 2004 adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]
- Hindustani (27,4%)
- Kreol (17,7%)
- Bushnengro dan Marun (14,7%)
- Jawa (14,6%)
- Kelompok lain (6,5%):
- India
- Cina
- Boeroes (putih, petani)
- Yahudi Sefardim dan Yahudi Ashkenaz
- Lebanon
- Brasil
- Ada 12,5% berasal dari campuran dan 6,6% tidak terdata
Agama
Pada sensus tahun 2020 , rasio Agama adalah sebagai berikut:[48]
- 52,3% Kristen (Katolik Roma, Peerke Donders, Reformed, Protestan, Moravia)
- 18,8% Hindu
- 14,3% Islam
- 6,2% tidak beragama
- 5,6% Agama tradisional ( Winti , Kejawen )
- 2,8% Agama lain lain
Bahasa
Bahasa Belanda merupakan bahasa resmi di Suriname. Orang Suriname juga berbicara bahasa mereka: Sranang Tongo, bahasa Hindustani, Bahasa Jawa atau bahasa Jawa Suriname, dan lainnya. Dan juga bahasa asal bahasa Karibia dan bahasa Arawakan, orang India Suriname juga bicara bahasa mereka sendiri. Selain itu, bahasa Inggris juga digunakan luas, terutama dalam fasilitas dan toko yang berorientasi pariwisata.[butuh rujukan]
Budaya
Turis
Lihat pula
Referensi
- ^ Suriname: An Asian Immigrant and the Organic Creation of the Caribbean's Most Unique Fusion Culture, diarsipkan dari versi asli tanggal 20 February 2017, diakses tanggal 19 July 2017
- ^ "Censusstatistieken 2012" (PDF). Algemeen Bureau voor de Statistiek in Suriname (General Statistics Bureau of Suriname). hlm. 76. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 29 June 2014.
- ^ "The World Factbook – Central Intelligence Agency". cia.gov. 29 September 2021.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaCensus
- ^ "Census statistieken 2012". Statistics-suriname.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2014. Diakses tanggal 13 July 2014.
- ^ "Definitieve Resultaten (Vol I) Etniciteit". Presentatie Evaluatie Rapport CENSUS 8: 42.
- ^ "Explore all countries–Suriname". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ a b c d "Suriname". International Monetary Fund. 10 October 2022. Diakses tanggal 30 October 2022.
- ^ "Gini Index". World Bank. Diakses tanggal 2 Maret 2011.
- ^ Human Development Report 2023-24. United Nations. 13 March 2024.
- ^ Putra, DP (2006). Konsolidasi Demokrasi di Suriname (PDF). Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. hlm. 02.
- ^ Permanent Court of Arbitration – Guyana v. Suriname Diarsipkan 8 February 2013 di Wayback Machine.
- ^ Award of the Tribunal Diarsipkan 2 January 2011 di Wayback Machine.. pca-cpa.org. Retrieved 15 August 2012.
- ^ "Wilhelmina Gebergte". Britannica.com.
- ^ Dinerstein, Eric; et al. (2017). "An Ecoregion-Based Approach to Protecting Half the Terrestrial Realm". BioScience. 67 (6): 534–545. doi:10.1093/biosci/bix014 . ISSN 0006-3568. PMC 5451287 . PMID 28608869.
- ^ Grantham, H. S.; et al. (2020). "Anthropogenic modification of forests means only 40% of remaining forests have high ecosystem integrity – Supplementary Material". Nature Communications. 11 (1): 5978. doi:10.1038/s41467-020-19493-3 . ISSN 2041-1723.
- ^ "De Verenigde Volksvergadering". National Assembly (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 15 July 2020.
- ^ "Het werk van DNA". National Assembly of Suriname (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 15 July 2020.
- ^ "Grondwet van de Republiek Suriname - Article 70". Suriname.nu (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 15 July 2020.
- ^ "Grondwet van de Republiek Suriname Article 55". Suriname.nu (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 15 July 2020.
- ^ "Grondwet van de Republiek Suriname Article 133". Suriname.nu (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 15 July 2020.
- ^ "Timeline: Suriname". BBC News. Diakses tanggal 25 December 2021.
- ^ "Santokhi: "Suriname zal band met Nederland herstellen"". Suriname Herald (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 16 July 2020.
- ^ "NEDERLAND ROEPT OM HERSTEL RELATIE MET SURINAME". United News (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 16 July 2020.
- ^ "Binnen drie maanden ambassadeurs in Suriname en Nederland". NOS (dalam bahasa Belanda). 24 August 2020. Diakses tanggal 25 August 2020.
- ^ Erthal Abdenur, Adriana (2013). "South-South Cooperation in Suriname: New Prospects for Infrastructure Integration?" (PDF). Integration and Trade. 36 (17): 95–104. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 8 January 2014.
- ^ Indonesia-Suriname Bilateral Relations
- ^ "Indonesia, Suriname set for stronger cooperation". The Jakarta Post. March 19, 2013. Diakses tanggal 10 June 2013.
- ^ "Kerjasama Sister City, Eratkan RI-Suriname". Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia. April 7, 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 2, 2014. Diakses tanggal May 2, 2014.
- ^ 50 Years of Singapore and the United Nations. World Scientific. 2015. ISBN 978-981-4713-03-0.access-date=28 March 2024
- ^ "De historie van de TRIS – TRIS Online". TRIS Online (dalam bahasa Dutch). Diakses tanggal 2020-12-17.
- ^ "Wie o wie… kan ons iets vertellen over". Triskontakten. 2017-06-19. Diakses tanggal 2020-12-17.
- ^ "The World Factbook". cia.gov. Diakses tanggal 13 August 2015.
- ^ "Latin American Para-Military Groups". www.globalsecurity.org. Diakses tanggal 2021-05-15.
- ^ "Naharnet — Lebanon's leading news destination". Naharnet. Diakses tanggal 15 September 2014.
- ^ Kruijt, Dirk (17 Desember 2020). "Suriname: The National Army in Politics". Oxford Research Encyclopedias.
- ^ "2023 Suriname Military Strength". www.globalfirepower.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-27.
- ^ "Suriname Districts".
- ^ The statistics from this section are from the eighth census of 2012, accessible at the General Bureau of Statistics of Suriname website: Censusstatistieken 2012 Diarsipkan 2014-11-13 di Wayback Machine.
- ^ "The World Bank In Suriname". World Bank.
- ^ "Suriname country profile". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2012-10-18. Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ rigzone.com; Staatsolie Launches Tender for 3 Offshore Blocks (3 January 2006)
- ^ cambior.com; Development of the Gross Rosebel Mine in Suriname.
- ^ "Human Trafficking & Modern-day Slavery - Suriname". www.gvnet.com. Diakses tanggal 2022-12-13.
- ^ "Suriname – Foreign trade". Encyclopedia of the Nations. 2010. Diakses tanggal 18 August 2012.
- ^ The Economist, Pocket World in Figures, 2008 Edition, London: Profile Books
- ^ "Euromoney Country Risk". Euromoney Institutional Investor PLC. Diakses tanggal 15 August 2011.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-23. Diakses tanggal 2021-08-24.
Bacaan lebih lanjut
- Negara dan Bangsa Jilid 9: Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-08-9. (Indonesia)
- Box, Ben, Footprint Focus Guide: Guyana, Guyane & Suriname, (Footprint Travel Guides, 2011)
- Counter, S. Allen and David L. Evans, I Sought My Brother: An Afro-American Reunion, Cambridge: MIT Press, 1981
- Dew, Edward M., The Trouble in Suriname, 1975–93, (Greenwood Press, 1994)
- Gimlette, John, Wild Coast: Travels on South America's Untamed Edge (Profile Books, 2011)
- McCarthy Sr., Terrence J., A Journey into Another World: Sojourn in Suriname, (Wheatmark Inc., 2010)
- Westoll, Adam, Surinam, (Old Street Publishing, 2009)
Pranala luar
Cari tahu mengenai Suriname pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary | |
Gambar dan media dari Commons | |
Berita dari Wikinews | |
Kutipan dari Wikiquote | |
Teks sumber dari Wikisource | |
Buku dari Wikibuku | |
Panduan wisata di Suriname dari Wikivoyage |
- Suriname di CIA World Factbook.
- Suriname di UCB Libraries GovPubs.
- Suriname dari BBC News.
- Kamus Bahasa Suriname
- Suriname di Curlie (dari DMOZ)
- Peta Suriname di Wikimedia Atlas
- OpenStreetMap memiliki data geografis tentang Suriname
- Perry–Castañeda Library Map Collection
- Key Development Forecasts for Suriname dari International Futures.
- Bahan mengenai Suriname di Digital Library of the Caribbean (dLOC)
- Situs web pemerintah, presiden, dan Majelis Nasional
- (Belanda) Situs web Presiden Republik Suriname Diarsipkan 2021-02-27 di Wayback Machine.
- (Belanda) Situs web pemerintah Republik Suriname
- (Belanda) Situs web Majelis Nasional Republik Suriname