Bahasa Togutil

bahasa di provinsi Maluku Utara

Togutil (Tugutil) adalah bahasa Halmahera Utara dari cabang Tobelo–Togutil. Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat yang tinggal di pedalaman bagian utara dan timur Halmahera, dimana mereka secara kolektif dikenal sebagai orang Togutil, atau dalam bahasa mereka disebut O'Hongana Manyawa.[6]

Bahasa Togutil
Tugutil, Tobelo Dalam
Dituturkan diIndonesia
WilayahHalmahera (bagian timur dan utara)
Penutur
1.500–3.000 (2001)[1]
Dialek
Kusuri
Teluk Lili
hanya digunakan secara lisan; tidak memiliki sistem penulisan asli[2]
Status resmi
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Kode bahasa
ISO 639-3tuj
Glottologtugu1256[3]
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Definitely Endangered
Togutil diklasifikasikan sebagai bahasa terancam punah (DE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan
Referensi: [4][5]
Lokasi penuturan
Wilayah berbahasa Togutil (biru) di Halmahera.
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Togutil juga sering dianggap sebagai dialek bahasa Tobelo karena kemiripannya, sering juga disebut "Tobelo Dalam" atau "Inner Tobelo".[7] Menurut Glottolog 5.0, bahasa ini terbagi menjadi dialek Kusuri di barat, dekat kota Tobelo, dan dialek Teluk Lili di timur.[8]

Fonologi

Vokal

Berikut ini adalah huruf vokal dalam bahasa Togutil.[9]

Depan Tengah Belakang
Tertutup i u
Set. tertutup e o
Set. terbuka ɛ ɔ
Hampir terbuka æ
Terbuka a

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Togutil di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Taylor, Paul Michael (1988). "From mantra to mataráa: Opacity and transparency in the language of Tobelo magic and medicine (Halmahera Island, Indonesia)". Social Science & Medicine (dalam bahasa Inggris). 27 (5): 425–436. doi:10.1016/0277-9536(88)90365-6. PMID 3067356.  ; see p. 430.
  3. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tugutil". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  4. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  5. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  6. ^ Central PKMST Project (Indonesia) (1994). Isolated Community Development: Data & Information (dalam bahasa Inggris). Directorate of Isolated Community Development, Directorate General of Social Welfare Development, Department of Social Affairs, Central PKSMT Project. 
  7. ^ Sembiring, Labodalih (22 April 2012). "A Public Works Project Threatens Rice Harvest in Remote Indonesia". Jakarta Globe (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2013. 
  8. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). Glottolog. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  9. ^ Taha, Mujahid (2016-06-01). "Vokal Bahasa Togutil". Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. Kantor Bahasa Maluku Utara. 4 (1): 59–64. doi:10.31813/gramatika/4.1.2016.49.59--64 . ISSN 2599-3283.