Kota Kediri

kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
Revisi sejak 31 Agustus 2024 07.00 oleh Herryz (bicara | kontrib)


Kota Kediri (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦏꦝꦶꦫꦶ, Pegon: كاڎيري, translit. Kadhiri; pengucapan bahasa Jawa: [kaˈɖiri]) adalah sebuah kota yang berada di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 130 km sebelah Barat Daya Kota Surabaya dan merupakan kota terbesar ketiga di provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Kota Malang menurut jumlah penduduk. Kota Kediri merupakan kota tertua yang ada di Jawa Timur. Kota Kediri memiliki luas wilayah 63,40 km² . dan seluruh wilayahnya merupakan enklave dari Kabupaten Kediri. Kota Kediri terbelah oleh Sungai Brantas yang membujur dari Selatan ke Utara sepanjang 7 kilometer. Penduduk kota ini berjumlah 289.418 jiwa, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Kediri tahun 2023.[1][4]

Kota Kediri
Transkripsi bahasa daerah
 • JawaKadhiri (Gêdrig)
كاڎيري (Pégon)
ꦏꦝꦶꦫꦶ (Hånåcåråkå)
 • Tionghoa諫義裡 (Hànzì)
Jiànyìlǐ (Pīnyīn)
Kàn-gī-lí (Pe̍h-ōe-jī)
Dari atas ke bawah, kiri ke kanan: Stasiun Kediri, Kantor Gudang Garam, Masjid Agung Kota Kediri, Klenteng Tjoe Hwie Kiong, dan Alun-Alun Kota Kediri
Lambang resmi Kota Kediri
Julukan: 
  • Kota Tahu
Motto: 
Djojo ing bojo
(Jawa) Mengalahkan marabahaya
Peta
Peta
Kota Kediri di Jawa
Kota Kediri
Kota Kediri
Peta
Kota Kediri di Indonesia
Kota Kediri
Kota Kediri
Kota Kediri (Indonesia)
Koordinat: 7°48′40″S 112°00′17″E / 7.8111°S 112.0047°E / -7.8111; 112.0047
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Tanggal berdiri14 Agustus 1950
Dasar hukumUU No. 16/1950
Hari jadi27 Juli 879; 1145 tahun lalu (879-07-27)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 3
  • Kelurahan: 46
Pemerintahan
 • Wali KotaZanariah (Pj.)
 • Wakil Wali Kotalowong
 • Sekretaris DaerahBagus Alit
 • Ketua DPRDAgus Sunoto Imam
Luas
 • Total67,20 km2 (25,95 sq mi)
Peringkat69
Populasi
 • Total289.418
 • Peringkat39
 • Kepadatan4,300/km2 (11,000/sq mi)
 • Peringkat kepadatan31
Demografi
 • Agama
  • 91,59% Islam
  • 0,40% Buddha
  • 0,07% Hindu
  • 0,01% Konghucu[2]
 • BahasaIndonesia (resmi),
Jawa (dominan)
- Jawa Mataraman,
Tionghoa, Arab,
Lainnya
 • IPMKenaikan 79,59 (0.795)
Tinggi (2022)[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode pos
Kode BPS
3571 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 354
Pelat kendaraanAG xxxx A*/B*/C*
Kode Kemendagri35.71 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023KDR
DAURp 646.643.608.000,- (2020)
Semboyan daerahKediri BERSEMI
Bersih, Sehat, Menarik, dan Indah
Flora resmiAnggur kuning
Fauna resmiBekicot
Situs webwww.kedirikota.go.id

Kediri dikenal merupakan salah satu pusat produksi gula dan industri rokok terbesar di Indonesia.[5] Perusahaan rokok Gudang Garam berpusat di kota ini.

Sejarah

Artefak arkeologi yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan bahwa daerah sekitar Kediri menjadi lokasi dari Kerajaan Kadiri, sebuah kerajaan Hindu-Buddha pada masa antara abad ke-11.[6]

Menurut Serat Calon Arang, awal mula wilayah Kediri sebagai permukiman perkotaan dimulai ketika raja Airlangga memindahkan pusat pemerintahan kerajaannya yang sebelumnya dari istana Kahuripan berpindah ke Dahanapura ("dahana" = api, "pura" = kota), yang selanjutnya lebih dikenal dengan singkatannya sebagai Daha berlokasi di wilayah sekitar Kota Kediri. Sepeninggal Airlangga, wilayah kerajaan dibagi menjadi dua, yaitu Kediri di barat dan Jenggala di timur. Daha menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu dan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Janggala. Panjalu oleh penulis-penulis periode belakangan juga disebut sebagai Kerajaan Kadiri/Kediri, dengan wilayah awal kira-kira Kabupaten Kediri sampai Kabupaten Madiun sekarang.

Semenjak pengaruh wilayah Tumapel (yang berpusat di Singhasari) menguat, ibu kota Dahanapura diserang[butuh rujukan] dan kota ini menjadi kedudukan raja vazal, yang terus berlanjut hingga Majapahit hingga Demak dan Mataram Islam.

 
Pasukan VOC menyerbu Kediri–ketika itu dijadikan ibu kota oleh Trunajaya–pada tahun 1678 dalam Perang Trunajaya.

Kediri jatuh ke tangan VOC sebagai konsekuensi Geger Pecinan. Jawa Timur pada saat itu dikuasai Cakraningrat IV, adipati Madura yang memihak VOC dan menginginkan bebasnya Madura dari Kasunanan Kartasura. Karena Cakraningrat IV keinginannya ditolak oleh VOC, ia memberontak. Pemberontakannya ini dikalahkan VOC, dibantu Pakubuwana II, sunan Kartasura. Sebagai pembayaran, Kediri menjadi bagian yang dikuasai VOC. Kekuasaan Belanda atas Kediri terus berlangsung sampai Perang Kemerdekaan Indonesia.

Perkembangan Kota Kediri menjadi swapraja dimulai ketika diresmikannya Karesidenan Kediri atau Gemeente Kediri pada tanggal 1 April 1906 berdasarkan Staasblad (Lembaran Negara) no. 148 tertanggal 1 Maret 1906, yang mana pada saat itu Kota Kediri masih termasuk wilayah administrasi dibawah naungan Kabupaten Kediri.[7] Gemeente ini menjadi tempat kedudukan Residen Kediri dengan sifat pemerintahan otonom terbatas dan mempunyai Gemeente Raad ("Dewan Kota"/DPRD) sebanyak 13 orang, yang terdiri dari delapan orang golongan Eropa dan yang disamakan (Europeanen), empat orang Pribumi (Inlanders) dan satu orang Bangsa Timur Asing. Sebagai tambahan, berdasarkan Staasblad No. 173 tertanggal 13 Maret 1906 ditetapkan anggaran keuangan sebesar f. 15.240 dalam satu tahun. Baru sejak tanggal 1 November 1928 berdasarkan Stbl No. 498 tanggal 1 Januari 1928, Kota Kediri menjadi "Zelfstanding Gemeenteschap" ("kota swapraja" dengan menjadi otonomi penuh).

Kediri pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945-1949 menjadi salah satu titik rute gerilya Panglima Besar Jenderal Sudirman. Kediri juga mencatat sejarah yang kelam juga ketika era Pemberontakan G30S PKI karena banyak penduduk Kediri yang ikut menjadi korbannya.

Geografi

Luas wilayah Kota Kediri adalah 63,40 km² atau (6.340 ha) dan merupakan kota sedang di Provinsi Jawa Timur. Terletak di daerah yang dilalui Sungai Brantas dan di antara sebuah lembah di kaki gunung berapi, Gunung Wilis dengan tinggi 2552 meter. Kota ini berjarak ±130 km dari Surabaya, ibu kota provinsi Jawa Timur terletak antara 07°45'-07°55'LS dan 111°05'-112°3' BT.[8] Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 meter di atas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-40%.

Struktur wilayah Kota Kediri terbelah menjadi 2 bagian oleh Sungai Brantas, yaitu sebelah timur dan barat sungai. Wilayah dataran rendah terletak di bagian timur sungai, meliputi Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren, sedangkan dataran tinggi terletak pada bagian barat sungai yaitu Kecamatan Mojoroto yang mana di bagian barat sungai masuk kawasan lereng Gunung Klotok (472 m) dan Gunung Maskumambang (300 m) yang keduanya termasuk gugusan Pegunungan Wilis .

Batas Wilayah

Seluruh wilayah kota Kediri berbatasan dengan Kabupaten Kediri, dengan batas wilayah sebagai berikut:[1]

Iklim

Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, wilayah Kota Kediri beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim kemarau di kota ini berlangsung sejak awal bulan Mei hingga awal bulan November dengan bulan terkering adalah Agustus. Sementara itu, musim hujan di wilayah Kediri berlangsung pada pertengahan November hingga akhir April dengan bulan terbasah adalah Januari dengan curah hujan bulanan lebih dari 325 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kota Kediri berkisar antara 1.500–2.00 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar pada 80–130 hari hujan per tahun. Suhu udara di kota ini bervariasi antara 19°-32 °C dengan tingkat kelembapan relatif berkisar antara 67%–84%.

Data iklim Kota Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29.5
(85.1)
29.6
(85.3)
29.9
(85.8)
30.5
(86.9)
30.7
(87.3)
30.8
(87.4)
30.7
(87.3)
31.4
(88.5)
32.2
(90)
32.3
(90.1)
31.4
(88.5)
30.2
(86.4)
30.77
(87.38)
Rata-rata harian °C (°F) 25.5
(77.9)
25.6
(78.1)
25.7
(78.3)
26
(79)
25.9
(78.6)
25.5
(77.9)
25
(77)
25.4
(77.7)
26.2
(79.2)
26.6
(79.9)
26.4
(79.5)
25.8
(78.4)
25.8
(78.46)
Rata-rata terendah °C (°F) 21.5
(70.7)
21.6
(70.9)
21.6
(70.9)
21.6
(70.9)
21.1
(70)
20.2
(68.4)
19.4
(66.9)
19.5
(67.1)
20.2
(68.4)
21
(70)
21.4
(70.5)
21.5
(70.7)
20.88
(69.62)
Presipitasi mm (inci) 349
(13.74)
327
(12.87)
319
(12.56)
243
(9.57)
115
(4.53)
63
(2.48)
25
(0.98)
17
(0.67)
22
(0.87)
62
(2.44)
200
(7.87)
269
(10.59)
2.011
(79,17)
Rata-rata hari hujan 17 16 14 12 6 3 2 1 1 3 9 13 97
% kelembapan 83.2 84.1 83.6 79.8 79.2 75.8 72.2 69.8 67.6 68.7 73.4 79.2 76.38
Rata-rata sinar matahari harian 7.8 7.7 7.9 8.1 8.4 8.2 8.1 8.6 8.8 8.7 8.4 8.2 8.24
Sumber #1: BMKG[9]
Sumber #2: Climate-Data.org [10] & Weatherbase [11]

Pemerintahan

Wali Kota

Secara administrasi pemerintahan Kota Kediri dipimpin oleh seorang wali kota dan wakil wali kota yang dipilih langsung oleh rakyat Kediri dalam pemilihan wali kota Kediri setiap lima tahun sekali. Wali kota Kediri membawahi koordinasi atas wilayah administrasi kecamatan yang dikepalai oleh seorang camat. Kecamatan dibagi lagi menjadi kelurahan-kelurahan yang dikepalai oleh seorang lurah. Seluruh camat dan lurah merupakan jajaran pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah kota. Pemilihan wali kota dan wakil wali kota secara langsung pertama di kota Kediri pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008, setelah sebelumnya wali kota dan wakilnya dipilih oleh anggota DPRD kota. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kediri saat ini adalah Abdullah Abu Bakar dan Alm.Lilik Muhibbah yang berasal dari Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia. Saat ini, wali kota Kediri dijabat oleh Abdullah Abu Bakar.

No. Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Wakil Wali Kota Ket.
15   Abdullah Abu Bakar
S.E
2 April 2014 2 April 2019 18 Lilik Muhibbah (2014–20) [12][13]
29 April 2019 14 Februari 2020 19
14 Februari 2020 3 November 2023

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Kediri dalam lima periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004–2009[14] 2009–2014[15] 2014–2019[16] 2019–2024[17] 2024–2029[18]
PKB 9   4   4   3   3
Gerindra (baru) 1   3   4   4
PDI-P 8   5   4   5   3
Golkar 4   3   3   2   5
NasDem (baru) 1   3   4
PKS 1   1   3   2   2
Hanura (baru) 2   2   2   2
PAN 3   4   6   5   5
PBB 0   1   0   0   0
Demokrat (baru) 3   3   2   3   2
PPP 1   1   2   1   0
PDS (baru) 1   1
PKPB (baru) 0   1
PKNU (baru) 3
Jumlah Anggota 30   30   30   30   30
Jumlah Partai 8   13   10   10   9

Kecamatan

Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan dan 46 kelurahan (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 287.528 jiwa dengan luas wilayah 63,40 km² dan sebaran penduduk 4.535 jiwa/km².[19][20]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Kediri adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
35.71.02 Kota Kediri 17
35.71.01 Mojoroto 14
35.71.03 Pesantren 15
TOTAL 46


Demografi

Suku bangsa

Menurut catatan Badan Pusat Statistik Kota Kediri tahun 2022, jumlah penduduk Kota Kediri pada tahun 2021 sebanyak 287.962 jiwa.[1] Kepadatan penduduk Kota Kediri adalah sebesar 4.611 jiwa/km². Menjadi situs sebuah ibu kota kuno bagi kerajaan Jawa, kota ini merupakan salah satu pusat kebudayaan utama bagi suku Jawa dan di kota ini juga berisi beberapa reruntuhan kuno dan candi era Kerajaan Kediri dan Kerajaan Majapahit. Mayoritas penduduk Kota Kediri adalah suku Jawa, dan beberapa suku lain dari berbagai daerah di Indonesia seperti Tionghoa, Batak, Minahasa, Ambon, Madura, Sunda, Arab, dan berbagai perantau di luar suku Jawa lainnya yang tinggal dan menetap di kota ini.

Agama

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, penduduk Kota Kediri mayoritas beragama Islam yakni sebanyak 91,59%. Kemudian diikuti dengan agama Kristen sebanyak 7,93% (Protestan 5,71%, dan Katolik 2,22%), sebagian lagi menganut agama Buddha sebanyak 0,40%, Hindu sebanyak 0,07% dan Konghucu sebanyak 0,01%.[2] Banyaknya tempat ibadah di Kota kediri, terdiri dari 259 masjid, 79 gereja Protestan, 8 gereja Katolik, 3 vihara dan 1 pura.[1] Bangunan Gereja GPIB Kediri merupakan peninggalan masa kolonial Belanda dan Kelenteng Tjio Hwie Kiong, sudah berusia ratusan tahun. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama di Kediri terjalin dengan baik. Tokoh agama Islam asal Kediri yang terkenal yaitu Gus Miek[21], Gus Kautsar[22], KH Kafabih, Ning Sheila[23], Ning Imaz[24]

Bahasa

Bahasa Indonesia menjadi bahasa formal di masyarakat Kota Kediri, sedangkan Bahasa Jawa Mataraman menjadi yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga, tetangga, teman, atau orang-orang sesama penutur bahasa Jawa lainnya. Berbeda dengan bahasa Jawa Dialek Surabaya dan Dialek Malang yang memiliki dialek dan gaya bahasa Jawa yang blak-blakan dan egaliter, bahasa Jawa mayoritas masyarakat Kediri dan wilayah Mataraman Jawa Timur lainnya cenderung halus dari segi pemakaian kata dan penuturan.

Ekonomi

 
Dealer Chevrolet dan Pontiac di Kediri pada tahun 1929

Kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek, yaitu pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga. Pusat perbelanjaan dari pasar tradisional hingga pusat perbelanjaan modern sudah beroperasi di kota ini.

Industri rokok Gudang Garam yang berada di kota ini, menjadi penopang mayoritas perekonomian warga Kediri, yang sekaligus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia.[25] . Gudang Garam menyumbangkan pajak dan cukai yang relatif besar kepada pemerintah kota maupun kabupaten karena letak nya berada tepat di perbatasan antara Kota Kediri dengan Kabupaten Kediri.

Di bidang pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata, seperti Gunung Klotok, Sumber Air Jiput, Sumber Air Banteng, Kolam Renang Pagora, Water Park Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Gua Selomangleng, Kediri Eco Park, Taman Sekartaji, Taman Brantas, Taman Hutan Joyoboyo, Taman Kresek dan Taman Ngronggo. Di area sepanjang Jalan Dhoho menjadi pusat pertokoan terpadat di Kediri. Beberapa sudut kota juga terdapat minimarket, cafe, resort, hiburan malam dan banyak tempat lain yang menjadi penopang ekonomi sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat.

Kota Kediri menerima penghargaan sebagai kota yang paling kondusif untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas otonomi.[26] Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota ini. Beberapa perguruan tinggi swasta, pondok pesantren, dan lain sebagainya juga memberi dampak ke sektor perekonomian kota ini. Pondok pesantren besar yang ada di Kota Kediri di antaranya adalah Pondok Pesantren Lirboyo dan Pondok Pesantren Wali Barokah.

Pusat Perbelanjaan

Pusat perbelanjaan, Mall dan Pasar di area Kota Kediri yang menunjang perputaran ekonomi Kediri diantaranya Doho Plaza, Kediri Town Square,[27] Kediri Mall,[28] Ramayana,[29] dan lainnya.

Pendidikan

 
Universitas Brawijaya kampus Kediri.

Terdapat berbagai lembaga pendidikan tinggi yang ada di Kota Kediri baik negeri maupun swasta, antara lain Institut Agama Islam Negeri Kediri (IAIN Kediri), Universitas Kadiri (UNIK), Universitas Nusantara PGRI Kediri (UNP), Universitas Islam Kadiri (UNISKA), Universitas Islam Tribakti Lirboyo Kediri (UIT Lirboyo), Universitas Wahidiyah (UNIWA), Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK), Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia (IIK Strada), Institut Teknologi Al Mahrusiyah (ITAMA), Politeknik Mercusuar Indonesia (POLIMERCIA), STIKES RS Baptis Kediri dan lainnya.[30]

Kampus dari luar kota juga membuka kampus cabang atau Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) di Kota Kediri seperti Universitas Brawijaya (UB), Politeknik Negeri Malang (POLINEMA), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Malang (POLKESMA), dan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS).[30][31]

Selain perguruan tinggi juga terdapat lembaga pendidikan nonformal seperti LP3I College Kediri yang dikelola Yayasan LP3I dan menyelenggarakan program pelatihan kerja dua tahun.[32]

Kesehatan

Berikut ini adalah daftar rumah sakit di Kota Kediri, Jawa Timur yang sudah terdaftar di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:[33]

Kode Nama Rumah Sakit Jenis Tipe Alamat
1. 3571016 RSUD Gambiran RSUD B Jalan Kapten Tendean №16, Pakunden, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64133
2. 3571042 RS Baptis Kediri RS B Jalan Brigjend Pol. IBH. Pranoto №1, Bangsal, Kec. Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur 64131
3. 3571031 RS Bhayangkara Kediri RS B Jalan Kombes Pol. Duryat №17, Dandangan, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64122
4. 3571053 RS Daha Husada RS C Jalan Veteran №48, Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64112
5. 3571146 RS Lirboyo RS D Jalan Dr. Saharjo №6, Lirboyo, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, 64117
6. 3571147 RS Ratih RS D Jalan Penanggungan №32, Bandar Lor, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64114
7. 3571145 RSIA Citra Keluarga RSIA C Jalan Urip Sumoharjo №189, Ngronggo, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64129
8. 3571148 RSIA Melinda Kediri RSIA C Jalan Balowerti II №59, Balowerti, Kec. Kota, Kota Kediri, Jawa Timur 64129
9. 3571122 RSIA Muhammadiyah Kediri RSIA C Jalan Gatot Subroto №84, Ngampel, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64112
10. 3571111 RSIA Nirmala Kediri RSIA C Jalan Jaksa Agung Suprapto №5, Mojoroto, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64112
11. RS Kilisuci RS C Jalan KH Wachid Hasyim №64, Bandar Lor, Kec. Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur 64114


Olahraga

Klub sepak bola Persik Kediri adalah sebuah tim sepak bola yang berasal dari kota Kediri, didirikan pada pada 9 Mei 1950 oleh Bupati Kediri saat itu, R. Muhammad Machin.[34] Persik saat ini tengah bersaing di Liga 1 yang merupakan kasta liga sepak bola tertinggi di Indonesia. Sejak liga Indonesia dimulai di tahun 1994, Persik tercatat telah meraih dua kali gelar Juara Liga Indonesia masing-masing edisi IX & XII 2003 dan 2006. Julukan bagi Persik Kediri adalah Macan Putih dengan semboyan kebanggaan tim yaitu Djajati, atau Panjalu Jayati yang berarti Kadiri Menang. Persik Kediri saat ini bermarkas di Stadion Brawijaya yang merupakan stadion utama di Kota Kediri.

Kuliner Khas

Kota Kediri mendapat julukan Kota Tahu sebagai ciri khas oleh-oleh kuliner paling terkenal berupa Tahu Kuning yang biasa diburu oleh wisatawan saat berkunjung atau melewati Kota Kediri.[35] Juga ada Nasi Pecel Tumpang sebagai makanan khas daerah ini.[36]

Foto

Referensi

  1. ^ a b c d e f "Kota Kediri Dalam Angka 2023" (pdf). BPS. 28 Februari 2023. hlm. 10, 50, 170-171. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-17. Diakses tanggal 17 Juli 2023. 
  2. ^ a b "Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Agama yang Dianut di Kota Kediri 2017". www.kedirikota.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 28 Juli 2020. 
  3. ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2021-2022". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 17 Juli 2023. 
  4. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2022" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-05. Diakses tanggal 25 Maret 2022. 
  5. ^ Kediri Diarsipkan 2008-02-25 di Wayback Machine., Encyclopædia Britannica
  6. ^ Kediri archeological discovery offers clues on ancient kingdom Diarsipkan 2007-03-28 di Wayback Machine., The Jakarta Post, 24 March 2007.
  7. ^ Sejarah Kota Kediri Diarsipkan 2012-06-22 di Wayback Machine. dari laman www.eastjava.com
  8. ^ Buku Potensi Pariwisata dan Produk Unggulan Jawa Timur, 2009
  9. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 77 & 142. Diakses tanggal 19 September 2024. 
  10. ^ "Kediri, Jawa Timur, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  11. ^ "Kediri, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 19 Oktober 2020. 
  12. ^ "Pelantikan Walikota Kota Kediri Tahun 2014-2019". www.kedirikota.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-01. Diakses tanggal 2023-07-17. 
  13. ^ "Wali Kota Kediri dan Madiun Resmi Dilantik di Grahadi". news.detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-29. Diakses tanggal 17 Juli 2023. 
  14. ^ "PKS KOTA KEDIRI RAIH 2 KURSI DPRD KOTA KEDIRI". infojatim.blogspot.com. 2009-04-22. Diakses tanggal 2023-08-12. 
  15. ^ "Kota Kediri dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kota Kediri. 25-10-2013. Diakses tanggal 12-08-2023. 
  16. ^ Wajah Baru Bakal Warnai Anggota DPRD Kota Kediri
  17. ^ "KPU Kota Kediri Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi dan Caleg Terpilih". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-24. Diakses tanggal 2020-05-12. 
  18. ^ kediritangguh (2024-05-02). "Inilah 30 Nama Anggota DPRD Kota Kediri Terpilih, Ditetapkan KPU". kediritangguh.co. Diakses tanggal 2024-07-02. 
  19. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  20. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  21. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-02-10). "Kisah Cinta Gus Miek dan Bu Nyai Yat". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-16. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  22. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-12-19). "Profil Ringkas Ning Jazil, Istri Gus Kautsar". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-26. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  23. ^ Abdurrahman, Syarif (2023-01-10). "Profil Ning Sheila, Influencer dari Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-08. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  24. ^ Abdurrahman, Syarif (2022-09-14). "Biodata Ning Imaz Fatimatuz Lirboyo". Tebuireng Initiatives. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-27. Diakses tanggal 2023-02-02. 
  25. ^ "Tentang Kami". https://www.gudanggaramtbk.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-26. Diakses tanggal 2022-05-26.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  26. ^ "Selayang Pandang". https://www.kedirikota.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-25. Diakses tanggal 2022-05-26.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  27. ^ "Kediri Town Square". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-05-07. Diakses tanggal 2014-01-12. 
  28. ^ "Kediri Mall". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-10-23. Diakses tanggal 2012-08-26. 
  29. ^ "Ramayana Dept.Store Dan Robinson Supermarket Hadir Di Kota Kediri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-11. Diakses tanggal 2012-08-26. 
  30. ^ a b "Pangkalan Data Pendidikan Tinggi". Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-07. Diakses tanggal 2023-07-31. 
  31. ^ Dwi Saputra, Andhika (2022-02-13). "Saat Walkot Ingin Kota Kediri Cepat Berkembang dengan Hadirnya detikJatim". detik.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-02. Diakses tanggal 2023-08-02. 
  32. ^ "LP3I College Kediri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-07-31. Diakses tanggal 2023-08-01. 
  33. ^ "Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia". bppsdmk.kemkes.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-02. Diakses tanggal 2021-06-20. 
  34. ^ Rahadian, Rizky (2020). "Kejayaan Klub Sepak Bola Persik Kediri Tahun 1999-2009". AVATARA. 8 (1). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-08. Diakses tanggal 2022-09-25. 
  35. ^ "Mengungkap Rahasia Dibalik Julukan Kota Tahu untuk Kediri". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-12. Diakses tanggal 2014-01-12. 
  36. ^ "Saus dari Tempe Busuk nan Lezat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-12. Diakses tanggal 2014-01-12. 

Pranala luar