Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2024
Artikel ini membahas suatu peristiwa terkini. Informasi pada halaman ini dapat berubah setiap saat seiring dengan perkembangan peristiwa dan laporan berita awal mungkin tidak dapat diandalkan. Pembaruan terakhir untuk artikel ini mungkin tidak mencerminkan informasi terkini. |
Pemilihan Umum Gubernur Daerah Khusus Jakarta 2024 (Nama lain: Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Khusus Jakarta 2024, Akronim: Pilkada DKJ 2024) adalah ajang kontestasi politik dalam lima tahun sekali yang diadakan di Jakarta untuk memilih gubernur dan wakil gubernur definitif untuk masa bakti 2025 sampai 2030.[1] Pemilihan ini digelar pasca pemilihan presiden hingga legislatif bersama dengan 36 provinsi lainnya di Indonesia.[2] Pemilihan yang seharusnya digelar pada 2022 ini tertunda dua tahun mengikuti pemilihan bersama di seluruh Indonesia sehingga pascakepemimpinan gubernur dan wakil gubernur periode 2017 hingga 2022 dijabat oleh penjabat gubernur yang ditunjuk oleh pemerintah. Di Jakarta, pemilihan kepala daerah hanya untuk gubernur sehingga pemilih hanya diberi satu kertas suara untuk dicoblos. Jakarta menjadi satu-satunya daerah setingkat provinsi di Indonesia yang menggelar pemilihan umum untuk memilih gubernur dan wakil gubernur saja, tanpa memilih wali kota administrasi maupun bupati administrasi. Pemilihan ini menjadi pemilihan pertama bagi Jakarta setelah tidak menyandang gelar ibu kota negara.
Pemilihan Umum Gubernur Daerah Khusus Jakarta | |||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2029 | |||||||||||||||||||||
Jajak pendapat | |||||||||||||||||||||
Kandidat | |||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||
|
Latar belakang
Jakarta yang pernah menjadi ibukota negara Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga akhir masa kepemimpinan Presiden ke-7 Joko Widodo memiliki kepala pemerintahan yang dijabat oleh gubernur. Gubernur mulanya dipilih melalui sidang di parlemen sebelum akhirnya pemilihan umum pertama digelar pada 2007. Wakil gubernur saat itu, Fauzi Bowo menjadi gubernur pertama yang berhasil memenangkan kontestasi pilkada. Kemudian, disusul oleh Joko Widodo yang terpilih sebagai gubernur pada 2012. Masa jabatannya beralih kepada Basuki Tjahaja Purnama, lalu Djarot Saiful Hidayat. Di periode inilah pergantian gubernur dilakukan secara berturut-turut. Periode 2017–2022, Anies Baswedan yang terpilih bersama Sandiaga Uno pada pilkada putaran kedua. Selanjutnya pada masa transisi pergantian gubernur; Pemerintah Indonesia menunjuk Heru Budi Hartono sebagai Penjabat Gubernur hingga 2024 jika diperpanjang pada periode 2024 sampai dengan Pemilihan Umum Gubernur DKI Jakarta 2024. Ia menjadi gubernur terakhir yang menduduki posisi tersebut pada saat Jakarta masih menjadi ibukota Indonesia.[butuh rujukan]
Syarat ambang batas Pencalonan
Perolehan suara pada pemilihan umum legislatif 2024 di Jakarta terdapat 11 partai politik dengan jumlah 106 Kursi di DPRD Jakarta. Aturan awalnya Partai politik atau gabungan partai politik dapat mengajukan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur jika memenuhi ambang batas 25% total suara sah atau 20% kursi di DPRD Jakarta, sekitar 22 kursi dari 106 kursi. Tidak ada partai politik yang dapat mengajukan pasangan calon tanpa melakukan kerjasama dengan partai politik lainnya.
Namun pada 20 Agustus 2024, Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan keputusan MK No. 60/PUU-XXII/2024 dan keputusan MK No. 70/PUU-XXII/2024 yang mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora terhadap UU Pilkada.[3] Putusan ini dituangkan pada PKPU Nomor 8 tahun 2024. Pada keputusan tersebut menyatakan partai atau gabungan partai politik peserta Pemilu bisa mengajukan calon kepala daerah meski tidak punya kursi DPRD dengan ambang batas yang diatur sesuai syarat calon independen. DPT di Provinsi DKI Jakarta adalah sekitar 8 juta jiwa, sehingga menurut aturan tersebut, Provinsi dengan jumlah penduduk yang termuat pada daftar pemilih tetap lebih dari 6.000.000 (enam juta) jiwa sampai dengan 12.000.000 (dua belas juta) jiwa, Partai Politik Peserta Pemilu atau Gabungan Partai Politik Peserta Pemilu harus memeroleh suara sah paling sedikit 7,5% (tujuh setengah persen) di provinsi tersebut untuk mengajukan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.[4]
Perolehan suara DPRD Jakarta
No. | Partai politik | Perolehan suara | Jumlah kursi | Perubahan kursi (2024) | ||
---|---|---|---|---|---|---|
1 | PKS | 1.012.028 | 16,68% | 18 / 106
|
2 kursi | |
2 | PDI-P | 850.196 | 14,04% | 15 / 106
|
10 kursi | |
3 | Gerindra | 728.297 | 12,00% | 14 / 106
|
5 kursi | |
4 | NasDem | 545.235 | 8,99% | 11 / 106
|
4 kursi | |
5 | Golkar | 517.819 | 8,53% | 10 / 106
|
4 kursi | |
6 | PKB | 470.682 | 7,76% | 10 / 106
|
5 kursi | |
7 | PAN | 455.906 | 7,51% | 10 / 106
|
1 kursi | |
8 | PSI | 465.936 | 7,68% | 8 / 106
|
||
9 | Demokrat | 444.314 | 7,32% | 8 / 106
|
2 kursi | |
10 | Perindo | 160.203 | 2,64% | 1 / 106
|
(baru) | |
11 | PPP | 153.240 | 2,53% | 1 / 106
|
Calon
Kandidat dari Koalisi Jakarta Baru
Ridwan Kamil | Suswono |
---|---|
Calon Gubernur | Calon Wakil Gubernur |
Gubernur Jawa Barat (2018–2023) Wali Kota Bandung (2013-2018) |
Menteri Pertanian Indonesia (2009–2014) Anggota DPR RI (2004-2009) |
Suara sah pemilu legislatif 5.048.540 / 6.067.241 (83%)
|
- Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan[5]
Pada 29 Mei 2024, salah satu pimpinan Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad memberitakan melalui media sosial terkait pencalonan Budi Djiwandono, kemenakan dari Presiden ke-8 Indonesia Prabowo Subianto untuk dimajukan sebagai bakal kandidat gubernur di Jakarta.[6] Nama Budi dimuat naik bersama dengan Kaesang Pangarep dari trah Joko Widodo yang digadang-gadang sebagai pendampingnya. Pernyataan Sufmi senada dengan rekannya di Gerindra, Ahmad Muzani yang melayangkan pernyataan bahwa pencalonan keduanya disiapkan Gerindra.[7] Selang dua hari setelah pengumuman tersebut, Budi memgklarifikasi terkait penugasan Gerindra terhadap dirinya.[8] Ia sebagai anggota DPR RI sejak 2017 diberi mandat untuk melanjutkan kiprahnya di parlemen oleh Prabowo. Oleh karenanya, ia memberi keputusan untuk tidak melanjutkan pencalonan.
Pascakemunduran Budi dari bursa pencalonan, Gerindra mengusulkan nama baru, yakni mantan gubernur di Jawa Barat untuk masa jabatan 2018 sampai 2023, Mochamad Ridwan Kamil pada awal Juni 2024.[9] Golkar, partai yang menaungi Ridwan sejak 2023, menanggapi terkait pencalonannya.[10] Golkar menjadikan hasil jajak pendapat sebagai acuan untuk menghendaki pencalonan Ridwan. Sebelumnya, ia diberi mandat oleh partai untuk bertugas sebagai bakal calon gubernur di daerah asalnya, Jawa Barat dan Jakarta.[11] Selain Ridwan, nama lain yang turut diajukan partai adalah Jusuf Hamka. Jusuf ditugaskan untuk maju pada pemilihan gubernur di Jakarta.[12] Majunya Jusuf membuka peluang dipasangkan dengan Kaesang sehingga keduanya memiliki akronim "Ka'bah" yang asal mulanya adalah Kaesang dan Babah Alun, sapaan akrabnya.[13] Pada 8 Agustus 2024, Ridwan diberi mandat pencalonan di Jakarta, sedangkan Jusuf di Jawa Barat.[14] Pencalonan Ridwan di Jakarta mengakhiri spekulasi pencalonan kembali dirinya di Jawa Barat. Belakangan, Jusuf mengundurkan diri dari pencalonan hingga kader Golkar setelah pimpinannya, Airlangga Hartarto meninggalkan kursi ketua umum.[15]
Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, telah resmi mencalonkan diri sebagai calon Gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024. Pencalonannya ini didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan sejumlah partai politik lainnya, termasuk PKS, NasDem, PKB, dan PPP. Ridwan Kamil, yang akrab disapa Kang Emil, akan diumumkan secara resmi sebagai calon gubernur dalam waktu dekat bersama dengan calon wakil gubernur yang masih dalam proses pemilihan oleh koalisi.[16]
Pencalonan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024 dipandang sebagai langkah strategis, terutama karena popularitasnya yang tinggi sebagai mantan wali kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat. Sebelumnya, ia telah sukses dalam dua kali pemilihan wali kota Bandung dan sekali sebagai gubernur Jawa Barat. Dalam kampanyenya, Ridwan Kamil menekankan pentingnya kompetisi yang sehat dalam demokrasi, mengkritik kemungkinan Pilkada Jakarta berlangsung dengan calon tunggal atau "kotak kosong".[17]
Kang Emil diusung oleh Golkar, yang juga merupakan partai tempatnya bernaung sejak 2023, dan mendapat dukungan luas dari berbagai partai di luar KIM. Namun, ia masih menunggu pengumuman resmi mengenai siapa yang akan menjadi pendampingnya sebagai calon wakil gubernur.[18]
Nomor urut | Partai | Ketua | Perolehan suara (2024) | Perolehan kursi (2024) | Perubahan kursi (2019) | Diumumkan | Deklarasi | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
DPRD I | ||||||||||
1 | Partai Kebangkitan Bangsa | PKB | Hasbiallah Ilyas | 470.682 | 7,76% | 10 / 106 |
5 | 18 Agustus 2024[19] | 19 Agustus 2024[20] | |
2 | Partai Gerakan Indonesia Raya | Gerindra | Ahmad Riza Patria | 728.297 | 12,00% | 14 / 106 |
5 | 4 Juni 2024[9] | 19 Agustus 2024[20] | |
4 | Partai Golongan Karya | Golkar | Ahmed Zaki Iskandar | 517.819 | 8,53% | 10 / 106 |
4 | 8 Agustus 2024[21] | 19 Agustus 2024[20] | |
5 | Partai NasDem | NasDem | Wibi Andrino | 545.235 | 8,99% | 11 / 106 |
4 | 19 Agustus 2024[22] | 19 Agustus 2024[20] | |
7 | Partai Gelombang Rakyat Indonesia | Gelora | Triwisaksana | 62.850 | 1,04% | 0 / 106 |
(baru) | 27 Agustus 2024[23] | 19 Agustus 2024[20] | |
8 | Partai Keadilan Sejahtera | PKS | Khoirudin | 1.012.028 | 16,68% | 18 / 106 |
2 | 19 Agustus 2024[22] | 19 Agustus 2024[20] | |
9 | Partai Kebangkitan Nusantara | PKN | Candra Juti | 19.204 | 0,32% | 0 / 106 |
(baru) | 27 Agustus 2024[24] | 28 Agustus 2024[25] | |
11 | Partai Garda Republik Indonesia | Garuda | Nursasi Sufiyan | 12.826 | 0,21% | 0 / 106 |
19 Agustus 2024[22] | 19 Agustus 2024[20] | ||
12 | Partai Amanat Nasional | PAN | Eko Hendro Purnomo | 455.906 | 7,51% | 10 / 106 |
1 | 27 Agustus 2024[26] | 19 Agustus 2024[20] | |
13 | Partai Bulan Bintang | PBB | Saeful | 15.751 | 0,26% | 0 / 106 |
28 Agustus 2024 | 28 Agustus 2024[25] | ||
14 | Partai Demokrat | PD | Mujiyono | 444.314 | 7,32% | 8 / 106 |
2 | 27 Agustus 2024[27] | 19 Agustus 2024[20] | |
15 | Partai Solidaritas Indonesia | PSI | Elva Farhi Qolbina | 465.936 | 7,68% | 8 / 106 |
15 Agustus 2024[28] | 19 Agustus 2024[20] | ||
16 | Partai Persatuan Indonesia | Perindo | Effendi Syahputra | 160.203 | 2,64% | 1 / 106 |
1 | 18 Agustus 2024[29] | 19 Agustus 2024[20] | |
17 | Partai Persatuan Pembangunan | PPP | Saiful Rahmat Dasuki | 153.240 | 2,53% | 1 / 106 |
25 Agustus 2024[30] | 19 Agustus 2024[20] | ||
- | Partai Rakyat Adil Makmur | Prima | Nuradim | — | — | — | — | 28 Agustus 2024 | 28 Agustus 2024[25] |
Kandidat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Pramono Anung | Rano Karno |
---|---|
Calon Gubernur | Calon Wakil Gubernur |
Sekretaris Kabinet Indonesia (2015–) Wakil Ketua DPR RI (2009-2014) Anggota DPR RI (1999-2015) Sekretaris Jenderal DPP PDI-P (2005-2010) |
Anggota DPR RI (2019-2024)
Gubernur Banten |
Suara sah pemilu legislatif 876.735 / 6.067.241 (14%)
|
- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama[31]
Pada Pilgub Jakarta 2024, PDI Perjuangan (PDIP) memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung dan Rano Karno. Keputusan ini muncul setelah berbagai spekulasi dan dinamika politik yang melibatkan nama besar seperti Anies Baswedan.[32]
Awalnya, Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, diisukan akan diusung oleh PDIP, terutama setelah putusan Mahkamah Konstitusi yang memperlonggar aturan ambang batas pencalonan.[33] Isu ini semakin menguat ketika Anies terlihat mengunjungi Kantor DPP PDIP di Jakarta pada 26 Agustus 2024 dan bertemu dengan Rano Karno.[34] Pertemuan ini sempat memicu spekulasi bahwa keduanya akan dipasangkan untuk Pilgub Jakarta.[35]
Namun, pada akhirnya, PDIP tidak mengusung Anies dan justru memilih pasangan Pramono Anung–Rano Karno.[36] Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, yang menyatakan bahwa Pramono dan Rano adalah pasangan yang akan maju di Pilgub Jakarta.[37] Anies, meski sempat berpamitan dan mengenakan pakaian yang diasosiasikan dengan PDIP, tidak hadir dalam pengumuman tersebut, yang memperkuat spekulasi bahwa PDIP telah memilih jalur berbeda.[38] Pada 28 Agustus 2024, pasangan Pramono Anung–Rano Karno resmi mendaftar ke KPU Jakarta.[39]
Nomor urut | Partai | Ketua | Perolehan suara (2024) | Perolehan kursi (2024) | Perubahan kursi (2019) | Diumumkan | Deklarasi | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
DPRD I | ||||||||||
3 | Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | PDIP | Adi Wijaya | 850.196 | 14,04% | 15 / 106 |
10 | 27 Agustus 2024[40] | 28 Agustus 2024[39] | |
10 | Partai Hati Nurani Rakyat | Hanura | Djafar Badjeber | 26.539 | 0.44% | 0 / 106 |
29 Agustus 2024[41] | 28 Agustus 2024[42] |
Kandidat independen
Dharma Pongrekun | Kun Wardana |
---|---|
Calon Gubernur | Calon Wakil Gubernur |
Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (2019–2021) | Dosen Institut Sains dan Teknologi Nasional |
749.298 kartu tanda penduduk[43] |
- Mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Siti Fadilah Supari[44]
Pada 3 Februari 2024, Dharma Pongrekun maju menjadi bakal calon Gubernur Jakarta dari kandidat independen.[45] Ia merupakan salah satu kandidat dalam bursa pemilihan kepala daerah Jakarta pada 2024 yang mengumumkan secara resmi pencalonannya, terkhusus sebagai calon independen. Pencalonannya tidak didukung oleh partai politik, melainkan dengan menghimpun dukungan masyarakat melalui kartu tanda penduduk.[46] Pada pencalonannya, Dharma menggandeng Kun Wardana Abyoto, seorang dosen dan mantan calon legislatif DPR RI dari PAN pada 2019. Mereka mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah Jakarta pada 12 Mei 2024 sebagai kandidat terakhir yang mengajukan pencalonan.[47] Pasangan calon ini menjadi satu-satunya kandidat yang memenuhi syarat minimal 618.968 kartu tanda penduduk untuk maju melalui independen.[48] Meski berlatarbelakang militer, Dharma mengusung politik kesehatan dalam pencalonannya dan menggagas slogan "Selamatkan Jiwa Keluarga Kita!".[49] Sebagai calon, ia mempopulerkan kebijakan antiperjanjian pandemi.[50]
Pendaftaran Pasangan Calon
Pendaftaran Pasangan Calon dibuka secara serentak mengikuti jadwal pilkada serentah diseluruh Indonesia yaitu dari tanggal 27 Agustus 2024 sampai 29 Agustus 2024 bertempat di Kantor KPU Jakarta, Jl. Salemba Raya No. 15, Jakarta Pusat. Berikut adalah daftar waktu pendaftaran para kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta:
- Pada hari pertama (27 Agustus 2024) tidak ada pasangan calon yang mendaftar ke KPU Jakarta.
- Pada hari kedua (28 Agustus 2024) ada 2 Pasangan calon yang mendaftar ke KPU Jakarta yaitu:
- Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno menjadi pendaftar yang pertama ke KPU Jakarta pada pukul 11.05 WIB.[51]
- Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono mendaftar ke KPU Jakarta pada pukul 13.56 WIB.[52]
- Pada hari terakhir pendaftaran (29 Agustus 2024) terdapat 1 pasangan calon yang mendaftar dari pasangan independen.
- Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mendaftar ke KPU Jakarta pada pukul 19.25 WIB.[53]
Catatan
Referensi
- ^ Iqbal, Muhammad (25 Januari 2022). "Pemilu 2024 Digelar 14 Februari, Pilkada 27 November". CNBC Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-09-22. Diakses tanggal 1 Juni 2022.
- ^ Amirullah, ed. (1 Februari 2022). "KPU Tetapkan Hari Pencoblosan Pemilu 14 Februari 2024". Tempo.co. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 19 Juni 2022.
- ^ Budi, Mulia. "MK Putuskan Parpol Bisa Usung Cagub Meski Tak Punya Kursi di DPRD". detiknews. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-21. Diakses tanggal 2024-08-20.
- ^ Mufarida, Binti. "PKPU Pilkada Merujuk Putusan MK Disetujui DPR, Ini Poin-poinnya". Sindo News. Diakses tanggal 2024-08-25.
- ^ Ari Maryadi, ed. (22 Juni 2024). "Zulkifli Hasan Dorong Ridwan Kamil Tantang Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2024". Tribun Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-06-23. Diakses tanggal 16 Agustus 2024.
- ^ Savitri, Eva (2024-05-30). "Ketua Harian Gerindra Unggah Poster Budi Djiwandono-Kaesang For Jakarta 2024". Tribun Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Ernis, Devy, ed. (2024-05-29). "Gerindra Siapkan Budi Djiwandono Maju Pilkada DKI 2024". Tempo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Ridwan, Muhammad (2024-05-31). "Namanya Diisukan jadi Cagub Jakarta, Budi Djiwandono: Saya Sudah Terima Arahan dari Prabowo". Jawa Pos. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ a b Muliawati, Anggi (2024-06-04). "Dasco: Gerindra Beri Rekomendasi Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta". Detik.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-25. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ "Ridwan Kamil Dapat Rekomendasi Gerindra Maju Pilgub DKI, Ini Respons Golkar". Detik News. Medan. 2024-06-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Bagaskara, Bima (2024-11-23). "Blak-blakan Ridwan Kamil Ditugaskan Maju di Pilgub DKI dan Jabar". Detik News. Bandung. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Silalahi, Theressia Sunday (2024-07-18). "Golkar Instruksikan Jusuf Hamka Jadi Bakal Cagub dan Cawagub Jakarta". Berita Satu. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ "Kelakar Jusuf Hamka Soal Dipasangkan dengan Kaesang: "Tagline"-nya Jadi Kabah, Kaesang-Babah". Kompas. Jakarta. 2024-07-13. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-07-17. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Setiawan, Aries (2024-08-08). "Ridwan Kamil di Jakarta, Jusuf Hamka Ditugaskan Golkar Maju Pilkada Jawa Barat". Liputan6. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ "Jusuf Hamka Mundur dari Golkar dan Pilkada 2024". Kumparan. 2024-08-11. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ "2 More Days, Elite Gerindra Calls Ridwan Kamil Will Declare Forward Jakarta Gubernatorial Election". VOI.id (dalam bahasa Inggris). 6 Agustus 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-18. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Fika Nurul Ulya (17 Agustus 2024). Ihsanuddin, ed. "Harap Tak Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Enggak Bagus Buat Demokrasi". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-18. Diakses tanggal 18 Agustus 2024.
- ^ Irfan Amin (17 Agustus 2024). Intan Umbari Prihatin, ed. "Ridwan Kamil Deklarasi Pencalonan Pilgub Jakarta Lusa". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-18. Diakses tanggal 18 Agustus 2024.
- ^ Fransiskus Adryanto Pratama (2024-08-18). Fahreza Rizky, ed. "Tinggalkan Anies, PKB Putuskan Usung Ridwan Kamil di Pilgub DKI". Tirto.id. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ a b c d e f g h i j k l "RK-Suswono Maju di Pilkada Jakarta Didukung 12 Parpol". tvOnenews.com. Jakarta. 2024-08-19. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Marison, Walda (2024-08-08). Merung, Guido, ed. "Ridwan Kamil secara resmi diusung Golkar jadi calon gubernur Jakarta". AntaraNews.com. Jakarta. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ a b c Triyoga, Hardani; Lestari, Yeni (2024-08-19). "12 Parpol Resmi Dukung Duet Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta". VIVA.co.id. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-21. Diakses tanggal 2024-08-19.
- ^ Friastuti, Rini; Rasyad, Rachmadi (27 Agustus 2024). "Ridwan Kamil-Suswono Resmi Peroleh Dukungan dari Partai Gelora". kumparan.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-29. Diakses tanggal 29 Agustus 2024.
- ^ Aulia, Syifa (27 Agustus 2024). Dean Pahrevi, ed. "Partai Kebangkitan Nusantara Resmi Usung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024". tvOnenews.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 29 Agustus 2024.
- ^ a b c Akbar, Adrial (28 Agustus 2024). "Ridwan Kamil-Suswono Didukung 15 Parpol di Pilkada Jakarta". Detik.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-28. Diakses tanggal 29 Agustus 2024.
- ^ "PAN Serahkan Formulir Dukungan ke RK-Suswono untuk Pilgub Jakarta". CNNIndonesia.com. Jakarta. 27 Agustus 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-27. Diakses tanggal 29 Agustus 2024.
- ^ "Demokrat Resmi Dukung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta 2024". CNNIndonesia.com. Jakarta. 27 Agustus 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-29. Diakses tanggal 29 Agustus 2024.
- ^ Pratama, Fransiskus Adryanto (2024-08-15). Taher, Andrian Pratama, ed. "PSI Resmi Dukung Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta 2024". Tirto.id. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Puspitasari, Devi (2024-08-18). "Perindo Resmi Dukung Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta 2024". Detik.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-21. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Bayu Wisesa, Yosafat Diva (25 Agustus 2024). "PPP Resmi Usung Ridwan Kamil-Suswono Maju Pilkada Jakarta". IDN. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 29 Agustus 2024.
- ^ Utama, Felldy Asyla (2024-08-28). "Pramono Anung-Rano Karno Didukung Ahok Beserta Ahokers". SindoNews.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Yunus, Sapto, ed. (2024-08-27). "Peluang Anies Diusung PDIP di Tengah Isu Majunya Pramono Anung di Pilgub Jakarta". Tempo.co. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-27. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Sulistya, Ananda Ridho (2024-08-27). S. Dian Andryanto, ed. "Anies Baswedan Berpeluang Maju Pilkada Jakarta Jika Putusan MK Dijalankan". Tempo.co. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-28. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Saputra, Eka Yudha (2024-08-26). Rusman Paraqbueq, ed. "Anies Baswedan dan Rano Karno Bertemu di Kantor Pusat PDIP". Tempo.co. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Kurniawan Eka Mulyana (2024-08-26). Desy-Afrianti, ed. "PDIP Dikabarkan Usung Anies dan Rano Karno di Pilgub Jakarta, Diumumkan Siang Ini". Kompas.tv. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ "Batal Usung Anies, Mega Disebut Pilih Pramono-Rano Karno di Pilgub DKI". CNNIndonesia.com. Jakarta. 2024-08-26. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Fersianus Waku (2024-08-27). Dewi Agustina, ed. "Olly Dondokambey Sebut Megawati Tunjuk Pramono Anung Maju Pilkada Jakarta, Bukan Anies". Tribun Network. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-28. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ "Tenun Merah Anies dan Tanda Tanya Jagoan PDIP di Jakarta". Detik.com. Jakarta. 2024-08-27. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ a b Muliawati, Anggi (2024-08-28). "Pramono Anung-Rano Karno Resmi Daftar Cagub-Cawagub Jakarta ke KPU DKI". Detik.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Paat, Yustinus Patris (2024-08-27). "Resmi Tinggalkan Anies, PDIP Daftarkan Pramono Anung-Rano Karno ke KPUD Jakarta Besok Pukul 11.00 WIB". BeritaSatu.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-28. Diakses tanggal 2024-08-28.
- ^ Roshali, Riyan Rizki (30 Agustus 2024). "Pramono Anung-Rano Karno Dapat Tambahan Dukungan dari Hanura, RK-Suswono dari PKN". SindoNews.com. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 30 Agustus 2024.
- ^ Raga Imam (28 Agustus 2024). Indra Subagja, ed. "Lika-liku Anies: Survei Tertinggi, tapi Gagal Maju Pilgub Jakarta Lagi". Kumparan.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-28. Diakses tanggal 30 Agustus 2024.
- ^ Janati, Firda (2024-05-14). "Dharma Pongrekun Kumpulkan 749.298 Dukungan Maju Cagub Independen DKI Jakarta". Kompas. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-17. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ "Lewat Jalur Independen Maju sebagai Cagub DKI, Dharma Pongrekun Tak Gentar dengan Sejumlah Nama Beken yang Berpeluang Tampil Ikut Pilkada". Ini Banten. 2024-02-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-15. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ "Dharma Pongrekun Deklarasi Maju Pilgub DKI Jalur Independen". Detik News. 2024-02-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-14. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ Mantalean, Vitorio (2024-05-10). "Ada Jalur Independen, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Gubernur Nonpartai?". Kompas. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ Dayat (2024-05-13). "Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana Daftar Terakhir Pilgub DKI Jakarta Jalur Independen". Berita Satu. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-16. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ Setiawan, Aries (2024-05-13). "KPU DKI Jakarta: Hanya Satu Paslon Cagub-Cawagub Independen yang Serahkan Syarat Dukungan". Liputan6. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-25. Diakses tanggal 2024-05-14.
- ^ "Maju Pilkada DKI Jakarta, Begini Visi Misi Mantan Wakil Kepala BSSN". Harian Jogja. Jakarta. 2024-02-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-08-31. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ Bayu (ed.). "Maju Pilgub DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun Tolak Pandemic Treaty WHO". Harian Jogja. Jakarta. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-07-29. Diakses tanggal 2024-05-15.
- ^ Muliawati, Anggi (28 Agustus 2024). "Pramono Anung-Rano Karno Resmi Daftar Cagub-Cawagub Jakarta ke KPU DKI". Detik.com. Diakses tanggal 1 September 2024.
- ^ Muliawati, Anggi (28 Agustus 2024). "Resmi! Ridwan Kamil-Suswono Daftar Cagub-Cawagub Jakarta ke KPU DKI". Detik.com. Diakses tanggal 31 Agustus 2024.
- ^ Muliawati, Anggi (29 Agustus 2024). "Resmi Daftar Cagub-Cawagub Independen ke KPU Jakarta". Detik.com. Diakses tanggal 31 Agustus 2024.
Pranala luar
- Situs resmi KPU Provinsi DKI Jakarta.