Stasiun Pariaman

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 5 Oktober 2024 16.10 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (hapus templat koordinat (pakai Wikidata) (via JWB))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Stasiun Pariaman (PMN) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kampung Pondok I, Pariaman Tengah, Pariaman. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatera Barat dan hanya berjarak 20 m dari bibir pantai.

Stasiun Pariaman
Kereta Api Indonesia
P11

Aktivitas penumpang di Stasiun Pariaman, 2019.
Lokasi
Koordinat0°37′44″S 100°6′51″E / 0.62889°S 100.11417°E / -0.62889; 100.11417
Ketinggian+2 m
Operator
Letak
km 60+520 lintas Teluk BayurPadangLubuk AlungNaras[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
LayananPariaman Ekspres
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1908
Nama sebelumnyaStation Priaman[3]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Cimparuh
menuju Pauh Lima
Pariaman Ekspres
Pauh Lima–Naras, p.p.
Naras
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasMusala Toilet 
Tipe persinyalanMekanik tipe Alkmaar, wesel diatur lewat tuas penggerak wesel di dekat setiap wesel, handel terbuat dari kayu (1979-2021)[4]
Mekanik tipe Siemens & Halske manual tanpa blok (2021-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sebelum reaktivasi menuju Stasiun Naras dilakukan, semua perjalanan kereta api termasuk Sibinuang berakhir di stasiun ini dan stasiun ini cukup sibuk karena aktivitas langsiran lokomotif untuk perpindahan posisi lokomotif untuk keberangkatan KA penumpang di stasiun tersebut. Namun sejak 2019 saat jalur menuju Naras diaktifkan, tidak ada lagi aktivitas langsiran di stasiun ini karena KA Sibinuang diperpanjang ke Naras.

Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu Pariaman Ekspres.

Bangunan dan tata letak

sunting

Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu. Sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun lintas Lubuk Alung–Naras, tetapi sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.

Sejak 2021 saat Direktorat Jenderal Perkeretaapian melakukan peningkatan jalur kereta api Padang-Pariaman, sistem persinyalan di stasiun ini diganti dengan sinyal mekanik Siemens & Halske seperti layaknya stasiun-stasiun lainnya di Divre II dan untuk mendukung pengoperasian sinyal tersebut dibangunlah pos persinyalan di sebelah barat emplasemen stasiun tersebut. Jalur di emplasemen stasiun tersebut juga ditata ulang, jalur 3 dibongkar untuk penataan ulang jalur 2 serta pembangunan peron dengan kanopi sepanjang 100 m dan pos persinyalan, sedangkan jalur 2 diperpanjang dari sisi selatan dan diperpendek dari sisi utara serta sepur badug dipasang di jalur tersebut dari sisi utara.

 

  P11  

Bangunan utama stasiun
Peron sisi
Jalur 1 Sepur lurus
Peron pulau
Jalur 2 (Naras)      Pariaman Ekspres tujuan Naras dan Padang-Pauh Lima (Cimparuh)

Layanan kereta api

sunting

Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023.[5]

Nama kereta api Relasi Keterangan
P Pariaman Ekspres Pauh Lima Naras
Padang

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
  5. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Barat Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
Stasiun sebelumnya   Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Cimparuh Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau Naras