Deddy Mizwar

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 29 Oktober 2024 12.18 oleh 121.50.33.78 (bicara) (Peran)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Deddy Mizwar (lahir 5 Maret 1955) adalah seorang aktor, sutradara, dan politikus Indonesia keturunan Belanda, Betawi, dan Bugis, Sulawesi Selatan. Ia pernah menjadi Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional periode 2006–2009. Ia merupakan ayah dari pembawa acara, pemeran, dan penyiar berita Indonesia, Senandung Nacita. Selain itu sejak bermain peran tokoh antagonis dalam empat film Opera Jakarta (1985), Arie Hanggara (1985), Cinta Cuma Sepenggal Dusta (1986), dan Nagabonar (1987).

Deddy Mizwar
Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013–2018
Wakil Gubernur Jawa Barat ke-12
Masa jabatan
13 Juni 2013 – 13 Juni 2018
GubernurAhmad Heryawan
Sebelum
Pendahulu
Dede Yusuf
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Deddy Mizwar

5 Maret 1955 (umur 69)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politik
Suami/istri
Raden Giselawati Wiranegara
(m. 1986)
Anak3, termasuk Senandung Nacita
AlmamaterInstitut Kesenian Jakarta
Universitas Padjadjaran[1]
Pekerjaan
IMDB: nm1110186 Allmovie: p146839
X: Deddy_Mizwar_ Instagram: deddy_mizwar Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal

sunting

Deddy dilahirkan di Jakarta pada 5 Maret 1955. Ayahnya, H. Adrian Andres adalah keturunan Belanda-Betawi, sedangkan Ibunya Sun’ah keturunan Bugis-Betawi. Kedua orangtuanya menikah pada 1948 dan dikaruniai tujuh orang anak, satu di antaranya meninggal secara prematur. Deddy adalah anak keempat dari enam bersaudara yang masih hidup. Masa kecil Deddy hidup di tengah-tengah masyarakat etnis Betawi yang bernuansa religius. Setiap hari dirinya selalu mengikuti kegiatan mengaji sebuah surau yang tenang dan sejuk. Hal itulah yang mengilhami dirinya membuat film bernuansa religi dengan segala kesederhanaannya.

Bakat akting Deddy sudah terlihat sejak kecil, tetapi hal tersebut semakin terlihat ketika dirinya sudah dewasa. Kepandaian Deddy dalam dunia seni peran tak terlepas dari peran ibunya yang berlatar belakang seni dan pernah menjadi pemimpin sebuah sanggar seni Betawi.

Deddy sempat menempuh pendidikan asisten apoteker (farmasi) dan menempuh pendidikan di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (LPKJ) yang sekarang bernama Institut Kesenian Jakarta (IKJ).

Karier

sunting

Awal karier

sunting

Deddy sempat bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, hanya sempat bertahan selama 2 tahun bekerja sebelum akhirnya mengundurkan diri.[2] Dunia seni peran ternyata lebih menggoda dirinya untuk berkreasi, ketimbang harus bekerja secara formal di kantor. Deddy lebih memilih mengasah bakatnya dalam dunia seni peran dengan bergabung di Teater Remaja Jakarta sejak 1973.

Memulai karier dari usia 19 tahun, Deddy memulai debutnya dalam film Gaun Pengantin (1974). Awalnya sebagai pemain film dimulai melalui perannya dalam Opera Jakarta (1985). Tak disangka, berkat peran antagonis dalam film tersebut, Deddy berhasil menarik perhatian banyak kalangan dan pamornya semakin bersifat licik, kejam, keegoisan dan seorang jenderal. Di film berating tinggi yang kemudian dibuat sekuelnya itu, Deddy beradu akting dengan idola dewasa dan remaja kala itu Nani Widjaja, Dina Mariana dan Ray Sahetapy. Kemudian pada tahun 1986 Deddy kembali berperan antagonis dalam melalui film Arie Hanggara (1986) yang disutradarai Frank Rorimpandey. Deddy berhasil menarik perhatian banyak kalangan dan pamornya semakin meningkat tajam, iblis, kekejaman, kemarahan, keegoisan, keganasan dan seorang ayah. Di film berating tinggi yang kemudian dibuat sekuelnya itu, Deddy beradu akting dengan idola cilik kala itu Yan Cherry Budiono. Kemudian Deddy kembali berperan antagonisnya dalam film Naga Bonar yang dirilis tahun 1987, meroketkan nama Deddy di dunia film Indonesia. Dalam film tersebut, Deddy berperan sebagai Jenderal Naga Bonar. Film ini kemudian dibuatkan sekuel Nagabonar Jadi 2 pada tahun 2007.[3]

Seiring dengan perjalanan waktu, pilihan hidupnya ternyata sangat tepat. Kariernya dalam dunia sinematografi semakin melesat. Penghargaan demi penghargaan terus diraihnya sebagai bukti keberadaannya dalam bidang yang digelutinya tersebut. Terbukti dengan diraihnya 4 Piala Citra sekaligus dalam Festival Film Indonesia 1986 dan 1987. Beberapa penghargaannya tersebut diantaranya adalah sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Arie Hanggara. Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1986 dalam film Opera Jakarta (1986), Pemeran Utama Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Naga Bonar dan Pemeran Pembantu Pria Terbaik FFI 1987 dalam film Kuberikan Segalanya.[4]

Aktor kawakan berdarah Betawi ini juga pernah menjadi nominator dalam Festival Film Indonesia sebanyak 9 kali, yaitu dalam film: Bukan Impian Semusim (FFI 1982), Sunan Kalijaga (FFI 1984), Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku (FFI 1985), Kerikil-Kerikil Tajam (FFI 1985), Kejarlah Daku Kau Kutangkap (FFI 1986), Ayahku (FFI 1988), Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (FFI 1989), Dua dari Tiga Lelaki (FFI 1990) dan Jangan Renggut Cintaku (FFI 1990).

Sejak 1997, ia mendirikan rumah produksinya sendiri, PT Demi Gisela Citra Sinema, dengan produksi pertama serial televisi Mat Angin, disusul kemudian dengan serial Ramadan Lorong Waktu (6 musim), Demi Masa, Kiamat Sudah Dekat (film dan serial televisi), film Ketika, film Nagabonar Jadi 2, serial televisi Para Pencari Tuhan, dan terakhir film Identitas yang meraih Piala Citra sebagai film terbaik di Festival Film Indonesia 2009. Di semua judul itu, Deddy Mizwar bertindak selaku produser sekaligus aktor dan sutradaranya. Sinetron dan film produksi Citra Sinema dikenal konsisten mengandung muatan religi dan komedi,[5] meski beberapa judul bergenre drama, misalnya serial televisi Adillah (RCTI), Rinduku CintaMu (SCTV), dan Gerbang Penantian (Lativi).[6]

Politik

sunting
 
Foto Deddy Mizwar sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat saat membuka secara resmi Rapat Kerja Pusat (Rakerpus) XX dan Seminar Ilmiah Nasional Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) 2016

Pada tahun 2012 Deddy memutuskan terjun ke dalam dunia politik, mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada Jabar 2013, mendampingi gubernur petahana Ahmad Heryawan. Kedua pasangan ini mendapat dukungan dari beberapa partai besar yaitu PKS, PPP, Hanura dan PBB. Dari hasil penghitungan cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, pasangan Heryawan dan Deddy dinyatakan menang satu putaran.[7]

Akhirnya pada tanggal 3 Maret 2013 pasangan Cagub-Cawagub nomor 4 Aher-Demiz ditetapkan menjadi pemenang Pilgub Jabar dan akan memimpin Jawa Barat selama periode 2013-2018. Pasangan ini meraih 6.515.313 suara atau sekitar 32 persen dari suara sah dari 26 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.[8]

Pada tanggal 13 Juni 2013 Deddy Mizwar resmi menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018. Ia dilantik di Gedung Merdeka Bandung bersama Gubernur Jawa Barat terpilih Ahmad Heryawan.[9]

Setelah menyelesaikan satu periode masa jabatannya, Deddy kemudian maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Barat 2018. Pada pencalonan ini, Deddy Mizwar berpasangan dengan Dedi Mulyadi dari Partai Golongan Karya (Golkar). Duet Deddy-Dedi diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar. Total kursi koalisi parpol ini berjumlah 29, atau sudah mencukupi persyaratan calon sebanyak 20 kursi.[10] Dari hasil hitung cepat[11] dan hitung resmi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum,[12] Pasangan Deddy-Dedi menempati urutan ke-3 dengan presentase 25.7% suara.[13]

Pasca Pemilihan Umum 2019, Deddy Mizwar mengundurkan diri sebagai kader Partai Demokrat. Lalu bergabung ke Partai Gelora Indonesia bentukan mantan Presiden PKS periode 2013-2015, Anis Matta dan Fahri Hamzah.[14] Deddy didapuk sebagai Ketua Bidang Seni dan Budaya Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora Indonesia.[15]

Kehidupan pribadi

sunting

Deddy Mizwar menikah dengan R. Giselawati Wiranegara pada 13 Agustus 1986. Dari hasil pernikahan tersebut, keduanya dikaruniai seorang putri bernama Senandung Nacita (pernah terpilih sebagai pasangan Abang None Jakarta 2009) dan seorang putra bernama Zulfikar Rakita Dewa (kini bekerja sebagai perwira di sebuah kesatuan TNI Angkatan Darat dan sudah menikah dengan Nefita Nurrahmi Effendy).

Filmografi

sunting

Sebagai aktor

sunting
Tahun Judul Peran Catatan
1974 Gaun Pengantin
1976 Menanti Kelahiran Arman
Cinta Abadi Rais dewasa
1977 Hamil Muda Husin
Kekasih Rudy
1979 Ach yang Benerrr...
1981 Bukan Impian Semusim Adri
1982 Misteri Ronggeng Jaipong Dokter Rusli
Sorta, Tumbuh Bunga di Sela Batu Daulat
1983 Sunan Kalijaga Sunan Kalijaga
1984 Kerikil-Kerikil Tajam
Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku Dono
Hati yang Perawan Salman
1985 Sunan Kalijaga dan Syech Siti Jenar Sunan Kalijaga
Arie Hanggara Machtino Ridwan
Opera Jakarta Soni Yonosiswoyo
Bila Saatnya Tiba Yohanes
Gadis Hitam Putih Johan
Hatiku Bukan Pualam Hambali
1986 Kejarlah Daku... Kau Kutangkap Ramadhan
Satu Mawar Tiga Duri Hendra
Nagabonar Nagabonar
Cinta Cuma Sepenggal Dusta Hangga
Menumpas Teroris Dokter Ilham Tantowi
Tak Seindah Kasih Mama
Pengantin Baru Denny
1987 Ayahku Anwar
Cintaku di Rumah Susun Somad
Mekar Diguncang Prahara Yudhawan
Bilur-Bilur Penyesalan Roy Paturungi
1988 Omong Besar Jamal
Bayi Tabung Drs. Sukarya
Irisan-Irisan Hati Nurhadi
1989 Kanan Kiri OK Eddy Pasaribu
Hidup Semakin Panas Adam/Jimmy
2 dari 3 Laki-Laki Doddy
Lupus III: Topi-Topi Centil
Kipas-Kipas Cari Angin Pemilik material
Putihnya Duka Kelabunya Bahagia Pengacara
Kanan Kiri OK II
1990 Jangan Bilang Siapa-Siapa Oskar
Jual Tampang Den Oyib
Takkan Lari Jodoh Dikejar Teddy
Jangan Renggut Cintaku
Perasaan Perempuan Amir
Antri Dong! Dendy
Kepingin Sih Kepingin Arkadi
Perempuan Kedua
Curi-Curi Kesempatan Martin
Boss Carmad Carmad
1991 Tuan, Nyonya & Pembantu Zainul
Badai Laut Selatan
Gema Kampus 66
Nada & Dakwah Kyai Haji Murad
Plong (Naik Daun) Darma
1992 Kuberikan Segalanya Adam
Ramadhan dan Ramona Roni
1994 Sesal Kapten pilot
2000 Bunga, Jangan Ada Dusta Budi
2003 Kiamat Sudah Dekat Haji Romli
2004 Ketika Tajir Saldono
2007 Nagabonar Jadi 2 Nagabonar
2009 Ketika Cinta Bertasbih Kyai Luthfi
Ketika Cinta Bertasbih 2
2010 Cinta 2 Hati Bakti Hasan
Bebek Belur Pak Deddy
Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Pak Makbul
2011 Kentut Jasmera
2012 Tanah Surga... Katanya
2013 Bangun Lagi Dong Lupus Kepala sekolah
2014 Sayap Kecil Garuda
2016 Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon Ayah Diah
2017 Insya Allah Sah Ayah Silvi
2020 Bidadari Mencari Sayap Johan
Sejuta Sayang Untuknya Aktor Sagala
2022 Naga Naga Naga Nagabonar
Tegar Kakek Tegar

Sebagai pembuat film

sunting
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Catatan
Penulis Produser Sutradara
2003 Kiamat Sudah Dekat Tidak Tidak Ya Debut penyutradaraan
2004 Ketika Tidak Tidak Ya
2007 Nagabonar Jadi 2 Cerita Tidak Ya
2009 Identitas Tidak Produser eksekutif Tidak
2010 Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Tidak Tidak Ya
2011 Kentut Tidak Produser eksekutif Tidak
2012 Tanah Surga... Katanya Tidak Produser eksekutif Tidak
2020 Bidadari Mencari Sayap Tidak Ya Tidak
Nona Tidak Produser eksekutif Tidak
2022 Naga Naga Naga Cerita Produser eksekutif Ya

Serial televisi

sunting

Sebagai aktor

sunting
Tahun Judul Peran Catatan
1980 Saur Sepuh
1992—1994 Keluarga Van Danoe Bambang
1997—1998 Mat Angin
1999—2006 Lorong Waktu Haji Husin Musim 1—6
2002 Gerbang Penantian
Adillah
2005 Demi Masa
2005—2007 Kiamat Sudah Dekat Haji Romlih
2007—2024 Para Pencari Tuhan H. Ahmad Zakaria
2008 Rinduku Cinta-Mu
2014 Adit Sopo Jarwo Haji Udin
2015 Preman Pensiun Musim 2
2019 Cuma Disini
Lorong Waktu Haji Husin Pengisi suara
2021 Rumah Bidadari Samiun

Sebagai pembuat film

sunting
Tahun Judul Dikreditkan sebagai Catatan
Penulis Produser Sutradara
1999–2006 Lorong Waktu Ya Ya Ya
2004 Kampung Girang Ya Tidak Tidak
2007–2024 Para Pencari Tuhan Tidak Ya Ya
2019 Cuma Disini Tidak Tidak Ya
Lorong Waktu Tidak Ya Ya
2021 Rumah Bidadari Tidak Tidak Ya

Acara televisi

sunting
  • Kuis Terserah Anda (1996)

Penghargaan dan nominasi

sunting
Tahun Penghargaan Kategori Karya yang dinominasikan Hasil
1982 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Bukan Impian Semusim Nominasi
1984 Festival Film Indonesia Sunan Kalijaga Nominasi
1985 Festival Film Indonesia Saat-Saat Kau Berbaring di Dadaku Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Kerikil-Kerikil Tajam Nominasi
1986 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Arie Hanggara Menang
Kejarlah Daku... Kau Kutangkap Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Opera Jakarta Menang
1987 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Nagabonar Menang
1988 Festival Film Indonesia Ayahku Nominasi
1989 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Pria Terbaik Putihnya Duka Kelabunya Bahagia Nominasi
1990 Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik 2 dari 3 Laki-Laki Nominasi
Pemeran Pendukung Pria Terbaik Jangan Renggut Cintaku Nominasi
1992 Festival Film Indonesia Kuberikan Segalanya Menang
2005 Festival Film Indonesia Film Cerita Panjang Terbaik Ketika Nominasi
Pemeran Utama Pria Terbaik Nominasi
Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Menang
2007 MTV Indonesia Movie Awards
Lifetime Achievement Award
Penerima
Best Director Nagabonar Jadi 2 Nominasi
Festival Film Bandung Sutradara Terpuji Film Bioskop Menang
Festival Film Indonesia Sutradara Terbaik Nominasi
Pemeran Utama Pria Terbaik Menang
2008 Indonesian Movie Actors Awards Menang
Pemeran Utama Pria Terfavorit Nominasi
2009 Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Pria Terbaik Ketika Cinta Bertasbih 2 Nominasi
2010 Festival Film Bandung Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop Nominasi
Festival Film Indonesia Pemeran Pendukung Pria Terbaik Cinta 2 Hati Nominasi
Sutradara Terbaik Alangkah Lucunya (Negeri Ini) Nominasi
2011 Festival Film Bandung Sutradara Terpuji Film Bioskop Nominasi
Lifetime Achievement Award
Penerima
2012 Indonesian Movie Actors Awards Pemeran Utama Pria Terbaik Kentut Nominasi
Pemeran Utama Pria Terfavorit Nominasi
2020 Festival Film Tempo Aktor Utama Pilihan Sejuta Sayang Untuknya Menang
2021 Piala Maya Aktor Utama Terpilih Nominasi
Festival Film Bandung Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop Nominasi
Festival Film Wartawan Indonesia Aktor Utama Terbaik - Genre Film Drama Nominasi
Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik Nominasi
Indonesian Drama Series Awards
Lifetime Achievement Award
Penerima
2022 Festival Film Wartawan Indonesia Sutradara Terbaik - Genre Film Komedi Naga Naga Naga Nominasi
Aktor Utama Terbaik - Genre Film Komedi Nominasi
Lifetime Achievement Award
Penerima

Referensi

sunting
  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-11. Diakses tanggal 2021-10-11. 
  2. ^ Rakyat, Pikiran. "Deddy Mizwar dari PNS, Aktor, Hingga Wakil Gubernur - Pikiran-Rakyat.com". www.pikiran-rakyat.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-21. Diakses tanggal 2021-02-14. 
  3. ^ Ivvaty, Susi (30 Maret 2007). "Deddy, Kesetiaan Si "Nagabonar"". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Mei 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  4. ^ "Deddy Mizwar: Aktor Sejati". Femina Online. 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  5. ^ "Deddy Mizwar: "Masyarakat Butuh Film Religi"". Mualaf Center Online. 19 Mei 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 September 2007. Diakses tanggal 21 Januari 2008. 
  6. ^ Lestari, Puput Puji (8 Juni 2016). "Film 90-an, Deddy Mizwar Mengejar Hikmah di Setiap Karya". Bintang.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 9 Juni 2016. 
  7. ^ "Hitungan Cepat, Aher - Demiz Menang". Sinar Pagi. 25 Februari 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2014. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  8. ^ "Hasil Rekapitulasi KPU, Aher-Deddy Pemenang Pilgub Jabar 2013". detikcom. 3 Maret 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-07. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  9. ^ "Pelantikan Gubernur Jabar". Solopos.com. 14 Juni 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-13. Diakses tanggal 17 April 2015. 
  10. ^ CNNIndonesia.com (9 Januari 2018). "Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi Daftar ke KPUD Jawa Barat". CNN Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 10 Januari 2018. 
  11. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hitung Cepat KPU
  12. ^ Ramdhani, Dendi (8 Juli 2018). Galih, Bayu, ed. "Rapat Pleno KPU Jabar, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Menangi Pilkada Jabar". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-08. Diakses tanggal 8 Juli 2018. 
  13. ^ Gunawan, Hendra (28 Juni 2018). Hendra Gunawan, Hendra, ed. "Deddy Mizwar Kalah di Jabar, 'Kecolongannya Itu di Sini'". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-26. Diakses tanggal 29 Juni 2018. 
  14. ^ Haq, Muhammad Fida Ul. "Deddy Mizwar Gabung Partai Gelora, Demokrat: Terima Kasih Pengabdiannya". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-19. Diakses tanggal 2021-08-19. 
  15. ^ "Dewan Pimpinan Nasional". Partai Gelora Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-19. Diakses tanggal 2021-08-19. 

Pranala luar

sunting
Jabatan politik
Didahului oleh:
Dede Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Barat
2013–2018
Diteruskan oleh:
Uu Ruzhanul Ulum
Penghargaan dan prestasi
Didahului oleh:
Albert Fakdawer
Film: Denias, Senandung di Atas Awan
(2006)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Naga Bonar Jadi 2
(2007)
Diteruskan oleh:
Vino G. Bastian
Film: Radit dan Jani
(2008)
Didahului oleh:
Rachmat Hidayat
Film: Boss Carmad
(1991)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Kuberikan Segalanya
(1992)
Diteruskan oleh:
Surya Saputra
Film: Arisan!
(2004)
Didahului oleh:
Deddy Mizwar
Film: Arie Hanggara
(1986)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Nagabonar
(1987)
Diteruskan oleh:
Mathias Muchus
Film: Istana Kecantikan
(1988)
Didahului oleh:
Alex Komang
Film: Doea Tanda Mata
(1985)
Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Arie Hanggara
(1986)
Diteruskan oleh:
Deddy Mizwar
Film: Nagabonar
(1987)
Didahului oleh:
El Manik
Film: Carok
(1985)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)

Film: Opera Jakarta
(1986)
Diteruskan oleh:
Darussalam
Film: Kodrat
(1987)