Syarif Kasim I dari Siak
Yang Dipertuan Besar Sultan Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin merupakan sultan ke-10 Siak Sri Inderapura, dan kakek dari Sultan Syarif Kasim II.
Tengku Said Kasim I | |||||
---|---|---|---|---|---|
Yang Dipertuan Besar Siak Sultan Syarif Kasim ibni Tengku Said Muhammad | |||||
Sultan Siak Sri Indrapura ke-10 | |||||
Berkuasa | 1864 – 1889 | ||||
Pendahulu | Sultan Sayyid Ismail | ||||
Penerus | Sultan Syarif Hasyim | ||||
| |||||
Dinasti | Malaka/Parameswara Arab Alawi | ||||
Ayah | Tengku Said Muhammad bin Tengku Busu Said Ahmad bin Sayyid Usman Syahabuddin | ||||
Ibu | Tengku Syarifah Mandak binti Sultan Syarif Ali bin Sayyid Usman Syahabuddin |
Naik Tahta
Akibat tindakan Sultan Sayyid Ismail yang bekerjasama dengan Belanda, Mangkubumi Tengku Putra acuh tak acuh terhadap tindakan sultan. Ia melalukan pengacauan di dalam kesultanan. Ditambah lagi pemberontakan yang dilakukan oleh ipar sultan, yaitu Tengku Do di negeri Tanah Putih. Untuk mematahkan usaha itu, sultan memecat Tengku Putera dan menunjuk saudaranya Tengku Syarif Kesuma[1] sebagai mangkubumi. Tengku Putera pun akhirnya berkelana di daerah Kampar.[2]
Syarif Ismail semakin lama semakin sering bekerjasama dengan pihak-pihak penentang Belanda, hingga membuat Belanda kecewa. Akhirnya pada tahun 1864, Belanda menunjuk mangkubumi Tengku Syarif Kesuma sebagai Yang Dipertuan Besar Siak. Baginda pun naik tahta dengan gelar Sultan Assaidis Syarif Kasim Abdul Jalil Saifuddin. Tak lama setelah itu, Syarif Ismail meninggal dunia dan dimakamkan di Koto Tinggi.[2]
Rujukan
Didahului oleh: Sultan Sayyid Ismail |
Sultan Siak Sri Inderapura 1864 - 1889 |
Diteruskan oleh: Sultan Syarif Hasyim |
Bagian dari seri |
Islam |
---|