Todak

jenis ikan laut dengan moncong seperti pedang
Revisi sejak 4 Desember 2024 09.05 oleh Rahmatdenas (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Todak (Xiphias gladius) adalah jenis ikan laut yang rahang atas dan moncongnya memanjang berbentuk seperti pedang pipih dan kuat, berukuran hampir sepertiga panjang badannya sendiri. Tubuh ikan todak panjang membulat dapat mencapai 2 - 4,6 m dan dapat berbobot hingga 650 kg. Kulitnya licin tidak bersisik, bagian atas tubuhnya berwarna keunguan atau kebiruan sedangkan bagian bawah tubuhnya keperakan. Banyak terdapat di perairan tropis dan perairan iklim sedang.

Todak
Rentang waktu: 33.9–0 jtyl
Oligosen awal hingga sekarang[1]
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Ordo: Istiophoriformes
Famili: Xiphiidae
Swainson, 1839
Genus: Xiphias
L., 1758
Spesies:
X. gladius
Nama binomial
Xiphias gladius
L., 1758
Persebaran ikan todak (warna biru tua)
Sinonim[3]
  • Xiphias imperator Bloch & Schneider, 1801
  • Tetrapterus imperator (Bloch & Schneider, 1801)
  • Xiphias rondeletii Leach, 1814
  • Phaethonichthys tuberculatus Nichols, 1923
  • Xiphias estara Phillipps, 1932
  • Xiphias thermaicus Serbetis, 1951

Ikan todak adalah satu-satunya anggota familia Xiphiidae.

Nama ilmiahnya berasal dari paruhnya yang panjang dan tajam menyerupai pedang (Latin gladius) atau tombak. Pedang tersebut bersama dengan bentuk tubuh yang melancip memungkinkan ikan todak menyibak air dengan mudah dan lincah. Berlawanan dengan kepercayaan umum, pedangnya itu tidak dipakai menombak, melainkan untuk memukul dan melukai mangsanya, agar mangsa tersebut mudah ditangkap. Untuk menangkap mangsanya, ikan todak sangat bergantung pada kecepatannya yang dapat mencapai 80 kilometer per jam serta kelincahannya dalam air. Satu penggunaan untuk pertahanan yang mungkin dari pedangnya adalah melindungi dirinya dari pemangsa alaminya yang tidak banyak. Hiu mako sirip-pendek adalah salah satu dari sedikit binatang laut yang cukup besar dan cepat untuk mengejar dan membunuh seekor todak, namun hiu itu tidak selalu menang. Kadang-kadang, saat berjuang melawan seekor hiu, ikan todak dapat membunuh hiu tersebut dengan menusuknya di insang atau di perut.

Todak betina berukuran lebih besar dari yang jantan, dan jantan yang lebih berat dari 135 kg jarang ditemukan. Ikan todak betina mencapai usia dewasa pada umur 4-5 tahun di Pasifik barat-laut sementara ikan jantan dewasa pada sekitar umur 3 sampai 4 tahun. Di Pasifik Utara, pemijahan berkelompok terjadi di perairan yang lebih hangat daripada 24 °C dari bulan Maret hingga Juli dan sepanjang tahun di Pasifik katulistiwa. Ikan todak dewasa mencari makan ikan-ikan pelagis seperti tuna kecil, lemadang, barakuda, dan ikan terbang, makarel, dan juga spesies bentik seperti hake dan rockfish. Jika ada, cumi-cumi juga mangsa yang penting. Ikan todak dewasa dianggap memiliki sedikit pemangsa, sedangkan ikan todak muda sangat rentan dimangsa oleh ikan pelagis besar.

 
Rangka ikan todak di National Museum of Natural History, Washington, D. C.

Meskipun ikan todak termasuk hewan berdarah dingin, mereka mempunyai organ khusus dekat mata untuk menghangatkan mata dan juga otak mereka. Suhu 10 sampai 15 °C di atas suhu air sekitarnya telah diukur. Pemanasan mata meningkatkan penglihatannya, dan meningkatkan kemampuannya dalam menangkap mangsa. Dari lebih dari 25.000 spesies ikan bertulang sejati, hanya 22 jenis yang diketahui mampu menghangatkan bagian tubuh tertentu di atas suhu air sekitarnya. Di antara ikan-ikan tersebut adalah ikan todak, marlin dan tuna.

Ikan todak bukanlah ikan yang hidup berkelompok. Mereka berenang sendirian dan dalam pengelompokan yang berjauhan, terpisah sekitar 10 meter dari ikan todak tetangganya. Mereka sering ditemukan berjemur di permukaan, mengudarakan sirip punggung pertamanya. Penumpang kapal melaporkan hal ini sebagai pemandangan indah, seperti lompatan kuatnya yang membuat spesies ini dikenal. Lompatan ini oleh beberapa peneliti dianggap untuk melepaskan hama, seperti gemih atau lamprey. Lompatan itu juga bisa menjadi cara ikan todak makan di permukaan dengan mengejutkan ikan kecil saat todak itu melompat dari air, membuat ikan kecil tersebut lebih mudah ditangkap untuk dimakan.

Ikan todak makan setiap hari, sering kali pada malam hari saat mereka naik ke permukaan dan air dekat permukaan untuk mencari ikan yang lebih kecil. Mereka telah diamati bergerak melewati sekawanan ikan, menebaskan pedangnya untuk membunuh atau mengejutkan mangsanya. Di Atlantik Utara bagian barat, cumi-cumi merupakan makanannya yang populer. Ikan seperti menhaden, makerel, bluefish, silver hake, butterfish, dan ikan haring juga merupakan makanan ikan todak.

Referensi

sunting
  1. ^ Sepkoski, Jack (2002). "A compendium of fossil marine animal genera". Bulletins of American Paleontology. 364: p.560. 
  2. ^ Collette, B.B; Di Natale, A.; Fox, W.; Graves, J.; Juan Jorda, M.; Pohlot, B.; Restrepo, V.; Schratwieser, J. (2022). "Xiphias gladius". doi:10.2305/IUCN.UK.2022-1.RLTS.T23148A46625751.en. 
  3. ^ Froese, Rainer and Pauly, Daniel, eds. (2018). "Xiphias gladius" di situs FishBase. Versi February 2018.