The True Record
The True Record (Hanzi sederhana: 真相画报; Hanzi tradisional: 真相畫報; Pinyin: Zhēnxiāng Huàbào) adalah majalah bergambar yang terbit di Shanghai, Tiongkok, sejak Juni 1912 hingga Maret atau April 1913. Majalah ini didirikan oleh kakak beradik Gao Qifeng dan Gao Jianfu, serta redaktur Huang Binhong, pada masa awal Republik Tiongkok yang berupaya mengembangkan budaya baru setelah berabad-abad di bawah pemerintahan Dinasti Qing.
Editor | Gao Qifeng |
---|---|
Kategori | Seni rupa, politik, peristiwa terkini |
Frekuensi | Ireguler |
Penerbit | Aesthetic Institute |
Terbitan pertama | 5 Juni 1912 |
Terbitan terakhir | Maret atau April 1913 |
Perusahaan | The True Record Press[1] |
Negara | Tiongkok |
Berpusat di | Shanghai |
Bahasa | Tionghoa, dengan keterangan menggunakan Bahasa Inggris |
Dengan menggunakan kombinasi teknik cetak pelat tembaga dan kolotipe, The True Record menghadirkan sampul berwarna serta beragam foto dan ilustrasi. Isi majalah ini mencakup tujuh jenis gambar, mulai dari lukisan, foto, hingga manhua satir. Artikel-artikelnya membahas beragam topik, seperti seni tradisional dan modern, peristiwa terkini, inovasi teknologi, politik, serta karya tulis kreatif. Beberapa esai di dalamnya menyerukan pembentukan "seni nasional baru" dan peningkatan ekonomi nasional melalui seni industri dan cara lainnya.
Tujuan penerbitan majalah ini adalah mengawasi perkembangan republik yang baru terbentuk, melaporkan kondisi masyarakat, mempromosikan sosialisme, dan menyebarluaskan pengetahuan dunia. Selama masa penerbitannya, The True Record telah menerbitkan tujuh belas edisi dan memperluas jangkauannya dari Tiongkok hingga Asia Tenggara dan Hawaii. Majalah yang sangat mendukung Sun Yat-sen dan gerakan nasionalis ini bersikap kritis terhadap Presiden Sementara Yuan Shikai. Karena sikap oposisinya, majalah ini ditutup pada saat Yuan Shikai memperkuat kekuasaannya. Meskipun hanya terbit kurang dari setahun, The True Record dianggap dianggap sebagai salah satu majalah bergambar terpenting pada masa awal Republik Tiongkok.
Riwayat
Latar belakang
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Dinasti Qing yang telah memerintah Tiongkok sejak abad ke-17 menghadapi peningkatan perlawanan dari berbagai kelompok revolusioner. Setelah serangkaian pemberontakan yang gagal, pada Oktober 1911, sebuah pemberontakan pecah di Wuchang dan meluas ke seluruh negeri. Yuan Shikai, Panglima Angkatan Bersenjata Beiyang, awalnya bertugas memadamkan pemberontakan tersebut.[2] Namun, ia kemudian bersekutu dengan pemberontak dan menegosiasikan pengunduran diri Kaisar Puyi.[3] Republik Tiongkok diproklamasikan pada 1 Januari 1912, dengan Sun Yat-sen, pemimpin Tongmenghui, sebagai presiden sementara.[a][2]
Seiring upaya bangsa yang baru lahir ini mencari budaya baru, filsuf sekaligus tokoh revolusioner Cai Yuanpei mengusulkan pemanfaatan pendidikan estetika untuk menumbuhkan kesadaran akan kebutuhan budaya tersebut.[4] Pada era ini, sembilan belas majalah mulai terbit, memanfaatkan tingginya permintaan akan materi-materi modern yang baru.[5] Berbeda dengan publikasi Tiongkok sebelumnya yang umumnya menggunakan teknik cetak balok kayu pada kertas tipis dan dijilid dengan kertas atau kain polos, majalah-majalah baru ini menerapkan teknologi percetakan modern dan menampilkan sampul bergambar.[6] The True Record adalah salah satu majalah tersebut, yang menurut Julia F. Andrews dari Ohio State University, lebih menonjol karena misi politiknya dibandingkan dengan usaha komersial sejenis pada masa itu.[7]
Pendirian
The True Record didirikan oleh Gao Qifeng dan Gao Jianfu,[8] seniman asal Guangdong yang bergabung dengan Tongmenghui saat belajar di Jepang pada akhir dekade 1900-an. Mereka kembali ke Tiongkok pada tahun 1908. Di sana, Gao Jianfu memimpin kelompok revolusioner yang bertanggung jawab atas sejumlah pembunuhan.[9] Gao Qifeng kemudian menjabat sebagai pemimpin redaksi majalah ini,[10] dengan Gao Jianfu dan Huang Binhong sebagai redaktur pendukung.[11] Beberapa alumni Journal of Current Pictorial, termasuk He Jianshi dan Zheng Leiquan (鄭磊泉), turut terlibat dan menggunakan manhua (komik) mereka untuk mengkritik Dinasti Qing.[12] Seniman lain, Kwan Wai-nung,[13] juga datang dari Hong Kong untuk berkontribusi pada publikasi ini. Kontribusi lainnya datang dari Chen Shuren,[14] rekan Gao bersaudara di Jepang, serta Xu Beihong, karyawan toko buku mereka.[15]
Berkantor pusat di Nomor 4 Road, Huifu Lane, Shanghai,[1] The True Record mencantumkan alamat surat di 45 Wei Foo Lee (Jalan Foochow)[b] pada sampulnya.[16] Pada Februari 1913, operasionalnya dipindahkan ke Middle Section Nomor 84, Chessboard Street, yang juga berlokasi di Shanghai.[c][1] Penerbitannya ditangani oleh Aesthetic Institute,[9] sebuah galeri sekaligus balai pameran dan penerbit yang juga menjual reproduksi lukisan Tiongkok dan Barat.[17] Proses pencetakan dilakukan oleh Commerce Culture Print Shop[1] menggunakan kombinasi teknik cetak pelat tembaga dan kolotipe.[18]
Sejumlah foto untuk The True Record disediakan oleh China Photo Team (中华写真队) yang berbasis di Guangzhou.[8] Organisasi ini didirikan oleh Sun Yat-sen dengan dukungan pemerintah provinsi untuk meliput upaya perang republik.[19] Pendanaan penerbitan majalah ini juga diduga berasal dari pemerintah.[20] Setelah The True Record menerbitkan edisi keduanya, China Photo Team yang berkantor pusat di Provincial Capital Bund Nomor 2 Road di Guangzhou berganti nama menjadi True Record Press Cabang Guangdong.[1] Distribusi majalah ini dikelola oleh kantor-kantor di Shanghai dan Guangdong.[8]
Penerbitan
Edisi pertama The True Record diterbitkan pada tanggal 5 Juni 1912. Edisi ini diawali dengan perkenalan dari Li Huaishuang (李怀霜), Xie Yingbo (谢英伯), dan Hu Hanmin, yang semuanya adalah anggota Tongmenghui.[8] Dalam kontribusinya, Li memperkenalkan Gao Qifeng, menyoroti kegiatan revolusionernya, dan memberikan pernyataan misi majalah tersebut: memantau republik baru, melaporkan kesejahteraan rakyat, mempromosikan sosialisme, dan menyebarkan pengetahuan dunia.[d][8]
Awalnya, The True Record dijadwalkan untuk menerbitkan edisi baru setiap sepuluh hari, dengan target sepuluh ribu kata per edisi.[21] Harganya seperempat yuan (setara ¥40 pada tahun 2019) per salinan, atau tujuh yuan (setara dengan ¥1.130 pada tahun 2019) untuk langganan satu tahun[10] – diperkirakan akan ada 36 edisi. Namun, jadwal ini akhirnya tidak terealisasi dan penerbitannya menjadi tidak teratur.[22]
Seiring berjalannya waktu, The True Record memperluas jangkauannya. Awalnya didistribusikan ke seluruh Tiongkok melalui kantornya di Shanghai dan Guangdong, pada terbitan keempat, sebuah kantor cabang telah didirikan di Toko Buku Cao Wanfeng di Singapura, yang melayani Asia Tenggara. Distribusi telah mencapai Honolulu, Hawaii, pada edisi ketujuh.[e] Seiring dengan perluasan jaringan distribusinya, majalah ini berusaha untuk melakukan internasionalisasi. Pada edisi ketiga, judul berbahasa Inggris The True Record diberikan bersama dengan alamat surat. Subjudul "Majalah Bergambar" disertakan mulai dari edisi keempat. Teks disediakan dalam bahasa Inggris dan Mandarin.[f][21]
Penutupan
Pada Februari 1913, Presiden Sun Yat-sen telah menyerahkan kepemimpinan republik kepada Yuan Shikai, untuk menghormati kesepakatan sebelumnya.[3] Ketika presiden sementara yang baru mengkonsolidasikan kekuasaannya, Yuan mulai menekan Partai Nasionalis – yang mendominasi pemilihan umum Majelis Nasional 1912 – dan membatasi kegiatannya,[23] dengan publikasi yang dianggap terlalu kritis terhadap pemerintahannya disensor.[10] Pada Maret 1913, Song Jiaoren dibunuh di stasiun Shanghai, dengan Yuan dikabarkan terlibat.[g][24] Sebagai seorang pemimpin nasionalis, Song memiliki dukungan rakyat yang luas dan secara terbuka menentang Yuan.[25]
The True Record ditutup selama periode ini, menerbitkan edisi ketujuh belas dan terakhir pada Maret[1] atau April 1913.[10] Ada beberapa sumber yang menuturkan alasan yang berbeda. Ahli komik Wendy Siuyi Wong menulis bahwa majalah tersebut dilarang.[26] Pernyataan tersebut didukung oleh Tang Hongfeng dari Universitas Normal Beijing, yang menyatakan bahwa keterlibatan Yuan dan Zhao Bingjun dalam pembunuhan Song menjadi faktor pemutusannya.[27] Sementara itu, sejarawan seni Christina Chu menyatakan bahwa majalah tersebut tutup usai pendanaan pemerintah ditarik.[15] Pernyataan tersebut didukung oleh Andrews, yang menyatakan bahwa nilai-nilai produksi majalah tersebut akan membatasi kemampuan komersialnya tanpa subsidi,[7] serta sejarawan seni Ralph Croizier, yang menulis bahwa majalah tersebut kesulitan mendapatkan pengiklan.[28]
Banyak staf majalah tersebut meninggalkan Shanghai setelah ditutup. Zheng melarikan diri ke Hong Kong, dan meninggal di sana pada akhir dekade tersebut.[12] Kwan juga kembali ke Hong Kong, tempat ia memakai teknik melukis harimau yang telah ia pelajari dari Gao untuk mengiklankan Tiger Balm.[29] Gao Qifeng mengasingkan diri ke Jepang, tempat ia belajar pada dekade sebelumnya, dan kembali beberapa waktu kemudian.[h] Pelarian semacam itu biasa dilakukan oleh kaum nasionalis, dan Sun Yat-sen melarikan diri ke Jepang pada Agustus 1913.[24]
Deskripsi dan isi
The True Record dicetak dengan tinta hitam dan kertas asam tipis, sementara sampulnya menggunakan kertas berkualitas lebih tinggi[7] yang memungkinkan pencetakan ilustrasi berwarna halfton. Beberapa edisi menampilkan sisipan warna[10] dan memiliki lipatan yang dapat dilepas untuk dipajang.[i][30] Ukuran majalah ini adalah 18 x 27 sentimeter (7,1 in × 10,6 in), dengan panjang berkisar antara 50 hingga 80 halaman.[10]
Gambar
Kakak beradik Gao percaya bahwa gambar merupakan media terbaik untuk mendidik masyarakat pada masa ketika tingkat melek huruf masih rendah, sehingga gambar memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan teks.[j][31] Oleh karena itu, The True Record menggunakan gambar secara ekstensif. Pada edisi pertama, majalah ini menyebutkan tujuh jenis gambar yang dipublikasikan: lukisan sejarah, lukisan seni, lukisan fotografi geologi, lukisan parodi, lukisan fotografi peristiwa terkini, lukisan fotografi pemandangan, dan lukisan peristiwa terkini.[k][21]
Penggunaan kertas tebal memungkinkan The True Record untuk menampilkan warna menonjol pada sampulnya.[7] Subyeknya beragam, namun seringkali melibatkan orang-orang yang membongkar kebenaran.[27] Sampul edisi pertama menggambarkan seorang seniman muda dengan pakaian bergaya bohemian Barat, duduk di bangku dan bersandar pada spanduk bertuliskan judul majalah tersebut.[32] Sampul edisi ketiga, terbit pada 1 Juli 1912, menggambarkan seorang pria dengan setelan jas Barat menarik tirai ke belakang, memperlihatkan kata dalam bahasa Mandarin 真相 ("kebenaran").[33] Edisi terakhir menggambarkan seorang pria berpakaian Barat yang melihat ke dalam cermin dan melihat roh seorang Mandarin, yang menurut Tang dimaksudkan untuk mengkritik Yuan Shikai.[27] Kebanyakan sampul tersebut diproduksi oleh Gao Qifeng.[33]
Halaman-halaman The True Record berisi sejumlah lukisan kary Gao bersaudara dan seniman lainnya,[9] dengan dua edisi termasuk bagian yang didedikasikan untuk para seniman staf.[1] Harimau sering digambarkan secara alegori sebagai simbol keberanian dalam pembangunan bangsa;[13] singa dan elang, hewan kesayangan Gao Qifeng yang mencerminkan semangat revolusioner,[34] juga muncul.[10] Manhua politik yang menyindir partai politik, korupsi, serta perilaku kikir dan parasit sosial dicantumkan dalam banyak edisi. Beberapa manhua ditandatangani, umumnya dengan nama samaran, sementara lainnya tak disebutkan.[l][35]
Selama masa penerbitannya, The True Record menyertakan hampir dua ratus foto,[m] termasuk tiga puluh foto dalam edisi pertama.[21] Kegiatan politik Sun Yat-sen diliput secara besar-besaran, dengan fokus pada interaksinya dengan rakyat biasa.[36] Subjek militer seperti latihan lapangan dan armada angkatan laut juga sering digambarkan.[19] Berita internasional juga ditampilkan, dengan tiga edisi[n] termasuk liputan Perang Balkan.[19]
Teks
Seni rupa sering didiskusikan dalam artikel-artikel The True Record. Dalam esai, Gao bersaudara menyerukan pembentukan "seni nasional baru", yang berdasarkan pada sintesis lukisan Tiongkok tradisional dengan seni rupa asing, serta penunjangan dalam pendidikan seni rupa.[9] Huang menampilkan abstraksi unsur-unsur literati sampai lukisan pemandangan dan menyatakan verisimilitude yang lebih besar.[37] Sepanjang lima belas edara, Chen menserialisasikan terjemahannya pada sebuah buku Jepang tentang metode lukis baru yang didapat dari tradisi barat. Kecuali bab-bab tertentu, seperti diskusi cat air, adaptasinya uga meluaskan leukisannya untuk meliputi rujukan-rujukan kepada para ahli kuno seperti Wang Wei dan Wu Daozi.[38]
Artikel lainnya menyoroti sejarah seni dan seniman. Contohnya, Gao Jianfu mendiskusikan Ju Chao – seorang kerabat dari gurunya, Ju Lian – dalam edaran tahun 1913, memuji teknik kuas dan pewarnaannya.[39] Huang menjelaskan sejarah lukisan pada zaman dinasti Song dan dua dinasti lainnya sepanjang lebih dari dua belas instalmen.[40] Tiga edaran menyediakan ikhtisar dasar lukisan tinta dan lukisan minyak di negara-negara berbeda, menampilkan gambar-gambar karya representatif bersama dengan pengenalan kepada para seniman mereka.[o][1] Di tempat lain, artikel-artikel mencantumkan praktek seni secara global,[41] atau menyediakan sorotan kepada keramik dan gambar pensil.[38] Kebanyakan karya fiksi kreatif, baik prosa maupun puisi, juga dicantumkan.[18]
Untuk memenuhi mandat sosialnya, The True Record juga menampilkan berita dan tanggapan sosial.[9] Ini umumnya mempromosikan sudut pandang gerakan nasionalis, sehingga majalah tersebut disebut sebagai corongnya.[1] Pertanyaan memajukan bangsa seringkali dibahas. Sebuah artikel menyatakan bahwa kabar teknologi dapat mempromosikan invasi dan menstimulasi perjuangan sosial[p][42] dan sehingga teknologi dari sepeda air sampai persenjataan ditampilkan. Lainnya menyebut nasionalisme ekonomi dan perluasan seni rupa industrial[43] atau mengecam praktek kehidupan orang kikir.[44]
Sun Yat-sen biasanya tampil dalam majalah tersebut, yang menggambarkan perbandingan antara pemimpin nasionalis dan Kaisar Hongwu, yang bangkit dari petani untuk memimpin Tiongkok. Ia digambarkan sebagai interaksi secara luas dengan pihak lainnya dalam masyarakat, membedakannya dari kaisar-kaisar Qing sebelumnya.[45] Berbagai artikel menjelaskan sosok-sosok yang berjuang melawan dinasti Qing, seperti Shi Jianru,[46] yang berniat membunuh gubernur Qing Guangdong pada 1900,[47] dan Bai Yukun ,[46] yang gugur dalam Pemberontakan Luanzhou .[48] Beberapa artikel, seperti "Chu Ziwen Menghancurkan Keluarganya untuk Menolong Negara",[q] menyoroti kebajikan orang-orang untuk berkontribusi pada kepentingan nasionalis; seraya bertanya, "negara adalah keluarga, jika negara tidak ada, dimana keluarga itu?".[r][49]
Pada awalnya, publikasi nasionalis seperti The True Record mendukung Yuan dan pemerintahan Beiyang. Namun, kala ia menjadi makin otoritarian, presiden tersebut mendapatkan kritikan besar.[50] Masalah seperti pemerintahan yang tak efektif dan birokrasi lebih disorot.[26] Ini mencapai puncaknya pada 1913, kala The True Record menerbitkan artikel yang menjelaskan pembunuhan Song. Dua foto jasad Song menyertai artikel tersebut, yang satu berbusana dan lainnya telanjang dari pinggang, yang disebut oleh Gu Zheng dari Universitas Fudan dijelaskan secara sadar meliputi peningkatan murka masyarakat dan menyoroti kekejaman atas pembunuhan tersebut.[51] Sementara itu, Yuan disebutkan dalam daftar orang terkait pembunuhan tersebut. Footnya tak menggambarkannya berseragam militer revolusioner, namun busana orang yang melayani Qing.[24]
Dampak dan analisis
Pan Yaochang dan Xu Li dari Akademi Seni Rupa Murni Shanghai berpendapat bahwa, dengan beralih ke dunia seni rupa internasional, The True Record menggambarkan vitalitas yang dibutuhkan untuk "mendorong budaya dan seni rupa Shanghai menuju puncak yang baru".[s][21] Pada waktu yang sama, mereka menulis bahwa gagasannya berkontribusi pada konsep pendidikan aestetik yang menandai Gerakan 4 Mei.[52] Gao Qifeng, Gao Jianfu, dan Chen Shuren kemudian meluaskan konsep mereka pada "seni rupa nasional", yang mengembangkan apa yang dikenal sebagai aliran lukis Lingnan dengan memadukan teknik-teknik Tiongkok, Jepang dan barat.[50]
Dalam ranah penerbitan, The True Record adalah salah satu majalah bergambar pertama di Republik Tiongkok,[11] serta jurnal seni pertamanya.[53] Liang Desuo, seorang penyunting majalah bergambar The Young Companion, menganggapnya sebagai permulaan fotografi dalam majalah bergambar Tiongkok.[21] Foto-foto ditampilkan dalam publikasi domestik seawal-awalnya pada pertengahan 1900-an, namun tanpa pemakaian fotozinkografi yang dibatasi.[10] Dalam sejarah fotografi buatannya di Tiongkok, Claire Roberts menyebut The True Record sebagai salah satu majalah bergambar paling penting yang diterbtikan pada tahun-tahun pertama republik.[33]
Penggunaan fotografi pada majalah tersebut banyak dibahas. Yi Gu dari Universitas Toronto menulis bahwa The True Record adalah salah satu contoh terbaik dari proses fotografi yang memakai sisi demi sisi dengan bentuk pencitraan lainnya, yang meliputi cetakan, manhua, dan reproduksi lukisan untuk menghasilkan pemahaman "kebenaran" baru dalam budaya visual Tiongkok.[t][54] Cendekawan lain memprioritasikan isi fotografi majalah tersebut. Mengutip penyorotannya terhadap revolusioner, sarjana komunikasi Xia Yi dari Universitas Xiaozhuang Nanjing berpendapat bahwa The True Record memposisikan fotografi sebagai media obyektif dan paling maju.[46] Pan dan Xu menyatakan bahwa, dengan pemakaian fotografi, majalah tersebut dapat dihandalkan untuk meliput kabar terkini; sementara publikasi sebelumnya seperti Dianshizhai Pictorial pada abad ke-19[u] berisi beberapa liputan berita, mereka mengerjakan ilustrasi yang digambar dengan tangan dan sehingga fotografinya menyediakan tempat sorotan yang lebih besar pada kehidupan sehari-hari.[19]
Catatan
- ^ Pada masa itu, Kaisar Puyi masih duduk di takhta. Ia tak resmi mengundurkan diri sampai 12 Februari 1912 (Spence 2013, hlm. 263).
- ^ Juga Jalan Fuzhou (福州路); jalan tersebut dikenal sebagai pusat perdagangan buku di Shanghai (Warra 1999, hlm. 63).
- ^ Shanghai, sebuah pelabuhan besar, berada di jalan persimpangan budaya barat dan timur; sehingga ini menarik perhatian para intelektual muda dan progresif dari seluruh Tiongkok (Pan & Xu 2011, hlm. 131). Pada 1910-an, tempat tersebut menerima reputasi karena modernitas dan kosmopolitanisme (Warra 1999, hlm. 61).
- ^ Misi semacam itu adalah perwujudan Tiga Prinsip Rakyat buatan Sun Yat-sen (Floriani 2023, hlm. 225).
- ^ Sun Yat-sen menjalani waktu di Hawaii sebelum dan saat pengasingannya, dengan enam kunjungan tercatat. Ia mendirikan Revive China Society di Honolulu pada 1894. Pada 1912, Hawaii masih merumahi sejumlah nasionalis dan revolusioner Tiongkok (Lum & Lum 1999, hlm. vi–vii)
- ^ (Pan & Xu 2011, hlm. 133) menulsi bahwa pengadaan dwibahasa tersebut memiliki banyak manfaat: majalah tersebut menyelaraskan kebutuhan Shanghai, yang memiliki populasi Barat yang besar; ini memfasilitasi upaya untuk mencapai audiensi internasional; dan memperkenankan budaya dan seni rupa Tiongkok untuk dibagi dengan pembaca non-Tiongkok.
- ^ Yuan banyak disalahkan atas pembunuhan tersebut pada masa itu. Beberapa orang yang didakwa (seperti Ying Guixin dan Zhao Bingjun) dibunuh, dan Yuan akibatnya tak pernah secara resmi didakwa (Spence 2013, hlm. 266–267; Dillon 2021, hlm. 164).
- ^ Dalam Grove Art Online, Tian S. Liang menuliskan bahwa Gao kembali ke Tiongkok pada awal 1914 (Liang 2022), sementara penulis Cai Dengshan menyatakan bahwa ia baru pulang setelah kematian Yuan Shikai pada 1916 (Cai 2023). Namun, penjelasan kehidupan Gao Qifeng untuk Southern Metropolis Daily, (Wang 2008) menyatakan bahwa penjelasan pengasingannya tak umum diterima.
- ^ Contohnya, edaran pertama menawarkan tiga panorama Wuhan, yang masing-masing menggambarkan Hanyang dan Hankou, Sungai Han dan Sungai Yangtze, dan Wuchang (Roberts 2013, hlm. 59).
- ^ Aslinya: 「唤起人群爱国之思想,扶植社会进行之秩序」. Pada waktu itu, tingkat melek huruf bertingkat rendah, dan sehingga gambar lebih diterima ketimbang tulisan (Pan & Xu 2011, hlm. 132).
- ^ Aslinya: 「历史画, 美术画, 地势写真画, 滑稽画, 时事写真画, 名胜写真画和时事画」. Terjemahan oleh (Liang 2022).
- ^ Para kartunis politik utama dari majalah tersebut yakni He Jianshi, Zheng Nuquan, dan Ma Xingchi (马星驰) memakai lebih dari puluhan nama pena di antara mereka (Pan & Xu 2011, hlm. 134).
- ^ Bahasa Tionghoa memiliki banyak istilah untuk fotografi, yang meliputi 摄影 (shèyǐng) dan 照片 (zhàopiàn). The True Record memakai istilah 寫真 (xiězhēn), yang diterjemahkan oleh (Floriani 2023, hlm. 225) menjadi "transkripsi kebenaran".
- ^ Edaran 12, 13, dan 14.
- ^ Sebuah artikel dalam seri tersebut, karya Chen, memperkenalkan karya pelukis hewan Edwin Landseer (Croizier 2023, hlm. 70).
- ^ Artikel ini diterjemahkan dari sumber Jepang dan diserialisasikan antara Edaran 1 dan Edaran 8, secara tak berturut-turut (Warra 1999, hlm. 69).
- ^ Aslinya: 「楚子文毁家纾国难」.
- ^ Asli: 「国即是家, 国之不存, 家于何有」
- ^ Aslinya: 「将上海这座都市的文化艺术推向一个崭新的高」.
- ^ Sorotan satu artikel yang memadukan serangkaian enam belas gambar menggambarkan jangkrik dengan diskusi taksonomi serangga serta puisi yang menyertai lukisan-lukisan tersebut, (Gu 2013, hlm. 133) menyatakan bahwa majalah tersebut "menyatakan potensi positif dari fotografi" sesambil mengasimilasikannya dalam kebenaran penjalasan yang ditawarkan oleh lukisan Tiongkok pra-modern. Ia berujar bahwa ini diberlakukan lewat sampul dua edisi pertama, yang masing-masing menggambarkan pelukis dan fotografer (Gu 2013, hlm. 134).
- ^ Majalah tersebut adalah suplemen dari surat kabar Shen Bao (Pan & Xu 2011, hlm. 134).
Referensi
- ^ a b c d e f g h i Liang 2022.
- ^ a b McKenna 2023.
- ^ a b Floriani 2023, hlm. 231.
- ^ Pan & Xu 2011, hlm. 131; Chu 1998, hlm. 69
- ^ Andrews 2018, hlm. 22.
- ^ Andrews 2018, hlm. 23.
- ^ a b c d Andrews 2018, hlm. 26.
- ^ a b c d e Pan & Xu 2011, hlm. 132.
- ^ a b c d e Andrews & Shen 2012, hlm. 35.
- ^ a b c d e f g h Floriani 2023, hlm. 224.
- ^ a b Gu 2013, hlm. 131.
- ^ a b Wong 2002, hlm. 14.
- ^ a b Cochran 2006, hlm. 121.
- ^ Croizier 2023, hlm. 68.
- ^ a b Chu 1998, hlm. 69.
- ^ Wong 2002, hlm. 32.
- ^ Wang 2008; Zhu 2017
- ^ a b Hong & Li 2022.
- ^ a b c d Pan & Xu 2011, hlm. 134.
- ^ Warra 1999, hlm. 62.
- ^ a b c d e f Pan & Xu 2011, hlm. 133.
- ^ Floriani 2023, hlm. 236.
- ^ Roberts 2013, hlm. 60.
- ^ a b c Floriani 2023, hlm. 233.
- ^ Spence 2013, hlm. 265.
- ^ a b Wong 2002, hlm. 33.
- ^ a b c Tang 2018, hlm. 116.
- ^ Croizier 2023, hlm. 171.
- ^ Cochran 2006, hlm. 122.
- ^ Roberts 2013, hlm. 59.
- ^ Wang 2008.
- ^ Gu 2013, hlm. 134.
- ^ a b c Roberts 2013, hlm. 58.
- ^ Guangdong Museum, Gao Qifeng.
- ^ Pan & Xu 2011, hlm. 134; Wong 2002, hlm. 33
- ^ Floriani 2023, hlm. 228.
- ^ Gu 2013, hlm. 133.
- ^ a b Pan & Xu 2011, hlm. 215–216.
- ^ Tao & Yang 2017, hlm. 214–215.
- ^ Nishigami 2018, hlm. 6.
- ^ Pan & Xu 2011, hlm. 215.
- ^ Warra 1999, hlm. 69.
- ^ Warra 1999, hlm. 70–71.
- ^ Warra 1999, hlm. 82.
- ^ Floriani 2023, hlm. 226.
- ^ a b c Xia 2017, hlm. 203.
- ^ Wakeman 2003, hlm. 168.
- ^ Dai & Wang 2019, hlm. 171.
- ^ Pan & Xu 2011, hlm. 115.
- ^ a b Cai 2023.
- ^ dikutip dalam (Liu 2019)
- ^ Pan & Xu 2011, hlm. 138.
- ^ Hong & Li 2022; Pan & Xu 2011, hlm. 132
- ^ Gu 2013, hlm. 133–134.
Karya kutipan
- 【广东美术百年21大家】高奇峰 [21 Fine Arts Masters from Guangdong in the Past 100 Years: Gao Qifeng] (dalam bahasa Tionghoa). Guangdong Museum. 24 September 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 December 2023. Diakses tanggal 17 September 2024.
- Andrews, Julia F. (2018). "Persuading with Pictures: Cover Art and The Ladies' Journal (1915–1931)". Dalam Hockx, Michel; Judge, Joan; Mittler, Barbara. Women and the Periodical Press in China's Long Twentieth Century. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 21–56. doi:10.1017/9781108304085.004. ISBN 978-1-108-30408-5.
- Andrews, Julia F.; Shen, Kuiyi (2012). The Art of Modern China. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-23814-5.
- Cai Dengshan (蔡登山) (25 August 2023). 番禺高奇峰:未尽其才的"岭南三杰 [Panyu Gao Qifeng: The "Three Heroes of Lingnan" Who Did Not Use His Talents to Their Fullest]. Dute News (dalam bahasa Tionghoa). Shenzhen Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2024. Diakses tanggal 17 September 2024.
- Chu, Christina (1998). "The Lingnan School and Its Followers: Radical Innovation in Southern China". Dalam Andrews, Julia Frances; Shen, Kuiyi. A Century in Crisis: Modernity and Tradition in the Art of Twentieth-century China. New York: Guggenheim Museum. hlm. 40–79. ISBN 978-0-8109-6909-4.
- Cochran, Sherman (2006). Chinese Medicine Men: Consumer Culture in China and Southeast Asia. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 978-0-674-02161-7.
- Croizier, Ralph (2023). Art and Revolution in Modern China: The Lingnan (Cantonese) School of Painting, 1906–1951. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-33696-4.
- Dai, Jianbing; Wang, Yongyan (2019). Hebei Women's Normal Education Pioneers: One Century's Fragrant Trace of Wisdom. Diterjemahkan oleh Sumin Zhang. Newcastle upon Tyne: Cambridge Scholars. ISBN 978-1-5275-2209-1.
- Dillon, Michael (2021). China: A Modern History. London: I. B. Tauris. ISBN 978-0-7556-0188-2.
- Floriani, Giulia Pra (2023). "Photographic Portraits of Leaders of the 1911 Revolution: The Promise of Historical Rupture in the Chinese Republican Press". Dalam Satterthwaite, Tim; Thacker, Andrew. Magazines and Modern Identities: Global Cultures of the Illustrated Press, 1880–1945. London: Bloomsbury. ISBN 978-1-350-27865-3.
- Gu, Yi (2013). "What's in a Name? Photography and the Reinvention of Visual Truth in China, 1840–1911". The Art Bulletin. 95: 120–138. doi:10.1080/00043079.2013.10786109.
- Hong Lanxin (洪岚昕) Li Zihua (黎子华) (8 August 2022). 广东美术馆藏岭南画派文献系列(一):《真相画报》 [Documents of the Lingnan School of Painting at the Guangdong Museum of Art, Series (I): The True Record] (dalam bahasa Tionghoa). Guangdong Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 September 2024. Diakses tanggal 20 September 2024.
- Liang, Tiang S. (9 June 2022). "Zhenxiang huabao [The True Record]". Grove Art Online. doi:10.1093/oao/9781884446054.013.90000138520. Diakses tanggal 20 September 2024.
- Liu, Yiwen (2019). "Witnessing Death: The Circulation of Lu Xun's Postmortem Image". Trans-Asia Photography. 9 (2). doi:10.1215/215820251_9-2-204. hdl:2027/spo.7977573.0009.204 .
- Lum, Yansheng Ma; Lum, Raymond Mun Kong (1999). Sun Yat-sen in Hawaii: Activities and Supporters. Honolulu: University of Hawaii Press. ISBN 978-0-8248-2179-1.
- McKenna, Amy (3 October 2023). "Chinese Revolution 1911–1912". Encyclopaedia Britannica. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2024. Diakses tanggal 21 September 2024.
- Nishigami, Masaru (2018). 中国絵画通史の構築と「変」の概念――黄賓虹(1865-1955)著『古画微』をめぐって [Providing a General History of Chinese Painting and the Concept of "Change": On "Guhuawei" by Huang Binhong (1865–1955)] (PDF). Bulletin of the Graduate School of Social and Cultural Systems (dalam bahasa Japanese) (15): 1–18.
- Pan Yaochang (潘耀昌) Xu Li (徐立) (2011). 上海早期都市文艺先锋 —《真相画报》 [Shanghai's Early Urban Art Pioneer – "The True Record"] (PDF). Journal of Shanghai University (dalam bahasa Tionghoa): 131–140.
- Roberts, Claire (2013). Photography and China. London: Reaktion Books. ISBN 978-1-78023-247-8.
- Spence, Johnathan D. (2013). The Search for Modern China (edisi ke-3rd). New York: W.W. Norton & Company. ISBN 978-0-393-93451-9.
- Tang Honfeng (唐宏峰) (2018). Uncanny,或者'故鬼重来'——近代中国的镜像图像与视错觉 [Uncanny, or 'Old Ghosts Coming Again": Mirror Images and Visual Illusions in Modern China]. Modern China Studies (dalam bahasa Tionghoa). 25 (2): 113–140.
- Tao Xiaojun (陶小军) Yang Xinmin (杨心珉) (2017). 从"折衷"到"现代":抗战寓澳时期高剑父绘画思想的嬗变 [From 'Compromise' to 'Modernity': The Evolution of Gao Jianfu's Painting during the Anti-Japanese War in Macao] (PDF). Jiangsu Social Sciences (dalam bahasa Tionghoa) (5): 208–215.
- Wakeman, Frederic (2003). Spymaster: Dai Li and the Chinese Secret Service. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-23407-9.
- Wang Jingjing (汪晶晶) (6 November 2008). 高奇峰 谁堪画圣之名 谁享最风光葬礼 [Gao Qifeng: Who Deserves the Title of the 'Painting Saint', Who has the Most Splendid Funeral]. Southern Metropolis Daily (dalam bahasa Tionghoa). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 January 2024. Diakses tanggal 17 September 2024. (via Guangzhou Digital Library)
- Warra, Carrie (1999). "Invention, Industry, Art: The Commercialization of Culture in Republican Art Magazines". Dalam Cochran, Sherman. Inventing Nanjing Road: Commercial Culture in Shanghai, 1900–1945. Ithaca, New York: Cornell East Asia Program. hlm. 61–90. ISBN 978-1-885445-63-6.
- Wong, Wendy Siuyi (2002). Hong Kong Comics. New York: Princeton Architectural Press. ISBN 978-1-56898-269-4.
- Xia Yi (夏羿) (2017). 清末民初国人对摄影媒介的认知 [The Chinese People's Understanding of the Medium of Photography in the Late Qing Dynasty and Early Republic of China] (PDF). Jiangsu Social Sciences (dalam bahasa Tionghoa) (1): 200–204.
- Zhu Wanzhang (朱万章) (31 July 2017). 高奇峰《松猿图》:画海横舟 劈波至勇 [Gao Qifeng's "Pine and Monkey": Painting a Boat Crossing the Sea and Bravely Cutting through the Waves]. rmzxb.com.cn (dalam bahasa Tionghoa). Chinese People's Political Consultative Conference. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 March 2021. Diakses tanggal 17 September 2024.