Surga

tempat keagamaan umum, biasanya di mana Tuhan bertahta
Revisi sejak 3 Januari 2010 07.23 oleh Bennylin (bicara | kontrib)

Surga atau kadang dibaca sorga adalah sebuah tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai lokasi berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Istilah ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Svarga.

Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi Swarga. Istilah Surga dalam bahasa Arab disebut Jannah, sedangkan dalam bahasa Hokkian digunakan istilah Thian (天).

Kahyangan dalam Budaya Jawa

Istilah Kahyangan berasal dari bahasa Jawa Kuna yang jika dipilah menjadi ka-hyang-an, atau bermakna "tempat tinggal para Hyang atau leluhur". Sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Indonesia, misalnya Jawa, sudah menganut agama pribumi berupa pemujaan terhadap arwah leluhur. Mereka menyebut leluhur mereka dengan istilah Hyang dan tempat tinggal mereka di alam gaib disebut kahyangan.

Dengan masuknya agama Hindu dan Buddha, maka istilah Swarga pun dipakai berdampingan dengan istilah Kahyangan, karena Swarga juga bermakna tempat tinggal para roh yang selama hidupnya berbuat kebaikan.

Dalam tradisi Jawa Baru, istilah Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari. Sementara istilah Swarga tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak sesuai aturan agamanya.

Dalam Kristen

Surga atau Kerajaan Surga adalah kehidupan kekal yang dijanjikan Yesus kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Istilah surga dipakai oleh penulis Alkitab menunjuk pada tempat yang kudus di mana Allah saat ini berada. Kehidupan kekal, ciptaan yang sempurna, tempat dimana Allah menghendaki untuk tinggal secara permanen dengan umat-Nya (Wahyu 21:3). Tidak akan lagi ada pemisahan antara Allah dan manusia. Orang-orang beriman sendiri akan hidup dengan kemuliaan, dibangkitkan dengan tubuh yang baru; tidak akan ada penyakit, tidak ada kematian dan tidak ada air mata.

Catatan Alkitab

  • Diciptakan oleh Allah. (Kejadian 1:1; Wahyu 10:6)
  • Kekal dan abadi. (Mazmur 89:30; 2 Korintus 5:1)
  • Tidak terukur. (Yeremia 31:37)
  • Tinggi. (Mazmur 103:11; Yesaya 57:15)
  • Kudus. (Ulangan 26:15; Mazmur 20:7; Yesaya 57:15)
  • Tempat kediaman Allah. (1 Raja-raja 8:30; Matius 6:9)
  • Takhta Allah. (Yesaya 66:1; Kisah 7:49)
  • Malaikat|Malaikat]]-Malaikat]]]] diam di dalam surga. (Matius 18:10; 24:36)
  • Nama orang-orang kudus terdaftar di dalam surga. (Luk 10:20; Ibr 12:23)
  • Orang-orang kudus mendapat upah di dalam surga. (Mat 5:12; 1Pet 1:4)
  • Pertobatan menyebabkan sukacita di dalam surga. (Luk 15:7)
  • Kumpulkan harta benda di dalam surga. (Mat 6:20; Luk 12:33)
  • Daging dan darah tidak mendapat bagian di dalam surga. (1Kor 15:20)
  • Kebahagiaan di surga dijelaskan. (Wahy 7:16,17)
  • Dinamai:
    • Firdaus. (2Kor 12:2,4)
    • Kerajaan Kristus dan Allah. (Ef 5:5)
    • Perhentian. (Ibr 4:9)
    • Rumah Bapa. (Yoh 14:2)
    • Sebuah lumbung. (Mat 3:12)
    • Tanah air sorgawi. (Ibr 11:16)
    • Orang jahat tidak mendapat bagian dalam surga. (Gal 5:21; Ef 5:5; Wahy 22:15)

Dalam Islam

Qur'an banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah mati di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur'an surat Ar-Ra'du 13:35:

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'du 13:35)

Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam Islam pula, jika ada seorang bocah yang mati, maka secara otomatis akan pergi ke surga, tanpa mempedulikan agama kedua orang tuanya. Surga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس) - Pardis (پردیس), dimana para nabi dan rasul, syuhada dan orang-orang saleh.

Tingkatan dan nama-nama syurga ialah:[1]

Lihat pula

Catatan kaki