Sulawesi Tenggara

provinsi di Pulau Sulawesi, Indonesia

Sulawesi Tenggara adalah sebuah provinsi di Indonesia yang beribukotakan Kendari.

Sulawesi Tenggara
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU 13/1964
Tanggal22 September 1964
Ibu kotaKendari
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 10
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 104
  • Kelurahan: 1.529
Pemerintahan
 • GubernurNur Alam, SE.
Luas
 • Total38,140 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1,959,414 (2.005)
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Hindu
 • BahasaBahasa Indonesia
Kode Kemendagri74 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS74 Edit nilai pada Wikidata
Lagu daerahPeia Tawa-tawa
Situs webwww.sultra.go.id

Provinsi Sulawesi Tenggara terletak di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi, secara geografis terletak di bagian selatan garis khatulistiwa di antara 02°45' - 06°15' Lintang Selatan dan di antara 120°45' - 124°30' Bujur Timur dan mempunyai wilayah daratan seluas 38.140 km² atau 3.814.000 ha dan wilayah perairan (laut) seluas 110.000 km² atau 11.000.000 ha.

Sejarah

Sulawesi Tenggara ditetapkan sebagai Daerah Otonom berdasar Perpu No. 2 tahun 1964 Juncto UU No. 13 Tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 (empat) kabupaten yaitu: Kabupaten Kendari, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Muna, dan Kabupaten Buton dengan Kota Kendari sebagai ibukota provinsi. Setelah pemekaran, Sulawesi Tenggara mempunyai 10 kabupaten dan 2 kota.

Demografi

Pada tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi Tenggara sekitar 1.349.619 jiwa. Kemudian tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa dan berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Badan Pusat Statistik tahun 2005 adalah sejumlah 1.959. 414 jiwa.

Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara selama tahun 1990-2000 adalah 2,79% per tahun dan tahun 2004-2005 menjadi 0,02. Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 2004-2005 hanya kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukan pertumbuhan yang positif yaitu 0,03 % dan 0,02 % per tahun, sedangkan kabupaten yang lain menunjukkan pertumbuhan negatif.

Struktur umur penduduk Sultra pada tahun 2005, penduduk usia di bawah 15 tahun 700.433 jiwa / 35,75% dari total penduduk. Sedangkan penduduk perempuan mencapai 984.987 jiwa (20.27%) dan penduduk laki-laki mencapai 974.427 jiwa (49,73%).

Pembagian Etnis Berdasarkan Bahasa

Hingga kini telah teridentifikasi 22 etnis asli di Sulawesi Tenggara berdasarkan perbedaan bahasa yang dipergunakan (ethnolinguistic groups), yang separuhnya berada di wilayah Buton baik daratan maupun kepulauan. Potret kehidupan mereka relatif sama.

Berikut 22 entis tersebut serta pemaparannya : 1. Bajau 2. Busoa 3. Cia-Cia 4. Kaimbula 5. Kamaru 6. Kioko 7. Kodeoha 8. Kulisusu 9. Kumberaha 10. Lasalimu 11. Liabuku 12. Moronene 13. Muna 14. Pancana 15. Rahambuu 16. Taloki 17. Tolaki 18. TukangBesi North 19. TukangBesi South 20. Waru 21. Wawonii 22. Wolio

1. BAJAU (Badjaw, Badjo, Bajo, Bajao, Bayo, Gaj, Luaan, Lutaos, Lutayaos, Sama, Orang Laut, Turije’ne’) 50,000 di seluruh negeri (1977 Pallesen SIL); 25,000 di Sulawesi Tengah (1979 Barr); 8,000 hingga 10,000 di Sulawesi Selatan (1983 C. Grimes SIL); 5,000 atau lebih di Maluku Utara (1982 C. Grimes SIL); beberapa ribu di Nusa Tenggara (1981 Wurm dan Hattori). Di Sulawesi Selatan di kabupaten Selayar, Bone, dan Pangkep. Di pantai timur Sulawesi Tenggara di Wowonii, Muna, Buton gaian utara, Kabaena, Kepualuan Tukang Besi bagian utara. Tersebar luas di seluruh Sulawesi, Maluku Utara (Bacan, Obi, Kayoa, dan Pulai Sula), Kalimantan, dan pulau-pulau di Laut Sunda Timur. Bahasa Bajau yang lain ada di Sabah, Malaysia, dan Philippina bagian selatan. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sama-Bajaw, Sulu-Borneo, Borneo Coast Bajaw. Dialek: Jampea, Same’, Matalaang, Sulamu, Kajoa, Roti, Jaya Bakti, Poso, Tongian 1, Tongian 2, Wallace. Dikenal sebagai Bayo dan Turijene dalam Bahasa Makassar. Dikenal sebagai Bajo dalam bahasa Bugis. Mungkin mencakup beberapa bahasa. Bahasa agak kasar dipergunakan di Maluku Utara. Ada sekolah di beberapa desa. Mereka tinggal di suatu rumah yang dibangun dil laut. Akses dengan laut. Teluk kecil, pulau, karang, Orang laut. Muslim, agama tradisional.

2. BUSOA 500 (1991 René van den Berg SIL). Sulawesi Tenggara, Kecamatan Batauga, pantai barat daya Pulau Buton, sebelah selatan wilayah Katobengke-Topa-Sulaa-Lawela. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Muna. 84% kemiripan bahasa dengan Kambe-Kambero, 70% hingga 79% dengan dialek Muna, 71% dengan Muna, 76% dengan Lantoi. Kambe-Kambero berbagi inovasi dengan Kaimbulawa, dan mungkin bukan dialek Busoa. Muslim.

3. CIA-CIA (Buton Selatan, Butung Bagian Selatan, Buton, Orang Buton, Boetoneezen) 15,000 (1986 SIL). Sulawesi Tenggara, Pulau Buton bagian selatan. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Buton. Dialek: Kaesabu, Sampolawa (Mambulu-Laporo), Wabula, Masiri. 93% kemiripan bahasa dengan Masiri, 74% dengan Kambe-Kambero, 69% dengan Busoa, 67% dengan Lantoi, 66% dengan Liabuku, 61% dengan Wolio, 60% dengan Muna. Dialek Wabula memiliki sub-dialek Wabula, Burangasi, Wali, Takimpo, Kondowa, Holimombo. “Cia-Cia” adalah nama yang sering digunakan, meskipun itu terminologi negatif. Muslim.

4. KAIMBULAWA 1,500 (1991 René van den Berg SIL). Sulawesi Tenggara, bagian Pulau Siompu. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Muna. Dialek: Lantoi, Kambe-Kambero. Suatu bahasa tersendiri; bukan dialek Muna atau Cia-Cia. 96% lkemiripan bahasa dengan Lantoi, 75% dengan Busoa, 64% hingga 74% dengan dialek Muna, 64% dengan Muna, 70% dengan Liabuku, 66% dengan Cia-Cia, 58% dengan Wolio, 45% dengan Kaledupa. Muslim.

5. KAMARU [2,000 (1979 Burhanuddin). Pulau Buton bagian tenggara, Sulawesi Tenggara. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Buton. 68% kemiripan bahasa dengan Lasalimu, 67% dengan Wolio, 54% dengan Cia-Cia, 51% dengan Pancana, 49% dengan Tukangbesi, 45% dengan Muna. Muslim.

6. KIOKO 1,000 (1991 René van den Berg SIL). Sulawesi tenggara, Kecamatan Kulisusu di Pulau Buton. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Muna. Dialek: Kioko, Kambowa. Dilaporkan menjadi bahasa tersendiri. Mungkin merupakan bagian bahasa Pancana. 82% kemiripan bahasa dengan Kambowa, 81% dengan dialek Laompo Muna, 74% dengan Muna, 75% dengan Liabuku dan Busoa. Muslim.

7. KODEOHA (Kondeha) 1,500 (1991 D. Mead SIL). Sulawesi Tenggara, kabupaten Kolaka, Kecamatan Lasusua, pantai barat Kolaka. 4 desa. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Tolaki. 75% kemiripan bahasa dengan Rahambuu; 70% dengan Tolaki, Mekongga, dan Waru; 54% dengan kelompok Mori dan Bungku. Bahasa Bugis digunakan sebagai bahasa kedua. Muslim.

8. KULISUSU (Kalisusu, Kolinsusu, Kolensusu) 22,000 (1995 SIL). Sulawesi Tenggara, Kecamatan Kulisusu dan Bonegunu di Pulau Buton bagian utara. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Bungku. 81% kemiripan bahasa antara dialek, 77% dengan Taloki, 75% dengan Koroni, 66% dengan Wawonii dan Bungku, 65% dengan Moronene, 54% dengan Mori dan Tolaki. Muslim.

9. KUMBERAHA 250 (1995 SIL). Kecamatan Lasalimu di Buton tenggara. Tidak terklasifikasi. Muslim.

10. LASALIMU 2,000 (1979 Bhurhanuddin). Bagian tenggara Pulau Buton Island, Kecamatan Lasalimu, Sulawesi Tenggara. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Buton. 68% kemiripan bahasa dengan Kamaru, 64% dengan Cia-Cia, 57% dengan Tukangbesi, 51% dengan Pancana, 50% dengan Wolio dan Muna. Muslim.

11. LIABUKU 500 hingga 1,500 mungkin (1991 R. van den Berg SIL). Sulawesi Tenggara, satu desa, utara Baubau di Kecamatan Bungi dan Kapontori, Buton selatan. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Muna. Cukup berlainan dari Muna; mungkin bagian dari Bahasa Pancana. 82% kemiripan bahasa dengan dialek Burukene Muna, 72% hingga 76% dengan dialek Muna, 72% dengan Muna, 75% dengan Kioko. Muslim.

12. MORONENE (Maronene) 31,000, termasuk 20,000 di Moronene, 11,000 di Tokotu’a (1991 D. Mead SIL). Sulawesi Tenggara, Kabupaten Buton. Dialek Tokotu’a di Pulau Kabaena, Wita Ea di daratan Kabupate Buton berhadapan dengan Kabaena, dengan Sub-dialek Rumbia di kacamatan Rubia, dan sub-dialek Poleang di Kecamatan Poleang, Poleang Timur, dan Watubangga, Kabupaten Kolaka. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Bungku. Dialek: Wita Ea (Rumbia, Poleang, Moronene), Tokotu’a (Kabaena). Dialek Moronene mempunyai 80% kemiripan bahasa dengan Tokotu’a; 68% dengan Wawonii-Menui, 66% dengan Kulisusu, 65% dengan Taloki, Koroni, Tulambatu, 64% dengan Bungku, dan 57% dengan Tolaki. Dulunya ada kerajaan. Muslim, Kristen.

13. MUNA (Wuna, Mounan) 227,000 (1989 van den Berg), termasuk 600 di Ambon (1985 SIL). 150,000 Standard Muna, 10,000 Tiworo, 7,000 Siompu, 60,000 Gumas (1989 van den Berg). Pulau Muna Sulawesi Tenggara, pantai barat daya Pulau Buton, dan Ambon, Maluku Tengah. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Muna. Dialek: Standard Muna (Muna utara), Gumas (Muna selatan), Siompu, Tiworo (Muna timur). Wuna adalah nama pribadi. 71% kemiripan bahasa dengan Pancana, 62% dengan Cia-Cia, 52% dengan Wolio, 50% dengan Lasalimu, 47% dengan Tukangbesi, 45% dengan Kamaru. Sub-dialek Standard Muna adalah: Tungkuno, Kabawo, Lawa, Katobu, Tobea Besar; Gumas adalah: Gu, Mawasangka, Lakudo, Wale-Ale, Lawama, Kadatua, Lowu-Lowu, Kalia-Lia, Katobengke, Topa, Salaa, Lawela, Laompo, Burukene. Muslim, Kristen.

14. PANCANA (Pantjana) 15,000 (1979 Bhurhanuddin). Sulawesi Tenggara, dekat Muna, Pulau Buton tengah. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Muna. Dialek: Kapontori, Kalende (Lawele), Labuandiri. Nama dialek juga menempati nma. 71% kemiripan bahasa dengan Muna, 57% dengan Cia-Cia. Mungkin lebih dari satu bahasa; Muslim.

15. RAHAMBUU (Wiau, Wiaoe) 5,000 (1991 SIL). Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kolaka, Kecamatan Pakue, pantai barat Kodeoha. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Tolaki. 87% kemiripan bahasa diantara dialek, 75% dengan Kodeoha, 70% dengan Tolaki, Mekongga, dan Waru; 54% dengan Mori dan Bungku. Muslim.

16. TALOKI (Taluki) 500 (1995 SIL). Sulawesi Tenggara, pantai barat daya Pulau Buton, Kecamatan Wakorumba, Desa Maligano, dan mungkin beberapa di Pulau Buton Selatan, Kecamatan Kapontori, Desa Wakalambe. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki. 77% kemiripan bahas dengan Kulisusu; 75% dengan Koroni; 66% dengan Wawonii, Bungku, Tulambatu; 65% dengan Moronene. Para penutur dilaporkan memiliki dwibahasa yang dtinggi di Muna. Muslim.

17. TOLAKI (To’olaki, Lolaki, Lalaki, Laki, Kolaka, “Noie”, “Noihe”, “Nehina”, “Nohina”, “Nahina”, “Akido”) 281,000, termasuk 230,000 Konawe, 50,000 Mekongga, 650 Asera, lebih sedikit dari 100 Wiwirano, 200 Laiwui (1991 D. Mead SIL). Sulawesi Tenggara, Kendari dan Kolaka. Mekongga di Pegunungan Mekongga di pinggiran barat dekat Soroako. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Tolaki. Dialek: Wiwirano, Asera, Konawe (Kendari), Mekongga (Bingkokak), Norio, Konio, Tamboki (Tambbuoki), Laiwui (Kioki). Wiwirano memiliki 88% kemiripan bahasa dengan Asera, 84% dengan Konawe, 85% dengan Mekongga, 81% dengan Laiwui, 78% dengan Waru, 70% dengan Rahambuu dan Kodeoha, 54% dengan Mori dan Bungku. Mekongga memiliki 86% kemiripan dengan Konawe, 80% dengan Laiwui. Tes kejelasan dibutuhkan dengan dialek yang tersusun diatas, Mekongga, dan Waru. Nama-nama negatif tidak lagi dipergunakan. Wiwirano hanya dituturkan oleh para tetua. Kamus. Tatabahasa. Muslim, Kristen.

18. TUKANGBESI NORTH (Wakatobi) 120,000 termasuk 60,000 di Maluku (1995 SIL); beberapa ratus di Singapore. Pulau-pulau bagian utara Kepulauan Tukangbesi, Kaledupa dan Wanci, beberapa ratus di Singapore dan Kota Baubau; di Bacan, Taliabu, Mongole, Buru, Sulabesi, Seram, dan Pulau Ambon di Maluku; Irian Jaya; dan Sumbawa. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Tukangbesi-Bonerate. Dialek: Kaledupa (Kahedupa), Wanci (Wanji, Wantji, Wanje, Wangi- Wangi). 80% kemiripan bahasa antara Kaledupa dan Wanci; mungkin bahasa terpisah. 70% hingga 75% dengan Tukangbesi Selatan, 48% dengan Lasalimu, 47% dengan Cia-Cia, 40% dengan Kamaru, rata-rataf 35% dengan bahas-bahasa tetangga. Muslim.

19. TUKANGBESI SOUTH (Tukang-Besi, Wakatobi) 130,000 termasuk 100,000 di Maluku (1995 SIL). Pulau-pualu selatan Kepulauan Tukangbesi, (Binongko dan Tomea); Taliabu, Mongole, Sulabesi, Buru, Seram, Ambon, dan Kapulauan Alor di Maluku; Dialek Bonerate di Bonerate, Madu, Kalaotoa, dan Pulau Karompa di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan; banyak pemukiman di seluruh Irian Jaya Barat. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Muna-Buton, Tukangbesi-Bonerate. Dialek: Binongko, Tomea (Tomia). Binongko memiliki 85% kemiripan bahasa dengan Tomea, 81% dengan Bonerate, Tomea 79% dengan Bonerate. 70% hingga 75% dengan Tukangbesi Utara, 48% dengan Cia-Cia, 49% dengan Lasalimu, rata-rata 35% dengan bahasa tetangga. Muslim.

20. WARU (Mopute, Mapute) 350 (1991 SIL). Sulawesi Tenggara, Kabupaten Kendari, Kecamatan Asera, Desa Mopute dekat Sunga Lindu. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Tolaki. Dialek: Waru, Lalomerui. Dialek Waru memiliki 86% kemiripan bahasa dengan Lalomerui, 79% dengan Dialek Tolaki dan Mekongga, 70% dengan Rahambuu dan Kodeoha, 54% dengan kelompok Mori dan Bungku. Test kejelasan dibutuhkan dengan Bahasa Tolaki. Muslim.

21. WAWONII (Wowonii) 22,000, termasuk 14,000 Wawonii, 7,500 Menui (1991 D. Mead SIL). Sulawesi Tenggara, Pulau Wawonii dan Menui dekat Kendari. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia Barat, Sulawesi, Sulawesi Tengah, Tengah Barat, Bungku-Mori-Tolaki, Bungku. Dialek: WAWONII, MENUI. 75% kemiripan bahasa dengan Bungku dan Tulambatu; 66% dengan Taloki, Kulisusu, dan Koroni; 65% dengan Moronene. Muslim.

22. WOLIO (Baubau, Buton, Butung, Butonese, Boetoneezen) 25,000 to 35,000 (1990). bagian barat daya Pulau Buton di Bau-Bau dan masyarakat sekitar, Sulawesi Tenggara. Austronesia, Malayo-Polynesia, Malayo-Polynesia, Sulawesi, Muna-Buton, Buton. Wolio adalah bahasa yang dipakai di istana Sultan di Baubau dan masyarakat sekitar, dan dahulu digunakan oleh para bangsawan di wilayah ini. Bahasa daerah resmi. Memiliki dasar tulisan Bahasa Arab. Nama ‘Buton’ biasanya digunakan secara umum di Sulawesi Tenggara untuk mengacu ke Wolio; di luar Sulawesi Tenggara mengacu kepada orang-orang dari Sulawesi Tenggara, atau kadang-kadang membingungkan dengan Orang Bajo sebagai pelayar. 61% kemiripan bahasa dengan Cia-Cia, 60% dengan Masiri dan Lantoi. Survey dialek dibutuhkan di Buton Selatan dan Tengah, Bungi, Sorawolio, Kapontori, Pasar Wajo, Sampolawa, Betoambari, dan Batauga. Bahasa perdagangan. Muslim.

Perekonomian

Beberapa komoditi unggulan Sulawesi Tenggara, antara lain:

  1. Pertanian, meliputi kakao, mede, kelapa, cengkeh, kopi, pinang lada dan vanili
  2. Kehutanan, meliputi kayu gelondongan dan kayu gergajian
  3. Perikanan, meliputi perikanan darat dan perikanan laut
  4. Peternakan, meliputi sapi, kerbau dan kambing
  5. Pertambangan, meliputi aspal, nikel, emas, marmer, batu setengah permata, onix, batu gamping dan tanah liat
  6. Pariwisata, meliputi

Pemerintahan

Kabupaten dan kota

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[1] Jumlah penduduk (2020)[1] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bombana Rumbia Edi Suharmanto (Pj.) 3.316,16 150.706 22 22/121
 
 
2 Kabupaten Buton Pasarwajo La Haruna (Pj.) 1.648,04 119.353 7 12/83
 
 
3 Kabupaten Buton Selatan Batauga Parinringi (Pj.) 510,00 99.173 7 10/60
 
 
4 Kabupaten Buton Tengah Labungkari Konstantinus Bukide (Pj.) 958,00 118.907 7 10/67
 
 
5 Kabupaten Buton Utara Buranga M. Ridwan Zakariah 1.923,03 68.553 6 12/78
 
 
6 Kabupaten Kolaka Kota Kolaka Muhammad Fadlansyah (Pj.) 3.283,59 243.832 12 35/100
 
 
7 Kabupaten Kolaka Timur Tirawuta Abdul Azis 3.992,53 125.311 13 16/117
 
 
8 Kabupaten Kolaka Utara Lasusua Yusmin (Pj.) 3.392,00 139.319 15 6/127
 
 
9 Kabupaten Konawe Kota Unaaha Stanley (Pj.) 6.087,68 266.299 27 57/297
 
 
10 Kabupaten Konawe Kepulauan Langara Amrullah 867,58 38.849 7 7/89
 
 
11 Kabupaten Konawe Selatan Andolo Surunuddin Dangga 4.237,74 317.826 25 15/336
 
 
12 Kabupaten Konawe Utara Wanggudu Ruksamin 5.101,76 62.403 13 11/159
 
 
13 Kabupaten Muna Kota Raha Bachrun (Plt.) 2.057,69 223.991 22 26/125
 
 
14 Kabupaten Muna Barat Sawerigadi La Ode Butolo (Pj.) 1.022,89 84.182 11 5/81
 
 
15 Kabupaten Wakatobi Wangi-Wangi Haliana 473,62 111.402 8 26/75
 
 
16 Kota Baubau - Rasman Manafi (Pj.) 295,07 167.519 8 43/-
 
 
17 Kota Kendari - Muhammad Yusuf (Pj.) 271,80 347.381 10 64/-
 
 


Daftar gubernur

Berikut merupakan daftar Gubernur Sulawesi Tenggara secara definitif sejak tahun 1964.[2][3] <onlyinclude>

  Gubernur Sulawesi Tenggara  
Nomor urut Gubernur Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Wakil Ref.
1   Jan Wayong   Independen 27 April 1964 18 Juli 1965 1 tahun, 82 hari I
(1965)
Lowong
2 Laode Hadi   Independen 28 Juli 1965 5 Oktober 1966 1 tahun, 69 hari II
(1965)
Jacob Silondae
Konggoasa
3   Eddy Sabara
(1927–1995)
  ABRIAngkatan Darat 24 April 1967 23 Juni 1978 11 tahun, 60 hari III
(1967)
Lowong
4   Abdullah Silondae
(1928–1981)
  Independen 23 Juni 1978 1981 2–3 tahun IV
(1978)
[ket. 1]
5 Alala
(1937–2003)
  Independen 23 September 1982 23 September 1987 5 tahun, 0 hari V
(1982)
Zainal Arifin Sugianto
23 September 1987 23 Desember 1992 5 tahun, 91 hari VI
(1987)
Sudjatmiko
6 Laode Kaimoeddin
(1935–2009)
  Independen 23 Desember 1992 23 Desember 1997 5 tahun, 0 hari VII
(1992)
D. Muchidin
23 Desember 1997 18 Januari 2003 5 tahun, 26 hari VIII
(1997)
Hoesein Effendy [ket. 2]
7   Ali Mazi
(lahir 1961)
  Golkar 18 Januari 2003 18 Januari 2008 5 tahun, 0 hari IX
(2003)
Yusran A. Silondae [ket. 3]
8 Nur Alam
(lahir 1967)
  PAN 18 Februari 2008 18 Februari 2013 5 tahun, 0 hari X
(2008)
Saleh Lasata
18 Februari 2013 18 Februari 2018[a] 5 tahun, 0 hari XI
(2013)
(7)   Ali Mazi
(lahir 1961)
  NasDem 5 September 2018 5 September 2023 5 tahun, 0 hari XII
(2018)
Lukman Abunawas
9 Andi Sumangerukka
(Terpilih)
(lahir 1963)
  PPP 7 Februari 2025 Belum dilantik XIII
(2024)
Hugua
akan menjabat
[6]

Pengganti sementara

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara.

Pejabat Potret Partai Awal Akhir Masa jabatan Periode Gubernur definitif Ref.
Tim Panca Tunggal 5 Oktober 1966 19 Oktober 1966 14 hari Transisi
(1966–1967)
  Eddy Sabara
(Penjabat)
  ABRIAngkatan Darat 19 Oktober 1966 1 April 1967 164 hari
1 April 1967 24 April 1967 23 hari
1981 23 September 1982 0–1 tahun IV
(1978)
Abdullah Silondae [ket. 4]
Yusran A. Silondae
(Pelaksana Tugas)
  Independen 2006 2007 0–1 tahun IX
(2003)
Ali Mazi
Zainal Abidin
(Pelaksana Harian)
  Nonpartisipan 18 Januari 2008 18 Februari 2008 31 hari Transisi
(2008)
Saleh Lasata
(Pelaksana Tugas)
  PAN 6 Juli 2017 18 Februari 2018 227 hari XI
(2013)
Nur Alam [7]
Teguh Setyabudi
(Penjabat)
  Nonpartisipan 18 Februari 2018 5 September 2018 229 hari Transisi
(2018)
[8]
Andap Budhi Revianto
(Penjabat)
  Nonpartisipan 5 September 2023 Petahana 1 tahun, 121 hari Transisi
(2023–sekarang)
Catatan
  1. ^ Berstatus non-aktif dari 6 Juli 2017 hingga 18 Februari 2018, jabatan diisi oleh Pelaksana Tugas Saleh Lasata[5]
Keterangan
  1. ^ Wafat saat menjabat
  2. ^ Masa jabatan diperpanjang akibat terjadinya kerusuhan pasca pemilihan Gubernur
  3. ^ Diaktifkan kembali melalui Keppres N.059/P/2007 pada jabatannya semula sebagai Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membuktikan bahwa Ali Mazi tidak pernah berbohong kepada publik dan masyarakat Sultra[4]
  4. ^ Menggantikan Gubernur Abdullah Silondae yang wafat pada saat menjabat

Perwakilan di Jakarta

Anggota DPR dari Provinsi Sulawesi Tenggara

  • Andi Rahmat (F. Demokrat)
  • Yan Hendrizal (F. PKS)
  • Wa Ode Nurhayati (P. PAN)
  • Umar Arsal Al Habsy (P Demokrat)
  • Oheo Sinapoy( P Golkar)

Anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Tenggara

  • La Ode Ida
  • Drs. Kamaruddin MBA
  • Abd. Jabbar Toba
  • Abidin Mustafa

Pranala luar

4°30′S 122°44′E / 4.500°S 122.733°E / -4.500; 122.733

  1. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-12. 
  2. ^ "Indonesian Provinces". World Statesmen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-16. Diakses tanggal 9 Maret 2016. 
  3. ^ "Sejarah Sultra". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-16. Diakses tanggal 15 Oktober 2017. 
  4. ^ "Ali Mazi Terbukti Tidak Bohong". Merdeka.com. 28 Juli 2007. Diakses tanggal 13 September 2018. [pranala nonaktif permanen]
  5. ^ "Mendagri Tunjuk Saleh Lasata Plt Gubernur Sultra". sultra.antaranews.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024. 
  6. ^ "ASR-Hugua Ditetapkan KPU Pemenang Pilgub Sultra 2024, Unggul 52,39 Persen". detiksultra.com. 8 Desember 2024. Diakses tanggal 9 Desember 2024. 
  7. ^ "Nur Alam Ditahan KPK, Mendagri Beri Surat Tugas Plt ke Wagub Sultra". detik.com. 6 Juli 2017. Diakses tanggal 27 Juni 2024. 
  8. ^ "Teguh Setyabudi Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Sultra". Kementerian Dalam Negeri. 19 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-01. Diakses tanggal 1 Maret 2018.