Kitab Maleakhi

Salah satu kitab dalam Perjanjian Lama yang termasuk dalam kitab nabi-nabi kecil
Revisi sejak 28 Februari 2011 07.36 oleh PT05Benni (bicara | kontrib)

Kitab Malekahi merupakan kitab yang diletakkan terakhir dalam Alkitab Perjanjian Lama dan ditulis oleh nabi Maleakhi sekitar abad kelima Sebelum Masehi, sesudah Bait Allah di Yerusalem dibangun kembali. Buku ini terutama dimaksudkan untuk mendorong para imam dan rakyat supaya membaharui kesetiaan mereka kepada perjanjian dengan Tuhan. Sudah jelas bahwa ada kemerosotan dalam kehidupan dan cara beribadat umat Tuhan. Para imam dan rakyat menipu Tuhan: mereka tidak memberikan kepada Tuhan apa yang harus mereka persembahkan kepada-Nya dan tidak hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Tetapi Tuhan akan datang untuk mengadili dan menyucikan umat-Nya. Ia akan mengirim utusan-Nya untuk menyiapkan jalan dan mewartakan perjanjian Tuhan.

Latar belakang

Kitab Maleakhi merupakan suatu kitab yang ditulis setelah pembuangan.[1] Beberapa puluh tahun sebelumnya Nabi Nehemia telah membangun tembok-tembok Yerusalem serta para tawanan sebanyak 50.000 orang pada zaman Zerubabbel dan imam besar Yosuatelah kembali.[1] Dalam kitab ini diperlihatkan bahwa para imam mulai berbuat kejahatan di mata Tuhan seperti melakukan ketidakadilan, bergaul dengan penyembah berhala, dan menolak membayar persepuluhan.[1] Dalam keadaan seperti ini dibutuhkan seorang nabi yang mengingatkan para imam akan kesalahannya.[1]


Berdasarkan Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002

Lihat pula


Templat:Link FA

  1. ^ a b c d Frank M. Boyd. 2006. Kitab Nabi-nabi Kecil. Jawa Timur: Gandum Mas.