Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda

bandar udara di Indonesia

|}

Bandara Sultan Iskandar Muda
Lapangan Terbang Sultan Iskandar Muda
Sultan Iskandar Muda Airport
Lughawe van Sultan Iskandar Muda
Aeropuerto de Sultan Iskandar Muda
Berkas:Gedung bandara SIM dari arah jalan.jpg
  • IATA: BTJ
  • ICAO: WITT

    Berkas:Sultan Iskandar Muda Airport.jpg
    Bandara Sultan Iskandar Muda Berkas:1298767227airport-sim.jpg
    Bandara Sultan Iskandar Muda dari Udara

    BTJ/WITT di Indonesia
    BTJ/WITT
    BTJ/WITT
    Lokasi Bandar Udara di Indonesia
Informasi
JenisSipil dan Militer
PengelolaPT. Angkasa Pura II
LokasiBlang Bintang, Banda Aceh
Zona waktuWIB (UTC+7)
(Jam Operasi=04.45-21.30 WIB)
Koordinat{{{coordinates}}}
Landas pacu
Arah Panjang Permukaan
ft m

Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, lebih dikenal sebagai Bandara Sultan Iskandar Muda (IATA: BTJ, ICAO: WITT) adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Banda Aceh dan sekitarnya, yang terletak di wilayah Kecamatan Blang Bintang, Aceh Besar, Provinsi Aceh. Bandara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura II, untuk melayani rute domestik dan internasional. Saat ini sudah ada dua penerbangan internasional, yaitu Air Asia ke Kuala Lumpur dan Firefly ke Penang. Bandara ini juga pernah difungsikan sebagai basis pengiriman obat-obatan sesudah Gempa bumi Samudera Hindia 2004, yang hilir mudik dari berbagai wilayah di Dunia, kepada para pengungsi yang terisolir di berbagai wilayah yang dihantam Tsunami di Aceh.

Sejarah

Bandar udara ini pernah dilayani oleh Garuda Indonesia sebanyak 4 (empat) kali.

Pemegang Kendali

Bandar udara ini kendali operasionalnya dipegang PT. Angkasa Pura II yang juga menaungi 11 Bandar udara lainnya.

Basis pengiriman obat-obatan sesudah Tsunami Aceh 26 Desember 2004

Tsunami yang meluluhlantakkan Aceh membuat masyarakat dunia terpanggil hatinya untuk mengirimkan bantuan ke Aceh. Menurut data yang dari berbagai sumber, dana yang dipakai untuk membangun fasilitas yang hancur atau lebih jelasnya Total Kerusakan akibat Tsunami di Aceh memakan dana 4,5 miliar AS $ (kalau dirupiahkan dan dibulatkan total dananya adalah 450 triliun Rupiah).

Galeri

Garuda Indonesia berangkatkan Jamaah Haji Kloter VII dari Banda Aceh Hasan Tiro saat berada di Banda Aceh Air Asia saat di Banda Aceh Ruang Check-In Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh Jembatan Udara dan Mobil Patroli Bandara Pesawat Lion Air saat di Banda Aceh Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh diselimuti Awan Gelap Sriwijaya Air akan lepas landas dari Banda Aceh

Maskapai dan destinasi

Berkas:Tiro4.jpg
AirAsia saat berada di Banda Aceh
MaskapaiTujuanTerminal
 
AirAsia
  Berkas:Msia-crest.jpg   Kuala Lumpur(KUL) Internasional
 
Batavia Air
    Jakarta(CGK) dan  Medan(MES) Domestik
Cardig AirJakarta (CGK) Kargo
 
Firefly
  Berkas:Msia-crest.jpg   Penang(PEN) Internasional
Berkas:Garuda Indonesia Logo horizontal.png
Garuda Indonesia
  Jakarta(CGK) dan  Medan(MES) Domestik
Garuda IndonesiaJeddah (JED) Internasional
Berkas:Logolionair.gif
Lion Air
  Jakarta(CGK) dan   Medan(MES) Domestik
Berkas:Logo Sriwijaya Air.png
Sriwijaya Air
  Medan(MES) Domestik
 
Susi Air
  Nagan Raya(MEQ) Domestik

Mantan Maskapai

MaskapaiTujuanTerminal
Berkas:Log adam.gif
Adam Air
Jakarta (CGK)
Izin Penerbangan dicabut
Domestik
Berkas:Logo merpati lowres.jpg
Merpati Nusantara Airlines
Medan (MES) Domestik

Permasalahan Baru

Sebuah jalur taksi untuk maskapai domestik diketahui telah di potong, sehingga maskapai domestik yang datang ke Banda Aceh harus berhenti cepat, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Jenis Pesawat yang bisa didarati

Sebuah Kejadian Unik

Kejadian unik terjadi pada Batavia Air penerbangan Y6-538 rute Banda Aceh - Medan - Jakarta yang berangkat pukul 07.35 WIB, pada tanggal 7 Februari 2011. Penumpang, pramugara/ri, dan pilot dalam pesawat itu hanya berjumlah 12 orang.

Lihat Juga

Referensi

Pranala luar