Tauhid
Bagian dari seri |
Akidah |
---|
Termasuk: 1Salafi (Ahli Hadis dan Wahhabi) 2Al-Ahbasy dan Barelvi 3Deobandi dan Millî Görüş 4Alawi, Qizilbash, Bektashi; 6Jahmiyah 5Qaramithah, Hassasin, & Druze 7Ajardi, Azariqah, Baihasiyya, Najdat, & Sūfrī 8Wahbiyyah, Nukkari, & Azzabas 9Mevlevi, Süleymancı, & tarekat-tarekat Sufi 10Bahsyamiyyah, Bisyriyyah, & Ikhshîdiyya 11Bektashi dan Qalandari Portal Islam |
Bagian dari seri |
Islam |
---|
Tauhid (Arab :توحيد), adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah.
Tauhid menurut (salafi) dibagi menjadi 3 macam yakni tauhid rububiyah, uluhiyah dan Asma wa Sifat. Mengamalkan tauhid dan menjauhi syirik merupakan konsekuensi dari kalimat sahadat yang telah diikrarkan oleh seorang muslim.
Kedudukan tauhid dalam Islam
Seorang muslim meyakini bahwa tauhid adalah rukun iman yang pertama, dan merupakan pondasi dasar dalam keyakinan Muslim. diwujudakan dengan dua kalimat syahadat. Dan para ulama sepakat bahwa setiap manusia yang mengucapkan dua kalimat syahadat tidak dapat dihukumi kafir.
Dalil Al-Qur'an tentang keutamaan & keagungan tauhid
Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman: "Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (QS An Nahl: 36)
"Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan" (QS At Taubah: 31)
"Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik)" (QS Az Zumar: 2-3)
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus" (QS Al Bayinah: 5)
Perkataan ulama tentang tauhid
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan: "Orang yang mau mentadabburi keadaan alam akan mendapati bahwa sumber kebaikan di muka bumi ini adalah bertauhid dan beribadah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa serta taat kepada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam. Sebaliknya semua kejelekan di muka bumi ini; fitnah, musibah, paceklik, dikuasai musuh dan lain-lain penyebabnya adalah menyelisihi Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan berdakwah (mengajak) kepada selain Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa. Orang yang mentadabburi hal ini dengan sebenar-benarnya akan mendapati kenyataan seperti ini baik dalam dirinya maupun di luar dirinya" (Majmu' Fatawa 15/25)
Karena kenyataannya demikian dan pengaruhnya-pengaruhnya yang terpuji ini, maka syetan adalah makhluk yang paling cepat (dalam usahanya) untuk menghancurkan dan merusaknya. Senantiasa bekerja untuk melemahkan dan membahayakan tauhid itu. Syetan lakukan hal ini siang malam dengan berbagai cara yang diharapkan membuahkan hasil.
Jika syetan tidak berhasil (menjerumuskan ke dalam) syirik akbar, syetan tidak akan putus asa untuk menjerumuskan ke dalam syirik dalam berbagai kehendak dan lafadz (yang diucapkan manusia). Jika masih juga tidak berhasil maka ia akan menjerumuskan ke dalam berbagai bid'ah dan khurafat. (Al Istighatsah, karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah hal 293, lihat Muqaddimah Fathul Majiid tahqiq DR Walid bin Abdurrahman bin Muhammad Ali Furayaan, hal 4)
Pembagian tauhid
Mengenai Tauhid, Imam Ghozali membaginya menjadi empat :
- Tauhid seorang yang menyatakan Tidak ada Tuhan kecuali Allah, sementara kalbunya melalaikan makna ucapakannya, tauhidnya orang munafik.
- Tauhid yang membenarkan makna ungkapan-ungkapan Syahadat, tauhidnya orang-orang awam.
- Tauhidnya orang yang menyaksikan kebenaran ungkapan tersebut secara kasyf dengan cahaya Yang Maha Benar, tauhidnya orang-orang yang akrab dengan Allah, para muqorrobin.
- Tauhid seorang yang tidak melihat dalam wujud kecuali hal yang tunggal, tauhidnya orang-orang yang benar, para shiddiqin, para sufi menyebutnya kefanaan dalam tauhid.
Referensi
- (Indonesia) [1]
Pranala luar
- (Indonesia) [thoriqoh-indonesia.org/ Berjalan di atas tuntunan Warasatul Anbiya']