Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Kalimantan Selatan | |
---|---|
Motto: Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing (Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir) | |
Negara | Indonesia |
Tanggal | 14 Agustus 1950 |
Ibu kota | Banjarmasin |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Gubernur | Drs. H. Rudy Ariffin |
Luas | |
• Total | 36.985 km2 (14,280 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 3.626.616 |
• Kepadatan | 98/km2 (250/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam (96,67%) Kristen (1,32%) Katolik (0,44%) Hindu (0,44%) Buddha (0,32%) Lain-lain (0,80%)[1] |
• Bahasa | Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Indonesia (id), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy) |
Kode Kemendagri | 63 |
Kode BPS | 63 |
DAU | Rp. 683.511.441.000.- |
Lagu daerah | Ampar-ampar Pisang |
Situs web | www.kalselprov.go.id |
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).[2]
Sejarah
Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar. Setelah Indonesia merdeka, Kalimantan dijadikan propinsi tersendiri dengan Gubernur Ir. Pangeran Muhammad Noor. Sejarah pemerintahan di Kalimantan Selatan juga diwarnai dengan terbentuknya organisasi Angkatan Laut Republik Indonesia ( ALRI ) Divisi IV di Mojokerto, Jawa Timur yang mempersatukan kekuatan dan pejuang asal Kalimantan yang berada di Jawa. Dengan ditandatanganinya Perjanjian Linggarjati menyebabkan Kalimantan terpisah dari Republik Indonesia. Dalam keadaan ini pemimpin ALRI IV mengambil langkah untuk kedaulatan Kalimantan sebagai bagian wilayah Indonesia, melalui suatu proklamasi yang ditandatangani oleh Gubernur ALRI Hasan Basry di Kandangan 17 Mei 1949 yang isinya menyatakan bahwa rakyat Indonesia di Kalimantan Selatan memaklumkan berdirinya pemerintahan Gubernur tentara ALRI yang melingkupi seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Wilayah itu dinyatakan sebagai bagian dari wilayah RI sesuai Proklamasi kemerdekaaan 17 agustus 1945. Upaya yang dilakukan dianggap sebagai upaya tandingan atas dibentuknya Dewan Banjar oleh Belanda.
Menyusul kembalinya Indonesia ke bentuk negara kesatuan kehidupan pemerintahan di daerah juga mengalamai penataaan. Di wilayah Kalimantan, penataan antara lain berupa pemecahan daerah Kalimantan menjadi 3 propinsi masing-masing Kalimantan Barat, Timur dan Selatan yang dituangkan dalam UU No.25 Tahun 1956. Berdasarkan UU No.21 Tahun 1957, sebagian besar daerah sebelah barat dan utara wilayah Kalimantan Selatan dijadikan Propinsi Kalimantan Tengah. Sedangkan UU No.27 Tahun 1959 memisahkan bagian utara dari daerah Kabupaten Kotabaru dan memasukkan wilayah itu ke dalam kekuasaan Propinsi Kalimantan Timur. Sejak saat itu Propinsi Kalimantan Selatan tidak lagi mengalami perubahan wilayah, dan tetap seperti adanya. Adapun UU No.25 Tahun 1956 yang merupakan dasar pembentukan Propinsi Kalimantan Selatan kemudian diperbaharui dengan UU No.10 Tahun 1957 dan UU No.27 Tahun 1959.
Kondisi dan sumber daya alam
Geografi
Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.
Keanekaragaman hayati
Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.
Sumber Daya Alam
Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll[3]
Kependudukan
Suku bangsa
Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain:[4]
- Orang Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[5]
- Orang Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
- Orang Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
- Suku Bukit, di daerah Dayak Pitap, Haruyan Dayak, Loksado, Harakit, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang, Bangkalan Dayak
- Suku Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
- Suku Bakumpai, di daerah Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
- Suku Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak Balangan), Dayak Samihim
- Suku Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
- Suku Dusun Deyah, di kecamatan Muara Uya, Upau dan Gunung Riut
- Suku Lawangan, di desa Binjai, Dambung Raya
- Orang Madura Madurejo, di desa Madurejo, Mangkauk
- Orang Jawa Tamban, di daerah Tamban, Barito Kuala
- Orang Cina Parit, di daerah Pelaihari
- Suku Bajau, di daerah Semayap, Tanjung Batu
- Orang Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
- Suku Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa Barambai, Sari Utama), Suku Sunda di desa Hegar Manah, dan suku Flores di Kembang Kuning.
Suku Bangsa di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:[6]
Nomor | Suku Bangsa | Jumlah | Konsentrasi |
---|---|---|---|
1 | Suku Banjar | 2.271.586 | 76,34% |
2 | Suku Jawa | 391.030 | 13,14% |
3 | Suku Bugis | 73.037 | 2,45% |
4 | Suku Madura | 36.334 | 1,22% |
5 | Suku Bukit (Dayak Meratus) | 35.838 | 1,20% |
6 | Suku Mandar | 29.322 | 0,99% |
7 | Suku Bakumpai | 20.609 | 0,69% |
8 | Suku Sunda | 18.519 | 0,62% |
9 | Suku Betawi | 1.113 | 0,04% |
10 | Suku Minangkabau | 989 | 0,03% |
11 | Suku Banten | 196 | 0,01% |
12 | Suku-suku lainnya | 96.867 | 3,26% |
Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
- Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
- Dayak (rumpun Ot Danum)
- Suku Dayak Bukit
- Suku Banjar (1526)
- Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan Suku Mandar
- Suku Jawa dan Suku Madura
- Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis Arab-Indonesia[7][8][9][10]
- Etnis Eropa (1860-1942), umumnya sudah kembali ke Eropa[11]
Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, bahasa Lawangan dan bahasa Bukit.
Agama
Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Suku Banjar yang mendiami sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan menganut Agama Islam, demikian pula Suku Dayak Bakumpai di daerah aliran Sungai Barito. Suku Bukit di kawasan Pegunungan Meratus umumnya masih mempertahankan Kepercayaan Kaharingan dan sebagian lainnya menganut Agama Kristen. Suku Dayak Maanyan Warukin di Kabupaten Tabalong dan Samihim di Kabupaten Kotabaru mayoritas beragama Kristen, sementara Suku Dayak Dusun Balangan di Kecamatan Halong menganut agama Buddha.
Pemerintahan
Sejak tanggal 14 Agustus 2011, aktivitas pemerintahan Kalimantan Selatan berpindah dari Kota Banjarmasin ke Kota Banjarbaru
Daftar Kabupaten dan Kota
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Daftar gubernur
Berikut adalah daftar orang yang pernah menjabat Gubernur Kalimantan Selatan. Jabatan ini merupakan warisan dari Gubernur Provinsi Kalimantan yang menjabat antara 1945 dan 1957 yang beribu kota di Kota Banjarmasin, hingga akhirnya dipindah ke Kota Banjarbaru.
Gubernur Kalimantan Selatan | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Foto | Gubernur (lahir–wafat) |
Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Wakil Gubernur | ||
Untuk daftar Gubernur Kalimantan, lihat Daftar Gubernur Kalimantan | |||||||||
1 | Syarkawi (1907–?) |
1957 | 1959 | 1 | |||||
2 | Maksid (1917–1996) |
1959 | 1963 | 2 | |||||
3 | Aberani Sulaiman (1925–2001) |
1963 | 1968 | 3 | |||||
4 | Jamani (?) |
1968 | 1970 | 4 | [13] | ||||
5 | Subardjo Surosarojo (1928–1999) |
1970 | 1980 | 5 | |||||
6 | |||||||||
6 | Mistar Cokrokusumo (1926–1984) |
1980 | 1984 | 7 | |||||
7 | Muhammad Said (1936–2022) |
1984 | 1995 | ||||||
8 | |||||||||
9 | Gusti Hasan Aman (1992–95) | ||||||||
8 | Gusti Hasan Aman (l.1938) |
1995 | 2000 | 10 | Bachtiar Murad | ||||
9 | Sjachriel Darham (1945–2014) |
2000 | Maret 2005 | 11 | Husin Kasah | ||||
10 | Rudy Ariffin (l.1953) |
5 Agustus 2005 | 5 Agustus 2010 | 12 | Rosehan Noor Bahri | ||||
5 Agustus 2010 | 5 Agustus 2015 | 13 | Rudy Resnawan | ||||||
11 | Sahbirin Noor (l.1967) |
12 Februari 2016 | 12 Februari 2021 | 14 | |||||
25 Agustus 2021 | 13 November 2024 | 15 | [a] | Muhidin | |||||
12 | Muhidin (l.1958) |
16 Desember 2024 | Petahana | [b] |
Pejabat sementara
Potret | Pejabat | Partai | Awal | Akhir | Periode | Gubernur definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Abu Jazid Bustomi (Penjabat) (1910–1987) |
ABRI | Mei 1963 | September 1963 | — | Transisi (1963) |
|||
Tursandi Alwi (Penjabat) (l.1950) |
Independen | Maret 2005 | 9 Agustus 2005 | — | Transisi (2005) |
|||
Tarmizi Abdul Karim (Penjabat) (l.1956) |
Independen | 10 Agustus 2015 | 12 Februari 2016 | — | Transisi (2015–2016) |
|||
Rudy Resnawan (pelaksana tugas) (l.1961) |
Independen | 26 September 2020 | 5 Desember 2020 | 14 | Sahbirin Noor | |||
Roy Rizali Anwar (pelaksana harian) |
Independen | 12 Februari 2021 | 15 Februari 2021 | — | Transisi (2021) |
|||
Safrizal Z.A. (penjabat) (l.1970) |
Independen | 15 Februari 2021 | 25 Agustus 2021 | |||||
Roy Rizali Anwar (pelaksana harian) |
Independen | 13 November 2024 | 23 November 2024 | 15 | Sahbirin Noor | [a][c] | ||
Muhidin (pelaksana tugas) (l.1958) |
PAN | 24 November 2024 | 16 Desember 2024 | [d] |
- Catatan
- ^ a b Sahbirin Noor mengundurkan diri
- ^ Di Lantik Untuk Mengisi Kekosongan Gubernur Kalimantan Selatan Periode 2021-2024
- ^ Posisi seharusnya diisi oleh Wakil Gubernur Muhidin sebagai Pelaksana Tugas, namun Muhidin cuti kampanye untuk Pemilihan umum Gubernur Kalimantan Selatan 2024
- ^ Menggantikan Sahbirin Noor yang mengundurkan diri
Perwakilan
Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Kalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:
Pendidikan
Di Kalimantan Seatan terdapat beberapa perguruan tinggi, seperti Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjary, Politeknik Negeri Banjarmasin, dan IAIN Antasari.
Perekonomian
Tenaga kerja
Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat sebanyak 38,20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 20,59 persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (19,66 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,92 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (33,35 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,45 persen).[14]
Pertanian & Perkebunan
Hasil utama pertanian adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan langsat.[15] Untuk perkebunan adalah kelapa sawit.
Industri
Industri di Kalimantan Selatan didominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang.[16] Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009.[17]
Jasa
Pertambangan
Pertambangan didominasi batu bara, di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer, dan batu-batuan.[15]
Ekspor & Impor
Keuangan & Perbankan
Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebagai imbas krisis finansial global. Namun demikian beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga mencapai Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK.
Dana masyarakat yang dihimpun perbankan Kalsel pada akhir tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13% (y-o-y). seluruh jenis rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51% (y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).
Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, pada akhir Desember 2009 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).
Dengan perkembangan tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% di tahun 2008 menjadi 75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, resiko kredit di tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni dengan rasio NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun 2008 yang mencapai 4,76%.[18]
Jumlah lembaga perbankan di Kalimantan Selatan terdiri dari 15 bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank perkreditan rakyat (BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196 kantor, dan dukungan 123 ATM.[15]
Transportasi
Pariwisata dan peninggalan sejarah
Banjarmasin
- Komplek Makam Sultan Suriansyah
- Komplek Makam Pangeran Antasari
- Masjid Sultan Suriansyah
- Pasar Terapung Muara Kuin
- Festival Nanang dan Galuh Banjar
- Museum Wasaka
- Kubah Surgi Mufti
- Makam Ratu Zaleha
Banjarbaru
Banjar
- Pusat Penjualan Batu Permata Cahaya Bumi Selamat Martapura
- Pasar Terapung Lok Baintan
- Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjary Kelampaian
- Taman Hutan Raya Sultan Adam Mandiangin
- Lembah Kahung
- Rumah Bubungan Tinggi Teluk Selong Ulu di Teluk Selong Ulu, Martapura Barat, Banjar
- Rumah Gajah Baliku Teluk Selong Ulu di Teluk Selong, Martapura, Banjar.
- Rumah Balai Bini Desa Teluk Selong Ulu di desa Teluk Selong Ulu, Martapura, Banjar.
- Rumah Palimbangan Desa Pasayangan di Pasayangan, Martapura, Banjar.
- Makam Datu Ambulung di Martapura, Banjar.
- Masjid Jami Sungai Batang di Martapura, Banjar
- Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan di Gambut, Banjar
- Makam Sultan Adam di Kelurahan Jawa Martapura, Banjar
- Makam Sultan Inayatullah di Kampung Keraton Martapura, Banjar
- Makam Sultan Sulaiman Saidullah di Desa Lihung, Karang Intan, Banjar
Barito Kuala
- Jembatan Barito
- Jembatan Rumpiang
- Pulau Kembang
- Pulau Kaget
- Makam Haji Japeri
- Makam Panglima Wangkang di Marabahan, Barito Kuala
- Rumah Bulat (Rumah Joglo Desa Penghulu) di desa Penghulu, Marabahan, Barito Kuala
- Rumah Gajah Baliku Desa Penghulu
- Makam Datuk Aminin
Hulu Sungai Selatan
- Loksado (Wisata Alam Pegunungan dan Arung Jeram Balanting Paring (Bamboo Rafting), Balian)
- Masjid Su'ada di Wasah Hilir
- Benteng Gunung Madang, di Sei Madang
- Makam Haji Saadudin di Taniran
- Makam Datu Patinggi Mandapai
- Makam Tumpang Talu
- Gedung Musyawaratutthalibin di Simpur
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Tibung di Kandangan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Baruh Kambang di Negara, Daha Selatan
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Habirau di Daha Selatan
- Rumah Perjuangan di Karang Jawa, Kandangan
- Rumah Perjuangan di Durian Rabung
- Rumah Bersejarah di Simpur
- Monumen 17 Mei di Niih
- Tanuhi (Kolam Renang dan Pemandian Air Panas Alami)
Hulu Sungai Tengah
Hulu Sungai Utara
- Candi Agung Amuntai di Paliwara
- Masjid Jami Sungai Banar
- Masjid Jami Assuhada
- Masjid Basar Pandulangan
Tapin
- Goa Batu Hapu
- Candi Laras di Kecamatan Candi Laras Selatan
- Masjid Al-Mukarromah di Banua Halat Kiri, Tapin
- Makam Datu Sanggul di Tatakan
- Masjid Gadung Keramat
- Rumah Bubungan Tinggi Desa Lawahan
Kotabaru
- Gunung Bamega
- Makam Ratu Intan di Bakau, Pamukan Utara, Kotabaru
- Kompleks Makam Raja-raja Kotabaru di Pulau Laut Utara
Tanah Laut
- Gunung Kayangan
- Pantai Takisung
- Pantai Swarangan
- Pantai Batakan
- Benteng Tabanio
- Makam Keramat Istana
- Makam Datu Ingsat
Tanah Bumbu
- Makam Syekh Haji Muhammad Arsyad
- Makam Pangeran Agung
- Pantai Pagatan
- Pantai Angsana
- Pantai Pulau Salak
Tabalong
- Masjid Pusaka dan Makam Penghulu Rasyid di Banua Lawas
- Makam Gusti Buasan di Tabalong
- Masjid Jami Puain Kanan di Tanta
- Goa Babi di Desa Randu, Muara Uya
- Makam Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari di Kelua
Olahraga
Musik
Tarian tradisional
Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.
Rumah Adat
Rumat adat Kalimantan Selatan, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.
Makanan dan Minuman
Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol dan ketupat khas kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.
Pers dan media
Bahasa Daerah
- Bahasa Melayu Lokal:
- Bahasa Banjar (bjn)
- Dialek Banjar Hulu
- Dialek Banjar Kuala
- Bahasa Barangas)
- Bahasa Melayu Bukit (bvu)
- Bahasa Banjar (bjn)
- Bahasa Barito
- Barito Barat
- Barito Barat bagian Selatan:
- Bahasa Bakumpai (bkr)
- Barito Barat bagian Selatan:
- Barito Timur
- Barito Timur bagian Utara:
- Barito Timur bagian Tengah dan Selatan
- Bagian Tengah:
- Bahasa Dusun Deyah (dun)
- Bagian Selatan:
- Bahasa Maanyan (mhy)
- Bagian Tengah:
- Barito Barat
Daerah Pemilihan DPR RI 2009
Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Daerah Pemilihan | Nama | Jumlah kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Habib Aboe Bakar Alhabsyi[19][20] Ismet Ahmad[20] Taufiq Effendi |
6 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Gusti Iskandar Sukma Alamsyah[20] Abadi Noor Supit Aditya Mufti Arifin[20] Bahrudin Syarkawie[20] |
5 kursi |
- Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
- Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru
Dewan Perwakilan Daerah
Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009
Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor | Daerah | Jumlah kursi |
Kalimantan Selatan 1 | Banjarmasin | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 2 | Banjar, Banjarbaru | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 3 | Barito Kuala | 5 kursi |
Kalimantan Selatan 4 | Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah | 10 kursi |
Kalimantan Selatan 5 | Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong | 8 kursi |
Kalimantan Selatan 6 | Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru | 12 kursi |
Seni dan Budaya
Seni Karawitan
- Gamelan Banjar
- Musik Panting (suku Banjar)
- Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
- Musik Bumbung
- Musik Kintung
- Musik Kangkanong
- Musik Salung
- Musik Suling
- Musik Bamban
- Musik Masukkiri (suku Bugis)
Teater tradisional dan wayang
- Mamanda (teater tradisional suku Banjar)
- Lamut (suku Banjar)
- Madihin (suku Banjar)
- Wayang Kulit Banjar (suku Banjar)
- Wayang Gung (wayang orang suku Banjar)
- Balian(suku Dayak Bukit)
Tarian
Tarian suku Banjar:
- Baksa Kambang
- Radap Rahayu
- Kuda Gepang
- Tarian suku Banjar lainnya
Tarian suku Dayak Bukit:
- Tari Tandik Balian
- Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
- Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)
Lagu
Lagu Daerah suku Banjar antara lain:
Rumah Adat
- Rumah Adat Suku Banjar disebut Rumah Bubungan Tinggi
- Rumah Adat Suku Dayak Bukit disebut Balai
Pakaian Adat
- Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
- Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
- Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
- Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
- Pangantin Babaju Kubaya Panjang
Pariwisata dan peninggalan sejarah
Rujukan
- Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
- Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
- Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
- Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
- Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
- Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
- Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
- Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
- M. P. Lambut, Kalimantan Selatan (Indonesia). Inspektorat, Mewujudkan good governance di Kalimantan Selatan: kumpulan pikiran urang Banua, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ISBN 979-3381-26-4, 9789793381268
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi pemerintah provinsi
- (Indonesia) Peta Kalimantan Selatan
- (Indonesia) Sejarah Banjar
- (Indonesia) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2007
- (Indonesia) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2006
- (Indonesia) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005
- (Indonesia) BUKU PROFIL PENATAAN RUANG PROPINSI KALIMANTAN SELATAN 2003
- (Indonesia) Perda n0.9 tahun 2000
- (Indonesia) Korem 101/Antasari
- (Indonesia) Profil Demografi Kalsel
- (Indonesia) Profil Ekonomi Kalsel
- (Indonesia) Profil Wisata Kalsel
- (Indonesia) Ekonomi Regional Kalsel
- (Indonesia) Statistik Regional Kalsel
Referensi
- ^ "Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut - Provinsi Kalimantan Selatan". Diakses tanggal 2012-04-08.
- ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses tanggal 2012-04-08.
- ^ Buku Pintar Edisi 38
- ^ (Sumber: Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat, nomor 11 s/d 16 adalah suku pendatang dari luar Kalimantan)
- ^ karena letaknya yang strategis orang Banjar Kuala menyebar ke sekitar sungai Barito dan pesisir Kalimantan lainnya
- ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000
- ^ Foreign Orientals in the Netherlands Indies, 1920
- ^ Chinese and Peranakan in the Indonesian archipelago, 1920
- ^ Chinese in urban and rural Indonesia, ca 1940
- ^ Location of Chinese officers in the Netherlands Indies, 1867
- ^ Europeans (including Japanese) in the outer islands, 1920
- ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-11.
- ^ "Silsilah Muhammad Yamani". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-17. Diakses tanggal 2010-01-08.
- ^ Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Februari 2012. Badan Pusat Statistik Kalsel.
- ^ a b c Provinsi Kalimantan Selatan - Ekonomi. Bank Sentral Republik Indonesia. Diakses pada 21 November 2012
- ^ Usaha Manufaktur Kalsel Naik 4,66 Persen. Radar Banjarmasin, 21 September 2012. Diakses pada 5 Oktober 2012
- ^ Laju Pertumbuhan Industri Tahun 2009-2010. BPS Kalsel. Diakses pada 5 Oktober 2012
- ^ Perbankan. www.kalselprov.go.id. Diakses pada 5 Oktober 2012
- ^ www.aboebakar.info
- ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715.ISBN 9789797094713