Kepulauan Bangka Belitung

provinsi di Pulau Bangka dan Belitung, Indonesia

Kepulauan Bangka Belitung adalah sebuah provinsi Indonesia yang terdiri dari Pulau Bangka dan Belitung serta beberapa pulau kecil yang terletak di bagian timur Sumatra, dekat dengan Provinsi Sumatra Selatan. Ibu kota provinsi ini ialah Pangkal Pinang. Provinsi ini disahkan pada tanggal 9 Februari 2002.

Kepulauan Bangka Belitung
Motto: 
Sepintu Sedulang
Peta
Peta
Negara Indonesia
Tanggal9 Februari 2002 (hari jadi)
Ibu kotaPangkalpinang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 6
  • Kota: 1
  • Kecamatan: 36
  • Kelurahan: 326
Pemerintahan
 • GubernurDrs. H. A. Hudarni Rani
Luas
 • Total81,724,74 km2
  • Daratan: 16,423,74 km2
  • Perairan: 65,301 km2
  • Panjang pantai: 1.200 km km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1,000,177
Demografi
 • AgamaIslam (81,83%) Buddha (8,71%) Kong Hu Cu (5,11%) Protestan (2,44%) Katolik (1.79%), Hindu (0,13%)
 • BahasaBahasa Melayu Bangka, Bahasa Indonesia
Kode Kemendagri19 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS19 Edit nilai pada Wikidata
Lagu daerahYo Miak, Bujang Lapok, Antu Berayun, Semajur Badeak

Selat Bangka memisahkan Sumatra dan Bangka, sedangkan Selat Gampar memisahkan Bangka dan Belitung. Di bagian utara provinsi ini terdapat Laut Cina Selatan, bagian selatan adalah Laut Jawa dan Pulau Kalimantan di bagian timur yang dipisahkan dari Belitung oleh Selat Karimata.

Kepulauan Bangka Belitung merupakan bekas Provinsi Sumatra Selatan, namun menjadi provinsi sendiri bersama Banten dan Gorontalo pada tahun 2000. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tanggal 4 Desember 2000. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung berasal dari sebagian wilayah Provinsi Sumatra Selatan.

Batas

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai batas wilayah :

Posisi Geografis

Posisi geografis propinsi ini adalah 1º50' - 3º10' LS dan 105º - 108º BT

Rumah Adat

Secara umum arsitektur di Kepulauan Bangka Belitung berciri Arsitektur Melayu seperti yang ditemukan di daerah-daerah sepanjang pesisir Sumatera dan Malaka. Di daerah ini dikenal ada tiga tipe yaitu Arsitektur Melayu Awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Rumah Melayu Awal berupa rumah panggung kayu dengan material seperti kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang tumbuh dan mudah diperoleh di sekitar pemukiman. Bangunan Melayu Awal ini beratap tinggi di mana sebagian atapnya miring, memiliki beranda di muka, serta bukaan banyak yang berfungsi sebagai fentilasi. Rumah Melayu awal terdiri atas rumah ibu dan rumah dapur, yang berdiri di atas tiang rumah yang ditanam dalam tanah. Berkaitan dengan tiang, masyarakat Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang , di mana bangunan didirikan di atas 9 buah tiang, dengan tiang utama berada di tengah dan didirikan pertama kali. Sedangkan atap ditutup dengan daun rumbia, untuk dinding biasanya dibuat dari pelepah/kulit kayu atau buluh (bambu). Rumah Melayu Bubung Panjang biasanya karena ada penambahan bangunan di sisi bangunan yang ada sebelumnya, sedangkan Bubung Limas karena pengaruh dari Palembang, dimana sebagian dari atap sisi bangunan terpancung. Selain pengaruh arsitektur Melayu ditemukan pula pengaruh arsitektur Non-Melayu seperti terlihat dari bentuk Rumah Panjang yang pada umumnya didiami oleh warga keturunan Tionghoa. Pengaruh Non-Melayu lain datang dari arsitektur kolonial, terutama tampak pada tangga batu dengan bentuk lengkung.

Kain Tradisional

Senjata tradisional

  • Parang bangka bentuknya seperti layar kapal. Alat ini digunakan terutama untuk perkelahian jarak pendek. Senjata ini mirip dengan golok di Jawa, namun ujung parang ini dibuat lebar dan berat guna meningkatkan bobot dengan kegunaan supaya sasaran dapat terpotong dengan cepat. Parang yang berdiameter sedang atau sekitar 40 cm juga dapat digunakan untuk menebang pohon karena bobot ujungnya yang lebih besar dan lebih berat.
  • Kedik adalah alat tradisional yang digunakan sebagai alat pertanian. Alat ini digunakan di perkebunan terutama di kebun lada. Dalam menggunakannya si pemakai harus berjongkok dan bergerakan mundur atau menyamping. Alat ini digunakan dengan cara diletakkan pada tanah dan ditarik ke belakang. Alat ini efektif untuk membersihkan rumput pengganggu tanaman lada. Kedik biasanya digunakan oleh kaum wanita karena alatnya kecil dan relatif lebih ringan. Kedik hanya dapat digunakan untuk rumput jenis yang kecil atau rumput yang tumbuh dengan akar yang dangkal, bukan ilalang.

Musik dan Tarian Tradisional

Masakan/Makanan Tradisional

  • Lempah kuning adalah masakan khas dari Pulau Bangka. Bahan dasar makanan ini adalah ikan laut dan diberi bermacam bumbu dapur seperti kunyit, bawang merah dan putih serta lebngkuas dan terasi atau belacan yang khas dari daerah Bangka.
  • Getas
  • Rusip adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar ikan bilis yang dicuci bersih dan diriskan secara steril, kemudian dicampur dengan garam yang komposisinya seimbang. Di samping itu ditambahkan juga air gula kabung agar aroma lebih terasa, kemudian disimpan sampai menjadi matang tanpa proses pemanasan. Adonan ini harus ditutup dengan wadah yang rapat agar tidak tercampur dengan benda asing apapun. Dahulu biasanya proses adonan ini ditempatkan dalam guci yang bermulut sempit. Suhu ruangan harus dijaga. Makanan ini dapat dimasak dulu atau dimakan langsung dengan lalapan.
  • Calok
  • Teritip
  • Belacan
  • Tembiluk
  • Lempah darat
  • Otak-otak
  • Sambalingkung
  • Martabak bangka
  • Lempok, makanan sejenis dodol yang terbuat dari campuran gula pasir dan buah-buahan tertentu (umumnya cempedak, nangka dan durian). Buah yang digunakan dilembutkan sampai memyerupai bubur, kemudian dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan tertentu dan dipanaskan di atas api sampai kecoklatan dan mudah dibentuk. selama pemanasan, campuran harus selalu diaduk.

Pembagian administratif

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km²)[1] Jumlah penduduk (2022)[1] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bangka Sungai Liat M. Haris AR (Pj.) 3.016,85 324.232 8 19/62
 
 
2 Kabupaten Bangka Barat Muntok Sukirman 2.851,41 206.937 6 6/60
 
 
3 Kabupaten Bangka Selatan Toboali Riza Herdavid 3.598,24 201.948 8 3/50
 
 
4 Kabupaten Bangka Tengah Koba Algafry Rahman 2.259,98 200.110 6 7/56
 
 
5 Kabupaten Belitung Tanjung Pandan Mikron Antariksa (Pj.) 2.270,71 183.353 5 7/42
 
 
6 Kabupaten Belitung Timur Manggar Burhanudin 2.588,40 127.899 7 -/39
 
 
7 Kota Pangkalpinang - Budi Utama (Pj.) 104,54 227.948 7 42/-
 
 

Sejarah kepahlawanan Bangka

Pranala luar

  1. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.