Bandar Udara Internasional Kualanamu

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Internasional Kuala Namu (IATA: KNOICAO: WIMM) adalah sebuah bandar udara untuk Kota Medan (ibu kota provinsi Sumatera Utara) yang merupakan bagian dari MP3EI, yang menggantikan Bandar Udara Internasional Polonia yang telah berusia lebih dari 85 tahun. Lokasi badara ini merupakan bekas area perkebunan PT Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa yang terletak di Kuala Namu, desa Beringin, kecamatan Beringin, kabupaten Deli Serdang, provinsi Sumatera Utara. Bandara Kuala Namu diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera & sekitarnya. Bandara ini adalah bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Bandara ini resmi beroperasi sejak 25 Juli 2013.

Bandar Udara Internasional
Kuala Namu

Kuala Namu International Airport
Berkas:Kuala-Namu.jpg
Apron Bandar Udara Kuala Namu
Informasi
JenisPublik
PemilikPemerintah Indonesia
PengelolaPT Angkasa Pura II
MelayaniIndonesia Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara
LokasiIndonesia Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan Beringin, Deli Serdang, Sumatera Utara
Dibuka25 Juli 2013
Maskapai penghubung
Maskapai utamaIndonesia Deli Serdang, Sumatera Utara
Peta
KNO di Sumatra
KNO
KNO
Lokasi Bandara di Sumatera
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
05/23 3.750 12.303 Aspal

Sejarah

Latar belakang pembangunan

Berkas:Kuala-namu-medan-new-airport.jpg
Maket rencana Bandara Kuala Namu.

Pemindahan bandara ke Kuala Namu telah direncanakan sejak tahun 1992. Dalam kunjungan kerja ke Medan oleh Menteri Perhubungan saat itu, Azwar Anas, berkata bahwa demi keselamatan penerbangan, bandara akan dipindah ke luar kota.

Persiapan pembangunan diawali pada 1 Agustus 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai bandara ini jarang terdengar lagi, hingga kecelakaan pesawat Mandala Airlines terjadi pada 5 September 2005. Kecelakaan ini menewaskan Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin dan juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara tewas akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini menyebabkan munculnya kembali seruan agar bandara udara di Medan segera dipindahkan ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya juga merupakan salah satu faktor direncanakannya pemindahan bandara.

Rencana pembangunan selama bertahun-tahun terhambat masalah pembebasan lahan. Pada 1 Juli 2006, baru 1.650 hektar lahan yang telah tidak bermasalah, sementara lahan yang dihuni 71-kepala keluarga lainnya masih sedang dinegosiasikan. Pada 1 November 2006 dilaporkan bahwa Angkasa Pura II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan.[1]

Perkembangan

Pada 1 November 2011, bandara ini telah 70% selesai dan direncanakan selesai 100% pada tahun akhir 2012 yang termasuk jalan raya nontol, jalur kereta api & jalan raya tol yang akan dibangun setelahnya.[2]

Pada awal tahun 2013, perkembangannya telah mencapai 95%. Pada 10 Januari 2013, bandara ini melakukan percobaan sistem navigasi dan teknis. Bandara ini dibuka secara resmi pada 25 Juli 2013.[3]

Fasilitas dan infrastruktur

 
Interior ruang tunggu Bandara Kuala Namu

Tahap I bandara dapat menampung 8,1 juta-penumpang & 10.000-pergerakan pesawat per tahun,[4] sementara setelah selesainya tahap II bandara ini rencananya akan menampung 25 juta penumpang per tahun.

Luas terminal penumpang yang akan dibangun adalah sekitar 6,5 hektar dengan fasilitas area komersial seluas 3,5 hektar & fasilitas kargo seluas 1,3 hektar. Bandara International Kuala Namu memiliki panjang landas pacu 3.750 meter yang cocok untuk didarati pesawat sebesar Boeing 747 & mempunyai 8-garbarata. Walaupun fasilitasnya belum terpasang, bandara ini sanggup didarati oleh pesawat penumpang Airbus A380. Bandara ini juga adalah bandara keempat di Indonesia yang bisa didarati Airbus A380 selain Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Bandar Udara Internasional Ngurah Rai & Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta.

Maskapai penerbangan

Terminal penumpang

MaskapaiTujuanTerminal
AirAsiaBanda Aceh, Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru, SurabayaDomestik
AirAsiaBangkok-Don Mueang, Chiang Mai, Hat Yai, Johor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Phuket, Singapura Internasional
CitilinkBatam, Jakarta-Soekarno-Hatta Domestik
Firefly Kuala Lumpur-Subang, Penang Internasional
Garuda Indonesia Banda Aceh, Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Palembang, Pekanbaru Domestik
Garuda IndonesiaJohor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Singapura Internasional
Garuda IndonesiaJeddah Haji,

Singapore (mulai 24 January 2014)

Indonesia AirAsiaBanda Aceh, Bandung, Jakarta-Soekarno-Hatta, Pekanbaru, SurabayaDomestik
Indonesia AirAsiaBangkok-Don Mueang, Chiang Mai, Hat Yai, Johor Bahru, Kuala Lumpur, Penang, Phuket, Singapura Internasional
Lion AirJohor Bahru, Kuala Lumpur, PenangInternasional
Lion AirBanda Aceh, Bandung, Batam, Denpasar/Bali, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Pekanbaru, Surabaya Domestik
Malaysia AirlinesJohor Bahru, Kuala Lumpur, PenangInternasional
Manunggal Air ServiceSibolga, Sinabang Domestik
Merpati Nusantara Airlines Gunung Sitoli, Sibolga, Sinabang Domestik
Mihin LankaKolombo Internasional
Royal Brunei AirlinesBandar Seri Begawan Internasional
Saudi Arabian AirlinesJeddah Haji
Singapore AirlinesSingapura Internasional
Sky Aviation Gunung Sitoli, Sibolga, Silangit, Sinabang Domestik
Sriwijaya AirBanda Aceh, Batam, Jakarta-Soekarno-Hatta, Padang-Minangkabau, Pekanbaru Domestik
Sriwijaya AirPenangInternasional
Susi AirKutacane, Meulaboh, Padang Sidempuan, Pasir Pengaraian, Sibolga, Silangit, Sinabang, Singkil Domestik
SMACCarter: Dumai, Kutacane, Meulaboh, Padang Sidempuan, Sibolga Domestik
Thai Airways InternationalBangkok-Suvarnabhumi, Chiang Mai, Hat Yai, PhuketInternasional
Tigerair MandalaSingapura Internasional
Tigerair MandalaJakarta-Soekarno-Hatta, PekanbaruDomestik
ValuairSingapuraInternasional
Wings AirGunung Sitoli, Lhokseumawe, Meulaboh, Padang Sidempuan, Sabang, SibolgaDomestik
Wings AirPenangInternasional

Terminal kargo

MaskapaiTujuan
Cardig Air Jakarta-Soekarno Hatta
Cargo Garuda Indonesia Abu Dhabi, Jakarta-Soekarno Hatta
Malaysia Airlines CargoJohor Bahru, Kuala Lumpur, Penang
Singapore Airlines Cargo Singapura
Transmile Air Services Kuala Lumpur

Transportasi Darat

Kereta Api

Pembangunan Tahap I disertai pula oleh pembangunan jalur kereta api dari Stasiun Araskabu di kecamatan Beringin ke bandara yang berjarak sekitar 450 meter. Stasiun Araskabu sendiri terhubung ke Stasiun Medan dengan jarak 22.96-kilometer. Diperkirakan jarak tempuh dari Medan hingga Kuala Namu berkisar 30 menit. Stasiun ini sudah jadi & telah dioperasikan sejak 25 Juli 2013. Harga tiket kereta api Kuala Namu-Medan PP adalah Rp80.000.00. Kereta api yang dipakai adalah KRDE buatan INKA. Direncanakan pada bulan September akan datang kereta dari Korea Selatan yang akan dilengkapi Wi-Fi. Kereta api ini dioperasikan oleh PT Railink yang merupakan perusahaan patungan PT Angkasa Pura II dan PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini merupakan kereta api bandara pertama di Indonesia.

Bus

Bandara ini akan dilayani bus Damri dari dan ke Kota Medan dengan waktu tempuh sekitar 60 menit.

Mobil

Terdapat jalan arteri yang menghubungkan kota Medan & bandara. Jalan Tol Medan-Kuala Namu-Tebing Tinggi saat ini sedang dalam tahap pembuatan. Direncanakan jalan tol ini akan selesai pada tahun 2014. Jalan tol ini adalah bagian dari Jalan Tol Trans-Sumatera.

Insiden

Pada 18 Mei 2013, sebuah pesawat Boeing 737-400 Malaysia Airlines yang seharusnya mendarat di Bandar Udara Internasional Polonia, nyaris mendarat di Bandar Udara Internasional Kuala Namu. Pesawat ini belum sempat mendarat akan tetapi roda pesawat sudah dikeluarkan. Begitu pilot sadar bahwa bandaranya salah ia langsung menerbangkan pesawat kembali. Pesawat ini mendarat di Bandar Udara Internasional Polonia dengan selamat.

Rujukan