Yesus dan nubuat mesianik
Menurut keyakinan Kristen, kehidupan Yesus Kristus merupakan penggenapan nubuat mesianik yang tertulis dalam Alkitab Ibrani. Dalam Alkitab Kristen, seluruh Alkitab Ibrani merupakan bagian Perjanjian Lama yang mencatat riwayat sejarah dan nubuat para nabi sampai sekitar 4 abad sebelum kelahiran Yesus, sedangkan riwayat kehidupan Yesus dicatat dalam bagian Perjanjian Baru. Di dalam tulisan-tulisan Perjanjian Baru berulang kali dijumpai kutipan dari Alkitab Ibrani yang mendukung klaim orang Kristen mula-mula (yang terdiri dari orang-orang Yahudi) bahwa Yesus Kristus orang Nazaret adalah Mesias yang dinubuatkan sebelumnya, yang datang untuk menebus dosa manusia dengan kematian dan kebangkitan-Nya, serta kelak akan datang kembali untuk melakukan Penghakiman terakhir. Sebagian besar kutipan dan rujukan ini tertulis dalam Kitab Yesaya, tetapi yang lain-lainnya meliputi seluruh tulisan dalam Alkitab Ibrani maupun tulisan kuno orang Yahudi. Mayoritas orang Yahudi saat ini tidak menganggap nubuat-nubuat tersebut telah digenapi oleh Yesus, bahkan sebagian dari ayat-ayat kutipan itu tidak dianggap oleh mereka sebagai "nubuat mesianik".[1] Kelompok orang Yahudi yang menerima Yesus Kristus sebagai penggenapan nubuat mesianik pada zaman modern disebut penganut Yudaisme Mesianik.
Ayat-ayat yang dianggap mengandung nubuat yang digenapi
Daniel 9:24-27
- "Tujuh puluh kali tujuh masa telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang maha kudus. 25Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa; dan enam puluh dua kali tujuh masa lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan. 26Sesudah keenam puluh dua kali tujuh masa itu akan disingkirkan seorang yang telah diurapi, padahal tidak ada salahnya apa-apa. Maka datanglah rakyat seorang raja memusnahkan kota dan tempat kudus itu, tetapi raja itu akan menemui ajalnya dalam air bah; dan sampai pada akhir zaman akan ada peperangan dan pemusnahan, seperti yang telah ditetapkan. 27Raja itu akan membuat perjanjian itu menjadi berat bagi banyak orang selama satu kali tujuh masa. Pada pertengahan tujuh masa itu ia akan menghentikan korban sembelihan dan korban santapan; dan di atas sayap kekejian akan datang yang membinasakan, sampai pemusnahan yang telah ditetapkan menimpa yang membinasakan itu."[2]
Ulangan 18:15
- [Musa berkata:] "Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan."[3]
Ulangan 18 memuat salah satu nubuat paling awal yang menyatakan tentang seorang nabi yang akan dibangkitkan di antara umat Israel.
- [Allah berkata:] "... 18seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."[4]
Sejumlah orang Kristen dari aliran Evangelikalisme menyatakan bahwa pada abad pertama Masehi, orang Yahudi menantikan seorang nabi yang terakhir.[5] Injil Yohanes mencatat bahwa orang-orang Yahudi pada zaman Yesus bertanya kepada Yohanes Pembaptis apakah ia adalah nabi yang digambarkan dalam ayat ini (Yohanes 1:19–22), dan ia menyangkalnya. Dalam Kisah Para Rasul 3:18–22, Petrus menyatakan bahwa Yesus adalah penggenapan janji ini.
Yehezkiel 37:26-27
- "26Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. 27Tempat kediaman-Kupun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku."[6]
"Tempat kediaman" (bahasa Ibrani: mishkan) mengenang akan kemah suci (tabernakel) di padang gurun. "Tempat kudus" (bahasa Ibrani: miqdash; bahasa Inggris: Sanctuary) menunjuk kepada Bait Suci, khususnya kepada Bait Suci yang diperbarui, yang menguasai perhatian Yehezkiel pada pasal-pasal akhir 40-48.
Orang Kristen yakin bahwa Bait Suci Yehezkiel lebih mulia dari Kemah Suci Musa (Keluaran 25-40) dan Bait Suci Salomo (1 Raja-raja 5-8), menunjuk kepada sejumlah keyakinan:
- (1) Kemuliaan di mana Allah tinggal di antara manusia dalam Mesias (Yohanes 1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya (bahasa Ibrani: Sh'khinah), yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.[7];
- (2) Tubuh Mesias adalah Bait Suci (Yohanes 2:19–21 Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "46 tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam 3 hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.;
- (3) komunitas mesianik sebagai Bait Suci (1 Korintus 3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?, Efesus 2:20–22 Kamu ... dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh., 1 Petrus 2:5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.;
- (4) tubuh setiap orang percaya (1 Korintus 6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?;
- (5) Yerusalem sorgawi (Wahyu 21:9–27; Wahyu 22:1–5)[8]
Orang Kristen mengutip ayat tersebut sebagai nubuat mengenai kehidupan, status dan peninggalan Yesus, sedangkan orang Yahudi berpendapat bahwa ayat tersebut bukanlah nubuat mesianik dan didasarkan atas kesalahan penafsiran atau paham atas teks Ibrani. Yudaisme berpegang bahwa Mesias belum datang karena berkeyakinan bahwa Zaman Mesianik belum dimulai. Orang Yahudi percaya bahwa Mesias akan mengubah total kehidupan di dunia dan bahwa kesakitan dan penderitaan akan diatasi, sehingga memulai Kerajaan Allah dan Zaman Mesianik di bumi. Kepercayaan Kristen berbeda-beda, di mana satu segmen berpegang bahwa Kerajaan Allah tidaklah bersifat duniawi sama sekali, sedangkan yang lain percaya bahwa Kerajaan itu bersifat rohani dan juga terjadi di dunia ini dalam suatu Zaman Mesianik di mana Yesus akan memerintah di atas tahta Daud. Kebanyakan orang Yahudi berpegang bahwa Kerajaan Allah akan berada di dunia dan sang Mesias akan menguasai tahta Daud. Orang Yahudi berpegang bahwa kehidupan di dunia tidak berubah banyak setelah kehidupan Kristus sehingga Kristus tidak bisa dianggap Mesias. Orang Kristen (terutama kaum Evangelikal) percaya bahwa hal itu terjadi pada keduanya, baik rohani maupun saat ini, secara jasmani dan nyata pada kedatangan sang Mesias.[9]
Hagai 2:6-9
- "6Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam (bahasa Ibrani: ADONAI-Tzva'ot): Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 7Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. 8Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam. 9Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."[10]
Bait Suci Kedua akan dipenuhi oleh kemuliaan Allah dan kemuliaannya akan melebihi Bait Salomo meskipun tidak memiliki perkakas yang hilang dalam pembuangan dan tidak adanya api kudus yang asalnya dinyalakan oleh Allah sendiri di atas mezbah.
Bagi sejumlah orang Kristen, nubuat ini diyakini telah digenapi dengan kehadiran Yesus Kristus dari Nazaret dan pengajaran-Nya di Bait Suci yang dipugar oleh raja Herodes dan damai yang dianugerahkan Allah bagi seluruh umat manusia dengan terbelahnya tirai yang membatasi Ruang Mahakudus pada waktu wafatnya Kristus. Lebih lagi, jika nubuat nabi Hagai benar-benar terlaksana, maka harus terjadi sebelum tahun 70 Masehi karena orang Romawi menghancurkan Bait Suci Kedua pada tahun itu.
Sebaliknya, banyak sarjana, termasuk orang Kristen Evangelikal, memahami nubuat tersebut sebagai rujukan kepada keindahan fisik Bait Suci (sebagaimana disiratkan dalam konteks) dan akan terlaksana pada Bait Suci Ketiga.[11]
Hosea 11:1
- "Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu."[12]
Dalam konteks aslinya, teks dari Kitab Hosea ini merujuk kepada penyelamatan orang Israel dari perbudakan di Mesir.[13] Injil Matius menerapkannya pada kembalinya Yesus Kristus, pada masa kanak-kanak, dan keluarga-Nya dari Mesir sebagai penggenapan nubuat mesianik ini.[14]
Yesaya 7:14
- "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel."[15]
Yesaya 9:1-2
- "Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. 2Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar."[16]
Yesaya 9:6
- "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."[17]
Yesaya 11:12
- "Ia akan menaikkan suatu panji-panji bagi bangsa-bangsa, akan mengumpulkan orang-orang Israel yang terbuang, dan akan menghimpunkan orang-orang Yehuda yang terserak dari keempat penjuru bumi."[18]
Yesaya 53:5
- "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."[19]
Yeremia 31:15
- "Beginilah firman TUHAN: Dengar! Di Rama terdengar ratapan, tangisan yang pahit pedih: Rahel menangisi 3 anak-anaknya, ia tidak mau dihibur m karena anak-anaknya, sebab mereka tidak ada lagi."[20]
Matius 2:17-18 menyatakan bahwa pembunuhan anak-anak yang tidak bersalah oleh raja Herodes sebagai penggenapan sebuah nubuat yang dituturkan oleh nabi Yeremia pada ayat di atas:
- Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia:
- "Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih;
- Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur,
- sebab mereka tidak ada lagi."
Pada Yeremia 31:15, frasa "sebab anak-anaknya tidak ada lagi" merujuk kepada pembuangan anak-anak Rahel (suku Manasye dan suku Efraim, yaitu keturunan Yusuf putra Rahel, juga suku Benyamin) ke Asyur. Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan kembalinya mereka ke Israel.[21]
Mikha 5:1
- "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala."[22]
Meskipun Injil Matius dan Injil Lukas mencatat riwayat yang berbeda mengenai kelahiran Yesus, keduanya menyatakan bahwa Yesus lahir di Betlehem.[23] Injil Matius mencatat bahwa raja Herodes menanyai kepala imam dan ahli-ahli Taurat di Yerusalem di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka menjawab dengan mengutip dari Kitab Mikha, "Di Beit-Lechem tanah Y'hudah," jawab mereka, "karena sang nabi menulis, 'Dan engkau, Beit-Lechem di tanah Y'hudah, sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara para pemimpin Y'hudah; karena dari padamu akan datang seorang Pemimpin yang akan menggembalakan umatku Isra'el.'"[24]
Mazmur
Mazmur 2
Mazmur 16
Mazmur 22
Mazmur 34
Mazmur 69
Mazmur 110
2 Samuel 7:14
Zakharia 9:9
Zakharia 12:10
Zakharia 12:10 adalah ayat lain yang biasanya dikutip oleh para pengarang Kristen sebagai nubuat mesianik yang digenapi oleh Yesus.[25]
Lihat pula
Referensi
- ^ Judaism 101 - Mashiach: The Messiah
- ^ Daniel 9:24–27
- ^ Ulangan 18:15
- ^ Ulangan 18:18
- ^ ESV Study Bible (komentari mengenai Ulangan 18.15-19)
- ^ Yehezkiel 37:26–27
- ^ Yohanes 1:14
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaReferenceA
- ^ Why Don't Jews Believe In Jesus | The difference between Judaism and Christianity
- ^ Hagai 2:6–9
- ^ J. Cadrl Laney, Answers to Tough Questions from Every Book of the Bible A Survey of Problem Passages and Issues from Every Book of the Bible, page 174.
- ^ Hosea 11:1
- ^ David A. DeSilva, An Introduction to the New Testament, InterVarsity Press, 2004, page 249.
- ^ John H. Sailhamer, The Messiah and the Hebrew Bible, Journal of the Evangelical Theological Society 44/1 (March 2001).
- ^ Yesaya 7:14
- ^ Yesaya 9:1–2
- ^ Yesaya 9:6
- ^ Yesaya 11:12
- ^ Yesaya 53:5
- ^ Yeremia 31:15
- ^ Yeremia 31:16–17, 23
- ^ Mikha 5:1
- ^ Raymond E. Brown, The Birth of the Messiah, Anchor Bible (1999), page 36.
- ^ Matius 2:4–6
- ^ Richard H. Hiers Journal of Biblical Literature, Vol. 90, No. 1 (Mar., 1971) Requires subscription for full content
Pustaka utama
- Barker, Margaret (2001). "Isaiah". Dalam Dunn, James D.G.; Rogerson, John. Eerdmans Commentary on the Bible. Eerdmans.
- Childs, Brevard S (2001). Isaiah. Westminster John Knox Press.
- Coogan, Michael D. (2007). "Isaiah". Dalam Coogan, Michael D.; Brettler, Mark Zvi; Newsom, Carol Ann. New Oxford Annotated Bible. Oxford University Press.
- Ehrman, Bart D. (1999). Jesus: Apocalyptic Prophet of the New Millennium. Oxford University Press.
- Rhodes, Ron (2009). The Complete Guide to Bible Translations. Harvest House Publishers.
- Saldarini, Anthony J. (2001). "Matthew". Dalam Dunn, James D.G.; Rogerson, John. Eerdmans Commentary on the Bible. Eerdmans.
- Sweeney, Marvin A (1996). Isaiah 1–39: with an introduction to prophetic literature. Eerdmans.
- Herbert Lockyer All the Messianic Prophecies of the Bible Zondervan 1988 ISBN 0-310-28091-5
- Nelson Reference Guides Find It Fast Messianic Prophecies Fulfilled In Jesus Christ Nelson Reference 2001 ISBN 0-7852-4754-8
- Charles A. Briggs Messianic Prophecy: The Prediction of the Fulfilment of Redemption Through the Messiah Wipf & Stock Publishers 2005 ISBN 1-59752-292-9
- Edward Riehm Messianic Prophecy: Its Origins, Historical Growth and Relation to New Testament Fulfillment Kessinger Publishing 2006 ISBN 1-4254-8411-5
- Aaron Kligerman Old Testament Messianic Prophecy Zondervan 1957 ASIN B000GSNPMQ
- Michael F. Bird, Are You the One Who Is to Come? Baker Academic 2008.
Pranala luar
Jewish analysis [Non Messianic]
- Jews for Judaism
- Ask Rabbi Simmons
- Messiah Truth
- OutreachJudaism.com
- Drazin.com
- WhatJewsBelieve.org
- Lets Get Biblical tape series online at beJewish.org
- Lets Get Biblical tape series online at SimpleToRemeber.com
Evangelical Christian (including Messianic Jewish) analysis
- Messianic Prophecies Fulfilled by Jesus Christ
- Jesus in the Psalms & Isaiah 53 Bible Codes
- The Messianic Prophecy Bible Project
- Clarifying Christianity.com
- Messianic Prophecies by J. Hampton Keathley, III , Th.M.
- Messiah Revealed: Over 300 Prophecies from the Hebrew Scriptures Reveal Messiah
Skeptical and Critical analysis
- Old Testament Prophecies of Jesus Proven False, by Thomas Paine[pranala nonaktif]
- The Fabulous Prophecies of the Messiah, by Jim Lippard
- Skeptic Think Tank
- Stephen Jay Gould's response to prophecy fulfillment
- The Problem of the Virgin Birth Prophecy
- A Critical Examination of the Seventy Weeks Prophecy