Raksa

unsur kimia dengan lambang Hg dan nomor atom 80

Raksa (nama lama: air raksa) atau merkuri atau hydrargyrum (bahasa Latin: Hydrargyrum, air/cairan perak) adalah unsur kimia pada tabel periodik dengan simbol Hg dan nomor atom 80.

80Hg
Raksa
Raksa elemental dalam bentuk cair
Garis spektrum raksa
Sifat umum
Pengucapan
Penampilancairan mengkilap dan keperakan
Raksa dalam tabel periodik
Perbesar gambar

80Hg
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
Cd

Hg

Cn
emasraksatalium
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)80
Golongangolongan 12
Periodeperiode 6
Blokblok-d
Kategori unsur  logam transisi
Berat atom standar (Ar)
  • 200,592±0,003
  • 200,59±0,01 (diringkas)
Konfigurasi elektron[Xe] 4f14 5d10 6s2
Elektron per kelopak2, 8, 18, 32, 18, 2
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)cair
Titik lebur234,3210 K ​(−38,8290 °C, ​−37,8922 °F)
Titik didih629,88 K ​(356,73 °C, ​674,11 °F)
Kepadatan mendekati s.k.13,534 g/cm3
Titik tripel234,3156 K, ​1,65×10−7 kPa
Titik kritis1750 K, 172,00 MPa
Kalor peleburan2,29 kJ/mol
Kalor penguapan59,11 kJ/mol
Kapasitas kalor molar27,983 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 315 350 393 449 523 629
Sifat atom
Bilangan oksidasi−2 , +1, +2 (oksida agak basa)
ElektronegativitasSkala Pauling: 2,00
Energi ionisasike-1: 1007,1 kJ/mol
ke-2: 1810 kJ/mol
ke-3: 3300 kJ/mol
Jari-jari atomempiris: 151 pm
Jari-jari kovalen132±5 pm
Jari-jari van der Waals155 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalrombohedron
Struktur kristal Rhombohedral untuk raksa
Kecepatan suaracairan: 1451,4 m/s (suhu 20 °C)
Ekspansi kalor60,4 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal8,30 W/(m·K)
Resistivitas listrik961 nΩ·m (suhu 25 °C)
Arah magnetdiamagnetik[3]
Suseptibilitas magnetik molar−33,44×10−6 cm3/mol (293 K)[4]
Nomor CAS7439-97-6
Sejarah
PenemuanOrang Mesir Kuno (sebelum 1500 SM)
Simbol"Hg": dari nama Latin hydrargyrum, ia sendiri berasal dari Yunani hydrárgyros, 'air-perak'
Isotop raksa yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
194Hg sintetis 444 thn ε 194Au
195Hg sintetis 9,9 jam ε 195Au
196Hg 0,15% stabil
197Hg sintetis 64,14 jam ε 197Au
198Hg 10,04% stabil
199Hg 16,94% stabil
200Hg 23,14% stabil
201Hg 13,17% stabil
202Hg 29,74% stabil
203Hg sintetis 46,612 hri β 203Tl
204Hg 6,82% stabil
| referensi | di Wikidata

Unsur golongan logam transisi ini berwarna keperakan dan merupakan satu dari lima unsur (bersama cesium, fransium, galium, dan brom) yang berbentuk cair dalam suhu kamar, serta mudah menguap.[butuh rujukan] Hg akan memadat pada tekanan 7.640 Atm.[butuh rujukan] Kelimpahan Hg di bumi menempati di urutan ke-67 di antara elemen lainnya pada kerak bumi.[butuh rujukan] Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+).[butuh rujukan]

Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi termometer telah digantikan (oleh termometer alkohol, digital, atau termistor) dengan alasan kesehatan dan keamanan karena sifat toksik yang dimilikinya.[5][butuh rujukan] Unsur ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dari cinnabar mineral.[butuh rujukan] Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20 persen volumenya terendam.[6][butuh rujukan]

Pencemaran

Secara alamiah, pencemaran Hg berasal dari kegiatan gunung api atau rembesan air tanah yang melewati deposit Hg.[butuh rujukan] Apabila masuk ke dalam perairan, merkuri mudah ber-ikatan dengan klor yang ada dalam air laut dan membentuk ikatan HgCl.[butuh rujukan] Dalam bentuk ini, Hg mudah masuk ke dalam plankton dan bisa berpindah ke biota laut lain.[butuh rujukan] Merkuri anorganik (HgCl) akan berubah menjadi merkuri organik (metil merkuri) oleh peran mikroorganisme yang terjadi pada sedimen dasar perairan.[butuh rujukan] Merkuri dapat pula bersenyawa dengan karbon membentuk senyawa organo-merkuri.[butuh rujukan] Senyawa organo-merkuri yang paling umum adalah metil merkuri yang dihasilkan oleh mikroorganisme dalam air dan tanah.[butuh rujukan] Mikroorganisme kemudian termakan oleh ikan sehingga konsentrasi merkuri dalam ikan meningkat.[butuh rujukan] Metil Hg memiliki kelarutan tinggi dalam tubuh hewan air sehingga Hg terakumulasi melalui proses bioakumulasi dan biomagnifikasi dalam jaringan tubuh hewan air, dikarenakan pengambilan Hg oleh organisme air yang lebih cepat dibandingkan proses ekskresi.[butuh rujukan]

Toksisitas

Keracunan kronis oleh merkuri dapat terjadi akibat kontak kulit, makanan, minuman, dan pernapasan. Toksisitas kronis berupa gangguan sistem pencernaan dan sistem syaraf atau gingvitis.[butuh rujukan] Akumulasi Hg dalam tubuh dapat menyebabkan tremor, parkinson, gangguan lensa mata berwarna abu-abu, serta anemia ringan, dilanjutkan dengan gangguan susunan syaraf yang sangat peka terhadap Hg dengan gejala pertama adalah parestesia, ataksia, disartria, ketulian, dan akhirnya kematian.[butuh rujukan] Wanita hamil yang terpapar alkil merkuri bisa menyebabkan kerusakan pada otak janin sehingga mengakibatkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan.[butuh rujukan] Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak janin lebih rentan terhadap metil merkuri dibandingkan dengan otak dewasa.[butuh rujukan] Konsentrasi Hg 20 µgL dalam darah wanita hamil sudah dapat mengakibatkan kerusakan pada otak janin.[butuh rujukan] Merkuri memiliki afinitas yang tinggi terhadap fosfat, sistin, dan histidil yang merupakan rantai samping dari protein, purin, pirimidin, pteridin, dan porifirin.[butuh rujukan] Dalam konsentrasi rendah ion Hg+ sudah mampu menghambat kerja 50 enzim yang menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.[butuh rujukan] Garam merkuri anorganik bisa mengakibatkan presipitasi protein, merusak mukosa saluran pencernaan, merusak membran ginjal maupun membran filter glomerulus.[butuh rujukan] Toksisitas kronis dari merkuri organik ini dapat menyebabkan kelainan berkelanjutan berupa tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, albuminuria, eksantema pada kulit, dekomposisi eritrosit, serta menurunkan tekanan darah.[butuh rujukan] Keracunan metil merkuri pernah terjadi di Jepang, dikenal sebagai Minamata yang mengakibatkan kematian pada 110 orang.[butuh rujukan]

Referensi

  1. ^ (Indonesia) "Raksa". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ (Indonesia) "Merkuri". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  3. ^ "Magnetic Susceptibility of the Elements And Inorganic Compounds" (PDF). www-d0.fnal.gov. Fermi National Accelerator Laboratory: DØ Experiment (lagacy document). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 24 Maret 2004. Diakses tanggal 2 Agustus 2022. 
  4. ^ Weast, Robert (1984). CRC, Handbook of Chemistry and Physics. Boca Raton, Florida: Chemical Rubber Company Publishing. hlm. E110. ISBN 0-8493-0464-4. 
  5. ^ National Health Service (Inggris) - Keracunan raksa dari termometer raksa
  6. ^ Massa jenis bola biliar = 1700 kg/m3. Massa jenis raksa = 7600 kg/m3

Lihat pula

Pranala luar

Daftar Pustaka

  • Herman DZ (2006). "Tinjauan terhadap tailing mengandung unsur pencemar As, Hg, Pb, dan Cd". J Geol Indones. 1: 31–36. 
  • Klaassen CD, Amdur MO, Doull J (1986). Toxicology The Basic Science of Poisons. New York: Macmillan Publishing Company. 
  • Palar H (1994). Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka cipta. 
  • Widowati W, Sastiono A, Jusuf R (2008). Efek Toksik logam Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Andi. ISBN 978-979-29-0448-2. 

Templat:Link GA Templat:Link FA