Doaku Harapanku

seri televisi Indonesia tahun 1998

Doaku Harapanku adalah serial televisi Indonesia produksi Multivision Plus yang ditayangkan perdana 14 Desember 1998 di RCTI. Serial ini disutradarai oleh Ahmad Yusuf dan dibintangi oleh Krisdayanti, Dicky Wahyudi, dan Nova Eliza.[1]

Doaku Harapanku
Genre
PembuatMultivision Plus
Ditulis oleh
  • Yanti Puspitasari
  • Agam Suharto
  • Jujun JA
  • Wahyu WHL
  • Loela Drakel
  • Johnny H. Seme
  • Saari Amri
SutradaraAhmad Yusuf
Pemeran
Penggubah lagu temaEmbie C. Noer
Lagu pembuka"Doa" oleh Krisdayanti
Lagu penutup"Doa" oleh Krisdayanti
Penata musikEmbie C. Noer
Negara asalIndonesia
Bahasa asliBahasa Indonesia
Jmlh. musim2
Jmlh. episode88 (daftar episode)
Produksi
Produser eksekutif
ProduserRaam Punjabi
Sinematografi
  • Kokoq Priatmoko
  • Bob Emilio Parera
  • Ventje W. Runtunuwu
PenyuntingBayu Pamungkas
Durasi60 menit
Rumah produksiMultivision Plus
DistributorMNC Media
Rilis asli
JaringanRCTI
Rilis14 Desember 1998 (1998-12-14) –
9 Januari 2000 (2000-1-9)

Sinopsis

sunting

Musim 1

sunting

Suatu hari, Laila mengadakan arisan dan saling berceloteh tentang anak masing-masing dan Laila pun bercerita jika anaknya belum mau menikah sehingga teman-temannya pun menyarankan Laila agar menjodohkan anaknya dengan perempuan yang sederhana karena perempuan yang kaya raya bisa mendatangkan musibah. Laila memikirkan jika Sukma anak dari Martha saudara jauh Laila pantas berjodoh dengan Andika dan berdiskusi dengan Sarah adik tirinya Andika dan anak kandungnya Laila, tetapi Sarah tidak setuju jika Andika berjodoh dengan Sukma karena Sukma hidupnya miskin dan liar sehingga mau tidak mau rapat keluarga dengan Martha tetap diadakan. Selanjutnya, Andika tiba-tiba menelepon Laila jika ia akan menikah mendadak dengan Anisa yang merupakan rekan kantornya sehingga Laila pun kaget dan setelah menikah justru membenci dan memusuhi Anisa. Laila takut Anisa akan mengambil seluruh harta kekayaan Andika, sedangkan Sarah tidak berkomentar apa-apa karena ia sangat cuek dan tidak terlalu memikirkan apapun. Penderitaan Anisa memuncak ketika Andika mengalami kecelakaan dan dikira meninggal dunia. Laila memasukkan Anisa ke rumah sakit jiwa. Ternyata, Andika masih hidup, tetapi mengalami amnesia atau hilang ingatan. Seiring waktu berlalu, Andika kembali ke rumah lamanya. Namun, sekembalinya Andika, Laila menghasutnya dengan memfitnah Anisa, seolah-olah Anisa berselingkuh dengan Edo. Kemudian, Andika yang termakan fitnah Laila mengusir Anisa dari rumah sampai-sampai Sarah makin cuek dengan apa yang terjadi di sekitar dan hanya mementingkan diri sendiri meskipun ia sering dipaksa Laila untuk membenci Anisa. Kini Anisa kembali ke desa dan berfokus untuk merawat ayahnya, Pak Handoko yang menderita sakit jantung. Tak ingin melihat Andika berkesedihan atas "perselingkuhan" istrinya, Laila menjodohkan Andika kembali dengan Sukma sehingga Sukma bisa terus menerus menggoda Andika, bahkan rela tidur bersamanya. Akhirnya, kabar tersebut diketahui oleh Anisa sehingga Anisa dan Sukma sering bergelut. Selain itu, Sukma juga membuat hubungan asmara Sarah dan Andre berantakan melalui Andika hingga berseteru ditambah bapaknya Andre yang juga materialistis tidak mau anaknya pacaran dengan orang miskin. Suatu hari, Sarah dibawa ke tempat judi oleh Laila agar Sukma bisa macam-macam di rumahnya dan Sarah pun ngamuk sejadi-jadinya. Imbas kejadian itu, Sarah ditampar dan diusir sampai pingsan di sebuah jalan hingga seorang ibu dan anak-anak keckl membawanya ke masjid. Suatu siang, Pak Handoko meninggal dunia setelah membaca surat perceraian yang ditujukan Andika kepada Anisa. Sebenarnya ini hanyalah taktik kotor Laila untuk memisahkan mereka. Namun, kebaikan akhirnya berpihak kepada Anisa. Anisa yang tengah hamil, ditemukan oleh Mang Jaja mantan tukang kebun di rumah Andika, terkapar di jalanan dengan kondisi kehujanan, dan tak sadarkan diri. Lalu istri Mang Jaja berusaha untuk menghubungi Andika dan mengatakan bahwa Anisa berada bersamanya. Akhirnya mereka kembali bersatu, tetapi Laila yang masih tidak terima anaknya rujuk dengan Anisa, mengamuk di jalanan hingga ia tertabrak motor. Di rumah sakit, Laila bersikeras untuk tetap tinggal disana dalam waktu yang sangat lama, kerana ia masih tidak bisa menerima kehadiran Anisa. Hingga pada akhirnya, Laila divonis menderita gangguan jiwa dan masuk Rumah Sakit Jiwa. Di rumah sakit jiwa, Laila menganggap dirinya sebagai orang paling kaya sedunia, dan tidak ada yang bisa merampas dan menandingi kekayaannya.

Musim 2

sunting

Beberapa tahun kemudian, kebahagiaan Anisa dan Andika semakin lengkap dengan kehadiran anak mereka. Sarah pun sudah menikah dengan Andre. Kejadian yang menimpa Laila sehingga masuk rumah sakit jiwa membuat dirinya sadar dan berubah menjadi baik, tetapi kini Laila menghukum dirinya dengan menjadi seorang pembantu rumah tangga, tetapi ia seringkali dijahati oleh majikannya. Laila tidak berani bertemu anak-anaknya, padahal mereka sangat merindukan sosok ibu seperti Laila. Terutama Reza, anak Anisa dan Andika yang sangat ingin bertemu dengan Laila, neneknya.

Pemeran

sunting
Pemeran Peran
Krisdayanti Anisa
Dicky Wahyudi Andika
Nova Eliza Sarah
Leily Sagita Laila
Tb. Maulana Husni Pak Handoko
Gunawan Edo
Jihan Fahira Cynthia
Merry Mustaf ibu Cynthia
Dewi Astri Sukma [a]
Cut Tari Sukma [b]
Elly Muthia Unnie Martha
Lucky Alamsyah Andre
Kiki Widyasari Karina
Muhammad Dwiky Riza Reza
Adrian Maulana Martin [c]
Rommy Sulastyo Ronny
Yadi Timo Mang Jaja
Rita Hasan istri Mang Jaja
Anwar Fuady Pak Hasan
Egi Fedly Afdar
Nurul Hidayati Nina
Jeffry Bule Bos komplotan [d]
Ogah Setiawan
Ninies Wahyudiono Nyonya Besar [e]
Purwaniatun Mbok Sun [f]
Avi Basalamah Ratih [g]
Muhammad Arif dr. Arief [h]
Hj. Mursidah Bu Budiman [i]
Rico Karindra Nugie [j]
Tien Kadaryono
Pitrajaya Burnama
Setiawan Bosky Bosky
Niniek Arum Olive
Usro Mang Usro
Ida Kusumah Mami[k]
Bemby Putuanda [l]

Penambahan

sunting

Selain menjadi pelopor serial Ramadhan, Doaku Harapanku juga menjadi serial yang pertama kali mengangkat kisah amnesia, sekaligus menjadi perintis serial kejar tayang atau stripping, yang mana pada masa itu sinetron masih tayang sekali dalam seminggu. Kesukesan ini membuat Multivision Plus menggarap sekuelnya untuk bulan Ramadhan 1999. Karakter Lala yang diperankan oleh Leily Sagita dalam musim 1 berakhir di Rumah Sakit Jiwa, tetapi pada musim 2 Lala berubah menjadi protagonis.

Catatan

sunting
  1. ^ Pemeran pertama, hanya Episode 1
  2. ^ pemeran kedua
  3. ^ Musim 2
  4. ^ Musim 2
  5. ^ Musim 2
  6. ^ Musim 2
  7. ^ Musim 2
  8. ^ Musim 2
  9. ^ Musim 2
  10. ^ Musim 2
  11. ^ Episode 33
  12. ^ Episode 51

Referensi

sunting
  1. ^ "Wah, Ternyata Inilah Pelopor Sinetron Ramadhan di Indonesia". www.wowkeren.com. 10 Juni 2016. Diakses tanggal 11 Juni 2016. 

Pranala luar

sunting