Grand Prix Austria

Grand Prix Formula Satu
Revisi sejak 23 Maret 2023 16.03 oleh F1fans (bicara | kontrib)

Grand Prix Austria (dalam bahasa Jerman: Großer Preis von Österreich) merupakan salah satu seri balapan mobil yang sempat masuk ke dalam kalender Kejuaraan Dunia FIA Formula 1. Balapan pertama Grand Prix Austria sebagai bagian dari kalender Kejuaraan Dunia FIA Formula 1, digelar pada musim 1964 di sirkuit Zeltweg Airfield. Balapan ini terbilang sukses, tetapi karena treknya dinilai terlalu berbahaya, maka FIA menghapus Grand Prix Austria untuk sementara waktu, sampai negara tersebut memiliki sirkuit yang baik.

Grand Prix Austria
Red Bull Ring
(2014–sekarang)
Informasi lomba
Jumlah gelaran41
Pertama digelar1963
Terbanyak menang (pembalap)Swiss Jo Siffert
Prancis Alain Prost
Belanda Max Verstappen (3)
Terbanyak menang (konstruktor)Italia Ferrari (7)
Panjang sirkuit4.318 km (2.683 mi)
Jarak tempuh306.452 km (190.420 mi)
Lap71
Balapan terakhir (2022)
Pole position
Podium
Lap tercepat
Team order Ferrari di Grand Prix Austria tahun 2002.

Pada periode tahun 1970-1987, Grand Prix Austria kembali lagi digelar, kali ini mengambil tempat di sirkuit Österreichring. Namun, setelah penyelenggaraan balapan pada tahun 1987, FIA kembali menghapus Grand Prix Austria dari kalender, karena treknya lagi-lagi dinilai terlalu berbahaya.

Pada periode musim 1997-2003, Grand Prix Austria kembali lagi digelar di trek renovasi dari Österreichring, yang kini dinamakan A1 Ring. Balapan pada musim 2002 menjadi sebuah balapan yang heboh karena kasus team order tim Ferrari (Michael Schumacher dan Rubens Barrichello). Musim 2003 adalah balapan terakhir Grand Prix Austria, sebelum dihapus dari kalender, dan digantikan oleh Grand Prix Tiongkok.

Grand Prix ini kembali lagi masuk ke dalam kalendar Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu, terhitung mulai dari musim 2014.

Sejarah

Grand Prix Austria telah diadakan di dua lokasi berbeda di daerah Zeltweg yang terletak di Spielberg di Austria tenggara.[1] Ini pertama kali diadakan di lapangan udara di sana selama dua tahun, kemudian trek balap permanen yang disebut Österreichring dibangun pada tahun 1969, dan ajang Formula Satu pertama kali diadakan di sana pada tahun 1970, dan setiap balapan berikutnya telah diadakan di sana dalam tiga periode berbeda, karena sirkuit telah dibangun kembali, dan terjual.

Sirkuit Zeltweg Airfield

Acara non-kejuaraan diadakan pada tahun 1963 di trek balap di Lapangan Udara Zeltweg, dan berhasil dimenangkan oleh Jack Brabham dari Australia. Acara Kejuaraan Dunia yang pertama berlangsung pada tahun berikutnya, dan pembalap asal Italia, yaitu Lorenzo Bandini, yang berhasil memenangkan satu-satunya balapan Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu dengan menggunakan mobil Ferrari. Balapan itu sukses, tetapi lintasannya dianggap terlalu berbahaya; sirkuit itu sempit dan sangat bergelombang, dan penonton mengeluhkan area tontonan yang buruk. FIA menghapus balapan ini dari kalender F1, sampai trek yang cocok dibuat.

Acara ini diselenggarakan pada tahun 1965, sebagai perlombaan mobil sport non-kejuaraan, Zeltweg 200 Miles, sebelum diadopsi oleh ajang World Sportscar Championship pada periode musim 1966-69, sebagai Zeltweg 1000 km.[2]

Österreichring

Dari tahun 1970 hingga 1987, acara tersebut diadakan di Österreichring (diterjemahkan secara harfiah sebagai "sirkuit Austria") (juga terletak di dekat Zeltweg). Lintasan Itu dibangun di pegunungan Styria yang indah, dan merupakan jalur yang mengalir deras, di mana setiap sudutnya panjang dan cepat. Grand Prix Austria ditetapkan sebagai Grand Prix Eropa hanya sebanyak satu kali saja, yaitu pada tahun 1975, ketika gelar ini merupakan sebuah gelar kehormatan yang diberikan setiap tahun untuk satu balapan Grand Prix di benua Eropa. Jalur yang sangat cepat populer di kalangan para pembalap, dan acaranya pun berlangsung cukup sukses. Balapan pertama di lintasan ini didominasi oleh tim Ferrari, dengan mesin Flat-12 yang lebih bertenaga memungkinkan mereka melaju 10 mph lebih cepat – yang merupakan hal yang banyak dalam istilah balap. Balapan pada musim 1971 melihat pembalap asal Swiss, yaitu Jo Siffert, mendominasi di dalam mobil BRM-nya, dan pembalap asal Inggris, yaitu Jackie Stewart, berhasil meraih gelar Kejuaraan Dunia Pembalap yang kedua baginya. Bakapan pada musim 1975 dirusak oleh kecelakaan fatal yang menimpa pembalap asal Amerika Serikat (AS), yaitu Mark Donohue, dan balapan itu sendiri basah kuyup oleh intensitas hujan yang tinggi, dan dimenangkan oleh Vittorio Brambilla, dan memenangkan satu-satunya balapan F1 dalam karier balapan F1-nya, dan, sesuai dengan bentuknya, dia mengalami kecelakaan ketika dia melintasi garis finis, ketika balapan terpaksa dihentikan lebih awal karena curah hujan yang semakin parah. Pada tahun 1976, sebuah kecelakaan mengerikan yang telah menimpa pembalap favorit tuan rumah, yaitu Niki Lauda, di Nürburgring, Nürburg, Jerman, telah menyebabkan dia terpaksa harus absen di dalam perlombaan ini, yang berhasil dimenangkan oleh pembalap asal Inggris, yaitu John Watson, di tim F1 Penske yang berumur pendek, dan memenangkan perlombaan Formula Satu yang pertama baginya.

Musim 1976 telah melihat sudut Voest-Hugel berubah sedikit menjadi satu sudut, dan bukan dua sudut; tetapi musim 1977 melihat chicane tiga sudut lambat telah dipasang di Voest-Hugel, di mana Donohue telah jatuh pada balapan 2 tahun sebelumnya. Tendangan tikungan yang tercepat di lintasan ini sekarang menjadi tikungan paling lambat di sana, dan akan dikenal sebagai Hella-Licht Chicane. Balapan ini berhasil dimenangkan oleh pembalap asal Australia, yaitu Alan Jones, di dalam sebuah mobil Shadow; dan sama halnya seperti Brambilla dan juga Watson, kemenangan itu adalah kemenangan Grand Prix yang pertama baginya. Musim 1978 melihat mobil Lotus 79 yang dominan di barisan terdepan, dan pembalap asal Amerika Serikat (AS), yaitu Mario Andretti, jatuh di tikungan Glatz Kurve pada lap pertama, dan rekan setimnya, pembalap asal Swedia Ronnie Peterson, berhasil meraih kemenangan. Musim 1979 mulai menunjukkan keunggulan mesin turbo-charge di sirkuit yang cepat dan tinggi ini. Meskipun Jones berhasil menang lagi di dalam mobil tim Williams, namun Jean-Pierre Jabouille dan Rene Arnoux dengan mobil Renault mereka mampu mendominasi acara ini dan juga balapan pada tahun berikutnya, yang dimenangkan oleh Jabouille. Pada tahun 1981, tiga mobil turbo-charge mendominasi barisan depan; dan ke dalam perlombaan, tenaga yang sangat besar dan handling yang mengerikan dari mobil Ferrari milik Didier Pironi, membantunya untuk menahan empat mobil dengan handling yang lebih baik, dan terlibat dalam pertarungan lima arah untuk memperebutkan tempat ketiga, yang berlangsung beberapa saat, tetapi empat mobil yang lewat pada akhirnya melewatinya, salah satunya adalah whogy Jacques Laffite, yang berhasil memenangkan perlombaan ini. Musim 1982 menyaksikan pertunjukan yang spektakuler, di mana lima mobil bertenaga turbocharged mendominasi grid ini; semua, kecuali satu, dari mobil-mobil ini, terpaksa harus rela pensiun karena masalah mekanis, termasuk pembalap asal Italia, yaitu Riccardo Patrese, yang mengalami sebuah kecelakaan spektakuler di tikungan Texaco Bends, dan pembalap asal Perancis, yaitu Alain Prost, yang mana mesin mobilnya habis dengan beberapa lap tersisa, pada saat sedang memimpin lomba ini. Setelah Prost terpaksa harus rela pensiun dari balapan ini, balapan ini pun lamtas berubah menjadi sprint yang panas antara pembalap asal Italia, yaitu Elio de Angelis, dengan mobil tim Lotus, dan pembalap asal Finlandia, yaitu Keke Rosberg, dengan mobil tim Williams. Rosberg terus-menerus memotong De Angelis; tetapi setelah Prost terpaksa harus rela pensiun, Rosberg mulai membuat 1,5 detik lap dengan De Angelis; dan pada lap terakhir, dua pembalap yang sejauh ini tidak pernah menang, berjuang untuk bisa meraih kemenangan, dan De Angelis mampu menahan Rosberg, dan menang dengan jarak kurang dari setengah panjang mobil; .05 detik. Musim 1984 melihat Lauda pada akhirnya berhasil meraih kemenangan di balapan di rumah sendiri dengan mobil McLaren-nya, dan Prost pun Berhasil memenangkan dua balapan berikutnya. Balapan pada tahun 1985 mengalami kecelakaan yang menakutkan di tikungan Panorama Curve, ketika Andrea de Cesaris secara spektakuler menggulung mobil Ligier-nya, yang membuatnya dipecat dari tim. Musim 1986 melihat pembalap asal Austria, yaitu Gerhard Berger, memimpin lap awal dengan 1.400 bhp (1.044 kW; 1.419 PS) Benetton-BMW, ​​tetapi masalah kelistrikan pada mobilnya membuat balapannya menjadi hancur, memungkinkan bagi Alain Prost untuk mengambil kemenangan lomba ini, dengan keunggulan lebih dari satu lap dari dua pembalap tim Ferrari, yaitu Michele Alboreto dan Stefan Johansson.

Balapan pada tahun 1987 sempat diulangi lagi dari awal sebanyak dua kali, karena kecelakaan di grid pit-straight yang sempit; dan trek ini juga dianggap terlalu berbahaya menurut standar FIA, karena banyaknya tikungan yang berkecepatan tinggi, kurangnya perlindungan dari pepohonan, dan tanggul dan juga kecelakaan di awal banyak balapan di pit yang sempit dan sempit. Peningkatan kecepatan juga menjadi sebuah masalah yang berkembang di sirkuit Österreichring, di mana pole-sitter Nelson Piquet rata-rata mencapai kecepatan 159,457 mph (255,756 km/jam), dengan mobil tim Williams bertenaga 1.100 hp milik Honda. Piquet menempati urutan kedua dari rekan setimnya, pembalap asal Inggris Nigel Mansell. Upaya untuk mengembalikan balapan tersebut tidak berhasil, dan balapan tersebut pun sempat menghilang selama satu dekade.

A1-Ring

Pada tahun 1995 dan 1996, sirkuit Österreichring akhirnya diperbarui dan diperbarui, yang memungkinkan bagi perlombaan ini untuk bisa kembali berjalan lagi pada tahun 1997. Sejak trek, yang dinamai A1-Ring setelah sponsor, terletak di wilayah kota Spielberg, sekarang kota Spielberg telah diberikan sebagai situs Grand Prix. Seluruh tata letak didesain ulang oleh seorang arsitek asal Jerman, yaitu Hermann Tilke, dan trek ini kehilangan semua sudutnya yang panjang dan menyapu, selain dari Tikungan Texaco (yang dibuat lebih pendek dan lebih lambat), dan chicane Hella-Licht, Flatschach, kurva Dr.Tiroch, dan yang pertama setengah dari backstretch berjalan ke tempat Bosch-Kurve dibawa keluar, dan diganti dengan sebuah bypass yang langsung menuju ke paruh kedua dari fast, backstretch menanjak. Balapan yang terjadi pada musim 2002 telah mendapatkan publisitas yang negatif, setelah tim Ferrari menginstruksikan Rubens Barrichello untuk menyerahkan kemenangannya kepada Michael Schumacher. Balapan Itu adalah salah satu andalan di kalender, sampai menjadi tuan rumah balapan terakhirnya pada tahun 2003.

Red Bull Ring

Pada bulan Juli 2013, telah dilaporkan bahwa pemilik baru dari sirkuit ini, yaitu Red Bull GmbH, telah berhasil mencapai kesepakatan dengan Bernie Ecclestone untuk bisa menghidupkan kembali Grand Prix Austria, setelah selama sepuluh tahun absen dari kalender F1. Perlombaan itu diberi tanggal sementara pada bulan Juli 2014.[3] Pada tanggal 6 Desember 2013, kalender resmi F1 untuk musim 2014 pun akhirnya dirilis, termasuk Grand Prix Austria di atasnya.[4]

Dampak pandemi COVID-19

Kalender yang semula dijadwalkan untuk Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2020, sangat dipengaruhi oleh wabah pandemi COVID-19.[a] Beberapa Grand Prix dibatalkan atau ditunda setelah putaran pembukaan di Australia dibatalkan, mendorong pihak Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) untuk menyusun kalender yang baru. Awal kejuaraan ditunda hingga tanggal 5 Juli 2020, dengan Red Bull Ring yang secara resmi menjadi tuan rumah Grand Prix Austria sebagai putaran pembukaan Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu musim 2020. Penyelenggara balapan menandatangani kontrak dengan ]]Liberty Media Corporation]], pemegang hak komersial olahraga ini, untuk menjadi tuan rumah putaran kedua di sirkuit pada tanggal 12 Juli 2020 (seminggu setelah balapan pertama), yang dikenal sebagai "Grand Prix Styria".[b] Perlombaan ini diberi nama untuk Styria, negara bagian Austria, yaitu tempat di mana Red Bull Ring berada. Dua balapan di Austria secara berurutan, menandai bahwa untuk yang pertama kalinya ada sebuah negara yang menyelenggarakan dua balapan secara beruntun di dalam satu musim yang sama sejak musim 1995, ketika Jepang menjadi tuan rumah Grand Prix Pasifik dan Jepang.[c] Perlombaan ini juga merupakan yang pertama dalam sejarah olahraga ini, di mana satu tempat dan tata letak sirkuit yang sama menjadi tuan rumah bagi dua balapan Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu secara berturut-turut.

Musim 2020 yang telah tertunda karena gangguan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, pada akhirnya berhasil dimulai juga, dengan berlangsungnya Grand Prix Austria. Valtteri Bottas, dengan membalap untuk tim Mercedes, berhasil mengambil posisi terdepan, di depan rekan setimnya, yaitu Lewis Hamilton, dan Max Verstappen dari tim Red Bull; Namun, Hamilton diberi penalti grid turun tiga tempat, karena ia tidak cukup memperlambat laju mobilnya pada saat bendera kuning dikibarkan, menyusul kesalahan kecil yang telah dilakukan oleh Bottas. Ini mempromosikan Verstappen ke posisi kedua, pembalap muda tim McLaren, yaitu Lando Norris, ke posisi ketiga, dan juga Alexander Albon ke posisi keempat. Dalam perlombaan penting, yang menampilkan tiga periode Safety Car (SC), dan pengunduran diri sembilan pembalap, Bottas berhasil menang, di depan pembalap tim Ferrari, yaitu Charles Leclerc, dan Norris. Hamilton melewati garis finis di tempat kedua, tetapi dia menerima penalti waktu sebanyak lima detik setelah bertabrakan dengan Albon, yang kemudian segera pensiun; setelah penalti diterapkan, Hamilton finis di posisi keempat, di depan Carlos Sainz Jr., Sergio Pérez, dan Pierre Gasly.[5]

Lihat pula

Pranala luar

  1. ^ "Zeltweg Air Base". Google Maps. Diakses tanggal 22 October 2020. 
  2. ^ "Zeltweg 200 Miles 1965 - Race Results - Racing Sports Cars". www.racingsportscars.com. Diakses tanggal 4 July 2020. 
  3. ^ "Austrian Grand Prix set to return to F1 calendar in 2014". Autosport.com. Haymarket Publications. Diakses tanggal 25 July 2013. 
  4. ^ "2015". Formula1.com. Diakses tanggal 17 December 2015. 
  5. ^ "Bottas beats Leclerc and Norris to win dramatic Austrian GP as Hamilton is penalised". F1. 5 July 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 July 2020. Diakses tanggal 7 August 2020.