Ahmad Dhani

musikus Indonesia
(Dialihkan dari Ahmad Dhani Prasetyo)

Ahmad Dhani Prasetyo, S.H. (lahir 26 Mei 1972) adalah seorang musikus, politikus, dan pengusaha berkebangsaan Indonesia. Ia merupakan pendiri dan pemimpin dari grup musik Dewa 19 yang merupakan salah satu band paling terbesar sepanjang dekade 1990-an dan 2000-an. Selain tampil sebagai kibordis dan sesekali vokalis pada grup tersebut, Dhani juga merupakan produser dan pencipta sebagian besar lagu-lagunya. Setelah sukses dengan Dewa 19, ia juga berhasil mengorbitkan banyak penyanyi dan grup musik dan merupakan pendiri dan pimpinan dari Republik Cinta Management. Sepanjang kariernya, Dhani telah menciptakan lebih dari 200 lagu yang telah dinyanyikan oleh berbagai artis seperti Reza Artamevia, Anang Hermansyah, Ari Lasso, Judika, Agnes Monica, Ratu, Mulan Jameela, dan lainnya.

Ahmad Dhani
Potret Ahmad Dhani, 2017
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2024
Grup parlemenFraksi Partai Gerakan Indonesia Raya
Daerah pemilihanJawa Timur I
Informasi pribadi
Lahir
Dhani Ahmad Prasetyo

26 Mei 1972 (umur 52)
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Partai politikGerindra (2017—sekarang)
Suami/istri
(m. 1996; c. 2006)

(m. 2009)
[1]
Anak5; termasuk Al, El, dan Dul
Orang tua
  • Eddy Abdul Manaf (ayah)
  • Joyce Theresia Pamela Kohler (ibu)
Tanda tangan
Situs webahmaddhani.com
Karier musik
Genre
Pekerjaan
Instrumen
Tahun aktif1985–sekarang
Label
Artis terkait
IMDB: nm2678391 X: AHMADDHANIPRAST Instagram: ahmaddhaniofficial Musicbrainz: 88852fdb-abb4-41a8-a2cb-40f4e8940f9c Discogs: 3039031 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dhani dikenal sebagai tokoh yang kontroversial dan sering memancing pro dan kontra. Ia juga dikenal sebagai musisi dengan eksperimentasi musik dan lirik puitis yang mengutip kata-kata mutiara dari pujangga terkenal.[2][butuh sumber yang lebih baik] Majalah MTV Trax edisi perdana tahun 2002 menobatkan Dhani sebagai salah satu "25 Musisi/Grup Paling Berpengaruh dalam Musik Indonesia."[2] Majalah Rolling Stone juga menempatkannya ke dalam daftar "The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa."[3][butuh sumber yang lebih baik]

Kehidupan awal

sunting

Lahir di Surabaya, Ahmad Dhani adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pernikahan Eddy Abdul Manaf bin Rusta Sastra Atmadja yang merupakan seorang diplomat berdarah Sunda, asal Garut - Jawa Barat, dengan Joyce Theresia Pamela Kohler, seorang Indonesia keturunan Jerman. Kakek buyutnya, Jan Pieter Friederich Kohler adalah keturunan Jerman lahir di Hindia Belanda pada tahun 1883. Kakak tiri Dhani, Dadang S. Manaf adalah musisi Indonesia dan merupakan pengaruh besar pada minat musik Dhani sejak masa kecilnya. Ayah Dhani membelikannya keyboard ketika ia masih muda dan membayar untuk les musik, sangat membujuk dia dan berharap bahwa Dhani akan unggul dalam hal musik klasik. Dia sangat terpengaruh oleh band rock Inggris Queen, ia juga banyak mempunyai koleksi Queen termasuk gitar Brian May "Red Special" yang ia gunakan saat tur, juga gitar itu muncul di video klip Bukan Rahasia. Keponakannya, Sukma Perdana Manaf atau yang dikenal dengan nama Ytonk (anak pertama dari Dadang S. Manaf), adalah personil dari band Clubeighties.[butuh rujukan]

Pendidikan

sunting

Dhani menamatkan pendidikan di SMP Negeri 6 dan SMA Negeri 2 Surabaya. Di SMP Negeri 6 Surabaya, Dhani bertemu dengan Andra Junaidi Ramadhan, yang kemudian menjadi gitaris di kelompok musiknya. Di SMA Negeri 2 Surabaya, Dhani bertemu dengan Ari Lasso, yang menjadi vokalis di kelompok musiknya. Lulus dari pendidikan menengah atas, Dhani melanjutkan studi jurusan Ilmu Hukum di Universitas Pancasila tahun 1992 yang dikenal sebagai kampus ternama tempat para artis dan politikus ternama ibukota menuntut ilmu, Dhani bertemu dengan seorang mahasiswi, Reza Artamevia, yang kemudian ditariknya menjadi penyanyi solo dan penyanyi latar di Dewa 19.

Perjalanan karier

sunting

Dewa 19

sunting
 
Ahmad Dhani dalam salah satu Konser Dewa 19 di Singapura (2005).

Bakat musik Dhani mulai bergejolak saat duduk di bangku SMP Negeri 6 Surabaya. Dhani bersama 3 orang sahabatnya Andra Junaidi, Erwin Prasetya, dan Wawan Juniarso, kemudian mendirikan grup musik bernama Dewa pada tahun 1986. Dhani bertindak pada vokal, keyboard dan pimpinan. Saking tergilanya pada musik, tak jarang Dhani bolos sekolah untuk sekadar berkumpul bersama teman-temannya di Dewa untuk sekadar memainkan alat musik di rumah Wawan di kawasan kompleks Universitas Airlangga. Dhani semula yang menteng di jalur rock, kemudian mencoba jalur musik jazz yang kemudian diikuti perubahan nama Dewa menjadi Downbeat. Bersama Downbeat, Dhani sempat menjuarai Festival Jazz Remaja se-Jawa Timur, juara I Festival band SLTA '90 atau juara II Djarum Super Fiesta Musik. Namun akhirnya Dhani kembali ke jalur rock dan mengibarkan bendera Dewa 19 dengan tambahan Ari Lasso.

Karena tidak ada studio yang memadai di Surabaya, pada tahun 1991 Ahmad Dhani hijrah ke Jakarta untuk mencari perusahaan rekaman yang akan melabeli Dewa 19. Dengan modal seadanya, Dhani menginjak rimba ibu kota, gentayangan dari satu perusahaan rekaman ke perusahaan rekaman lain menggunakan bus kota. Setelah sempat ditolak sejumlah label, akhirnya Dhani dilirik oleh Jan Djuhana dari Team Records. Usaha Dhani tidak sia-sia, album perdana Dewa 19 (1992) sukses besar dengan melejitnya sejumlah hits seperti ”Kangen” dan ”Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi”. Album ini tercatat sebagai Album Terlaris 1993 dan Dewa dianugerahi sebagai pendatang baru terbaik. Sukses Dewa 19 berlanjut di album-album berikutnya. Hingga saat ini tak kurang dari 11 album yang telah dirilis Dhani bersama Dewa, yaitu Dewa 19 (1992), Format Masa Depan (1994), Terbaik Terbaik (1995), Pandawa Lima (1996), The Best Of Dewa 19 (1999), Bintang Lima (2000), Cintailah Cinta (2002), Atas Nama Cinta I & II (2004), Laskar Cinta (2004), Republik Cinta (2006), dan Kerajaan Cinta (2007). Meski telah beberapa kali mengalami pergantian personel, sampai saat ini Dewa 19 masih tetap eksis di blantika musik Indonesia.

Karir lain

sunting

Selain aktif di Dewa 19, Dhani juga sibuk dengan kegiatan lain. Pada tahun 1999, ia sempat melahirkan Ahmad Band, yang sempat dikenal dengan tembang ”Bidadari di Kesunyian” dan ”Aku Cinta Kau Dan Dia”. Selain itu Dhani juga menjadi memproduseri artis lain selain Dewa 19. Pada tahun 1997, Dhani berhasil mengorbitkan penyanyi R&B Reza Artamevia dengan memproduseri 2 albumnya, Keajaiban (1997) dan Keabadian (1999). Sejak saat itu, ia mulai sering memproduseri artis lain dan melahirkan bakat-bakat baru dalam dunia musik. Dhani juga berhasil mengubah Denada dari penyanyi rap menjadi penyanyi R&B saat menggarap album ketiganya bertajuk Awal Baru (2000). Dhani kemudian berhasil menemukan Tere dan memproduseri album pertamanya Awal Yang Indah (2002). Ia juga membimbing istrinya Maia saat membentuk dan membesarkan duo Ratu.

The Rock

sunting

Bermula dari perekaman album solonya di Australia, Dhani bertemu dengan 3 anggota band Hospital The Musical, yaitu Clancy Alexander Tucker, Zachary Haidee-Keene, Michael Bennett di Studio 301, Sydney - Australia. Dari pertemuan itu munculah ide untuk berkolaborasi dalam sebuah grup musik. Dhani yang memiliki niat untuk go international menerima ajakan tersebut dan terbentuklah The Rock yang mana Hospital The Musical tidak bubar dan Dhani juga tidak meninggalkan Dewa 19. Pada Agustus 2007, lahirlah album pertama The Rock dengan tajuk Master Mister Ahmad Dhani I yang mencetak single ”Munajat Cinta”.

Hospital The Musical pernah mengikuti tour Marlboro Kretek di Indonesia, pada bulan Agustus-September 2007. Saat itu mereka menggunakan nama Fire Shark, bersama vokalis Mark Williams.

T.R.I.A.D

sunting

Pada grup musik ini, Dhani berkolaborasi dengan Cameria Happy Pramita (gitar, backing vocal), Ices (bass), Tharaz Bistara (gitar), Ikmal Tobing (drum), dan Wahyu Sudiro (gitar). Pada perilisaan album TRIAD di The Rock Cafe Jakarta, 19 Februari 2010. Dengan hits singlenya "Makhluk Tuhan Paling Sexy" yang sebelumnya dipopulerkan Mulan Jameela, hits single kedua berjudul "Mustapha" yang diadaptasi dari lagu karya Queen, dan pada tahun 2010 mengeluarkan hits single ketiga berjudul "Selir Hati".

MahaDewa

sunting

Pada tahun 2011 bersama Judika dan empat personel lainnya Ahmad Dhani membentuk MahaDewa.

Salah satu musik kegemaran Si Jenggot (panggilan akrab Dhani) adalah musik Jazz. Dia berkerja sama dengan Tim Oram, musisi Jazz di Sydney. Bersama Tim dia berkolaborasi dengan musisi-musisi jazz di Australia. Terdapat 4 lagu Jazz di album The Rock, dan April 2009, dia merilis album 100% Jazz dengan judul The Best Is Yet To Come bersama Dhani and the Swinger, side project bentukannya.

Kehidupan pribadi

sunting

Meskipun Dhani lahir dan besar di Surabaya, serta fasih berbahasa Jawa, ia sejatinya masih berdarah Sunda karena ayahnya memiliki keturunan Garut dan Sumedang. Dhani menikah dengan Maia Estianty pada 17 November 1996,[4][5] setelah sekian lama menjalin cinta sejak Dhani masih di SMA Negeri 2 Surabaya. Dari pernikahan mereka, keduanya memiliki 3 anak. Dhani menamai anak-anaknya sesuai tokoh sufi yang dikaguminya, yakni Ahmad Al Ghazali, Ahmad El Jalaluddin Rumi, dan Abdul Qodir Jaelani. Sejak akhir 2006, Dhani dan istrinya terlibat skandal 'tuduh menuduh' yang berujung pada gugatan cerai yang diajukan oleh Maia Estianty. Dhani dan Maia bercerai secara agama (talak tiga) pada Desember 2006. Rumah tangga mereka resmi berakhir secara hukum pada 23 September 2008 melalui keputusan hakim di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.[6]

Pada Agustus 2013, Dhani mengatakan bahwa Saafeya adalah putrinya dengan Mulan Jameela, penyanyi keturunan Garut yang besar di Bandung.[7]

Dhani adalah kolektor piringan hitam yang juga mempunyai banyak koleksi musik di rumahnya.

Dhani juga membuka bisnis restoran yang berada dibekas rumahnya, diberi nama Wisma Dewa 19 Restography.

Dhani termasuk aktif di YouTube, dengan banyak video di kanal bernama VIDEO LEGEND.

Tanggal 1 Maret 2011 Dhani dilaporkan wartawan atas tuduhan pemukulan yang dilakukan di depan rumah Mulan Jameela.[8]

Masalah hukum

sunting

Pada 8 September 2013, putra Ahmad Dhani, Abdul Qodir Jaelani, atau lebih dikenal sebagai Dul (13 tahun) terlibat dalam kecelakaan lalu lintas ketika dia mengendarai mobil secara ilegal atas dasar umur di jalan tol dekat Jakarta. Kecelakaan itu menyebabkan 7 korban tewas sementara Dul terluka parah.[9] Menurut juru bicara polisi Indonesia, Dul dibebankan atas tuduhan kelalaian dalam mengemudi, sementara Ahmad Dhani sendiri mungkin menghadapi tuduhan lebih karena membahayakan anak dengan sadar dan secara ilegal memberi izin kepada anak di bawah umur untuk mengendarai mobil. Biaya dan sanksi untuk Dhani kurang lebih 6 tahun penjara dan 12 juta rupiah.[10]

Ujaran kebencian

sunting

Pada 26 November 2018, Ahmad Dhani dituntut 2 tahun penjara oleh pengadilan negeri Jakarta Selatan karena diduga melanggar Pasal 45A Ayat 2 juncto Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP dengan kasus ujaran kebencian.[11] Kasus ini berlanjut hingga akhirnya pada tanggal 28 Januari 2019, Dhani dinyatakan bersalah melakukan ujaran kebencian melalui twitter dan divonis satu tahun enam bulan penjara.[12]

Karya tulis

sunting
  • Manunggaling Dewa Ahmad Dhani (Autobiografi Dewa 19 & Ahmad Dhani)
  • Makrifat Cinta Ahmad Dhani (Ajaran-Ajaran Syekh Siti Jenar Dalam Syair-Syair Dhani)
  • Indonesia Songs Book Vol. 1 (Autobiografi Dewa 19 & Ahmad Dhani)

Diskografi

sunting

Album Lain

sunting

Penampilan Lain

sunting
  • "Cinta Mati", duet dengan Agnez Mo (2003)
  • In Collaboration With (2003) - Ahmad Dhani sebagai Musisi Pendukung (Penata Musik, Rhythm Guitar, Bass, Keyboard, String Arrangement, Backing Vocal dan Mixing)
  • "Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada", duet dengan Chrisye pada album Senyawa (2004) dan album Chrisye Duet By Request (2007)
  • "Adzan" kolaborasi dengan Seven Dream (2010)
  • "Sadis" dan "Selingkuh Lagi", album Bebi Romeo Various Artist (2011)
  • "Ojo Kuwi", lagu berbahasa Jawa pertama ciptaan Dhani yang dirilis tahun 2014

Video Klip

sunting

Acara televisi

sunting

Prestasi dan pengakuan

sunting
  • Diabadikan oleh majalah Rolling Stone Indonesia sebagai salah satu dari The Immortals: 25 Artis Indonesia Terbesar Sepanjang Masa pada tahun 2008

Penghargaan dan nominasi

sunting
Penghargaan Tahun Kategori Karya yang dinominasikan Hasil Ref.
Anugerah Musik Indonesia 1997 Pencipta Lagu Terbaik-Terbaik "Kirana" (bersama Erwin Prasetya) Ditampilkan oleh Dewa 19 Menang [13]
Pencipta Lagu Alternatif Terbaik Menang
2000 "Roman Picisan" Ditampilkan oleh Dewa 19 Menang [14]
2001 Produser/Penata Musik Terbaik-Terbaik "Kangen" Ditampilkan oleh Denada Nominasi [15]
"Biar Menjadi Kenangan" (bersama Erwin Gutawa) Ditampilkan oleh Reza Artamevia & Masaki Ueda Menang
Pencipta Lagu Alternatif Terbaik "Adakah" Ditampilkan oleh Denada Nominasi
Tim Produksi Suara Terbaik "Keabadian" Ditampilkan oleh Reza Artamevia Nominasi
2002 Pencipta Lagu Alternatif Terbaik "Arjuna" Ditampilkan oleh Dewa 19 Menang [16]
2004 Karya Produksi Terbaik-Terbaik "Cinta Mati" (bersama Agnes Monica) Nominasi [17]
Duo/Grup/Kolaborasi Pop Terbaik Menang
2009 Pencipta Lagu Pop Terbaik "Makhluk Tuhan Paling Sexy" Ditampilkan oleh Mulan Jameela Nominasi [18]
2010 Pencipta Lagu Anak-Anak Terbaik "Superman" Ditampilkan oleh The Lucky Laki Menang [19]
Produser/Penata Musik Lagu Anak-Anak Terbaik Menang
2013 Produser/Penata Musik Pop Terbaik "Muda" Ditampilkan oleh Agnes Monica Nominasi [20]
Karya Produksi Kolaborasi Terbaik "Terpurukku Disini" (bersama Purie Andriani) Nominasi
2022 Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik "Elang" (bersama Burgerkill) Nominasi
2023 Karya Produksi Kolaborasi Terbaik "Biar Menjadi Kenangan" (bersama Raisa) Nominasi
Karya Produksi Aransemen Ulang Terbaik Nominasi
Karya Orkestral Terbaik "Bohemian Rhapsody" (bersama Philharmonic Orchestra) Nominasi
Penata Musik Dangdut Terbaik "Bimbang" Ditampilkan oleh Dewa 19, Elvy Sukaesih & Mulan Jameela Nominasi

Sejarah elektoral

sunting
Pemilu Lembaga legislatif Daerah pemilihan Partai politik Perolehan suara Hasil
2019 Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Jawa Timur I Partai Gerakan Indonesia Raya 40.148[21]  N Tidak Terpilih
2024 134.227[22]  Y Terpilih

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ https://web.archive.org/web/20230603054528/https://putusan3.mahkamahagung.go.id/direktori/download_file/147fc90688fd79781e6280f575e8b238/pdf/zaed1186741694dc9c28313734313038
  2. ^ a b MTV Trax edisi perdana tahun 2002
  3. ^ "25 artis Indonesia terbesar sepanjang masa". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-01. Diakses tanggal 2012-05-19. 
  4. ^ Pramantie, Caroline. "Ahmad Dhani Masih Simpan Foto Mantan Istri dan Mantan Pacar". Kumparan. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  5. ^ Fimela.com. "Unggah Foto Nikah dengan Maia Estianty, Ahmad Dhani sedang Rindu". fimela.com. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  6. ^ https://ameera.republika.co.id/berita/4610/maia-resmi-cerai-dhani-kecewa
  7. ^ "Dhani Akhirnya Ngaku Punya Anak Dari Mulan". 6 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-13. Diakses tanggal 2013-09-25. 
  8. ^ "Diduga Pukul Wartawan di Depan Rumah Mulan, Ahmad Dhani Dipolisikan". detik Hot. 01-03-2011. Diakses tanggal 1 Maret 2011. 
  9. ^ Ahmad Dhani’s son in pile-up, killing six, The Jakarta Post, 9 September 2013 
  10. ^ Ahmad Dhani Juga Bisa Dibui, Surabaya Pos, 9 September 2013 
  11. ^ Setiawan, Tri Susanto. Pangerang, Andi Muttya Keteng, ed. "Ahmad Dhani Dituntut Dua Tahun Penjara". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  12. ^ Dharmastuti, Hestiana. "Perjalanan Kasus Ahmad Dhani hingga Divonis 1,5 Tahun Penjara". detikcom. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  13. ^ "1st AMI AWARDS (1997)". Anugerah Musik Indonesia. 
  14. ^ "4th AMI AWARDS (2000)". Anugerah Musik Indonesia. 
  15. ^ "5th AMI AWARDS (2001)". Anugerah Musik Indonesia. 
  16. ^ "6th AMI AWARDS (2002)". Anugerah Musik Indonesia. 
  17. ^ "8th AMI AWARDS (2004)". Anugerah Musik Indonesia. 
  18. ^ "12th AMI AWARDS (2009)". Anugerah Musik Indonesia. 
  19. ^ "13th AMI AWARDS (2010)". Anugerah Musik Indonesia. 
  20. ^ "16th AMI AWARDS (2013)". Anugerah Musik Indonesia. 
  21. ^ "Budiman Sujatmiko dan Dhani Gagal, Ibas Melenggang ke Senayan". CNN Indonesia. CNN Indonesia. 2019-05-19. Diakses tanggal 2022-06-14. 
  22. ^ "Perolehan Kursi Partai dan Daftar Lengkap 87 Caleg DPR RI Dapil Jatim yang Lolos ke Senayan". portaljtv.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-06-26. 

Pranala luar

sunting