Antimon trioksida
Antimon(III) oksida adalah senyawa anorganik dengan rumus Sb2O3. Senyawa ini merupakan senyawa antimon yang paling dibutuhkan secara komersial. Pada tahun 2012, terdapat 130.000 ton antimon trioksida yang diproduksi di seluruh dunia.[3] Senyawa ini juga dapat ditemui di alam sebagai mineral valentinit dan senarmontit.[4] Seperti oksida polimerik lainnya, Sb2O3 larut dalam larutan berair lewat proses hidrolisis.
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Antimon(III) oksida
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol)
|
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
ChemSpider | |
Nomor EC | |
KEGG | |
PubChem CID
|
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
CompTox Dashboard (EPA)
|
|
| |
| |
Sifat | |
Sb2O3 | |
Massa molar | 291.518 g/mol |
Penampilan | padat putih |
Bau | tidak berbau |
Densitas | 5.2 g/cm3, bentuk α 5.67 g/cm3 bentuk β |
Titik lebur | 656 °C (1.213 °F; 929 K) |
Titik didih | 1.425 °C (2.597 °F; 1.698 K) (menyublim) |
Kelarutan | larut dalam asam |
-69.4·10−6 cm3/mol | |
Indeks bias (nD) | 2.087, bentuk α 2.35, bentuk β |
Struktur | |
kubik (α)<570 °C ortorombik (β) >570 °C | |
piramidal | |
zero | |
Bahaya | |
Piktogram GHS | [1] |
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} |
H351[1] | |
P281[1] | |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median)
|
7000 mg/kg, lewat mulut (tikus) |
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |
PEL (yang diperbolehkan)
|
TWA 0.5 mg/m3 (sebagai Sb)[2] |
REL (yang direkomendasikan)
|
TWA 0.5 mg/m3 (sebagai Sb)[2] |
Senyawa terkait | |
Anion lain
|
Antimon trisulfida |
Kation lainnya
|
Bismut trioksida |
Senyawa terkait
|
Diantimon tetraoksida Antimon pentoksida |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Produksi
suntingRe-volatilisasi antimon(III) oksida mentah
suntingPertama-tama stibnit mentah dioksidasi dengan antimon(III) oksida mentah dengan menggunakan tunggu yang suhunya berkisar antara 500 hingga 1.000 °C. Reaksinya adalah sebagai berikut
- 2 Sb2S3 + 9 O2 → 2 Sb2O3 + 6 SO2
Kemudian antimon(III) oksida mentah dimurnikan lewat proses sublimasi.
Oksidasi logam antimon
suntingLogam antimon dioksidasi menjadi antimon(III) oksida di dalam tungku. Reaksi ini bersifat eksotermik.
- 4 Sb + 3 O2 → 2 Sb2O3
Properti
suntingAntimon(III) oksida merupakan senyawa yang bersifat amfoter. Senyawa ini dapat larut dalam larutan natrium hidroksida dan menghasilkan NaSbO2, yang dapat diisolasi sebagai trihidrat. Antimon(III) oksida juga larut dalam asam mineral yang terkonsentrasi dan menghasilkan garam mineral tersebut.[5] Jika direaksikan dengan asam nitrat, trioksida mengalami oksidasi menjadi antimon(V) oksida.[6]
Struktur
suntingKeamanan
suntingAntimon(III) oksida diduga bersifat karsinogenik.[7] Batas yang ditetapkan untuk paparan di tempat kerja setiap harinya adalah 0.5 mg/m3.[8]
Tidak ada risiko kesehatan lain yang telah ditemukan untuk antimon(III) oksida.
Referensi
sunting- ^ a b c d Record of Antimony trioxide dalam GESTIS Substance Database dari IFA, diakses tanggal 23 August 2017
- ^ a b "NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards #0036". National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH).
- ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-01-06. Diakses tanggal 2014-01-06.
- ^ Greenwood, N. N.; & Earnshaw, A. (1997). Chemistry of the Elements (2nd Edn.), Oxford:Butterworth-Heinemann. ISBN 0-7506-3365-4.
- ^ Housecroft, C. E.; Sharpe, A. G. (2008). "Chapter 15: The group 15 elements". Inorganic Chemistry (edisi ke-3rd). Pearson. hlm. 481. ISBN 978-0-13-175553-6.
- ^ Patnaik, P. (2002). Handbook of Inorganic Chemicals. McGraw-Hill. hlm. 56. ISBN 0-07-049439-8.
- ^ Grund, S. C.; Hanusch, K.; Breunig, H. J.; Wolf, H. U. (2005), "Antimony and Antimony Compounds", Ullmann's Encyclopedia of Industrial Chemistry, Weinheim: Wiley-VCH, doi:10.1002/14356007.a03_055.pub2
- ^ Newton, P. E.; Schroeder, R. E.; Zwick, L.; Serex, T. (2004). "Inhalation Developmental Toxicity Studies In Rats With Antimony(III) oxide (Sb2O3)". Toxicologist. 78 (1-S): 38.