Sauber Motorsport
Sauber Formula One Engineering (selanjutnya biasa disebut sebagai Sauber atau Team Sauber F1) adalah salah satu tim dan konstruktor Formula 1 asal Swiss.[4] Tim ini sempat berlaga atas nama Sauber secara penuh dari tahun 1993 sampai 2005. Awal musim 2006 Peter Sauber menjual sahamnya kepada pabrikan mobil BMW sehingga nama tim berubah menjadi BMW Sauber. Dibawah bimbingan BMW inilah tim mengalami kemajuan pesat dan bahkan mampu menjadi salah satu tim papan atas dengan hasil terbaik kemenangan 1-2 di GP Kanada 2008.
Nama resmi | Stake F1 Team Kick Sauber[1] |
---|---|
Kantor pusat | Hinwil, Zürich, Swiss |
Pendiri | Peter Sauber |
Kepala tim | Alessandro Alunni Bravi (Perwakilan Tim) |
Chief Technical Officer | Mattia Binotto[2][3] |
Direktur teknis | James Key |
Nama sebelumnya | Alfa Romeo F1 Team |
Formula Satu musim 2024 | |
Pembalap saat ini | 24. Zhou Guanyu 77. Valtteri Bottas |
Pembalap tes | Théo Pourchaire Zane Maloney |
Sasis | C44 |
Mesin | Ferrari 066/12 |
Ban | Pirelli |
Sejarah dalam ajang Formula Satu | |
Mesin | Sauber, Mercedes, Ford, Petronas, BMW, Ferrari |
Gelar Konstruktor | 0 |
Gelar Pembalap | 0 |
Jumlah lomba | 495 (492 balapan)[N 1] |
Menang | 1[N 2] |
Podium | 27[N 4] |
Poin | 865[N 5] |
Posisi pole | 1[N 3] |
Putaran tercepat | 5[N 6] |
Lomba pertama | Grand Prix Afrika Selatan 1993 |
Lomba terkini | Grand Prix Qatar 2024 |
Sejak keputusan BMW yang mundur dari F1 di akhir 2009, santer diberitakan bahwa tim Sauber Original akan kembali lagi ke arena F1. Kabar tersebut akhirnya menjadi kenyataan pada tanggal 3 Desember 2009 saat Peter Sauber resmi mengambil alih tim dan kembali lagi berlaga di ajang F1 mulai musim 2010.[5][6] Pembalap mereka untuk saat ini (2013) adalah Nico Hulkenberg dan Esteban Gutierrez.
Musim 2010 tim Sauber tetap berlaga dengan nama BMW Sauber sekalipun saat itu mereka sudah tidak ada hubungannya lagi dengan BMW. Hal ini dilakukan karena Sauber masih terikat kontrak Concorde Agreement yang telah mereka tandatangani sejak tahun 2007 saat turun dengan nama BMW Sauber.[7][8] Pertengahan musim 2010 Peter Sauber kemudian mengusulkan pergantian nama ke komisi Formula 1 yang kemudian disetujui oleh Bernie Ecclestone. Namun FIA kemudian memutuskan Sauber baru bisa mengganti nama mereka sebagai konstruktor pada awal tahun 2011.[9]
Awal mula
Tim Sauber mulai terlibat di dunia motorsport sejak 1967 lewat Peter Sauber yang berperan sebagai pembalap di ajang 24 Hours of Le Mans. Namun untuk kategori sebagai konstruktor, Sauber secara resmi mulai resmi terlibat tahun 1970 setelah mendirikan perusahaan sendiri di Swiss. Mobil pertama yang ia kembangkan waktu itu masih mengandalkan mesin Volkswagen.Selanjutnya pada 1975, Sauber berhasil mengembangkan mobil C4 dengan bodi monokok bermesin Cosworth BDG.[10][11] Dan satu tahun berikutnya perusahaan bernama P.P. Sauber A.G di Hinwill dekat Zurich itu mulai memproklamirkan diri sebagai konstruktor mobil-mobil balap dan memproduksi mobil balap C5 bermesin BMW untuk kompetisi balapan Grup 6.[12]
Tahun 1981, Sauber melakukan terobosan di dunia motorsport dengan memproduksi versi khusus dari BMW M1 dan menjuarai Nurburging 1000 Km pada tahun yang sama. Hasil itu membuat Sauber semakin serius memfokuskan diri di dunia balap. Pada 1983, ia beralih ke mesin Mercedes-Benz dengan tenaga turbocharge. Teknologi yang dikembangkan Sauber itu kemudian mendapat perhatian dari Mercedes-Benz dan akhirnya menawarkan kerjasama yang menghasilkan mobil juara World Sportscar Championship Grup 6 yaitu C9 (1989) dan C11 (1990).[13][14] Namun aliansi dengan pabrikan Jerman itu sempat terputus pada tahun 1990 karena Mercedes ingin mengembangkan mesin balap sendiri dan tidak setuju dengan rencana Sauber turun ke Formula 1.
Beberapa pembalap sempat dibina oleh tim Sauber sebelum mereka memasuki dunia F1 diantaranya Heinz-Harald Frentzen, Michael Schumacher, Karl Wendlinger dan juga beberapa veteran mantan F1 seperti Jochen Mass, Jean-Louis Schlesser dan Mauro Baldi.
Sejarah dalam ajang Formula Satu
Sebagai Sauber (1993-2005)
Mitra Mercedes-Benz
Menginjak 1993 Sauber memiliki tekad kuat untuk bisa turun sebagai konstruktor di arena F1. Mereka lantas mencoba menjalin kembali kemitraan bersama Mercedes-Benz. Mercedes setuju tetapi mereka tidak mau mendanai tim dan hanya berperan sebagai pemasok mesin melalui mesin yang dibuat oleh perusahaan terpisah yaitu Ilmor Engineering.[15] Sauber akhirnya berhasil memulai debut F1 di GP Afrika Selatan dengan mobil C12 bermesin V10 hasil desain Harvey Postlethwaite.[16] Pada balapan pertamanya tersebut, Sauber diperkuat pembalap Karl Wendlinger dan J.J. Lehto. Lehto berhasil finis di posisi lima dan mendapatkan dua poin.[17] Prestasi ini cukup mengagumkan, pasalnya Sauber hanyalah tim dengan dukungan dananya pas-pasan. Pada akhir musim 1993, Sauber menempati posisi tujuh Kejuaraan Konstruktor dan mengumpulkan 12 poin.[18][19]
Memasuki musim 1994, Sauber mempromosikan Heinz-Harald Frentzen dari test driver sebagai pembalap kedua menggantikan JJ Lehto. Sedangkan Karl tetap dipertahankan. Frentzen tampil menakjubkan sejak awal sampai akhir musim. Pada tahun yang sama, Sauber praktis tak bekerjasama lagi dengan Ilmor karena telah diambil alih oleh Mercedes-Benz. Pada tahun 1994, tim Sauber ditimpa musibah. Karl terluka parah dan koma karena menabrak dinding saat sesi latihan GP Monako. Namun performa Frentzen yang prima menempatkan Sauber di urutan delapan Kejuaraan Konstruktor dengan 12 poin. Pada akhir musim, hubungan Sauber dan Mercedes-Benz tak bisa diselamatkan karena sejumlah konflik yang melanda dua perusahaan tersebut. Mercedes kemudian mengalihkan pasokan mesinnya ke tim McLaren mulai tahun 1995 dikarenakan menurut mereka McLaren bisa menjamin dan mengantarkan Mercedes menjadi mesin juara karena dukungan sumber daya dan teknologi yang lebih maju ketimbang yang dimiliki oleh Sauber.
Era Ford
Musim 1995 Sauber beralih ke mesin Ford. Sayangnya, Sauber sudah lebih dulu mendesain mobil C14 dengan mesin V10, sementara Ford bermesin V8. Di awal-awal balapan musim 1995, mobil terlalu lamban karena kurang balance; mesin dan girboks terlalu berat sementara mesin kalah 70 hp dibanding Ferrari dan Renault. Di musim 1995 juga mereka mendapatkan tambahan suntikan dana dengan masuknya Dietrich Mateschitz melalui perusahaannya, Red Bull sebagai salah satu pemegang saham. Pembalap Jerman Heinz-Harald Frentzen menjadi bintang di musim ini dengan hasil terbaik P3 di Italia.[20] Sauber pun berhasil finish P7 di klasemen musim 1995.[21]
Musim 1996, dengan masih mempertahankan mesin Ford, Sauber mulai membenahi sisi-sisi desain mobilnya. Mereka juga mendatangkan pembalap Inggris Johnny Herbert untuk bermitra bersama H-HF. Podium kemudian berhasil diraih Herbert di Monako 1996 saat Herbert finis P3 di bawah guyuran hujan.[22] Sementara Frentzen hanya mampu meraih dua kali P4 di Monako dan Spanyol dan duet Herbert-Frentzen mampu mengantar Sauber finis di P7 klasemen dengan 11 poin.[23]
Adik Ferrari
Pada 1997, Sauber membuat sebuah lompatan. Mereka menjalin kerjasama dengan Ferrari dan memakai mesin V10 produksi tim kuda jingkrak itu yang kemudian dilabeli ulang sebagai mesin Petronas karena saat itu Sauber berhasil menarik perusahaan minyak asal Malaysia tersebut untuk menjadi sponsor utama mereka. Sauber juga memiliki akses untuk mendapatkan beberapa teknologi terbaru yang dirancang oleh Ferrari termasuk contoh desain sasis sekalipun dalam peraturan resmi dari FIA, setiap tim F1 hanya diperbolehkan mendesain sasis sendiri. Johhny Herbert kemudian mempersembahkan podium untuk Sauber di Hungaria 1997,[24] yang disusul dengan podium dari Jean Alesi di Belgia 1998.[25] Sejak itu, prestasi Sauber dari musim ke musim semakin baik dan sempat menempati urutan empat Kejuaraan Konstruktor tahun 2001, di bawah kendali dua pembalap muda yaitu Kimi Räikkönen dan Nick Heidfeld.[26][27]
Musim 2002 posisi Kimi digantikan oleh Felipe Massa. Peter Sauber kemudian berujar bahwa baik Felipe dan Kimi memiliki masa depan bagus di ajang F1. Ramalannya kemudian terbukti saat Kimi dan Felipe merajai F1 2007 bersama tim Ferrari. Pembalap senior Heinz-Harald Frentzen masuk ke tim Sauber di 2003, dan sekaligus pula mengakhiri karier F1-nya di tim tersebut dengan finish podium di AS 2003.
Setelah tampil konsisten di musim 2004 bersama Felipe Massa dan Giancarlo Fisichella, tim Sauber mengejutkan Ferrari dengan kepindahannya ke ban Michelin pada musim 2005 setelah sebelumnya memakai Bridgestone. Publik F1 pun semakin percaya bahwa kemitraan Sauber dan Ferrari sudah terpecah, dimana Ferrari saat itu telah menjalin aliansi dengan Red Bull dan Spyker. Mantan juara dunia Jacques Villeneuve masuk menggantikan Fisichella di musim 2005. Pertengahan 2005 diumumkan kepada publik bahwa Peter Sauber telah setuju untuk menjual sebagian saham timnya kepada BMW yang telah lepas dari tim Williams, sekaligus mengakhiri kerjasama antara Sauber dan Ferrari.
BMW Sauber (2006-2009)
Sebuah tim baru dengan wajah lama meluncur di arena Formula 1 musim 2006.[28] Tim tersebut bernama BMW Sauber yang merupakan hasil akusisi dari tim Sauber yang oleh pabrikan BMW mereka beli pada pertengahan 2005 dari tangan Peter Sauber, dan kemudian tetap mempertahankan Peter sebagai konsultan tim. Bos tim ini adalah DR. Mario Theissen. Tim ini berlaga di F1 selama empat musim dari 2006 sampai 2009.
Di musim perdana mereka di 2006, Sauber memasangkan duet Nick Heidfeld dengan Jacques Villeneuve. Heidfeld tampil cukup impresif di 2006 dan sekaligus membuktikan bahwa mobil Sauber merupakan mobil yang cukup baik dan konsisten. Ia lantas memberikan podium kepada tim di Hungaria saat finis ketiga. Sementara penampilan Villeneuve cenderung labil dan sesaat sesudah tampil buruk di Jerman, JV akhirnya dipecat oleh tim. Tim lantas menarik Robert Kubica sebagai pembalap sampai akhir musim.[29][30][31] Kubica lantas tampil luar biasa di Italia saat ia finis keenam. Di akhir musim BMW Sauber berhasil finis P5 dengan 36 angka.
Musim 2007 tim masih mempertahankan Heidfeld dan Kubica. Heidfeld langsung memberikan hasil bagus dengan tiga kali finis P4 di tiga balapan awal musim. Kubica lantas menjawab tantangan tim dengan finish P4 di Spanyol sebelum kemudian ia mengalami kecelakaan parah di Kanada dan kemudian posisinya digantikan Sebastian Vettel untuk GP AS.[32] Di pertengahan musim, Heidfeld kembali meraih podium saat ia finis ketiga di Hungaria. Kemudian sehubungan dengan didiskualifikasinya McLaren dari klasemen konstruktor musim 2007 akibat kasus spygate, Sauber naik ke P2 konstruktor dengan raihan 101 poin.
Musim 2008 Sauber tampil sebagai salah satu tim top di arena F1.[33] Heidfeld berhasil finish kedua di Australia disusul Kubica yang finish P2 di Malaysia dan P3 di Bahrain. Kubica kemudian kembali finish P2 di Monako. Selanjutnya di balapan Kanada, dua pesaing Sauber yaitu Ferrari dan McLaren mengalami masalah saat pitstop ketika Lewis Hamilton menyundul bagian ekor mobil Kimi Räikkönen di pitlane dan menyebabkan keduanya tersingkir. Setelah itu duet Kubica dan Heidfeld tidak terbendung lagi untuk menguasai puncak pimpinan lomba sampai finish dengan hasil maksimal yaitu 1-2. Kubica kemudian tampil konsisten dan sempat menjadi kandidat juara dunia 2008 sebelum akhirnya kandas setelah mengalami balapan buruk di Cina. Tim Sauber kemudian menutup musim 2008 dengan finish di P3 klasemen dengan 135 poin.
Musim 2009 Sauber mengalami kemunduran.[34] Heidfeld berhasil meraih P2 di Malaysia dalam kondisi hujan lebat. Namun sampai pertengahan musim, baik Heidfeld dan Kubica gagal membawa Sauber berprestasi seperti musim 2008, yang dinilai sebagai akibat dari kesalahan tim dalam memahami dampak regulasi baru. Kebangkitan Sauber kemudian diawali di Belgia saat Kubica dan Heidfeld berhasil finish P4 dan P5. Kemudian di Brazil, Kubica kembali tampil cemerlang dengan menduduki P2 saat lomba. Sauber mengakhiri musim 2009 dengan berada di P6 klasemen dengan 36 poin.
Sebagai perwujudan dari rapat direksi BMW pada bulan Juli, manajemen tim memutuskan untuk mengundurkan diri dari arena F1 mulai musim 2010.[35] Selanjutnya selama beberapa bulan tim santer diberitakan akan dibeli oleh beberapa peminat, salah satunya Qadbak Investments Limited. Namun kemudian proposal Qadbak ditolak oleh BMW, dan hal ini berhasil dimanfaatkan oleh pendiri Sauber yaitu Peter Sauber sendiri untuk kembali mengambil alih tim. Masalah sempat datang saat Lotus Racing berhasil mendapatkan slot ke-13 (terakhir) untuk peserta F1 2010, namun seiring dengan mundurnya Toyota pada November 2009, Sauber akhirnya kembali bisa berlaga di arena F1 untuk musim 2010.[36][37]
Kembali menjadi Sauber (2010-2019)
Bulan Agustus 2009 pabrikan mobil BMW mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari ajang F1 di akhir musim 2009. Setelah itu spekulasi tentang penjualan tim mulai merebak, dan kemudian pada 29 November 2009 diumumkan kepada public bahwa Peter Sauber akan kembali membeli saham yang ia jual kepada BMW di pertengahan 2005.[38][39] Setelah resmi kembali membeli sahamnya, Peter lantas mencari dukungan agar ia bias turun lagi di F1 musim 2010. Respon grid F1 cukup baik, dimana tim-tim besar seperti Ferrari, McLaren, dan Renault mendukung penuh Sauber agar kembali lagi ke F1, sementara Williams dan Force India menolak kembalinya Sauber.
Tanggal 3 November waktu Jenewa, Swiss akhirnya diumumkan bahwa Sauber telah mendapatkan izin dari FIA untuk turun di ajang F1 musim 2010. Dalam konferensi pers terpisah di Hinwill, Peter Sauber juga mengumumkan bahwa untuk musim 2010 mereka kembali akan beraliansi dengan tim Scuderia Ferrari, baik sebagai mitra teknik ataupun sebagai mitra pembinaan pembalap muda, yang memang direncanakan akan digarap oleh tim Ferrari mulai musim 2010. Di musim kembalinya ke F1 ini, Sauber berhasil mencatat hasil baik melalui duet Kamui Kobayashi dan Pedro de la Rosa/Nick Heidfeld dengan berada di P8 klasemen dengan raihan 44 angka.
Musim 2011, Sauber merekrut pembalap muda berbakat asal Meksiko Sergio Perez untuk bermitra bersama Kobayashi. Tim sempat mengalami beberapa musibah di musim 2011 diantaranya terkena diskualifikasi di Australia akibat pelanggaran sayap belakang dan kecelakaan parah yang menimpa Perez di Monako.[40] Pedro de la Rosa pun kembali masuk tim untuk satu balapan saja di Kanada.[41] Pertengahan musim 2011, Sauber sempat mengalami masa-masa krisis ketika kedua mobilnya kerap kali tampil buruk dalam beberapa lomba. Krisis ini kemudian berujung pada pertarungan ketat antara Sauber dan Toro Rosso di klasemen konstruktor. Perez berhasil membantu Sauber keluar dari krisis konsistensi saat dirinya finis P10 di Italia dan disusul P8 di Jepang sementara Kobayashi berhasil mencetak angka di Abu Dhabi dan Brasil. Atas andil keduanya, Sauber berhasil mempertahankan diri di peringkat ketujuh klasemen konstruktor dengan unggul tipis 3 angka dari tim STR.
Musim 2012 menjadi salah satu musim terbaik tim Sauber. Di seri Malaysia Perez tampil luar biasa di tengah trek basah. Ia membayangi Fernando Alonso sepanjang lomba dan bahkan sempat mengancam pimpinan balapan tersebut menjelang akhir balapan. Sebuah kesalahan kecil yang ia lakukan akhirnya membuat Perez harus puas finis sebagai runner-up di GP Malaysia. Perez kemudian meraih dua podium lainnya yaitu di Kanada dan Iralia sebelum kemudian hengkang ke McLaren di akhir musim. Sementara itu Kamui Kobayashi sukses mencatat podium di Jepang. Ironisnya di akhir musim kontraknya tidak lagi diperpanjang oleh tim.
Untuk musim 2013 Sauber turun dengan duet pembalap baru: Nico Hulkenberg dan Esteban Gutierrez.
Untuk musim 2014, Gutierrez mempertahan tim ini, sementara posisi Hülkenberg pindah ke Force India digantikan oleh Adrian Sutil.
Untuk musim 2015, Sauber mengontrak mantan pembalap Caterham Marcus Ericsson dan pembalap rookie asal Brasil, yaitu Felipe Nasr. Bank Brasil (Banco do Brasil) akan menjadi sponsor baru menggantikan Claro, Telmex dan Telcel sampai akhir musim 2016.
Struktur tim
Skuat saat ini
Nama | Posisi dalam tim |
---|---|
Peter Sauber | Pendiri Grup |
Monisha Kaltenborn | Manajer tim |
Alex Sauber | Direktur marketing |
James Key | Direktur teknik |
Luca Marmorini | Direktur teknik mesin dari Ferrari |
Kimi Räikkönen | Pembalap |
Antonio Giovinazzi | Pembalap |
Tatiana Calderón | Pembalap tes |
Robert Kubica | Pembalap tes |
Mantan personel tim
Nama | Posisi dalam tim |
---|---|
Mario Theissen | Team principal (BMW) |
Willy Rampf | Direktur teknik |
Max Welti | Direktur operasional |
Dietrich Mateschitz | Pemegang saham |
Harvey Postlethwaite | Kepala perancang |
André de Cortanze | Ahli aerodinamika |
Leo Ress | Kepala perancang |
Sergio Rinland | Ahli aerodinamika |
Daftar pembalap
Nama Pembalap | Tahun | Keterangan |
---|---|---|
Karl Wendlinger | 1993-1995 | Pembalap pertama tim Sauber |
JJ Lehto | 1993-1994 | Pembalap pertama tim Sauber |
Andrea de Cesaris | 1994 | |
Heinz-Harald Frentzen | 1994-1996 2002-2003 |
Mengawali karier dan mengakhirinya di Sauber |
Jean-Christophe Boullion | 1995 | |
Johnny Herbert | 1996-1998 | |
Derek Warwick | 1984-1985 | |
Nicola Larini | 1997 | |
Gianni Morbidelli | 1997 | |
Norberto Fontana | 1997 | |
Jean Alesi | 1998-1999 | |
Pedro Diniz | 1999-2000 | Pembalap Brasil pertama |
Mika Salo | 2000 | |
Nick Heidfeld | 2001-2003 2006-2009; 2010 |
|
Kimi Räikkönen | 2001, 2019-sekarang | Salah satu rookie terbaik tim Sauber |
Felipe Massa | 2002 2004-2005 |
Salah satu rookie terbaik tim Sauber dan Pembalap Brasil kedua setelah Pedro Diniz |
Giancarlo Fisichella | 2004 | |
Jacques Villeneuve | 2005-2006 | Mantan juara dunia pertama yang direkrut oleh Sauber |
Robert Kubica | 2006-2009 | Memenangi balapan perdana untuk Sauber di Kanada 2008 |
Sebastian Vettel | 2007 | Pinjaman dari Red Bull |
Pedro de la Rosa | 2010-2011 | |
Kamui Kobayashi | 2010-2012 | |
Sergio Perez | 2011-2012 | Pembalap Meksiko pertama |
Nico Hulkenberg | 2013 | |
Esteban Gutierrez | 2013-2014 | Pembalap Meksiko kedua setelah Sergio Pérez |
Adrian Sutil | 2014 | Pembalap pindahan dari Force India yang direkrut oleh Sauber |
Marcus Ericsson | 2015-2018 | |
Felipe Nasr | 2015-2016 | Pembalap Brasil ketiga setelah Felipe Massa dan Pedro Diniz |
Pascal Wehrlein | 2017 | |
Antonio Giovinazzi | 2017, 2019-sekarang | Pembalap pengganti Pascal Wehrlein yang cedera di Race of Champions |
Charles Leclerc | 2018 | Salah satu rookie terbaik tim Sauber |
Catatan kaki
- ^ Jumlah ini termasuk 70 balapan ketika tim berkompetisi sebagai BMW Sauber dan 21 balapan ketika tim berkompetisi sebagai Kick Sauber.
- ^ Tim Sauber hanya pernah menang balapan sebagai BMW Sauber.
- ^ Satu-satunya raihan ketika bernama BMW Sauber.
- ^ Jumlah ini termasuk 17 podium yang didapat ketika bernama BMW Sauber.
- ^ Jumlah ini termasuk poin yang didapat ketika bernama BMW Sauber dan Kick Sauber.
- ^ Total ini termasuk 2 putaran tercepat yang diraih ketika bernama BMW Sauber.
Referensi
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaStakeRenamed
- ^ "Mattia Binotto takes over a leadership position for Audi in Formula 1". Audi MediaCenter. 23 July 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 July 2024. Diakses tanggal 31 July 2024.
- ^ "Audi announce former Ferrari chief Binotto as new F1 boss as Seidl departs". Formula 1. 23 July 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 August 2024. Diakses tanggal 31 July 2024.
- ^ Henry, Alan (1993). AUTOCOURSE 1993-94. Hazleton Publishing. ISBN 1-874557-15-2.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-12-06. Diakses tanggal 2009-12-04.
- ^ http://sport.id.msn.com/article.aspx?cp-documentid=3731053[pranala nonaktif permanen]
- ^ Elizalde, Pablo; Noble, Jonathan (2010-01-31). "BMW Sauber to retain name for now". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-07. Diakses tanggal 2010-01-31.
- ^ "FIA Formula One World Championship – Entry List". fia.com. Fédération Internationale de l'Automobile. 2010-03-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-02. Diakses tanggal 2010-03-03.
- ^ Noble, Jonathan (2010-03-16). "Sauber poised to request name change". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-20. Diakses tanggal 2010-03-17.
- ^ Sauber = Clean Diarsipkan 2013-06-15 di Wayback Machine., diakses: 22 Juli 2011
- ^ Sauber C4 spec Diarsipkan 2016-03-06 di Wayback Machine., diakses: 22 Juli 2011
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-02-11. Diakses tanggal 2011-07-22.
- ^ "Mulsanne's Corner: Maximum Speeds at Le Mans, 1961-1989". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-03. Diakses tanggal 2011-07-22.
- ^ www.ultimatecarpage.com Diarsipkan 2011-07-17 di Wayback Machine. - Sauber C11
- ^ [1]
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-21. Diakses tanggal 2011-07-20.
- ^ [2]
- ^ "formula1.com – 1993 official driver standings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-09. Diakses tanggal 2011-07-20.
- ^ "formula1.com – 1993 official team standings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-23. Diakses tanggal 2011-07-20.
- ^ "1995 Italian Grand Prix". The Official Formula 1 Website. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-02. Diakses tanggal 2009-02-16.
- ^ "formula1.com – 1995 official team standings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-23. Diakses tanggal 2011-07-22.
- ^ "F1 Rejects article - Monaco 1996". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-04-02. Diakses tanggal 2011-07-22.
- ^ "formula1.com – 1996 official team standings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-23. Diakses tanggal 2011-07-22.
- ^ Hungarian GP factfile, ITV F1, 2008, diakses tanggal 2009-04-04[pranala nonaktif permanen]
- ^ Formula1.com Diarsipkan 2014-12-05 di Wayback Machine.. Race Report on the 1998 Belgian Grand Prix. Retrieved 19 July 2006
- ^ "formula1.com – 2001 official team standings". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-23. Diakses tanggal 2011-07-22.
- ^ 2001 FIA Formula One World Championship for Constructors - Final Classification Retrieved from web.archive.org on 25 January 2009
- ^ "BMW nets Intel sponsorship". BBC Sport. BBC. 15 December 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-02-19. Diakses tanggal 14 April 2008.
- ^ "Villeneuve sets Magny Cours pace". BBC Sport. BBC. 15 July 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-03-11. Diakses tanggal 14 April 2008.
- ^ 2006 Hungarian Grand Prix f1.warnerleach.co.uk Diarsipkan 2009-01-26 di Wayback Machine. Retrieved 2 February 2007.
- ^ "It's the end of the road for Villeneuve". The Times. London: News Corporation. 7 August 2006. Diakses tanggal 2008-04-15.
- ^ "Kubica escapes injury after crash". BBC Sport. BBC. 10 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-06-18. Diakses tanggal 10 June 2007.
- ^ "Heidfeld and Kubica stay at BMW". BBC News. 21 August 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-03. Diakses tanggal 2007-08-21.
- ^ "Kubica and Heidfeld stay with BMW". BBC Sport. BBC. 2008-10-06. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-01-26. Diakses tanggal 2010-10-01.
- ^ Noble, Jonathan (29 July 2009). "BMW will quit F1 at the end of 2009". autosport.com. Haymarket. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-07. Diakses tanggal 2009-07-29.
- ^ "BMW F1 team secures Swiss buyer". BBC Sport. BBC. 2009-09-15. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-12. Diakses tanggal 2010-10-01.
- ^ Noble, Jonathan. "BMW expects team to race in 2010". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-06-08. Diakses tanggal 2011-06-02.
- ^ Pablo Elizalde (27 November 2009). "BMW sells F1 team back to Peter Sauber". autosport.com. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-11-30. Diakses tanggal 28 November 2009.
- ^ "Sauber will replace Toyota on 2010 F1 grid". BBC Sport. BBC. 2009-12-03. Diakses tanggal 2009-12-15.
- ^ Elizalde, Pablo (28 May 2011). "Perez ruled out of Monaco GP". Autosport. Haymarket Publications. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-23. Diakses tanggal 29 May 2011.
- ^ Benson, Andrew (10 June 2011). "Sergio Perez to miss rest of Canadian Grand Prix". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-22. Diakses tanggal 10 June 2011.